Anda di halaman 1dari 44

TUGAS TUTORIAL 3

PENGEMBANGAN KURIKULUM
DAN PEMBELAJARAN DI SD

TEGUH BUDI PRASETYO


857932576

UPBJJ-UT YOGYAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021

1
SOAL
1. Berikan contoh produk pengembangan kurikulum sekolah dasar !
2. Buat program pembelajaran !
JAWAB :

1. PRODUK PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH DASAR


A. Latar Belakang
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada
tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan Kurikulum 2013 mengacu pada standar nasional
pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Kurikulum 2013
bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Selain itu penyusunan Kurikulum 2013 adanya elemen- elemen
perubahan yang signifikan. Perubahan ini harus dapat menjadi acuan bagi
satuan pendidikan untuk dapat melaksanakn kurikulum 2013 dengan penuh
percaya diri. Kurikulum 2013 ini telah disesuaikan dengan kondisi yang
terjadi saat ini dimana sedang terjadi pandemi Covid-19, yang dituangkan
kedalam kurikulum darurat. Pembelajaran pada Kurikulum 2013 (kurikulum
darurat) berbasis tematik integratif atau tematik terpadu yang dilakukan
melalui strategi pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan
(Luring). Pada kegiatan inti dikembangkan pendekatan ilmiah yaitu
pendekatan saintifik dan proses penilaian otentik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah harus segera dilaksanakan.
Bentuk nyata desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah diberikannya
kewenangan kepada satuan pendidikan untuk mengambil keputusan

2
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan
kurikulum, baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya di satuan
pendidikan.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya.
Kurikulum SDIT Insan Mandiri Punggelan mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan
yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud di antaranya: religius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif,
cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung
jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan
pendidikan sebagai budaya sekolah.
Melihat berbagai keunggulan Kurikulum 2013, SDIT Insan Mandiri
Punggelan memantapkan diri melaksanan Kurikulum 2013. Oleh karena itu
SDIT Insan Mandiri Punggelan mulai Tahun Pelajaran 2014/2015 mulai
melaksanakan Kurikulum 2013.
B. LANDASAN

Dalam penyusunan Pengembangan Kurikulum 2013 ini mengacu pada


peraturan-peraturan sebagai berikut :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang


Sistem Pendidikan Nasinal

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013


Tentang Standar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Proses.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Penilaian

3
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks Pelajaran

7. Permendkbud Nomor 37 tahun 2018 tentang perubahan


permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang kompetensi inti dan
kompetensi dasar pada kurikulum 2013 jenjang sekolah dasar dan
pendidikan menengah.

8. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada
Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus.

9. Keputusan kepala badan penelitian dan pengembangan dan


perbukuan nomor 018/H/KR/2020 tentang kompetensi inti dan
kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan
anak usia dini pendidikan dasar dan pendidikan menengah berbentuk
sekolah menengah atas untuk kondisi khusus

10. Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang Penyusunan Kurikulum


2013 dalam kondisi khusus

B. Tujuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum 2013

Penyusunan dan pengembangan Kurikulum 2013 SDIT Insan Mandiri


Punggelan ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada kepala sekolah,
guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang ada di sekolah dalam
mengembangkan program-program yang akan dilaksanakan.

Selain itu, Kurikulum 2013 SDIT Insan Mandiri Punggelan disusun antara
lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :

a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b. belajar untuk memahami dan menghayati,

c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

d. belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan

e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

4
C. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 SDIT Insan Mandiri Punggelan
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik


memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman


karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan,
serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan
kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman


belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan

dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan


kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,

5
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,


bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan
disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional


dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan
daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).

D. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir


sebagai berikut:

1. pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi


pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
memiliki kompetensi yang sama;

2. pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi


pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

3. pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring


(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

6
4. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains);

5. pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);

6. pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat


multimedia;

7. pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan


(users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;

8. pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline)


menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan

9. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

E. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap


spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan
memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta


menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan


berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang


dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing


elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar

7
dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip


akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
B. Nilai-nilai Karakter

Nilai-nilai karakter utama yang dikembangkan di SD IT Insan Mandiri


Punggelan adalah sebagai berikut:

NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain. Yang dituangkan dalam
sub nilai religius peserta didik Sekolah Islam Terpadu
yaitu; akidah yang lurus, ibadah yang benar,
akhlak mulia, dan cinta Al quran.
2. Nasionalis Perilaku yang didasarkan pada cara berfikir
,bersikap,dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan
,kesetiaan,kepedulian dan penghargaan,yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fsik, social, budaya,
ekonomi,dan politik bangsa, menempatkan
kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan
diri dan kelompoknya.
3. Mandiri Sikap dan tindakan yang tidak bergantung kepada
orang lain dan mempergunakan segala
tenaga,pikiran,waktu, untuk merealisasikan
haraan,mimpi ,dan cita-cita. Yang dituangkan dalam
sub nilai mandiri peserta didik Sekolah Islam Terpadu
yaitu; memiliki wawasan yang luas dan terampil.
4.Gotong Royong Tindakan yang mencerminkan tindakan pada
menghargai semangat kerjasama dan bahu

8
NILAI DESKRIPSI
membahu menyelesaikan persoalan bersama,
menjalin komunikasi dan persahabatan ,memberi
bantuan/pertolongan pada orang-orang yang
membutuhkan.
5. Integritas Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,dan
pekerjaan,memiliki komitmen dan kesetiaan pada
nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral).

G. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill).

Dalam pengintegrasian pendidikan di SDIT Insan Mandiri Punggelan


menerapkan pola Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) adalah
suatu pendidikan yang dapat membekali peserta didik dengan kecakapan
hidup, yaitu keberanian menghadapi problema hidup dan kehidupan secara
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara kreatif menemukan solusi
serta mampu mengatasinya. Pendidikan yang dapat mensinergikan berbagai
mata pelajaran menjadi kecakapan hidup yang diperlukan seseorang, di
manapun ia berada, bekerja atau tidak bekerja, apa pun profesinya. Dengan
bekal kecakapan hidup tersebut, diharapkan para lulusan akan mampu
memecahkan problema kehidupan yang dihadapi, termasuk mencari atau
menciptakan pekerjaan bagi mereka yang tidak melanjutkan pendidikannya.

Pendidikan kecakapan hidup di SD difokuskan pada General Life


Skill (GLS) yang mencakup kesadaran diri atau kecakapan personal (self
awareness), kecakapan berpikir rasional (thinking skill) dan kecakapan sosial
(social skill). Hal ini didasarkan atas prinsip bahwa GLS merupakan fondasi
kecakapan hidup yang akan diperlukan untuk mempelajari kecakapan hidup
berikutnya dan bahkan untuk terjun dalam kehidupan sehari-hari, apa pun
kegiatan seseorang. Kecakapan vokasional (vocational skill) juga
dikembangkan namun barulah pada tahap awal.

Implementasi pendidikan kecakapan hidup di SD Islam Terpadu


Insan Mandiri Punggelan dapat mempertimbangkan beberapa yaitu: (1)

9
model integratif, (2) model komplementatif, dan (3) model diskrit. Peserta
didik mempunyai kesempatan untuk belajar aktif, baik mental maupun fisik,
dan hal ini dapat diperoleh bila lingkungan belajar dibuat menyenangkan
bagi peserta didik.

2. PROGRAM PEMBELAJARAN SDIT Insan Mandiri Punggelan

A. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia
peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti,
integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
Cakupan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dapat dilihat pada Tabel berikut

KOMPETENSI INTI KELAS I KOMPETENSI INTI KELAS II

1. Menerima dan 1. Menerima dan menjalankan


menjalankan ajaran ajaran agama yang dianutnya.
agama yang dianutnya
2.Memiliki perilaku jujur, 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
disiplin, tanggung jawab, tanggung jawab, santun, peduli,
santun, peduli, dan dan
percaya diri dalam percaya diri dalam berinteraksi
berinteraksi dengan dengan keluarga, teman, dan
keluarga, teman, dan guru guru.
3.Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual
faktual dengan cara dengan cara mengamati
mengamati [mendengar, (mendengar,

10
melihat, membaca] dan melihat, membaca) dan menanya
menanya berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingin tahu
ingin tahu tentang tentang
dirinya, makhluk ciptaan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
Tuhan dan dan kegiatannya, dan
kegiatannya, dan benda- benda-benda yang
benda yang dijumpainya dijumpainya di rumah dan di
di rumah dan di sekolah sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
faktual dalam bahasa dalam bahasa yang jelas dan logis,
yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
dalam karya yang estetis, gerakan yang mencerminkan anak
dalam gerakan yang sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan anak mencerminkan perilaku anak
sehat, dan dalam tindakan beriman
yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

KOMPETENSI INTI KELAS III KOMPETENSI INTI KELAS IV

1. Menerima dan 1. Menerima dan menjalankan


menjalankan ajaran ajaran agama yang dianutnya
agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, 2. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab, disiplin, tanggung jawab, santun,
santun, peduli, dan peduli,dan percaya diri dalam
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
berinteraksi dengan teman, guru, dan tetangga.
keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual
faktual dengan cara dengan cara mengamati
mengamati (mendengar, (mendengar,

11
melihat, membaca) dan melihat, membaca) dan
menanya berdasarkan rasa menanya berdasarkan rasa ingin
ingin tahu tentang tahu tentang
dirinya,makhluk ciptaan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
Tuhan dan kegiatannya, dan kegiatannya, serta benda-
dan benda-benda yang benda yang
dijumpainyadi rumah dan dijumpainya.
di sekolah.

4. Menyajikan 4. Menyajikan pengetahuan faktual


pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
dalam bahasa yang sistematis dan logis dalam karya
jelas, sistematis, dan yang estetis, dalam gerakan yang
logis, dalam karya mencerminkan anak sehat, dan
yang estetis, dalam dalam tindak
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman
danberakhlak mulia.

