Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BAHASA ARAB

“BILANGAN”

Dosen pengampu : Endang Muslim, M.Pd.

Disusun oleh:

Uden Yogi Pilahudin. (NPM : 20220110025)

Abdurahman Sakhyan Afif. (NPM : 20220110008)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SEBELAS APRIL


SUMEDANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan makalah tentang “Bilangan”. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi syarat nilai mata kuliah Bahasa Arab.

Dengan mempelajari bahasa Arab lebih mudah dalam menghafalkan,


memahami, mengajarkan dan mengamalkan isi Al-Qur'an. Dengan modal bahasa
Arab akan mudah pula dalam memahami hadits-hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam, menghafalkan, menjelaskan serta mengamalkannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari
sempurna serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis.
Maka dari itu penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan.........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Bahasa Arab..............................................................2


B. Pengelompokan Bilangan Bahasa Arab.....................................................3
C. Contoh Penulisan Bilangan Dalam Bahasa Arab.......................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan sesama, dengan bahasa
kita dapat memahami maksud dan keinginan seseorang, dengan bahasa kita dapat
mengemukakan keinginan kita kepada orang lain. Maka dari itu begitu pentingnya
bahasa dalam kehidupan kita sehari-hari.

Bahasa Arab adalah bahasa yang dipakai di dalam Al Qur'an. Pengertian Al


Qur'an sediri menurut Ali Ashobuli dalam buku ulumul qur'an adalah firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril dan
membacanya merupakan ibadah.

Untuk mempelajari bahasa Arab, tentunya tidak terlepas dari kegiatan membaca,
memahami, dan mengingat. Saat belajar angka dalam bahasa Arab, misalnya, yang
perlu diingat adalah angka satu sampai sepuluh. Untuk angka seterusnya, cukup
menambah, mengurangi, atau mengubah pelafalan angka tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bilangan dalam Bahasa Arab?
2. Sebutkan Pengelompokan Bilangan dalam Bahasa Arab?
3. Bagaimana cara menulis Bilangan dalam Bahasa Arab?

C. Tujuan
1. Mengetahui maksud dari Bilangan dalam Bahasa Arab
2. Mengetahui Pengelompokan Bilangan dalam Bahasa Arab
3. Mengetahui cara penulisan Bilangan dalam Bahasa Arab

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bilangan Bahasa Arab

Menurut buku Bahasa Arab Baku dan Modern oleh Eckehard Schulz,
angka 1 dan 2 merupakan kata sifat, sedangkan angka 3-10 merupakan isim
(kata benda). Angka 1-10 juga terbagi menjadi dua jenis, yakni maskulin dan
feminin (mudzakkar dan muannats). Dalam perhitungan abstrak, angka 1 dan
2 dipakai dalam bentuk maskulin, sedangkan angka 3-10 dipakai dalam

bentuk feminin. Berikut angka 1-10 dalam bahasa Arab :

Satu = ١ / Waahidun = ‫َوا ِح ٌد‬

Dua = ٢ / Itsnaani = ‫ِاثْنَ ِان‬


Tiga = ٣ / Tsalaatsatun = ‫ث َ ٌة‬ ‫ثَاَل‬
Empat = ٤ / Arba’atun = ‫َأ ْرب َ َع ٌة‬
Lima = ٥ / Khamsatun = ‫مَخ ْ َس ٌة‬

Enam = ٦ / Sittatun = ‫ِستَّ ٌة‬

Tujuh = ٧ / Sab’atun = ‫َس ْب َع ٌة‬

Delapan = ٨ / Tsamaaniyatun = ‫ث َ َما ِن َي ٌة‬

Sembilan = ٩ / Tis’atun = ‫ِت ْس َع ٌة‬

Sepuluh = ١٠ / ‘Asyratun = ‫َ ٌة‬ ‫َعرْش‬

2
ii
I'rab bilangan (i'rab nya ma'dud)

Bilangan satu dan dua sebagai adjective, jadi i'rabnya mengikuti kata
sebelumnya (seperti i'rabnya na'tun dan man'utun).
Contoh :
‫ِراَي ٌل َوا ِح ٌد‬
‫ِراَي ًال َوا ِحدً ا‬
 ‫ِراَي لٍ َوا ِح ٍد‬
 Bilangan tiga sampai sepuluh adalah mu'rab (dapat berubah
harakat akhirnya), tergantung ia sebagai subjek, objek atau,
didahului oleh huruf jar. Jadi ia bisa manshub, marfuu', atau
majrur.
 Bilangan sebelas sampai sembilan belas adalah mabni
(harakatnya tetap walau ia sebagai subjek, objek, dan
didahului huruf jar).
 Bilangan puluhan seperti 20, 30, 40, dan seterusnya adalah
mu'rab. I'rabnya seperti i'rab jamak mudzakkar salim.

contoh :
marfuu'  =‫ = ِستُّ ْون‬sittuuna.

manshub dan majrurnya = َ ‫ = َس ِتّنْي‬sittiina.

