Anda di halaman 1dari 20

KAIDAH

PENGGUNAAN
EBI
KELOMPOK 8
Nama kelompok :
Camelia Andani
Ria Andita
Lailatul Farikha
EJAAN Sejarah pedoman
ejaan bahasa
pengertian Indonesia

Ejaan ialah keseluruhan melambangkan 1. Ejaan Van Ophuysen (1901-1947)


bunyi bunyi ujaran melalui huruf, 2. Ejaan Republik atau Ejaan
menetapkan tanda tanda baca, Soewandi (1847-1972)
memenggal kata, dan bagaimana 3. Ejaan pembaharuan (1957)
menggabungkan kata. Jadi, bagaimana 4. Ejaan Melindo (1959)
menulisakanbahasa lisan dengan aturan 5. Ejaan baru atau Ejaan LBK (1967)
aturan tersrebut itulah yang 6. Ejaan Bahasa Indonesia Yang
berhubungan dengan ejaan. Dari segi Disempurnakan (EYD) (1972)
bahasa, ejaan adalah kaidah-kaidah 7. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
cara menggambarakan bunyi bunyi Indonesia (PUEBI)
(kata, kalimat) dalam bentuk tulisan
(huruf dan tanda baca)
Ruang lingkup Ejaan Bahasa Indonesia

