Anda di halaman 1dari 97

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
Undang -undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktorfaktor sebagai berikut:
a. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. S aat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035
pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah
bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini
dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan
informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di
tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris
dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, AsiaPacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN
Free Trade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi
bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends
inInternational Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Programfor International
Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS

1
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknyamateri uji yang ditanyakan di TIMSS
dan PISA tidak terdapatdalam kurikulum Indonesia.
c. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut:
1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-pesertadidik -masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media
lainnya);
3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperolehmelalui internet);
4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
5) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6) pola pembelajaran alat
tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
6) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
7) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran
ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
8) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata
pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu
dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
e. Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan
materi yang relevan bagi peserta didik.
f. Karakteristik Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
g. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.

2. Kondisi Nyata berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS)


Kondisi nyata SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo berdasarkan hasil Evaluasi Diri
Sekolah (EDS) sesuai dengan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi:
a. Standar Isi
Keberadaan KTSP sebagai suatu acuan pembelajaran sudah tersedia yang merupakan
muatan sekolah sendiri hasil dari musyawarah antara kepala sekolah, guru, komite
sekolah, dan DU/DI yang mendekati kesuaian dengan pedoman penyusunan KTSP.
Demikian halnya dengan keberadaan silabus, RPP, Kriteria Ketuntasan Minimal, Kriteria
Kelulusan, Kegiatan Ekstra kurikuler, PKL, dan Mutasi Peserat Didik telah dimiliki
namun masih perlu disempurnakan.
b. Standar Kompetensi Lulusan
Kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
masih perlu ditingkatkan dengan berbagai upaya sehingga lulusan memiliki kompetensi
yang dibutuhkan oleh DU/DI.
c. Standar Proses
Proses pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 20013 menerapakan pendekatan saintifik
dengan prinsipnya. Namun belum semua guru menguasai dan memahami benar tentang
pendekatan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang
ditemui.

3
d. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Kriteria kualifikasi pendidikan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam penerapannya untuk kualifikasi pendidikan 85% adalah Sarjana Muda (S-1), 10%
Magister (S-2), dan 5% Diploma III (D-3) dan telah sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya.
e. Standar Sarana Dan Prasarana
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang
belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi sebagain kecil belum tersedia. Sekolah kami baru memiliki 18
ruang belajar dalam kondisi baik, laboratotium praktik kompetensi memiliki 10
laboratoriun, 1 ruang perpustakaan, 1 gedung pertemuan, laboratorium komputer, dan
lapangan olahraga serbaguna.
f. Standar Pengelolaan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan
perlu lebih ditingkatkan terutama dalam melaksanakan pengawasan dan supervisi
terhadap guru dalam proses pembelajaran. Supervisi akademik (kepada guru) dan
supervisi manajerial baru dapat dilaksanakan 1 kali dalam setiap semesternya.
g. Standar pembiayaan
Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang
berlaku selama satu tahun sudah baik. Biaya operasional sekolah/ pendidikan tidak
sepenuhnya mengandalkan BOS dibantu oleh biaya swadaya.
h. Standar penilaian pendidikan
Standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik sudah dapat dilaksanakan dengan baik yang meliputi
ulangan harian, ujian tengah semester, ujian kenaikan kelas, ujian nasional dan ujian
sekolah, Namun dikegiatan ulangan harian masih perlu ditingkatkan frekuensi dan
kualitasnya. Demikian halnya dengan pendokumentasian hasil evaluasi dan analisis hasil
evaluasi masih memerlukan perhatian khusus legalitas formal dalam melakukan suatu
kegiatan.
Perencanaan penyelenggaraan pendidikan di sekolah didasarkan pada hasil kajian teliti
sebelumnya. Kajian tersebut merupakan analisis keadaan nyata baik yang bersifat kekuatan
atau potensi sekolah, kelemahan, peluang dan tantangan serta hal-hal yang dapat berpengaruh
yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah. Hasil kajian tersebut lalu dibandingkan dengan
keadaan ideal suatu sekolah sesuai dengan peraturan menteri pendidikan nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dan peraturan lain yang berlaku dimana sekolah tersebut berdiri

4
(peraturan daerah). Dalam peraturan pemerintah tersebut (PP Nomor 32 Tahun 2013)
digambarkan tentang kondisi ideal sekolah yang termuat dalam 8 standar nasional pendidikan
yakni standar kopetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan.

3. Kondisi ideal
Kondisi ideal adalah merupakan suatu keadan sekolah sesuati tuntutan yang terdapat
dalam SNP. Masing-masing standar tersebut adalah sebagai berikut :
a. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
b. Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
c. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
d. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
e. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
f. Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
g. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
h. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Dalam upaya memenuhi kondisi sekolah ideal, SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo
mempunyai potensi dan karakteristik sebagai berikut:
1. Nama Sekolah : SMK MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO
2. No. Statistik Sekolah : 402050209070
3. Tipe Sekolah : Konvensional
4. Alamat Sekolah : Jl. Ki Hajar Dewantara 200
: Krian

5
: Sidoarjo
: Jawa Timur
5. Telepon/HP/Fax : Telp. 031-8987404, Fax. 031-8987233
6. Status Sekolah : Swasta
7. Nilai Akreditasi : A
8. Guru, Tenaga Administrasi, dan Peserta Didik
Tabel 8.1 Jumlah Guru Berdasarkan Ijasah Tertinggi Yang Dicapai
Ijazah Tertinggi
Sarmud / D3 S1 Magister/S2
Jabatan <SLTA Keg/ Non- Keg/ Non- Non- Jumlah
Keg
A3 Keg A4 Keg Keg
L P L P L P L P L P L P L P L P
Kepala Sekolah 1 1
-
Tetap 2 1 5 5 1 8
6
Guru
3
Tidak Tetap 3 3 8 22 5 7 1 2 2 17
6
4
Jumlah Guru - - - - 5 4 8 22 10 12 2 2 - 2 25
2
Tenaga Administrasi 1 1 5 4 13
8 6

Tabel 8.2 Status Kepegawaian


Status Kepegawaian
Tetap Jumlah
Jabatan Tidak Tetap
Yayasan
L P L P L P
Ka. Sek 1 1 -
Guru 8 6 17 36 25 42
Tenaga Admin. 13 6 13 6

Tabel 8.3 Keadaan Guru Berdasarkan Mata Pelajaran


N Kebutuh Yang ada Yang ada
Mata Pelajaran No. Mata Pelajaran Kebutuhan8)
o. an8) L P L P
Bimbingan dan
1. PPKn 13.
1 1 Penyuluhan 1
2.
Pendidikan Agama 14. Muatan Lokal
2 3
a Kerajinan Tangan dan
Islam 15.
. 2 2 Kesenian
b
Protestan 16. Kewirausahaan
. 1 1
c
Katolik
.
d 2
Hindu 17. Produktif
. 7 4
e
Budha
.
f. Konghuchu

3. Bhs. dan Sastra Indonesia


3 2
4. Bahasa Inggris
3
Sejarah Nasional dan
5.
Umum 1
6. Pendidikan Jasmani
3
7. Matematika
2 2
8. IPA
a
Fisika
. 1
b
Biologi
.
c
Kimia
. 1
9. IPS

6
10 Tehnologi Informatika
. Komputer 2
11
Pendidikan Seni
. 1 1
12
Bahasa Asing Lain
.
2 4
Jumlah
- 5 2
8.2 Tenaga Administrasi menurut jenis pekerjaan dan jenis kelamin
Kepala Benda- Petugas Petugas Juru UKS
Laboran Staf TU Pesuruh/Penjaga Jumlah11)
TU hara Instalasi Perpus Bengkel Perawat
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (21) (22)

1 1 2 1 1 1 1 1 7 2 1 13 6

a. Peserta Didik
Tingkat I Tingkat II Tingkat III Jumlah
Paket Kode Paket Siswa Siswa Siswa Siswa
Keahlian Keahlian **)
Akreditasi Rom Rom Rom Rom
Bel L P Bel L P Bel L P Bel L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (16) (17) (18)
24
Farmasi 073 A 2 9 62 2 6 91 3 12 90 7 27
3
Analis Kesehatan 072 A 1 7 30 1 10 27 1 10 21 3 27 78
20
Keperawatan 070 A 2 4 48 2 9 71 2 7 83 6 20
2
Nautika Kapal
098 1 9 6 1 13 5 1 7 3 3 29 14
Niaga
19 19 10 53
Jumlah 6 29 146 6 38 7 36 19
4 7 3 7

i. Sarana Dan Prasarana


9.1 Status Pemilikan dan Luas Lahan
Luas Tanah Penggunaaan
Satus Pemilikan
Seluruhnya Bangunan Halaman/Taman Lap. Olarraga Kebun Lain -2
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Milik Sertfikat 4.142 m2 3.210 m2 466 m2 466 m2 m2 0 m2

9.2 Ruang dan Bangunan


Kondisi
No. Jenis Ruang Baik
Jml Luas (m2)
(1) (2) (3) (4)
1. Ruang Teori/Kelas 21 1.197
2. Laboratorium IPA 1 66
3. Laboratorium Kimia Analisa 1 66
4. Laboratorium Ilmu Resep 1 66
5. Laboratorium Biologi 1 66
6. Laboratorium Farmakognosi 1 66
7. Laboratorium Spektrofotometer 1 66
8. Laboratorium Komputer (CBT) 1 57
9. Laboratorium Teknologi Farmasi 1 66
10. Laboratorium Instrument Farmasi 1 66
11. Laboratorium Keperawatan 1 66
12. Laboratorium Teklab Medik 1 66
13. Laboratorium Nautika Kapal Niaga 1 66
14. Laboratorium Simulasi Apotek 1 66
15. Ruang Perpustakaan Konvensional 1 57
16. Ruang Perpustakaan 1 66
17. Ruang Keterampilan 1 57
18. Ruang Serba Guna/Aula 1 2.800
19. Ruang UKS 1 57
20. Ruang Praktik Kerja 1 66
21. Bengkel 1 66
22. Ruang Diesel 1 266
23. Ruang Pameran 1 133
24. Ruang Gambar 1 66

7
25. Koperasi/Toko 1 8
26. Ruang BP/BK 1 8
27. Ruang Kepala Sekolah 1 24
28. Ruang Guru 1 42
29. Ruang TU 1 24
30. Ruang OSIS 1 15
31. Kamar Mandi/WC Guru Laki-laki 1 4
32. Kamar Mandi/WC Guru Perempuan 1 4
33. Kamar Mandi/WC Siswa Laki-laki 5 20
34. Kamar Mandi/WC Siswa Perempuan 6 24
35. Gudang 1 14
36. Ruang Ibadah 1 24
37. Rumah Penjaga Sekolah 1 4
38. Unit Produksi 1 66
39. Ruang Olahraga 1 2.800

9.3 Perlengkapan Administrasi


Komputer Printer Scan- Digital Filling Cabi- Meja Kursi Meja Kursi
Server Foto Copy Brankas
TU TU ner Camera net/Lemari TU TU Guru Guru
2 2 2 1 2 1 1 8 8 10 38 38

9.4 Perlengkapan Praktik dan Kegiatan Belajar Mengajar


Komputer/Laptop Printer LCD Lemari TV/Audio Meja Siswa Kursi Siswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

34 3 21 30 18 74 74
0 0

9.5 Lingkungan Sekolah


- Lingkungan fisik sekolah adalah lingkungan yang tertutup, hanya ada satu pintu jalan
masuk.
- Kebersihan lingkungan ociale memadai karena seluruh halaman di paving dan
sebagian di plester.
- Perindangan dengan tanaman ociale sudah cukup, namun tanaman-tanaman hias ociale
kurang.
- Kenyamanan beberapa ruang kelas sudah memadahi krena ada Ac di setiap ruangan
kelas.
- Sarana pendukung kegiatan sekolah ociale memadai
- Lingkungan ocial budaya memadahi terjadi hubungan yang baik antar personal
melalui forkom, forum kesejawatan.

9.6 Personil Sekolah


Kode NAMA JABATAN PENDIDIKAN
01 Andri Priyoherianto, S.Farm., M.Si. Apt. Kepala Sekolah S-1 Farmasi Apoteker
02 Catur Ari Wibowo, S.Pd. Waka Kurikulum S-1 Pend. Bahasa Indonesia
Waka. KePeserta
03 Fajar Hasta Prayoga, A.Md., Kom D-3 Komputer
Didikan
04 Moh. Malikul Habsi, S.Kep., Ns. Waka Sarpras S-1 Profesi Perawat
05 Siti Nur Zainab, S.Kep.Ns. Kajur Keperawatan S-1 Keperawatan
06 Elly Purwanti, S.Si., M.Farm-Klin Kajur Farmasi S-2 Farmasi Klinis
07 Aulia Rahmawati Kajur Analis Kes. D-3 Analis Kesehatan
08 Fahmi Andrianti. P, S.Farm.Apt Kepala LAB S-1 Farmasi Apoteker
09 Tatik Sumiyati, S.Pd Guru S-1 Pendidikan Biologi
10 M. Zaini Maghfur, S.Ag Guru S-1 Pendidikan Agama
11 Is Irwan Yulianto, S.Pd Guru S-1 Olahraga
12 Tri Sulistiani, S.Ag Ka. Perpustakaan S-1 Dakwah
13 Wahyu Rahmadita, A.md.Kep Guru D-3 Keperawatan
14 Islakhati Ainun, S.Ag. Guru S-1 Pendidikan Agama
15 Arif Rahman Hakim, A.md. Kajur. Analis D-4 Analis Kesehatan
16 Erna Dwi Febrianasari, S.Pd Guru S-1 PKn

8
17 Hendrik Prasetyawan Guru D-3 Seni Budaya
18 Ratnawati, S.Pd.I Guru S-1 Pend. Agama Islam
19 Saiful, S.Ag. Guru S-1 Pend. Agama Islam
20 Yusniar Pandu, S.Pd. Guru S-1 Pend. PKn
21 Nugroho, S.Pd. Guru S-1 Pend. Pkn
22 Adhitya Dhevi M, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Indonesia
23 Arif Sudibyo, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Indonesia
24 Adi Satria Bagus, S.Pd. Guru S-1 Penjaskesor
25 Gatot Afandi, S.Pd. Guru S-1 Penjaskesor
26 Dian Pratiwi, S.Pd. Guru S-1 Seni Rupa
27 Ema Deviana, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Inggris
28 Khusnul Khotimah, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Inggris
29 Moch. Adi Setiawan, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Inggris
30 Airin, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Inggris
31 Tata, S.Pd. Guru S-1 Pend. Bahasa Inggris
32 Usman Assufi, S.Pd Guru S-1 Matematika
33 Rindra, S.Pd. Guru S-1 Matematika
34 Nikmah, S.Pd. Guru S-1 Matematika
35 Sulistyowati, S.Pd. Guru S-1 Matematika
36 Aini, S.Pd. Guru S-1 Matematika
37 Amirul Khumaini Sholli, S.Pd. Guru S-1 Matematika
38 Anita, S.Pd. Guru S-1 Kimia
39 Ilmi, S.Pd. Guru S-1 Biologi
40 Ulfa, S.Pd. Guru S-1 Fisika
41 Oki, S.Pd. Guru S-1 Biologi
42 Leny Marlina, S.Pd. Guru S-1 Biologi
43 Rani, S.Pd. Guru S-1 Biologi
44 Diah Paramitha, S.Pd. Guru S-1 Kimia
45 Kurnia Wardah, S.Sos. Guru S-1 Sejarah
46 Heras Widiyoko, M.Pd. Guru S-2 Kewirausahaan
47 Alex Shandy. S.Kom. Guru S-1 Komputer
48 Linda Marlina, S.Pd Guru S-1 Kewirausahaan
49 Citra Adrian Negara, S.Psi. Guru S-1 Psikologi
50 Wahyu Ramadhita, A.Md. Kep. Guru D-3 Keperawatan
51 Eni Rahmawati, S.Kep., Ns. Guru S-1 Profesi Keperawatan
52 Muflikatul Umarroh, M.Kes. Guru S-2 Kesehatan Masyarakat
53 Suryadi, A.Md. Kep Guru D-3 Keperawatan
54 Angga Khasanawati, A.M.A.K Guru D-3 Analis Kesehatan
55 Novita, A.Md. AK Guru D-3 Analis Kesehatan
56 Ismu Dwi Supangkat, S.Farm., Apt Guru S-1 Farmasi Apoteker
57 Fahmi Ardianti, S.Farm., Apt. Guru S-1 Farmasi Apoteker
58 Zuanta, S.Farm., Apt. Guru S-1 Farmasi Apoteker
59 Noer Suheri Guru S-1 Farmasi

9.7 Analisis SWOT


Analisis SWOT meliputi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Kekuatan dan
kelemahan adalah merupakan factor internal, sedang Peluang dan Ancaman adalah faktor
Eksternal.
a. Kekuatan (Strenght)
1. Skamedis sudah merupakan brand image sekolah kesehatan di masyarakat Krian.
2. Memiliki potensi untuk mengembangkan sumber daya baik sumber daya manusia
maupun sumber daya lain.
3. Memiliki kebijakan manajemen keuangan model sentralisasi atau satu pintu, dan
dukungan unit-unit yang memiliki power cukup besar.

9
4. Adanya beberapa sumber daya manusia yang memiliki pengalaman dengan
pengelolaan sekolah.
5. SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo memiliki letak yang strategis dan mudah
dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum.
6. SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo merupakan pelopor SMK Kesehatan Swasta
pertama di wilayah Krian.

b. Kelemahan (Weakness)
1. Ruang yang dimiliki oleh SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo hampir seluruhnya
untuk ruang kelas.
2. Sebagian guru memiliki kualifikasi formal belum S-1.
3. Kemampuan guru produktif berkaitan dengan KBK relative baru, sehingga
pelaksanaan tugas belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan KBK.
4. Jumlah Peserta Didik dengan laboratorium yang belum seimbang sehingga masih
perlu penambahan laboratorium.

c. Peluang (Opportunity)
1. SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo merupakan satu – satunya SMK Kesehatan di
wilayah Krian.
2. Letak daerah yang sangat strategis yang dapat dijangkau dari semua arah dengan
mudah dan berada pada daerah dengan populasi penduduk yang padat.
3. Jumlah SMP yang ada di sekitar SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo sangat besar,
dan hanya satu SMA Negeri dan beberapa SMA Swasta kecil.
4. Di seputar Krian telah berkembang daerah pemukiman dalam bentuk perumahan-
perumahan.
5. Kecenderungan masyarakat untuk kelanjutan pendidikan putra-putrinya setelah
tamat SMP terus melanjutkan pendidikan ke SMA.
6. Keberadaan SMA Negeri baru yang didirikan pemerintah berada di daerah yang
sulit dijangkau dengan kendaraan umum, sehingga SMK Mitra Sehat Mandiri
Sidoarjo menjadi pilihan kedua setelah SMA Negeri.

d. Ancaman (Threath)
1. Persepsi masyarakat terhadap sekolah swasta masih merupakan pilihan yang
kedua. Karena jika putranya diterima di SMA Negeri tanpaknya mereka merasa
mempunyai prestise tersendiri.
2. Regulasi pemerintah tentang pendirian dan Pengembangan sekolah negeri yang
ada di sekitar SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo.
3. Promosi sekolah menengah kejuruan dilakukan dengan gencar baik melalui media
TV maupun media yang lain.