B. Pengelompokan Bilangan Bahasa Arab

1. Bilangan 1 & 2
Bilangan satu dan dua itu harus sama jenisnya dengan benda yang
disifatinya. Polanya adalah = Isim (kata benda) + Bilangan satu/dua atau
= ma'dud + 'adad

3
ii
Contoh :
ٌ ‫َوا ِح ٌد ِك َت‬
Satu Kitab = kitaabun waahidun = ‫اب‬

Kitaabun adalah mudzakkar, sehingga bilangannya juga mudzakkar


(waahidun).

Satu Mobil = sayyaratun waahidatun = ‫َوا ِحدَ ٌة َس َّي َار ٌة‬

Sayyaratun adalah mu-annats, maka bilangannya juga mu-annats


(waahidatun).

Dua Kitab = kitaabaanits naani = ‫ان ِك َتااَب ِن‬


ِ َ‫اثْن‬
Bilangan dua bentuk mudzakkarnya adalah itsnaani.

ِ َ‫اثْنَت‬
Dua Mobil = sayyarataanits nataani = ‫ان َس َّي َاراَت ِن‬

Bilangan dua bentuk mu'annatsnya adalah itsnataani.

Khususnya pada bilangan satu dan dua, jika ma'dudnya mudzakkar maka
'adadnya mudzakkar, jika ma'dudnya mu-annats maka 'adadnya juga mu-
annats.

2. Bilangan 3-10
'Adad dan ma'dudnya tidak sama jenisnya. Jika ma'dudnya mu-annats,
maka 'adadnya mudzakkar, sebaliknya jika ma'dudnya mudzakkar maka
'adadnya mu-annats.

Contoh :
ُ َ‫ث‬
Tiga laki-laki = tsalaatsatu rijaalin = ‫ت‬ ‫ ِر َجالٍ ثَاَل‬ 

4
Rijaalun adalah jamak dari rojulun. Disini rijaalun diganti menjadi
majrur sehingga berubah menjadi rijaalin. Rojulun adalah mudzakkar,
sehingga 'adad (bilangan) bentuknya mu-annats yaitu tsalaatsatu.

ُ ‫ِن َسا ٍء ثَ َال‬


Tiga perempuan = tsalaatsu nisaa-in = ‫ث‬

Nisaa-un adalah bentuk jamak dari ‫رَأ ٌة‬DDَ ‫( ِا ْم‬imra-atun). Dalam bentuk

majrur sehingga menjadi nisaa-in. Nisaa-un adalah mu-annats, sehingga


'adadnya berbentuk mudzakkar yaitu tsalaatsu.

3. Bilangan 11 & 12
‘Adad bentuknya sama dengan ma'dud, yaitu mudzakkar dengan
mudzakkar serta mu-annats dengan mu-annats.
Pola: 
 ahada + 'asyara + ma'dud  mudzakkar mufrad dan manshub.
 ihda + 'asyrata + ma'dud mu-annats mufrad dan manshub.
 itsna + 'asyara + ma'dud mudzakkar mufrad dan manshub.
 itsnataa + 'asyrata + ma'dud yang mu-annats mufrad dan
manshub.

Ma'dudnya dalam bentuk mufrad dan manshub.

Contoh:

Sebelas murid laki-laki = ahada 'asyara thaaliban = َ‫َطا ِل ًب َعرَش َ َأ َحد‬


Thaliban adalah mudzakkar, sehingga jenis bilangannya juga mudzakkar
yaitu ahada dan 'asyara. Thaliban adalah mufrad (bentuk tunggal) dan
manshub.

5
Sebelas murid perempuan = ihda 'asyrata thaalibatan = َ‫َطا ِل َب ًة َعرْش َ َة ِأ ْحد‬
Thaalibatan adalah mu-annats, sehingga 'adadnya juga mu-annats yaitu
ihda dan 'asyrata. Thaalibatan adalah bentuk mufrad dan manshub.

Dua belas murid laki-laki = itsna 'asyara thaaliban = ‫ِأ ثْنَا‬ َ ‫َطا ِل ًبا َعرَش‬
Thaaliban adalah mudzakkar, jenis bilangannya juga mudzakkar yaitu
itsna dan 'asyara. Thaaliban berbentuk mufrad dan manshub.

