MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Yang Diampu Oleh Ahsani Maulidina, M.Pd.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan
diajarkan. Dengan adanya bahasa, kebudayaan pada suatu bangsan dapat dibentuk,
dibina, dan dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi-generasi
mendatang. Menurut Keraf (2004: 1), bahasa merupakan alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam penulisaan kata
2. Mengetahui cara penulisan kata dengan benar
3. Mengetahui cara penggunaan tanda baca yang baik dan benar
4. Mengetahui akan bentuk-bentuk kata serapan
5. Mengetahui Perbedaan huruf capital dan huruf miring
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.3 Penggunaan Penulisan Ejaan
A. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas
huruf yang berikut. Nama tiap huruf disertakan di sebelahnya.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri
atas huruf a, e, i, o, dan u.
*Dalam pengajaran lafal kata, dapat digunakan tanda aksen jika ejaan
kata menimbulkan keraguan. Misalnya: Anak-anak bermain di teras
(téras).
5
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p. q, r, s, t, v, w,
x, y, dan z. * Huruf k di sini melambangkan bunyi hamzah. **
Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
dengan ai, au, dan oi.
6
E. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.
7
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
8
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat. Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere
9
9. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan
ukuran. Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
10
13. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di kali
menyeberangi selat
pergi ke arah tenggara
11
16. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
geografi yang digunakan sebagai nama jenis. Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57,
Tahun 1972
12
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen
resmi. Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
S.S. sarjana sastra
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
13
Sdr. Saudara
14
B. Huruf Miring
15
2.4 Penulisan Kata
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, makalah, jurnal, hingga
skripsi. Diperlukan juga untuk memperhatikan aturan penulisan kata yang
sesuai dengan PUEBI, guna menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas.
Dalam kaidah penulisan kata, terdapat 11 hal yang harus diperhatikan
untuk membuat karya ilmiah, antara lain :
A. Kata Dasar
Kata dasar merupakan suatu kata yang ditulis sebagai satu
kesatuan, misalnya:
B. Kata Berimbuhan
Kata berimbuhan merupakan kata dasar yang mendapat tambahan
imbuhan baik dari awal kalimat, pertengahan, akhiran, hingga
sisipan.
Berjalan lukisan
Bergeletar batuan
Mempermudah peringatan
Menengok penetapan
16
2. Jika suatu kata dasar memiliki bentuk terikat, maka
penulisannya akan diikuti serangkai dengan kata yang
mengikutinya. Misalnya:
Antarkota Dwitunggal
Antibiotik Demoralisasi
Adikuasa Ekstrakulikuler
Aerodinamika Infrastruktur
Bioteknologi Mancanegara
Biokimia Mahasiswa
Bikarbonat Multilateral
C. Bentuk Ulang
Bentuk ulang merupakan gabungan kata yang ditulis secara
lengkap dengan menambahkan tanda hubung (-) di antara unsur-
unsurnya sebagai pengulangan kata. Misalnya:
Anak-anak Terus-menerus
Buku-buku Berjalan-jalan
Biri-biri Laba-laba
Kuda-kuda Sia-sia
Pedang-pedang Berputar-putar
Mondar-mandir Barang-barang
Sayur-mayur Undang-undang
17
D. Gabungan Kata
Gabungan kata merupakan perpaduan dari dua kata dasar sehingga
menciptakan sebuah kata dengan makna yang baru.
18
4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus
ditulis serangkai. Misalnya:
Dilipatgandakan Menggarisbawahi
Pertanggungjawaban Penghancurleburan
Menyebarluaskan Berkesinambungan
Apalagi Radioaktif
Bagaimana Saputangan
Barangkali Sediakala
Dukacita Sukacita
Kilometer Daripada
Belasungkawa Adakalanya
E. Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata merupakan suatu kata dasar yang
dipotong sehingga bisa dieja dan dibicarakan dengan baik.