10
4. Pengaruh krisis global yang menyebabkan kemampuan masyarakat menurun
karena system perburuhan yang sangat rawan dengan PHK.
5. SMK lain sebagai kompetitor yang pasti berbenah untuk membuat dirinya
menjadi lebih baik dan lebih dipercaya masyarakat.
SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo melaksanakan Kurikulum 2013 untuk
peserta didik klas X dan XI. Dalam proses penyelenggaraan program pendidikian
dan pelatihan dalam rangka pelaksanaan program Dual System of Education atau
biasa disebut Pendidikan Sistem Ganda (PSG), SMK Mitra Sehat Mandiri
Sidoarjo bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri di Sidoarjo pada
umumnya, pada khususnya diluar Jawa Timur yaitu :
No. Dunia Usaha Dan Dunia Industri
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo
Puskesmas Krian
Puskesmas Balongbendo
Puskesmas Tarik
Puskesmas Bareng Krajan
Puskesmas Porong
1. Puskesmas Taman
Puskesmas Wonoayu
Puskesmas Prambon
Puskesmas Padangan
Puskesmas Krembung
Puskesmas Urang Agung
Puskesmas Tulangan
2. Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo
3. RSUD Sidoarjo
4. RSUD Mojosari
5. Rumah Sakit Polri Bhayangkara Porong
6. Rumah Sakit Islam H.M. Mawardi
7. Rumah Sakit Rahman Rahim
8. Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo
9. Puskesmas se-Kabupaten Sidoarjo
10. Apotek BUMN dan Swasta
11. Pabrik Jamu Tradisional Dayang Sumbi
12. B2P2TOOT Karang Anyar – Tawangmangu Jawa Tengah
13. Rumah Sakit Jiwa Surakarta
14. Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta
15. PT. Century Healtcare Jakarta – Indonesia
16. Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada
17. Laboratorium Medik Prodia
19. PT Pelindo Marine Service Indonesia
20. Disktrik Navigasi Kelas I Surabaya
22. Badan SAR Nasional Provinsi Jawa Timur

11
Fasilitas yang menunjang proses pembelajaran di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo
antara lain : Ruang belajar teori dan ruang praktek (Laboratorium), yaitu :
1. Laboratorium Ilmu Resep
2. Laboratorium Kimia Analisa
3. Laboratorium Farmakognosi
4. Laboratorium Spektrofotometer
5. Laboratorium Teknologi Farmasi
6. Laboratorium Instrumen Farmasi
7. Lab Kimia
8. Lab Keperawatan
9. Lab. Analis Kesehatan
10. Lab. Nautika Kapal Niaga
11. Lab. Komputer CBT
12. Ruang Perpustakaan, dll.

B. Tujuan Pengembangan KTSP


Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan
memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan
pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Adapun tujuan
pengembangan KTSP di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo adalah
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia khususnya di wilayah Kabupaten Sidoarjo;
2. Meningkat kualiatas mutu layanan terhadap peserta didik selama melakasanakan
proses pendidikan maupun setelah selesai (alumni);
3. Meningkatkan kepedulian warga sekolah, masyarakat, dan DU/DI dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama;
4. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai;
5. Meningkatkan mutu lulusan sesuai dengan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

C. Landasan
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi
peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan
lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis
yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

12
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas.
Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai
berikut :
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk
kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung
makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan
kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi
muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan
masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka
sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan
oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat
sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi,
sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat

13
dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih
baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas,
berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta
didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan
dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa ini perkembangan
pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat,
dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan
kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat menjawab
tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan akan
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

3. Landasan Psikopedagogis
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi
pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan
perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks
lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang
kurikulum untuk jenjang pendidikan dasar khususnya SD.
Oleh karena itu pendidikan di SD yang selama ini sangat menonjolkan kurikulum dan
pembelajaran berbasis mata pelajaran, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang bersifat
tematik-terpadu. Konsep kurikulum tematik-terpadu mencerminkan pertimbangan
psikopedagogis anak usia sekolah yang sangat memerlukan penanganan kurikuler yang sesuai
dengan perkembangannya.

4. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).

14
Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum)
dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan
masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar
langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
 PP Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
 Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum SMK;
 Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
 Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
 Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstra Kurikuler Wajib;
 Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok Kurikulum 2013;
 Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dab Pendidikan Menengah;
 Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilai Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
 Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan;
 Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah
Kejuruan;
 Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah
Kejuruan;
 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Menengah Kejuruan;
 Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum;

15
 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 374/KEP.D/KR/2016 tanggal 11 Juli 2016
tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pengguna Kurikulum 2013;
 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 375/KEP.D/KR/2016 tanggal 14 Juli 2016
tentang Penetapan Satuan Pendidikan Pengguna Kurikulum 2013 secara mandiri;
 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 253/KEP.D/KR/2017, Tanggal 7 April 2017
tentang Penetapan Satuan Pengguna Kurikulum 2013;
 Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah;
 Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2017
 Pergub Jawa Timur Nomor 29 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa Daerah
sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.

16
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI DAN MISI
SEKOLAH

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


1. Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan adalah berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negera
yang demokratis serta bertangung jawab.
2. Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan mengacu UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang SNP, yaitu untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan program kejuruaanya.

B. Visi SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo


“Terciptanya sumber daya manusia yang bertaqwa, beretika, profesional, handal dan siap
kerja serta berdaya saing global”.

Misi SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo


1. Bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran berkarakter budaya bangsa.
3. Memberikan pelayanan prima.
4. Terampil, mandiri dan memiliki daya saing.
5. Menjalin kerjasama dengan DU/DI terkait bidang kesehatan dan pelayaran

C. Tujuan SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo

1. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang religius dengan taat
menjalankan ibadah dan nilai-nilai agama yang dianut dan saling bertoleransi dengan
pemeluk agama lain.

2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkarakter sesuai dengan
budaya dan ciri bangsa Indonesia dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari di
sekolah, masyarakat, dan di dalam menjalankan pekerjaan sebagai asisten tenaga
kesehatan dan pelaut.

3. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja serta mampu mengembangkan sikap
profesional sesuai dengan pekerjaannya.

17
4. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang produktif, mampu bekerja
mandiri dengan berwirausaha, mengisi kesempatan kerja yang ada sebagai tenaga
kerja tingkat menengah sesuai kompetensi keahliannya.
5. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu
mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang
pendidikan yang lebih tinggi dan bersaing secara global.

18
BAB III
PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN

A. Profil Lulusan Program Keahlian Teknologi Laboratorium Medis


Profil lulusan SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo, khususnya Program Keahlian
Teknologi Laboratorium Medis adalah:
a. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
b. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
c. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
d. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan
e. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global.

B. SKL Kompetensi Keahlian


Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 tahun dan
SMK/MAK program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagai
berikut:
Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap
Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan sikap: Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME; YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan 2. jujur, disiplin, empati, dan
pembelajar sejati sepanjang hayat; pembelajar sejati sepanjang hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangga 3. bangga dan cinta tanah air, bangga
pada profesinya, dan berbudaya pada profesinya, dan berbudaya
nasional; nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, 4. memelihara kesehatan jasmani,
rohani, dan lingkungan; rohani, dan lingkungan;
5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja,
bekerja sama, berkomunikasi, dan bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan bertanggung jawab pada pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung sendiri dan dapat diberi tanggung

19
jawab membimbing orang lainsesuai jawab atas kuantitas dan kualitas
bidang dan lingkup kerja dalam hasil kerja orang lain sesuai bidang
konteks diri sendiri, keluarga, dan lingkup kerja dalam konteks diri
sekolah, masyarakat, bangsa, negara, sendiri, keluarga, sekolah,
dan industri lingkup lokal, nasional, masyarakat, bangsa, negara, dan
regional, dan internasional. industri lingkup lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan metakognitif operasional lanjut, prinsip, dan metakognitif
sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada secara multidisiplin sesuai dengan bidang
tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, dan lingkup kerja pada tingkat teknis,
berkenaan dengan: spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
1. ilmu pengetahuan, dengan:
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, 2. teknologi,
4. budaya, dan 3. seni,
5. humaniora 4. budaya, dan
dalamkonteks pengembangan potensi diri 5. humaniora
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia dalamkonteks pengembangan potensi diri
kerja, warga masyarakat lokal, nasional, sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
regional, dan internasional. kerja, warga masyarakat lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan


Kompetensi Lulusan  Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif dalam: dan komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi, dan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta menyelesaikan masalah serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang kompleks sesuai dengan bidang
kerja, dan kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri 2. menampilkan kinerja mandiri dengan

20
dengan pengawasan langsung atasan pengawasan tidak langsung atasan
berdasarkan kuantitas dan kualitas berdasarkan kuantitas dan kualitas
terukur sesuai standar kompetensi terukur sesuai standar kompetensi
kerja, dan dapat diberi tugas kerja, serta bertanggung jawab atas
membimbing orang lain. hasil kerja orang lain.

21
BAB IV
DESKRIPSI KOMPETENSI

A. Deskripsi KKNI Level 2 atau Level 3


Sesuai dengan ideologi negara dan budaya bangsa Indonesia, implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap
jenjang kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian
manusia Indonesia sebagai berikut :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
3. Berperan sebagai warga Negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia.
4. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya.
5. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan original orang lain.
6. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

Level 2 (lulusan SMA dan SMK)


1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja
dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.
2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan  pengetahuan faktual bidang kerja
yang spesifik, sehingga mampu  memilih pemecahan yang tersedia terhadap
masalah yang lazim timbul.
3. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.

Level 3 (lulusan D1)


1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan
informasi dan menggunakan alat,       berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, 
serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang
sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung.
2. Memiliki pengetahuan operasional  yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep
umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga  mampu 
menyelesaikan  berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai.
3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dalam lingkup kerjanya.

22
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

B. Deskripsi Kompetensi PMK 3 Tahun dan PMK 4 Tahun berdasarkan KI


Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik mencakup
3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap
spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek
sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian
kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti
sikap spiritual disebut KI-1,kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2, kompetensi inti
pengetahuan disebut KI-3, dan

inti keterampilan disebut KI-4. 


Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAK
disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI 3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(KI-2) (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan mengevaluasi menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, konseptual, operasional lanjut, dan
dan metakognitif sesuai dengan metakognitif secara multidisiplin
bidang dan lingkup kerja pada sesuai dengan bidang dan lingkup
tingkat teknis, spesifik, detil, kerja pada tingkat teknis, spesifik,
dan kompleks, berkenaan detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, denganilmu
teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan,teknologi,seni,

23
humaniora dalam konteks budaya, dan humaniora dalam
pengembangan potensi diri konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, masyarakat nasional, regional, dan
dan internasional. internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas spesifik,
(KI-4) dengan menggunakan alat, dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja informasi, dan prosedur kerja yang
yang lazim dilakukan serta lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah kompleks
sederhana sesuai dengan sesuai dengan bidang kerja.
bidangkerja.
Menampilkan kinerja mandiri
Menampilkan kinerja di bawah dengan mutu dan kuantitas yang
bimbingan dengan mutu dan terukur sesuai dengan standar
kuantitas yang terukur sesuai kompetensi kerja.
dengan standar kompetensi
kerja. Menunjukkanketerampilan
menalar, mengolah, dan menyaji
Menunjukkanketerampilan secara efektif, kreatif, produktif,
menalar, mengolah, dan menyaji kritis, mandiri, kolaboratif,
secara efektif, kreatif, produktif, komunikatif, dan solutif dalam
kritis, mandiri, kolaboratif, ranah abstrakterkait dengan
komunikatif, dan solutif dalam pengembangan dari yang
ranah abstrakterkait dengan dipelajarinya di sekolah, serta
pengembangan dari yang mampu melaksanakan tugas
dipelajarinya di sekolah, serta spesifik secara mandiri.
mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan Menunjukkan keterampilan
langsung. mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir,
Menunjukkan keterampilan menjadikan gerak alami, sampai
mempersepsi, kesiapan, meniru, dengan tindakan orisinal dalam
membiasakan, gerak mahir, ranah konkret terkait dengan
menjadikan gerak alami, dalam pengembangan dari yang
ranah konkret terkait dengan dipelajarinya di sekolah, serta
pengembangan dari yang mampu melaksanakan tugas
dipelajarinya di sekolah, serta spesifik secara mandiri.
mampu melaksanakan tugas

24
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas.
Kompetensi inti bukan untuk diajarkan, melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran mata
pelajaran yang relevan. Setiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah
dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas
tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan kompetensi inti. Ibaratnya, kompetensi
inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan dengan mempelajari
setiap mata pelajaran. Di sini kompetensi inti berperan sebagai integrator horizontal
antarmatapelajaran. Dengan pengertian ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran
karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan
kompetensi peserta didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi dasar yang
akan diserap peserta didik melalui proses pembelajaran yang tepat. 
Dalam mendukung kompetensi inti, capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan
menjadi kompetensi dasar yang dikelompokkan menjadi empat bagian. Hal ini sesuai dengan
rumusan kompetensi inti yang didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Uraian kompetensi dasar sedetil ini
adalah untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara pada sikap. Kompetensi dasar
dalam kelompok kompetensi inti sikap bukanlah untuk peserta didik, tetapi sebagai pegangan
bagi pendidik, bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut, ada pesan-pesan sosial dan
spiritual yang terkandung dalam materinya
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan

25
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Adapun deskripsi kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran terlampir.
Adapun deskripsi kompetensi inti dan kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional
(A) terlampir.
2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan
Kewilayahan (B) terlampir.
3. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan
Kejuruan (C): Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2),
Kompetensi Keahlian (C3) terlampir.

BAB V

26
STRUKTUR KURIKULUM DAN PERATURAN AKADEMIK

A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum 2013 Revisi Kelas X
Program Keahlian : Keperawatan
Kompetensi Keahlian : Asisten Keperawatan
MATA ALOKASI
PELAJARAN WAKTU

A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 72
3. Biologi 72
4. Kimia 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Konsep Dasar Keperawatan 108
2. Anatomi dan Fisiologi 108
3. Komunikasi Keperawatan 108
4. Ilmu Kesehatan Masyarakat 144
C3. Kompetensi Keahlian
1. Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan 594
2. Kebutuhan Dasar Manusia 560
3. Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik 560
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876

27
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
Pendidikan Pancasila dan
2. 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6. 3 3 3 3 4 4
Lainnya
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
PendidikanJasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 2 2 - - - -
3. Biologi dan Kimia 2 2 - - - -
4. Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
1. Konsep Dasar Keperawatan 3 3 - - - -
2. Anatomi dan Fisiologi 3 3 - - - -
3. Komunikasi Keperawatan 3 3 - - - -
4. Ilmu Kesehatan Masyarakat 4 4 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
Keterampilan Dasar Tindakan
1. - - 8 8 9 9
Keperawatan
2. Kebutuhan Dasar Manusia - - 8 8 8 8
3. Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik - - 8 8 8 8
4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46
Program Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Kompetensi Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 72
3. Biologi 72
4. Kimia 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Anatomi Fisiologi 144
Dasar Manajemen Laboratorium Dan Kesehatan
2. Lingkungan 144
3. Laboratorium Dasar Kesehatan 180
C3. Kompetensi Keahlian
1. Imunoserologi 280
2. Mikrobiologi Kesehatan 486
3. Kimia Klinik 384
4. Hematologi 420
5. Histologi 144
6. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Fisika 2 2 - - - -
3. Biologi 2 2 - - - -
4. Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Keahlian
1. Anatomi Fisiologi 4 4 - - - -
2. Dasar Manajemen Laboratorium Dan
4 4 - - - -
Kesehatan Lingkungan
3. Laboratorium Dasar Kesehatan 5 5 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Imunoserologi - - 4 4 4 4
2. Mikrobiologi Kesehatan - - 5 5 9 9
3. Kimia Klinik - - 5 5 6 6
4. Hematologi - - 6 6 6 6
5. Histologi - - 4 4 - -
6. Produk Kreatifdan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46
Program Keahlian : Farmasi
Kompetensi Keahlian : Farmasi Klinis Dan Komunitas
ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Biologi 72
3. Kimia 72
4. Fisika 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Dasar-DasarKefarmasian 252
2. Perundang-undangan Kesehatan 72
3. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 72
4. Tanaman Obat Indonesia 72
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pelayanan Farmasi 840
2. Farmakognosi 280
3. Farmakologi 280
4. Kimia Farmasi 314
5. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2. Biologi 2 2 - - - -
3. Kimia 2 2 - - - -
4. Fisika 2 2
C2. Dasar Keahlian
1. Dasar-Dasar Kefarmasian 7 7 - - - -
2. Perundang-undangan Kesehatan 2 2 - - - -
Keselamatan Kesehatan Kerja dan
3. 2 2 - - - -
Lingkungan Hidup
4. Tanaman Obat Indonesia 2 2 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Pelayanan Farmasi - - 12 12 12 12
2. Farmakognosi - - 4 4 4 4
3. Farmakologi - - 4 4 4 4
4. Kimia Farmasi - - 4 4 5 5
5. Produk Kreatifdan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46

