Anda di halaman 1dari 25

ANALISA KURIKULUM 2013 MATERI PPKn

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas nilai mata kuliah


Dasar Konsep Pendidikan Moral

Disusun Oleh:
1. Vania Rahma Eka Putri (2251000007)
2. Rizka Handayani (2251000012)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2023 / 2024
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pertimbangan pembentukan kurikulum


2. Karakteristik dari kurikulum
3. Tujuan kurikulum
4. Kerangka dasar kurikulum
5. Kritik terhadap Kurikulum
6. Analisa kurikulum terhadap maple pkn

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang


memiliki peranan penting dalam membentuk warga negara yang memiliki
kesadaran, pemahaman, dan keterampilan dalam mengamalkan nilai - nilai
kewarganegaraan. Akan tetapi, masih banyak siswa peserta didik serta
masyarakat yang belum sepenuhnya memiliki pemahaman tentang
pentingnya pendidikan kewarganegaraan selaku mata pelajaran yang
mengarahkan dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang baik
sebagai warga negara. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diarahkan
untuk menghasilkan paradigma pendidikan yang dari awal mulanya
menggunakan transmisi model pembelajaran teacher centered
learning menjadi model konstruktivis learner centered. Oleh karena itu,
semua aspek civitas pendidikan termasuk juga dalam pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Pengaplikasian dalam pendekatan yang
sesuai dalam mengintegrasikan nilai - nilai kewarganegaraan dan praktek
demokrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi
penting, tetapi problematikanya adalah bagaimana cara menerapkan
pendekatan tersebut agar berjalan secara efektif dan praktiknya dalam
kelas. Salah satu tantangan dalam implementasi dari kurikulum 2013 ini
adalah anggapan atau persepsi dari masyarakat bahwasanya dalam
beberapa mata pelajaran seperti pendidikan kewarganegaraan dianggap
sebagai mata pelajaran yang sifatnya teoritis serta kurang relevan dalam
kehidupan masyarakat sehari - hari sehingga mata pelajaran ini seringkali
disepelekan oleh peserta didik karena hal tersebut.
Pengaplikasian berupa implementasi langsung dari kurikulum 2013
dalam pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan membutuhkan
penyediaan sumber ajar yang sesuai dan kontekstual dalam kehidupan

iii
masyarakat sehari- hari. Hal tersebut menjadi permasalahan utama dalam
dunia pendidikan utamanya di Indonesia karena memang di Indonesia
sendiri ketersediaan sumber bahan ajar yang relevan serta bervariasi masih
sulit untuk didapatkan terutama di daerah daerah pelosok 3T dengan akses
sarana dan prasarana berupa infrastruktur yang menunjang pun juga belum
merata. Tidak hanya itu, pengintegrasian dari isu kewarganegaraan global
layaknya hak asasi manusia, perdamaian, keberagaman budaya dan
lingkungan hidup juga belum optimal dalam penerapan di civitas
pendidikan. Oleh karena itu, analisis dan pembedahan kurikulum 2013
dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan bisa
memberikan perencanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di
segala jenjang civitas pendidikan di Indonesia sehingga pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia menjadi lebih terpadu dan terintegrasi
sesuai konteks kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan adanya analisis
ini kedepannya pembelajaran kurikulum 2013 dalam pengimplementasian
serta pengaplikasiannya dapat dijalankan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, utamanya dalam mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dalam konteks kehidupan masyarakat multikultural
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pertimbangan pembentukan kurikulum?
2. Apa saja karakteristik dari kurikulum?
3. Apakah tujuan dari kurikulum?
4. Apa saja kerangka dasar kurikulum?
5. Bagaimana kritik terhadap kurikulum?
6. Apa saja yang dapat di analisa kurikulum terhadap mapel pkn?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui pertimbangan pembentukan kurikulum.
2. Agar dapat mengetahui karakterisik dari kurikulum.
3. Mengetahui tujuan dari kurikulum.
4. Agar dapat mengetahui kerangka dasar kurikulum
5. Mengetahui bagaimana kritik terhadap kurikulum.
6. Agar dapat menganalisa kurikulum terhadap mapel pkn.

v
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pertimbangan Pembentukan Kurikulum

Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang diterapkan di


lingkungan Kemendikbud sejak 15/7/203 dan di lingkungan Kemenag
yang mulai menerapkannya sejak 18/7/2018 (Nur Ikhsan & Hadi, 2018).
Atas dasar Surat Edaran Dirjen Pendis No. SE/ DJ.I/PP.00/50/2013
tentang implementasi kurikulum 2013 di madrasah/sekolah. Untuk
menyukseskan pelaksanaan K-13, aspek utama yang harus dikuasai oleh
para civitas di bidang pendidikan, utamanya di level operasional, adalah
merancang sedimikian rupa perencanaan implementasi kebijakan dengan
sikap terbuka dan mengikuti akselerasi yang diperlukan. Ketika kurikulum
baru diterapkan, setiap pihak yang terkait utamanya para civitas
pendidikan harus dapat mempersiapkan model operasi baru. Adapun
bentuk-bentuk perencanaan implementasi kebijakan berupa peraturan
pedoman pertimbangan pembentukan kurikulum 2013 antara lain menurut
Abdul Muis Vangino Daeng Pawero, dalam (Daeng Pawero, 2018) yaitu:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses.
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2013 Tentang Penilaian.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 Tentang KD dan Kurikulum SD.
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran.

2. Kakteristik dari kurikulum

Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sendiri yaitu penggunaan


sains atau metode saintifik dalam proses pembelajaran. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengedepankan konsepnya sendiri bahwa
metode ilmiah atau metode pembelajaran saintifik meliputi komponen-
komponen sebagai berikut: observasi, bertanya, bereksperimen, mengolah,
menyajikan, meringkas, dan mencipta (Kurniasih dan Sani, 2014: 141).
Komponen-komponen ini harus muncul dalam setiap praktik
pembelajaran, tetapi ini bukan siklus pembelajaran. Proses pembelajaran
memang membutuhkan peran seorang guru. Namun bantuan guru harus
dikurangi, karena dalam kurikulum 2013 pembelajaran dari satu arah (guru
dan siswa) ke dua arah (guru, siswa dan guru siswa), kemudian berkaitan
dengan lingkungan siswa, sehingga siswa yang membutuhkan lebih aktif
daripada guru. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi.
Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan
oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian
kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil
belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.
Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang
dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik. Pada
dasarnya, karakteristik dan kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang
seperti pada pernyataan Abdul Muis Vangino Daeng Pawero, dalam
(Daeng Pawero, 2018) sebagai berikut:

vii
a. Mengembangkan keseimbangan anatara pengembangan sikap spiritual
dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagi sumber belajar.
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar pelajaran.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyakan dalam kompetensi inti.
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).

Menurut Kemendikbud karakteristik kurikulum 2013 yaitu:

a. Pengembangan Kompetensi Berimbang


Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,
pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat.

b. Kontekstualisasi Sekolah
Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c. Fleksibilitas Waktu
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Kompetensi yang Rinci
Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran.
e. Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi
Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
f. Akumulatif, Saling Memperkuat dan Saling Memperkaya
Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, salir memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal).

3. Tujuan kurikulum
Kurikulum merupakan hal yang sangat fundamental bagi
pendidikan di Indonesia. Kurikulum itu sebagai penyesuaian diri dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya karena lingkungan bersifat
dinamis yaitu berubah- ubah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia (Kemendikbud 2013). Dengan
demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa, kurikulum 2013 bertujuan
dapat membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia sebagai model

ix
pembangunan bangsa dan negara Indonesia serta meningkatkan persaingan
yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan
dicapai. Karena sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan
Kurikulum 2013 sesuai kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta
didik dan potensi daerah. Dalam (Daeng Pawero, 2018), tujuan kurikulum
2013 dijabarkan sebagai berikut: kurikulum 2013 adalah kurikulum
berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan
kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pelajaran. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013
adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004.

4. Kerangka dasar kurikulum


Kerangka dasar merupakan patokan yang digunakan dalam
mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan
evaluasi kurikulum. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum
baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis
merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan
kurikulum dan yang mengharuskan adanya pengembangan kurikulum
baru. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum
kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai
dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan
pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Berikut ini
penjabaran tentang landasan – landasan tersebut:
a. Landasan filosofis
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa
kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai
dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta
dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan
bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi
landasan filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi
bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan
individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan
dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu
yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan
bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi
kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam
lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu
peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan
kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun
kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.

b. Landasan teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan


berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk
bersikap, menggunakan pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan
suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana yang
bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
untuk mengembangkan sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.
Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik
yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam
SKL. Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan
standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara untuk suatu

xi
jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum
dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar
nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai
Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

