Disusun Oleh:
1. Vania Rahma Eka Putri (2251000007)
2. Rizka Handayani (2251000012)
HALAMAN COVER
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
iii
masyarakat sehari- hari. Hal tersebut menjadi permasalahan utama dalam
dunia pendidikan utamanya di Indonesia karena memang di Indonesia
sendiri ketersediaan sumber bahan ajar yang relevan serta bervariasi masih
sulit untuk didapatkan terutama di daerah daerah pelosok 3T dengan akses
sarana dan prasarana berupa infrastruktur yang menunjang pun juga belum
merata. Tidak hanya itu, pengintegrasian dari isu kewarganegaraan global
layaknya hak asasi manusia, perdamaian, keberagaman budaya dan
lingkungan hidup juga belum optimal dalam penerapan di civitas
pendidikan. Oleh karena itu, analisis dan pembedahan kurikulum 2013
dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan bisa
memberikan perencanaan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di
segala jenjang civitas pendidikan di Indonesia sehingga pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia menjadi lebih terpadu dan terintegrasi
sesuai konteks kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan adanya analisis
ini kedepannya pembelajaran kurikulum 2013 dalam pengimplementasian
serta pengaplikasiannya dapat dijalankan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, utamanya dalam mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan dalam konteks kehidupan masyarakat multikultural
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pertimbangan pembentukan kurikulum?
2. Apa saja karakteristik dari kurikulum?
3. Apakah tujuan dari kurikulum?
4. Apa saja kerangka dasar kurikulum?
5. Bagaimana kritik terhadap kurikulum?
6. Apa saja yang dapat di analisa kurikulum terhadap mapel pkn?
C. Tujuan Penulisan
v
BAB II
PEMBAHASAN
vii
a. Mengembangkan keseimbangan anatara pengembangan sikap spiritual
dan social, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa
yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagi sumber belajar.
c. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi disekolah dan masyarakat.
d. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar pelajaran.
f. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyakan dalam kompetensi inti.
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertical).
b. Kontekstualisasi Sekolah
Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang
memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c. Fleksibilitas Waktu
Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
d. Kompetensi yang Rinci
Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk
kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
mata pelajaran.
e. Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi
Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur
pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua
kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.
f. Akumulatif, Saling Memperkuat dan Saling Memperkaya
Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip
akumulatif, salir memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched)
antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal
dan vertikal).
3. Tujuan kurikulum
Kurikulum merupakan hal yang sangat fundamental bagi
pendidikan di Indonesia. Kurikulum itu sebagai penyesuaian diri dengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya karena lingkungan bersifat
dinamis yaitu berubah- ubah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia (Kemendikbud 2013). Dengan
demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa, kurikulum 2013 bertujuan
dapat membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia sebagai model
ix
pembangunan bangsa dan negara Indonesia serta meningkatkan persaingan
yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan
dicapai. Karena sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan
Kurikulum 2013 sesuai kondisi satuan pendidikan, kebutuhan peserta
didik dan potensi daerah. Dalam (Daeng Pawero, 2018), tujuan kurikulum
2013 dijabarkan sebagai berikut: kurikulum 2013 adalah kurikulum
berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan
kompetensi abad 21. Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk
mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pelajaran. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013
adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004.
b. Landasan teoritis
xi
jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan kurikulum
dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar
nasional atau di atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai
Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
KELAS 2
xiii
5 jam pelajaran Hubungan gambar pada Meyakini hubungan
per minggu lambang Negara dengan gambar pada lambang
sila-sila Pancasila Negara dengan sila-sila
Pancasila dengan rasa
syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Aturan dan tata tertib Melaksanakan aturan
yang berlaku di sekolah yang berlaku di rumah
dan tata tertib yang
berlaku di sekolah
Jenis-jenis Menceritakan jenis-
keberagaman jenis kebersamaan
Karakteristik individu dalam keberagaman
di sekolah karakteristik individu di
sekolah
Makna bersatu dalam Memahami makna
keberagaman di sekolah bersatu dalam
keberagaman di sekolah
KELAS 3
KELAS 4
xv
kesatuan
KELAS 5
KELAS 6
xvii
Indonesia sebagai norma yang berlaku
bangsa besar yang dalam kehidupan
memiliki norma-norma bermasyarakat untuk
dalam masyarakat yang mewujudkan keadilan
harus ditaati oleh
seluruh masyarakat
Indonesia diantaranya
norma agama,
kesusilaan,
kesopananan, dan
hukum
Kesejarahan perumusan Menganalisis
dan pengesahan kesejarahan perumusan
Undang-Undang Dasar dan pengesahan
negara Republik undang- undang dasar
Indonesia Tahun 1945 negara Republik
Indonesia Tahun 1945
KELAS 8
KELAS 9
xix
Indonesia dalam mendukung
bentuk dan kedaulatan
negara
KELAS 12
xxi
BPK, dan kekuasaan keuangan, BPK, dan
kehakiman kekuasaan kehakiman
Tujuan Negara Menganalisis dinamika
Republik Indonesia pengelolaan kekuasaan
negara di pusat dan
daerah berdasarkan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
dalam mewujudkan
tujuan Negara
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
Kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang diterapkan di
lingkungan Kemendikbud dan di lingkungan Kemenag, untuk
menyukseskan pelaksanaan K-13, aspek utama yang harus dikuasai oleh
para civitas di bidang pendidikan, utamanya di level operasional, adalah
merancang sedimikian rupa perencanaan implementasi kebijakan dengan
sikap terbuka dan mengikuti akselerasi yang diperlukan.
Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sendiri yaitu penggunaan
sains atau metode saintifik dalam proses pembelajaran. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan mengedepankan konsepnya sendiri bahwa
metode ilmiah atau metode pembelajaran saintifik meliputi komponen-
komponen sebagai berikut: observasi, bertanya, bereksperimen, mengolah,
menyajikan, meringkas, dan mencipta.
Kurikulum 2013 bertujuan dapat membentuk dan meningkatkan
sumber daya manusia sebagai model pembangunan bangsa dan negara
Indonesia serta meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Kerangka dasar merupakan patokan yang digunakan dalam
mengembangkan dokumen kurikulum, implementasi kurikulum, dan
evaluasi kurikulum.
a. Landasan filosofis
xxiii
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan
masa kini dan masa akan datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan
nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian diwariskan serta
dikembangkan untuk kehidupan masa depan.
b. Landasan teoritis
xxv