Program Keahlian : Pelayaran Kapal Niaga


Kompetensi Keahlian : Nautika Kapal Niaga
ALOKASI
MATA PELAJARAN WAKTU
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3. Bahasa Indonesia 354
4. Matematika 424
5. Sejarah Indonesia 108
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 352
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 108
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144
Jumlah A dan B 2.020
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2. Fisika 72
3. Kimia 72
C2. Dasar Program Keahlian
1. Prosedur Darurat dan SAR (Emergency Procedure and SAR) 72
2. Hukum Maritim (Maritime Law) 72
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Laut (Marine Pollution of
3. Prevention include 72
Environment Awareness)
4. Bahasa Inggris Maritim (Maritime English) 144
Konstruksi dan Stabilitas Kapal (Ship Construction and
5. 180
Stability)
C3. Kompetensi Keahlian
1. Ilmu Pelayaran Datar (TerrestrialNavigation) 348
2. Sistem Navigasi Elektronik (Electronic Navigation System) 108
3. Sistem Kemudi Kompas (Compasses and Steering System) 108
4. Meteorologi (Meteorology) 108
P2TL dan Dinas Jaga (Col Reg & Watchkeeping Include
5. 208
Introduction to BRM & Security Awareness)
Olah Gerak dan Pengendalian Kapal (Ship Manoeuvering and
6. 152
Handling)
7. Komunikasi dan Isyarat (Isyarat &Communication) 108
Penanganan dan Pengaturan Muatan (Cargo Handling and
8. Stowage include Cargo Space Inspection/Inspection & 134
Reporting)
9. Perlengkapan Kapal (Deck and Machinery Equipment) 72
10. Perawatan Kapal (Ship Maintenance) 54
11. Kecakapan Bahari (Seaman Ship) 72
12. Pelayaran Astronomi (Celestial Navigation) 170
13. Permesinan Kapal (Ship Machinery) 72
14. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 350
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 2.856
Total 4.876

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 2 2 2 2 - -
Kesehatan
Jumlah A dan B 27 27 17 17 16 16
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3
2. Fisika 2 2 - - - -
3. Kimia 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
Prosedur Darurat dan SAR (Emergency
1. 2 2 - - - -
Procedure and SAR)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
2. Hukum Maritim (Maritime Law) 2 2 - - - -
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Laut
3. (Marine Pollution of Prevention include 2 2 - - - -
Environment Awareness)
4. Bahasa Inggris Maritim (Maritime English) 4 4 - - - -
Konstruksi dan Stabilitas Kapal (Ship
5. 5 5 - - - -
Construction and Stability)
C3. Kompetensi Keahlian
1. Ilmu Pelayaran Datar (TerrestrialNavigation) - - 5 6 3 6
Sistem Navigasi Elektronik (Electronic
2. - - 6 - - -
Navigation System)
Sistem Kemudi Kompas (Compasses and
3. - - - - 6 -
Steering System)
4. Meteorologi (Meteorology) - - - - 6 -
P2TL dan Dinas Jaga (Col Reg & Watchkeeping
5. Include Introduction to BRM & Security Awareness) - - - 4 4 4

Olah Gerak dan Pengendalian Kapal (Ship


6. - - - 4 - 5
Manoeuvering and Handling)
Komunikasi dan Isyarat (Isyarat
7. - - - 6 - -
&Communication)
Penanganan dan Pengaturan Muatan (Cargo Handling
8. and Stowage include Cargo Space - - - - 3 5
Inspection/Inspection & Reporting)
Perlengkapan Kapal (Deck and Machinery
9. - - 4 - - -
Equipment)
10. Perawatan Kapal (Ship Maintenance) - - 3 - - -
11. Kecakapan Bahari (Seaman Ship) - - 4 - - -
12. Pelayaran Astronomi (Celestial Navigation) - - 2 - 3 5
13. Permesinan Kapal (Ship Machinery) - - - 4 - -
14. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5
Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30
Total 46 46 46 46 46 46

2. Struktur Kurikulum 2013 Versi Lama Kelas XI


Bidang Keahlian : Kesehatan
Program Kehlian : Keperawatan
Paket Keahlian : Asisten Keperawatan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Prakarya dan Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A Dan B 22 22 21 21 16 16
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 3 3 - - - -
11 Biologi dan Kimia 4 4 - - - -
12 Fisika 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Konsep Dasar keperawatan 4 4 - - - -
14 Anatomi dan Fisiologi 8 8 - - - -
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2

15 Komunikasi Keperawatan 5 5 - - - -
C3. Paket Keahlian
16 Keterampilan Dasar Tindakan Keperawatan - - 8 8 10 10
17 Kebutuhan dasar manusia - - 6 6 8 8
18 Ilmu Penyakit - - 6 6 8 8
19 Ilmu kesehatan masyarakat - - 4 4 3 3
20 Pengembangan Produk Kreatif (PPK) - - 3 3 3 3
Jumlah C1,C2 dan C3 26 26 27 27 32 32
TOTAL 48 48 48 48 48 48

Bidang Keahlian : Kesehatan


Program Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
Paket Keahlian : Teknologi Laboratorium Medik
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Prakarya dan Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A Dan B 22 22 21 21 16 16
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 3 3 - - - -
11 Biologi dan Kimia 4 4 - - - -
12 Fisika 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
13 Anatomi Fisiologi 5 5 - - - -
14 Dasar Manajemen Laboratorium Dan Kesehatan Lingkungan 4 4 - - - -
15 Laboratorium Dasar Kesehatan 8 8 - - - -
C3. Paket Keahlian
16 Imunoserologi - - 6 6 6 6
17 Mikrobiologi Kesehatan - - 6 6 11 11
18 Kimia Klinik - - 6 6 6 6
19 Hematologi 6 6 6 6
20 Pengembangan Produk Kreatif (PPK) - - 3 3 3 3
Jumlah C1,C2 dan C3 26 26 27 27 32 32
TOTAL 48 48 48 48 48 48

Bidang Keahlian : Kesehatan


Program Keahlian : Farmasi
Paket Keahlian : Farmasi Klinik Dan Komunitas
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 2 2 - -
Jumlah A Dan B 22 22 21 21 16 16
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Simulasi Digital 3 3 - - - -
11 Biologi dan kimia 4 4 - - - -
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
12 Fisika 2 2 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian
13 Dasar-dasar Kefarmasian 13 13 - - - -
14 Perundang-undangan Kesehatan 2 2 - - - -
15 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 2 2 - - - -
C3. Paket Keahlian
16 Pelayanan Farmasi - - 12 12 15 15
17 Farmakologi - - 4 4 4 4
18 Farmakognosi - - 4 4 4 4
19 Kimia Farmasi 4 4 6 6
20 Pengembangan Produk Kreatif (PPK) - - 3 3 3 3
Jumlah C1,C2 dan C3 26 26 27 27 32 32
TOTAL 48 48 48 48 48 48

Bidang Keahlian : Kemaritiman


Program Keahlian : Pelayaran Niaga
Paket Keahlian : Nautika Kapal Niaga
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan 2 2 2 2 2 2
Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia 3 3 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 3 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya 3 3 - - - -
8 Kewirausahaan - - 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & 2 2 2 2 - -
Kesehatan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Jumlah A Dan B 22 22 21 21 16 16
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi Digital 3 3 - - - -
0
1 Fisika 2 2 - - - -
1
1 Kimia 2 2 - - - -
2
C2. Dasar Program Keahlian
1 Prosedur Darurat dan SAR (Emergency 5(2/3 - - - - -
3 Procedure and SAR ) )
1 Hukum Maritim (Maritime Law) 3(3/0 - - - - -
4 )
1 Pencegahan Pencemaran Lingkungan Laut - 3(0/3 - - - -
5 (Marine Pollution of Prevention include )
Environment Awareness )
1 Bahasa Inggris Maritim (Maritime English) 6(3/3 6(3/3 - - - -
6 ) )
1 Konstruksi dan Stabilitas Kapal (Ship 5(2/3 6(3/3 - - - -
7 Construction and Stability) ) )
C3. Paket Keahlian
1 Ilmu Pelayaran Datar (Terrestrial - - 5(2/3 6(3/3 4(3/1 3(0/3
8 Navigation) ) ) ) )
1 Sistem Navigasi Elektronik (Electronic - - 6(3/3 - - 3(3/0
9 Navigation System ) ) )
2 Sistem Kemudi Kompas (Compasses and - - - - 7(3/4 -
0 Steering System ) )
2 Meteorologi (Meteorology) - - - 3(3/0 7(3/4 2(2/0
1 ) ) )
2 P2TL & Dinas Jaga (ColReg & - - - 6(3/3 6(3/3 5(2/3
2 Watchkeeping include Introduction to BRM ) ) )
& Security Awareness)
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
2 Olah Gerak dan Pengendalian Kapal (Ship - 2(2/0 3(0/3 2(2/0 2(0/2 5(2/3
3 Manoeuvering and Handling ) ) ) ) ) )
2 Komunikasi & Isyarat (Isyarat & - - - 3(3/0 6(3/3 3(3/0
4 Communication) ) ) )
2 Penanganan & Pengaturan Muatan (Cargo - - - 6(3/3 - 5(2/3
5 Handling and Stowage include Cargo ) )
Space Inspection (Inspection & Reporting)
2 Perlengkapan Kapal ( Deck and Machinery - 4(2/2 - - - -
6 Equipment ) )
2 Perawatan Kapal (Ship Maintenance) - - 3(0/3 - - -
7 )
2 Kecakapan Bahari (Seaman Ship) - - 6(3/3 - - -
8 )
2 Pelayaran Astronomi (Celestial - 2(2/0 3(3/0 - - 6(3/3
9 Navigation) ) ) )
3 Permesinan Kapal (Ship Machinery) 4(2/2
0 )
3 Pengembangan Produk Kreatif - - 3 3 3 3
1
Jumlah C1, C2 dan C3 30 30 29 29 35 35
TOTAL 52 52 50 50 51 51

3. Struktur Kurikulum 2006 Kelas XII


STRUKTUR KEPERAWATAN
Komponen Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1 2 1 2 1 2
A. MATA PELAJARAN
a. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
1.3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2
1.5 Seni Budaya 2 2 2 2
b. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 4 4 5 5 5 5
2.2 Matematika 5 5 5 6 6 6
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2
2.4 Biologi 2 2 2 2 2 2
2.5 Kimia 2 2 2 2 2 2
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2
2.7 Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 2 2 2 2 2 2
2.8 Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
c. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Memahami dasar-dasar anatomi, fisiologi, patologi 2
tubuh secara umum
3.1.2 Melaksanakan pemberian obat kepada klien/pasien 1
3.1.3 Memahami jenis pemeriksaan laboratorium dasar 1
yang diperlukan oleh klien/pasien
3.1.4 Menunjukkan kemampuan melakukan komunikasi 1
terapeutik
3.1.5 Menunjukkan kemampuan mengasuh bayi, balita, 1
anak dan lansia sesuai tingkat perkembangan
3.1.6 Menunjukkan kemampuan melayani klien/pasien 1
berpenyakit ringan
3.1.7 Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja, dan 1
lingkungan hidup (K3LH)
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.1 Memahami kontinum sehat-sakit 2
3.2.5 Memahami kemampuan interpersonal dan massa 2
3.2.6 Memahami prinsip-prinsip perkembangan manusia 2
3.2.4 Memahami pemberian obat 2
3.2.7 Memahami tahap-tahap perkembangan manusia 2
3.2.10 Memahami kebutuhan dasar manusia 4 3 3 3 3
3.2.16 Melaksanakan dokumentasi tindakan keperawatan 2
3.2.13 Melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital 2 3 3
3.2.15 Melakukan pemberian nutrisi 3 2 2
3.2.9 Memahami tentang stres 2
3.2.12 Memahami perilaku empati 2
3.2.14 Melakukan mobilisasi pasif terhadap klien/pasien 2 2
3.2.8 Memahami sikap pelayanan perawat sesuai dengan 2
tahapan perkembangan
3.2.17 Melaksanakan tugas sesuai dengan etika 2
keperawatan dan kaidah hukum
3.2.2 Memahami dasar – dasar penyakit sederhana yang 2 2
umum di masyarakat
3.2.3 Memahami peningkatan kesehatan dan pelayanan 2
kesehatan utama
3.2.11 Memahami tentang kesehatan reproduksi 2
B. MUATAN LOKAL
BTQ 2 2 2 2
Manajemen Perawatan Luka 1 1 1 1
C. PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1
TOTAL WAKTU 48 48 47 47 46 46

STRUKTUR ANALIS KESEHATAN


Komponen Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1 2 1 2 1 2
A. MATA PELAJARAN
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
1.3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2
1.5 Seni Budaya 2 2 2 2
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 4 4 5 5 5 5
2.2 Matematika 5 5 5 6 6 6
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2
2.4 Biologi 2 2 2 2 2 2
2.5 Kimia 2 2 2 2 2 2
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2
2.7 Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 2 2 2 2 2 3
2.8 Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Melaksanakan dasar-dasar komunikasi, informasi, 1 1
dan edukasi (KIE)
3.1.2 Melaksanakan pekerjaan dalam lingkup pekerjaan 2
yang berbeda
3.1.3 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 2 2
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.1 Memahami dasar-dasar penyakit 2 2
3.2.2 Menggunakan sampel untuk uji laboratorium 2
3.2.3 Mengoperasikan peralatan laboratorium 2
3.2.4 Menerapkan prosedur standar keselamatan kerja 1
3.2.5 Melaksanakan penanganan bahan dan reagen 2
laboratorium
3.2.6 Memelihara peralatan laboratorium 1
3.2.7 Melakukan pemeriksaan urin, faeces dan cairan 3 3 2
tubuh lainnya
3.2.8 Melakukan pemeriksaan hematologi 3 3 3 3
3.2.9 Melakukan pemeriksaan bakteriologi 2 3 3 3
3.2.10 Melakukan pemeriksaan parasitologi 3 3 3
3.2.11 Memahami pemeriksaan non patologis 3 3
3.2.12 Memahami tentang transfusi darah dan bank darah 3
3.2.13 Menganalisis data hasil pemeriksaan 1
3.2.14 Menerapkan kontrol kualitas prosedur laboratorium 2
3.2.15 Melakukan promosi kesehatan 2
B. MUATAN LOKAL
BTQ 2 2 2 2 2 2
Manajemen Laboratorium 1 1 1 1
C. PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1
TOTAL WAKTU 48 48 48 48 45 45

STRUKTUR FARMASI
Komponen Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1 2 1 2 1 2
A. MATA PELAJARAN
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
1.3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2
1.5 Seni Budaya 2 2 2 2
2. Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 4 4 5 5 5 5
2.2 Matematika 5 5 5 6 6 6
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2 2 2 2
2.4 Biologi 2 2 2 2 2 2
2.5 Kimia 2 2 2 2 2 2
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2 2
2.7 Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi 2 2 2 2 2 3
2.8 Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Memahami dasar-dasar kimia dan prinsip kerja 2
kefarmasian
3.1.2 Menerapkan dasar-dasar kerja di laboratoriuman 1
resep dan kimia
3.1.3 Memahami standar baku pembanding, larutan baku, 2
dan larutan pereaksi
3.1.5 Menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan 1
lingkungan hidup (K3LH)
3.1.4 Memahami CPOB, CPKB, dan CPOTB 1
3.1.6 Melaksanakan kerja sama dengan kolega dan 1
pelanggan
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.5 Memahami farmakologi 2 2 2 2 2 2
3.2.14 Memahami farmakognosi 2 2 2 2 2 2
3.2.8 Menerapkan pembuatan sediaan obat dalam bentuk 2 3 3 3 3 3
serbuk/puyer sesuai resep dokter di bawah
pengawasan apoteker
3.2.1 Memahami dasar-dasar kefarmasian 2 2
3.2.2 Menerapkan tata tertib kerja di laboratorium resep 1
3.2.3 Mendeskripsikan penggolongan obat 1
3.2.6 Memahami dasar-dasar penyakit 1
3.2.9 Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang 2
farmasi
3.2.7 Menerapkan swamedikasi 2
3.2.4 Memahami penggolongan PKRT dan alat kesehatan 2
3.2.10 Menerapkan akuntansi dalam bidang farmasi 1
3.2.12 Memahami teknik pembuatan sediaan obat, dalam 2
skala kecil dan dalam skala industri
3.2.15 Membuat obat tradisional dan fitofarmaka 2
3.2.11 Menerapkan prinsip-prinsip preformulasi 2
3.2.13 Memahami pengujian sediaan obat, obat tradisional, 2
dan fitofarmaka
3.2.16 Menerapkan distribusi sediaan obat bebas, bebas 1
terbatas, dan obat keras, obat psikotropika dan
narkotika
3.2.17 Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat 1
A. MUATAN LOKAL
BTQ 2 2 2 2
Simulasi Apotek 1 1 1 1
B. PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling 1 1 1 1 1 1
TOTAL WAKTU 49 48 47 47 45 45

STRUKTUR NAUTIKA KAPAL NIAGA


Komponen Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI Kelas XII
1 2 1 2 1 2
A.    MATA PELAJARAN
1.      Normatif
1.1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
1.3 Bahasa Indonesia 2 2 2 2 2 2
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 2 2
1.5 Seni Budaya 2 2
2.      Adaptif
2.1 Bahasa Inggris 4 4 5 5 5 5
2.2 Matematika 5 5 5 6 6 6
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 3 3
2.4 Fisika 2 2 3 3 2
2.5 Kimia 2 2 2 2
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2
2.7 Keterampilan Komputer dan Pengolahan 2 2  2
Informasi
2.8 Kewirausahaan 2 2 2 2
3.      Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan
3.1.1 Menerapkan hukum laut 2 2
3.1.2 Memahami Bangunan Kapal 2 2
3.1.3 Memahami Stabilitas kapal 2 2
3.1.4 Menerapkan Dasar Elektronika 2 2
3.1.5 Memahami Mesin Penggerak Utama 2 2
3.1.6 Menerapkan keselamatan kesehatan kerja 1 1
3.1.7 Melakukan Pencegahan Polusi di Laut 1 1
3.1.8 Menerapkan Prosedur darurat di laut dan SAR 2 2
3.1.9 Melakukan Pencegahan Pemadaman Kebakaran 1 1
3.1.10 Melakukan Prosedur penyelamatan di kapal 2 2
3.1.11 Menerapkan Pelayanan medis diatas kapal 2 2
3.1.12 Menerapkan hubungan sosial manusia diatas 1 1
kapal
3.2 Kompetensi Kejuruan
3.2.1 Merencanakan pelayaran dalam berbagai posisi 4 4 4 4
3.2.2 Menggunakan alat navigasi konvesional 2 2
3.2.3 Menggunakan alat navigasi elektronis 4 4
3.2.4 Melakukan dinas jaga di kapal 2 2 2 2
3.2.5 Menggunakan radar 2 2 2 2
3.2.6 Menggunakan kompas magnit 2 2 2 2
3.2.7 Menggunakan gyro kompas 2 2 2 2
3.2.8 Menggunakan berbagai parameter meteorologi 2 2 2 2
3.2.9 Mengolah gerak dan mengendalikan kapal. 2 2 4 4
3.210 Mengoperasikan instalasi tenaga penggerak 2 2 2 2
utama kapal
3.2.11 Melakukan komunikasi di kapal dalam keadaan 3 3
normal
3.2.12 Melakukan komunikasi di kapal dalam keadaan 3 3
darurat
3.2.13Menggunakan bahasa Inggris maritim 2 2
B.         MUATAN LOKAL
BTQ 2 2 2 2
Tata Boga 2 2
SEC 2 2
C.        PENGEMBANGAN DIRI
Bimbingan Konseling 1 1 1 1
PHST 2 2 2 2
TOTAL WAKTU 52 52 54 55 48 48

B. Peraturan Akademik
1. Pengaturan Beban Mengajar
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket (termasuk SMK Mitra
Sehat Mandiri Sidoarjo) dialokasi sebagaimana tertera dalam Struktur Kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Beban belajar yang harus diikuti oleh para siswa berupa kegiatan belajar tatap muka,
kegiatan belajar tugas-tugas terstruktur (terbimbing), dan beban belajar tugas-tugas mandiri adalah:
a. Beban belajar dalam pembelajaran perminggu untuk kelas X, XI, dan XII adalah 48 jam
pembelajaran/minggu;
b. Durasi waktu setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit;
c. Beban belajar kelas X, XI,dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu;
d. Beban belajar kelas XII dalam satu semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu;
e. Beban belajar kelas XII dalam satu semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu;
f. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu;
g. Kegiatan belajar tugas-tugas terstruktur diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing
guru pengampu mata pelajaran, termasuk kegiatan belajar mandiri. Waktu untuk
penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) bagi peserta
didik maksimal 60 % dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
h. Satuan pendidikan diperbolehkan menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor, lainnya yang dianggap penting.

