Kelompok 7: Transmitter
Disusun Oleh:
M. Alwan Nur Ajie (1803332024)
Rachel Sandra A (1803332044)
Salsabilah Novitri (1803332025)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
nikmat dan karunianya kepada kita semua sehingga dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini disusun semata-mata tidak hanya untuk pemenuhan tugas
Bahasa Indonesia tetapi juga sebagai langkah untuk dapat membuat sebuah karya
tulis sesuai dengan yang aturan telah ditentukan. Penulisan makalah ini telah
semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Tidak lepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah
mendatang. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan
berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul .................................................................................................. i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .............................................................................. 1
1.2 Permasalahan ............................................................................... 1
1.3 Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kutipan ........................................................................................ 2-7
2.1.1 Kutipan Disertai Catatan Kaki ............................................. 2-6
2.1.2 Kutipan Tanpa Catatan Kaki ................................................ 6-7
2.2 Catatan Kaki ................................................................................ 7-18
2.2.1 Fungsi Catatan Kaki ............................................................. 7-8
2.2.2 Tempat Catatan Kaki............................................................ 9
2.2.3 Penulisan Catatan Kaki ........................................................ 9-10
2.2.4 Ibid., Op.Cit. dan Loc.Cit. ................................................... 10-14
2.2.5 Referensi Buku, Jurnal, Majalah, dan Surat Kabar .............. 14-18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kutipan, Catatan Kaki, dan Daftar Pustaka sudah pernah kita temukan
ketika mulai belajar pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah.
Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka, kutipan, dan catatan kaki biasanya
diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam
sebuah ulangan. Dalam menulis suatu karangan ilmiah terutama studi pustaka
yang memuat pendapat berbagai para pakar mengenai suatu masalah yang
kemudian dibahas dan ditarik kesimpulannya oleh penulis, mutlak harus
dicantumkan sumber informasi yang digunakan. Sumber informasi tersebut
hendaknya dicantumkan dalam naskah karangan ilmiah dan dalam daftar
pustaka. Daftar Pustaka yang berada pada akhir karangan ilmiah merupakan
daftar dari semua sumber informasi yang digunakan.
1.3. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari kutipan, catatan kaki , dan daftar pustaka.
2. Untuk mengetahui cara penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
yang baik dan benar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kutipan
1
Dendy Sugono (Penangg. Jwb.), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional, 2004), hlm. 23
2
(b) Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi
rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, margin
kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.
Contoh kutipan langsung lima baris ke atas:
2
Moeliono, Anton M. (Ed), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), h.13
2) Kutipan tidak langsung: menyadur, mengambil ide dari suatu sumber dan
menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan
teks dan tidak mengubah isi atau ide penulis asli. Penulisan disertai data
pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka
dalam teks.
Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan, dan
manfaatnya.
3
a) Cara pertama meringkas: yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian
karangan yang Panjang dalam bentuk ringkas. Meringkas bertujuan
untuk mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata,
memudahkan pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian.
Proses meringkas karangan berdasarkan urutan sebagai berikut:
1. Bertolak dari karangan asli, dengan membaca secara cermat
keseluruhan naskah asli dari tema sampai dengan kesimpulan,
dan merangkum pikiran-pikiran utama,
2. Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas dengan
menyajikan pikiran-pikiran utama seluruh karangan dalam
hubungan logis; memotong, memangkas, atau menghilangkan
unsur-unur berikut ini:
a. Latar belakang;
b. Keindahan gaya Bahasa;
c. Ilustrasi;
d. Penjeasan, rician, dan detail;
e. Kutipan;
f. Sumber kutipan;
g. Data pustaka;
h. Deskripsi data;
i. Contoh-contoh.
3. Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah:
a. Pikiran pengarang;
b. Pendekatan naskah;
c. Urutan pikiran;
d. Istilah istilah;
e. Data yang sudah diolah (hasil analisis);
f. Kesimpulan;
g. Sudut pandang pengarang asli.
Pengetikan: spasi, huruf, dan margin sama dengan uraian dalam teks
pembuatan ringkasan
Contoh ringkasan:
4
Direktur strategi bisnis melaporkan kinerjanya dengan tema upaya
memecahkan masalah perusahaan, PT Exelco, yang cenderung merugi.
PT Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan
pada pilihan meminjam atau menjual perusahaan dengan harga yang
relatif rendah. Kajian analisis, pilihan pertama menjual perusahaan
yang berarti kerugian, mengingat profuk perusahaan itu pada tahun
1990-2004 berkualifikasi standar internasional (ISO 9001) dan
pelanggan sudah mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di Eropa, dan 2
persen di Amerika. Masalahnya produk terbatas karena ketinggalan
teknologi dan mekanisme manajemen yang tidak efisien. Pilihan kedua
meminjam modal di bank sebesar lima miliar rupiah dengan perincian
untuk pembenahan teknologi produksi sebesar empat miliar rupiah dan
sisanya untuk membenahkan manajemen dan rekruitmen tenaga ahli
potensial. Cara ini lebih menguntungkan, Kesimpulan: menggunakan
pilihan kedua.3
3
Direktur Strategi Bisnis, Laporan Pertanggungjawaban Strategi Bisnis,
(Jakarta: PT Wringin, 2002), 1-20.
Contoh ikhtisar:
5
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi
Bisnis PT Exelco, Direktur Utama beserta para pemegang saham
memutuskan kebijakan bisnis yang lebih menguntungkan yaitu
meminjamkan modal di bank untuk pembenahan teknologi produksi
dan system manajemen.4
4
Direktur Strategi Bisnis, lbid., hlm. 15.
6
1. Data pustaka dalam pada awal kutipan
Catatan kaki adalah keterangan atau teks karangan yang ditempatkan pada
kaki halaman karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:193). Catatan
kaki dapat berupa rujukan bahan penulisan yang dijadikan sumber dan dapat
pula berupa keterangan tambahan.
7
2) Pembuktian (rujukan) kutipan naskah,
3) Memperluas makna informasi bahasan dalam naskah,
4) Penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang ditelusuri
kebenaran faktanya,
5) Menunjukan objektivitas kualitas karangan,
6) Memudahkan penilaian sumber data
7) Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan,
8) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
9) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi,
10) Memudahkan penyuntingan data pustaka, dan
11) Menunjukkan kualitas kecerdasan academia penulisnya.
c. Fungsi estetika:
1) Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman),
2) Membentuk variasi format penulisan,
3) Memberikan kesan dinamis sehingga lebih menarik, dan
4) Menyenangkan pembacanya.
8
2.2.2 Tempat Catatan Kaki
a. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah
digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah
formal lainnya.
b. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan populer.
c. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang
berbentuk artikel untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak
menggunakan pembagian bab, atau esai dalam buku kumpulan esai.
- Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
- Antarcatatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
- Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
- Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
- Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari
nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai
dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki
dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki
ditulis pada akhir karangan.
- Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
- Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10.
9
2) Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan
kaki mencantumkan gelar tersebut.
3) Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma.
4) Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma.
5) Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman
diakhiri titik (.)
Contoh penulisan :
1
William N. Dunn, Analisis Kebijaksanaan Publik, terj. Muhajir
Darwin, (Yogyakarta: Hanindita,2001), 20-32.
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Imam,
(Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40.
3
Dr. Albert Wijaya, “Pembangunan Pemukiman bagi Masyarakat
Berpenghasilan Rendah di Kota,” dalam Prof. Ir. Eko Budiharjo,
MSc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni,
1992)
4
Drs. Cosmas Batubara, “Kebijaksanaan Pembangunan Nasional:
Sebuah Sumbang Saran,” dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, MSc.(Ed),
Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung: Alumni, 1992), 91-
103.
1) Ibid
Ibid singkatan kata ibidum berarti di tempat yang sama dengan di
atasnya.
Ibid ditulis di bawah catatan kaki yang mendahuluinya.
Ibid tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang
menyelinginya.
10
Ibid diketik atau ditulis dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak
miring, dan diakhiri titik.
Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,
urutan penulisan: Ibid, koma, jilid, halaman.
Contoh :
1
Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj.
Teguh Rahardja, (Jakarta: Pstaka Binaman Presindo, 1994), 13-34.
2
Ibid.
3
Ibid, 53-62.
4
Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002).
5
Ibid, 133-145.
6
Jeff Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph.D.
(Jakarta,Salemba Empat), 2-11.
7
Ibid.
8
Ibid.12.
11
Contoh :
1
Satjipto Rahardjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan
(Bandung: Alumni, 1967), 111.
2
Daniel Goleman, Emotional Intelligence (Jakarta: Gramedia, 2001),
161.
3
Bobby DePorter & Mike Hernacki, Quantum Business, terj.
Basyarah Nasution, (Bandung: Kaifa, 2000), 63-87.
4
Rahardjo, Op.Cit.,125.
5
Goleman, Op.Cit.
6
DePorter & Mike Hernacki, Op.Cit, 203-238.
Contoh:
1
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran
Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Komepetensi,” Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
2003), 1-15.
2
Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurum
Imm, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994), 1-40.
3
Suwandi, Loc.cit.
