Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“ EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ”


DOSEN PENGEMUH
JUWITA M.Pd

KELOMPOK 3

DISUSUN OLEH :
MELY YANA RABIUL NINGSI
( 22020006 )

UNIVERSITAS DEHASEN
FAKULTASA ILMU KOMPUTER
PRODI REKAYASA SISTEM KOMPUTER
SAWA LEBAR KAMPUS 1 JL. MERANTI RAYA NO.32 TAHUN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Ejaan Yang Disempurnakan. Tidak lupa kita
kirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
Semoga makalah yang kemi buat dapat bermanfaat bagi kita semua, jika ada
kesalahan dalam pembuatan makalah ini saya pribadi meminta maaf, terima kasih
kepada Ibu Juwita M.Pd yang telah memberikan bimbingan, dan terima
kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bengkulu, 01 Maret 2023


Penulis ,………..

Melly Yana Rabiyul Ningsih


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I      PENDAHULUAN ....................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................2
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................3
C. Tujuan ..................................................................................................................4
BAB II    PEMBAHASAN  ......................................................................................................5
BAB III   PENUTUP .............................................................................................................6
A. Kesimpulan .........................................................................................................7
B. Saran .................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................9
 BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
     Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat Indonesia.  Seperti
yang diketahui bahwa kegiatan komunikas dimulai dari hal yang ingin disampaikan oleh
komunikator, kemudian dilanjutkan dengan mengolah gagasan atau hal yang disampaikan
komunikator sehingga hal yang disampaikan komunikator tersebut dapat diterima oleh
komunikan dengan tepat. Dengan demikian, sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia harus
mampu menyampaikan maksud komunikator dengan tepat.  Maksud atau amanat
komunikasi ini bisa berupa informasi tentang fakta, peristiwa, ungkapan ide, pendapat, perasaan,
keinginan, dan sebagainya. Hal-hal itu dituangkan dalam aspek kebahasaan yang berupa kata,
kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam
bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan, tempo) dalam bahasa
lisan.
     Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam,
yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri dalam proses komunikasi (Sloka,
2006:118). Variasi-variasi tersebut sejajar, dalam pengertian tidak ada yang lebih tinggi daripada
yang lain.

B. RUMUS MASALAH
1.    Apakah itu EYD (ejaan yang disempurnakan) yang benar?
2.    Bagaimana pedoman penulisan huruf dalam Bahasa Indonesia?
3.    Bagaimanakah aspek tata bahasa dalam penelitian?
4. Jelaskan istilah singkatan dan lambang ?
5.

C. TUJUAN MASALAH
1.    Untuk mengetahui pengertian EYD (ejaan yang disempurnakan) .
2.    Untuk mengetahui pedoman penulisan huruf dalam bahasa indonesia.
3. Untuk mengetahui aspek tata bahasa dalam penelitian
4.    Untuk mengetahui istilah singkatan dan lambang
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EJAAN YANG DI SEMPURNAKAN


Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda
baca sebagai sarananya. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa. Ejaan merupakan
kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk,
terutama dalam bahasa tulis. 
1.Revisi 1987
Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan “Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD
edisi 1975.
2. Revisi 2009
Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti
dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
B. Fungsi Ejaan Yang Disempurnakan
Menurut Siti Mutmainah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019), ejaan
harus diterapkan dalam penulisan bahasa. Ejaan memiliki sejumlah fungsi penting, yaitu:

1. Landasan pembakuan tata bahasa Penggunaan ejaan dalam penulisan bahasa akan
membuat tata bahasa yang digunakan semakin baku.
2. Landasan pembakuan kosa kata serta istilah Tidak hanya membuat tata bahasa semakin
baku, ejaan juga membuat pemilihan kosa kata dan istilah mennadi lebih baku.
3. Penyaring masuknya unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia Ejaan juga memiliki fungsi
penting sebagai penyaring bahasa lain ke bahasa Indonesia. Sehingga dalam penulisannya
tidak akan menghilangkan makna aslinya.
4. Membantu pemahaman pembaca dalam mencerna informasi Penggunaan ejaan akan
membuat penulisan bahasa lebih teratur. Hal ini membuat pembaca semakin mudah
dalam memahami informasi yang disampaikan secara tertulis.