Bu-ah Ni-at
Di-am Ma-in
19
Ba-ut Sa-at
Pan-dai Sur-vei
Au-la Am-boi
Sau-da-ra
Ba-pak Ke-nyang
Ka-kek Mu-sya-wa-rah
De-ngan Ba-ngun
Swas-ta Ban-teng
Pang-gung Bing-kai
Man-di Cang-kir
20
Maka, pemenggalannya akan dilakukan di antara huruf
konsonan pertama dan kedua. Misalnya:
In-fra Am-blas
In-stru-men Ben-trok
Ek-sklu-sif Ul-tra
Bang-krut makh-luk
Bang-sa sang-gup
Ikh-las kong-res
Mem-pertanggungjawabkan Memper-tanggungjawabkan
Mempertanggung-jawabkan Mempertanggungjawab-kan
Me-rasakan Merasa-kan
Per-buatan Perbuat-an
Le-takkan Letak-kan
Ke-kuatan Kekuat-an
21
3. Pemenggalan kata berimbuhan yang ternyata mengalami
perubahan pada bentuk kata dasarnya. Maka, pemenggalannya
akan dilakukan seperti kata dasar. Misalnya:
Me-nu-tup Me-nge-cat
Me-ma-kai Pe-mi-kir
Me-nyem-prot Pe-no-long
Me-nya-pu Pe-nge-tik
Pe-nye-but Pe-nga-rang
Ge-ri-gi Ge-mu-ruh
Si-nam-bung Se-ru-ling
Te-lun-juk Ge-le-tar
Ge-lem-bung Ke-ru-dung
Ini ada
Ibu mau
6. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain,
pemenggalannya dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap
unsur gabungan itu dipenggal seperti kata dasar. Misalnya:
22
Biografi Bio-grafi Bi-o-gra-fi
Fotokopi Foto-kopi Fo-to-ko-pi
Reprografi Repro-grafi Re-pro-gra-fi
Interaktif Inter-aktif In-ter-ak-tif
Kilogram Kilo-gram Ki-lo-gram
Pascapanen Pasca-panen Pas-ca-pa-nen
F. Kata Depan
1. Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya
G. Partikel
23
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya:
Bagaimanapun Maupun
Adapun Meskipun
Ataupun Sekalipun
Biarpun Walaupun
Kalaupun Sungguhpun
24
Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari
UB Universitas Brawijaya
UI Universitas Indonesia
25
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
WHO World Health Organization
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
3. Singkatan yang terdiri atas huruf awal seyiap kata yang bukan
nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya:
PT Perseroan terbatas
SD Sekolah dasar
4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan
tanda titik. Misalnya:
Hlm. halaman
Dll. Dan lain-lain
Dsb. Dan sebagainya
Dsr. Dan seterusnya
Yth. Yang terhormat
Ttd. Tertanda
Dkk. Dan kawan-kawan
5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam
surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya:
26
a. n. atas nama
d. a. dengan alamat
u. b. untuk beliau
s. d. sampai dengan
Kg kilogram
Cm sentimeter
Fe ferum
l liter
Rp rupiah
7. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata
ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya:
27
Kaltim Kalimantan Timur
Suramadu Surabaya-Madura
Jabar Jawa Barat
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,
IX
28
0,5 sentimeter 6 jam 6 menit
11 kilogram Pukul 14.10
3 meter persegi Tahun 2023
Rp100.000,00 13 Februari 2023
US$3.50* 10 dolar Amerika
2.000 rupiah 111 orang
a. Bilangan Utuh
Misalnya:
Tujuh 7
Tujuh puluh tujuh 77
29
Tujuh ratus tujuh puluh tujuh 777
b. Bilang pecahan
Misalnya:
Setengah
Tiga perempat
Satu per enam belas
Satu persen
Satu permil
30
8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika
perlu, susunan kalimatnya diubah sehingga bilangan yang tidak
dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat
diawal kalimat. Misalnya:
10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja
sebagiannya agar lebih mudah untuk dibaca. Misalnya:
31
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 250 juta rupiah
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 120 juta orang
11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus
dalam teks, kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan
kuitansi. Misalnya:
Kata ganti -ku dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya
32
K. Kata Sandang si dan sang
33
2.5.2 Ragam-ragam Tanda Baca
2) Tanda koma ( , )
34
a) Tanda koma biasa dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang
satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata
seperti, namun, tetapi, melainkan
b) Tanda koma biasa dipakai di anatara unsur-unsur dalam seuatu
pembilangan.
c) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain yang mengiringinya dalam suatu kalimay jika petikan
langsung itu berakhir dengan tanda tanya ataupun tanda seru.
d) Tanda koma digunakan unruk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
e) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat, apabila anak kalimat tersebut mendahului induk
kalimatnya.
f) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti, o, ya,
wah, aduh, dan kasiahan, atau kata-kata yang digunakan sebagai
sapaan seperti, Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat di
dalam sapaan.