KOMPETENSI INTI KELAS V KOMPETENSI INTI KELAS VI

1. Menerima, menjalankan, 1. Menerima, menjalankan dan


dan menghargai ajaran menghargai ajaran agama
agama yang yang dianutnya.
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku 2. Menunjukkan perilaku jujur,
jujur, disiplin, santun, disiplin, tanggung jawab, santun,
percaya diri, peduli, dan peduli, dan percaya diri dalam
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga,
berinteraksi dengan teman, guru, dan tetangganya

12
keluarga, teman, serta cinta tanah air.
guru,dan tetangga, dan
negara.
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual
faktual, konseptual, dan konseptual dengan cara
prosedural, dan mengamati,
metakognitif pada tingkat menanya, dan mencoba
dasar dengan cara berdasarkan rasa ingin tahu
mengamati, menanya, tentang dirinya, makhluk ciptaan
dan mencoba Tuhan dan kegiatannya, dan
berdasarkan rasa ingin benda-benda yang dijumpainya
tahu tentang dirinya, di rumah, disekolah dan di
makhluk ciptaan tempat bermain.
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di
sekolah
4. Menunjukkan 4. Menyajikan pengetahuan faktual
keterampilan berfikir dan konseptual dalam bahasa
dan bertindak kreatif, yang jelas,sistematis, logis, dan
produktif, kritis dalam karya yang estetis,
kritis, mandiri, kolaboratif, dalam gerakan yang
dan komunikatif. Dalam mencerminkan anak sehat, serta
bahasa yang dalam tindakan yang
jelas,sistematis, logis dan mencerminkan perilaku anak
kritis, dalam karya yang beriman dan berakhlak mulia
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak
sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.

2. Struktur Kurikulum

13
Berdasarkan kompetensi inti disusun muatan pembelajaran dan alokasi
waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan
mata pelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut.
Tabel 3 : Mata pelajaran Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
ALOKASI WAKTU PER MINGGU

MUATAN PEMBELAJARAN KLS KLS KLS KLS KLS


KLSII
I III IV V VI
KELOMPOK A

Pendidikan Agama dan Budi


1 4 4 4 4 4 4
Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2 5 5 6 5 5 5
Kewarganegaran

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4 Matematika 5 6 6 6 6 6

5 Ilmu Pengetahuan Alam _ _ _ 3 3 3

6 Ilmu Pengetahuan Sosial _ _ _ 3 3 3


KELOPMPOK B

1 Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4 4 4

Pendidikan Jasmani,
2 4 4 4 4 4 4
Olahraga, dan Kesehatan
MUATAN LOKAL
1 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
2 Dawet Ayu Banjarnegara 2 2 2 2 2 2
MUATAN SIT
1 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
2 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
3 Al quran 2 2 2 2 2 2
4 Bina Pribadi Islami 2 2 2 2 2 2
JUMLAH ALOKASI
42 44 46 48 48 48
WAKTU/MINGGU

14
Keterangan:
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Olah Raga, Seni,
TIK dan Tahfidz Alquran.
Kegiatan Kokurikuler seperti Pramuka (terutama), dan ekstrakurikuler olah
raga, seni dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung
pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah
sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah
dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung
kegiatan kurikuler.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok muatan pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas muatan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
o Muatan Lokal
Bahasa Jawa serta Dawet Ayu Banjarnegara sebagai muatan lokal dapat
diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan
Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu
untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran
per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Muatan
Lokal Bahasa Jawa dan Dawet Ayu Banjarnegara masing- masing memiliki
alokasi waktu pembelajaran 2 jam per pekan.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.

minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

15
2. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu
tahun pembelajaran.
1.) Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2.) Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.
3.) Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
4). Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14
minggu dan paling banyak 16 minggu.
5.) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.

D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai
dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan

16
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah
sebagaimana terlampir.

B. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum yang disajikan kedalam setiap kompetensi dasar
(KD) ditambah muatan yang menjadi kekhasan Sekolah Islam Terpadu.
(sebagaimana terlampir)
a. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 (Kurikulum darurat) pada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Insan Mandiri Punggelan dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Yang
diaplikasikan melaui strategi pembelajaran Daring dan Luring. Mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak
menggunakan pembelajaran tematik-terpadu. Pembelajaran tematik
terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai muatan pelajaran ke dalam tema
besar yang telah disesuaikan dengan pola pembelajaran masa pandemi
Covid-19 yaitu Tema “ Membantu Orang Tua Di Rumah”.
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi
dasar dari berbagai mata pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner,
multi-disipliner, dan trans-disipliner. Integrasi intra-disipliner dilakukan
dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-
kompetensi dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya
tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran. Integrasi multi-
disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap
matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi
dasarnya sendiri. Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan
berbagai matapelajaran yang ada dengan permasalahan-permasalahan
yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.

17
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta
didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan
demikian,pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada
peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti
dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti
yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya
dengan penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II,
dan III sebagai penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan
Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu
kelas dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan
matapelajaranBahasa Indonesia sebagai penghela matapelajaran lain
menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia dilakukan
secara utuh melalui penggabungan kompetensi dasar matapelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam
matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebutmenyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual,
sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik.
Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III
menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh
matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Untuk kemudahan pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar
kedua matapelajaran ini diintegrasikan ke matapelajaran lain (integrasi
inter-disipliner).
Kompetensi dasar muatan Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
kompetensi dasar matapelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi
dasar muatan Matematika.
Kompetensi dasar muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
diintegrasikan ke kompetensi dasar muatan pelajaran Bahasa Indonesia,
ke kompetensi dasar matapelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar matapelajaran Matematika.