C. PEDOMAN PENULISAN HURUF


1. Pemakaian Huruf
Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf
abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.
 Huruf Abjad
Abjad dalah suatu kumpulan huruf berdasarkan urutan yang umum atau baku.Abjad yang
digunakan dalam ejaan bahasa indonesia terdiri atas huruf yang berikut, yaitu :
a,b,c,d,e,f,g,h,i,j,k,l,m,n,o,p,q,r,s,t,u,v,w,x,y,z
 Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan
u
 Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf :b,
c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
 Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.
Gabungan Huruf Konsonan

2.    Penulisan Huruf


a.  Penulisan Huruf Besar (Kapital)
     Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :
Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. 
1. Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang    berhubungan dengan nama
Tuhan, dll.
2. Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan,
3. Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang, dll.
b. Penulisan Huruf Miring
Huruf miring digunakan untuk : 
1. Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
2. Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.
   3.      Penulisan Kata
Ada bebrapa hal yang pelru diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :
1)   Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu
kesatuan.
2)   Kata Turunan
kata turunan, yaitu :
-          Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
-          Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti
-          Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran,
-          Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi
3)      Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-) Jenis jenis kata ulang yaitu :
-  Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.  Misalnya = Laki :  Lelaki
-  Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan. Misalnya = Laki : Laki-laki
-  Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem. Misalnya = Sayur : Sayur-mayur
-  Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan. Misalnya = Main :
Bermain-main.
4. Penulisan Unsur Serupa
Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa Indonesia
menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai bahasa Indonesia
sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang
ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan
yang telah diterapkan Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia
dikelompokkan dua bagian, yaitu :
• Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan
maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu :
editor, civitas academica, de facto, bridge.
 • Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa
Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara
adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
5.......Pemakaian Tanda Baca
-          Tanda Titik (.)
Penulisan tanda titik di pakai pada :
       Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
       Akhir singkatan nama orang.
       Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
       Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.
       Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
       Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
       Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan tabel. 
-          Tanda koma (,)
Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :
      Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
      Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.
      Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
      Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
      Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
      Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya

-       Tanda Titik Tanya ( ? )


Tanda tanya dipakai pada :
       Akhir kalimat tanya.
       Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan

-       Tanda Seru ( ! )


Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat. 
-       Tanda Titik Koma ( ; )
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. üMemisahkan kalimat yang setara
dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. 

-       Tanda Titik Dua ( : )


Tanda titik dua dipakai :
         Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
         Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
         Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
         Di antara jilid atau nomor dan halaman
         Di antara bab dan ayat dalam kitab suci
-       Tanda Elipsis (…)
Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwa dalam
suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai
empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.

-       Tanda Garis Miring ( / )


Tanda garis miring ( / ) di pakai :
       Dalam penomoran kode surat.
       Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.

-       Tanda Penyingkat atau Apostrof ( „)


       Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.

-     Tanda Petik Tunggal ( „…‟ )


       Tanda petik tunggal dipakai :
       Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
       Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.
-       Tanda Petik ( “…” )
Tanda petik dipakai :
      Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yang belum.
      Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
      Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

D. ASPEK TATA BAHASA DALAM PENELITIAN


1.    Penggunaan Kata Dasar
Misalnya : buku, pensil, gula, sudut, garam
Catatan   : Untuk istilah yang bukan kata jadian diprioritaskan terhadap istilah yang berupa kata
jadian.
Misalnya  : - gulma diprioritaskan terhadap tumbuhan pengganggu, dan
- hama diprioritaskan terhadap binatang pengganggu.
2.    Proses Pengimbuhan
Misalnya : penghasilan, penghapusan, pembinaan, pemeriksaan, berlarian, memudahkan,
terpesona, melaksanakan
3.    Proses Reduplikasi
Misalnya : jari-jari, kacang-kacangan, mata-mata, hati-hati, tetua, makan-makan, cepat-cepat,
lari-lari.
4.    Proses Penggabungan
Untuk istilah yang berupa gabungan kata sedapat-dapatnya berbentuk singkat mengikuti
contohnya kerja sama, meja tulis, pesawat terbang, kursi tamu, dan tidak menimbulkan arti
menyimpang.
5.    Proses Peleburan Fonem Yang Sama
Misalnya : - serbaneka    (serba aneka)
- koperasi     (ko-operasi)
6.    Proses Analogi Bentuk
Untuk membuat istilah baru dapat dilakukan dengan jalan menggunakan asas analogi.
Pola seperti prasangka dapat dipakai untuk menggubah bentuk prakarya, praduga, prarasa,
prasaran, prasangka.Pola seperti monoteisme dapat dijadikan dasar bagi bentuk marhaenisme,
sukuisme, humanisme.Sedangkan pola seperti swadesi dapat dijadikan dasar bagi bentuk
swasembada, swadaya, swakarya, swakarsa.

