Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK LINEAR


SATU VARIABEL

Dosen Pengampu : SAHARUDDIN S.Pd,.M Pd


Mata Kuliah : Matematika

OLEH :
KELOMPOK III
Melati mekar sari (A01122352)

Nur Amalia. S (A0122015)

Salma Annisa putri (A0122 005)

Rinto (A0122001)

Hasnawati (A0122018)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2022/2023
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
B. Indikator
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian nilai mutlak linear satu variabel (Definisi, sifat, teorema,


contoh minimal 5)
B. Persamaan nilai mutlak (definsi, sifat-sifat, teorema, contoh minimal 5)
C. Pertidaksamaan nilai mutlak ((definsi, sifat-sifat, teorema, contoh minimal
5)
D. Soal – soal beserta jawabannya sebanyak 20 soal yang berbeda

BAB 3 KESIMPULAN

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai mutlak merupakan konsep yang implisit, sehingga konsep ini


merupakan salah satu subjek matematika yang sulit (Cornu, 2002; Ciltas &
Tatar, 2011). Kesan buruk tersebut tercipta tidak hanya pada konsep ini saja
melainkan pada konsep yang lebih tinggi yang melibatkan nilai mutlak sebagai
materi prasyaratnya (Duroux, 1983; Karp & Marcantonio, 2010). Implikasinya,
konsepsi nilai mutlak dapat menjadi penghambat dalam belajar (learning
obstacle) padamateri persamaan dan pertidaksaman nilai mutlak bentuk linear
satu variabel. Brousseau (2002) menjelaskan bahwa ada tiga jenis learning
obstacle yang dialami siswa. Epistemological obstacle adalah hambatan belajar
yang disebabkan oleh pemahaman konsep siswa terbatas pada suatu konteks.
Ontogenic

obstacle adalah hambatan siswa karena faktor psikologis, siswa belum


siap secara mental dalam menghadap materi, dalam hal ini cara berfikir siswa
yang belum masuk faktor usia. Didactical obstacle adalah hambatan belajar yang
terjadi akibat pengajaran guru. Keterbatasan siswa dalam memahami definisi
nilai mutlak dapat dikategorikan menjadi hambatan yang sifatnya epistemologi.
Konsep nilai mutlak yang biasanya disajikan dalam bentuk piece-wise di
matematika sekolah yaitu |𝑥| = {𝑥 jika 𝑥 ≥ 0 −𝑥 jika 𝑥 < 0, dapat membuat siswa
kesulitan karena menggunakan lebih dari satu formula pada sebuah deskripsi
fungsi (Brumfiel, 1980). Siswa juga dapat mengalami kesulitan menerapkan
konsep tersebut ketika beralih dari domain bilangan ke domain aljabar (Chiarugi,
Fransiana, & Furinghetti, 1990). Keterbatasan terhadap suatu pemikiran bahwa
nilai mutlak selalu sama dengan bilangan itu sendiri dan lawan dari bilangan itu
oleh siswa dapat menghambat siswa untuk memperoleh himpunan penyelesaian
yang benar saat menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak.
Contohnya, ketika menyelesaikan soal |𝑥 + 1| = 3 didapatkan 2 sebagai solusi
dari 𝑥 + 1 = 3 dan kemudian menyimpulkan −2 juga sebagai solusi tanpa
penalaran penuh terhadap masalah (Karp & Marcantonio, 2010). Temuan serupa
juga ditemukan Almog dan Ilany (2012) ketika siswa mencari solusi dari |𝑥 − 2|
< 1, siswa menuliskan 𝑥 − 2 < 1 didapatkan 𝑥 < 3 dan kemudian tanpa
perhitungan tertentu siswa tersebut menyimpulkan −3 juga sebagai solusi,
sehingga didapat −3 < 𝑥 < 3. Gambar berikut menunjukkan kesalahan serupa
masih muncul pada hasil tes diagnostik yang dilakukan (2017).
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai Mutlak Lineal Satu Variabel


Persamaan Nilai Mutlak Satu Variabel

Sebuah garis bilangan akan digunakan sebagai alat media untuk


menunjukan beberapa nilai mutlak dengan besaran nilai mutlak yang dilihat dari
panjang tanda panah.
Sedangkan tanda panah tersebut dapat juga digunakan untuk menentukan
besaran nilai mutlak dalam arah ke kiri yang menandakan nilai mutlak dari
bilangan yang negatif, Dan begitu sebaliknya juga arah ke kanan dapat
menandakan nilai mutlak dari sebuah bilangan yang positif.