12 murid perempuan = itsnataa 'asyrata thaalibatan = ‫َ َة ِأ ثْنَتَا‬ ‫َطا ِل َب ًة َعرْش‬


Thaalibatan berbentuk mufrad dan manshub. Thaalibatan adalah mu-
annats sehingga bilangannya berbentuk mu-annats yaitu istnataa dan
'asyrata.

4. Bilangan 13-19
 Bagian bilangan kedua bentuknya sama dengan ma'dudnya.
 Bagian bilangan pertama bentuknya berlainan (lawan dari
ma'dud).
Catatan:
Tiga belas itu ada dua bagian bilangan yaitu tiga dan belas, begitu juga
dengan bahasa arab yaitu tsalaatsa (atau tsalaatsata) dan 'asyara (atau
'asyrata).
Ma'dudnya berbentuk mufrad (tunggal) dan manshub.
Polanya: Bagian bilangan yang pertama + bilangan kedua + ma'dud. 

Contoh:
Tiga belas murid laki-laki = tsalaatsata 'asyara thaaliban = ‫الث َ َة‬
َ َ‫ث‬ َ ‫َطا ِل ًبا َعرَش‬

6
Thaaliban adalah mudzakkar, mufrad, dan manshub. Bagian bilangan
kedua yaitu 'asyara bentuknya mudzakkar karena ma'dudnya mudzakkar.
Bagian bilangan pertama bentuknya lawan dari ma'dud yaitu berbentuk
mu-annats : sehingga menjadi tsalaatsata.

َ ‫َ َة ثَ َال‬
Tiga belas murid perempuan = ‫ث‬ ‫َطا ِل َب ًة َعرْش‬
Thaalibatan bentuknya mufrad, manshub, dan mu-annats.
Bagian bilangan kedua harus sama bentuknya, sehingga berbentuk mu-
annats yaitu 'asyrata. Bilangan pertama bentuknya lawan dari ma'dud,
jadi bentuknya adalah mudzakkar sehingga menjadi tsalaatsa.

5. Bilangan 20
Baik ma'dudnya mudzakkar atau mu-annats, bilangannya tetap. Adapun
ma'dudnya mufrad dan manshub.

Contoh :
Dua puluh muslim = 'isyruuna musliman = ‫ُ ْو َن‬ ‫ ِعرْش‬ ‫ُم ْس ِل ًما‬
Dua puluh muslimah = 'isyruuna muslimatan = ‫ُ ْو َن‬ ‫ُم ْس ِل َم ًة ِعرْش‬

Bilangan 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100, dan 1000 sama polanya dengan
bilangan 20 yang telah dijelaskan di atas.

Contoh :
Lima puluh muslim = khamsuuna musliman = ‫ُم ْس ِل ًما مَخ ْ ُس ْو َن‬

Seratus muslimah = mi-atu muslimatan = ‫ُم ْس ِل َم ًة ِماَئ ُة‬

7
C. Contoh Penulisan Bilangan Dalam Bahasa Arab
1. Bilangan satu sampai sepuluh yang ma'dudnya mudzakkar.
Satu = ‫وا ِح ٌد‬ َ

