Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMAKAIAN HURUF KAPITAL, MIRING, DAN TEBAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :

Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Lilis Sumaryanti, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh:

Bima Ayodya Ratmaresa : (22112484)

Ahmad Dzikrul Romadhoni : (22112479)

Hilma Rofi Mahfudzhah : (22112476)

Ruhima Fatharani : (22112461)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat,


nikmat, inayah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa penulis haturkan shalawat
berbingkaikan salam kepada junjungan Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya
mengalir pada kita di akhirat kelak.

Penyusunan makalah yang berjudul “Pemakaian Huruf Kapital, Miring,


dan Tebal” salah satu materi perkuliahan yang di pelajari dalam mata kuliah
Bahasa Indonesia yang ditempuh di semester satu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.

Tentunya masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah, penulis


menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, besar
harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan kritik dan saran guna
evaluasi dari makalah ini. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Ponorogo,5 Oktober 2022


Penulis

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan...........................................................................................................5

BAB II.....................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Penulisan Huruf Kapital................................................................................6

B. Penulisan Huruf Miring................................................................................7

C. Penulisan Huruf Tebal..................................................................................9

BAB III..................................................................................................................13

PENUTUP.............................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan sekaligus bahasa


resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan memiliki fungsi yang
sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Bahasa
Indonesia harus dipelajari, dikembangkan dan dioptimalkan dalam
penggunaan maupun fungsinya terutama oleh para akademisi. Namun
melihat fakta di lapangan, bahasa Indonesia masih kurang mendapat
perhatian terutama para mahasiswa. Sedangkan sebagai individu yang
dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah, penggunaan bahasa
terutama bahasa tulis tentunya adalah hal yang harus menjadi perhatian
utama.
Keterampilan berbahasa di bagi menjadi beberapa aspek, salah
satunya adalah bahasa tulis. Bahasa tulis mencakup sejumlah unsur-unsur
bahasa. Salah satunya adalah mengenai ejaan yang mencakup macam-
macam huruf, berbagai kata, dan aneka tanda baca. Ada beberapa hal yang
perlu dikemukakan, khususnya berbagai persoalan yang akan dibahas
dalam makalah ini. Hal-hal yang dimaksud adalah pemakaian huruf
kapital, pemakaian huruf miring, dan pemakaian huruf tebal pada bahasa
tulis.
Masih sering ditemui beberapa kesalahan yang belum diketahui
oleh banyak orang, ini disebabkan oleh kurangnya literasi ataupun masih
rendahnya ketelitian terhadap penulisan kata. Oleh karena itu, dengan
disusunnya makalah ini pembaca dapat mengetahui bagaimana cara
pemakaian penulisan huruf secara baik dan benar. Melalui makalah bahasa
Indonesia ini, pembaca diharapkan dapat menerapkan penggunaan
penulisan huruf kapital, miring, dan tebal dengan baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemakaian huruf kapital?
2. Bagaimana cara pemakaian huruf miring?
3. Bagaimana cara pemakaian huruf tebal?
C. Tujuan
1. Mengetahui cara pemakaian huruf kapital, miring, dan tebal.
2. Mengetahui cara pemakaian huruf kapital, miring, dan tebal.
3. Mengetahui cara pemakaian huruf kapital, miring, dan tebal.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penulisan Huruf Kapital


Penulisan huruf kapital yang sering dijumpai dalam tulisan-tulisan
resmi kadang masih terdapat kesalahan yang masih sedikit orang tahu.
Pemakaian huruf kapital pada bahasa tulis harus sesuai dengan kaidah-
kaidah yang berlaku. Berikut kaidah dalam penulisan huruf kapital :

1. Huruf kapital atau huruf besar yang dipakai sebagai huruf pertama
kata pada awal kata dalam sebuah kalimat.
Misalnya: Dia merapikan
Apa amanat dari cerpen itu?
Tolong belikan air mineral!
2. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama suatu kalimat
dalam tanda petikan langsung.
Misalnya: Bima bertanya,”Kapan kita luring?”
Dosen menjawab, ”Besok jam pertama”
katanya. “Besok pagi,”
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan hal-hal keagamaan.
Misalnya: Bimbinglah hamba-Mu, ya Allah
Bacalah Al-Qur’an pada pagi dan petang
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya: Nabi Isa
Haji Iskandar
Sultan Hasanuddin
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Jika tidak
diikuti oleh nama, gelar, dan jabatan maka harus ditulis dengan huruf
kecil
Misalnya: Profesor Suharto