5. Kritik terhadap kurikulum


Kurikulum 2013 ini memang menjadi kurikulum penyempurna dari
kurikulum- kurikulum sebelumnya seperti KTSP. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwasannya dalam kurikulum 2013 ini memiliki celah
berupa adanya kekurangan yang dapat dikritik. Beberapa dasar Kritik
terhadap kurikulum 2013 antara lain:
a. Kebijakan kurikulum 2013 adalah cara pemerintah untuk
mempertahankan Ujian Nasional (UN) dikarenakan pembuatan buku
yang seragam seluruh indonesia. Dalam sistem pendidikan pemerintah
mendukung keberagaman tetapi membuat keseragaman yaitu dengan
pembuatan buku yang seragam.
b. Kebijakan kurikulum 2013 membuat sistem pendidikan kita seperti
pabrik dalam artian guru hanya boneka saja dan bekerja seperti mesin
karena tidak perlu membuat RPP lagi, terkesan guru dimanja.
c. Kurikulum 2013 terkesan pemaksaan, karena harus dilaksanakan tahun
2013 ini tanpa kajian yang mendalam dan uji yang benar-benar
mengindonesia
d. Kurikulum 2013 kurang relevan dalam perbaikan pendidikan dan
kurang relevan kepada guru sebagai tenaga professional
e. Kurikulum 2013 tidak menghargai gaya guru mengajar dan metode
pengajaran, karena pelaku kurikulum bukan pemerintah tetapi guru,
karena gurulah yang tahu apa yang seharusnya di ajarkan
f. Kurikulum 2013 produk pemerintah atau produk luar negeri, dalam
artian siapa yang berkepentingan dalam kurikulum 2013 ini.
g. Tidak benar dalam efektivitas mengajar pada kurikulum KTSP tidak
efektivitas tidak membangun pembentukan karakter darimana dasar
pemikirannya justru KTSP lebih efektif karena di beri ruang kebebasan
berekpresi bagi guru.
h. Nampak jelas bahwa partisipasi guru dalam pengembangan kebijakan
tidak diikut sertakan sehingga informasi yang didapatkan tidak akurat,
sehingga tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya.

6. Analisa kurikulum terhadap mapel pkn


a. SD (SEKOLAH DASAR)
 KELAS 1

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


5 jam pelajaran Gambar (bintang Menghargai gambar
segi lima, rantai, (bintang segi lima, rantai,
per minggu
pohon pohon beringin, kepala
beringin,kepala banteng, dan padikapas)
banteng,dan padi pada lambang negara
kapas) pada lambang “Garuda Pancasila”
negara “Garuda
Pancasila”
Aturan yang berlaku Menunjukkan sikap
mematuhi aturan yang
dalam kehidupan
berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah sehari-hari di rumah

Keberagaman Menghargai keberagaman


Karakteristik karakteristik individu di
individu dirumah rumah
Bentuk kerjasama Menunjukkan sikap
dalam keberagaman kerjasama dalam suasana
dirumah keberagaman di rumah

 KELAS 2

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran

xiii
5 jam pelajaran Hubungan gambar pada Meyakini hubungan
per minggu lambang Negara dengan gambar pada lambang
sila-sila Pancasila Negara dengan sila-sila
Pancasila dengan rasa
syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Aturan dan tata tertib Melaksanakan aturan
yang berlaku di sekolah yang berlaku di rumah
dan tata tertib yang
berlaku di sekolah
Jenis-jenis Menceritakan jenis-
keberagaman jenis kebersamaan
Karakteristik individu dalam keberagaman
di sekolah karakteristik individu di
sekolah
Makna bersatu dalam Memahami makna
keberagaman di sekolah bersatu dalam
keberagaman di sekolah

 KELAS 3

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


4 jam pelajaran Arti gambar pada Memahami arti gambar pada
per minggu lambang negara lambang negara “Garuda
“Garuda Pancasila” Pancasila”
Kewajiban dan hak Melaksanakan kewajiban dan
sebagai anggota hak sebagai anggota keluarga
keluarga dan warga dan warga sekolah
sekolah
Makna keberagaman Memahami makna
karakteristik keberagaman karakteristik
individu dalam individu di lingkungan
kehidupan sehari- sekitar
hari
Makna bersatu Mengemukakan makna
dalam keberagaman bersatu dalam keberagaman
di lingkungan sekitar di lingkungan sekitar

 KELAS 4

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


4 jam pelajaran Makna hubungan Meyakini makna
per minggu simbol dengan sila- hubungan simbol dengan
sila Pancasila dalam sila-sila Pancasila sebagai
kehidupan sehari- satu kesatuan dalam
hari kehidupan sehari-hari
Pelaksanaan Memahami pelaksanaan
kewajiban dan hak kewajiban dan hak sebagai
sebagai warga warga masyarakat dalam
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
kehidupan sehari-
hari
Keberagaman umat Bersikap toleran dalam
beragama di keberagaman umat
masyarakat beragama di masyarakat
dalam konteks Bhinneka
Tunggal Ika
Bentuk keberagaman Mendeskripsikan berbagai
suku bangsa, sosial, bentuk keberagaman suku
dan budaya di bangsa, sosial, dan budaya
Indonesia yang di Indonesia yang terikat
terikat persatuan dan persatuan dan kesatuan

xv
kesatuan

 KELAS 5

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


4 jam pelajaran Nilai-nilai Pancasila Mendemonstrasikan
per minggu dalam kehidupan penerapan nilai-nilai
sehari-hari Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari
Pelaksanaan kewajiban, Melaksanakan
hak dan tanggung jawab kewajiban, hak, dan
sebagai warga tanggung jawab
masyarakat dalam sebagai warga
kehidupan sehari-hari masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
Keberagaman sosial Bersikap toleran
budaya masyarakat dalam keberagaman
sosial budaya
masyarakat dalam
konteks Bhinneka
Tunggal Ika
Manfaat persatuan dan Menggali manfaat
kesatuan untuk persatuan dan
membangun kerukunan kesatuan untuk
hidup membangun
kerukunan hidup

 KELAS 6

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


4 jam pelajaran Penerapan nilai-nilai Menerapkan keputusan
per minggu Pancasila dalam bersama berdasarkan
kehidupan sehari-hari nilai-nilai Pancasila
dalam kegiatan sehari-
hari
Dampak pelaksanaan Melaksanakan
kewajiban, hak, dan Kewajiban, hak, dan
tanggung jawab tanggung jawab sebagai
sebagai warga negara warga negara
terhadap kehidupan
sehari-hari
Keberagaman Melaksanakan tanggung
ekonomi masyarakat jawab terkait
keberagaman ekonomi
Masyarakat
Dampak persatuan Menelaah dampak
dan kesatuan terhadap persatuan dan kesatuan
kehidupan berbangsa terhadap kehidupan
dan bernegara berbangsa dan bernegara

b. SMP (SEKOLAH MENENGAH PERTAMA)


 KELAS 7

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


3 jam pelajaran Mensyukuri Perumusan Menganalisis proses
dasar Negara yang
per minggu perumusan dan
berhasil dirumuskan
oleh para pendiri negara penetapan Pancasila
dan disepakati mulai
sebagai dasar Negara
dari pidato Bung Karno,
piagam Jakarta, sampai
pada pengesahan 18
Agustus 1945

Mensyukuri bangsa Mematuhi norma-

xvii
Indonesia sebagai norma yang berlaku
bangsa besar yang dalam kehidupan
memiliki norma-norma bermasyarakat untuk
dalam masyarakat yang mewujudkan keadilan
harus ditaati oleh
seluruh masyarakat
Indonesia diantaranya
norma agama,
kesusilaan,
kesopananan, dan
hukum
Kesejarahan perumusan Menganalisis
dan pengesahan kesejarahan perumusan
Undang-Undang Dasar dan pengesahan
negara Republik undang- undang dasar
Indonesia Tahun 1945 negara Republik
Indonesia Tahun 1945

 KELAS 8

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


3 jam pelajaran Mensyukuri bangsa Menelaah pancasila
per minggu Indonesia memiliki sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup
negara dan pandangan bangsa
hidup bangsa
Kedudukan dan fungsi Menelaah makna,
UUD 1945 dalam sistem kedudukan dan fungsi
hukum nasional Undang-undang Dasar
Negara Republik
Indonesia tahun 1945,
serta peratuan
perundangan-
undangan lainnya
dalam sistem hukum
nasional

Semangat sumpah Mengembangkan


Pemuda yang harus sikap toleransi sesuai
dimiliki oleh pelajar nilai dan semangat
dalam bingkai Bhinneka sumpah pemuda tahun
Tunggal Ika 1928 dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika

 KELAS 9

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


3 jam pelajaran Dinamika perwujudan Menunjukkan sikap
per minggu Pancasila sebagai dasar bangga akan tanah air
negara dan pandangan sebagai perwujudan
hidup bangsa nilai- nilai Pancasila
sebagai dasar negara
Pokok-pokok pikiran Melaksanakan isi
dalam Pembukaan UUD alinea dan pokok
negara Republik pikiran yang
Indonesia Tahun 1945 terkandung dalam
Pembukaan Undang-
undang Dasar Negara
Republik Indonesia
Tahun 1945
Kedaulatan Negara Menunjukkan sikap
Kesatuan Republik bertanggung jawab

xix
Indonesia dalam mendukung
bentuk dan kedaulatan
negara

c. SMA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)