ِ َ‫ ِاثْن‬ 
Dua = ‫ان‬

Tiga = ‫الث َ ُة‬


َ َ‫ث‬  
Empat = ‫َأ ْرب َ َع ُة‬

Lima = ‫مَخ ْ َس ُة‬  


Enam = ‫ِستَّ ُة‬

Tujuh = ‫َس ْب َع ُة‬

Delapan = ‫ث َ َما ِن َي ُة‬

Sembilan = ‫ِت ْس َع ُة‬

Sepuluh = ‫َ ُة‬ ‫َعرَش‬

2. Bilangan satu sampai sepuluh yang ma'dudnya mu-annats.

Satu = ‫َوا ِحدَ ٌة‬  


ِ َ‫ِاثْنَت‬
Dua = ‫ان‬  
ُ ‫ ثَ َال‬ 
Tiga = ‫ث‬

Empat = ‫ َأ ْرب َ ُع‬ 


Lima = ‫مَخ ْ ُس‬

Enam = ُّ‫ ِست‬ 


Tujuh = ‫َس ْب ُع‬

Delapan = ‫ ِث َمايِن‬ 

Sembilan = ‫ ِت ْس ُع‬ 
Sepuluh = ُ ‫َعرْش‬

8
3. Bilangan sebelas sampai sembilan belas yang ma'dudnya
mudzakkar.
Sebelas = َ ‫َأ َحدَ َعرَش‬
Dua belas = َ ‫ِاثْنَا َعرَش‬
Tiga belas = َ ‫ثَ َالثَ َة َعرَش‬
Empat belas = َ ‫َأ ْرب َ َع َة َعرَش‬
Lima belas = َ ‫مَخ ْ َس َة َعرَش‬
Enam belas = َ ‫ِستَّ َة َعرَش‬
Tujuh belas = َ ‫َس ْب َع َة َعرَش‬
Delapan belas = َ ‫ثَ َما ِن َي َة َعرَش‬
Sembilan belas = َ ‫ِت ْس َع َة َعرَش‬
4. Bilangan sebelas sampai sembilan belas yang ma'dudnya mu-
annats.
sebelas = ‫َ َة‬ ‫ِا ْحدَ ى َعرْش‬
dua belas = ‫َ َة‬ ‫ِاثْنَتَا َعرْش‬
‫ثَ َال َث َعرْش‬
tiga belas = ‫َ َة‬

empat belas = ‫َأ ْرب َ َع َعرْش َ َة‬

lima belas = ‫َ َة‬ ‫مَخ ْ َس َعرْش‬


enam belas = ‫َ َة‬ ‫ِستَّ َعرْش‬
tujuh belas = ‫َ َة‬ ‫َس ْب َع َعرْش‬

9
delapan belas = ‫َ َة‬ ‫ِث َمايِن َ َعرْش‬
sembilan belas = ‫َ َة‬ ‫ِت ْس َع َعرْش‬

ii
5. Bilangan dua puluh satu sampai dua puluh sembilan yang
ma'dudnya mudzakkar.

Dua puluh Satu = ‫ُ ْو َن‬ ‫ َوا ِح ٌد َو ِعرْش‬ 


Dua puluh Dua = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِاثْنَ ِان َو ِعرْش‬
Dua puluh Tiga = ‫ُ ْو َن‬ ‫ثَ َالثَ ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Empat = ‫ُ ْو َن‬ ‫َأ ْرب َ َع ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Lima = ‫ُ ْو َن‬ ‫مَخ ْ َس ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Enam = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِستَّ ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Tujuh = ‫ُ ْو َن‬ ‫َس ْب َع ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Delapan = ‫ُ ْو َن‬ ‫ثَ َما ِن َي ٌة َو ِعرْش‬
Dua puluh Sembilan = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِت ْس َع ٌة َو ِعرْش‬
6. Bilangan dua puluh satu sampai dua puluh sembilan yang
ma'dudnya mu-annats.
Sebelas = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِا ْحدَ ى َو ِعرْش‬
Dua belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِاثْنَتَ ِان َو ِعرْش‬
Tiga belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫ثَ َال ٌث َو ِعرْش‬
Empat belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫َأ ْرب َ ٌع َو ِعرْش‬
Lima belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫مَخ ْ ٌس َو ِعرْش‬
Enam belas = ‫ِستٌّ َو ِعرْش ُ ْو َن‬

Tujuh belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫َس ْب ٌع َو ِعرْش‬

10
Delapan belas = ‫ُ ْو َن‬ ‫ثَ َم ٍان َو ِعرْش‬
Sembilan belas = ‫ِت ْس ٌع َو ِعرْش ُ ْو َن‬

ii
7. Bilangan dua puluh sampai seratus.
Dua puluh = ‫ُ ْو َن‬ ‫ِعرْش‬
َ َ‫ث‬
Tiga puluh =  ‫الثُ ْو َن‬

