Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Satuan Pendidikan adalah garda terdepan penyelenggaraan system pendidikan. Agar semua
program pembelajran di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka harus didukung oleh
perencanaan yang baik. Salah satu dokumen yang harus disiapkan di dalam system perencanaan
sekolah adalah dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum memiliki
posisi strategis karena secara umum kurikulum merupakan deskripsi visi, misi dan tujuan
pendidikan suatu bangsa, di dalamnya terkandung sentral muatan-muatan nilai yang akan
ditransformasikan kepada peserta didik.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional pendidikan
yang disusun oleh, dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan di Indonesia. KTSP
secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh
pemangku kepentingan untuk focus pada pencapaian tujuan, dengan menerapkan aturan,
prosedur, dan program, serta proses kegiatan yang dikembangkan bersama dan ditetapkan oleh
Kepala satuan pendidikan, Komite Pembelajaran, Tim pengembang Kurikulum dan komite
sekolah untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan lingkungan dalam menghadapi perubahan
kehidupan di abad XXI yang dinamis.
Melalui e-KTSP diharapkan dapat meningkatkan kualitas dokumen kurikulum yang
dihasilkan oleh satuan pendidikan dan layanan pengesahan KTSP menjadi lebih efisien. Tahun
Ajaran 2022/2023, SMA PGRI Kesamben sebagai pelaksana Kurikulum 2013 yang sedang
belajar menerapkan Kurikulum Merdeka kategori Mandiri Belajar menyusun dokumen KTSP
dengan memperhatikan perkembangan pendidikan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhab Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntunan
lingkungan.
Penyusunan Kurikulum SMA PGRI Kesamben Tahun 2022/2023 sangat diperlukan untuk
mengakomodasi semua bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah dan

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 1


kelestarian lingkungan, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi imam dan taqwa.

1.1. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi,
baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
a. Tantangan Internal
Ada beberapa tantangan internal yang menjadi rasionalitas dalam pengembangan
Kurikulum 2013, sebagai berikut.
1. Pemenuhan 8 (delapan) Standa Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi
lulusan.
2. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan
keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun,
apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan.

b. Tantangan Eksternal
Dalam menghadapi tantangan eksternal juga terdapat tantangan-tantangan berikut.
1. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
2. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir
jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab,
kemampuan mencoba untuk megerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda,
dan memiliki kesiapan untuk bekerja.
3. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban
siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
4. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation, Based (Discovery) learning dan Collaborative Learning.
5. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam ujian (contek, kerepek)

c. Penyempurnaan Pola Pikir


Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud
apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai
berikut ini.
 Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 2
 Dari satu arah menuju interaktif.
 Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
 Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
 Dari maya/abstraks menuju konteks dunia nyata.
 Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
 Dari luas menuju prilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
 Dari stimulasi rasa tunggak menuju stimulasi ke segala penjuru.
 Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
 Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
 Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
 Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
 Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
 Dari pemikiran faktual menuju kritis.
 Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Penyusunan Kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.
Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak
diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru
lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani
dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.

e. Pendalaman dan Perluasan Materi


Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan
serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

1.2. Tujuan Kurikulum 2013


Tujuan Kurikulum 2013 yang diterapkan oleh Kemendikbud tertuang pada
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah) yang berbunyi:
“Tujuan Kurikulum 2013 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif,