12
4
Adnan Buyung Nasution, S.H., “Beberapa Aspek Hukum dalam
Masalah Pertanahan dan Pemukiman di Kota Besar,” dalam Prof. Ir.
Eko Budihardjo, Msc.(Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota,
(Bandung: Alumni, 1992),
5
Suwandi, Loc.Cit.
6
Nasution, Loc.Cit.
13
ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai kreativitas seni,
penyebarluasan informasi, pengembangan penalaran, dan perwujudan
kreativitas baru dalam pengembangan budaya.4 Sejalan dengan hal
tersebut, berbagai potensi nahasiswa akan berkembang jika pembelajaran
berbasis pada Contextual Teaching and Learning.5 Dengan basis ini
mahasiswa akan menjadi aktif, menyenangi materi pembelajaran , efekrif
dalam mencaopai pembelajaran , dan efisien dalam menggunakan sumber
daya.
1
Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam meningkatkan Kemahiran
Berbahasa Indonesia Siswa Berdasarkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi,” Kongres Bahasa Indonesia VIII, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003), 1-15.
2
Daniel Goleman, Emotional Inteligence, (Jakarta; Gramedia, 2001), h.
43-156
3
Dahmir Dahlan , “Aktualisasi Diri Dosen” Jurnal Ilmu Pendidikan
Parameter Universitas Negeri Jakarta No. 24 Th. XXII, Desember 2005.
4
Suwandi, Loc.Cit.
5
Ibid
6
Goleman, Op.Cit
A. Satu Pengarang
14
1. Nama pengarang ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku.
2. Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
3. Judul buku dicetak miring
4. Setelah judul buku diikuti informasi buku , subjudul, jilid, edisi; tidak
diiikuti koma atau titik.
5. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
penerbit, dan tahun.
6. Setelah kurung tutup, diberi koma.
7. Dapat diikuti kata halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata
halaman), nomor halaman angka arab, dan diakhiri dengan titik.
Contoh :
1
Prof. Dr. Gorys Keraf, Komposisi, (Flores: Nusa Indah, 1994), 63-70
2
M. Ramelan, Paragraf, (Yogyakarta: Andi Office, 1993), 41-64
B. Dua Pengarang
C. Tiga Pengarang
15
3. Setelah nama pengarang diberi tanda koma.
4. Judul buku dicetak miring.
5. Anatara judul buku dan informasi buku (subjudul, jilid, edisi, dan lain-lain)
tidak disisipi koma atau titik.
6. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
penerbit dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma dapat diikuti kata
halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman)
7. Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :
1
Agus Sujanto, Halem Lubis, dan Taufik Hadi, Psikologi Kepribadian,
(Jakarta: Penerbit Aksara Baru, 1982), 120.
2
Sabarti Akhardiah, Maidar G. Anjad, dan Sakura H.Ridwan, Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1997), 41-77.
Cara Penulisan :
1. Nama pengarang pertama diikuti singkatan dkk atau et.al, boleh memilih
singkatan et.al atau singkatan bahasa Indonesia dkk, tetapi harus konsisten,
tidak berganti-ganti. Rujukan berbahasa asing misalnya Inggris,
gunakanlah et.al. jika rujukan bersumber pada Bahasa Indonesia
gunakanlah dkk.
2. Antara nama dan singkatan pengarang tidak dibubuhi koma.
3. Nama pengarang diikuti tanda koma.
4. Judul buku dicetak miring diikuti tanda koma.
5. Judul buku dan subjudul, jilid, atau edisi tidak dipisahkan koma atau titik.
6. Informasi penerbitan diapit tanda kurung dengan urutan nama kota,
penerbit dan tahun. Setelah kurung tutup, diberi koma dapat diikuti kata
halaman (disingkat hlm atau h, dapat juga tanpa kata halaman)
7. Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :
16
1
Arthur J. Keown et.al., Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th
ed. Terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E.,
MM., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
2
Canfield Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthorne, Marci
Shimoff, Chicken Soup for the Woman’s Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.
1
Biro Pusat Statistik , Proyeksi Angkatan Kerja Indonesia Sampai Tahun
2000 (Jakarta: BPS, 1982), 1.
2
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2004), 1-3.
F. Terjemahan
2
Arthur J. Keown et.al., Dasar – Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2,7th
ed. Terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi Sulistyorini, S.E.,
MM., (Jakarta: Salemba Empat, 2000), 456-458.
3
Canfield Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hawthorne, Marci
Shimoff, Chicken Soup for the Woman’s Soul, terj. Anton MGS, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2000), 100.
17
4. Nomor volume diikuti titik dua ( : ) diikuti nomor halaman, diikuti
koma.
5. Bulan dan tahun penerbitan diapit kurung dan diikuti koma, diikuti
nomor halaman dan ditutup dengan titik.
Contoh :
1
Bagus Sumargo, “Validitas dan Realbilitas Pengukuran Kemiskinan,”
Jurnal Ilmiah Mat Stat, 2: 2, (Jakarta: Juli 2002), 137 et.seq.
2
Syamsul Arifin, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan
Sesama, “Jurnal Character Building, 1: 1, (Jakarta: Juli 2004), 21-33.
2) Majalah
Contoh :
1
Dedi Humaedi, “Kiat Perusahaan Hidup untuk Hidup Terus,” Swa
Sembada, 16/XX/5-18 Agustus 2004, h. 107-109.
18
3. Apabila pembaca mau lebih mendalami pernyataan yang dikutip,
dapat membaca sendiri buku/majalah yang menjadi sumber kutipan
untuk penelusuran kepustakaan.[5]
4. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang
telah membantu kita dalam penulisan karya tulis yang kita selesaikan.
5. Menjaga profesionalitas penulis terhadap karya tulis yang telah dia
buat
1. Nama penulis, ada satu unsur, dua unsur atau lebih, termasuk nama
keluarga atau marga.
2. Jika nama penulis buku terdiri ataus dua unsur nama atau lebih,
penulisannya dibalik. Unsur nama terakhir ditulis terlebih dahulu dan
di antara unsur tersebut diberi tanda koma. Misalnya, A. Kasim Ahmad
menjadi Ahmad, A. Kasim, Mochtar Lubis menjadi Lubis, Mochtar,
Rieke Dyah Pitaloka menjadi Pitaloka, Rieke Dyah.
Contoh:
3. Jika sumber buku tersebut ditulis oleh dua orang, nama pengarang
dituliskan semuanya, tetapi nama yang penulisannya dibalikkan hanya
nama penulis yang pertama. Misalnya, Maidar G. Arsyad dan Mukti U.
S., menjadi Arsyad, Maidar G. dan Mukti U. S.
Contoh:
4. Jika penulis tiga orang atau lebih, hanya nama penulis pertama yang
dituliskan. Penulisan unsur nama teteap dibalik, kemudian yang ditulis
19
hanya nama penulis pertama dan diikuti dengan et (et alli = dan lain-
lain) atau dan kawan-kawan (dkk.).
Contoh:
Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
5. Jika ada nama lembaga, tidak ada nama penulis, nama lembaga tersebut
ditulis di tempat nama penulis.
Contoh:
Contoh:
20
9. Judul buku ditulis sesudah tahun terbit. Setiap awal kata ditulis dengan
huruf kapital kecuali kata tugas yang terletak di tengah judul dan
digarisbawahi atau dicetak miring.
10. Jika nama pengarang sama tetapi tahun penerbitannya berbeda, maka
daftar pustaka disusun menurut aturan waktu (tahun).
11. Tempat terbit (kota) ditulis sesudah judul dan diakhiri titik dua.
12. Nama penerbit ditulis sesudah nama tempat terbit dan diakhiri tanda
titik.
2.3.2 Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Berasal Dari Berbagai Sumber
Informasi
1. Buku Berjilid/Berseri:
2. Buku Terjemahan/Saduran/Suntingan:
Booth, Anne, dan Meter Mc. Cawley. 1982. Ekonomi Order Baru.
Suntingan Sujawardi. Yakarta: LP3ES.
21
3. Buku dengan Edisi Bukan Edisi Pertama:
6. Jurnal/Penerbitan Berkala:
22
Dharmawan, Johan. Mei 1982, 2. “Uruea dan TPS di Indonesia dalam
Analisis Permintaan Kuantitatif”, Jurnal Argo Ekonomi. hal. 1-27.
7. Hasil Penelitian:
9. Karya Ilmiah/Tesis/Disertasi:
10. Internet:
23
Tuliskan alamat web yang digunakan, kemudian tanggal,bulan, dan
tahun informasi tersebut diambil dari internet.
Contoh:
http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/7
Contoh:
Pertama: tuliskan nama, kedua: tahun buku atau tahun tulisan, ketiga:
tulis judul buku/judul tulisan diakhiri dengan tanda titik, keempat: tulis
alamat website dan gunakan kata diakses pada, Kelima: tanggal
pengambilan sumber internet.
Contoh:
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada dasarnya, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka memiliki fungsi
yang sama yaitu sebagai keterangan tentang penulis dan buku yang digunakan
sebagai referensi dalam sebuah tulisan. Hanya saja tempat penulisan ketiga
hal tersebut yang berbeda.
25
Daftar Pustaka
26