 DEFINISI NILAI MUTLAK


Secara geometris, Nilai Mutlak suatu bilangan real adalah jarak antara
bilangan itu dengan nol pada garis bilangan real. Dengan demikian, tidak
mungkin nilai mutlak suatu bilangan bernilai negatif, tetapi mungkin saja bernilai
nol. Untuk a bilangan real, |a|=√ a2
 Untuk a,b bilangan real, |a⋅b|=|a|⋅|b|
 Untuk a,b bilangan real, ∣∣ab∣∣=|a||b|, b≠0

 TEOREMA NILAI MUTLAK

Mungkin kata teorema masih terdengar asing di telinga pelajar sekolah


menengah. Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang masih
membutuhkan pembuktian sehingga pernyataan tersebut dapat dibuktikan bernilai
benar. Kalian pasti pernah dengar atau baca tentang sifat-sifat bilangan berpangkat
atau sifat-sifat bilangan bulat atau sifat-sifat lainnya. Nah, sifat-sifat tersebut dapat
dikatakan sebagai

CONTOH SOAL:
1. Jika |ax+b|=c dan c≥0 maka:
1. ax+b = c
2. -(ax+b)= c

Maka soal di atas dapat kita jabarkan sesuai sifatnya sebagai berikut:

1) 2x+1= 5
2) -2x-1= 5
Untuk solusi yang pertama yaitu, dapat ditulis:

2x+1=5

2x=4

X=2

Untuk jawaban kedua yaitu:

-2x-1=5

-2x=6

X=-3

2. Jika |f(x)|=c maka f(x)=c atau f(x)=-c Maka bisa kita jawab:

2x+1=5

2x=4

X=2

2x+1=-5

2x=-6

x=-3

Maka himpunan penyelesaian persamaan nilai mutlak linear satu variabel di atas
adalah:

x=2 atau x=-3

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x - 7| = 3

Jawaban:

Berdasarkan sifat a :

|2x - 7| = 3 ⇔ 2x - 7 = 3 atau 2x - 7 = -3

|2x - 7| = 3 ⇔ 2x = 10 atau 2x = 4

|2x - 7| = 3 ⇔ x = 5 atau x = 2
Jadi, HP = {2, 5}.

4. Tentukan HP dari |2x - 1| = |x + 4|

Jawaban:

Berdasarkan sifat a:

|2x - 1| = |x + 4|

⇔ 2x - 1 = x + 4 atau 2x - 1 = -(x + 4)

⇔ x = 5 atau 3x = -3

⇔ x = 5 atau x = -1

Jadi, HP = {-1, 5}.

B. Persamaan nilai mutlak

Secara geometris, nilai mutlak dari suatu bilangan adalah jarak antara
bilangan itu dengan nol pada garis bilangan real. Misalkan, nilai mutlak dari x
ditulis |x|, yaitu jarak dari x ke 0 pada garis bilangan real. Karena jarak selalu
bernilai positif atau nol (tidak pernah bernilai negatif), maka nilai mutlak x juga
selalu bernilai positif atau nol untuk setiap bilangan real

Secara definisi persamaan merupakan suatu pernyataan matematis


dimana terdapat dua pernyataan yang sama. Persamaan dinyatakan dalam bentuk
sama dengan (=). Persamaan linear adalah persamaan yang variabelnya memiliki
pangkat tertingginya adalah satu.

 Sifat Persamaan Nilai Mutlak

Persamaan nilai multak memiliki sifat tertentu, yakni:

Jika X merupakan bentuk aljabar dan k adalah bilangan real positif, maka |
X| = k akan mengimplikasikan X= -k atau X= k.

 Sifat Perkalian Persamaan Nilai Mutlak

Perkalian persamaan nilai mutlak juga terdiri dari sifat tertentu, yaitu:
Jika A dan B adalah bentuk aljabar, maka |AB| = |A||B|.
Jika A= -1, makan menurut sifat tersebut |-B|= |-1||B|=|B|.
Umumnya, sifat ini berlaku untuk sembarang konstanta A.

Contoh Soal

1. Berapa nilai mutlak persamaan |9-3|


Jawab |9-3|=|7|=7

2.Berapa x untuk persamaan nilai mutlak |x-5|=10?


Jawab
Solusi pertama:
x-5=10
x=15
Solusi kedua:
x-5= -10
x= -5
Jadi, jawaban untuk persamaan ini adalah 15 atau (-5).