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 3


inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,bernegara, dan peradaban dunia.”
Dalam tujuan kurikulum 2013, siswa dituntut untuk berpikir lebih kreatif, inovatif,
cepat dan tanggap dan selain itu dalam kurikulum 2013 siswa dilatih untuk menumbuhkan
keberanian dalam dirinya. Siswa akan dilatih kemampuan berlogika dalam memecahkan
suatu permasalahan. Dalam kurikulum 2013 ini juga diberikan atau dimasukkan unsur-unsur
kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan bernegara serta unsur keagamaan untuk
membentuk siswa yang berkarakter.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013, Kurikulum ini mempunyai empat kompetensi
inti yang berisi tujuan dari proses pembelajaran. Rumusan kompetensi inti tersebut tertuang
pada Permendikbud No. 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah:
- Kompetensi inti sikap spiritual;
- Untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi inti pengetahuan;
- Kompetensi inti keterampilan
Kurikulum 2013 dikembangkan dari kurikulum 2006 (KTSP) yang sekarang berkembang
kembali menjadi Kurikulum Merdeka yang dilandasi pemikiran tentang tantangan masa
depan setelah situasi pandemic Covid-19, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan
dan pedagogi, kompetensi masa depan, dan fenomena negatif yang mengemuka.

1.3. Kondisi Ideal dan kondisi nyata


 Kondisi Ideal
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem
pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan yang menjadi
pedoman dan arahan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, diantaranya adalah
Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas PP No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan pemerintah tersebut memberikan

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 4


arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan,
yaitu:
1). Standar Kompetensi Lulusan sesuai Permendikbud nomor 20 tahun 2016 pengganti
Permendikbud nomor 54 tahun 2013;
2). Standar Isi sesuai Permendikbud nomor 21 tahun 2016 pengganti Permendikbud nomor
64 tahun 2013;
3). Standar Proses sesuai Permendikbud nomor 22 tahun 2016 pengganti Permendikbud
nomor 65 tahun 2013;
4). Standar Penilaian sesuai Permendikbud nomor 23 tahun 2016;
5). Standar Sarana Prasarana sesuai Permendiknas nomor 24 tahun 2007;
6). Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan sesuai Permendiknas nomor 13 tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah, nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru, nomor 68 tahun 2014 tentang peran guru TIK dan
KKPI, nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling, nomor 24 tahun 2008,
tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah;
7). Standar Pengelolaan sesuai Permendiknas nomor 17 tahun 2007;
8). Standar Pembiayaan sesuai Permendiknas nomor 69 tahun 2009.
 Kondisi Nyata
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya demi mencerdaskan
kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia
Indonesia seutuhnya.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA
PGRI Kesamben sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk
mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (Permendikbud No. 61 Tahun 2014
Tentang KTSP).
Melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini sekolah dapat
melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan
peserta didik. Untuk itu dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah
dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 5


1.4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
Melihat kondisi nyata SMA PGRI Kesamben yang berada di lingkungan Penduduk
agraris dan bisnis, maka pengembangan kurikulum juga harus disesuaikan degan kondisi
tersebut.
Di tahun pelajaran 2022/2023 ini SMA PGRI Kesamben termasuk sebagai salah satu
sekolah pelaksana Kurikulum 2013 yang sedang belajar menerapkan Kurikulum Merdeka
kategori Mandiri Belajar maka diperlukan evaluasi terhadap dokumen I kurikulum yang ada
(kurikulum 2021-2022), maka SMA PGRI Kesamben perlu melakukan revisi terhadap
dokumen tersebut, begitu juga dalam implementasinya.
Atas dasar itu SMA PGRI Kesamben menyusun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan berbasis
Teknologi, Ketrampilan , serta dengan muatan lokal sesuai dengan Peraturan Gubernur
Jawa Timur No: 19 Tahun 2014 tentang mata pelajaran Bahasa Daerah sebagai Muatan
Lokal Wajib di sekolah/madrasah dan Peraturan Bupati No: 36 Tahun 2011 tentang
Pelaksanaan Muatan Lokal di wilayah Kabupaten Jombang.
Pengembangan Kurikulum SMA PGRI Kesamben tahun pelajaran 2022/2023
mencakup hal-hal sebagi berikut :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMA PGRI Kesamben;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMA PGRI Kesamben yang didasarkan pada
hasil analisis konteks, potensi dan minat peserta didik;
3. Kurikulum SMA PGRI Kesamben dikembangkan berdasarkan hasil revisi kurikulum
tahun sebelumnya yaitu tahun 2021/2022, pemanfaatan hasil analisis kondisi nyata
sekolah terutama tenaga pendidik dan sarana prasarana, serta analisis terhadap
kurikulum 2013;
4. Kalender pendidikan SMA PGRI Kesamben yang disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2022/2023.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben menjadi acuan bagi satuan pendidikan dalam
melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan mengedepankan prinsip pengembangan
kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013 dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan
analisis kondisi nyata SMA PGRI Kesamben di lingkungan sekolah.