2. Pengaturan Penjurusan
Peserta didik yang diterima di kelas X dapat memilih salah satu program keahlian Asisten
Keperawatan, Teknologi Laboratorium Medik, Farmasi, Klinis dan Komunitas, dan Nautika
Kapal Niaga. Untuk dapat memilih salah satu program keahlian peserta didik harus memenuhi
kriteria penjurusan yang ditetapkan. Adapun kriteria penjurusan program keahlian adalah
sebagai berikut:
a. Kriteria Penjurusan Program Keahlian Asisten Keperawatan
1) Memenuhi syarat nilai mata pelajaran IPA dan Biologi;
2) Memenuhi syarat tes kesehatan;
3) Tidak menderita buta warna;
4) Tidak cacat fisik;
5) Bebas dari penyakit menular dan virus berbahaya.
b. Kriteria Penjurusan ke Program Teknologi Laboratorium Medik
1) Memenuhi syarat nilai mata pelajaran Matematika, IPA, Biologi, dan Kimia;
2) Memenuhi syarat tes kesehatan;
3) Tidak menderita buta warna;
4) Bersedia menggunakan alat bantu penglihatan jika menderita rabun jauh;
5) Bebas dari penyakit menular dan virus berbahaya.
c. Kriteria Penjurusan ke Program Farmasi Klinis dan Komunitas
1) Memenuhi syarat nilai mata pelajaran Matematika, Biologi, dan Kimia;
2) Memenuhi syarat tes kesehatan;
3) Tidak menderita buta warna;
4) Bersedia menggunakan alat bantu penglihatan jika menderita rabun jauh;
5) Bebas dari penyakit menular dan virus berbahaya.
d. Kriteria Penjurusan ke Program Nautika Kapal Niaga
1) Memenuhi syarat nilai mata pelajaran Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris;
2) Memenuhi syarat tes kesehatan;
3) Tidak menderita buta warna;
4) Tidak cacat fisik;
5) Bersedia menggunakan alat bantu penglihatan jika menderita rabun jauh;
6) Bebas dari penyakit menular dan virus berbahaya.

b. Pelaksanaan Penjurusan Peserta Didik


Langkah-langkah pelaksanaan pemilihan minat peserta didik dilakukan sebagai berikut:
1. Informasi Penjurusan
Informasi tentang peminatan peserta didik dilakukan bersamaan dengan penerimaan
peserta didik baru (PPDB). Calon peserta didik dan orang tua peserta didik diberikan
informasi selengkapnya tentang pilihan peminatan yang ada di SMK Mitra Sehat
Mandiri Sidoarjo agar dapat memilih bidang peminatan yang sesuai dengan minat dan
potensi peserta didik. Bila memungkinkan informasi tentang peminatan dilakukan
bersamaan dengan waktu promosi ke sekolah-sekolah sasaran (SMP). Hal ini diperlukan
agar peserta didik yang mendaftar memiliki pemahaman yang baik dengan pilihannya
pada saat mendaftar di SMK.
Informasi penjurusan memuat tentang:
a) Jenis-jenis penjurusan yang ada di SMK.
b) Cara-cara belajar, kegiatan pengembangan minat, bakat, dan sarana prasarana belajar
yang ada di SMK.
c) Profil tamatan pada setiap bidang peminatan.
d) Karir atau jenis pekerjaan yang dapat dijangkau setelah tamat mengikuti pendidikan
di SMK.
e) Studi lanjutan setelah tamat pendidikan di SMK.

2. Pengusulan Penjurusan oleh Peserta Didik


Penjurusan diusulkan berdasarkan minat peserta didik yang disetujui oleh orang
tua/walinya. Usulan peminatan peserta didik dilakukan pada awal masuk sekolah setelah
peserta didik dinyatakan diterima di kelas X. Peminatan diusulkan oleh calon/peserta
didik pada bidang keahlian, program keahlian dan kompetensi keahlian sesuai dengan
spektrum keahlian. Hal ini wajib dilakukan untuk menghindari terjadinya perubahan
peminatan peserta didik, mengingat pembelajaran pada masing-masing program keahlian
sangat spesifik.

3. Analisis Usulan Penjurusan oleh Peserta Didik


Sebelum dilakukan penetapan peminatan oleh pihak sekolah diadakan analisis
usulan peminatan oleh peserta didik. Analisis usulan peminatan peserta didik dilakukan
terhadap pilihan/minat dan data-data prestasi peserta didik. Minat belajar peserta didik
diperoleh dari hasil tes seleksi masuk, nilai raport kelas VII, VIII dan IX, Nilai UN di
SMP, dan prestasi non akademik lainnya.

4. Penetapan Penjurusan
Penetapan peminatan program keahlian dilakukan setelah peserta didik menentukan
pilihan bidang keahlian pada saat mendaftar di sekolah. Penetapan peminatan bidang
keahlian dilakukan dengan mempertimbangkan minat peserta didik, prestasi, dan kuota
untuk masing-masing program keahlian.

c. Mekanisme dan Proses Pelaksanaan Penjurusan

INFORMASI BIDANG PEMINATAN

USULAN PILIHAN PEMINATAN PESERTA DIDIK


PRESTASI MINAT REKOMENDA
SI
Prestasi belajar Orang Tua Guru

Hasil UN Siswa BP/BK

Prestasi non Pihak lain


akademik

PENETAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK PROGRAM KEAHLIAN

PEMANTAPAN PEMINATAN PESERTA DIDIK

3. Mekanisme/Prosedur PKL
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter
peserta didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan
masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam
sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan
dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup umat manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, SMK Mitra Sehat
Mandiri Sidoarjo melakukan penyusunan program pembelajaran. Pelaksanaan program
pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, di lingkungan keluarga, dan di masyarakat.
Pembelajaran yang secara khusus diprogramkan untuk diselenggarakan di masyarakat antara lain
berupa PKL. Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi Pasangan/
Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi
dunia kerja (DU/DI) untuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan di SMK.
PKL SMK Mitra Sehat Mandiri dilaksanakan berdasarkan landasan hukum Permendikbud
Nomor 60 tahun 2014, yaitu:
 PKL dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah semester (sekitar 3 bulan).
 SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo menyelenggarakan program Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) bersama dengan institusi pasangan, dengan memadukan secara sistematis dan
sistemik program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja langsung di institusi pasangan, terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu.

1.1 Tujuan PKL


Tujuan PKL SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo antara lain sebagai berikut:
1. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara
SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) dengan memadukan secara sistematis dan sistemik
program pendidikan di sekolah dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja
(DU/DI).
2. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat dilaksanakan di
sekolah dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan (DU/DI) sesuai dengan
sumber daya yang tersedia di masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja.
4. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

1.2 Deskripsi
1. Perencanaan Program PKL
a. Pemetaan Industri
Pemetaan industri merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan topik
pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran paket keahlian serta memetakannya
berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan pembelajaran topik-topik
tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi Institusi Pasangan, dilakukan
sebelum penyusunan program PKL. Pemetaan industri bertujuan untuk memperoleh
data Institusi Pasangan (DU/DI) yang sesuai dengan KD yang sedang ditekuni oleh
peserta didik, serta meningkatkan jalinan hubungan kerja sama antara sekolah dengan
dunia kerja (DU/ DI).
Pemetaan industri adalah proses menganalisis KD dan topik-topik pembelajaran
atau pekerjaan yang ada dalam silabus, dilakukan dengan mempertimbangkan daya
dukung sumber daya yang dimiliki pihak sekolah (SMK) dan pihak Institusi Pasangan
(DU/DI). Berdasarkan pertimbangan ketersediaan sumber daya masing-masing
institusi pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang berapa dan mana saja KD dan
topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang dapat dipelajari oleh peserta dalam kegiatan
PKL di DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya. Dari hasil analisis KD dan topik-topik
pembelajaran/pekerjaan tersebut kemudian dibuat peta industri.
b. Program PKL
Berdasarkan hasil pemetaan industri, selanjutnya sekolah menyusun program
PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di
dunia kerja (dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang tidak dapat dilakukan
pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah.
Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran
perlu memperhatikan kesiapan Institusi Pasangan/Industri dalam melaksanakan
pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya,
penempatan peserta didik tepat sasaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dipelajari.

c. Waktu Pelaksanaan PKL


PKL dilaksanakan dengan menggunakan sistem blok selama setengah semester (3
bulan) (Permendikbud No. 60 tahun 2014) dimulai dari awal Maret sampai dengan
akhir Mei. Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi Pasangan/Industri
yang memiliki jam kerja kurang dari 6 hari per minggu maka sekolah mengatur
rotasi/perputaran kelompok peserta PKL.
Pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B yang tidak terintegrasi dalam
kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tersebut
dilakukan di satuan pendidikan (sebelum peserta didik kembali dari kegiatan PKL
dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester.
Memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dilakukan pada kelas XI.

d. Pembekalan Peserta PKL


Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap peserta didik yang akan melaksanakan
PKL. Program tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman tentang
kegiatan belajar yang harus dilakukan di Institusi Pasangan/Industri. Materi
pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi:
 Karakteristik budaya kerja di industri;
 Tata kerama di industri;
 Penyusunan jurnal;
 Pembuatan laporan, dan
 Penilaian pasca PKL
Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi:
 Maksud dan tujuan PKL;
 Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi dan
transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost).
 Budaya kerja industri;
 Tata kerama di industri, dan
 Penilaian pasca PKL

e. Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing internal sekolah dan pembimbing
eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang
bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya
dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan pembimbing eksternal dari industri
yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di Institusi Pasangan/Industri.

2. Pelaksanaan Program PKL


a. Jurnal Kegiatan PKL
Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri, peserta
didik wajib menyusun jurnal kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat selengkap mungkin
sesuai dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugas-tugas lain yang
diberikan pembimbing industri serta catatan kejadian-kejadian penting (pengalaman
belajar) selama kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri. Format jurnal kegiatan
PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut.

b. Pelaporan PKL
Pelaporan hasil PKLdisusun oleh peserta didik di bawah pembinaan pembimbing
Institusi Pasangan/Industri. Pembuatan laporan dilakukan dengan cara mengompilasi
catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh pekerjaan/kegiatan pembelajaran di
Institusi Pasangan/Industri yang berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi
tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk laporan. Sistematika laporan PKL
sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut.
 Halaman Judul
 Halaman Pengesahan
 Daftar Isi
 Daftar Gambar (jika ada)
 Daftar Lampiran
 BAB I. Pendahuluan
 BAB II. Proses dan hasil belajar di industri/du-di
 BAB III. Penutup
Laporan hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri digunakan sebagai bahan
penilaian peserta didik.

3. Penilaian PKL
Penilaian peserta didik di SMK didasarkan pada Permendikbud Nomor 53 tahun
2017, dan khususnya untuk penilaian PKL peserta didik SMK dilengkapi dengan
Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Dirjen
Pendidikan Menengah Kejuruan. Penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta
didik selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan
PKL.
a. Penilaian Peserta Didik
Penilaian hasil belajar peserta didik selama melaksanakan program PKL dilakukan
secara menyeluruh mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian
hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri dilakukan oleh pembimbing
industri, sedangkan instrumen penilaiannya disiapkan oleh sekolah. Prinsip-prinsip
penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri adalah sama dengan
penilaian hasil belajar di sekolah.
1) Penilaian hasil belajar ranah sikap
Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
Jujur Tanggung Jawab Disiplin Santun Nilai Akhir
No Nama Siswa/ Kelompok
25 50 75 100 25 50 75 100 25 50 75 100 25 50 75 100
1.
2.
3.
Keterangan:
100 = jika empat indikator terlihat
75 = jika tiga indikator terlihat
50 = jika dua indikator terlihat
25 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Jujur
a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya.
b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi.
c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain.
d. Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari.
Tanggung Jawab
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
c. Mengajukan usul pemecahan masalah.
d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan.
Disiplin
a. Tertib mengikuti instruksi.
b. Mengerjakan tugas tepat waktu.
c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta.
d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif.
Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah.
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan.
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat.
d. Berperilaku sopan.
Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari
keempat aspek sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 100.
b. Baik jika memperoleh nilai akhir 75.
c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 50.
d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 25.

2) Penilaian hasil belajar ranah pengetahuan


Penilaian ranah pengetahuan dapat dilakukan:
a) Tes Tanya Jawab
 Tes tanya jawab, pembimbing memberi pertanyaan kepada peserta didik;
 Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan IPK yang akan dicapai, dan
 Disiapkan pedoman penskoran 25 – 100 (rubrik).
b) Tes Tulis
 Bentuk soal uraian /soal pilihan ganda
 Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai
 Disiapkan pedoman penskoran 25- 100 (rubrik)

3) Penilaian hasil belajar ranah keterampilan


Penilaian ranah keterampilan dapat dilakukan melalui:
 Soal penugasan mengacu IPK yang akan dicapai, dan
 Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 25- 100 (dilengkapi
rubrik).

b. Penilaian Penyelenggaraan PKL


Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu
penyelenggaraan program PKL. Lingkup penilaian penyelenggaraan program PKL
meliputi aspek perencanaan dan pelaksanaan.

4. Sistem Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: Penilaian Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS), Ulangan Akhir
Semester (UAS), Ujian Tingkat Kompetensi (UTK), Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK),
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Sekolah (US), Ujian Nasional (UN), Ujian
Unit Kompetensi (UUK), dan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) yang diuraikan sebagai
berikut.
a. Penilaian Harian (PH) merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
b. Ujian Tengah Semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu
kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah semester mepiluti seluruh indikator
yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
c. Ujian Akhir Semester (UAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
d. Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
e. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan
UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti
pada tingkat kompetensi tersebut.
f. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan kegiatan pengukuran capaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
tertentu dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar.
g. Ujian Sekolah (US) merupakan kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta
didik terhadap standar kompetensi lulusan untuk mata pelajaran yang tidak diujikan
dalam USBN dilakukan oleh satuan pendidikan.
h. Ujian Nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada
mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan.
i. Ujian Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UUK adalah penilaian terhadap
pencapaian satu atau beberapa unit kompetensi yang dapat membentuk 1 (satu) Skema
Sertifikasi Profesi yang dilaksanakan setiap tahun oleh satuan pendidikan terakreditasi.
Adapun tatacara pelaksanaan penilaian-penilaian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Penilaian Harian
a) Ulangan harian dilaksanakan pada waktu pembelajaran efektif oleh
pendidik setelah menyelesaikan satu atau lebih kompetensi dasar;
b) Pelaksanaan ulangan harian wajib diprogramkan oleh pendidik dalam
program semester;
c) Pelaksanaan ulangan harian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian,
yaitu sahih (valid), obyektif, terpadu, terbuka, menyeluruh dan
berkesinambungan, sistematik, menggunakan acuan kriteria dan akuntabel;
d) Pelaksanaan ulangan harian dapat menggunakan berbagai teknik penilaian,
yaitu tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan
penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan
tingkat perkembangan peserta didik;
e) Hasil ulangan harian dilaporkan kepada satuan pendidikan dan peserta didik
maksimum 4 hari setelah pelaksanaan;
f) Analisis hasil ulangan harian dipergunakan untuk menentukan program
remedial dan pengayaan.
g) Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan harian karena alasan tertentu,
dapat mengikuti ulangan harian susulan di luar jam pembelajaran tatap
muka dengan teknik penilaian yang sama dengan ulangan harian utama.

2. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester


a) Pelaksanaan ulangan tengah semester adalah setelah proses pembelajaran
berlangsung 8 -9 minggu sesuai dengan kalender akademik yang
diprogramkan oleh satuan pendidikan;
b) Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan dengan membentuk panitia ulangan tengah semester
yang ditetapkan apada awal tahun pelajaran;
c) Cakupan ulangan tengah semester adalah seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada periode tersebut;
d) Hasil analisis ulangan tengah semester dipergunakan pendidik untuk
perbaikan proses pembelajaran pada tengah semester berikutnya;
e) Hasil ulangan tengah semester dilaporkan pendidik kepada satuan
pendidikan dan orangtua peserta didik bersama seluruh nilai ulangan harian,
tugas, ulangan harian terprogram pada periode tersebut dalam bentuk
laporan hasil belajar tengah semester.
f) Ulangan tengah semester tidak ada program remidial.
g) Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester karena alasan
tertentu, dapat mengikuti ulangan tengah semester susulan yang
penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

3. Pelaksanaan Ulangan Tengah Semester


a) Pelaksanaan ulangan tengah semester adalah setelah proses pembelajaran
berlangsung 8 -9 minggu sesuai dengan kalender akademik yang
diprogramkan oleh satuan pendidikan;
b) Ulangan tengah semester dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan dengan membentuk panitia ulangan tengah semester
yang ditetapkan apada awal tahun pelajaran;
c) Cakupan ulangan tengah semester adalah seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada periode tersebut;
d) Hasil analisis ulangan tengah semester dipergunakan pendidik untuk
perbaikan proses pembelajaran pada tengah semester berikutnya;
e) Hasil ulangan tengah semester dilaporkan pendidik kepada satuan
pendidikan dan orangtua peserta didik bersama seluruh nilai ulangan harian,
tugas, ulangan harian terprogram pada periode tersebut dalam bentuk
laporan hasil belajar tengah semester.
f) Ulangan tengah semester tidak ada program remidial.
g) Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan tengah semester karena alasan
tertentu, dapat mengikuti ulangan tengah semester susulan yang
penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

4. Pelaksanaan Ulangan Kenaikan Kelas


a) Pelaksanaan ulangan kenaikan pada akhir semester genap sesuai dengan
kalender akademik yang diprogramkan oleh satuan pendidikan;
b) Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan oleh pendidik di bawah koordinasi
satuan pendidikan dengan membentuk panitia ulangan kenaikan kelas yang
ditetapkan pada awal tahun pelajaran;
c) Cakupan ulangan kenaikan kelas adalah seluruh indikator yang
mempresentasikan KD pada semester tersebut;
d) Hasil analisis ulangan kenaikan kelas dipergunakan pendidik dan satuan
pendidikan untuk perbaikan proses pembelajaran pada tahun pelajaran
berikutnya;
e) Hasil ulangan kenaikan kelas dilaporkan pendidik kepada orang tua peserta
didik dalam bentuk laporan hasil belajar setelah diolah menghasilkan nilai
akhir
f) Setiap peserta didik wajib mengikuti ulangan kenaikan kelas setelah
dinyatakan memenuhi persyaratannya oleh sekolah.
g) Ulangan kenaikan kelas tidak ada program remidial.
h) Peserta didik yang tidak mengikuti ulangan kenaikan kelas karena alasan
tertentu, dapat mengikuti ulangan kenaikan kelas susulan yang
penjadwalannya diatur oleh satuan pendidikan.

5. Pelaksanaan Ujian Sekolah


a) Waktu pelaksanaan sekolah adalah pada akhir tahun akademik sesuai
kalender pendidikan satuan pendidikan;
b) Ujian sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan dengan membentuk
panitia ujian sekolah yang ditetapkan pada awal tahun akademik;
c) Cakupan ujian sekolah adalah seluruh indikator yang mempresentasikan
seluruh standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional;
d) Hasil analisis ujian sekolah dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan
untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun
pelajaran berikutnya;
e) Hasil ujian sekolah dilaporkan satuan pendidikan kepada orangtua peserta
didik dalam bentuk surat keterangan hasil ujian (SKHU);
f) Hasil ujian sekolah digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang
telah dirumuskan oleh satuan pendidikan.
g) Persyaratan untuk mengikuti ujian sekolah adalah 1) memenuhi persentasi
minimal kehadiran peserta didik; 2) mempunyai nilai hasil belajar lengkap
dari semester 1 sampai dengan semester terakhir; 3) terdaftar sebagai
nominator peserta ujian sekolah; dan 4) memiliki ijazah atau surat
keterangan lain yang setara dengan ijazah satuan pendidikan yang lebih
rendah;
h) Peserta didik yang tidak mengikuti ujian sekolah karena alasan tertentu,
dapat mengikuti ujian sekolah susulan yang penjadwalannya diatur oleh
satuan pendidikan.
6. Pelaksanaan Ujian Nasional
a) Waktu dan teknis pelaksanaan ujian nasional
b) Waktu pelaksanaan ujian nasional adalah sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional tentang ujian nasional dan POS ujian nasional;
c) Ujian nasional diselenggarakan oleh pemerintah sesuai dengan POS ujian
nasional;
d) Cakupan ujian nasional adalah seluruh indikator yang mempresentasikan
seluruh standar kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional;
e) Hasil analisis ujian nasional dipergunakan pendidik dan satuan pendidikan
untuk perbaikan proses pembelajaran secara keseluruhan pada tahun
pelajaran berikutnya;
f) Hasil ujian nasional dilaporkan pemerintah kepada orangtua peserta didik
sesuai dengan POS ujian nasional;
g) Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu kriteria kelulusan yang
telah dirumuskan oleh satuan pendidikan.
h) Persyaratan peserta dapat mengikuti ujian nasional adalah 1) memenuhi
persentasi minimal kehadiran; 2) mempunyai nilai hasil belajar lengkap
mulai dari semester satu sampai dengan semester terakhir; 3) terdaftar
sebagai nominator peserta ujian nasional; 4) dan memiliki ijazah atau surat
keterangan yang setara dengan ijazah satuan endidikan yang lebih rendah.
i) Peserta didik yang tidak mengikuti ujian nasional karena alasan tertentu,
dapat mengikuti ujian nasional susulan yang penjadwalannya diatur oleh
pemerintah sesuai dengan POS ujian nasional.

7. Ujian Unit Kompetensi LSP Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo


a. Jenis Kemasan : Kualifikasi /Okupasi/Klaster
b. Jenis Skema : Sertifikat II Bidang Keperawatan
c. Rincian Unit Kompetensi
Kode Unit
Unit Kompetensi
Code of Competency
Competency Unit
No. Unit
Melakukan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
1 KES.VK01.001.01 keperawatan.
Perform interpersonal communication in nursing action
Menerapkan prinsip etika, etiket dalam keperawatan.
2 KES.VK01.002.01
Apply ethics and ethiquite principle in nursing
Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
3 KES.VK01.003.01
Apply nosocomial infection principle
Melakukan personal hygiene kepada klien/pasien.
4 KES.VK02.001.01
Perform personal hygine to clients/ patients
Melakukan perawatan pirenium (vulva hygiene).
5 KES.VK02.002.01
Perform pirenium treatment (vulva hygine)
Menyiapkan tempat tidur sebagai bagian dari asuhan keperawatan
6 KES.VK02.003.01
Prepare a bed as part of nursing care
Membersihkan alat-alat perawatan.
7 KES.VK02.004.01
Clean care tools
Melakukan perawatan setelah klien/pasien meninggal dunia
8 KES.VK02.005.01
Perform a treatment after the patient has dead
Memasang buli-buli panas.
9 KES.VK02.006.01
Put the hot pouch
Memasang kirbat es
10 KES.VK02.007.01
Put the wineskins ice
Mengukur tanda-tanda vital
11 KES.VK02.008.01
Measure vital signs
Menolong klien/pasien buang air kecil di tempat tidur.
12 KES.VK02.009.01
Help the client/ patient to urinate on the bed
Menolong klien/pasien buang air besar di tempat tidur.
13 KES.VK02.010.01
Help the client/ patient to defecate on the bed
Memberi kompres dingin.
14 KES.VK02.011.01
Give a cold compress
Memberi kompres hangat
15 KES.VK02.012.01
Give a warm compress
Membantu klien/pasien duduk di tempat tidur.
16 KES.VK02.013.01
Help the client/ patient to sit upon in bed
Memindahkan klien/pasien dari tempat tidur ke brankard dan sebaliknya.
17 KES.VK02.014.01
Move the client/ patient from bed to brankard and vice versa
Mobilisasi klien/pasien miring kiri, kanan dan berbaring.
18 KES.VK02.015.01
Client/ Patient mobilization left sideways, right sideways, and lie down

1. Jenis Kemasan : KKNI /OKUPASI NASIONAL / KLASTER


2. Jenis Skema : Sertifikat II Bidang Farmasi
3. Rincian Unit Kompetensi atau Uraian Tugas
KODE UNIT
KOMPETENSI JUDUL UNIT
NO
Code od Competency Title of Competency Unit
Unit
Menyiapkan dan meracik sediaan farmasi
1 FAR.FK01.007.01
Prepare and dispense pharmaceutical products
Menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi
2 FAR.FK01.008.01
Write and patch ethiquite in pharmaceutical sachet products
Menulis Copy Resep
3 FAR.FK01.009.01
Write recipes copy
Membuat sediaan obat guna keperluan/persediaan di apotik
4 FAR.FK01.012.01
Make medicine products to agility/ stock in drugstore
Menyiapkan keperluan sediaan non steril di RS sederhana
5 FAR.RS01.008.01
Prepare utility non steril product in simple hospital
Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
6 FAR.FK01.001.01
Make a note of utility pharmaceutical products and medical stocks
Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
7 FAR.FK01.002.01
Order pharmaceutical products and medical stocks
Menerima Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
8 FAR.FK01.003.01
Receive pharmaceutical products and medical stocks
Menyimpan Sediaan Farmasi Dan Perbekalan Kesehatan
9 FAR.FK.01.004.01
Save pharmaceutical products and medical stocks
Melakukan administrasi dokumen-dokumen sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan
10 FAR.FK01.005.01
Perform document administration pharmaceutical products and medical
stocks
Menghitung/kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan
11 FAR.FK01.006.01
Count/ calculate medicine and medical stocking cost
Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan
12 FAR.FK01.011.01 kesehatan
Give free medicine service, free limited, and medical stocks
Melakukan Pengadaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
13 FAR.FK02.002.01
Perform supplying pharmaceutical products and medical stocks
Melakukan pencatatan dan dokumentasi perencanaan pengadaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan
14 FAR.RS01.001.01
Make a note planning documentation for supplying pharmaceutical product
and medical stocks
Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
15 FAR.RS01.004.01
Perform receiving of pharmaceutical products and medical stocks
Melakukan penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
16 FAR.RS01.005.01
Perform storing pharmaceutical products and medical stocks
Mendistribusikan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dari gudang
Rumah Sakit (RS)
17 FAR.RS01.006.01
Distribute pharmaceutical products and medical stocks from Hospital
warehouse
Melakukan penerimaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
18 FAR.RS02.003.01
Perform receiving pharmaceutical products and medical stocks
Melakukan distribusi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
19 FAR.RS02.005.01
Perform pharmaceutical products and medical stocks distribution
Bekomunikasi dengan orang lain
20 FAR.FK01.013.01
Communicate with other people

1. Jenis Kemasan : KUALIFIKASI


2. Jenis Skema : Sertifikat II bidang Teknologi Laboratorium Medik
3. Rincian Unit Kompetensi

NO KODE UNIT KOMPETENSI


1 MSL912001A Work within a laboratory/field workplace (induction)
Bekerja dalam suatu laboratorium/lingkungan kerja (pengenalan)
2 MSL913001A Communicate with other people
Berkomunikasi dengan orang lain
3 MSL913002A Plan and conduct laboratory/field work
Merencanakan dan melaksanakan pekerjaan laboratorium/ lapangan
4 MSL924002A Use laboratory application software
Menggunakan software aplikasi laboratorium
5 MSL933001A Maintain the laboratory/field workplace fit for purpose
Memelihara Kelayakan Laboratorium/tempat kerja
6 MSL933002A Contribute to the achievement of quality objectives
Berkontribusi pada pencapaian sasaran mutu
7 MSL943002A Participate in laboratory/field workplace safety
Berpartisipasi dalam keselamatan kerja di
laboratorium/lingkungan kerja
8 MSL944001A Maintain laboratory/field workplace safety
Memelihara keselamatan kerja di laboratorium/
lingkungan kerja
9 MSL952002A Handle and transport samples or equipment
Menangani dan mengangkut contoh atau peralatan
10 MSL973002A Prepare working solutions
Menyiapkan larutan kerja
11 MSL973007A Perform microscopic examination
Melakukan pemeriksaan mikroskopis
12 MSL975001A Perform microbiological tests
Melakukan pengujian mikrobiologi
13 MSL975002A Perform haematological tests
Melakukan pengujian hematologis
14 MSAENV272B Participate in environmentally sustainable work practices
Berpartisipasi dalam praktek kerja ramah lingkungan
15 MSAENV472B Implement and monitor environmentally sustainable work practices
Menerapkan dan memantau praktek kerja ramah lingkungan

8. Proses Sertifikasi
a. Persyaratan Pendaftaran
i. Pemohon telah memahami proses assessment atau uji kompetensi sesuai dengan
skema yang telah ditetapkan oleh LSP-P1 SMK
ii. Pemohon mengisi formulir permohonan sertifikasi (APL 01) dan mengisi formulir
assessment mandiri (APL 02) dan dilengkapi dengan bukti-bukti pendukung antara
lain :
a. Pas foto 4x6 sebanyak 2 lembar
b. Laporan hasil belajar (rapor) dan atau sertifikat/surat keterangan lainnya
yang sah
c. Rekomendasi dari Ketua Program Studi diketahui oleh Kepala Sekolah

b. Proses Assessment
i. LSP menugaskan kepada Asesor untuk melaksanakan assessment;
ii. Asesor menyampaikan penjelasan kepada pemohon tentang proses pelaksanaan
assessment
iii. Pemohon menyepakati proses yang dijelaskan oleh Asesor;
iv. Asesor melakukan pengkajian APL 01, APL 02 dan kelengkapan bukti yang
disampaikan oleh pemohon Kompetensi;
v. Asesor merekomendasikan proses assessment selanjutnya/ tidak
merekomendasikan;
vi. Asesor merekomendasikan hasil uji kompetensi bahwa pemohon kompetensi telah
memenuhi syarat atau belum memenuhi syarat;
vii. Asesor merekomendasikan pemohon kompetensi untuk mengikuti proses lanjut ke
proses selanjutnya;
viii. Bagi pemohon yang sudah kompeten tidak melanjutkan ke proses uji kompetensi,
tetapi bagi pemohon yang belum kompeten melanjutkan ke proses uji kompetensi;
ix. Untuk mata uji yang dinyatakan lulus uji kompetensi dalam periode 2 tahun (kelas
X yang tertulis dalam logbook) pada kelas XII akan dilakukan assessment dengan
metode profisiensi (wawancara dan/atau tertulis)

c. Proses Uji Kompetensi


i. Uji kompetensi dirancang untuk menilai kompetensi secara praktek, tertulis, lisan,
pengamatan atau cara lain yang handal dan objektif, serta berdasarkan dan konsisten
dengan skema sertifikasi;
ii. Uji kompetensi dilaksanakan di tempat uji kompetensi yang ditetapkan;
iii. Peralatan teknis yang digunakan dalam proses pengujian Juru Gambar Konstruksi
Bangunan diverifikasi atau dikalibrasi secara tepat dan sesuai standar;
iv. Proses uji kompetensi dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan;
v. Asesor merekomendasikan kompeten bagi pemohon yang dinyatakan memenuhi
syarat, bagi pemohon yang belum kompeten, asesor dapat merekomendasikan untuk
melakukan uji ulang dengan jadwal yang disepakati.

5. Pelaporan Hasil Belajar


a. Pelaporan hasil ulangan dilakukan oleh pendidik disampaikan kepada peserta didik dan
orang tua dalam bentuk rapor dan/atau paspor keterampilan yang berisi tentang skor
disertai dengan deskripsi capaian kompetensi.
b. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam
bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
c. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat
kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
d. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.
e. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki peserta
didik.
f. Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat kompetensi
(teaching factory atau technopark).
g. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk Sertifikat
Hasil Ujian Nasional (SHUN).
h. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal
a. Daftar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Semua Mata Pelajaran

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 80 80 85 85
2. Pendidikan Pancasila dan
75 75 80 80 85 85
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 75 75 80 80 85 85
4. Matematika 75 75 80 80 85 85
5. Sejarah Indonesia 75 75 - - - -
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 75 75 80 80 85 85
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 75 75 - - - -
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
2. 75 75 80 80 - -
Kesehatan
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 75 75 - - - -
75 75
75
2. Fisika - - - -
3. Biologi 75 75 - - - -
4. Kimia 75 75 - - - -
C2. Dasar Keahlian
1. Anatomi Fisiologi 75 75 - - - -
2. Dasar Manajemen Laboratorium Dan 75
75 - - - -
Kesehatan Lingkungan
3. Laboratorium Dasar Kesehatan 75 75 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian
1. Imunoserologi - - 80 80 85 85
2. Mikrobiologi Kesehatan - - 80 80 85 85
3. Kimia Klinik - - 80 80 85 85
4. Hematologi - - 80 80 85 85
5. Histologi - - 80 80 - -
6. Produk Kreatifdan Kewirausahaan - - 80 80 85 85

b. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM


Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar
berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria Ketuntasan Minimal untuk kelompok program normatif,
adaptif dan produktif masing-masing ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran yang
tertera pada tabel. Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran maka SMK
Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo menerapkan ketuntasan belajar sebagaimana diatas dan secara
berkala akan berusaha meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal. Penentuan nilai ketuntasan minimum menggunakan
acuan sebagai berikut:
1. Penentuan dilakukan melalui analisis kriteria ketuntasan belajar minimal pada indikator
setiap Kompetensi Dasar (KD).Setiap indikator dimungkinkan adanya perbedaan nilai
KKM, dan penetapannya memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik;
b. Tingkat kompleksitas (kesulitan kerumitan);
c. Kemampuan / ketersediaan sumber daya pendukung pembelajaran.
2. Kemampuan awal (intake) yaitu tingkat kemampuan rata-rata peserta didik yang
didasarkan pada hasil Penerimaan Siswa Baru (PSB) ,nilai Ujian Nasional (UN), Raport
kelas 3 SMP dan/atau tes seleksi masuk. Sedangkan pada semester/kelas yang lebih tinggi
didasarkan pada tingkat pencapaian KKM peserta didik pada semester/kelas sebelumnya.
3. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan dan kerumitan setiap indicator/KD yang
harus dicapai oleh peserta didik dalam pembelajaran. Tingkat kompleksitas tinggi, bila
dalam pelaksanaannya menuntut: (1) SDM yang handal,kreatif, dan inovatif dalam
pembelajaran; (2) Waktu yang cukup karena perlu pengulangan; (3) penalaran dan
kecermatan peserta didik yang tinggi
4. Kemampuan sumber daya pendukung yaitu ketersediaan dan kualitas tenaga
(SDM),sarana dan prasarana pendidikan, Biaya Operasional Pendidikan (BOP),
manajemen sekolah, dan kepedulian pemangku kepentingan sekolah.
5. Menafsirkan kriteria menjadi nilai dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara
lain:
a. menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria,
1) Tingkat kemampuan rata-rata peserta didik:
 Rata-rata tinggi; (nilai 81-100)
 Rata-rata sedang; (nilai 65-80)
 Rata-rata rendah; (nilai 50-64)
2) Tingkat kompleksitas kompetensi:
 Kompleksitas tinggi; (nilai 50-64)
 Kompleksitas sedang; (nilai 65-80)
 Kompleksitas rendah; (nilai 81-100)
(keterangan:KKM adalah ukuran minimum,sehingga bila kompleksitas tinggi,
rentang nilainya rendah sehingga memungkinkan dicapai oleh peserta didik)
3) Sumber daya pendukung pembelajaran:
 Daya dukung tinggi; (nilai 81-100)
 Daya dukung sedang; (nilai 65-80)
 Daya dukung rendah; (nilai 50-64)
b. Menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria berdasarkan
kesepakatan dalam forum dewan pendidik di sekolah.
Nilai KKM dapat dihitung dari rata-rata jumlah setiap criteria dibagi dengan tiga.
Proses perhitungan KKM dimulai dari setiap indikator dari masing-masing kompetensi dasar
dan nilai KKM ini dicantumkan didalam format KHS, sedangkan nilai KKM mata pelajaran
dicantumkan dalam LHBS (Lembar Hasil Belajar Siswa).