3.Tentukan selesaian dari persamaan |-2x| + 5 =13


Jawab
|-2x|=8
|-2||x|=8
2|x|=8
|x|=4
x= -4 atau x =4

4. Tentukanlah himpunan dari penyelesaian -3x +7 = 3


Jawab
Berdasarkan dari sifatnya maka:

 3x-7= 3-3x +7 = 3  atau  3x – 7 = -3


 3x-7= 3-3x = 10  atau  3x = 4
 3x-7= 3- = 5  atau  x = 3

sehingga himpunan tersebut dapat di selesaikan adalah HP = {3-5}

5. Tentukanlah himpunan dari 3x +1= x-4

Jawab

Berdasarkan dari sifatnya maka

3x-1 = x + 4

  3x+1 = x + 4  atau  3x – 1 = (x + 4)


 x =- 5  atau  4x =4
  x = -5  atau  x =1

Sehingga himpunan tersebut adalah HP = {1- 5}

C. PERTIDAKSAMAAN NILAI MUKLAK

 Pengertian Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Pertidaksamaan nilai mutlak adalah kalimat matematika terbuka yang


harus memuat ungkapan >, ≥, <, atau ≤. Sedangkan untuk ketidaksamaan atau
biasa disebut pertidaksamaan mutlak (absolut) merupakan pertidaksamaan yang
selalu dianggap benar untuk setiap nilai dari pengganti variabelnya. Sebuah
pertidaksamaan yang selalu dianggap salah untuk tiap pengganti variabel juga
disebut pertidaksamaan palsu. Contoh 1 dari pertidaksamaan:

 (a) x ≠ y
 (b) x < y
 (c) 2x ≥ 5
 (d) x2 – 5 + 6 ≤. 6
 (e) │1 – x│> 2, dan sebagainya. Perlu diingat untuk setiap x, y € R
(himpunan bilangan real).

Seperti halnya pada persamaan, dalam pertidaksamaan juga tidak berlaku


untuk setiap pengganti dari variabelnya. Nilai-nilai variabel yang memenuhi
pertidaksamaan biasa disebut sebagai penyelesaian. Sedangkan untuk himpunan
seluruh pengganti variabel yang menyebabkan pertidaksamaan tersebut menjadi
kalimat tertutup yang benar akan disebut sebagai himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan. Sebaliknya, sebuah pertidaksamaan absolut merupakan suatu
pertidaksamaan yang selalu benar untuk setiap nilai pengganti variabelnya.
Pertidaksamaan mutlak juga sering pula disebut sebagai ketidaksamaan dan
tentunya ketidaksamaan ini merupakan bentuk dari kalimat matematika tertutup.

 Sifat-Sifat Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Adapun sifat dari pertidaksamaan nilai mutlak merupakan tanda


pertidaksamaan yang tidak bisa berubah apabila kedua ruas ditambah atau
dikurangi dengan menggunakan jumlah bilangan yang sama.
Jika a < b maka dianggap sebagai berikut:

 a+c<b+c
 a–c<b–c

Adapun tanda pertidaksamaan tidak akan bisa berubah apabila kedua ruas
dikali atau dibagi memakai bilangan positif yang sama Jika a < b, dan c yaitu
bilangan positif, maka sebagai berikut:

 a.c < b.c


 a/b < b/c

Tanda pertidaksamaan juga bisa berubah jika kedua ruas pertidaksamaan


dikali atau dibagi menggunakan bilangan negatif yang relatif sama.

Contohnya apabila a < b, dan c merupakan bilangan negatif, maka akan muncul
sebagai berikut:

 a.c > b.c


 a/c > b/c

Tanda pertidaksamaan juga tidak akan bisa berubah saat kedua ruas positif
dikuadratkan masing-masing.

Jika a < b; a dan b sama-sama positif, maka hasilnya sebagai berikut: a2 < b2.

Adapun contoh pertidaksamaan kuadrat yang memiliki 2 variabel pangkat 2, maka


penyelesaianya bisa dengan cara dibawah ini:

 Ruas kanan harus diubah menjadi nol.


 Faktorkan bilangannya terlebih dahulu.
 Tentukanlah harga dari nol, yaitu nilai variabel yang menyebabkan nilai
faktor sama dengan nol.
 Lalu gambarlah garis bilangannya.
Apabila tanda pertidaksamaan yang ada hanya ≥ atau ≤, maka harga nol akan
ditandai dengan titik hitam. Apabila tanda pertidaksamaannya hanya > atau <,
tentu harga nol harus ditandai dengan titik putih.

Jika ada perintah untuk menentukan tanda (+) atau (–) untuk setiap masing-
masing interval untuk garis bilangan, maka memasukkan salah satu bilangan
interval tersebut pada bagian persamaan di ruas kiri.

Adapun untuk tanda pada garis bilangan bisa dengan berselang-seling, kecuali jika
ada batas rangkap, maka batas rangkap tersebut tentu tidak akan bisa merubah
tanda.

Adapun contoh penentuan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai


mutlak diantaranya adalah sebagai berikut:

 Apabila tanda pertidaksamaan > 0, maka berarti daerah pada garis


bilangan yang diarsir merupakan yang dari bertanda (+)
 Apabila tanda pertidaksamaan < 0, maka berarti daerah pada garis
bilangan yang diarsir adalah dari yang bertanda (–)

1. Teorema 4 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila P(x), Q(x), dan R(x) merupakan ungkapan-ungkapan pada x, maka untuk
seluruh harga-harga x, P(x), Q(x), dan R(x) yang real akan menjadi alimat terbuka
P(x) < Q(x) merupakan ekuivalen seperti :

 P(x) + R(x) < Q(x) + R(x)


 P(x) . R(x) < Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }

P(x). R(x) > Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }


Demikian juga untuk kalimat terbuka P(x) ≤ Q(x) merupakan ekuivalen dengan
kalimat-kalimat terbuka dari bentuk A hingga bentuk E dengan mengganti < (atau
>) dengan simbol ≤ (atau ≥). Mudah, bukan?

Maka dengan syarat yang sama pula akan menjadi R(x) > 0 dan R(x) < 0 seperti di
atas. Apakah kamu sudah mulai memahami konsepnya?

2. Teorema 5 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x € R, a € R, dan a > 0, maka x < a, saat dan hanya jika -a < x < a.

Untuk membuktikan teorema ini ada 2 contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak
yang bisa kamu ikuti polanya yaitu:

(1). Jika│x│< a, maka -a < x < a.

(2). Jika -a < x < a, maka │x│ < a

Adapun contoh buktinya adalah sebagai berikut :

 Untuk tiap x € R,│x│ ≥ 0


 Karena aturan a > 0, maka -a < 0
 Maka untuk tiap x, -a <│x
 Maka apabila untuk x 0. Tentu dalam hal ini,│x│ = x
 Berhubung -a < │ x │,│x│ = x, dan │x│< a, maka -a < x < a (terbukti).
Sekarang apabila difungsikan untuk x < 0
 Maka dalam konsep ini │ x│= -x. Hal ini disebabkan karena -a < │x│ , │
x│ = -x, dan │x│< a, maka -a < -x < a.
 Kemudian silahkan kalikan dengan (-1), yang mana akan diperoleh a> x >
-a atau -a < x < a.
3. Teorema 6 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x € R, a € R, dan a > 0, maka│x│> a, saat dan hanya apabila x < -a atau x
> a. Berikut adalah contoh penyelesaian yang bisa membuktikan kebenaran dari
sifat pertidaksamaan di atas!

Contoh:

Cobalah caril himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut│ x + 1│< 3.


Maka penyelesaiannya adalah:

Jika menurut teorema 5 maka akan menjadi,

│ x + 1│< 3

Hanya jika -3 < x + 1 < 3

Maka tiap ruas ditambah dengan -1, yang didapat -4 < x < 2. Maka himpunan
penyelesaiannya berupa { x / -4 < x < 2 }

Adapun himpunan penyelesaian bisa juga kamu tulis dengan menggunakan


simbol irisan: { x / x > -4 } ∩ { x / x < 2 }.

4. Teorema 7 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Untuk tiap maka R, x ≤ │x Adapun buktinya yaitu jika x ≥ 0, maka x =


│x│(definisi). Apabila x < 0, maka x < │x │, sebab │x│≥ 0 Jadi untuk hal ini
akan menjadi x ≤ │x│ dan –x ≤ |-x| karena |–x| = |x| = x

5. Teorema 8 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x R, y R, maka ditentukan sebagai berikut

(1). │x – y│≥│x│-│y│

(2). │x +y│≤ │x│+│y│


Untuk pertidaksamaan tingkat tinggi, maka variabel berpangkat lebih dari 2.
Adapun penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak adalah bentuk pertidaksamaan
kuadrat sebagaimana contoh berikut!

Contoh:

 (2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0


 (2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0

 Maka harga nol akan menjadi: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0 x =


–1/2 atau x = 2 atau x = 3
 Untuk menentukan garis bilangan, maka gunakanlah titik putih karena
adanya tanda pertidaksamaan <
 Apabila dimasukkan x = 0 maka hasilnya bisa positif
 Berhubung 0 berada di antara –1/2 dan 2, maka daerah tersebut akan
bernilai positif
 Berhubung karena –1/2 adalah batas rangkap (–1/2 muncul sebanyak 2
kali sebagai harga nol, maka –1/2 merupakan batas rangkap dari bilangan).