18
Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-
masing berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah
multidisipliner, walaupun pembelajarannya tetap menggunakan tematik
terpadu.
Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di
atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni,
budaya, keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam
matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan
lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah
diintegrasikan ke dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan.

b. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata
pelajaran lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 895.5/01/2005
tanggal 23 Pebruari 2005 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa untuk
jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA baik negeri dan
swasta, sebagai Mulok Wajib di Propinsi Jawa Tengah adalah Bahasa Jawa dan
sekolah diberi keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak melebihi
beban belajar maksimal.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka Mata Pelajaran Muatan Lokal di SD IT


Insan Mandiri Punggelan ini adalah :

1.) Bahasa Jawa

Tujuan :

 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi


peserta didik dengan menggunakan bahasa jawa.

19
 Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap karya sastra
daerahnya.

 Memupuk tanggung jawab untuk melestarikan hasil kreasi budaya


daerah sebagai salah satu unsur kebudayaan nasional.

2.) Mulok Dawet Ayu Banjarnegara

Tujuan:

 Mengembangkan kemampuan peserta didik mengapresiasi


kebudayaan di Banjarnegara.

 Meningkatkan pengetahuan terhadap potensi alam di daerahnya.

 Memiliki sikap dan perilaku selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan


yang berlaku di daerahnya,serta mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat .

c.) MUATAN KHAS SEKOLAH ISLAM TERPADU

Muatan khas SIT terdiri dari bahasa arab, bahasa inggris, Al Quran serta
Bina Pribadi Islami (BPI).

1.) Bahasa Arab


Tujuan :
 Menumbuhkan kesadaran pentingnya bahasa arab sebagai
bahasa al quran
 Meningkatkan kepekaan dan penghayatan terhadap bahasa al
quran.
 Menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa arab.
2.) Bahasa Inggris

Tujuan :

 Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi


peserta didik dengan menggunakan bahasa Inggris.

3.) Al Quran
Tujuan :
 Menumbuhkan kecintaan terhadap alquran
 Membersihkan pikiran dan perasaan serta mensucikan hati dan
jiwa peserta didik.

20
 Memberikan landasan dan dasar-dasar bahwa ilmu yang dipelajari
bersumber dari alquran.
4.) Bina Pribadi Islami
Tujuan:
 Terbentuknya kepribadian islami

 Meningkatkan persa serta dan inisiatif peserta didik untuk


menjaga dan membina lingkungannya sehingga terhindar dari
usaha dan pengaruh budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai
dasar islam.
D. Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Pengembangan Diri dilaksanakan diluar
jam kurikuler pembelajran sekolah biasanya pada sore hari. Ekstrakurikuler
yang dikembangkan di SD IT Insan Mandiri Punggelan ini, dapat diikuti oleh
Peserta Didik, dengan cara memilih salah satu atau lebih pada kegiatan
yang diminati. Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu
terprogram dan tidak terprogram.
1. Kegiatan Terprogram
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
a. Kegiatan Pelayanan Konseling.
Penanggung jawab: Guru Kelas
Kegiatan ini meliputi pelayanan :
- Masalah kesulitan belajar siswa
- Pengembangan karir siswa
- Masalah dalam kehidupan sosial siswa
- Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
b. Kegiatan Ekstra Kurikuler
- Kepramukaan
Penanggung Jawab: Rudi Apriyadi,S.Pd,

21
- Kegiatan Olah Raga (Sepak Bola, Bola Voly, Atletik dan Sepak
Takraw)
Penanggung jawab: Nanang Pratomo,S.Pd
- Kegiatan Pengembangan Bakat dan Prestasi
Penaggung Jawab: Nining Atun S, S.Pd.I
Kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan di SDIT Insan
Mandiri Punggelan meliputi kegiatan bimbingan dan konseling
siswa,kegiatan kokurikuler dan beragam kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat pilihan. Ekstrakurikuler yang bersifat pilihan dilakukan
dengan cara siswa memilih sesuai dengan minat dan bakatnya.
Pengembangan tersebut diuraikan sebagai berikut.
Kegiatan Kokurikuler Pramuka
Kegiatan Pramuka dilaksanakan berdasarkan dua kelompok yaitu
kelompok siaga dan penggalang. Kelompok siaga diikuti oleh siswa - siswa
kelas 1, 2, 3 dan 4. Kelompok penggalang diikuti oleh siswa berumur 10
s.d. 13 tahun atau siswa kelas 5.
Pelaksanaan kegiatan Pramuka dilaksanakan dalam waktu satu hari yaitu
hari Jumat, baik siaga ataupun Penggalang . Masing-masing kelompok
dibina oleh empat kakak pembina berdasarkan satuan terpisah.
Baca Tulis Al Quran (BTAQ)
Baca tulis Al Quran merupakan kegiatan pengembangan diri siswa
yang beragama Islam untuk meningkatkan pengembangan akhlak, akidah,
dan praktik salat. Hal ini dilakukan karena potensi siswa yang berkaitan
dengan keagamaan dirasa masih kurang. Melalui kegiatan BTAQ, siswa
dapat membaca Al Quran secara lancar dan melaksanakan salat secara
benar.
Kegiatan BTAQ hanya diikuti oleh siswa kelas1,2,3,4,5 dan 6. Hal ini
dilaksanakan karena siswa kelas tersebut dirasa telah baliq. Mereka
berkewajiban melaksanakan salat yang merupakan kewajiban umat Islam.
Oleh sebab itu, mereka wajib mendapat pembinaaan secara intensif.

