3. Syarat-syarat paragraph
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang benar,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatan yang lain dengan wajar dan bersetalian
secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang
sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
4. Jenis-jenis paragraf
a. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan
bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
Contoh:
Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah
pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat
hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.
b. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan
kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola
dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif,
naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan
untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.
c. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi)
atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contoh :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan
masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang
pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di
bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah
oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
c. Paragraf Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin
gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang
gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga
melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.
d. Paragraf Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta
terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai
sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-
menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
e. Paragraf Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul,
sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar
berdasarkan imajinasi.
Contoh.
Jam istirahat, Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengernyitakan kening, tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
f. Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat
peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat
pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat
pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika
kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan
sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak
sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya.
Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit
secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika
menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian)
baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam
pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk
organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan
KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah
untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi.
Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek batang selalu
diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil panennya
melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun
ini sangat melimpah.
a. Paragraf/alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang
mana cara penulisannya harus dimulai dengan garis baru.
1. Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang
paling pertama kita temui. oleh karena situ, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara
menarik agar memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka
sangat diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita
atau isi dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca
untuk memasuki alinea isi. Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman
untuk pengembangan karangan menuju tingkat selanjutnya. Dengan pedoman itu maka
akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana atau karangan.
Contoh :
Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac,
Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang
dan menyelam gara-gara waktu berusia 10 tahun dikirim ke sekolah musim panas di
Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak
sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang
penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa
celaka. Inilah asal mulanya ia semakain pandai berenang dan menyelam.
2. Alinea Isi
Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah
wacana atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam
suatu wacana atau karangan. Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara
menguraikan bagian-bagian ide pokok tersebut. Dalam menjelaskannya harus disusun
dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas penalaran yang masuk akal atau logis.
Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang
dapat dijadikan pedoman, yaitu :
1. Secara Eksplisit
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru
atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah kondisi tanah
di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peseta lomba Karya Ilmu
Pengetahuan Remaja 1982 dan siswa kelas II IPA SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat
sebagai pemenang harapan.
2. Secara Implisit
Ketukan tangan kecil di daun pintu sebuah rumah di pulau Mandangin, di malam
buta pertengahan Februari yang lalu membangunkan penghuninya. Seorang bocah
berseru dari luar memberi tahu, saat berangkat sudah tiba. Yang dipanggil bangkit dari
tidurnya, berkemas, dan turun ke pantai. Si bocah yang di pulau itu disebut Kacong,
berlalu kerumah lain untuk membangunkan yang lain pula, dan beberapa waktu
kemudian sebuah perahu dengan 18 awak meluncur ke tengah laut. Nelayan pulau
Mandangin turun mencari ikan. Besok siang mungkin mereka kembali ke darat dengan
tangkapan yang lumayan, tetapi boleh jadi pula ia pulang dengan hasil yang nihil.
Malam itu adalah melam mencari nafkah. Hari itu janji batas hutang yang ditumpuk
sampai ratusan ribu rupiah untuk setiap orang tengah ditunaikan.
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat
terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar, dan
sebagainya. Contoh :
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa
lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akn tetapi ada suatu persamaan umum yang
dapat diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua
penduduk . Kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan
pendidikan, dan pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa
diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam
berbagai bentuk yang positif. Keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat
menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa
diharapkan membuka kesempatn memajukan karir masing-masing warga desa
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh
banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun
yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of
life. Pandangan ini bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang
bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is
way of life, sebab produksi dicampur aduk dengan konsumsi.,sebab usaha pertaniannya
dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat taninya. Tetapi haruslah disadari
pula pula selama tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal
ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara
‘primitif’ dengan cara ‘modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat
dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat,
serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence,
petani yang maju tadi berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu
bertindak secara itu.
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu
tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke
kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat dikombinasikan dengan urutan
berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang
penting sampai tempat yang kurang penting. Contoh :
Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas
membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring
telah ditebarkan, anak laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong
bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu
malam hari sekali pun. Tugasnya saat ini adalah membetulkan payang (jaring), atau
menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama
satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke perahu berbarengan dengan naiknya jaring.
