Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa
pembentukan Pemerintah Negara Indonesia yaitu antara lain untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945
pasal 31 ayat (3) memerintahkan agar pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan
dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang diatur dengan undang-undang.
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan.
Persoalan itu memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang
ditransformasikan selama proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah
tekanan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu
persoalan pendidikan kita yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum
yang silih berganti dan terlalu membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang
betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada
kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada
perbaikan sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum
sesuai dengan harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum.
Usaha tersebut mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter,
yang memahami jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu
bersaing di dunia internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan
perkembangan dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka
semakin berat pula tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan
semakin gencar dilakukan oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut
untuk dapat bersaing secara global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena
itu, untuk menghadapi tantangan yang akan menimpa dunia pendidikan kita,
ketegasan kurikulum dan implementasinya sangat dibutuhkan untuk membenahi
kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan negara-negara maju di dunia.
Banyak wacana yang berkembang tentang kurikulum 2013 ini. Ada berbagai
persepsi dan kritik yang berkembang dan perlu dihargai sebagai bagian dari proses
pematangan kurikulum yang sedang disusun. Selama era reformasi, ini adalah ketiga
kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala nasional setelah rintisan
Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2006.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana deskripsi mengenai kurikulum 2013 SD??
2. Apa rasionalperubahan kurikulum 2013 SD?
3. Apa saja karakteristik Kurikulum 2013 SD?
4. Apa saja konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 SD?
5. Bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 SD?
6. Apa saja metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 SD?
7. Apa saja model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 SD?
8. Bagaimana sistem penilaian dalam kurikulum 2013 SD?
9. Apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 SD?

1.3.Tujuan
1. Mengetahui bagaimana deskripsi mengenai kurikulum 2013 SD?
2. Mengetahui apa rasional perubahan kurikulum 2013 SD?
3. Mengetahui apa saja karakteristik Kurikulum 2013 SD?
4. Mengetahui apa saja konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 SD?
5. Mengetahui bagaimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 SD?
6. Mengetahui apa saja metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 SD?
7. Mengetahui apa saja model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013
SD?
8. Mengetahui bagaimana sistem penilaian dalam kurikulum 2013 SD?
9. Mengetahui apa kelebihan dan kelemahan kurikulum 2013 SD?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi kurikulum 2013


Kurikulum 2013 merupakan perangkat mata pelajaran dan program
pendidikan berbasia sains yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi emas bangsa
indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Titik beratnya, kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mendorong peserta didik atau
siswa agar lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mempresentasikan apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah meneerima
materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan
penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan
budaya. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, kurikulum 2013 lebih menekankan
pada ketiga aspek, yaitu menghasilkan peserta didik berakhlak mulia (afektif),
berketerampilan (psikomotorik), dan berpengetahuan (kognitif) yang
berkesinambungan. Sehingga diharapkan agar siswa lebih kreatif, inovatif dan lebih
produktif.
Dalam kurikulum 2013 juga ada strategi pengembangan pendidikan, salah
satunya adalah penambahan jam pelajaran. Rasionalitas penambahan jam pelajaran
dapat dijelaskan bahwa perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberitahu
menjadi mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasis
proses dan output) memerlukan tambahan jam pelajaran. Dengan alokasi waktu per
jam pelajaran SD selama 35 menit Sedangkan banyak jam pelajaran perminggu yaitu
SD kelas 1 yaitu 30 jam, Kelas 2 yaitu 32 jam, Kelas 3 yaitu 34 jam Kelas 4,5,6 yaitu
36.
2.2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengenmangan
kurikulum berbasis kompetensiyang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan internal
2. Pemenuhan delapan standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar isi, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar proses, standar penilaian, dan
standar kompetensi lulusan.
3. Perkembangan penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif.
4. Tantangan eksternal
5. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan tekhnologi informasi.
6. Kompetensi asa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negera yang
bertanggungjawab, kemampuan untuk coba mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda dan memiliki kesiapan untuk belajar.
7. Persepsi masyarakatantara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
8. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian.

2.3. Karakteristik Kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 memiliki karakteristik diantaranya:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) satuan pendidikan dan kelas, dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dijenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
berimbang antara sikap dan kemampuan intelektual (kemampuan kognitif
tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal) diikat
oleh kompetensi inti.
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk
mata pelajaran dan kelas tersebut.

2.4. Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Menurut Sudjana , pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan
kegiatan belajar. Menurut Gulo pembelajaran adalah untuk menciptakan sistem
lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Menurut Nasution, pembelajaran
sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar. Yang
dimaksud lingkungan disini adalah ruang belajar, guru, alat peraga, perpustakaan,
laboratorium dan sebagainya yang relefan dengan kegiatan belajar siswa.

Biggs membagi konsep pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu:


1. Pengertian kuantitatif
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dituntut untuk menguasai
ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga memberikan hasil optimal.
2. Pengertian institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga berjalan efisien. Guru harus
selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar.
3. Pengertian kualitatif
Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa. Peran guru tidak hanya
menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan siswa dalam aktivitas
belajar yang efektif dan efisien. Kesimpulannya pembelajran merupakan suatu
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sitem lingkunagn dengan
berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara
efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.

