Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

OLEH

KELOMPOK 3

Fio Kurnia 23200011


Selvi Anggraini 23200021

DOSEN PENGAMPU

Mimi, SI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT, yang mana atas berkat dan rahmatnya kami
sebagai penulis diberi kesempatan dalam menyelesaikan sebuah makalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul Ejaan yng disempurnakan .

Terimakasih kepada ibu Mimi, SI sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan arahan serta bimbingan sehingganya makalah ini dapat
diselesaikan. Terimkasih kepada rekan kelompok atas kerja samanya dalam menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami
mohon kritik dan sarannya demi kebaikan makalah ini, dan untuk makalah- makalah
kedepannya.

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................................2
A. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).............................................................................................2
B. Pemakaian Huruf..........................................................................................................................2
C. Penulisan Huruf............................................................................................................................2
D. Penulisan Kata..............................................................................................................................5
E. Penulisan Unsur Serapan..............................................................................................................6
F. Jenis dan Fungsi Tanda Baca........................................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................................................10
B. Saran...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemilihan kata sering dianggap suatu hal yang sepele, padahal suatu kesalahan
besar jika kita menganggap hal demikian. Pemiliahan kata adalah suatu persoalan
yang sederhana, tidak perlu dibicarakan atau dipelajari karna akan terjadi dengan
sendirinya secara wajar pada diri manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali
kita menjumpai orang-orang yang sangat sulit mengungkapkan maksut atau segala
sesuatu yang ada dalam pikirannya dan sedikit sekali variasi bahasanya. Kita pun juga
menjumpai orang-orang yang boros sekali dalam memakai perbendaharaan katanya,
namun tidak memiliki makna yang begitu berarti. Oleh karna itu agar tidak terseret
kedalam dua hal tersebut , kita perlu mengetahui betapa pentingnya peranan kata
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakangnya, permasalahan yang akan dibahas yaitu:


1. Apakah pengertian dari EYD (Ejaan Yang Disempurnkan)?
2. Apa kaidah dari EYD?

A. Manfaat Penulisan
Agar para pembaca dapat lebih mengerti dan memahami penggunaan Ejaan
Yang Disempurnakan dalam tata bahasa Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan. EYD disini
diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam penulisan karya ilmiah
perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah karya tulis. Karena
dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang mendetail.
Singkatnya EYD digunakan untuk membuat tulisan dengan cara yang baik dan benar.

B. Pemakaian Huruf

1. Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf A B C
D E F… berjumlah 26 huruf.
2. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vocal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, i,
u, e, dan o
3. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan adalah selain huruf vocal yang terdiri
atas b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
4. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au,
dan oi.
5. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.

C. Penulisan Huruf

2
Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu:
 Penulisan huruf besar
 Penulisan huruf miring

Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut:

1. Penulisan Huruf Besar (Kapital)


Kaidah penulisan huruf besar dapat digunkan dalam beberapa hal, yaitu:
1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya:
 Dia menulis surat di kamar
 Tugas bahasa Indonesia sudah dikerjakan
2) Digunkan sebagia huruf pertama petikan langsung. Misalnya:
 Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.
 “kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.
3) Digunkan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan
dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, nama kitab suci. Misalnya:
 Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.
 Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.
4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, kerturunan,
keagamaan yang diikuti dengan nama orang. Misalnya :
 Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin
 Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.
5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi,
dan nama tempat. Misalnya:
 Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberi bantuan mobil.
 Laksamana Muda Udara Abd. Rahmat telah dilantik.
6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang. Misalnya:
 Ibrahim Naki
 Nofayanti
7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama
bahasa. Misalnya:
 Bahasa Indonesia.
 Suku Sunda.
8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah. Misalnya:
3
 Tahun Hijriyah hari Jumat.
 Bulan April hari Lebaran.
9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.
Misalnya:
 Laut Jawa Jazirah Arab.
 Asia Tenggara Tanjung Harapan
10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama Negara, lembaga,
pemerintahaan, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali
terdapat kata penghubung. Misalnya:
 Republik Indonesia
 Majelias Permusyawaratan Rakyat
11) Digunakan sebagai huruf pertama petunjuk kekerabatan atau sapaan
dan pengacuan. Misalnya:
 Surat Sudara sudah saya terima.
 Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.
12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti anda. Misalnya:
 Surat Anda telah saya balas.
 Sudahkah Anda sholat.
13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat
dan sapaan. Misalnya:
 Dr. Ibrahim Naki
 Abdul Manaf Husain, S.H
14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulangan
sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan serta dokumen resmi. Misalnya:
 Perserikatan Bangsa-Bangsa
 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata didalam judul, majalah,
surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung. Misalnya:
 Bacalah majalah Bahasa dan Sastra
 Ia menyelesaian makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”

2. Penulisan Huruf Miring


Huruf miring digunkan untuk:
4
1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikitip dalam
tulisan. Misalnya:
 Buku Negara kertagama karangan Prapanca.
 Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.
2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata dan
kelompok kata. Misalnya:
 Huruf pertama kata abad adalah a
 Dia bukan menipu, tapi ditipu

D. Penulisan Kata

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu:
1. Kata Dasar
Merupakan kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis
sebagai suatu kesatuan. Misalnya:
 Dia teman baik saya.
2. Kata Turunan (Kata berimbuhan)
Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu:
Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalanya
 Membaca
 Menulis

Awalan dan akiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau
mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Misalnya:
 Bertepuk tangan
 Sebar luaskan.

Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan
dan akiran, kata ditulis serangkai. Misalnya:
 Menandatangani
 Keanekaragaman

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi gabungan
kata itu ditulis serangkai. Misalnya:
 Antarkota
5
 Mahaadil

3. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis jenis
kata ulang yaitu:
 Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal. Misalnya = Laki : Lelaki
 Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya =
Laki : Laki-laki
 Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya =
Sayur : Sayur-mayur
 Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya = Main : Bermain-main

E. Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli
bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena
pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa
memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya
mengunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu:
1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh,
baik tulisan maupun ucapan,tidak mengalami perubahan. Contoh yang
tergolong secara adosi, yaitu : editor, cavitas academica, de facto, brdge.
2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan kedalam
kidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisanmya. Salah
satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem,
atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

F. Jenis dan Fungsi Tanda Baca

1. Tanda titik (.)


Fungsi dan pemakaian tanda titik:
6
 Untuk mengakiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
 Pada akir singkatan nama orang,
 Diletakan pada akir singkatan gelar, jabatan, pangkat dan jabatan,
 Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
 Dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar atau daftar,
dll.

2. Tanda koma (,)


Fungsi dan pemakaian tanda koma:
 Memisahkan unsur-unsur dalam suatu permerincian atau pembilang,
 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimat,
 Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat, dll.

3. Tanda seru (!)


Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan
atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau
rasa emosi yang kuat.

4. Tanda titik koma (;)


Fungsi dan pemakaian titik koma:
 Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara,
 Memisahkan kalimat yang setara didalam suatu kalimat majemuk
sebagai pengganti kata penghubung,

5. Tanda titik dua (:)


Tanda titik dua digunkan dalam hal-hal sebagai berikut:
 Pada akir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau
pemerian,
 Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian,
 Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam
percakapn
 Diantara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman antara bab dan
ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.

7
6. Tanda hubung (-)
Dipakai dalam hal berikut:
 Menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris,
 Menyambung unsur-unsur ulang,
 Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

7. Tanda ellipsis (…)


Dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti:
 Menggambarkan kalimat yang terputus-putus,
 Menunjukan bahwa suatu petikan ada bagian yang dihilangakan.
8. Tanda Tanya (?)
Fungsi dan kegunaan tanda Tanya:
 Tanda Tanya selalunya dipakai pada setiap akir kalimat Tanya.
 Tanda Tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung
menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang
dapat dibuktikan kebenarannya.

9. Tanda kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam hal-hal berikut:
 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan,
 Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok
pembicaraan,
 Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.

10. Tanda kurung siku ( {..} )


Digunakan untuk :
 Mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sabagia koreksi atau
tambahan pada akir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang
lain.
 Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung.

11. Tanda petik (“…”)


Fungsi tanda petik:
8
 Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau
bahan tertulis lain,
 Mengapit judul syair, keterangan, bab buku apabila dipakai dalam
kalimat,
 Mengapit istilah yang kurang dikenal.

12. Tanda petik tunggal (‘..’)


Mempunyai fungsi:
 Mengapit petikan yang tersusun didalam petikan lain,
 Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

13. Tanda garis miring (/)


Berfungsi:
 Dipakai dalam penomoran kode surat,
 Dipakai sebagai pengganti kata atau, per atau nomor alamat.

14. Tanda penyingkat (Apostrof) (‘)


Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam Bahasa Indonesia
yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan
penulisan huruf capital dan huruf miring, serta penulisan unsur serapan.
EYD disini diartikan sebagai tata bahasa yang disempurnakan. Dalam
penulisan karya ilmiah perlu adanya aturan tata bahasa yang menyempurnakan sebuah
karya tulis. Karna dalam sebuah karya tulis memerlukan tingkat kesempurnaan yang
mendetail.
Dalam uraian singkat yang telah disajikan kita bisa menarik
kesimpulan/penulis mencoba memberikan kesimpulan berdasarkan data-data dan fakta
dilapangan menunjukan masi banyak orang-orang yang tidak memahami pemakaian
bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar. Jadi
dilihat dari fungsinya bahasa merupakan jantung dari kehidupan ini kerna tanpa
bahasa kita tidak akan bisa berinteraksi sesame yang lain.

B. Saran

Sudah selayaknya kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia dapat menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar khususnya dalam bahasa tulis. Dengan adanya
penjabaran tentang pemakaian EYD diharapkan pembaca dapat memahami dan
menerapkan penggunaan EYD dalam pembuatan suatu karya tulis. Dan semoga
penjabaran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Finoza, Lamudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,..

Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta:

Balai Pustaka.

Anonim. 1992, Pedoman Umum Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai