Anda di halaman 1dari 10

Judul Buku : Materi pelatihan Guru Iplementasi kurikulum 2013 Tahun 2014

Penulis : Syawal Gultom

Penerbit : Badan Pengembangan Sumber Daya Alam Manusia Pendidikan


dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementrian
dan Kebudayaan

Cetakan Pertama : 2014

Tebal Halaman : 133

ULASAN:

1.1 RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM


2013
A. Latar belakang Perluhnya Pengembangan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk
mewujudkan proses perkembangan kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum
2013 di kembangkan berbasis pada kompetensi sangat di perlukan sebagai instrumen
untuk mengarahkan peserta didik menjadi :
1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selaluh berubah.
2. Manusiah terdidik yang bermain dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,berakhlak mulia, sehat,berlmu, cakap,kreatif,mandiri,dan,
3. Warga negara yang demokratis,bertanggung jaewab.

Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan


kurikulum berbasis kompetensi yang telah di rintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dam keterampilan secara terpadu.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum perlu di lakukan karena adanya berbagai tantangan yang di
hadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a) Pemenuhan 8 ( delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
Standar pengelolahan,Standar biaya, Standar penilaian, dan Standar
kompetensi kelulusan.
b) Perkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pendagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a) Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi
informasi.
b) Kompetensi masa depan antara lain kemampuan
berkomunikasi,kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan
menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba
untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan
memiliki kesiapan untuk bekerja.
c) Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d) Perkembangan pengetahuan dan pendagogi antara lain neurologi,
psikologi, observation based [ discovery ] learning dan collaborative
learning.
e) Fenomena negatif antar lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.
3. Penyempurnaan Pola Pikir.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan terwujud
apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses
pembelajaran sebagai berikut.
a) Berpusat pada guru menuju pada siswa.
b) Dari satu arah menuju interaktif.
c) Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d) Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e) Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f) Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g) Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h) Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i) Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j) Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k) Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l) Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m) Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin
jamak.
n) Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o) Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p) Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum.
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan Standar Kompetensi
Lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan
untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil bahwa lebih dari 95% peserta didik
indonesia di SD kelas IV hanya mampu mencapai level menengah, sementara
lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal
yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi
empat kategori,yaitu:
 Low mengukur kemampuan sampai level knowing.
 Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying.
 High mengukur kemampuan sampai level reasoning
 Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with
incomplete information.
C. Karakteristik Kurikulum 2013
Kompetensi untuk kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1) Isi atau konten kurikulum
2) Kompetensi Inti (KI)
3) Kompetensi dasar (KD)
4) Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi)
5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizir elements) kompetensi
dasar.
6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7) Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema. Dalam silabus
tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas.
8) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

D. Proses Pembelajaran
1. Pembelajaran intrakurikuler
2. Pembelajaran ekstrakurikuler

E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk
satu satuan pendidikan, jenjan pendidikan, dan program pendidikan.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan,kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungannya.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan,pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11. Penilaian hasil belajar.

F. Struktur Kurikulum SD/Mi


Struktur kurikulum merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.

G. Elemen-elemen Perubahan Kurikulum 2013.


1. Perubahan kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan
2. Perubahan kurikulum 2013 pada materi pembelajaran
3. Perubahan kurikulum 2013 pada proses pembelajaran
4. Perubahan kurikulum 2013 pada penilaian

1.2 SKL, KI, KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013


A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
1. Cakupan Kompetensi Lulusan
Cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
a. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap
b. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan
c. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan
2. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Kompetensi lulusan satuan pendidikan mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
B. KOMPETENSI INTI
1. Kompetensi inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
2. Kompetensi inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
3. Kompetensi inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4. Kompetensi inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
C. KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi
Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
D. STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
1. Pengembangan kurikulum 2013 pada satuan pendidikan
2. Manajemen Implementasi
3. Evaluasi Kurikulum

1.3 PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, PENDEKATAN SAINTIFIK,


MODEL_MODEL PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN AUTENTIK.
A. PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU.
1. Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi
peserta didik dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung
dalam tema serta dapat menambah semangat belajar karena materi yang
dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan bermakna bagi
peserta didik.
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah :
a. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
b. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
muatan pelajaran dalam tema yang sama
c. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan
d. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan
mengkaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman
pribadi peserta didik
e. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata
f. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang
disajikan dalam konteks tema yang jelas
g. Guru dapat menghemat waktu
h. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan
dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi
dan kondisi
2. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
a. Berpusat pada anak
b. Memberikan pengalaman langsung pada anak
c. Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu jelas
d. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses
pembelajaran
e. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatan pelajaran)
f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan
kebutuhan anak.
3. Kekuatan tema dalam Proses Pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang
nyaman dan memberikan rasa nyaman, bersifat individual dan kontekstual,
anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui
pembelajaran tematik.
4. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran dengan memadukan
beberapa muatab pelajaran.
5. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu
a. Memilih/Menetapkan Tema
b. Melakukan Analisis SKL,KI, Kompetensi Dasar dan Membuat
Indikator
c. Membuat Hubungan Pemetaan antara Kompetensi Dasar dan Indikator
demgan Tema
d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
e. Menyusun Silabus Temetik Terpadu
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu
B. PENDEKATAN SAINTIFIK
1. Esensi Pendekatan Saintifik / Pendekatan Ilmiah
2. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 lampiran IV, proses
pembelajaran terdiri dari atas lima pengalaman belajar pokok yaitu :
a. Mengamati;
b. Menanya;
c. Mengumpulkan informasi/eksperimen;
d. Mengasosiasikan/mengolah informasi;dan
e. Mengkomunikasikan.
C. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
a. Konsep/Defenisi
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang
menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
b. Fakta Empirik Keberhasilan
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar,mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
2) Meningkatakn kemampuan pemecahan masalah.
3) Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks
4) Meningkatkan kolaborasi.
5) Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
6) Meningkatakan keterampilan peserta didik dalam mengelola
sumber.
7) Memberikan pengalaman pada peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam mengorganisasi proyek
8) Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta
didik
9) Melibatkan peserta didik untuk belajar mengambil informasi
10) Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan

Kelemahan Pembelajaran Berbasis Proyek

1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.


2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak.
3) Banyak guru yang merasa nyaman dengan kelas tradisional
4) Banyaknya peralatan yang harus disediakan
5) Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan
dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
6) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam
mengerjakan kelompok
7) Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa
memahami topik secara keseluruhan
D. PENILAIAN AUTENTIK
1. Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian autentik adalah proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam
pembelajaran
2. Penilaian Autentik dan Belajar Autentik
Dalam penilaian autentik dan belajar autentik guru harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a) Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan pesetra didk
serta desain pembelajaran
b) Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik
c) Meenjadi pengasu proses pembelajaran,melihat informasi baru,dan
menganalisis pemahaman peserta didik
d) Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat
diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia diluar tembok
sekolah
3. Jenis-jenis Penilaian Autentik
a. Penilaian sikap
Aspek penilaian sikap dapat dinilai dengan cara sebagai berikut:
1) Observasi
2) Penilaian diri
3) Penilaian antar teman
4) Jurnal catatan guru
b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara sebagai berikut:
1) Tes tertulis
2) Tes lisan
3) Penugasan
c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara sebagai berikut:
1) Penilaian kinerja
2) Penilaian proyek
3) Penilaian portofolio

Anda mungkin juga menyukai