2.5. Proses pembelajaran dalam kurikulum 2013


Dalam kurikulum 2013 terdapat 2 proses pembelajaran, yaitu
1. Pembelajaran intrakulikuler
Pembelajaran intrakulikuler didsarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut
a) Proses pembelajaran intrakulikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
dikelas, sekolah dan masyarakat.
b) Proses belajar di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, san SMK/MAK berdasarkan rencana pelaksanaan pemelajaran
yang dikembangkan guru.
c) Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk
menuasai KD dan KI yang memuaskan
d) Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi
e) Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmental
dilaksanakan berkesinambunganantara satu pertemuan dengan pertemuan
lainnya
f) Proses pembelajaran tidak langsung terjadi pada setiap kegiatan belajar yang
terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat.
g) Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
melalui kegiatan mengamati, menanya, menganalisis, dan
mengkomunikasikan.
h) Pembelajaran remidial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai
kompetensi yang masih kurang.
i) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif
dan hasilnya segera diikuti dengan pelajaran remidial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakulikuler
Pembelajaran ekstrakulikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk
aktifitas yang dirancang sebagai kegiatan diluar kegiatan pembelajaran
terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakulikuler terdiri atas
kegiatan wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakulikuler wajib dinilai yang
hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan ntrakulikuler.
2.6. Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang
dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
1. Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa melalui bahasa lisan baik verbal
maupun nonferbal.
2. Metode latihan
Penyampaian materi melalui upaya penanaman kebiasaan-kebiasaan tertentu
sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi secara optimal.
3. Metode tanya jawab
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang harus dijwab oleh
anak didik. Bertujuan memotivasi anak mengajukan pertanyaan selama proses
pembelajaran atau guru mengajukan pertanyaan dan anak didik menjawab.
3. Metode karya wisata
Metode penyampaian materi dengan cara membawa langsung anak didik ke
objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata agar siswa dapat
mengamati atau mengalami secara langsung.
5. Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu
benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
6. Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk
melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang terdapat dalam kehidupan
sosial.
7. Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan anak didik
dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik tokoh hidup maupun
mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab, dan terampil
dalam memaknai materi yang dipelajari.
8. Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah kepada siswa dan siswa
diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
9. Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian tugas kepada siswa.
Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada siswa untuk
melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
10. Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
11. Metode proyek
Membahas materi pembelajaran ditinjau dari sudut pandang lain.
Adapun prinsip dalam pemilihan dalam metode pembelajaran adalah
disesuaikan dengan tujuan, tidak terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat
kombinasi. Faktor yang menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran
antara lain:
a) Tujuan pembelajaran
b) Tingkat kematangan anak didik
c) Situasi dan kondisi yang ada dalam proses pembelajaran

2.7. Model model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013


Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Berdasarkan permendikbud nomor
65 tentang standar proses, model pembelajaran yang yang diutamakan dalam
implementasi kurikulum 2013 adalah
1. Model inquiry learning
Langkah-langkah dalam model inkuiry yaitu:
a) Observasi atau mengamati berbagai fenomena alam.
b) Mengajukan tentang fenomena yang dihadapi
c) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban
d) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan
e) Merumuskan kesimpulan berdasarkan data yang telah dianalisis.
f) Model discovery learning
g) Stimulation (memberi stimulasi)
2. Model inquiry learning
Model ini bertujuan untuk merangsang peserta didik untuk belajar melalui
berbagai permasalahan nyata.
Langkah-langkah pembelajaran:
a) Mengorientasi peserta didik pada masalah
b) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
c) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
d) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
f) Project based learning

2.8. Sistem penilaian dalam kurikulum 2013


 jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
1. penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan, proses, dan keluaran pembelajaran.
2. penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
3. penilaian berbasis portofolio merupakan penilaia yang dilaksanakan untuk
menlai keseluruhan entitas belajar peserta didik
4. ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran
5. ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.
6. ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik seelah melaksanakan 8-
9 minggu kegiatan pembelajaran.
7. ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
8. ujian tingkat kompetensi(UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi.
9. ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi.
10. ujian nasional merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentuyang
dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan
11. ujian sekolah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi diluar
kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.
 Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang penidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, beratrti prosedur penilaian,kriteria penilsisn,dan dasar
pengambilsn keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Menyatu dengan kegiatan pembelajaran,dan berkesinambungan.
6. Akuntabel, bereti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur, dan hasilnya.
7. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

2.9. Kelebihan dan Kelemahan kurikulum 2013


 Kelebihan
1. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah karena
berfokus dan bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan
berbagai kompetensi sesuai dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal
ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung
secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi
tertentu, bukan transfer pengetahuan.
2. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian
dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
3. Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih cepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
4. Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
5. Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau
kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk
memaksimalkan potensi mereka.
6. Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu
kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk
meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.
 Kekurangan
1. Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
2. Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil
dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum berbasia sains yang bertujuan untuk mempersiapkan lahirnya generasi
emas bangsa indonesia, dengan sistem dimana siswa lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
3.2. Saran
Perlu adanya penelitian-penelitian lebih lanjut untuk memperbaiki
kekurangan-kekurangan dari K13 karena perkembangan dunia terus berjalan cepat
sehingga kurikulum pendidikan harus terus berinovasi agas sdm indonesia dapat
bersaing dengan sdm luar yang pendidikannya telah maju seperti finlandia jepang dan
amerika.
DAFTAR PUSTAKA

Panduan pengembangan RPP-Direktorat Pembinaan SMA.

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013).

E.Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja


Rosdaha.

Wikipedia bahasa indonesia , ensiklopedia bebas pada tanggal jum’at tanggal 3


oktober 2014 pukul 10.22 WIB.

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.28.

Sofan Amri, Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.


(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2013) hal.29-30.

E. Mulyasa, Pengembangan dan Impelemtasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT Remaja


Rosdakarya) hal.164.
TUGAS PENGEMBANGAN
KURIKULUM K13 SD

Dibuat Oleh
SULASMIATI :

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019

Anda mungkin juga menyukai