Jadi di sebelah kiri –1/2 juga bisa menjadi positif

 Selain daerah yang dibatasi oleh batas rangkap tersebut, tentunya tanda
positif dan negatif akan berselang-seling
 Berhubung tanda pertidaksamaannya adalah ³ 0, maka daerah yang diarsir
adalah akan menjadi positif
 Jadi penyelesaiannya akhirnya akan berupa {x | 2 < x < 3}

Jika pertidaksamaan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Maka


penyelesaiannya sebagai berikut:

 Pastikan ruas kanan telah dijadikan nol


 Samakan penyebut pada ruas kiri
 Faktorkan pembilang dan penyebut (hanya jika bisa difaktorkan)
 Carilah nilai-nilai variabel yang akan menyebabkan pembilang dan
penyebutnya memiliki nilai sama dengan nol (harga nol pada pembilang
dan penyebut)
 Kemudian gambarlah garis bilangan yang memuat semua nilai yang
didapatkan sebagaimana pada langkah 4
 Apapun tanda pertidaksamaannya, maka harga nol untuk penyebut selalu
bisa digambar dengan titik putih.
1. Teorema 4 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila P(x), Q(x), dan R(x) merupakan ungkapan-ungkapan pada x, maka untuk
seluruh harga-harga x, P(x), Q(x), dan R(x) yang real akan menjadi alimat terbuka
P(x) < Q(x) merupakan ekuivalen seperti :

 P(x) + R(x) < Q(x) + R(x)


 P(x) . R(x) < Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }

P(x). R(x) > Q(x) . R(x)

untuk x € { x/R(x) > 0 }

Demikian juga untuk kalimat terbuka P(x) ≤ Q(x) merupakan ekuivalen dengan
kalimat-kalimat terbuka dari bentuk A hingga bentuk E dengan mengganti < (atau
>) dengan simbol ≤ (atau ≥). Mudah, bukan?

Maka dengan syarat yang sama pula akan menjadi R(x) > 0 dan R(x) < 0 seperti di
atas. Apakah kamu sudah mulai memahami konsepnya?

2. Teorema 5 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x € R, a € R, dan a > 0, maka x < a, saat dan hanya jika -a < x < a.

Untuk membuktikan teorema ini ada 2 contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak
yang bisa kamu ikuti polanya yaitu:

(1). Jika│x│< a, maka -a < x < a.

(2). Jika -a < x < a, maka │x│ < a

Adapun contoh buktinya adalah sebagai berikut :

 Untuk tiap x € R,│x│ ≥ 0


 Karena aturan a > 0, maka -a < 0
 Maka untuk tiap x, -a <│x
 Maka apabila untuk x 0. Tentu dalam hal ini,│x│ = x
 Berhubung -a < │ x │,│x│ = x, dan │x│< a, maka -a < x < a (terbukti).
Sekarang apabila difungsikan untuk x < 0
 Maka dalam konsep ini │ x│= -x. Hal ini disebabkan karena -a < │x│ , │
x│ = -x, dan │x│< a, maka -a < -x < a.
 Kemudian silahkan kalikan dengan (-1), yang mana akan diperoleh a> x >
-a atau -a < x < a.
3. Teorema 6 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x € R, a € R, dan a > 0, maka│x│> a, saat dan hanya apabila x < -a atau x
> a. Berikut adalah contoh penyelesaian yang bisa membuktikan kebenaran dari
sifat pertidaksamaan di atas!

Contoh:

Cobalah caril himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut│ x + 1│< 3.


Maka penyelesaiannya adalah:

Jika menurut teorema 5 maka akan menjadi,

│ x + 1│< 3

Hanya jika -3 < x + 1 < 3

Maka tiap ruas ditambah dengan -1, yang didapat -4 < x < 2. Maka himpunan
penyelesaiannya berupa { x / -4 < x < 2 }

Adapun himpunan penyelesaian bisa juga kamu tulis dengan menggunakan


simbol irisan: { x / x > -4 } ∩ { x / x < 2 }.

4. Teorema 7 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Untuk tiap maka R, x ≤ │xAdapun buktinya yaitu jika x ≥ 0, maka x =


│x│(definisi). Apabila x < 0, maka x < │x │, sebab │x│≥ 0 Jadi untuk hal ini
akan menjadi x ≤ │x│ dan –x ≤ |-x| karena |–x| = |x| = x

Baca Juga :

5. Teorema 8 Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Apabila x R, y R, maka ditentukan sebagai berikut

(1). │x – y│≥│x│-│y│

(2). │x +y│≤ │x│+│y│

Untuk pertidaksamaan tingkat tinggi, maka variabel berpangkat lebih dari 2.