Empat puluh = ‫َأ ْرب َ ُع ْو َن‬

Lima puluh = ‫مَخ ْ ُس ْو َن‬

Enam puluh = ‫ِستُّ ْو َن‬

Tujuh puluh = ‫َس ْب ُع ْو َن‬

Delapan puluh = ‫ث َ َمان ُْو َن‬

Sembilan puluh = ‫ِت ْس ُع ْو َن‬

Seratus = ‫ِماَئ ٌة‬

Seribu = ‫َألْ ٌف‬

8. Bilangan dua ratus sampai sembilan ratus.


ِ ‫ِمَئ َت‬
Dua ratus = ‫ان‬

Tiga ratus = ‫الثُ ِماَئ ِة‬


َ َ‫ث‬
Empat ratus = ‫َأ ْرب َ ُع ِمائ‬

Lima ratus = ‫مَخ ْ ُس ِماَئ ِة‬

Enam ratus = ‫ِستُّ ِماَئ ِة‬

Tujuh ratus = ‫َس ْب ُع ِماَئ ِة‬

Delapan ratus = ‫ث َ َما ِن ِماَئ ِة‬

Sembilan ratus = ‫ِت ْس ُع ِماَئ ِة‬

11
ii
9. Bilangan dua ribu sampai sepuluh ribu.
ِ ‫َألْ َف‬
Dua ribu = ‫ان‬

Tiga ribu = ‫آ َال ٍف‬‫ثَ َالثَ ُة‬


Empat ribu = ‫َأ ْرب َ َع ُة آ َال ٍف‬

Lima ribu = ‫مَخ ْ َس ُة آ َال ٍف‬

Enam ribu = ‫آ َال ٍف‬ ‫ِستَّ ُة‬


Tujuh ribu = ‫َس ْب َع ُة آ َال ٍف‬

Delapan ribu = ‫ث َ َما ِن َي ُة آ َال ٍف‬

Sembilan ribu = ‫ِت ْس َع ُة آ َال ٍف‬

Sepuluh ribu = ‫َ ُة آ َال ٍف‬ ‫َعرَش‬


10. Contoh penulisan bilangan ribuan dalam bahasa arab.
Dalam bahasa arab, bilangan pertama kali yang disebutkan atau
ditulis adalah bilangan satuan yang terkecil, mulai dari satuan
kemudian puluhan, ratusan , ribuan , dan seterusnya.

Contoh :
enam ribu lima ratus empat puluh tiga (6543/ ٦٥٤٣)
Jika ma'dudnya mudzakkar 6543 bahasa arabnya adalah:
‫ثَ َالثَ ٌة َو َأ ْرب َ ُع ْو َن َو مَخ ْ ُس ِماَئ ٍة َو ِستَّ ُة آ َال ِف‬
Jika ma'dudnya mu-annats, 6543 pengucapan bahasa arabnya adalah:
‫ثَ َال ٌث َو َأ ْرب َ ُع ْو َن َو مَخ ْ ُس ِماَئ ٍة َو ِستَّ ُة آ َال ِف‬
Keterangan :
 Satuan yang terkecil adalah tiga, jadi tiga disebutkan terlebih
dahulu. Lalu dilihat ma'dudnya apakah mu-annats atau
mudzakkar.
 Kemudian puluhan, dimana disini adalah 40, jadi disebutkan
arba'uuna.

12
 Kemudian ratusan, dimana disini adalah 500, jadi disebutkan
khamsu mi-atin.
 Dan terakhir ribuan, dimana disini adalah 6000, jadi
disebutkan sittatu aa-laafi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perhitungan abstrak, angka 1 dan 2 dipakai dalam bentuk
mudzakkar, sedangkan angka 3-10 dipakai dalam bentuk muannats.
Dalam bahasa arab, bilangan pertama kali yang disebutkan atau
ditulis adalah bilangan satuan yang terkecil, mulai dari satuan
kemudian puluhan, ratusan , ribuan , dan seterusnya.
Menurut istilah ulama nahwu, kata bilangan dalam bahasa Arab
terbagi menjadi empat bagian, antara lain sebagai berikut ini.
‘Adad Mufrad adalah kata bilangan yang kosong dari tarkib
(tersusun) dan ‘athaf (tersambung). Bilangan ini mulai dari wahidun
(satu) sampai ‘asyaratun (sepuluh), bidh’un (sejumlah antara 3-9),
mi’atun (seratus), dan alfun (seribu).
'Adad Murabbak adalah kata bilangan yang terdiri dari dua bilangan
yang menjadi satu dengan susunan tarkib mazji. Bilangan tersebut
mulai dari ahada ‘asyaro (sebelas) sampai tis’ata ‘asyaro (sembilan
belas).
‘Adad Aqd merupakan kata bilangan berupa kelipatan sepuluh, yaitu
bilangan dari ‘isyruuna (dua puluh) sampai tis’uuna (sembilan
puluh).
‘Adad Ma’thuf adalah kata bilangan susunan athaf, yaitu bilangan
yang terdapat di antara 20 dan 30, 30 dan 40, 40 dan 50, dan
seterusnya sampai angka 99. Misalnya, wahidun wa ‘isyruuna (dua
puluh satu), itsnaani wa isyruuna (dua puluh dua), dan seterusnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/10/bilangan-
dalam-bahasa-arab-lengkap.html
https://kumparan.com/kabar-harian/angka-dalam-bahasa-arab-
dan-kata-bilangannya-1whpFl3Ebq6/full

15

Anda mungkin juga menyukai