22
Ekstrakurikuler Pilihan
1. ) Seni Lukis
Seni Lukis merupakan kegiatan pilihan siswa untuk
mengembangkan bakat siswa dalam bidang gambar. Seni Lukis
sebagai kegiatan ektrakurikuler di SDIT Insan Mandiri Punggelan
bertujuan menanamkan nilai rasa, nilai karsa, dan nilai cipta kepada
peserta didik. Dengan kegiatan tersebut diharapkan peserta didik dapat
mengembangakn jiwa seni yang dimiliki. Kegaiatan Seni Lukis ini
dilaksanakan satu kali dalam seminggu yaitu hari Selasa. Kegiatan ini
diikuti oleh siswa kelas 4. Setiap kegiatan dibina oleh satu pelatih.
Kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan salah aset SDIT Insan Mandiri
Punggelan karena kami memiliki tenaga yang memiliki skill yang dapat
diandalkan.
2.) Kelas Tahfidz
3.) Kelas Qiroati
4.) Olah Raga
Kegiatan Olah raga dilaksankan sekali dalam satu minggu. Kegiatan
ini diikuti oleh siswa – siswa kelas 3, 4 dan 5. Diharapkan dengan kegiatan
olah raga ini akan tumbuh bibit – bibit unggul yang nantinya akan dapat
menjadi andalan Sekolah baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Propinsi
ataupun tingkat Nasional.
Pembinaan olah raga ini dibina dan dibimbing oleh guru – guru yang
mempunyai kemampuan yang memadai. Di samping itu kami juga
mendatangkan pembina – pembina yang kami butuhkan.
Pembinaan kegiatan olah raga ini meliputi: bola voly, atlethik, sepak bola,
dan panahan.

2. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
bangsa tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke
dalam mata pelajaran, pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan
sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam
pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam Kurikulum, silabus dan
RPP yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada

23
dua jenis yaitu (1) indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata
pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh
kepala sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana
pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga dengan
kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta
didik berkenaan dengan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang
dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan karakter bangsa
bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam
jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan
berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke
perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa
menggunakan pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak,
dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di
kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya
pengkondisian atau perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan
dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang dilakukan sehari-hari sebagai
bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki kesempatan
untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra
kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat
untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan
mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui
pengamatan guru ketika seorang peserta didik melakukan suatu tindakan di
sekolah, model anecdotal record (catatan yang dibuat guru ketika melihat
adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan), maupun
memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang

24
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang
dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan
sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang
dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini.
BT : Belum Terbiasa (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-
tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).
MT : Mulai Terbiasa (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan
adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator
tetapi belum konsisten)
MB : Mulai Terbiasa (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
T : Terbiasa (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku
yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

3. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri


a. Kegiatan Pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler)
b. Kegiatan Pengembangan Diri dibina dan dibimbing oleh guru-guru
yang memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Sekolah.
c. Alokasi waktu pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri adalah 2
jam pelajaran (ekuivalen 2 x 35 menit)
d. Untuk kelas 6 diberikan kegiatan Bimbingan Belajar secara intensif
untuk persiapan menghadapi UN.
e. Kegiatan Pengembangan Diri dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif (
A=Sangat baik, B=Baik, C=Cukup, atau D=Kurang )

E. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar menggunakan sistem paket. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan
pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan

25
dalam satuan jam pembelajaran, dengan ketentuan maksimum 36 jam pelajaran
per minggu dengan alokasi waktu setiap jam pembelajaran 35 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan
pendidikan adalah sebagaimana tertera pada Tabel berikut.

Tabel beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan

satu jam jumlah jam minggu Jumlah


satuan Waktu
pembelajaran pembelajara efektif Jam
pendidi Kls pembelajaran
tatap muka n per tahun per tahun
kan per tahun
( menit ) per minggu pelajaran @ 60 menit

I 35 42 36 52.920 882

II 35 44 36 55.440 924

III 35 46 36 57.960 996


SD
IV 35 48 36 60.480 1.008

V 35 48 36 60.480 1.008

VI 35 48 32 53.760 896

Pengaturan beban belajar tersebut dilakukan pada saat kondisi tatap muka
normal. Adapun beban belajar pada masa pandemic dilaksanakan sesuai situasi
dan konisi tang ada.
C. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu


pencapaian hasi belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 100%.
Sekolah harus menentukan kriteria belajar minimal sebagai target
pencapaian kompetensi dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan

26
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
Berikut ini tabel nilai kriteria belajar minimal yang menjadi target
pencapaian kompetensi di SD IT Insan Mandiri Punggelan.

