Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ejaan dan Pungtuasi

Disusun

Oleh

Christian Romanugrah Haholongan Tambunan

19310052

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
perlindungan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas rutin mata kuliah Bahasa
Indonesia. Topik makalah ini adalah “Ejaan dan Pungtuasi”. Makalah ini diharapkan dapat
menambah pengetahuan para pembaca terutama mahasiswa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini dan tulisan-tulisan yang akan
dibuat kedepannya.

Medan, 21 Mei 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi


dengan manusia lainnya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan dan bahasa
Negara di Indonesia. Ada 4 keterampilan berbahasa, yaitu yaitu keterampilan
menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilann
menulis. Dalam keterampilan berbahasa tersebut, ejaan dan pungtuasi diperlukan
etika berbahasa yang baik dan benar. Ejaan yang disempurnakan (EYD) adalah sub
materi dalam ketata bahasaan Indonesia yang memiliki peran yang cukup besar dalam
mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat
disampaikan dan difahami secara komprehensif dan terarah. Tanda baca (pungtuasi)
merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam menciptakan tulisan pada sebuah
kalimat, karena tanda baca merupakan unsur intonasi pada bahasa tulisan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ejaan ?
2. Apa saja fungsi ejaan ?
3. Apa pengertian pungtuasi ?
4. Apa saja fungsi pungtuasi ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendefinisikan pengertian dari ejaan.
2. Untuk mengklasifikasi fungsi dari ejaan.
3. Untuk memahami pengertian pungtuasi.
4. Untuk menjelaskan fungsi dari pungtuasi
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Ejaan

Menurut KBBI ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi


(kata, kalimat, dsb) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata, sedangakan ejaan
adalah suatu system aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan, ejaan
mengatur keseluruhan cara penulisan bahasa.

Macam-macam jenis ejaan yang pernah dipakai bangsa Indonesia :

1. Ejaan van Ophuijsen

Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa melayu dengan menggunakan huruf
latin, yang disebut Ejaan van Ophuijsen. Atau bisa disebut juga dengan Ejaan Balai
Pustaka. Van Ophuijsen merancang ejaan itu dibantu oleh Engku Nawawi yang
bergelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Pada saat itu
diusahakan untuk penyempurnaanya, contohnya pada tahun 1938 saat Kongres
Bahasa Indonesia yang pertama kali di Solo disarankan agar ejaan Indonesia lebih
diinternasionalkan. Ejaan ini dimuat dalam kitab Logat Melayoe (1901).

Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu dengan model yang
dimengerti oleh orang Belanda, yaitu dengan menggunakan huruf latin dan bunyi
yang mirip dengan tuturan Belanda, antara lain :

1. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata jang, pajah, sajang.


2. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata goeroe, itoe, oemoer.
3. Tanda diakritik, seperti koma, ain, dan tanda trema, dipakai untuk
menuliskan kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamai’.
4. Kata ulang diberi angka 2, misalnya pelan2, hati2, sama2.
5. Kata majemuk yang dirangkai ditulis dengan 3 cara:
a. Dirangkai menjadi satu, misalnya hoeloebalang, apabila.
b. Dengan menggunakan tanda penghubung, misalnya rumah-sakit.
c. Dipisahkan, misalnya putra bangsa.
2. Ejaan Soewandi

Pada tahun 1947 Soewandi yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri
Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan menetapkan dalam surat keputusannya
tanggal 19 Maret 1947, No. 264/Bhg bahwa perubahan ejaan bahasa indonesia dengan
maksid membuat ejaan yang berlaku menjadi lebih sederhana. Ejaan tersebut adalah
Ejaan Soewandi, tetapi masyarakat memberi julukan Ejaan Republik. Hal-hal yang
perlu diketahui sehubungan dengan ejaan ini adalah sebagai berikut :

1 Huruf eo deganti dengan u, seperti guru, itu, umur.


2 Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan huruf k, sepeti makmur, tak,
pak.
3 Kata ulang ditulis dengan angka 2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2-an.
4 Awalan dan kata depan di keduanya ditulis sama dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan kata
di- pada kata ditulis, dimakan.

3. Ejaan Melindo

Pada akhir tahun 1959 sidang utusan Indonesia-Melayu (Slametmulyana-Syeh


Nasir bin Ismail) menghasilkan konsep ejaan bersama yang dikenal dengan Ejaan
Melindo (Melayu-Indonesia).

4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD)

Peresmian pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia diresmikan pada tangan 16


Agustus 1972. Peresmian tersebut berdasarkan dengan Putusan Presiden No. 57,
tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengedarka buju kecil yang
berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai pedoman
ejaan saat itu. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat
keputusannya No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pada
tahun 1987 kedua pedoman ini direvisi yang dimana pada tanggal 9 september 1987
edisi revisi ini diperkuat dengan surat Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 0543a/U/1987.

Beberapa hal yang dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa indonesia yang
Disempurnakan adalah sebagai berikut :

1. Perubahan huruf

Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan


dj djarak, djauh j jalan, jauh
j pajung, pajah y payung, payah
nj njonja, banjak ny nyonya, banyak
sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat
tj tjukup, tjutji c cukup, cuci
ch tarich, achir kh tarikh, akhir

2. Penulisan di- atau ke sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan
 di- atau ke (awalan) : ditulis, dibakar, dimakan, kekasih, kehendak
 di atau ke (kata depan) : di kampus, di rumah, di jalan, ke kampus.