7. Kriteria Kenaikan Kelas


Penentuan kenaikan kelas merupakan wewenang satuan pendidikan yaitu SMK Mitra Sehat
Mandiri Sidoarjo. SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo menentukan ketentuan kenaikan kelas
berdasarkan rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah seperti
minimal kehadiran, tata tertib, sikap/perilaku dan peraturan yang berlaku di sekolah tersebut.
Seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik sikap,
pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis akan menentukan apakah
siswa tersebut berhak naik kelas atau tidak.
Secara umum siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti.
2. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar
pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
tahun pelajaran tersebut.

8. Kriteria Kelulusan
1. Daftar Kumpulan Nilai
Daftar Kumpulan Nilai (DKN) merupakan kumpulan nilai siswa yang meliputi Nilai Rata-
rata rapor (NR) sesuai dengan kurikulum KTSP 2017 SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo, Nilai
Ujian Sekolah (NUS), Nilai Sekolah (NS), dan Nilai Ujian Nasional dengan Ketentuan:
a. NR adalah nilai rata-rata pelajaran semester 1 – 6 setiap mata pelajaran sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada kompetensi keahlian masing-masing.
b. NUS adalah penjumlahan Nilai Ujian Sekolah Teori dan Ujian Sekolah Praktik dengan
pembobotan: NUS = Nilai Ujian Teori (50%) + Nilai Ujian Praktik (50%)
c. NS adalah penjumlahan NR dan NUS dengan pembobotan: NS = NR (60%) + NUS (40%)
d. Nilai Kelulusan Minimal adalah 75 pada Nilai Ujian Sekolah (NUS) dan Nilai Sekolah (NS)
pada setiap mata pelajaran baik adaptif, normatif, dan produktif.

2. Ketentuan Kelulusan
a. Ditentukan dalam rapat pleno yang diselenggarakan oleh panitia yang dihadiri oleh dewan
guru serta Kepala Sekolah dan minimum seluruh guru kelas XII sebelum pengumuman
kelulusan.
b. Peserta didik yang dinyatakan lulus dan mengikuti UN berhak mendapatkan ijazah, SHUN dan
rapor sampai dengan semester terakhir kelas XII dan sebaliknya yang tidak lulus hanya
diberikan rapor sampai semester akhir kelas XII.
c. Peserta didik yang tidak mengikuti UN tidak berhak mendapatkan SHUN.
d. Laporan hasil kelulusan disahkan oleh Kepala Sekolah, pengawas sekolah dan mengetahui
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah masing-masing dengan bukti fisik dokumen
pendukung DKN, Berita Acara Rapat Kelulusan dan Rekapitulasi jumlah siswa.

3. Kelulusan Dari Satuan Pendidikan


1. Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan apabila :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas X sampai dengan XII dan
memiliki nilai seluruh mata pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada
Satuan Pendidikan yang tersusun dalam Daftar Kolektif Nilai (DKN);
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mengikuti Ujian Nasional untuk seluruh Mata Pelajaran yang diujikan secara lengkap
d. Lulus Ujian Sekolah untuk semua Mata Pelajaran yang diujikan dengan Nilai Ujian
Sekolah (NUS) minimal yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan
e. Memperoleh Nilai Sekolah (NS) minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
f. Kelulusan peserta didik dari Satuan Pendidikan ditetapkan dalam Rapat Dewan Guru yang
dihadiri oleh minimal seluruh Guru Mata Pelajaran Kelas XII dan Kepala Sekolah.
4. Pencapaian Kompetensi Lulusan Berdasarkan Hasil UN
Kriteria pencapaian kompetensi lulusan
Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dengan
tingkat pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut:
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dari atau kurang dari atau sama
dengan 100 (seratus);
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari atau sama dengan 85 (delapan puluh
lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari atau sama dengan 70 (tujuh
puluh); dan
d. kurang, jika nilai kurang dari atau sama dengan 55 (lima puluh lima).

5. Target Kelulusan yang dicapai Sekolah


a. Peserta didik lulus 100% dengan indek integritas
b. Kenaikan rata-rata nilai pada setiap mata pelajaran UNBK minimal 80.00
c. Peserta didik 80% diserap DU/DI yang relevan untuk bekerja
d. Peserta didik 30% diterima di PTN baik jalur SNMPTN dan SBMPTN

6. Program Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas Lulusan


a. Perencanaan strategi pada
1. melakukan analisis lingkungan intenal dan eksternal sekolah
2. berkoordinasi dengan wakil kepala untuk merumuskan program sekolah
3. menentukan strategi melalui pengembangan program/kegiatan sekolah.
b. Implementasi strategi yaitu dengan
1. membentuk koordinator/penanggungjawab untuk setiap program/kegiatan,
2. melakukan sosialisasi program sekolah kepada komite, orang tua/wali siswa, dan pihak-
pihak terkait,
3. mengembangkan program unggulan sekolah yang dimulai dari tahap PPDB,
4. pengembangan program/kegiatan pada bidang wakil kepala sekolah dan peningkatan
sumber daya guru.
c. Evaluasi strategi yang dilakukan adalah
1. supervisi,
2. pelaksanaan evaluasi rutin pada proses pembelajaran,
3. melalui laporan kegiatan dan rapat evaluasi sekolah.

7. Program Pasca Ujian Nasional


a. Peserta didik yang belum lulus ujian akhir wajib menggulang di kelas XII
b. Bekerja sama dengan program kejar paket C untuk peserta didik yang belum lulus ujian
akhir.

9. Mutasi Peserta Didik


Berkenaan dengan mutasi, maka SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo mempunyai aturan
tentang Mutasi sesuai dengan Surat Edaran Nomor 420/5062/101.2/2017 dari Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, yaitu:
1. Mutasi Antar Kota Antar Provinsi
a. Mutasi Masuk
1. Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Provinsi (asli dan difotokopi 3 lembar) dan siswa tersebut harus
mempunyai NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Apabila belum mempunyai NISN,
maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh sekolah tujuan/asal.
2. Rapor Asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester mengacu pada kalender
pendidikan , dan mutasi keluar).
Apabila mutasinya pada pertengahan semester, maka sekolah asal perlu:
a. Melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang diketahui oleh kepala
sekolah asal.
b. Surat mutasi/penugasan dari instasi terkait terhadap orang tua/wali murid yang
bersangkutan.
c. Kartu Keluarga/ Surat Keterangan Domisili tempat tinggal tingkat desa/kelurahan
terhadap peserta didik tersebut.
3. Surat Keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima dari sekolah tujuan disertai dengan
keterangan pagu (asli dan difotokopi 3 lembar).
4. Sekolah asal dan sekolah tujuan mempunyai tingkat akreditasi sekolah yang sama atau
lebih rendah dari sekolah asal.
5. Tes penempatan yang dilakukan oleh sekolah tujuan boleh dilakukan sesuai dengan
pertimbangan dan kebutuhan.
6. Fotokopi NPSN , akreditasi, dan ijin operasional sekolah asal (3 lembar)
7. Operator Dapodik di sekolah asal dan sekolah tujuan maupun Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan untuk memindahkan data siswa
tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi Dapodik yang ada.
b. Mutasi Keluar
1. Surat Keterangan Keluar dari sekolah asal yang diketahui oleh Cabang Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah setempat (asli dan difotokopi 3 lembar) dan
siswa tersebut harus mempunyai NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Apabila belum
mempunyai NISN, maka pengajuan NISN dapat dilakukan oleh sekolah tujuan/asal.
2. Rapor Asli (periksa pada lembar identitas, penilaian semester mengacu pada kalender
pendidikan , dan mutasi keluar). Apabila mutasi pada pertengahan semester maka
sekolah asal perlu melampirkan hasil ujian bulanan/sisipan/tengah semester yang
diketahui oleh kepala sekolah asal.
3. Surat Keterangan/Pernyataan Kesediaan Menerima dari sekolah tujuan (asli dan
difotokopi 3 lembar).
4. Sekolah asal dan sekolah tujuan mempunyai tingkat akreditasi sekolah yang sama atau
lebih rendah dari sekolah asal.
5. Operator Dapodik di sekolah asal dan sekolah tujuan maupun Cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur wilayah setempat memastikan untuk memindahkan data siswa
tersebut ke sekolah tujuan dari aplikasi Dapodik yang ada.
10. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

1. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik, dan/ atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup merupakan bagian
inregral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/ atau berupa paket modul yang
direncanakan secara khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/ atau dari satuan pendidikan formal lain dan/ atau nonformal, misal ditempat
DU/ DI tempat peserta didik melaksanakan praktek kerja industri. Kompetensi keahlian Analis
kesehatan mencetak peserta didik:
1. Mampu memasuki jenjang selanjutnya serta mengembangkan sikap profesional dalam
lingkup kompetensi keahlian analis kesehatan
2. Mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup kompetensi analis
kesehatan
3. Mampu berperan dalam bidang informasi tentang kesehatan
4. Menjadi warga negara yang beriman, produktif, adaptif & kreatif
Penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah agar siswa
mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal, memahami berbagai aspek yang
berhubungan dengan keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya siswa mampu mengolah
sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain yang berkaitan dengan
keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan dan melestarikan budaya / tradisi / sumber
daya yang menjadi ungulan daerah  serta  mampu bersaing secara nasional maupun global.
Keunggulan lokal analis kesehatan ditunjang dari banyaknya berdirinya Rumah Sakit
dan klinik di daerah Kabupaten Sidoarjo yang sangat membutuhkan asisten perawat.
Kemampuan peningkatan individu dalam pemahaman dan pengetahuan terhadap penanganan
pasien, pelayana, dan tindakan medico legal yang kurang dalam SKKD yang sudah ditetapkan,
maka hal ini perlu adanya penabahan muatan lokal berupa manajemen laboratorium di SMK
Kesehatan Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo.

Analisis Keunggulan Lokal


Mata Pelajaran: Manajemen Laboratorium
POTENSI
NO PELUANG TANTANGAN/ HAMBATAN POTENSI MULOK
DAERAH
Pengajaran
Keinginan tinggi dalam Tidak adanya SKKD khusus manajemen
Sumber daya
1 mempelajari manajemen untuk pembelajaran Manajemen laboratorium
manusia
laboraturium Laboratorium kepada peserta
didik
2 Dunia Usaha Banyaknya Rumah Sakit, klinik, Teknik dan alat yang selalu Menerapkan
dan Kerja dan laboratorium yang berkembang metode
mengharapkan adanya manajemen
kemampuan manajemen laboratorium yang
laboratorium baru

2. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa


Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan
diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang
dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam KTSP, silabus dan RPP
yang sudah ada. Indikator nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada dua jenis yaitu (1)
indikator sekolah dan kelas, dan (2) indikator untuk mata pelajaran.
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah, guru
dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi sekolah sebagai
lembaga pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa. Indikator ini berkenaan juga
dengan kegiatan sekolah yang diprogramkan dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin). Indikator
mata pelajaran menggambarkan perilaku afektif seorang peserta didik berkenaan dengan mata
pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan budaya dan
karakter bangsa bersifat progresif, artinya, perilaku tersebut berkembang semakin komplek
antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas di atasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang
sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus
dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan pendekatan proses
belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui berbagai kegiatan di kelas, sekolah,
dan masyarakat. Di kelas dikembangkan melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru
dengan cara integrasi. Di sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau
perencanaan sejak awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik memiliki
kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan
kunjungan ke tempat-tempat yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan
pengabdian masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Adapun penilaian dilakukan secara terus menerus oleh guru dengan mengacu pada
indikator pencapaian nilai-nilai budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang
peserta didik melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai yang dikembangkan),
maupun memberikan tugas yang berisikan suatu persoalan atau kejadian yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.
Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat
memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif
sebagai berikut ini:
Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang
BT
dinyatakan dalam indikator).
Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku
MT
yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)
Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang
MB
dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)
Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam
MK
indikator secara konsisten)

Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa ke dalam mata pelajaran:

Mata Pelajaran Nilai – Nilai

1.1 Pendidikan Agama Melaksanakan sholat 5 (lima) waktu dengan tepat waktu
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
1.3 Bahasa Indonesia Dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar sesuai EyD
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Menerapkan pola hidup sehat dan bersih
Kesehatan
1.5 Seni Budaya Menghargai dan melestarikan seni dan budaya bangsa
2.1 Bahasa Inggris Dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dengan baik dan
benar sesuai dengan Tenses
2.2 Matematika Dapat mengaplikasikan ilmu matematika dalam segala aspek
kehidupan
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam Menghargai dan melestarikan alam Indonesia
2.4 Biologi Menjaga dan memelihara ekosistem kehidupan
2.5 Kimia Memanfaatkan pengetahuan kimiawi dalam kehidupan sehari-hari
2.6 Ilmu Pengetahuan Sosial Mempunyai rasa dan jiwa social yang baik terhadap masyarakat,
bangsa, dan Negara
2.7 KKPI Menerapkan teknologi dalam pembangunan bangsa dan Negara
2.8 Kewirausahaan Dapat berwirausaha mandiri dengan memanfaatkan peluang yang
ada di masyarakat
3.1 DKK Analis Kesehatan Menjadi tenaga analis kesehatan yang professional
3.2 KK Analis Kesehatan Menjadi tenaga analis kesehatan yang mempunyai kompetensi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
BTQ Mampu membaca Al Quran sesuai Tajwid
Manajemen Laboratorium Menjadi tenaga analis kesehatan yang mempunyai kompetensi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Bimbingan Konseling Menjadi pribadi manusia Indonesia yang baik

BAB VI
PROGRAM MUATAN LOKAL, BK, EKSTRAKURIKULER, KARAKTER
DAN LITERASI

A. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas, dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang
materinya tidak bisa menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga
harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Subtansi muatan lokal ditentukan oleh program keahlian
masing-masing dengan demikian harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan lokal pada SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo merupakan kegiatan kurikuler
dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan ciri khas dan potensi daerah
Sidoarjo.
Sidoarjo merupakan daerah terbesar kedua setelah Surabaya dimana banyak Rumah Sakit
maupun Klinik yang didirikan di daerah ini sehingga diharapkan banyak lulusan SMK Mitra Sehat
Mandiri Sidoarjo yang terserap sebagai tenaga kerja sehingga dapat memberikan andil yang besar
dalam perkembangan di wilayah ini. Dengan digunakannya kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo yang mana memberikan ruang untuk muatan lokal
program keahlian Teknologi Laboratorium Medik yaitu manajemen laboratorium.
a. Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Manajemen Laboratorium adalah sebagai berikut:
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami pengenalan alat laboratorium, 1.1 Memahami pengertian, fungsi dan tujuan
penanganan bahan kimia yang ada di laboratorium manajemen laboratorium
1.2 Mendeskripsikan pengenalan alat laboratorium
1.3 Memahami penanganan bahan kimia yang ada di
laboratorium
2. Mampu menginterpretasikan cara kerja di 2.1 Memahami pengenalan bahan, menuangkan
laboratorium bahan, menimbang bahan
2.2 Mendeskripsikan pengukuran volume bahan
cair, menyaring dan memanaskan dan
mensterilkan bahan
3. Memahami desain, manajemen pengelolaan, 3.1 Memahami peranan laboratorium dalam
keselamatan dan keamanan laboratorium pembelajaran, desain dan fasilitas laboratorium
3.2 Memahami personal anggaran dan inventarisasi
alat dan bahan laboratorium
3.3 Memahami keselamatan dan keamanan
laboratorium

b. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Baca Tulis Al-Quran adalah sebagai
berikut:
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Membaca, menulis, dan memahami ayat Al- Qur’an 1.1. Membaca dan mengartikan Q.S. Al- Baqarah 30
tentang manusia dan tugasnya sebagai kholifah dan fatir 39
dimuka bumi.
1.2. Menulis dan menyebutkan hukum bacaan tajwid
dalam Q.S. Al- Baqarah 30 dan fatir 39
2. Membaca, menulis, dan memahami ayat Al- Qur’an 2.1 Membaca dan mengartikan Q.S. Al-Mu’minun 12- 14
tentang proses kejadian manusia dan Adz-Dzariyat 56
2.2 Menulis dan mencari hukum bacaan tajwid dalam
Q.S. Al-Mu’minun 12- 14 dan Adz-Dzariyat 56
3. Membaca, menulis, dan memahami ayat Al- Qur’an 3.1 Membaca dan mengartikan Q.S. Al- Bayyinah 5 dan
tentang ikhlas beribadah Al- An’am 162- 163
3.2 Menulis dan mencari hukum bacaan tajwid dalam
Q.S. Al- Bayyinah 5 dan Al- An’am 162- 163
4. Membaca, menulis dan memahami ayat Al Qur’an 4.1 Membaca dan mengartikan Q.S. Al Hujurat ayat 11
tentang larangan mengolok-olok dan buruk sangka. dan 12
4.2 Menulis dan Menyebutkan hukum tajwid dalam Q.S.
Al Hujurat 11 dan 12
5. Membaca, menulis dan memahami ayat Al- Qur’an 5.1 Membaca dan mengartikan Q.S. Al- A’rof 204 dan Az-
tentang keharusan memperhatikan Al- Qur’an Zumar 55
5.2 Menulis dan Menyebutkan hukum tajwid dalam Q.S.
Al- A’rof 204 dan Az- Zumar 55
6. Membaca, menulis dan memahami ayat Al- Qur’an 6.1 Membaca dan mengartikan Q.S. Al- ‘Alaq 1-5 dan Al-
tentang ayat Al- Qur’an yang turun pertama dan Muddatsir 1-10
kedua kepada Rosulullah SAW. 6.2 Menulis dan Menyebutkan hukum tajwid dalam Q.S.
Al- ‘Alaq 1-5 dan Al- Muddatsir 1-10