TABEL KETUNTASAN BELAJAR SD IT INSAN MANDIRI PUNGGELAN


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KOMPONEN KETUNTASAN
BELAJAR
A. Muatan Pelajaran
100%
11. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
12. Pendidikan Pancasila dan
100%
Kewarganegaraan
13. Bahasa Indonesia 100%
14. Matematika 100%

15. Ilmu Pengetahuan Alam 100%

16. Ilmu Pengetahuan Sosial 100%


17. Seni Budaya dan Prakarya 100%
18. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
100%
kesehatan
B. Muatan Lokal
100%
1. Bahasa Jawa
2. Dawet Ayu Banjarnegara 100%
C. Muatan Khas Sekolah Islam Terpadu
100%
1. Bahasa Arab
2. Bahasa Inggris 100%

3. Tahfidz Alquran 100%

4. BTAQ 100%
D. Pengembangan Diri
1. Bina Pribadi Islami 100%
2. Pramuka

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)

27
SD IT INSAN MANDIRI PUNGGELAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KOMPONEN KKM

Mata Pelajaran
82
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
72
Kewarganegaraan
72
3. Bahasa Indonesia
72
4. Matematika
72
5. Ilmu Pengetahuan Alam
72
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
72
7. Seni Budaya dan Prakarya
72
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
72
kesehatan

Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 72
2. Dawet Ayu Banjarnegara 72
Muatan Khas Islam Terpadu
1. Bahasa Arab 72
2. Bahasa Inggris 72
3. Tahfidz Alquran 72
4. BTAQ 72
Pengembangan Diri
1. Bina Pribadi Islami B
2. Pramuka B
3. Olah Raga B

E. Kenaikan Kelas dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajatan. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.

28
a. Kriteria Kenaikan Kelas SD IT Insan Mandiri Punggelan
1.) Nilai raport diambil dari pengamatan,nilai harian,nilai tugas,nilai
Penilaian Tengah Semester dan nilai Penilaian Akhir Semester
dijumlahkan untuk mencari rata-rata setiap siswa dalam satu
muatan pembelajaran, yamg sesuai dengan standar ketuntasan
belajar pada kurikulum darurat di SD IT Insan Mandiri Punggelan.
2.) Nilai raport di kelasnya masing-masing.
b. Penentuan Kenaikan Kelas
1.) Kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir tahun.
2.) Siswa dinyatakan naik kelas, apabila yang bersangkutan telah
mencapai kriteria ketuntasan minimal.
3.) Siswa dinyatakan harus mengulang di kelas yang sama apabila
a.) Siswa tidak menuntaskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar lebih dari empat muatan pembelajaran.
b.) Bila karena alasan yang kuat misal karena gangguan
kesehatan fisik, emosi atau mental sehingga tidak mungkin
berhasil dibantu mencapai kompetensi yang ditargetkan.
2. Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Hasil ujian dituangkan kedalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk
penentuan kelulusan dengan kriteria sebahgai berikut:
1.) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2.) Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dengan nilai
kelulusan sebagai berikut:
a.) Bahasa Indonesia = 3,00
b.) Matematika = 3,00
c.) Ilmu Pengetahuan Alam = 3,00
d.) Rata-rata 3 mata pelajaran = 3,00
3.) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai rata-rata
minimal 6,00
Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan mengulang di
kelas terakhir

29
KALENDER PENDIDIKAN

a. Kalender Pendidikan Tahun pelajaran 2020/2021


Kalender pendidikan yang selanjutnya disingkat kaldik adalah
pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,minggu
efektif belajar,waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Permulaan tahun pelajaran 2020/2021 merupakan waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada
jenjang SD/MI. Hari-hari pertama masuk sekolah diawali dengan
kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Minggu
efektif pembelajaran merupakan jumlah minggu yangdigunakan untuk
proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dalam waktu
satu tahun pelajaran. Sedangkan waktu pembelajaran efektif
merupakan jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal,ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Dan Hari Libur adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan. Hari libur
dapat berbentuk jeda tengah semester,jeda antar semester libur akhir
tahun pelajaran , hari libur keagamaan , hari libur umum termasuk
hari-hari besar nasional dan hari libur khusus.
b. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
Uraian kegiatan dalam kalender pendidikan sebagaimana
terlampir berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor : 420/09748 tanggal 31
Mei 2019.
Berdasarkan keputusan tersebut, maka kalender pendidikan
SD Islam Terpadu Insan Mandiri Punggelan Korwil Dindikpora
Kecamatan Madukara, Kabupaten Bnjarnegara sebagai berikut:

30
ALOKASI WAKTU PADA KALENDER PENDIDIKAN

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu Efektif Belajar 30-32 minggu KBM efektif pada


setiap satuan
pendidikan.
2. Jeda Tengah Semester Maksimum 2 Satu minggu tiap
minggu semester
3. Jeda Antar Semester Maksimum 2 Antara semester 1 dan
minggu 2
4. Libur Akhir Tahun pelajaran Maksimum 3 Digunakan untuk
minggu penyiapan kegiatan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran.
5. Hari Libur Keagamaan 2-4 minggu
6. Hari Libur umum/Nasional Maksimum 2 Disesuaikan dengan
minggu peraturan pemerintah
7. Hari Libur Khusus Maksimum 1
minggu
8. Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 mingg Digunakan untuk
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
efektif pembelajaran.

