Anda di halaman 1dari 9

PENGAPLIKASIAN MATEMATIKA DI BIDANG BIOLOGI

Disusun oleh:

Dwi Astuti Aprilia

140410190022

Prodi Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Padjajaran

2019
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui materi matematika dasar yang dapat
diaplikasikan ke dalam ilmu biologi guna memecahkan beberapa kasus terkait biologi.
Adapun latar belakang yang digunakan adalah minimnya pengetahuan beberapa mahasiswa
Biologi mengenai pengaplikasian pada matematika dasar untuk digunakan dalam
memecahkan permasalahan di bidang biologi.

Beberapa materi matematika dasar yang berguna yang dapat dipakai ialah kalkulus,
aljabar, probabilitas dan lain-lain. Materi-materi tersebut dapat diaplikasikan ke berbagai
permasalahan, seperti materi diferensial dalam pemodelan mangsa-pemangsa, hukum Hardy-
Weinberg genetika populasi, dan menghitung perkembangbiakan bakteri dengan deret
geometri.
1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Matematika sering sekali didengar di lingkungan masyarakat terutama di


lingkungan pendidikan. Matematika mempunyai peran yang sangat penting dalam
mendasari perkembangan teknologi modern serta berperan dalam berbagai disiplin ilmu
dan memajukan daya pikir manusia. Dengan demikian, matematika merupakan suatu
kebutuhan yang universal dan dibutuhkan oleh siapapun. Tidak hanya itu, matematika
juga sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan cara berpikir logis, cermat, dan kreatif
(Soedjadi,2000:43). Memandang arti penting matematika maka setiap pembelajaran
harus memilki kemampuan untuk menguasai matematika.

Matematika merupakan ilmu dasar yang menjadi penopang ilmu lainnya, dan selalu
berinteraksi dengan bidang ilmu lainnya. Interaksi antara matematika dan bidang ilmu
lainnya menjadi salah satu faktor penentu kemajuan sains dan teknologi saat ini. Ada
beberapa cabang dari matematika yang sangat dasar dipelajari seperti kalkulus, aljabar,
dan deret geometri. Ketiga materi tersebut akan dipakai dalam pengaplikasian bidang
biologi. Berdasarkan uraian di atas, perlu dikaji mengenai peran kalkulus, aljabar, dan
deret geometri dalam bidang biologi. Oleh karena itu, penulis akan mengkaji jurnal
mengenai peran tersebut dalam bidang biologi. Dengan harapan, dari ilmu yang ada
dapat diulik untuk mengatasi permasalahan dalam bidang biologi.

Rumusan Masalah

1. Permasalahan-permasalahan bidang biologi apa saja yang dapat diselesaikan dengan


kalkulus, aljabar, dan deret geometri ?
2. Bagaimana cara mengaplikasikan kalkulus, aljabar, dan deret geometri dalam
permasalahan-permasalahan yang ada di biologi ?

Tujuan

1. Menjelaskan permasalahan-permasalahan bidang biologi yang dapat diselesaikan


dengan kalkulus, aljabar, dan deret geometri.
2. Memaparkan materi-materi kalkulus, aljabar, dan deret geometri beserta rumusnya
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di bidang biologi.
PERMASALAHAN DI BIDANG BIOLOGI YANG DAPAT DISELESAIKAN
DENGAN KALKULUS, ALJABAR, DAN DERET GEOMETRI BESERTA
PENGAPLIKASIANNYA

Berikut permasalahan di bidang biologi beserta pengaplikasiannya :

1. Kalkulus (diferensial)

Materi diferensial dalam pemodelan mangsa-pemangsa

Metode diferensial dapat digunakan untuk menentukan perbandingan predator dan


pemangsa agar ekosistem dapat seimbang. Asumsikan:

F = populasi mangsa.

S = populasi predator.

𝑑𝑓
= kecepatan perubahan populasi pemangsa dalam kurun waktu tertentu.
𝑑𝑡

𝑑𝑠
= kecepatan perubahan populasi predator dalam kurun waktu tertentu
𝑑𝑡

Asumsikan apabila populasi hewan predator tidak ada, maka jumlah populasi mangsa
akan konstan, sehingga:

𝑑𝑓
= 𝑎𝐹
𝑑𝑡

Jika tidak ada populasi mangsa, maka populasi predator akan berkurang dan melebihi
populasi hiu lahir karena taka da sumber makanan, sehingga:

𝑑𝑠
= −𝑘𝑆
𝑑𝑡

Apabila populasi mangsa melebihi populasi predator, sehingga populasi mangsa dapat
meningkatkan jumlah pertumbuhan predator, maka dapat diasumsikan pertumbuhan
populasi predator akan sebanding degan pertumbuhan populasi mangsa. Begitu pula
sebaliknya. Maka:
𝑑𝑠 𝑑𝑓
= −𝑘𝑆 + 𝑖𝐹𝑆 = 𝑎𝐹 − 𝑏𝑆𝐹
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Dengan,

k = koefisien laju kematian predator

i = konstanta proporsi keuntungan predator yang memakan mangsa

a = koefisien laju pertumbuhan populasi mangsa

b = konstanta proporsi banyaknya mangsa yang dimakan predator

2. Aljabar

Hukum Hardy-Weinberg genetika populasi

Pada tahun 1908 seorang ahli fisika W.Weinberg dan seorang ahli matematika
G.H Hardy menemukan dasar-dasar frekuensi alel dan genetik dalam suatu populasi
yang dikenal dengan prinsip kesetimbangan HardyWeinberg. Dimana frekuensi alel
dan genotip suatu populasi selalu konstan dari generasi ke generasi. Keseimbangan
dari frekuensi alel dalam pusat gen dapat ditulis dengan kalimat matematika sebagai
berikut :

𝑝2 +2pq+𝑞 2

 𝑝2 adalah presentase individu dominan homozigot


 p adalah frekuensi alel dominan
 𝑞 2 adalah presentase individu resesif homozigot
 q adalah frekuensi alel resesif
 2pq adalah presentase individu heterozigot

Dengan p+q = 1, maka (p + q)2 = 𝑝2 +2pq+𝑞 2 = 1

Perhitungan keseimbangan populasi berdasarkan hokum Hardy-Weinberg


dihitung menggunakan uji Chi Kuadrat. Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis
mengenai perbandingan antara frekuensi observasi yang actual dengan frekuensi
harapan atau ekspektasi.

 Frekuensi observasi : nilainya didapat dari hasil percobaan (o)


 Frekuensi harapan : nilainya dapat dihitung secara teoritis (e)

(𝑂−𝑒)²
Rumus : 𝑋 2 hitung =
𝑒
3. Deret Geometri
Perkembangbiakan bakteri berlaku deret geometri

Perhitungan bakteri merupakan suatu cara yang bisa digunakan untuk


menghitung penghitungan jumlah koloni suatu bakteri. Salah satu yang kita kenal
menghitung jumlah perkembangbiakan bakteri dengan menggunakan metode deret
geometri.

Misalkan bulatan hitam tersebut bakteri dan membelah diri menjadi dua setiap
1 jam, maka jika awalnya terdapat satu bakteri pada waktu 1 pertama aka nada 2
bakteri, pada 1 kedua aka nada 4 bakteri, dan seterusnya. Sehingga kita dapat
menyimpulkan suatu rumusan jika awalnya terdapat sejumlah A bakteri, bakteri
membelah diri menjadi r sebanyak n kali, dan An merupakan jumlah bakteri setelah
membelah maka,
An = A𝑟 2
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan artikel ini dapat disimpulkan bahwa kalkulus, aljabar dan
deret geometri sebagai ilmu eksakta dapat diaplikasikan ke berbagai rumpun bidang sains,
salah satunya adalah Biologi. Permasalahan-permasalahan bidang biologi yang dapat
diselesaikan dengan kalkulus (diferensial) seperti model mangsa-memangsa, hukum Hardy-
Weinberg genetika populasi, dan menghitung perkembangbiakan bakteri dengan deret
geometri . Dalam penerapannya ke dalam ilmu biologi, materi-materi yang dapat digunakan
adalah kalkulus, aljabar dan deret geometri.

Saran

Penulis berharap pembaca dapat memahami kajian dari artikel ini. Apabila pembaca
menemukan ada beberapa kesalahan diharapkan untuk dapat memberi masukan karena
sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Andree. (2015, Oktober 18). Keterkaitan Matematika dengn Ipa. Retrieved
September 4, 2019, from
https://www.academia.edu/11064397/KETERKAITAN_MATEMATIKA_DENGA
N_IPA .

Alen, Margaretta. Aplikasi Materi Kalkulus untuk Biologi. Retrieved September 4, 2019,
from
https://www.academia.edu/21655094/APLIKASI_MATERI_KALKULUS_UNTUK_B
IOLOGI_Oleh.

Faozi, Ilham. Penghitungan Frekuensi Alele, Frekuensi Genotip,Pengukuran Sifat-Sifat


Kualitatif Dan Kuantitatif. Retrieved September 5, 2019, from
https://www.academia.edu/16524731/Acara_6_.

Kumala, Asrie. Pengujian Kesetimbangan Hardy-Weinberg. Retrieved September 5, 2019,


from https://www.academia.edu/30121836/LP_hardy_weinberg.

Anda mungkin juga menyukai