 KELAS 10

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


2 jam pelajaran Nilai-nilai Pancasila Menganalisis Nilai-nilai
per minggu dalam kerangka praktik Pancasila dalam
penyelenggaraan kerangka praktik
pemerintahan Negara penyelenggaraan
pemerintahan Negara
Kewenangan lembaga- Menganalisis fungsi
lembaga Negara dan kewenangan
lembaga-lembaga
Negara menurut
Undang-undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Indikator ancaman Menganalisis ancaman
terhadap negara dan terhadap negara dan
upaya penyelesaiannya upaya penyelesaiannya
di bidang Ideologi, di bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan budaya, pertahanan,
keamanan. dan keamanan dalam
bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
 KELAS 11
Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran
2 jam pelajaran Kasus-kasus Menghargai hak asasi
per minggu pelanggaran hak asasi manusia berdasarkan
manusia dalam perspektif pancasila
prespektif Pancasila sebagai anugerah
Tuhan yang Maha Esa
Sistem hukum dan Menunjukkan sikap
peradilan di Indonesia disiplin terhadap aturan
sebagai cerminan
sistem hukum dan
peradilan di Indonesia
Peran Indonesia dalam Menganalisis dinamika
perdamaian dunia peran Indonesia dalam
perdamaian dunia
sesuai Undang-Undang
Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945

 KELAS 12

Bobot Mapel Materi Capaian Pembelajaran


2 jam pelajaran Hak Asasi Manusia Menganalisis berbagai
per minggu dalam Pancasila kasus pelanggaran HAM
secara argumentatif dan
saling keterhubungan
antara aspek ideal,
instrumental dan praksis
sila-sila Pancasila
Konstitusi Negara Memahami pelaksanaan
yang mengatur pasal-pasal yang
tentang keuangan, mengatur tentang

xxi
BPK, dan kekuasaan keuangan, BPK, dan
kehakiman kekuasaan kehakiman
Tujuan Negara Menganalisis dinamika
Republik Indonesia pengelolaan kekuasaan
negara di pusat dan
daerah berdasarkan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
dalam mewujudkan
tujuan Negara
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang diterapkan di
lingkungan Kemendikbud dan di lingkungan Kemenag, untuk
menyukseskan pelaksanaan K-13, aspek utama yang harus dikuasai oleh
para civitas di bidang pendidikan, utamanya di level operasional, adalah
merancang sedimikian rupa perencanaan implementasi kebijakan dengan
sikap terbuka dan mengikuti akselerasi yang diperlukan.
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sendiri yaitu penggunaan
sains atau metode saintifik dalam proses pembelajaran. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengedepankan konsepnya sendiri bahwa
metode ilmiah atau metode pembelajaran saintifik meliputi komponen-
komponen sebagai berikut: observasi, bertanya, bereksperimen, mengolah,
menyajikan, meringkas, dan mencipta.
Kurikulum 2013 bertujuan dapat membentuk dan meningkatkan
sumber daya manusia sebagai model pembangunan bangsa dan negara
Indonesia serta meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Kerangka dasar merupakan patokan yang digunakan dalam
mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan
evaluasi kurikulum.

a. Landasan filosofis

xxiii
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan
nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta
dikembangkan untuk kehidupan masa depan.

b. Landasan teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan


berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi.

Kurikulum 2013 ini memang menjadi kurikulum penyempurna dari


kurikulum- kurikulum sebelumnya seperti KTSP. Namun, tidak menutup
kemungkinan bahwasannya dalam kurikulum 2013 ini memiliki celah
berupa adanya kekurangan yang dapat dikritik.
DAFTAR PUSTAKA

Daeng Pawero, A. M. V. (2018). Analisis Kritis Kebijakan Kurikulum Antara


KBK, KTSP, dan K-13. Jurnal Ilmiah Iqra’, 12(1), 42.
https://doi.org/10.30984/jii.v12i1.889
Nur Ikhsan, K., & Hadi, S. (2018). IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2013. Jurnal Ilmiah Edukasi, 6(1), 193–202.
Kurniasih dan Sani, 2014: 141. Karakteristik Kurikulum
https://emtha1110.blogspot.com/2014/05/kerangka-dasar-kurikulum-
2013.html?m=1
https://sumutpos.jawapos.com/opini/20/03/2013/saran-dan-kritik-implementasi-
kurikulum-2013/
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-2013

xxv

Anda mungkin juga menyukai