UNSUR SERAPAN
Disusun Oleh :
1. NOVI LAILA RAHMADHANI (2021201014)
2. PUJI MURNIATI (2019201075)
3. YULIA RISTIANA DEWI (2021201018)
4. MARNI RINI ADELA PULUNGAN (2021102021)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmad-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Unsur Serapan”
ini tepat pada waktunya.
Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
Ibu Devika Putri Kistiani, M.Pd., yang telah memberikan bimbingan dan arahan
dalam penyusunan makalah ini, dan juga kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita
semua. Kami sangat berharap semoga pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya terhadap makalah ini agar kami dapat memperbaikinya pada makalah-
makalah berikutnya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kata Serapan............................................................................ 3
B. Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia...................................................... 3
C. Contoh Unsur Serapan............................................................................... 6
D. Penyerapan Istilah Asing........................................................................... 9
E. Macam dan Sumber Bentuk Serapan......................................................... 10
F. Kaidah Penyesuaian Ejaan Unsur Bahasa Asing....................................... 12
G. Pengaruh Bahasa Sansekerta..................................................................... 13
H. Pengaruh Bahasa-Bahasa Eropa................................................................ 13
I. Dampak dari Penggunaan Kata-Kata Serapan........................................... 17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peranan bahasa yang utama ialah sebagai sarana atau media untuk
menyampaikan maksud dan perasaan seseorang kepada orang lain. Sebagai
mahluk sosial manusia tidak bisa mengandalkan kemampuannya sendiri. Manusia
perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya untuk memenuhi segala
kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makluk sosial bersifat dinamis, selalu
membutuhkan hubungan sosial dengan manusia lainnya
Kata serapan antar bahasa adalah hal yang lumrah, jika terjadi kontak
bahasa lewat pemakai pasti akan terjadi serap-menyerap kata. Dengan adanya
proses penyerapan akan menimbulkan saling meminjam dan saling pengaruh
asing. Peminjaman ataupun penyerapan dari suatu bahasa itu sendiri pasti dilatar
belakangi oleh berbagai macam faktor.Yang biasanya mengalami perubahan
proses peyerapan adalah bunyi bahasa dan kosa kata.
Bahasa Indonesia sendiri selama pertumbuhannya banyak mengalami
serapan dari bahasa-bahasa daerah maupun dari bahasa asing, seperti bahasa
Sansekerta, baahasa Arab, bahasa Portugis, bahasa Belanda, ataupun bahasa
Inggris. Masukan unsur bahasa asing tersebut sejalan dengan history
bangsa tentunya.
Berawal dari bahasa sansekerta yang datang bersamaan dengan dengan
ajaran hindu budha di Indonesia, kemudian bahasa Belanda yang sejalan dengan
proses penjajahan bangsa Belanda. Setelah penjajahan masa Belanda usai adalah
masa perdagangan antara bangsa timur tengah dengan bangsa Indonesia dan
proses keagamaan yang menyebabkan terjadinya penyerapan bahasa Arab.
Yang terakhir adalah bahasa Inggris dan itu terjadi hingga sekarang, faktor
yang begitu dominan tentunya karena pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi
antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pengguna bahasa inggris.Karena
hal-hal yang telah dikemukakan tersebut dalam makalah ini penulis akan mencoba
1
membahas tentan penulisan unsur serapan, kaedah penuliasan ejaan berdasarkan
pedoman EYD, dan contoh-contoh kata serapan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang di maksud kata serapan?
2. Bagaimana kata Serapan dalam bahasa Indonesia?
3. Apa saja contoh unsur serapan?
4. Bagaimana penyerapan istilah asing?
5. Bagaimana macam dan sumber bentuk serapan?
6. Bagaimana kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing?
7. Apakah dampak dari penggunaan kata-kata serapan bagi bangsa
Indonesia?
C. Tujuan Penulis
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang kata serapan.
2. Untuk mengetahui tentang kata serapan dalam bahasa Indonesia.
3. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang beberapa contoh
kata-kata serapan dalam Bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui tentang penyerapan istilah asing
5. Untuk mengetahui bahimana macam dan sumber bentuk serapan.
6. Untuk mengetahui tentang kaidah penyesuaian ejaan unsur bahasa asing.
7. Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata-
kata serapan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Indonesia, baik itu dalam hal pengucapan maupun penulisannya. Kata-kata
sepeerti itulah yang dinamakan dengan Kata-Kata Serapan.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa
bahasa ini banyak menyerap kata-kata dari bahasa lainnya.
Proses penyerapan itu dapat dipertimbangkan jika salah satu syarat di
bawah ini terpenuhi, yaitu :
1. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya
2. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya
3. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika
istilah Indonesia terlalu banyak sinonimya
4
4. Kreasi
Terjadi apabila pemakai bahasa hanya mengambil konsep dasar yangada dalam
bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara penerjemahan, akan tetapi memiliki
perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti
penerjemahan.
Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam 2 atau 3 kata,
sedangkan bahasa Indonesianya hanya satu kata saja.
Contoh :
Effective > berhasil guna
Spare parts > suku cadang
Di samping itu, akhiran yang berasal dari bahasa asing diserap sebagai
bagian kata yang utuh. Kata seperti standardisasi, implementasi, dan objektif
diserap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.
Pedoman EYD mengatur kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur-unsur
serapan. Beberapa kaidah yang berlaku misalnya c di muka a, u, o, dan konsonan
menjadi k (cubic menjadi kubik, construction menjadi konstruksi), q menjadi k (a
quarium menjadi akuarium, frequency menjadi frekuensi), f tetap f (fanatic menja
di fanatik, factor menjadi faktor), ph menjadi f (phase menjadi fase, physiology m
enjadi fisiologi).
Akhiran-akhiran asing pun dapat diserap dan disesuaikan dengan kaidah
bahasa Indonesia. Misalnya akhiran -age menjadi -ase, -ist menjadi -is, -
ive menjadi -if.
Akan tetapi, dengan berbagai kaidah unsur serapan tersebut, kesalahan
penyerapan masih sering kali dilakukan oleh para pemakai bahasa. Pujiono
menemukan kata sportifitas lebih banyak muncul di Google dibandingkan
kata sportivitas, demikian pula dengan kata aktifitas dibandingkan dengan
kata aktivitas.
Cara menulis tidak menjadi pertimbangan penyesuaian kata serapan .
Umumnya kata serapan disesuaikan pada lafalnya saja. Meski kontak budaya
dengan penutur bahasa – bahasa itu berkesan silih berganti, proses penyerapan itu
5
ada kalanya pada kurun waktu yang tmpang tindih sehingga orang-orang dapat
mengenali suatu kata serapan berasal dari bahasa yang mereka kenal saja.
Satu hal lagi, bahasa Indonesia memang termasuk luwes dalam menerima
dan menyerap unsur dari berbagai bahasa lain. Namun keluwesan ini hendaknya
tidak membuat kita serampangan dalam membentuk istilah baru dan mengabaikan
khazanah bahasa kita.
6
a
Selain kata serapan, ternyata bahasa Indonesia juga memunyai beberapa
afiks atau imbuhan serapan. Imbuhan serapan dalam bahasa Indonesia ditulis
serangkai dengan bentuk dasarnya.
Beberapa imbuhan serapan itu antara lain :
1. An -, a - [= tidak] ; anarki, amoral, anorganik
2. Ab - [= dari] ; abrasi, abnormal
3. Tele - [= jauh] ; televisi, telepon
4. Mini - [= kecil] ; miniatur, mini bus
5. Super - [= di atas] ; supersonik, super power, supervisi
6. Uni - [= satu] ; unilateral, universitas
7. Nomo - [= satu] ; monoton, monogami, ,monofobia
8. Sub - [= dibawah] : subversi, subsidi, subordinasi
9. Trans - [= seberang, lewat] ; transisi, tranfusi
10. Semi - [= setengah, sebagian] ; semiautomatis, semiformal, semifinal.
Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas,
berikut ini didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam
bahasa Indonesia. Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti
standarditasi, efektif, dan implementasi diserap secara utuh di samping kata
standar, efek, dan implement.