31
PERKIRAAN JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH,KEGIATAN
PENYERAHAN RAPORT,DAN LIBUR SEKOLAH
SD ISLAM TERPADU INSAN MANDIRI PUNGGELAN
DINDIKPORA KECAMATAN PUNGGELAN
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

NO Seme Bula Hari Hari PTS Upac Penyera Libur sekolah


ster n efekt perta /PA ara han Semes Ming Um Ha Juml
if ma S/P rapot ter gu um ri ah
AT/ ray hari
US a
1. 1 Jul 12 3 - - - 12 4 - - 31
Agt 26 - - 1 - - 4 - - 31
Sep 19 - 6 - - - 5 - - 30
Okt 25 - - 2 - - 4 - - 31
Nov 21 - 4 - - - 4 1 - 30
Des 11 - 3 - 1 9 5 2 - 31
Jumlah 114 3 13 3 1 21 26 3 - 184
2. 2 Jan 26 - - - - - 4 1 - 31
Feb 24 - - - - - 4 1 - 29
Mar 19 - 6 - - - 5 1 - 31
Apr 15 - 8 - - - 4 1 2 30
Mei 12 - - - - - 5 4 10 31
Jun 8 - 8 - 1 8 4 1 - 30
Jumlah 104 0 22 0 1 8 26 9 12 181
Jumlah dlm 1 218 3 35 3 2 29 52 12 12 366
tahun pelajaran
2020/2021

32
TABEL URAIAN KALENDER PENDIDIKAN

TANGGAL,BULAN,
NO. URAIAN KEGIATAN
TAHUN
1. 13 Juli 2020 Hari Pertama Masuk Sekolah
2. 13 - 15 Juli 2020 Kegiatan MPLS
3. 31 Juli 2020 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1441 H)
4. 17 Agustus 2020 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI
secara Virtual
5. 20 Agustus 2020 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/1
Muharam 1442 H)
6. 21 Agustus 2020 Cuti Bersama (Tahun Baru Hijriyah/1
Muharam 1442 H)
7. 7 - 12 September 2020 Penilaian Tengah Semester Gasal Untuk 6
(enam) hari sekolah
8. 1 Oktober 2020 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian
Pancasila
9. 2 Oktober 2020 Hari Batik Nasional
10. 28 Oktober 2020 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah
Pemuda
11. 29 Oktober 2020 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW 1442 H)
12. 30 Oktober 2020 Cuti Bersama ( Maulid Nabi Muhammad
SAW )
13. 10 November 2020 Mengikuti Upacara Peringatan Hari
Pahlawan
14. 1 - 12 Desember 2020 Penilaian Akhir Semester Gasal
15. 14 – 17 Desember 2020 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil
Belajar Semester Gasal
16. 19 Desember 2020 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
Semester Gasal
17. 21 - 31 Desember 2020 Libur Akhir Semester
18. 24 Desember 2020 Cuti Bersama sebelum Hari Raya Natal
19. 25 Desember 2020 Libur Umum (Hari Raya Natal)
20. 28 – 31 Desember 2020 Cuti Bersama Pengganti Hari Raya Idul
Fitri 1441 H
21. 1 Januari 2021 Libur Umum (Tahun Baru Masehi 2021)
22. 4 Januari 2021 Hari Pertama Masuk Semester Genap
23. 12 Februari 2021 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2572).
24. 1 - 6 Maret 2021 Penilaian Tengah Semester Genap
25. 11 Maret 2021 Libur Umum (Isro’ Mi’raj).
26. 14 Maret 2021 Libur Umum (Hari Raya Nyepi).
27. 2 April 2021 LiburUmum (Wafat Isa Al-
Masih/JumatAgung)
28. 13-14 April 2021 Perkiraan Libur Awal Puasa Ramadhan
1442H
29. 26 April - 8 Mei 2021 2021 Perkiraan US SD/SDLB/MI/MILB
Untuk 6 (enam) hari
30. 1 Mei 2021 Libur Umum (Hari Buruh Internasional)
31. 2 Mei 2021 Mengikuti Upacara Peringatan Hari

33
TANGGAL,BULAN,
NO. URAIAN KEGIATAN
TAHUN
Pendidikan Nasional
32. 13 Mei 2021 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masih)
33. 13 - 14 Mei 2021 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1442 H
34. 15-16 Mei 2021 LiburHari Raya Idul Fitri 1442 H (1 Syawal
1442 H)
35. 17 - 20 Mei 2021 Cuti bersama setelah Hari Raya IdulFitri
1442 H
36. 20 Mei 2021 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
37. 26 Mei 2021 Libur Umum (Hari Raya Waisak)
38. 1 Juni 2021 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila)
39. 2 – 12 Juni 2021 Penilaian Akhir Tahun, untuk 6 (enam) hari
sekolah
40. 14 - 18 Juni 2021 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil
Belajar Semester Genap untuk 6 (enam) hari
sekolah
41. 19 Juni 2021 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
Semester Genap untuk 6 (enam) hari
sekolah
42. 21 Juni–10 Juli 2021 Libur Akhir Semester Genap/Libur Akhir
Tahun Pelajaran 2020/2021
43. Mei 2021 Perkiraan Penerimaan Peserta Didik Baru
Tahun Pelajaran 2021/2022
44. 12 Juli 2021 Permulaan Tahun Pelajaran 2021/2022

34
PROGRAM SEMESTER
Satuan Pendidikan : SDIT INSAN MANDIRI PUNGGELAN
Kelas/Semester : I / Genap
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Al BULAN
Pem ok
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI KETER
N SUBTEM belaj asi
TEMA ANGA
O A aran W
N
Ke- akt 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
u
1 11
LIBUR SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2020/2021