Seorang presiden harus berlaku adil

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya: Hilma Rofi


Ahmad Dzikrul
7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
Misalnya: bangsa Indonesia
suku Jawa
bahasa Korea
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya: bulan Februari
hari Lebaran
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya: Bukit Cumbri Ponorogo
Telaga Ngebel
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen
resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya: Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk
ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah
dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya: Perserikatan Bangsa - Bangsa
Undang - Undang Dasar Republik Indonesia
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat
kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang,
dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya: Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya: Dr.
M.M.
Sarjana Pendidikan Islam
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan
paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya: “Kapan Ibu memasak?” tanya Ruhima.
Adik bertanya,”Itu apa, Bu?”.
15.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya: Sudahkah Anda menerima pesan itu?
Surat Anda telah kami terima
B. Pemakaian Huruf Miring

Huruf miring merupakan huruf yang letaknya miring, tetapi tidak menyerupai
tulisan tangan seperti pada kursif yaitu tulisan atau cetakan. Pemakaian huruf
miring diantaranya sebagai berikut :

1. Penekanan sebuah kata


Digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata atau bagian
tertentu di dalam kalimat. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
dalam kalimat.

Misalnya : Nugroho, Agung, ‘Pemahaman Kedudukan Dan Fungsi Bahasa


Indonesia Sebagai Dasar Jiwa Nasionalisme’, Prosiding Seminar Nasional
Bulan Bahasa, 5.11 (2015), 285–91
2. Menunjukkan istilah
huruf miring juga dipakai untuk menunjukkan istilah yang berasal dari
bahasa asing, penulisan kata-kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia
seperti bahasa Inggris dan bahasa Daerah.
Misalnya: Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
3. Pengutipan judul
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau
nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk daftar pustaka.
Misalnya: Nafinuddin, Surianti, ‘Analisis Kesalahan Berbahasa Dalam
Bahasa Indonesia’, Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1.01 (2018), 10
4. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah.
Misalnya: Nama ilmiah buah cokelat atau kakao (Theobroma cacao).

C. Huruf Tebal
Huruf tebal adalah huruf yang penulisan ketebalannya lebih besar dari
umumnya penulisan huruf. Menurut PUEBI yang tertera di Peraturan
Menteri Pendidikan No.50 Tahun 2015 pengunaan huruf tebal terbagi.

1. Huruf tebal digunakan untuk penegasan bagian tulisan yang


telah ditulis miring.
Contohnya:
Arti kata et pada ungkapan divide et impera.
Kata adenium pada genus kamboja yakni adenium obseum.
Konsonan dh dalam kata Ramadhan.

2. Huruf tebal dapat digunakan unutk menegaskan bagian


karangan seperti judul buku, bab dan subbab.
Contoh:
DIBAWAH BENDERA REVOLUSI
BAB II PEMBAHASAN
1.2 Tujuan
1.1.1 Latar Belakang
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari keseluruhan makalah ini, kami simpulkan mengenai pemakaian huruf
kapital, huruf miring, dan huruf tebal.
Pemakaian huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama
diawal kalimat. Contohnya: Tolong ambilkan buku itu! Huruf kapital
digunakan untuk huruf pertama petikan langsung. Contohnya: Bapak
menasihatkan, “Berhati-hatilah, Nak!”. Huruf kapital digunakan pada huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, Tuhan
dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Huruf kapital digunakan
untuk huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang
diikuti nama orang. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contohnya:
Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur-unsur nama orang
seperti, Yoga Aditya, Bunga Saputri. Huruf kapital digunakan sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Huruf kapital
digunakan untuk huruf pertama nama geografi. Huruf kapital digunakan
sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contohnya:
suku Sunda. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama
negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
kecuali kata seperti dan. Contohnya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Huruf kapital digunakan untuk huruf pertama semua kata (termasuk semua
unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang
tidak terletak pada posisi awal. .Huruf kapital digunakan pada huruf pertama
unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Contohnya: Dr.. Huruf
kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan dan pengacuan. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
ganti Anda.
Penggunaan huruf miring adalah sebagai berikut: Huruf miring digunakan
pada penulisan judul buku, judul film, judul album lagu, judul acara televisi,
judul siniar, judul lakon, dan nama media massa yang dikutip dalam tulisan,
termasuk dalam daftar pustaka. Huruf miring digunakan untuk penegasan atau
pengkhususan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Terakhir, huru miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing. Sedangkan Penggunaan huruf tebal
diantaranya: Huruf tebal digunakan untuk penegasan bagian tulisan yang telah
ditulis miring. Contohnya: Kata adenium pada genus kamboja yakni adenium
obseum. Huruf tebal dapat digunakan unutk menegaskan bagian karangan
seperti judul buku, bab, dan subbab.

Anda mungkin juga menyukai