Reni Cahyani
Nenden Sundari1
Neneng Sri Wulan2
Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Kampus Daerah Serang, Universitas Pendidikan
Indonesia
ABSTRAK
Karangan merupakan bentuk tulisan yang diperoleh dari proses pemikiran ide atau gagasan
penulisnya. Karangan mulai dapat dipelajari siswa pada tingkat sekolah dasar. Dalam menulis
karangan, siswa perlu memperhatikan beberapa aspek seperti penggunaan huruf kapital dan afiks
yang membentuk kata agar dapat digunakan tepat sesuai maknanya. Pada penggunaan huruf kapital
dan afiks di sekolah dasar masih sering ditemukan kesalahan dalam penulisan maupun
penggunaannya saat menulis karangan. Dari hasil temuan terhadap kesalahan-kesalahan yang
terdapat pada karangan siswa, dianalisis kemudian dijadikan bahan pembelajaran dalam menulis
karangan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki dan mengurangi kesalahan yang terjadi pada
pembelajaran menulis karangan berikutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis isi. Penelitian dilakukan dengan menganalisis dokumen berupa karangan siswa kelas IV
SDN Serang 12. Peneliti melakukan analisis kesalahan berbahasa berupa kesalahan pada huruf
kapital dan afiks, selain itu memanfaatkan kesalahan berbahasa sebagai bahan pembelajaran
menulis karangan. Hasil analisis menunjukan bahwa (1) Ditemukan berbagai jenis kesalahan pada
penggunaan huruf kapital yaitu kesalahan penulisan huruf pertama pada awal kalimat, kesalahan
pada kutipan langsung, kesalahan pada unsur-unsur nama orang, kesalahan pada unsur-unsur nama
diri geografi, kesalahan pada nama hari, kesalahan pada unsur-unsur nama geografi yang diikuti
nama diri geografi. (2) Ditemukan jenis kesalahan penggunaan afiks yaitu kesalahan prefiks berupa
prefiks ber-, prefiks me-, prefiks se-, dan prefiks ke-, kesalahan sufiks berupa kesalahan sufiks –i,
dan kesalahan konfiks berupa kesalahan konfiks me – i dan konfiks ke –an. (3) Berdasarkan hasil
penelitian, huruf kapital dan afiks dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran karena dapat
memenuhi tiga prinsip bahan pembelajaran yaitu prinsip relevansi, prinsip konsistensi, dan prinsip
kecukupan. Dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa yang terdapat dalam karangan siswa
kelas IV SDN Serang 12, dapat dijadikan sebagai bahan pembalajaran menulis karangan sesuai
aspek penggunaan huruf kapital dan afiks.
1
Penulis penanggung jawab
2
Penulis penanggung jawab
Reni Cahyani, Nenden Sundari, Neneng Sri Wulan. Analisis Kesalahan Berbahasa Pada
Karangan Siswa Kelas IV SDN Serang 12 Sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran
Menulis Karangan.
Reni Cahyani
Nenden Sundari
Neneng Sri Wulan
Primary School Teacher Education Program, Regional Campus Serang, Indonesia University of
Education
ABSTRACT
Essay writing is a form obtained from the process of thought or ideas the author. Authorship start
can be studied students at the elementary school level. In writing the essay, students need to
consider several aspects such as the use of capital letters and affix to make the word to be used
appropriate meaning. On the use of capital letters and affix in primary schools is often found errors
in writing or use when writing essays. From the findings of the errors contained in the student
essay, analyzed and then used as teaching material in writing essays. The aim is to improve and
reduce errors that occur in the next essay writing learning. The method used in this research is
content analysis. The study was conducted by analyzing documents in the form of a bouquet of
fourth grade students of SDN Serang 12. Researchers conducted error analysis in the form of error
in capital letters and affixes, besides utilizing the linguistic fault lines as a learning material to write
essays. Results of the analysis showed that (1) Found various types of errors in the use of capital
letters is a typing error in the first letter at the beginning of the sentence, an error on a direct quote,
errors in the elements of the person's name, an error on the elements behalf geography, mistakes on
the name of the day , errors on the elements of geographic name followed by the name of self-
geography. (2) Found types of errors are errors affix use prefixes ber- prefix form, his prefix, a
prefix, and ke- prefixes, suffixes such errors suffix -i errors, and errors such as mistakes konfiks
konfiks me - i and konfiks to - an. (3) Based on the results, capitalization and affixes can be used as
learning materials because it can meet the three principles of learning materials, namely the
principles of relevance, consistency principle, and the principle of adequacy. It can be concluded
that the errors contained in the language essay fourth grade students of SDN Serang 12, can be used
as material pembalajaran essay writing appropriate aspects of its use of capital letters and affixes.