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja,
dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik,
sedangkan dalam pola urutan tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan
klimaks, penulis mengungkapkan gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin
meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan yang paling intens. Contoh :
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta
setelah dicekoki obat mencret Entro Vioform, 6 butir setiap hari selama 2 minggu.
Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi
setelah film berakhir, dan lampu dinyalakan diruang Press Club.
Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks. Jadi,
pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens
sampai ke yang kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan
antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju ke antiklimaksnya yang berupa
penyelesaian.
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda
juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang
serupa itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu
akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu. Contoh :
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar
diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak
mendominasi jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan
lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus
menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran.
Dia pun harus mencegahadanya monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan
kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya.
Pada akhir diskusi, pemimpin diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil
diskusi.
3. Alinea Penutup
Beberapa hal yang dapat diringkaskan dari pengamatan di atas. Pertama, terdapat
gejala rendahnya mutu murid SD di seluruh Indonesia,yaitu murid SD tidak hanya
mampu mencapai 50 % standar pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mereka.
Kedua, daerah-daerah dengan mutu murid SD yang lebih tinggi daripada rata-rata
nasional terletak di Indonesia bagian barat. Ketiga, ilmu pengetahuan alam adalah ilmu
yang paling parah diderita oleh semua murid SD, sedang matematika mrupakan ilmu
pengetahuan yang paling kaut mereka miliki. Keempat, rendahnya mutu murid SD terjadi
dalam jumlah murid yang naik dengan deras.
Contoh alinea penutup yang berupa penekanan kembali hal-hal yang penting
Demikianlah peta bumi KMD. Jangkauan KMD sangat luas, meluputi sebagian
besar rakya Indonesia. Pemerintah dalam hal ini hanya sekedar memberi dorongan pada
pertumbuhan dan perkambangan pers nasional, khususnya yang terbit di daerah-daerah.
Selanjutnya para penerbit pers itu sendirilah yang harus bekerja keras: menyusuri
pantai,dan sungai-sungai, memasuki hutan-hutan, ngarai, dan daerah-daerah pegunungan
untukmmencapai masyarakat pedesaan yang menjadi sasaran KMD.
1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi. Contoh:
2. Argumentasi
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut. Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan
begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai
sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan
saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.
C. SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan
yaitu semua kalimat dalam paragraf itu secara bersama-sama mendukung satu ide
atau gagasan pokok. Jadi, tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran
utamanya.
2. Koherensi
yaitu kepaduan atau kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat
lain dalam paragraf tersebut. Kepaduan kalimat dalam suatu paragraf dapat dijalin dengan
penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
3. Pengembangan
4. Efektif
ü Kalimat Pokok
Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian
tengah maupun akhir paragraf. Kalimat pokok adalah kalimat yang inti dari ide atau
gagasan dari sebuah paragraf.
ü Kalimat Penjelas
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam suatu kesatuan.
2. Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran.
F. UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan
pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh
pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan
susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi
(transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development
sentence),dan kalimat penegas.
Kalimat topik atau kalimat utama, biasanya ditempatkan secara jelas sebagai
kalimat awal suatu paragraf. Kalimat utama ini kemudian dikembangkan dengan
sejumlahkalimat penjelas sehingga ide atau gagasan yang terkandung kalam kalimat
utama itu menjadi semakin jelas.
1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci atau diuraikan lebih lanjut
1. (Dari segi arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri.
2. Arti kalimat kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam paragraf.
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat topik.
2. Dengan pembedaan, yaitu dengan menunjukkan maksud yang dikandung oleh pikiran
utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama.
3. Dengan contoh, yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang dinyatakan
dalam kalimat topik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alinea tidak lain dari suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau
lebih luas dari kalimat. Alinea bertujuan untuk memudahkan pengertian dan pemahaman
dengan menceraikan suatu tema dari tema yang lain serta memisahkan dan menegaskan
perkataan secara wajar dan formal.
Alinea memiliki tiga macam yaitu, alinea pembuka, alinea penghubung dan alinea
penutup.