Adapun penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak adalah bentuk pertidaksamaan
kuadrat sebagaimana contoh berikut!

Contoh:
 (2x + 1)2.(x2 – 5x + 6) < 0
 (2x + 1)2.(x – 2).(x – 3) < 0

 Maka harga nol akan menjadi: 2x + 1 = 0 atau x – 2 = 0 atau x – 3 = 0 x =


–1/2 atau x = 2 atau x = 3
 Untuk menentukan garis bilangan, maka gunakanlah titik putih karena
adanya tanda pertidaksamaan <
 Apabila dimasukkan x = 0 maka hasilnya bisa positif
 Berhubung 0 berada di antara –1/2 dan 2, maka daerah tersebut akan
bernilai positif
 Berhubung karena –1/2 adalah batas rangkap (–1/2 muncul sebanyak 2
kali sebagai harga nol, maka –1/2 merupakan batas rangkap dari bilangan).

Jadi di sebelah kiri –1/2 juga bisa menjadi positif

 Selain daerah yang dibatasi oleh batas rangkap tersebut, tentunya tanda
positif dan negatif akan berselang-seling
 Berhubung tanda pertidaksamaannya adalah ³ 0, maka daerah yang diarsir
adalah akan menjadi positif
 Jadi penyelesaiannya akhirnya akan berupa {x | 2 < x < 3}

Jika pertidaksamaan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Maka


penyelesaiannya sebagai berikut:

 Pastikan ruas kanan telah dijadikan nol


 Samakan penyebut pada ruas kiri
 Faktorkan pembilang dan penyebut (hanya jika bisa difaktorkan)
 Carilah nilai-nilai variabel yang akan menyebabkan pembilang dan
penyebutnya memiliki nilai sama dengan nol (harga nol pada pembilang
dan penyebut)
 Kemudian gambarlah garis bilangan yang memuat semua nilai yang
didapatkan sebagaimana pada langkah 4
 Apapun tanda pertidaksamaannya, maka harga nol untuk penyebut selalu
bisa digambar dengan titik putih.

D.CONTOH-CONTOH SOAL DAN JAWABAN

Soal 1
Tentukan nilai x dari persamaan linear 6(x-2)-2x=10+2(x+1) !
Jawaban:
6(x-2)-2x=10+2(x+1)
6x-12-2x=10+2x+2
6x-2x-2x=10+2+12
2x=24
x=12
Soal 2
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear 2+5(x-2)=4-2(x-1)!
Jawaban:
2+5(x-2)=4-2(x-1)
2+5x-10=4-2x+2
5x+2x=4+2-2+10
7x=14
x=2
Soal 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear 3x+1>2x+5 !
Jawaban:
3x+1>2x+5
3x-2x>5-1
x>4
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x|x>4}
Soal 4
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan linear 1<1-2x≤9
Jawaban:
1<1-2x≤9
1-1<1-2x-1≤9-1
0<-2x≤8
0<-x≤4
0>x≥-4
-4≤x<0
Jadi, HP={x|-4≤x<
Soal 5
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear  3≤7-2x<9, untuk xЄ ꓣ adalah…
Jawaban:
3≤7-2x<9
3-7≤7-2x-7<9-7
-4≤-2x<2
-2≤-x<1
2≥x>-1
-1<x≤2
Jadi HP={x|-1<x≤2, xЄ ꓣ}

Soal 6

Tentukanlah himpunan dari penyelesaian -3x +7 = 3

Jawab

Berdasarkan dari sifatnya maka:

 3x-7= 3-3x +7 = 3  atau  3x – 7 = -3


 3x-7= 3-3x = 10  atau  3x = 4
 3x-7= 3- = 5  atau  x = 3
Sehingga himpunan tersebut dapat di selesaikan adalah HP = {3-5}

Contoh Soal 7

Berapakah hasil x untuk persamaan nilai mutlak |x-4|=10?

Jawaban:

Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil


bilangan mutlak, yaitu:

|x-4|=10

Solusi pertama:

x-4=10

x=14

solusi kedua:

x – 4= -10

x= -6

Jadi, jawaban untuk persamaan, yaitu 14 atau (-6).

Contoh Soal 8

Selesaikan dan hitunglah nilai x pada persamaan berikut ini!