B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 6


Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2022 Tanggal 2 Januari
2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2001 tentang
Standar Nasional Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Pendidikan
Karakter
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Pendidkdan Tenaga Kependidikan (tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru).
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana
dan Prasarana
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 61 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. PeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 64Tahun 2014 Tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 79 Tahun2014Tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158Tahun 2014 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Kredit Semester pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan
Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 7


18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Nomor 23Tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun
2014 Tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi
Kurikulum 2013
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 18 tahun 2016 tentang
pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 20 Tahun 2016 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 21Tahun 2016 Tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah
24. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tanggal 5 April 2022 Tentang Standar Proses
Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jenjang
Pendidikan Menengah
25. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tanggal 26 April 2022 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar
dan Jenjang Pendidikan Menengah
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 23 tahun
2017 tentang Hari Sekolah
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Pendidikan
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 tahun
2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas
Sekolah
30. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun
2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 8


31. PeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun
2018 tentang Pedoman Upacara Bendera di Sekolah
32. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun
2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah;
33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 37 Tahun 2018 Tentang
perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 24 tahun
2016 tentang kompetensi Inti dan kompetens I dasar pelajaran pada pendidikan
menengah kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Pendidikan Menengah;
34. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 44
tahun 2019 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru padaTaman Kanak-Kanak,
Sekolah Dasar,Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan;
35. Permendikbudristek No. 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
36. Permendikbud Ristek Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD,
Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah;
37. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022 Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka) sebagai pedoman
Penerapan Kurikulum Baru di Sekolah Non Peserta Program Sekolah Penggerak.
38. Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada
Kurikulum Merdeka;
39. Keputusan Kepala BSKAP No. 008/H/KR/2022 Tentang Capaian Pembelajaran
Pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada
Kurikulum Merdeka;
40. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia No.022/H/KR/2015 Tentang Penetapan
Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013;
41. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 11 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan;
42. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 Tahun 2014 Tentang Mata Pelajaran
Bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah/ Madrasah Tanggal 3
April 2014
43. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Nomor
420/3250/101.1/2022 tentang Kalender Pendidikan bagi Satuan Pendidikan di

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 9


Provinsi Jawa TimurTahun Pelajaran 2022/2023.
44. Keputusan Kepala SMA PGRI KESAMBEN Kabupaten Jombang Nomor : 00486
/C.1/SMA-PGRI-Ksb/VII/2022 Tentang Penetapan Struktur Kurikulum Sekolah
Menegah Atas PGRI Kesamben Tahun Pelajaran 2022/2023

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum


Pengembangan Kurikulum SMA PGRI Kesamben bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan di SMA PGRI Kesamben agar terarah dan terprogram
tepat pada tujuan yang diharapkan.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dibuat dengan
tujuan untuk dijadikan acuan bagi satuan pendidikan khususnya tingkat SMA, dalam
penyusunan dan pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan.
KTSP adalah Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, silabus dan rencana pengembangan pembelajaran (RPP).
Penyusunan Kurikulum SMA PGRI Kesamben yang mengacu pada 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan Pendidikan dalam mengembangkan kurikulum
Penyusunan Kurikulum 2013 ini dimaksudkan untuk memenuhi amanat
Undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya, serta tujuan pendidikan pada SMA PGRI Kesamben sebagai lembaga
pendidikan tingkat menengah yang memiliki kekhasan tersendiri.