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Bahasa Daerah Jawa Timur adalah
sebagai berikut:
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisa teks 1. Menjelaskan struktur artikel
nonsastra (berita, artikel, laporan, dan lainnya) 2. Menjelaskan jenis artikel
secara lisan dan tulis. 3. Menganalisis isi artikel
2. Menginterpretasi, menanggapi, dan 1. Membaca ekspresif teks artikel
mengekspresikan isi teks nonsastra secara lisan 2. Meringkas artikel
dan tulis. 3. Menanggapi isi artikel
4. Menulis artikel sederhana
3. Mengidentifikasi, memahami, dan menganalisis 1. Menganalisis struktur teks geguritan/puisi
teks drama, prosa, atau puisi sesuai kaidah 2. Mengidentifikasi isi teks geguritan/puisi
4. Mengintreprestasi, menanggapi, dan 1. Mengidentifikasi pesan/amanat dalam teks
memperagakan teks drama, puisi, dan prosa sesuai 2. Memberi tanda jeda teks geguritan /puisi yang akan
kaidah dengan bahasa yang komunikatif dibacakan
3. Menandai intonasi teks geguritan
4. Membaca indah teks geguritan
5. Menanggapi pembacaan teks geguritan

B. Ektrakurikuler
1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud No. 62 Tahun 2014 menyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler adalah
kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan
intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan
pendidikan. kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam efektif
pembelajaran untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan
menginternalisasi nilai dan norma sosial untuk mengembangkan potensi non akademik
peserta didik.

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler di sekolah adalah:


a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif,
efektif dan psikomotor.
b. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju
pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
c. Dapat mengetahui, mengenal seta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan
matapelajaran lainnya.
d. Menyalurkan dan mengembangkan potensi peserta didik.
e. Melatih sikap disiplin, kejujuran, tanggungjawab, percaya diri, dan sikap agar dapat
berkomunikasi.
f. Mengembangkan siswa agar menjadi produktif dalam menghadapi permasalahan.
g. Memberikan bimbingan dan pengarahan.

3. Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler


Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, bahwa lingkup kegiatan ekstrakurikuler
terdiri dari:
a. Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
b. Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara:
1. Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
2. Berkelompok dalam kelas paralel.
3. Berkelompok antarkelas.

4. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


Berdasarkan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014, Ekstrakurikuler di SMK Mitra
Sehat Mandiri Sidoarjo terdapat dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu:
a. Kegiatan ekstrakurikuler wajib
Merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler
wajib. Pendidikan Kepramukaan diperuntukkan bagi peserta didik SMK Mitra Sehat
Mandiri Sidoarjo. Pelaksananannya bekerja sama dengan organisasi Kepramukaan
setempat/terdekat dengan mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib. Berdasarkan
Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014, menyebutkan ada tiga jenis model pendidikan
pramuka, yaitu:
1. Model Blok
Ciri-cirinya yaitu:
a. Pola kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang
diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru.
b. Pendidikan Kepramukaan berlaku bagi seluruh peserta didik.
c. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan dilakukan secara terjadwal.
d. Bersifat intramural atau ekstramural (di luar atau di dalam sekolah)
2. Model Aktualisasi
Ciri-cirinya yaitu:
a. Pola Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang dilaksanakan
setiap satu minggu sekali.
b. Pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan dilakukan secara rutin dan terjadwal.
c. Pendidikan Kepramukaan berlaku untuk seluruh peserta didik dalam setiap kelas.
d. Bersifat intramural (di dalam lingkungan sekolah).
3. Model Reguler
Ciri-cirinya yaitu:
a. Pola Pendidikan Kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan
secara suka rela di setiap gugus depan.
b. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka berdasarkan minat peserta didik.
c. Pendidikan Kepramukaan sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada
satuan pendidikan.

b. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan


Merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan sesuai bakat dan minat peserta didik. melalui tahapan-tahapan, yaitu:
1. Analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler.
2. Identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik.
3. Menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan.
4. Mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya ke
satuan pendidikan atau lembaga lainnya.
5. Menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Adapun ekstrakulikuler pilihan di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo adalah sebagai
berikut :
1. Paskibraka
2. PMR
3. Bulu Tangkis
4. X-Ferbal
5. Paduan Suara
6. Teater
a. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
Kegiatan Contoh
Rutin,yaitu kegiatan yang dilakukan  Piket kelas
terjadwal  Ibadah
 Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
 Bakti sosial
Spontan,adalah kegiatan tidak terjadwal  Memberi dan menjawab salam
dalam kegiatan khusus  Meminta maaf
 Berterima kasih
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam kesusahan
 Melerai pertengkaran
Keteladanan, adalah kegiatan dalam  Performa guru
bentuk perilaku sehari-hari  Mengambil sampah yang berserakan cara berbicara
yang sopan
 Mengucapkan terimakasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang
berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin,taat waktu,taat pada
peraturan)
 Memberikan salam ketika bertemu
 Berpakaian rapi dan bersih
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

b. Jenis Pengembangan Diri yang ditetapkan SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo
adalah sebagai berikut:

Jenis Pengembangan Diri Nilai-nilai yang ditanamkan Strategi


1. Bimbingan  Kemandirian  Pembentukan karakter
Konseling  Percaya diri atau kepribadian
 Kerja sama  Pemberian motivasi
 Demokrasi  Bimbingan karier
 Peduli sosial
 Komunikatif
 Jujur
2. Olahraga  Sportifitas  Melalui latihan rutin
 Menghargai prestasi (antara lain:bola
 Kerja keras voli,sepak bola
 Cinta damai footsal,ju jit
 Disiplin shu,)pencak silat
 Jujur  Perlombaan olahraga

3. Kepemimpinan  Tanggung jawab  Paskibraka


 Keberanian  Kepramukaan
 Tekun  Hispala
 Sportifitas  Satgas Ketertiban
 Disiplin
 Mandiri
 Demokratis
 Cinta damai
 Cinta tanah air
 Peduli lingkungan
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja keras
 Pantang menyerah
4. Festival sekolah  Kreativitas  Pagelaran seni/musik
 Etos kerja  Karya seni
 Tanggung jawab  Peringatan hari-hari
 Kepemimpinan besar agama/nasional
 Kerja sama

4. Pelaksanaan
Penjadwalan kegiatan ekstrakurikuler pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah. Jadwal Kegiatan
Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.

5. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian
kompetensi peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian
dilakukan secara kualitatif.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan
pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh
terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

6. Evaluasi
Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada
setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan pendidikan. Satuan
pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang
belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan
rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.

C. Penumbuhan Karakter
1. Rasional
a. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Agenda Nawacita No. 8 Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan
pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental.
c. Trisakti Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan.
d. RPJMN 2015-2019 “Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada
semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilainilai moral, akhlak, dan kepribadian
peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata
pelajaran”
e. Mempersiapkan Generasi Emas 2045 yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan
memiliki keunggulan bersaing secara global.
f. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.

2. Lima Nilai Utama Penumbuhan Karakter

a. Religius: Mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan
dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai
perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

b. Nasionalis: merupakan cara berfikir, berbuat dan bersikap yang menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,
budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan diri dan kelompoknya.

c. Mandiri: merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan
mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan
cita-cita.

d. Gotong-royong: mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu


membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan,
memberi bantuan/pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

e. Integritas: merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.

3. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dikembangkan dan dilaksanakan dengan


menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Prinsip 1 – Nilai-Nilai Moral Universal
Gerakan PPK berfokus pada penguatan nilai-nilai moral universal yang prinsip-prinsipnya
dapat didukung oleh segenap individu dari berbagai macam latar belakang agama, keyakinan,
kepercayaan, sosial dan budaya.

Prinsip 2 – Holistik
Gerakan PPK dilaksanakan secara holistik, dalam arti pengembangan fsik (olah raga),
intelektual (olah pikir), estetika (olah rasa), etika dan spiritual (olah hati) dilakukan secara
utuh-menyeluruh dan serentak, baik melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
pengembangan budaya sekolah maupun melalui kolaborasi dengan komunitas-komunitas
diluar lingkungan pendidikan.

Prinsip 3 – Terintegrasi
Gerakan PPK sebagai poros pelaksanaan pendidikan nasional terutama pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan dan dilaksanakan dengan memadukan, menghubungkan, dan
mengutuhkan berbagai elemen pendidikan, bukan merupakan program tempelan dan
tambahan dalam proses pelaksanaan pendidikan.

Prinsip 4 – Partisipatif
Gerakan PPK dilaksanakan dengan mengikutsertakan dan melibatkan publik seluas-luasnya
sebagai pemangku kepentingan pendidikan bersama dengan pelaksana Gerakan PPK. Di sini
kepala sekolah, staf sekolah, orangtua, Komite Sekolah, dan lain-lain dapat menyepakati
prioritas nilai-nilai utama karakter dan kekhasan sekolah yang diperjuangkan dalam Gerakan
PPK, menyepakati bentuk dan strategi pelaksanaan Gerakan PPK, bahkan pembiayaan
Gerakan PPK.

Prinsip 5 – Kearifan lokal


Gerakan PPK perlu bertumpu dan responsif pada kearifan lokal nusantara yang demikian
beragam dan majemuk agar kontekstual dan membumi. Di samping itu, Gerakan PPK harus
bisa mengembangkan dan memperkuat kearifan lokal nusantara agar dapat berkembang dan
berdaulat sehingga dapat memberi indentitas dan jati diri peserta didik sebagai bangsa
Indonesia.

Prinsip 6 – Kecakapan Abad 21


Gerakan PPK harus dapat mengembangkan kecakapan-kecakapan yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk hidup pada Abad XXI (antara lain kecakapan berpikir kritis dan kreatif,
penguasaan bahasa, kecakapan komunikasi, kecakapan bekerja sama dan gotong royong,
kecakapan beradaptasi dan kecekatan menyesuaikan diri, semangat ingin tahu dan
berimajinasi, dan literasi).

Prinsip 7 – Adil dan inklusif


Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berdasarkan prinsip keadilan, non-
diskriminasi, non-sektarian, menghargai kebhinekaan dan perbedaan (inklusif), dan
menjunjung harkat dan martabat manusia.

Prinsip 8 - Selaras dengan perkembangan peserta didik


Gerakan PPK perlu dikembangkan dan dilaksanakan selaras dengan perkembangan peserta
didik baik perkembangan biologis, psikologis maupun perkembangan sosial peserta didik
agar tingkat kecocokan dan keberterimaannya tinggi selain hasilnya maksimal. Dalam
hubungan ini kebutuhan-kebutuhan perkembangan peserta didik perlu memperoleh perhatian
intensif.

Prinsip 9 – Terukur
Gerakan PPK dikembangkan dan dilaksanakan berlandaskan prinsip keterukuran agar dapat
dimati dan diketahui proses dan hasilnya secara objektif. Dalam hubungan ini komunitas
sekolah mendeskripsikan nilai-nilai utama karakter yang menjadi prioritas pengembangan di
sekolah dalam sebuah sikap dan perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif;
mengembangkan program-program penguatan nilai-nilai karakter bangsa yang mungkin
dilaksanakan dan dicapai oleh sekolah; dan mengerahkan sumber daya yang dapat disediakan
oleh sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan.
D. Literasi
1. Pengertian Literasi dan Gerakan Literasi Sekolah
Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun,
Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana
seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan
sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi
UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan
untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif
dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai
persoalan. Kemampuankemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk
berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia
menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.
Sedangkan pengertian Literasi Sekolah dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah
kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui
berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara.
Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang
bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah,
tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta
didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat
merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di bawah
koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai
elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta
didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku
dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target
sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap
pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi
kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

2. Tujuan Gerakan Literasi Sekolah


Gerakan Literasi Sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
a. Tujuan Umum
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi
sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
b. Tujuan Khusus
1. Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar
warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.

3. Model Program Literasi


MODEL 1
Pentahapan Dalam Penyelenggaraan Literasi
Membentuk team Literasi Sekolah
Menerbitkan SK Kepala Sekolah tentang team pelaksana literasi
Pelaksanaan sosialisasi
Implementasi program
Penyediaan dan Penataan Sarana
Tempat yang dapat mengundang minat anak/siswa untuk gemar membaca
Penyediaan buku-buku bacaan ringan yang digemari anak yang dapat menstimulus terhadap
pembelajaran akademis
Penyediaan media elektronik; audio & Visual
Rangsangan Minat Baca
Pemasangan slogan/jargon yang menarik minat baca di tempat-tempat anak/siswa biasa
berkumpul
Parfum ruangan yang disukai anak
Petugas/Guru/Pendamping yang Berkepribadian menarik
Berpenampilan simpatik, humoris
Pemberian Reward :
Pemberian Pujian
Memberi Hadiah
Memberi door price, dll.

MODEL 2
A. Penyediaan Buku
1. Disediakan sekolah
2. Dari hasil tugas siswa
3. Inisiatif siswa dari internet
B. Penyediaan Tempat buku
1. Di depan kelas ( Hal ini dikarenakan program literasi  baru  dilaksanakan dengan
adanya Kurikulum 13 revisi)
2. Di dalam kelas bagian depan
C. Pelakasanaan literasi
1. Diatas rak buku ditulis Slogan dengan bertuliskan “ Membaca  adalah cendela dunia”
maka dari itu para siswa wajib mengambil buku disini
2. Mengingat literasi baru dilaksanakan, siswa sebelum masuk ke kelas diharapkan
mengambil buku yang ada di rak buku yang ada di depan kelas
3. Siswa memulai membaca  dengan pengawasan  guru
4. Setelah membaca yang diberi waktu 10 menit, baik dari buku yang disediakan, atau
dari hasil browsing yang telah dikumpulkan maupun dari internet,  kemudian
dipresentasikan selama 5 menit
5. Untuk hari-hari selanjutnya,  masing-masing siswa mencari artikel atau lain-lain dari
browsing internet kemudian dicetak dan dijilid, kemudian di masukan dalam rak buku
dan selanjut sebagai pelaksanaan program literasi

MODEL 3
Tahap 1: Pembiasaan
1. Menumbuhkan komitmen kepada guru, karyawan, siswa, dan seluruh warga sekolah
untuk membudayakan gemar membaca, mendengar, melihat
2. Penyiapan sarana literasi (penyediaan area baca, buku bacaan dan akses internet)
3. Bagi siswa baru diwajibkan mencari atau membuat artikel bertema bebas dan tidak
mengandung unsur-unsur pornografi serta SARA (contoh tema: hiburan, politik,
budaya, sosial, kesehatan, dll.)
4. Setiap wali kelas wajib membuat jurnal literasi
5. Pemberian reward kepada siswa yang paling aktif (dilihat dari jurnal literasi)
6. Menyediakan jaringan internet yang mendukung agar siswa dapat mudah memperluas
pengetahuan
Tahap 2: Pengembangan
1. Melaksanakan gerakan literasi 15 menit sebelum jam pelajaran (dibuktikan dengan
jurnal literasi yang dimiliki setiap siswa)
2. Gerakan literasi dalam satu minggu dapat isi dengan beragam kegiatan, contohnya:
dua hari membaca buku bebas, dua hari mendengarkan lagu nasional beserta
deskripsinya, dua hari melihat video tentang macam-macam kebudayaan di Indonesia.
3. Pembuatan respons bacaan: graphic organizers, peta cerita, Penilaian non-akademik
4. Pengenalan penggunaan berbagai bahan referensi cetak dan digital untuk mencari
informasi
5. Membuat mading kelas yang setiap minggunya ada pergantian pengurus untuk
mengganti isi dari mading tersebut sesuai kreativitas masing-masing siswa.
6. Setiap kelas diwajibkan membuat blog yang diisi dengan berbagai hasil kreativitas
siswa. Setelah itu untuk blog yang paling unik dan kreatif akan diunggah di web
sekolah dan akan mendapat reward dari sekolah.

MODEL 4
LIterasi Dengan Memberdayakan Mading Disetiap Kelas
1. Membaca bebas atau mencari reverensi dilingkungan sekolah  selama 10 menit
2. Meresum apa yang telah dibaca
3. Hasil dari resum ditempel dimading disetiap kelas dalam waktu 5 menit
Hasil Dari Literasi
1. Sehingga pada waktu istirahat siswa mempunyai keinginan untuk membaca hasil dari
teman- temannya.(PEMBIASAAN LITERASI berhasil)
2. Mendapatkan berbagai ilmu pengetahuan
3. Dengan sering Meresum Siswa terbiasa dapat menyusun dengan menggunakan
Bahasa yang Baik dan Benar
4. Membiasakan siswa mempunyai keinginan mengetahui pengetahuan yang lain.