–2|x – 7| + 2 = –8

Jawaban:

–2|x – 7| + 2 = –8

–2|x – 7| = –8 – 2

–2|x – 7| = –10

|x – 7| = –10/ –2

|x – 7| = 5

Selesai sampai solusi diatas, maka nilai x mempunyai dua nilai, yaitu:
x–7=5

Contoh soal 9

. Tentukan berapa nilai mutlak dari persamaan | 10 – 3 | = adalah . . .

Jawaban :

| 10 – 3 | = | 7 | = 7

Contoh soal 10

Tentukan berapa hasil x untuk persamaan nilai mutlak | x – 6 | =10 adalah . . .

Jawaban :

Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, terdapat dua kemungkinan hasil


bilangan mutlak

| x – 6 | = 10

Solusi pertama:

x – 6 =10

x = 16

Solusi kedua:

x – 6 = -10

x = -4

Jadi, jawaban untuk persamaan ini yaitu 16 atau (-4)

Contoh soal 11

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan nilai mutlak | x + 5 | = 3

Jawaban : 

Pada bentuk ini ada dua penyelesaian.

Penyelesaian pertama : 

x + 5 = 3, maka x = 3 – 5 = -2
Penyelesaian kedua : 

x + 5 = -3, maka x = -3 -5 = -8

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {-2, -8}

Contoh soal 12

Tentukanlah Pesamaan nilai mutlak dari |3x + 4| = x – 8 adalah. . .

Jawaban :

Perhatikan bentuk aljabar di dalam tanda mutlak, yaitu 3x + 4 maka Penyelesaian


persamaan nilai mutlak ini juga dibagi menjadi dua bagian.

Bagian pertama untuk batasan 3x + 4 ≥ 0 atau x ≥ -4/3

Bagian kedua untuk batasan 3x + 4 < 0 atau x < -4/3

Mari kita selesaikan :

Bagian pertama

untuk x >=-4/3

Persamaan mutlak dapat ditulis:

(3x + 4) = x – 8

3x – x = -8 – 4

2x =-12

x = -6 (tidak terpenuhi, karena batasan >= -4/3)

Bagian kedua

untuk x < -4/3 Persamaan mutlak dapat ditulis:

-(3x + 4) = x – 8

-3x – 4 = x -8

-3x – x = -8 + 4 
-4x = -4

x = 1 (tidak terpenuhi, karena batasan < -4/3)

3x  = – 3

x   = – 1

Jadi penyelesaian persamaan tersebut adalah x= – 1/3 atau x= – 1

Contoh soal 13

Selesaikan persamaan berikut :

|7 – 2x| – 11 = 14 Tentukanlah berapa nilai x adalah. . .

Jawaban :

|7 – 2x| – 11 = 14

|7 – 2x| = 14 + 11

|7 – 2x| = 25

Selesai pada persamaan diatas, maka bilangan untuk nilai mutlak x adalah sebagai
berikut

7 – 2x = 25

2x = – 18

x= – 9

atau

7 – 2x = – 25

2x = 32

x = 16

Sehingga hasil akhir nilai x adalah (– 9) atau 16

Contoh soal ke14

Bentuk pertidaksamaan dari 7x + 3 ≥ 9x + 15 adalah…


A. x ≤ -6

B. 2x ≥ 8

C. 9x ≥  2

D. x ≥ 2

Jawabannya A karena:

7x + 3 ≥ 9x + 15

7x – 9x ≥ 15 – 3

-2x ≥ 12

-x ≥ 6

x ≤ -6

Contoh soal 15

Pertanyaan dan penyelesaian atau contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak beserta
jawabannya selanjutnya adalah x ≥ -3 dan x ≤ 5. Jika x = 3 – 2a maka jawabannya
adalah…

A. 1 ≤ a < -3

B. -1 ≤ a < -3

C. -1 ≤ a < 3

D. -3 ≤ a < -3

Penyelesaian:

x = 3 – 2a

x – 3 = -2a

-2a = x – 3

2a = 3 – x

a = (3 – x)/2
Untuk x ≥ -3 dan x ≤ 5 sama dengan -2,-1,0,1,2,3,4,5 maka ketika

x = -3

a = (3-(-3))/2 = 6/2 = 3

x = -2

a = (3-(-2))/2 = 5/2

x = -1

a= (3-(-1))/2 = 4/2 = 2

x=0

a = (3-0)/2 = 3/2

x=1

a = (3-1)/2 = 2/2 = 1

x=2

a = (3-2)/2 = 1/2

x=3

a = (3-3)/2 = 0

x=4

a = (3-4)/2 = -1/2

x=5

a = (3-5)/2 = -2/2 = -1

Maka, jawaban dari contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak beserta jawabannya
adalah -1 ≤ a < 3 atau C.