2. Fungsi Ejaan

Pada kehiduan sehari-hari ejaan berfungsi untuk membantu para pembaca dalam memahami
suatu bacaan ataupun informasi. Namun dalam kaitannya dengan pembakuan bahasa, baik
yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan
mempunyai yang sangat penting. Fungsi ejaan tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa.


2. Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke bahasa Indonesia.

3. Pengertian Pungtuasi
Dalam KBBI pungtuasi berarti tanda garis yang digunakan secara konvensional untuk
memisahkan berbagai bagian dari satuan bahasa tertulis. Pungtuasi adalah tanda baca atau
simbol yang tidak berhubungan dengan suara atau kata pada suatu bahasa, melainkan adalah
simbol-simbol yang mewakili berbagai bentuk ekspresi dengan perbedaan variasi kecepatan,
keras lembut, intonasi yang berlainan serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Jadi
dapat disimpulkan fungsi dari penggunaan pungtuasi adalah untuk memisahkan kata, frase
dan kalimat untuk memperjelas maksud serta tujuan yang terkandung di dalam bahasa tulis
agar bahasa tulis itu jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.

Berikut adalah tanda baca pada bahasa Indonesia.

a. Tanda Titik (.)

1. Digunakan pada akhir kalimat peryataan. Misalnya:


2. Digunakan pada belakang angka atau huruf dalam suatu bagian, ikhtisar, atau
daftar.
3. Digunakan pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat atau sapaan.
4. Digunakan untuk memisahkan angka jam, menit dan detik yang menunjjukan
waktu dan jangka waktu.
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul
tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

b. Tanda koma (,)

1. Digunakan diantara kalimat yang terdapat unsur pemerincian atau pembilangan.


2. Untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan.
3. Untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan peng-hubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipun demikian.
5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru.

c. Tanda Titik Koma (;)


1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata peng-hubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam
kalimat majemuk.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam
kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

d. Tanda Titik Dua (:)

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.

e. Tanda Tanya (?)

1. Digunakan pada akhir kalimat tanya.


2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

f. Tanda Seru (!)

1. Digunakan untuk menyatakan perintah.


2. Digunakan untuk menggambarkan kesungguhan, tidak setuju, sependapat ,
ataupun rasa emosi.

g. Tanda Hubung (-)

1. Digunakan untuk menyambung kata-kata yang terpisah oleh pergantian baris. \


2. Digunakan untuk menyambung bagian kata-kata yang diulang.
3. Digunakan untuk memperjelas hubungan antara bagian kata atau ungkapan.

h. Tanda Pisah ( - )
1. 1. Digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan di luar bangun kalimat.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

i. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

1. Digunakan untuk mengapit makna kata atau ungkapan.


2. Digunakan untuk mengapit makna kata atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa
asing.

j. Tanda kurung ((…))

1. Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.


1. 2. Digunakan untuk mengapit huruf atau kata yang di dalam kalimat dapat
dihilangkan.
2. 3. Digunakan untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan
keterangan.

k. Tanda Kurung Siku ([…])

1. Digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu
menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam
naskah asli.
2. Digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah
bertanda kurung.

l. Tanda Garis Miring (/)

Digunakan sebagai pengganti kata atau, tiap, per, ataupun sebagai pemisah tanggal
lahir, atau memisahkan nomor alamat tertentu.

4. Fungsi Pungtuasi.
Adapun fungsi penggunaan pungtuasi/tanda baca dalam penulisan suatu kata/kalimat yang
benar antara lain :

1. Untuk menunjukkan struktur suatu tulisan.


2. Untuk menunjukkan intonasi pada suatu tulisan.
3. Untuk menunjukkan jeda yang dapat diawali sewaktu pembacaan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ejaan adalah aturan yang membantu para pembaca dalam membaca suatu bacaan.
EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupakan tata bahasa yang digunakan di Indonesia
disahkan pada tahun 1972.

Ada 3 fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia:

1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa


2. Sebagai landasan pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia

Pungtuasi adalah tanda atau simbol dalam bacaan untuk memisahkan atau
menjelaskan makna dalam tulisan.Fungsi pungtuasi adalah untuk memisahkan kata, kalimat
dan memperjelas tujuan dari bacaan.

B. Saran

Saran dan kritiik yang diberikan akan menjadi catatan bagi saya untuk perbaikan
tulisan-tulisan yang akan saya buat kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat dan
menambah pengetahuan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia

“Ejaan dan Pungtuasi”. hunterdarknes.blogspot.com . 05 November 2014 . 22 Mei 2021 .


http://hunterdarknes.blogspot.com/2014/11/ejaan-dan-pungtuasi.html .

“Sejarah Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia”. Slideshare.net . 01 Februari 2014 . 22 Mei


2021. https://www.slideshare.net/dhesono/sejarah-perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia

Anda mungkin juga menyukai