04 01
Penulisan
huruf
Penggunaan Penulisan
tanda baca kata
Penulisan
unsur
serapan
03 02
Pemakian huruf
A. Huruf Abjad : A-Z
B. Huruf Vokal : a, e, i, o, dan u.
C. Huruf Konsonan : b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y, dan z.
D. Huruf Diftong : ai, au, ei, dan oi
E. Gabungan Huruf Konsonan : kh, ng, ny, dan sy
Pemakian huruf
d. Huruf kapital
Huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh :
Kami pergi ke kampus.
Apa pekerjaanmu ?
Huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Adik bertanya, “Kapan kita pulang ?”“Besok pagi”, kata Ibu,
“Dia akan berangkat.”
Huruf pertama pada kata/ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh : Yang Maha Pengasih, Islam, Kristen, AlkitabTuhan akan
menunjukkan jalan yang benar kepada hamba- Nya
Pemakian huruf
e. Huruf miring
Sebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf miring
untuk membedakan dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam
sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh. Huruf yang
dicetak miring adalah penanda yang mengacu ke beberapa
informasi, antara lain sebagai penekanan, kutipan dari bahasa
asing, istilah latin, nama penerbitan (koran, majalah, dan lain-
lain).Jika ditulis dengan menggunakan mesin tik manual atau
tulisan tangan, huruf miring diganti dengan garis bawah. Garis
bawah hendaknya ditulis per kata, bukan per kalimat.
Contoh artikel berjudul:“Perkembangan Sains dan Teknologi di
Indonesia” dimuat pada koran Media Indonesia .
Pemakian huruf
e. Huruf miring
Huruf miring digunakan pada: Nama buku,majalah, surat kabar
yang dikutip dalam tulisan.
Contoh : Berita mahasiswa berprestasi itu muncul dalam surat
kabar Suara Merdeka.
Huruf atau kata yang digunakan untuk menegaskan.
contoh : Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan
berlepas tangan !
Kata atau ungkapan yang bukan Bahasa Indonesia.
Contoh : Nama ilmiah buah manggis adalah carcinia mangostana.
Penulisan
a. Katakata
dasar
Kata dasar adalah kata yang berupa
kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan
Contoh : buku itu sangat tebal
b. Kata turunan terdiri dari 4 macam
yaitu ;
1. Imbuhan ( awalan, sisipan,
akhiran) ditulis serangkai dengan kata
kata dasarnya.
2. Jika berbentuk dasar berupa
gabungan kata, awalan atau akhiran
ditulis serangkai dengan kata yang
langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Contoh : garis bawahi
Penulisan kata
3. Jika bentuk dasar yang berupa
gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata
itu ditulis serangkai.
Contoh : menggaris bawahi
4. Jika salah satu unsur gabungan
kata hanya dapat dalam kombinasi,
kata gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh : mahasiswa
c. bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap
dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh : anak-anak
Penggabungan kata Kata ganti
Kata ganti ku- dan kau- ditulis
1. Gabungan kata yang lazim seringkai dengan kata yang
disebut kata majemuk, termasuk mengikutinya: -ku, mu, dan –nya
istilah khusus, unsur, unsur ditulis serangkai dengan kata yang
unsurnya ditulis terpisah. mendahuluinya
Contoh : Duta Besar Contoh Kata: bukumu,bukuku, dan
depan
bukunya
Kata tersimpan
depan di, ke didan
perpustakaan
dari Kata
2. Gabungan kata, termasuk istilah
khusus yang mungkin depan di, ke, dan dari ditulis
menimbulkan kesalahan terpisah dari kata yang
pengertian, dapat ditulis dengan mengikutinya kecuali di dalam
tanda hubung untuk gabungan kata yang sudah lazim
menengaskan pertalian diantara dianggap sebagai satu kata seperti
unsur yang bersangkutan kepada dan daripada. Misalnya:   -
Kata si dan kata sang Singkatan
kata si dan sang Kata si dan sang Singkatan ialah bentuk yang
ditulis terpisah dari kata yang dipendekkan yang terdiri atas satu
mengikutinya. Misalnya: - Harimau huruf atau lebih. a. Singkatan nama
itu marah sekali kepada sang Kancil. - orang diikuti dengan tanda titik.
Surat itu dikirimkan kembali kepada si
partike Misalnya: A.S. Kramawijaya
pengirim b. Singkatan nama resmi lembaga
l
Partikel Partikel -lah, -kah, dan - yang terdiri atas huruf awal kata ditulis
pun ditulis serangkai dengan kata dengan huruf kapital dan tidak diikuti
yang mendahuluinya. Misalnya:   dengan tanda titik. Misalnya : DPR
Bacalah buku itu baik-baik. Apakah c. Singkatan umum yang terdiri atas
yang tersirat dalam surat itu? Apa tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda
pun yang dimakannya, ia tetap titik. Misalnya : dll.
kurus d. Lambang kimia, singkatan satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata
Akronim Unsur serapan
Dalam perkembangannya, bahasa
 Akronim nama diri yang berupa Indonesia menyerap unsur dari
gabungan suku kata atau gabungan berbagai bahasa, baik bahasa daerah
huruf dan suku kata dari deret kata maupun bahasa asing. Penerapannya
ditulis denganjuruf awal huruf dibagi menjadi dua kelompok besar.
kapital. Misalnya: Akabri, pemiluj. Pertama, unsur asing yang belum
angka dan lambang bilangan sepenuhnya terserap ke dalam
Angka dipakai untuk menyatakan bahasa Indonesia, pengucapannya
lambang bilangan atau nomor. Di masih mengikuti cara asing. Kedua,
dalam tulisan lazim digunakan unsur asing yang telah disesuaikan
angka Arab atau angka Romawi. dengan kaidah bahasa Indonesia.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, Unsur serapan dibagi dua:
9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V, 1. Unsur asing yang belum sepenuhnya
VI, VII, VIII, IX, X terserap ke dalam Bahasa
Indonesia.contoh : reshuffle, shuttle
Penggunaan tanda baca
Pemakaian Tanda BacaKalimat yang baik harus didukung oleh penggunaan
tanda baca yang tepat. Para penulis sering tidak memperhatikan hal ini.
Akibatnya, masih banyak ditemukan kesalahan dalam pemakaian tanda baca
tersebut. Pemakaian tanda baca dalam kalimat sangat penting bukan hanya
untuk ketertiban gramatikal, melainkan juga bagaimana gagasan yang
dikemukakan bisa tersampaikan dengan baik. Manusia memahami sesuatu
dengan bahasa, tetapi karena bahasa pula manusia bisa salah paham. Pemakaian
tanda baca adalah salah satu cara untuk menghindari kesalahpahaman tersebut.
Tanda titik tidak dipakai
Tanda 1. untuk menyatakan pecahan
titik perse-puluhan
2. pada akhir judul yang
Tanda Baca Tanda titik selalu merupakan kepala karangan atau
dipakai kepala ilustrasi dan tabel
1. pada akhir kalimat di belakang 3. untuk memisahkan bilangan
angka atau huruf dalamsuatu ribuan atau kelipatan yang tidak
bagan, ikhtisar, daftar menun- jukkan jumlah.
2. sebagai pemisah angka jam
dan menityang menunjukkan
waktu dan jangkawaktu
3. sebagai pemisah bilangan
angka ribuanatau
Memisahkan kata penghubung dalam
Tanda paragraf : Jadi, oleh sebab itu, meskipun
titik dua demikian,
Memisahkan bagian-bagian dalam
Kalimat lengkap yang membutuhkan kutipan langsung.
pemerian, contoh: Daging udang Contoh :
mengandung asam amino esensial: lisin, Dosen kami berkata, “Mahasiswa
histidin, dan tirosin.Paragraf yang program Diploma IPB harus menjadi
membutuhkan pemerian, teladan bagi remaja
contoh: Acara akan dilaksanakan Bogor.”Memisahkan nama diri dan
padahari : Kamis gelar Prof. Sumarno, M.M. , Dr. Ir.
tanggal : 27 September Moh. Zairin Junior, M.Sc.
Tanda titik dua juga digunakan sebagai
batas jilid dan halaman, batas bab, pasal
atau surat dan ayat,
Tanda
Tanda hubung
kurung Memenggal kata dalam pergantian baris
Merangkai - Se + kata berawalan huruf
Dipakai untuk menunjukkan penomoran seperti, kapital Se-Bogor, se-Kabupaten
yang dimasukkan dalam kalimat Bogor,se-IPB- Ke+angka,
Contoh : contoh:
Ketiga langkah itu, ialah: ke-17- Singkatan + imbuhan
(a) mitosis, KTM-ku, ATM-nya
(b) meiosis, Kata + imbuhan berhuruf kapital
(c) penggan-gandaan inti. Contoh :
Hamba-Nya, umat-Ku
Memperjelas arti pada kata
gabungBuku-sejarah baru, buku
sejarah-baru
Tanda
koma
Memisahkan klausa dalam kalimat setara
menggabungkan bila tidak menggunakan
kata sambung
Contoh : Sahabat saya belajar di ITB,
saya menuntut ilmu di IPB.
Memisahkan klausa anak kalimat yang
mendahului gagasan utama
Contoh :
Agar kita mendapat nilai memuaskan,
kita harus giat belajar.
Tanda
Tanda pisah
petik ganda Membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberi penjelasan khusus di luar
Mengapit judul syair, karangan atau bab bangun kalimat menegaskan adanya
buku dalam kalimat aposisi atau keterangan yang lain
Contoh: Sajak “Ular dan Kabut” dimuat sehingga kalimat menjadi lebih jelasdi
dalam surat kabar Kompas. antara dua bilangan atau tanggal yang
Mengapit istilah yang kurang dikenal berarti ‘sampai dengan’di antara dua
atau istilah khusus.Contoh: Dia nama kota yang berarti ‘ke’ atau
mengenakan celana“cutbrai”. ‘sampai’dapat dilambangkan dengan
tanda hubung dua
감사합니다
Silahkan bertanya supaya tidak
tersesat dijalan. Karena tidak
sedang dijalan jangan bertanya.

Terimakasih!

Anda mungkin juga menyukai