D. Acuan Penyusun Kurikulum 2013


1) Acuan Konseptual

Pengembangan Kurikulum SMA PGRI Kesamben mengacu kepada konsep Kurikulum


2013 sebagai berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia menjadi dasar pengembangan
kepribadian peserta didik secara utuh, sehingga semua kegiatan yang terkait
pembelajaran dapat meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia, hal ini sesuai dengan
visi sekolah.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 10


b. Mengembangkan sikap spiritual (toleransi dan kerukunan umat beragama) dan sosial
(menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI), serta peningkatan potensi,
kecerdasan, bakat, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik secara optimal;
c. Mengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang holistik dan berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan warga negara memperoleh pendidikan bermutu,
(yang dituangkan dalam proses dan mekanisme rekruitmen dan mutasi peserta didik)
serta sesuai dengan kebutuhan kompetensi masa depan (peserta didik dapat berpikir
kritis dan membuat keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan,
dan tanggung jawab warga negara);
d. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup, untuk membekali
peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja (tuntutan dunia
kerja). Terlebih bagi peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal tersebut antara lain dapat dikembangkan melalui aktualisasi mata pelajaran prakarya
dan kewirausahaan, pengembangan muatan lokal maupun pengembangan diri;
e. Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap Perkembangan Ilmu
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni;.
f. Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan.
Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah
dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kelulusan SMA PGRI Kesamben
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan
daerah dan lingkunganya sesuai dengan keragaman potensi dan karakteristik daerah
serta lingkungan;
g. Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan
pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional. Sesuai dengan tuntutan pembangunan
daerah dan nasional serta dinamika perkembangan global perlu dipersiapkan
generasi yang siap menghadapi persaingan dan mampu hidup berdampingan dengan
bangsa lain;
h. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat
setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 11
budaya setempat (kondisi sosial budaya masyarakat setempat) ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain, serta;

Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar


terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar, serta satuan pendidikan memiliki
kekhasan atau karakteristik satuan pendidikan yang akan dikembangkan sesuai
dengan kondisi dan ciri khas.;
2) Prinsip Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan
komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan
penyusunan kurikulum yang dibuat oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen
Pendidikan (BSKAP). Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut;
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan suku,
budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan
tepat antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum
mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 12


termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
3) Prosedur Operasional
3.1. Prosedur operasional pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
SMA PGRI Kesamben meliputi kegiatan sebagai berikut:

a. Analisis Kurikulum SMA PGRI Kesamben mencakup analisis ketentuan peraturan


perundang-undangan mengenai Kurikulum 2013 terutama yang terbitnya di tahun
2016, analisis kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan lingkungan; dan
analisis ketersediaan sumber daya pendidikan yang ada di SMA PGRI Kesamben.
b. Penyusunan Kurikulum SMA PGRI Kesamben mencakup perumusan visi, misi, dan
tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan,
pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat kelas,
penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan, penyusunan silabus muatan atau
mata pelajaran muatan lokal dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
setiap muatan pembelajaran.
c. Penetapan dilakukan kepala SMA PGRI Kesamben berdasarkan hasil rapat dewan
pendidik SMA PGRI Kesamben dengan melibatkan komite sekolah.
d. Pengesahan dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sesuai dengan
kewenangannya.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 13


3.2. Unsur- unsur yang terlibat

Proses pengembangan Dokumen I merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan


warga sekolah. Pelibatan warga sekolah dalam mengembangkan dokumen I bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman warga sekolah terhadap kurikulum yang akan
digunakan oleh sekolah sehingga seluruh warga sekolah akan merasa memiliki dan
bertanggungjawab terhadap kurikulum yang digunakan. Unsur–unsur yang terlibat
dalam pengembangan dokumen I adalah :