E. ISTILAH SINGKATAN DAN LAMBANG


1. Istilah Singkatan
Istilah singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan menurut tiga cara yang
berikut:
a.    Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih, tetapi bentuk lisannya sesuai
dengan bentuk istilah lengkapnya.
Misalnya:
cm                     yang dilisankan           sentimeter
l                         yang dilisankan            liter

b..   Istilah yang bentuk tulisannya terdiri atas satu huruf atau lebih yang lazimnya dilisankan
huruf demi huruf.
Misalnya:
DDT                 yang dilisankan            d-d-t (diklorodifeniltri kloroetana)
kVA                  yang dilisankan            k-v-a (kilovolt-ampere)
c.   Istilah yang dibentuk dengan menanggalkan sebagian unsur.
Misalnya:
Ekspres (yang berasal dari kereta api ekspres)
Harian ( yang berasal dari surat kabar harian)

2. Istilah Akronim
Istilah akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.
Misalnya:
Ø Laser (light amplification by stimulated emission of radiation)
Ø Radar (radio detecting and ranging)
Ø Rudal (peluru kendali)
Ø Sonar (sound navigation ranging)
Ø Tilang (bukti pelanggaran)

3.Lambang
1 Huruf Lambang
Huruf lambang ialah satu huruf atau lebih yang melambangkan konsep dasar ilmiah
seperti kuantitas, satuan, dan unsur. Huruf lambang tidak diberi titik di belakangnya.
Misalnya:
        F           >           gaya
        Hg         >         raksa (kimia)
        M          >           meter

F. SOAL DAN PEMBAHASAN


Pilihan ganda
1. Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun…
A. 1998
B. 1971
C. 1972
D. 22001
Jawaban : C. 1972

2. istilah yang berupa gabungan kata sedapat-dapatnya berbentuk singkat mengikuti contohnya
kerja sama, meja tulis, pesawat terbang, kursi tamu, dan tidak menimbulkan arti menyimpang,
adalah istilah dari proses… .
A. Proses Reduplikasi
B. Proses Analogi Bentuk
C. Proses Penggabungan
D. Proses Pengimbuhan
Jawaban : C. Proses Penggabungan

3. Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan
huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak...
A. 23 buah
B. 26 buah
C. 29 buah
D. 32 buah
Jawaban : B. 26 buah

4. Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf…
A. a, e, i, o, dan u
B. t, v, w, x,dan z.
C. A, b, c, d, dan r
D. a, b, c, d, dan t
Jawaban :A. a, e, i, o, dan u
5. Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan… .
A. Yo, ku,dan el
B. ai, au, dan oi.
C. Ek,tu,dan wr
D. aRt,dk dan we
Jawaban :B. ai,au dan oi

Soal Esay
1. Sebutkan aspek apa saja yang ada dalam tata bahasa penelitihan… .!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsusr serapan secara adaptasi… ?
3. Apa yang dimaksud istilah singkatan … ?
4. Sebutkan 5 penempatan penulisan tanda titik pada penulisan tanda baca ..!
5. Sebutkan 5 contoh kata dasar … .!
Jawaban :
1. a. Penggunaan kata dasar b. Istilah akronim c. Lambang
2. yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan,
tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas
academica, de facto, bridge.
3. Istilah singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya dipendekkan
4. Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan Akhir singkatan nama orang. Akhir
singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Dipakai untuk memisahkan bilangan atau
kelipatannya. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
5. Buku , pensil, gula, sudut, garam, BAB II

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
       Berdasarkan data yang dianalisis di atas, kesalahan ejaan dan kalimat tampak seperti hal
yang lumrah terjadi di tempat-tempat  umum. Data di atas hanya sebagian kecil dari begitu
banyaknya kesalahan yang terdapat tempat umum. Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis
kerena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kesalahan ejaan umumnya
mencakup kesalahan tanda baca, kesalahan penggunaan kata baku, dan  kesalahan prefiks.
Sedangkan kesalahan kalimat mencakup kesalahan struktur dan kesalahan prinsip pemilihan
kata.
       Kesalahan-kesalahan akan terlihat jelas apabila kita menganalisis dan mengembalikannya
atau mengacu pada sistem kaidah yang berlaku. Berbahasa tidak hanya terhenti pada aspek
makna (pokoknya dimengerti). Namun, sebagai bahasa ilmu, aspek gramatikal merupakan suatu
hal yang tidak boleh dikesampingkan. Jadi, setiap kalimat yang dibangun harus memenuhi syarat
gramatikal.

B. SARAN
Berdasarkan makalah diatas, perlu adanya peningkatan pemahaman penulisan yang sesuai
dengan kaidah EYD. Tujuannya agar terciptanya ragam kebahasaan yang efektif, mudah
dipahami, dan benar dilihat dari struktur serta ejaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


Finoza, Lamudin. 1993. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai