BAHASA INDONESIA
KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA
CERPEN SISWA KELAS XI SMK INFORMATIKA.
DISUSUN OLEH:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas proposal penelitian yang berjudul “KESALAHAN DALAM
PENGGUNAAN HURUF KAPITAL PADA CERPEN SISWA KELAS XI SMK
INFORMATIKA.”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kalimat efektif bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhaidah M.Pd selaku Dosen Mata
Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya proposal penelitian ini.
Penulis menyadari proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan proposal penelitian ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
a. Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta
membangun cerita.Burhan Nurgiantoro berpendapat bahwa “Unsur intrinsik
adalah unsur-unsur yang membangun sebuah karya sastra itu sendiri. Unsur-
unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra
imajinasi seorang pengarang.Unsur-unsur secara faktual akan dijumpai jika
orang membaca karya sastra.”Unsur intrinsik tersebut adalahtema, tokoh dan
penokohan, plot, sudut pandang, latar (setting), gaya bahasa, serta amanat.
1) Tema
Stanton dan Kenny dalam Burhan Nurgiantoromengungkapkan
bahwa “tema adalah maknayang dikandung oleh sebuah
cerita.”15Makna pada cerpen dapat dipahami dengan mudah karena
tidak merubah nasib seorang tokoh yang diceritakan dan hanya
membahas satu ceritadari awal hingga akhir cerita.
2) Tokoh
Berbicara masalah tokoh dan penokohan ini merupakan salah
satu hal yang penting kehadirannya dalam sebuah karya sastra dan
bahkan sangat menentukan, karena tidak akan mungkin ada suatu
karya sastra tanpa adanya tokoh yang diceritakan. Pada dasarnya tokoh
dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan.
Jones dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
“Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seorang
yang ditampilkan dalam sebuah cerita”.Proses penampilan tokoh
tersebut dengan pemberian watak, sifat, atau kebiasaan tokoh pemeran
dalam sebuahcerita.
3) Plot
Stanton dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu
hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu
disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Artinya
dalam sebuah cerita memiliki keterkaitan antara satu sama lain atau
saling terhubung.
4) Latar
Menurut Abrams di dalam buku Burhan, “latar atau setting
adalah landas tumpu, menunjukpada pengertian tempat, hubungan
waktusejarah, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan”. Artinya, latar memberikan pijakan cerita
secara konkret dan jelas sehingga dapat memberikan kesan realitas
kepada pembacayang seakan-akan kejadian tersebut benar ada dan
terjadi.
Unsur latar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu latar tempat,
latar waktu, dan latar sosial. Latar tempat berkaitan dengan lokasi
terjadinya peristiwa yang diceritakan, latar waktu berhubungan dengan
masalah kapan terjadinya peristiwa dan dapat dikaitkan dengan waktu
faktual, dan latar sosial berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat
di tempat yang diceritakan dalam suatu karya.
5) Sudut pandang
Abrams dalam Burhan Nurgiantoro mengungkapkan bahwa
“sudut pandang, point of view, menunjukkan pada cara sebuah cerita
dikisahkan. Ia merupakan cara dan atau pandangan yang dipergunakan
pengarang sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya
fiksi kepada pembaca”.
Sudut pandang digunakan pengarang sebagai sarana penyajian
tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk
cerita.Sudut pandang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sudut
pandang orang ketiga (dia), sudut pandang orang pertama (aku), dan
sudut pandang campuran (aku, dia, kau).
6) Gaya bahasa
Bahasa merupakan sarana pengungkap sastra. Bahasa menjadi
media perantara antara penulis dan pembaca. Penggunaan bahasa
dalam teks bergantung pada pokok dan tujuan teks yang bersangkutan.
Artinya bahasa yang dipilih oleh seorang penulis adalah bahasa yang
sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan.
7) Amanat
Moeliono dalam Pusat Bahasa, mengungkapkan bahwa amanat
adalah “pesan; perintah (dari atasan); keseluruhan makna atau isi suatu
pembicaraan; konsep dan perasaan yang hendak disampaikan
pengarang kepada pembaca atau pendengar”.Berdasarkan pemaparan
tersebut dapat disimpulkan bahwa amanat adalah suatu pesan yang
disampaikan oleh pengarang lewat karyanya kepada para pembacayang
biasanya dalam karya sastra mencerminkan pandangan hidup
pengarang yangbersangkutan, pandangannya tentangnilai-nilai
kebenaran, dan hal itu yang ingin disampaikan kepada pembaca.
b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar teks sastra itu,
tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangun atau sistem organisme
sastra. Unsur ektrinsik memiliki pengaruh dalam sebuah karya sastra. Akan
tetapi, tidak ada maknanya jika unsur ekstrinsik hanya berdiri sendiri.
Meskipun demikian, unsur ekstrinsiktetaplah bagian penting dalam sebuah
karya sastra.
Ada beberapa unsur ekstrinsik di luar dari karya itu sendiri. Unsur
yang dimaksud antara lain biografi pengarang, buah pikiran pengarang, serta
latar socialbudaya yang dapat mendukung kehadiran karya sastra. Ini berarti
menunjukan bahwakarya sastra lahir tanpa adanya kekosongan budaya.