MODEL 5
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Literasi K-13
1. Rapat koordinasi oleh Kepala Sekolah
2. Kepala Sekolah membentuk tim GLS yang terdiri dari Kepala perpustakaan, Wali
kelas , dan guru yang ditunjuk
3. Semua tim GLS mensosialisasikan kegiatan literasi kepada siswa
4. Persiapan sarana dan prasarana untuk GLS (Melengkapi buku-buku bacaan umum dan
literatur pelajaran sekolah)
Pelaksanaa literasi di sekolah Pelajaran Penjaskes
1. Siswa diberi tugas untuk membaca buku pengetahuan apa saja asalkan bukan yang
terlarang
2. Tugas membaca buku bisa dilaksanakan di rumah atau di sekolah
3. Siswa diberi tugas merangkum apa yang sudah dia baca
4. Rangkuman di tulis di kertas folio minimal 5 paragraf atau seribu kata
5. Siswa wajib mengumpulkan rangkuman hasil literasi setiap pelajaran penjaskes akan
dimulai
6. Guru mencatat dan mengarsipkan rangkuman hasil literasi siswa untuk penunjang
penilaian

4. Tahapan Kegiatan dan Penilaian Gerakan Literasi


No Tahapan Kegiatan
.
1. PEMBIASAAN 1.   Lima belas menit membaca setiap hari sebelum
(belum ada tagihan) jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku
dengan nyaring (read aloud) atau seluruh warga
sekolah membaca dalam hati (sustained silent
reading).
2.   Membangun lingkungan fisik sekolah yang
kaya literasi, antara lain: (1) menyediakan
perpustakaan sekolah, sudut baca, dan area baca
yang nyaman; (2) pengembangan sarana lain
(UKS, kantin, kebun sekolah); dan (3) penyediaan
koleksi teks cetak, visual, digital, maupun
multimodal yang mudah diakses oleh seluruh
warga sekolah; (4) pembuatan bahan kaya teks
(print-rich materials)
2. PENGEMBANGAN 1.   Lima belas menit membaca setiap hari sebelum
(ada tagihan sederhana untuk jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku
penilaian non-akademik) dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca
bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti
kegiatan lain dengan tagihan non-akademik,
contoh: membuat peta cerita (story map),
menggunakan graphic organizers, bincang buku.
2.   Mengembangkan lingkungan fisik, sosial,
afektif sekolah yang kaya literasi dan menciptakan
ekosistem sekolah yang menghargai keterbukaan
dan kegemaran terhadap pengetahuan dengan
berbagai kegiatan, antara lain: (a) memberikan
penghargaan kepada capaian perilaku positif,
kepedulian sosial, dan semangat belajar peserta
didik; penghargaan ini dapat dilakukan pada setiap
upacara bendera Hari Senin dan/atau peringatan
lain; (b) kegiatan-kegiatan akademik lain yang
mendukung terciptanya budaya literasi di sekolah
(belajar di kebun sekolah, belajar di lingkungan
luar sekolah, wisata perpustakaan kota/daerah dan
taman bacaan masyarakat, dll.)
3.   Pengembangan kemampuan literasi melalui
kegiatan di perpustakaan sekolah/perpustakaan
kota/daerah atau taman bacaan masyarakat atau
sudut baca kelas dengan berbagai kegiatan, antara
lain: (a) membacakan buku dengan nyaring,
membaca dalam hati membaca bersama (shared
reading), membaca terpandu (guided reading),
menonton film pendek, dan/atau membaca teks
visual/digital (materi dari internet); (b) peserta
didik merespon teks (cetak/visual/digital), fiksi
dan nonfiksi, melalui beberapa kegiatan sederhana
seperti menggambar, membuat peta konsep,
berdiskusi, dan berbincang tentang buku.
3. PEMBELAJARAN 1.   Lima belas menit membaca setiap hari sebelum
(ada tagihan akademik) jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku
dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca
bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti
kegiatan lain dengan tagihan non-akademik dan
akademik.
2.   Kegiatan literasi dalam pembelajaran,
disesuaikan dengan tagihan akademik di
kurikulum 2013.
3.   Melaksanakan berbagai strategi untuk
memahami teks dalam semua mata pelajaran
(misalnya, dengan menggunakan graphic
organizers).
4.   Menggunakan lingkungan fisik, sosial afektif,
dan akademik disertai beragam bacaan (cetak,
visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar
buku teks pelajaran untuk memperkaya
pengetahuan dalam mata pelajaran.

E. Strategi Pelayanan Bimbigan Kejuruan


a. Layanan bimbingan dan konseling
Layanan bimbingan dan konseling di SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo adalah
kegiatan Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor dalam menyusun rencana
pelayanan bimbingan dan konseling, melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling,
mengevaluasi proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling serta melakukan
perbaikan tindak lanjut memanfaatkan hasil evaluasi.
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor adalah guru yang mempunyai tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan pelayanan bimbingan
dan konseling terhadap sejumlah siswa.

b. Fungsi Layanan BK
1. Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan
dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
2. Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solus ibagi
peserta didik di sekolah. Agar peserta didik menjadi lebih baik dari segiprilakunya.
3. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di
Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapaiperkembangan yang optimal,
sesuai dengan potensinya.

c. Asas Pelayanan
1. Asas Kerahasiaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
segenap data dan keterangan tentang peserta didik (konseli) yang menjadi sasaran
layanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui oleh orang
lain.dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua
data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar-benar terjamin.
Contoh : Ada seorang konseli yang menceritakan kepada konselor bahwa seorang
konseli itu memiliki penyakit yang dididapnya sejak lama, maka seorang konselor harus
bbisa menjaga kerahasiaan tersebut agar penyakit konseli itu tidak diketahui oleh banyak
orang.
2. Asas Kesukarelaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya
kesukaan dan kerelaan peserta didik (konseli) mengikuti/menjalani layanan atau kegiatan
yang diperlukan baginya. dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan
mengembangkan kesukarelaan tersebut.
Contoh : Ada seorang peserta didik yang yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak suka
pada salah satu mata pelajaran disekolahnya. Sebagai guru konselor seharusnya kita
harus mengubah sikap/perilaku konseli tersebut agar dapat suka pada mata pelajaran
tersebut dengan selalu membina dan mengembangkannya.
3. Asas Keterbukaan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (konseli) yang menjadi sasaran layanan atau kegiatan bersifat terbuka dan tidak
berpura, baik didalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun menerima
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam
hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan peserta didik
(konseli).
Contoh : Ada seorang konseli yang memiliki sifat tertutup,sebagai konselor kita harus
dapat mengubah konseling untuk berbicara secara terbuka dan tidak berpura-pura dalam
menceritakan masalah pribadinya sendiri.sehingga konseli dapat berbicara jujur dan
merasa nyaman dalam menyampaikan masalahnya
4. Asas Kegiatan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta didik
(konseli) yang menjadi sasaran layanan berpartisipasi secara aktif didalam
penyelenggaraan layanan atau kegiatan bimbingan.dalam hala ini guru pembimbing perlu
mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap layanan atau kegiatan bimbingn dan
konseling yang diperuntukkkan baginya.
Contoh : Seorang konselor harus harus bias membuat suatu program kegiatan.seperti
ospek (maba) maupun MOS (siswa baru),agar konseli / peserta didik dapat mengenalai
lingkungan yang baru serta mampu untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang
baru.
5. Asas Kemandirian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan
umum bimbingan dan konseling, yakni : peserta didik (konseli) sebagai sasaran layanan
bimbingan dan konseling diharapkan menjadi siswa-siswa yang mandiri dengan ciri-ciri
mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya,mampu mengambil
keputusan,mengarahkan serta mewujudkan diri sendiri.dalam halam ini guru
pembimbing sehendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan dan
konseling yang diselengarakannya bagi berkembannnya kemandirian peserta didik.
Contoh : Ada seorang konseli yang cacat fisik dating pada kita, dia menceritakan bahwa
dia tidak memiliki semangat untuk meneruskan hidupnya. Sebagai konselor yang
professional kita harus bisa menumbuhkan rasa semangat hidup dengan cara memberikan
pemahaman agar konseli tersebut mengenal dan menerima dirinya dan lingkungan,dan
mampu mengambil sebuah keputusan agar konseli tersebut menjadi diri yang mandiri.
6. Asas Kekinian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menhendaki agar objek
sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik (konseli)
dalam kondisinya sekarang.
Contoh : Konselor tidak hanya fokus pada masalah yang telah dihadapi,tetapi konselor
harus terus memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
7. Asas Kedinamisan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadapa sasaran layangan (konseli) yang sama kehendaknya selalu bergerak
maju,tidak monoton dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan
dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
Contoh : Seorang konselor harus mampu mengikuti pergerakan jaman,agar konselor
dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang pada seorang konseli yang semakin
kompleks.misalnya keluarga broken,serta pergaulan bebas dikalangan pemuda.
8. Asas Keterpaduan, yaitu asas bimbingan dan koseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru
pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis,dan terpadu.untuk ini
kerjasama antara guru pembimbing dan pihak-pihak berperan dalam penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan.
Contoh : Seorang konseli melakukan kerjasama dengan seorang psikologi seks maupun
dokter kandungan,dan mengundangnya kesekolah untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik di sekolah agar konseli/peserta didik memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang lebih jelas tentang seks.supaya mereka tidak terjerat dalam pergaulan
bebas.
9. Asas Keharmonisan / kenormatifan, yaitu asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar segenap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan
pada aturan dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai
dan norma agama,hukum dan peraturan,adat istadat,ilmu pengetahuan,dan kebiasaan
yang berlaku.
Contoh : Seorang konselor dalam menjalankan tugasnya,harus sesuai dengan
norma,hukum,dan adat istiadat.sehingga tercipta suasana yang harmonis diantara konseli
dan konselor.karena seorang konselor yang professional harus bias menciptakan suasana
yang nyaman bagi seorang konseli.
10. Asas keahlian, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan dan
kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-kaidah
professional. Dalam hal ini,para pelaksana bimbingan dan konseling hendaklah tenaga
yang benar-benar ahli dalam bidang bimbi9ngan dan konseling.
Contoh : Apabila ada seorang konseli/peserta didik yang datang pada seorang
konselor,seorang konselor harus bersikap sebagai konselor.bukan bersikap pada seperti
dokter maupun yang lainnya.yaitu memberikan sepenuhnya semua keputusan pada
konseli
11. Asas Alih Tangan Kasus, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pihak-pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didi (konseli) mengalih
tangankan permalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
Contoh : Ada seorang peserta didik/konseli yang mengalami stress garar tidak lulus
sekolah,seorang konselor tidak dapat bertidak sendiri dalam konteks ini.seorang
konselor haru melakukan kerjasama dengna pihak yang lebih kompeten dalam kasus
ini.seperti membawa konseli tersebut pada seorang psikiater maupun dokter.
12. Asas Tut Wuri Handayani, yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar
pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan menciptakan suasana
mengayomi, mengembangkan keteladanan dan memberikan rangsangan dan dorongan
serta kesempatan yang seluas-luasnya kepada konseli untuk maju.
Contoh : Seorang konselor harus menjadi guru teladan,dan menyenangkan.agar peserta
didik / konseli tidak takut menceritakan masalahnya kepada kita,dan mampu
mengayomi peserta didik.

d. Komponen Program BK
Dalam melaksanakan program bimbingan di sekolah terdapat berbagai komponen.
Komponen-komponen yang dimaksud di sini ialah saluran-saluran untuk melayani para siswa
di sekolah.
1.      Komponen program bimbingan konseling
a.       Pengumpulan data
b.      Pemberian informasi dan orientasi
c.       Penempatan
d.      Konseling termasuk pengiriman
e.       Konsultasi
f.       Evaluasi program

e. Penyelenggaraan Pelayanan
Sebagai pelaksana pelayanan bimbingan dan konseling, Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo bertugas dan berkewajiban
menyelenggarakan layanan yang mengarah pada (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan
pengembangan, (3) pelayanan peminatan studi, (4) pelayanan teraputik, dan (5) pelayanan
diperluas.
1. Pelayanan Dasar, yaitu pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang
paling elementer, yaitu kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta
kebutuhan hubungan sosio-emosional.
2. Pelayanan Pengembangan, yaitu pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik
sesuai dengan tahap-tahap dan tugas-tugas perkem-bangannya.
3. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/Pendalaman Minat Studi Siswa, yaitu pelayanan
yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat peserta
didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada.
4. Pelayanan Teraputik, yaitu pelayanan untuk menangani pemasalahan yang diakibatkan
oleh gangguan terhadap pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan
pemi natan.
5. Pelayanan Diperluas, yaitu pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan
pendidikan.

f. Waktu dan Posisi Layanan


Semua kegiatan mingguan (kegitan layanan dan/ atau pendukung bimbingan dan
konseling) diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau
di luar kelas (di luar jam pembelajaran).
1. Di dalam jam pembelajaran:
a) Kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan rombongan belajar siswa
dalam tiap kelas untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan
penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.
b) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas /rombongan belajar
per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
c) Kegiatan tatap muka nonklasikal diselenggarakan dalam bentuk layanan konsultasi,
kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, tampilan kepustakaan,
dan alih tangan kasus.
2. Di luar jam pembelajaran:
a) Kegatan tatap muka nonklasikal dengan siswa dilaksanakan untuk layanan orientasi,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, mediasi, dan
advokasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksana-kan di luar kelas.
b) Satu kali kegiatan layanan/pendukung bimbingan dan konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap muka dalam
kelas.
c) Kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling di luar jam pembe-lajaran satuan
pendidikan maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan bimbingan dan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan satuan pendidikan.

g. Jenis layanan bimbingan dan konseling


1. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan
obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan
memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.
2. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan
pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas minat/pendalaman minat, program magang,
dan kegiatan ekstrakurikuler secara terara bijak.
4. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam
melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah,
keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang
terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.
5. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur
perseorangan.
6. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu
sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.
7. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu
peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan
tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.
8. Layanan Konsultasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta
didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan
atau perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter-cerdas yang terpuji.
9. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik
dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
10. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yangmembantu peserta
didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinyayang tidak diperhatikan dan/atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.
BAB VII
KALENDER PENDIDIKAN

1. Yang dimaksud dengan;


a. Hari efektif adalah hari belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
b. Hari efektif fakultatif adalah hari efektif dan atau kegiatan lain yang menunjang
pembelajaran.
c. Minggu efektif adalah waktu belajar selama 6 (enam) hari kerja yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran dan tidak boleh kurang dari jumlah jam pelajaran per minggu sesuai
dengan ketentuan kurikulum yang berlaku pada suatu satuan pendidikan.
d. Libur semester adalah libur yang diadakan pada akhir setiap semester.
e. Libur umum adalah libur yang berkaitan dengan hari minggu.
f. Libur hari besar adalah waktu libur yang diadakan sehubungan dengan peringatan keagamaan
atau hari peringatan lainnya.
g. Libur khusus adalah libur yang diadakan karena kondisi/keadaan tertentu, yang akan
ditetapkan kemudian oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
2. Permulaan dan Akhir Tahun Pelajaran
a. Permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari Senin tanggal 17 Juli 2017
b. Akhir tahun pelajaran pada hari Sabtu tanggal 15 Juli 2018
3. Beban belajar
a. Dalam penyelenggaraan pendidikan, SMK Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo menggunakan
sistem semester yang membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi semester ganjil dan semester
genap.
b. Jumlah minggu efektif dalam satu tahun pelajaran :
 Kurikulum 2006, jumlah minggu efektif 34-38 minggu, dengan rincian masing- masing
semester paling sedikit 17 minggu dan paling banyak 19 minggu;
 Kurikulum 2013, jumlah minggu efektif minimal 36 minggu, dengan rincian
semester 1 s.d 5 minimal 18 minggu, sedangkan semester genap minimal 14 minggu;
c. Satuan pendidikan melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam satu minggu 6 (enam) hari;
d. Jumlah hari belajar efektif fakultatif dalam (satu) tahun pelajaran sebanyak 5 hari;
e. Jam belajar efektif ditentukan sebagai berikut :
 Kurikulum 2006: Jam belajar efektif setiap minggu sebanyak 46 jam pelajaran dengan
alokasi waktu 45 menit setiap jam pelajaran.
 Kurikulum 2013: Jam belajar efektif setiap minggu sebanyak 48 jam pelajaran dengan
alokasi waktu 45 menit setiap jam pelajaran.
4. Jenis Kegiatan Sekolah dan Alokasi Waktu
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
Mengenalkan sekolah kepada siswa baru sebelum
1 Awal tahun ajaran (MOS) 3 hari
mereka mengikuti pembelajaran
2 Pembelajaran 245 hari Kegiatan pembelajaran di kelas maupun di laboratorium
Evaluasi Belajar Tengah Pelaksanaan diserahkan kepada Guru Pengampu Mata
3 14 hari
semester (Harian) Pelajaran
Pelaksanaan di koordinasikan secara bersama dengan
4 Evaluasi Belajar Akhir Semester 14 hari panitia penyelenggara

Kegiatan Remidial Teaching bagi


Pelaksanaan di koordinasikan secara bersama dengan
5 siswa yang tidak tuntas setelah 6 hari
panitia penyelenggara
ujian akhir semester
Evaluasi belajar Akhir
6 4 hari Kelas X dan XI diliburkan karena XII melaksanakan UN.
Sekolah/Nasional
Digunakan untuk menyiapkan kegiatan semester
7 Libur akhir semester 14 hari
berikutnya
Digunakan untuk menyiapkan kegiatan tahun
berikutnya. Digunakan untuk kegiatan Refreshing guru-
8 Libur Akhir Tahun 10 hari
guru

Pertemuan dengan orang tua Dilakukan pada awal tahun pelajaran bagi wali murid
9 3 hari
murid baru dan setiap akhir semester untuk pembagian rapot
Libur Romadhon dan seputar Hari
11 14 hari Kegiatan Pembelajaran tidak dilakukan
raya
Diisi dengan berbagai kegiatan yang bersifat
Kegiatan keagamaan termasuk
12 24 hari meningkatkan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha
Pondok Ramadhan
Esa
Diisi dengan kegiatan upacara bendera setiap Satu
13 Kegiatan Pendidikan Bela Negara 7 hari bulan sekali secara bergilir dan peringatan hari-hari
besar nasional
Diisi dengan kegiatan rutin berkaitan dengan
14 Kegiatan Administrasi Sekolah 245 hari
permasalah administrasi sekolah

Anda mungkin juga menyukai