-aat (Belanda) menjadi –at
Advokaat advokat
plaat pelat
-age menjadi –ase
Percentage persentase
Etalage etalase
-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al
structural, structureel structural
formal, formeel formal
-ant menjadi -an
7
Accountant akuntan
Informant informan
-archy, -archie (Belanda) menjadi arki
anarchy, anarchie anarki
oligarchy, oligarchie oligarki
-ary, air (Belanda) menjadi -er
complementary, complementair komplementer
primary, primair primer
-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si
action, actie aksi
publication, publicatie publikasi
-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi –il
matereel materiil
morel moril
-ein tetap ein
Casein kasein
Protein protein
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika
logic, logica logika
phonetics, ponetiek fonetik
ic (nomina) menjadi ik
electronic elektronik
statistic statistik
-ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi -is
electronic, electronisch elektronis
economical, economisch ekonomis
-ile, -iel menjadi -il
percentile, percentiel persentil
mobile, mobiel mobil
-is, -isme (Belanda) menjadi –isme
modernism, modernisme modernisme
8
communism, comunisme komunisme
-ist menjadi -is
publicist publisis
egoist egois
-ive, -ief (Belanda) menjadi -if
descriptive, descriptief deskriptif
demonstrative, demonstratief demonstratif
-logue menjadi -log
catalogue katalog
dialogue dialog
-logy, -logie (Belanda) menjadi –logi
technology, technologie teknologi
physiology, pysiologie fisiologi
-loog (Belanda) menjadi –log
analoog analog
epiloog epilog
-oid, -oide (Belanda) menjadi -oid
homonoid, homonoide homonoid
anthropoid, anthropoide anthropoid
-oir(e) menjadi -oar
trotoir trotoar
repertoire repertoar
-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir
director, directer direktur
inspector, inspecteur inspektur
-or tetap -or
dictator dictator
corrector corektor
-ty, -teit (Belanda) menjadi -tas
university, universiteit universitas
quality, kwaliteit kualitas
9
-ure, -uur (Belanda) menjadi -ur
structure, struktuur struktur
premature, prematuur premature
Istilah Indonesia
Istilah Asing Istilah Indonesia yang dijauhkan
yang dianjurkan
Anus Anus Lubang pantat
Faeces Feses Tahi
Urine Urine kencing
Amputation Amputasi Pemotongan (pembuangan) anggota
badan
Decibel Decibel Satu ukuran kekerasan suara
Lip rounding Labialisasi Pembundaran bibir
Marathon Marathon Lari jarak jauh
Oxygen Oksigen Zat asam
Chemistry Kimia Ilmu urai
Dysentery Disentri Sakit murus; berak darah; mejan
Energy Energi Daya; gaya; tenaga; kekuatan
Horizon Horizon Kakilangit; ufuk cakrawala
Narcotic Narkotik Madat; obat bius; candu; opium; dadah;
ganja
10
E. Macam dan Sumber Bentuk Serapan
Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau
bentuk turunan. Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya
condong pada bentuk jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan
pertimbangan
1. Konteks situasi dan ikatan kalimat
2. Kemudahan belajar bahasa
3. Kepraktisan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris
yang pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli
dalam bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan
mengutamakan ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:
Bound morpheme morfem terikat
Clay colloid koloid lempung
Clearance volume ruang bakar
Subdivision subbagian
11
3. Unsur yang sudah lama terserap dalam bahasa Indonesia tidak perlu lagi
diubah ejaannya
contoh : otonomi, dongkrak, paham, aki, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia telah menyerap berbagai unsur dari bahasa lain, baik
bahasa daerah maupun dari bahasa asing Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,
Inggris, dan bahasa asing lain.
Untuk keperluan itu telah diusahakan ejjaan asing hanya diubah seperlunya
sehingga bentuk Indonesia masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Di
dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
dicantumkan aturan penyesuaian itu. Dapat ditambahkan bahwa hal ini terutama
dikenakan kepada kata dan istilah yang baru masuk ke dalam bahasa Indonesia,
serapan lama yang sudah dianggap umum tidak selalu harus mengikuti aturan
penyesuaian tadi.
Berikut ini contoh unsur serapan itu.
Baku Tidak Baku
apotek : apotik
atlet : atlit
atmosfer : atmosfir
aktivitas : aktifitas
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa lain, baik dari bahasa daerah (lokal) maupun bahasa asing, seperti
Sansekerta, Arab, Portugis, dan Belanda.
12
· cabda menjadi sabda
· castra menjadi sastra
3. oe- (Yunani) menjadi e- contoh :
· oestrogen menjadi estrogen
· oenology menjadi enology
4. kh- (Arab) tetap kh- contoh :
· khusus tetap menjadi khusus
· akhir tetap menjadi akhir
5. oo (Inggris) menjadi u contoh :
· cartoon menjadi kartun
· proof menjadi pruf
13
1. Semboyan Angkatan Darat Republik Indonesia, " Kartika Eka Paksa",
bintang pemaku persatuan. Kewibawaan dan kejayaan cemerlang yang
memperkokoh kesatuan, ketahanan.
2. Semboyan Angkatan Laut Republik Indonesia, " Jalesveva Jayamahe", dilaut
sangat jaya. Kita memiliki kekuatan guna mencapai kejayaan dilaut kita yang
sangat luas.
3. Semboyan Angkatan Udara Republik Indonesia, "Swabuwana Paksa",
Kekuatan yang ampuh demi kejayaan bumi dan udara kita.
14
Dari Bahasa Portugis
Kebanyakan kata-kata yang berhubungan dengan kapal, seperti : bendera,
nahkoda, jendela, kemeja, dermaga, pelana, celana, sekoci, kelasi, kemudi,
algojo, sepatu, bulletin, gereja, sepeda, serana.
Dari bahasa Belanda
Bangsa Eropa yang datang kemudian menjadikan tanah air Kepulauan Nusantara
sebagai koloni. Sejak tahun 1596 mendirikan Batavia sejak Gubernur Jenderal
pertama Piether Both, kemudian penggantian Yan Piether Zoen Coen tanah air ini
Belanda di wilayahnya disebut Hindia-Belanda selama labih dari 3,5 abad (350
Tahun).