1. Kepala sekolah membentuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah dan


memberi pengarahan teknis untuk melakukan pengembangan Kurikulum. Arahan
sekurang-kurangnya berisi: 1) dasar pelaksanaan pengembangan Kurikulum,; 2)
tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan Kurikulum. 3) manfaat
pengembangan Kurikulum; 4) hasil yang diharapkan dari kegiatan pengembangan
Kurikulum; dan 5) unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugasnya dalam
pelaksanaan pengembangan Kurikulum.
2. TPK menyusun draf rencana dan jadwal pengembangan Kurikulum, sekurang-
kurangnya berisi uraian kegiatan, sasaran/hasil, pelaksana, dan jadwal
pelaksanaan. Uraian kegiatan pengembangan kurikulum meliputi: 1)
pengumpulan data dan informasi yang berkaitan dengan analisis konteks; 2)
pembuatan analisis konteks; 3) penyusunan, reviu, dan revisi draf kurikulum; 4)
finalisasi dokumen I kurikulum; 5) penyusunan, reviu, dan revisi draf silabus mata
pelajaran dan muatan lokal; dan 6) finalisasi silabus mata pelajaran dan muatan
lokal (dokumen II Kurikulum).
3. Kepala sekolah, komite sekolah, dan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah
membahas rencana dan jadwal kegiatan.
4. TPK merevisi dan melakukan finalisasi rencana dan jadwal kegiatan.
5. Kepala sekolah menandatangani rencana dan jadwal kegiatan.
6. TPK menyusun draft kurikulum menggunakan hasil analisis konteks sebagai salah
satu acuan.
7. Guru menyusun silabus yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kurikulum
menggunakan hasil analisis konteks sebagai salah satu acuan.
8. Kepala sekolah, komite sekolah, TPK dan guru mereviu draft kurikulum,
berdasarkan hasil reviu, TPK dan guru melakukan revisi dan finalisasi dokumen I
dan II kurikulum
9. Kepala sekolah dan ketua Komite Sekolah menandatangani kurikulum, kemudian
divalidasi dan disetujui oleh pengawas sekolah.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 14


10. Dinas Pendidikan Provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan kewenagannya
mengesahkan dan menetapkan pemberlakuan dokumen kurikulum.
11. Kepala sekolah menyosialisasikan kepada semua warga sekolah dan pemangku
kepentingan (stakeholders).
12. TPK menggandakan dan mendistribusikan dokumen Kurikulum kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.

3.3. Waktu Pengembangan dan Pengesahan Dokumen I

Dokumen I dikembangkan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun pelajaran


baru. Pengesahan Dokumen I paling lambat pada hari pertama masuk sekolah pada
awal tahun pelajaran. Adapun rambu-rambu jadwal kegiatan pengembangan dan
pengesahan Dokumen I adalah sebagai berikut

No. Kegiatan Waktu


1. a. Pengembangan Dokumen I oleh Tim Batas akhir minggu kedua
Pengembang Kurikulum bulan Juni
b. Pengembangan Dokumen II dan III oleh 2022
Guru c. Penetapan Dokumen I oleh Kepala
Sekolah
2. Sekolah Mengunggah Dokumen I Batas akhir minggu
keempat bulan Juni
2022

3. Verifikasi dan Validasi Dokumen I oleh Batas akhir minggu


Pengawas keempat Bulan Juni
2022

4. Penerbitan rekomendasi oleh Kepala Cabang Batas akhir minggu pertama


Dinas Pendidikan Bulan Juli
2022

5. Validasi oleh Tim Pengembang Kurikulum Batas akhir minggu


Provinsi kedua bulan Juli
2022
6. Penerbitan Pengesahan secara elektronik Batas akhir minggu kedua
bulan Juli
2022

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 15


3.4 Diagram Alur

Keterangan:
TPK : Tim Pengembang Kurikulum

4) Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta
didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan
menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar
untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e)
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai denganpotensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut
wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang
Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 16
memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di
depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi
guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.

Kurikulum SMA PGRI Kesamben Page 17

Anda mungkin juga menyukai