Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA
CERPEN SISWA KELAS XI SMK INFORMATIKA.

DISUSUN OLEH:

ADITTIA AGRO SAPUTRA


C1021221016

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas proposal penelitian yang berjudul “KESALAHAN DALAM
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA CERPEN SISWA KELAS XI SMK
INFORMATIKA.”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kalimat efektif bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhaidah M.Pd selaku Dosen Mata
Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya proposal penelitian ini.
Penulis menyadari proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan proposal penelitian ini.

Pontianak, 1 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia yang benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku.Penggunaan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam tulis-menulis harus ditunjang dengan penerapan peraturan
kaidah Bahasa Indonesia yang tepat.
Kaidah Bahasa Indonesia yang berlaku saat ini di antaranya meliputi ejaan,kaidah
penggunaan dan penulisan huruf,penggunaan tanda baca,penulisan kata,penulisan
unsur serapan,serta pelafalan huruf. Ketentuan tersebut dibuat agar Bahasa tetap
terpelihara dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Ejaan yang berlaku di Indonesia
sekarang dinamakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia(PUEBI).
Kaidah yang perlu diperhatikan dalam ragam tulis selain tanda baca yaitu
kaidah penggunaan huruf kapital. Bagi pengguna Bahasa dalam ragam
tulis,penggunaan huruf kapital sangat penting agar terlihat rapi dan teratur.
Sebagaimana penggunaan tanda baca,penggunaan huruf kapital pun diatur dalam
PUEBI. Baik tanda baca maupun huruf kapital,keduanya menjadi suatu keterampilan
dalam menulis yang diajarkan dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
Pengetahuan ini harus dimiliki oleh setiap orang terpelajar.
Namun,kenyataannya,banyak oranag yang seringkali mengabaikan cara penggunaan
huruf kapital yang baik dan benar sesuai kaidah Bahasa Indonesia. Hal tersebut terjadi
karena minimnya ketertarikan mereka untuk mempelajari hal tersebut. Tentunya
kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan hal tersebut tidak dapat dibiarkan secara
terus-menerus.
Menulis cerpen atau cerita pendek tidak hanya sebagai sarana menuangkan ide
ke dalam tulisan, melainkan harus memperhatikan setiap penggunaan huruf kapital
yang benar. Siswa diharapkan tidak melupakan penggunaan huruf kapital pada setiap
membuat karangan berupa cerpen. Oleh karena itu, butuh kesadaran lebih dalam lagi
terhadap cara penggunaan huruf kapital yang benar agar kesalahan tersebut sebaiknya
tidak terulang kembali di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kesalahan dalam penggunaan huruf kapital pada cerpen siswa ?
2. Seberapa pentingnya penggunaan huruf kapital yang benar dalam cerpen?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui dan dapat menerapkan dengan
benar penggunaan huruf kapital dalam segala bentuk penulisan, baik itu tugas
sekolah, proposal, makalah, skripsi, maupun yang lainnya.
Sedangkan manfaatnya adalah dapat menambah wawasan peneliti
khususnya,serta pihak lain yang berminat dalam permasalahan ini untuk mengetahui
dengan baik bagaimana penggunaan huruf kapital yang benar.Bermanfaat pula bagi
kalangan pelajar, dan masyarakat umum dalam penggunaan huruf kapital yang benar.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Huruf Kapital
Huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus
(lebih besar dari huruf biasa)biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari
kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri,dll. Menurut Dendy
Sugono, dkkmengatakan bahwa “Huruf kapital merupakan huruf besar,
biasanya digunakan pada huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat atau
huruf pertama nama, seperti A, B, dan C”.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa huruf kapital
merupakan huruf besar seperti A, B, C, D, dan seterusnya yang digunakan
sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama
diri, huruf pertama nama bulan, huruf pertama nama hari,dll.

2.1.2 Kaidah-kaidah Penulisan Huruf Kapital


Terdapat banyak aturan-aturan yang mengatur penggunaan huruf
kapital diantaranya yaitu sebagai berikut:
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dido Tri Vansyah
Stiv Mulyadi
c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam
Kristen
Hindu
Alquran
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk
gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsurnama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden
Adam Malik
Gubernur Papu Barat
g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya:
Bangsa Indonesia

2.2 TINJAUAN PUSTAKA


2.2.1 Pengertian Cerpen
Cerpen adalah singkatandari cerita pendek.Membacacerpen tidak
memerlukanwaktuyang banyak, karena cerpen terfokus pada satu jalan cerita
saja. Oleh karena itu, membaca cerpen dapat mengisi waktu luang menjadi
bermanfaat dan bagi para penikmat bacaan menjadi sebuah hiburan.
Adapun pengertian cerita pendek yang lain adalah kisahan pendek
(kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan, dan
memusatkan diri pada satu tokoh atau pelaku cerita dalam satu situasi tertentu.
Cerpen merupakan karangan fiktif yang ceritanyacenderung singkat, padat,
dan hanya berfokus pada suatu masalah tertentu. Cerpenjuga disebut sebuah
karangan fiktif yang berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan
yang diceritakan secara ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh
saja.