3) Tanda Hubung ( - )
35
e) Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian
kata atau ungkapan.
f) Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris.
g) Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian
tanggal dan huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
4) Titik koma ( ; )
a) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap uang
diikuti rangkaian atau pemerian.
b) Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, bab
dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan,
serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
c) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
d) Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk
setara
e) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
f) Tanda titik koma digunakan untuk akhiri pertanyaan perincian
dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam
hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan
kata dan.
36
b) Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang
memerlukan pemerian.
c) Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan
halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, serta (c) judul dan
anak judul suatu karangan.
d) Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain
yang menyatakan perbandingan dalam bentuk angka.
e) Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
f) Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
37
b) Tanda elipsis juga digunakan untuk menunjukkan bahwa dalam
kalimat atau naskah ada yang dihilangkan.
c) Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan jika dalam suatu
kalimat atau kutipan, ada bagian yang dihilangkan.
38
b) Tanda kurung dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang
memerinci urutan keterangan. Contoh: Faktor produksi
menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi, (c) tenaga
kerja,
c) Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Contoh Pejalan kaki
itu berasal dari (kota) Surabaya.
39
14) Tanda Garis Miring (/)
a. Tion = si
b. Tics = tik
c. Aph = raf
d. Ex = eks
e. Ty = tas
40
f. E = es
g. List = lis
h. Is = se
i. Ox = oks
j. Dy = di
3. Lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula, seperti
41
a. keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian
yang kira-kira bersepadan dengan kata sialan, ber asal dari
xssssssskata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
b. logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen,
ddddddberasal dari kata lughah yang bermakna bahasa atau aksen.
c. naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
a. application – aplikasi
b. actor – aktor
c. aquarium – akuarium
d. allergy – alergi
e. artist – artis
f. access – akses
g. acting – akting
h. accessory – asesori
a. abonemen (abonnemen)
b. absen (absent)
c. absensi (absentie)
d. afdruk (afdruk)
e. Agustus (augustus)
f. agen (agent)
42
g. ajudan (adjudant)
h. administrasi (administratie)
i. admiral (admiraal)
2.7 Implementasi
Pagi itu, Santi sedang belajar biologi di kelas bersama
teman-temannya. Kebetulan guru yang mengajar menugaskan mereka untuk
menyalin materi yang ada, pada saat menulis dan menemukan bahasa asing
Santi langsung menggaris bawahi tulisan tersebut, temannya yang melihat
pun bingung dan bertanya, Santi yang paham pun menjelaskan bahwa
penulisan bahasa asing ketika ditulis tangan cukup digarisbawahi saja
karena hal tersebut sudah menandakan bahwa kata atau kalimat yang
digarisbawahi itu adalah bahasa asing.
43
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa ejaan adalah sebuah aturan dalam menuliskan
bahasa Indonesia dengan memperhatikan penggunaan huruf, kata, dan tanda baca
yang sesuai dengan kaidah yang disepakati untuk menyelaraskan keseragaman
bentuk penulisan terkhusus pada bahasa tulis yang nantinya hal tersebut akan
berdampak pada ketepatan dan juga kejelasan makna dari penulisan sebuah kata
maupun kalimat yang mempunyai empat fungsi serta pnggunaan penulisan ejaan
digunakan untuk huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan, huruf diftong,
gabungan huruf konsonan, dan penggunaan huruf kapital dan huruf miring dalam
tatanan penulisan bahasa Indonesia. Dan penggunaan penulisan diantaranya Kata
dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang, gabungan kata, pemenggalan kata, kata
depan, partikel, angka dan bilangan, kata ganti ku-, kau-, mu-, dan nya-, serta kata
sandang si dan sang. Ragam-ragam tanda baca diantaranya tanda titik, tanda
koma, tanda hubung, titik koma, tanda titik dua, tanda tanya, tanda seru, tanda
elipsis, tanda petik tunggal, tanda petik, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda
pisah, tanda garis miring, tanda penyingkat atau apotrof.
44
DAFTAR RUJUKAN
45