bentuk kata tersebut seharusnya ke-kan tetapi yang benar adalah ke-
dihilangkan prefiks ber- nya, an. (2) Mengunjungi, bentuk kata
karena apabila tetap digunakan tersebut seharusnya menggunakan
akan menimbulkan kerancuan pada prefiks ber- agar sesuai dengan
maknanya sehingga menjadi jalan- maknanya yaitu suatu perbuatan
jalan. (3) Menaik, bentuk kata yang aktif.
tersebut seharusnya menggunakan 3. Pemanfaatan Hasil Analisis Sebagai
dihilangkan prefiks me- nya karena Bahan Pembelajaran Menulis
menimbulkan kerancuan, sehingga Karangan
diubah menjadi naik. (4) Ngantuk, Bahan pembelajaran yang
Bentuk kata tersebut seharusnya dibuat, pertama menyediakan contoh
menggunakan prefiks me-, karena karangan kemudian siswa ditugaskan
menunjukan makna “suatu keadaan” untuk mengidentifikasi dan mencatat
sehingga diubah menjadi mengantuk. berbagai jenis huruf kapital yang
(5) Mennyewa, bentuk kata tersebut terdapat dalam karangan. Huruf
terdapat kesalahan berupa penulisan kapital tersebut disesuaikan dengan
dua huruf “n” seharusnya hasil analisis kesalahan berbahas pada
“menyewa”. (6) Sesampai, bentuk penggunaan huruf kapital yang
kata dasar tersebut seharusnya se – dilakukan siswa, antara lain: (1)
nya karena memiliki makna Kesalahan penggunaan huruf kapital
superlatif sehingga diubah menjadi yang dipakai sebagai huruf pertama
sesampainya. (7) Keesok, bentuk pada kata yang terdapat di awal
kata tersebut seharusnya kalimat. (2) Kesalahan penggunaan
ditambahkan akhiran –an sehingga huruf kapital pada penulisan huruf
menjadi konfiks ke- an. pertama nama hari. (3) Kesalahan
b. Kesalahan penggunaan sufiks penggunaan huruf kapital pada nama
dalam karangan siswa kelas IV diri geografi. (4) Kesalahan
SDN Serang 12 penggunaan huruf kapital pada unsur-
Berdasarkan telaah pada karangan unsur nama orang. (5) Kesalahan
siswa kelas IV SDN Serang 12, penggunaan huruf kapital pada huruf
ditemukan satu kesalahan sufiks pertama dalam petikan langsung. (6)
pada bentuk kata yang digunakan Kesalahan penggunaan huruf kapital
yaitu sufiks –i pada kata „kemasi’ pada huruf pertama dalam unsur-unsur
yang memiliki makna „kausatif‟, nama geografi yang diikuti nama diri
seharusnya diubah menggunakan geografi. Kedua, dari hasil identifikasi
prefiks me- sehingga menjadi terhadap penggunaan huruf kapital,
mengemas, karena menunjukan langkah selanjutnya adalah
makna “melakukan”. mempelajari cara menyusun karangan
c. Kesalahan penggunaan konfiks yang benar dengan mengaplikasikan
dalam karangan siswa kelas IV penggunaan huruf kapital ke dalam
SDN Serang 12 karangan yang akan dibuat. Ketiga,
Berdasarkan telaah pada karangan siswa ditugaskan untuk mencatat
siswa kelas IV SDN Serang 12 prefiks, sufiks, dan konfiks yang
diperoleh kesalahan penggunaan terdapat dalam karangan yang
konfiks yaitu keesokkan dan ditulisnya kemudian diidentifkasi
mengunjungi. (1) Keesokkan, makna yang dimaksud pada bentuk
bentuk kata tersebut terdapat kata atau afiks tersebut. Keempat,
penambahan huruf “k” seharusnya siswa mengerjakan evaluasi berupa
keesokan, karena tidak ada konfiks
Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016