2.2.2 Unsur Pembangun Cerpen


Sebuah karya sastra tidak terlepas dari bagian-bagian yang dapat
membantu terbentuknya sebuah karya sastra seperti unsur pembangun karya
sastra yakni unsur dalam (intrinsik) dan unsur luar (ekstrinsik). Berikut akan
dibahas unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik, yaitu:

a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta
membangun cerita.Burhan Nurgiantoro berpendapat bahwa “Unsur intrinsik
adalah unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra itu sendiri. Unsur-
unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra
imajinasi seorang pengarang.Unsur-unsur secara faktual akan dijumpai jika
orang membaca karya sastra.”Unsur intrinsik tersebut adalahtema, tokoh dan
penokohan, plot, sudut pandang, latar (setting), gaya bahasa, serta amanat.
1) Tema
Stanton dan Kenny dalam Burhan Nurgiantoromengungkapkan
bahwa “tema adalah maknayang dikandung oleh sebuah
cerita.”15Makna pada cerpen dapat dipahami dengan mudah karena
tidak merubah nasib seorang tokoh yang diceritakan dan hanya
membahas satu ceritadari awal hingga akhir cerita.

2) Tokoh
Berbicara masalah tokoh dan penokohan ini merupakan salah
satu hal yang penting kehadirannya dalam sebuah karya sastra dan
bahkan sangat menentukan, karena tidak akan mungkin ada suatu
karya sastra tanpa adanya tokoh yang diceritakan. Pada dasarnya tokoh
dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan.
Jones dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
“Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seorang
yang ditampilkan dalam sebuah cerita”.Proses penampilan tokoh
tersebut dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran
dalam sebuahcerita.

3) Plot
Stanton dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Artinya
dalam sebuah cerita memiliki keterkaitan antara satu sama lain atau
saling terhubung.

4) Latar
Menurut Abrams di dalam buku Burhan, “latar atau setting
adalah landas tumpu, menunjukpada pengertian tempat, hubungan
waktusejarah, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan”. Artinya, latar memberikan pijakan cerita
secara konkret dan jelas sehingga dapat memberikan kesan realitas
kepada pembacayang seakan-akan kejadian tersebut benar ada dan
terjadi.
Unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu latar tempat,
latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat berkaitan dengan lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan, latar waktu berhubungan dengan
masalah kapan terjadinya peristiwa dan dapat dikaitkan dengan waktu
faktual, dan latar sosial berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat
di tempat yang diceritakan dalam suatu karya.
5) Sudut pandang
Abrams dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
“sudut pandang, point of view, menunjukkan pada cara sebuah cerita
dikisahkan. Ia merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya
fiksi kepada pembaca”.
Sudut pandang digunakan pengarang sebagai sarana penyajian
tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk
cerita.Sudut pandang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sudut
pandang orang ketiga (dia), sudut pandang orang pertama (aku), dan
sudut pandang campuran (aku, dia, kau).

6) Gaya bahasa
Bahasa merupakan sarana pengungkap sastra. Bahasa menjadi
media perantara antara penulis dan pembaca. Penggunaan bahasa
dalam teks bergantung pada pokok dan tujuan teks yang bersangkutan.
Artinya bahasa yang dipilih oleh seorang penulis adalah bahasa yang
sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan.

7) Amanat
Moeliono dalam Pusat Bahasa, mengungkapkan bahwa amanat
adalah “pesan; perintah (dari atasan); keseluruhan makna atau isi suatu
pembicaraan; konsep dan perasaan yang hendak disampaikan
pengarang kepada pembaca atau pendengar”.Berdasarkan pemaparan
tersebut dapat disimpulkan bahwa amanat adalah suatu pesan yang
disampaikan oleh pengarang lewat karyanya kepada para pembacayang
biasanya dalam karya sastra mencerminkan pandangan hidup
pengarang yangbersangkutan, pandangannya tentangnilai-nilai
kebenaran, dan hal itu yang ingin disampaikan kepada pembaca.

b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar teks sastra itu,
tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun atau sistem organisme
sastra. Unsur ektrinsik memiliki pengaruh dalam sebuah karya sastra. Akan
tetapi, tidak ada maknanya jika unsur ekstrinsik hanya berdiri sendiri.
Meskipun demikian, unsur ekstrinsiktetaplah bagian penting dalam sebuah
karya sastra.
Ada beberapa unsur ekstrinsik di luar dari karya itu sendiri. Unsur
yang dimaksud antara lain biografi pengarang, buah pikiran pengarang, serta
latar socialbudaya yang dapat mendukung kehadiran karya sastra. Ini berarti
menunjukan bahwakarya sastra lahir tanpa adanya kekosongan budaya.

Anda mungkin juga menyukai