Januari

PAT TERTULIS DAN PAT PRAKTEK



 2021
2 12
√ Januari
2021

PEMBAGIAN RAPORT
LIBUR SEMESTER
3 13
5. Penga √ Januari
P
Peng laman 30 2021
1 1 T
alam Masa 4 jp S
14
nku Kecil √ Januari
 2021
5 15
√ Januari
 2021
6+ 16
UH √ Januari
 2021

36
1 18
√ Januari
 2021
2 19
√ Januari
 2021
Penga 3 20
laman √ Januari
Bersa 30  2021
2
ma 4 jp 21
Tema √ Januari
n  2021
5 22
√ Januari
 2021
6+ 23
UH √ Januari
 2021
1 25
√ Januari
 2021
2 26
Penga √ Januari
laman 2021
3 30 27
3 di
jp √ Januari
Sekol
ah 2021
4 28
√ Januari
2021
5 √ 29

37
Januari
2021
6+ 30
UH √ Januari
2021
1 1
√ Februari
2021
2 2
√ Februari
2021
Penga 3 3
√ Februari
laman
30 2021
4 yang
4 jp 4
Berke √ Februari
san 2021
5 5
√ Februari
 2021
6+ 6
UH √ Februari
2021
6. 1 8
Lingk
√ Februari
Lingk 2021
unga
ungan 2 30 9
2 n 1
Ruma jp √ Februari
Bersi 2021
hku
h, 3 10
Sehat √
               Februari

38
, dan 2021
Asri 4 11
√ Februari
              2021
5 13
√ Februari
              2021
6+ 15
UH √ Februari
              2021
1 16
√ Februari
              2021
2 17
√ Februari
2021
Lingk 3 18
ungan √ Februari
Sekita 30 2021
2
r 4 jp 19
Ruma √ Februari
hku 2021
5 20
√ Februari
2021
6+ 22
UH √ Februari
2021
1 23
Lingk 30
3 √ Februari
ungan jp
             2021

39
Sekol 2 24
ahku √ Februari
2021
3 25
√ Februari
2021
4 26
√ Februari
2021
5 27
√ Februari
2021
6+

1 Maret
UH 2021
1 √
2 Maret
Beker 2021
ja 2 √
3 Maret
Sama 2021
3 4 Maret
Menj √
30 2021
aga
4 jp 5 Maret
Keber √
4  2021
sihan
5 √
6 Maret
dan  2021
Keseh 6+ 8 Maret
atan √
UH  2021
Lingk Persi 09 s/d
ungan apan √ 13 Mar
      2021
PTS 15 s/d 20
Mar

40
2021
1 22
√ Maret
 2021
2 23
Bend √ Maret
a 2021
Hidup 3 24
dan √ Maret
Bend 30 2021
7. 1
a Tak 4 jp 25
Bend Hidup √ Maret
a, di 2021
Hewa Sekita 5 26
n, rku √ Maret
3 dan 2021
Tana 6+ 27
man UH √ Maret
di 2021
Sekit 1 29
arku √ Maret
2021
Hewa 2 30
√ Maret
n di 30
2 2021
Sekita jp
3 31
rku √ Maret
2021
4 √
01 April
2021

41
5 √
03 April
2021
6+

05 April
UH 2021
1 √
06 April
2021
2 √
07 April
2021
Tana
3 08 April
man √
2021
3 di
4 √
09 April
Sekita 2021
rku 5 10 April

2021
6+

15 April
UH 2021
1 √
16 April
Bentu 2021
k, 2 √
17 April
Warn 2021
a, 3 √
19 April
Ukura 30 2021
4
n, dan 4 jp √
20 April
Perm 2021
ukaan 5 √
21 April
Bend 2021
a 6+

22 April
UH 2021
1 23 April
4 8. 1 Cuaca 30 √
2021

42
Perist 2 jp √
24 April
iwa 2021
Alam 3 √
26 April
2021
4 √
27 April
2021
5 √
28 April
2021
6+

29 April
UH 2021
1 √
30 April
2021
2 √
03 Mei
2021
Musi 3 √
04 Mei
m 30 2021
2
Kema 4 jp √
05 Mei
rau 2021
5 √
06 Mei
2021
6+

24 Mei
UH 2021
1 √
25 Mei
2021
2 √
27 Mei
30 2021
3 jp √
28 Mei
2021
4 √
29 Mei
2021

43
5 √
02 Juni
2021
6+

03 Juni
UH 2021
1 √
04 Juni
2021
2 √
05 Juni
2021
3 07 Juni
Benca
30 2021
4 na
4 jp 08 Juni
Alam 2021
5 09 Juni
2021
6+ 10 Juni
UH 2021
7 - 29
PENILAIAN AKHIR TAHUN √ √ June
2021
21 - 26
PENYELESAIAN ADMINISTRASI (RAPOR) DAN PEMBAGIAN RAPOR SEMESTER 2 √ June
2021

Mengetahui: Punggelan, 4 Januari 2021


Kepala SDIT INSAN MANDIRI PUNGGELAN Guru Kelas I

Edi Utomo, S.Pd.I Teguh Budi Prasetyo


NIP. NIP.

44

Anda mungkin juga menyukai