Ikhwal bahasa Belanda "Holland Spreaken" pemakaiannya sangat dominan, dan
sejarah mencatat bahwa : "Bahasa Belanda digunakan di kalangan pemerintah"
Goverment" sebagai bahasa resmi.
Diajarkan menjadi pengajaran utama disetiap jejang sekolah, mulai :
o HIS (Holland Inianche Skool ) ;
o MULO (Setingkat SMP)
o AMS (Setingkat SMA)
o HIK (Sekolah Guru setingkat SGA)
o STOVIA (Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta, yang lulusannya antara
lain Dr.Soetomo, Dr.Wahidin )
Disyaratkan mahir berbahasa Belanda ketika melamar pekerjaan, terlebih-lebih
untuk menjadi pejabat atau staf pemerintahan menjadi " amtenaren " dalam bahasa
Sunda " jenenng jadi menak ". Digunakan oleh kaum intelektual, para
cendikiawan, kaum pelajar dalam berkomunikasi sehari-hari.Oleh karena itu,
pengaruh bahasa Indonesia sejak 28 Oktober 1928, terutama penambahan
perbendaharaan kosakata sangat tampak.
Berikut ini daptar kosa kata asal bahasa Belanda :
1. Aktif
2. Biokot
3. Carter
Dari Bahasa Latin
15
Bahasa Latin sebuah bahasa Eropa yang sudah " mati " yang bukan sebuah "
lingua franca " yang kosakatanya bantak dipungut digunakan dalam istilah iptek,
sains, pengetahuan social dan disiplin-disiplin ilmu lain.
Berikut ini kosa kata asal bahasa Latin yang dipergunakan dan memperkaya
khazabah kosakata bahasa Indonesia :
o Agitasi
o Akta
Dari Bahasa Yunani
Bahasa dibenua Eropaaaa yang ikut memprkaya perbendaharaan kosakata bahasa
Indonesia adalah bahasa Yunani.
Berikut ini kosakata asal bahasa Yunani dipergunakan dalam bahasa Indonesia,
diantaranya dari :
o Ekonomi
o Farmasi
Dari Bahasa-bahasa Asia
Pergaulan antarbangsa sesama orang Asia, berpengaruh terhadap saling
meminjam kosakata, saling memperkaya perbendaharaan kosakata bahasa-bahasa
asing.
Kosakata bahasa Indonesia diperkaya oleh bahasa-bahasa dibenua Asia,
diantaranya dari :
o Abad
o Ajal
o Akhirat
o Alim
o Awal
o Ziarah
Unsur serapan, kata pungut dari bahasa Arab mengalami proses transliterasi,
alihaksara dari huruf Hijaiyah ke huruf latin bahasa Indonesia, diantaranya
penambahan konsonan jajar dua buah konsonan menjadi satu fonem, seperti kh
dan sy.
16
1. kh pada khusus, khidmat, akhirat, khtulistiwa, khwatir, khisliysk, ikhsan.
khotbah.
2. sy pada kata syarat, syahadat, syahwat, syahbandar, syair, syukur, syareat,
asyik, isyarat, masyarakat, musyawarah.
Sampai sekarang ini, baru kh dan sy yang diresmikan ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
Dari Bahasa Parsi
Dimensi sejarah, penyebaran Islam ketanah air, melalui atau dibawa oleh
saudagar Parsi, maka tidaklah mengherankan, jika kosakata bahasa parsi turut
memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Republik
kita tercinta ini.
Beberapa kata yang dipungut dari bahasa Parsi, menurut KUBI (Kamus Umum
Bahasa Indonesia) adalah kata dastar, dewan, sanubari, permadani, mat, nafiri.
17
asing agar dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain
adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan
kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa
Indonesianya berarti “potongan harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata-Kata Serapan
o Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
o Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia
berkurang.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan isi dan pembahasan makalah di atas, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Ada sebagian kecil dari bahasa Indonesia berasal dari bahasa asing maupun
bahasa daerah yang sudah dijadikan bahasa baku yang sesuai dengan EYD
yang disebut dengan unsur serapan.
2. Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas, unsur serapan yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia dan unsur serapan yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia.
B. Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai
Bahasa Indonesia. Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan
bahasa yang tidak terdapat dalam kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi,
setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berada
dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan pembimbing,
diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa
Indonesia kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka
Bahasa Indonesia.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenal, 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.
Uti. 2009. Detik Detik Ujian Nasional Bahasa Indonesia. Klaten: PT Intan Prawira
Taufik, Imam. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
www.google.com(pengertiankataserapan)www.google.com(contohkataserapandal
ambahasaindonesia)
https://indomaterikuliah.blogspot.com/2014/10/makalah-penulisan-unsur-
serapan.html?m=1
20