Contoh soal 16

Mana jawaban yang tepat ketika ada pertanyaan nilai x dari -1 < 1/2 (4x -6) ≤ 3?

A. 2 < 2x ≤ 6
B. 1 < x ≤ 3

C. 1 < x ≤ -3

D. -2 < 2x ≤ 6

Penyelesaian:

-1 < 1/2 (4x -6) ≤ 3

-1 < ½ (4x) – ½ (6) ≤3

-1 < 2x -3 ≤ 3

-1 + 3 < 2x – 3 + 3 ≤ 3 + 3

2 < 2x ≤ 6

Dapat diperkecil menjadi  1 < x ≤ 3 Maka contoh soal pertidaksamaan nilai


mutlak beserta jawabannya sama dengan B

Contoh soal 17

Bentuk pertidaksamaan dari 6 < 3x + 4 ≤ 10 berapa?

A. (2/3, -2)

B. (2/3, 3)

C. (3/2, 2)

D. (2/3, 2)

Penyelesaian:

6 < 3x + 4 ≤ 10

6 – 4 < 3x + 4 – 4 ≤ 10 – 4

2 < 3x ≤ 6

2/3 < x ≤ 2

Maka jawabannya sama dengan D (2/3, 2)

Contoh soal 18
Pilih jawaban tepat dari pertidaksamaan | 3x + 7| > | 4x – 8 |

A. (7x – 1) (x – 15) < 0

B. (-7x – 1) (x – 15) < 0

C. (7x – 1) (x  + 15) < 0

D. (7x + 1) (x – 15) < 0

Penyelesaian

| 3x + 7| > | 4x – 8 |

(3x + 7)²  > (4x – 8)² 

9x² + 42x + 49 > 16x² + 64x + 64

-7x² + 106x – 15 > 0

7x² – 106x + 15 < 0

(7x – 1) (x – 15) < 0

Maka contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak beserta jawabannya menunjukkan


pilihan A sebagai opsi tepat.

Contoh soal 19

Pertidaksamaan dari harga mutlak  | 2x – 3 | ≥  5 sama dengan?

A. x ≤ 1 atau x ≥ -4

B. x ≤ -1 atau x ≥ -4

C. x ≤ -1 atau x ≥ 4

D. x ≤ 1 atau x ≥ 4

Penyelesaian:

| 2x – 3 | ≥  5

2x – 3 ≤ -5

2x ≤ -5 + 3
2x ≤ -2

x ≤ -1

Atau bisa juga diselesaikan dengan cara:

2x – 3 ≥ 5

2x ≥ 5 + 3

2x ≥ 8

x≥4

Maka contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak beserta jawabannya tersebut sama
dengan x ≤ -1 atau x ≥ 4, yaitu C.

Contoh soal 20

Berapakah x dari | x – 2 |  < 3

A. 1 < x < 5

B. -1 < x < 5

C. -1 < x < -5

D. -1 < x < -5

Penyelesaiannya:

| x – 2 |  < 3

-3 < x – 2 <  3

-3 + 2 < x – 2 + 2 < 3 + 2

-1 < x < 5

Maka jawabannya sama dengan B


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nilai mutlak dari suatu bilamgan X dapat diartikan sebagai jarak bilangan
tersebut terhadap titik 0 pada garis bilangan, denagan tidak memperhatikan
arahannya,ini berarti lxl=5 memiliki dua selesaian, karena terdapat dua bilangan
yang jaraknya terhadap 0 adalah 5: x=5 dan x=5
DAFTAR PUSTAKA

Mamikos. Com(2022, 17 Juni) Pertidaksamaan Nilai Mutlak, Rumus, Sifat, serta


Contoh Cara Penyelesaiannya. Diakses pada tanggal 25 September 2022, dari
https://mamikos.com/info/pertidaksamaan-nilai-mutlak-rumus-sifat-serta-cara-
penyelesaian-pljr/

Soalkimia.com(2021, 30 Juli) Contoh Soal Persamaan Nilai Mutlak dan


Jawaban. Diakses pada tanggal 25 September 2022,dari
https://soalkimia.com/contoh-soal-persamaan-nilai-mutlak/

Latiseducation.com(2021, 07 November) Persamaan Dan Pertidaksamaan


Linear Nilai Mutlak Satu Variabel | Matematika Kelas 10. Diakses pada tanggal
25 September 2022,dari https://latiseducation.com/artikel/109/Persamaan-Dan-
Pertidaksamaan-Linear-Nilai-Mutlak-Satu-Variabel--Matematika-Kelas-10

Anda mungkin juga menyukai