Disusun Oleh:
Nama : Ahmad STiyoko
NIM : 2106211148
1
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan dalam
pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu dibicarakan
atau dipelajari karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada diri
manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita menjumpai orang-orang
yang sangat sulit mengungkapkan maksud atau segala sesuatu yang ada dalam
pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga menjumpai
orang-orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya,
namun tidak memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karena itu agar tidak
terseret ke dalam dua hal tersebut, kita harus mengetahui betapa pentingnya
peranan kata dalam kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang makalah ini, permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)?
2. Kaidah EYD ?
3. Tujuan Penulisan
Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam Tata Bahasa Indonesia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pemakaian Huruf
5
2.5. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh pemakaian dalam kata
3. Penulisan Huruf
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD,
yaitu:
Penulisan Huruf Besar.
Penulisan Huruf Miring.
6
5. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, dan nama tempat. Misalnya :
Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil
Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.
6. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya :
Ibrahim Naki
Nofayanti
7. Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan nama bahasa. Misalnya :
bangsa Indonesia
suku Sunda
8. Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya :
tahun Hijriyah hari Jumat
bulan Desember hari Lebaran
9. Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama
diri. Misalnya :
Laut Jawa Jazirah Arab
Asia Tenggara Tanjung Harapan
10. Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,
lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen
resmi, kecuali terdapat kata penghubung. Misalnya :
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau
sapaan dan pengacuan. Misalnya :
Surat Saudara sudah saya terima.
Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
12. Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya :
Surat Anda telah saya balas
7
Sudahkah Anda sholat?
4. Penulisan Kata
Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
8
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk,
yang ditulis sebagai suatu kesatuan. Misalnya :
Dia teman baik saya.
4.2. Kata Turunan (Kata berimbuhan) Kaidah yang harus diikuti dalam
penulisan kata turunan, yaitu : Imbuhan semuanya ditulis
serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya
Membaca
Menulis
9
Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya = Sayur : Sayur-mayur
Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang
mendapat imbuhan. Misalnya =Main : Bermain-main
1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara
utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh
yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto,
bridge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke
dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun
penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu :
ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
10
Pada akhir singkatan nama orang,
Diletakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan
sapaan,
Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau
daftar, dll.
11
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian
atau pameran
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku
dalam percakapan,
Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halama,n
antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan
anak judul suatu karangan.
12
Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
pokok pembicaraan,
Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri
keterangan.
13
6.14. Tanda Penyingkat (Apostrof) („)
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa
tulis. Dengan adanya penjabaran tentang pamakaian EYD diharapkan para
pembaca dapat memahami dan menerapkan penggunaan EYD dalam
pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga penjabaran ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2.
Pustaka
15
16