Oleh Kelompok 1 :
Dosen Pengampu:
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini yakni sebagai berikut.
1. Menambah pengetahuan mengenai definisi sistem koordinat
2. Menambah pengetahuan mengenai sistem koordinat kartesius
3. Menambah pengetahuan mengenai sistem koordinat polar
3
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar.1
Terdiri dari sumbu-x, sumbu-y dan titik asal O. Koordinat titik dalam
sistem koordinat kartesius dinyatakan sebagai pasangan bilangan berurutan
(x,y). Dibagi menjadi empat kuadran yaitu
3
4
P(r , )
r
O
Gambar.2
Gambar.3
Terdiri dari sumbu polar dan polar atau titik asal O. Koordinat titik
dalam sistem koordinat polar dinyatakan sebagai (𝑟,) dengan 𝑟 adalah jari-
jari lingkaran dan 𝜃 merupakan sudut yang terbentuk antara salah satu sinar
dan sumbu polar.
5
Gambar.4
Sistem koordinat tabung menggunakan koordinat-koordinat polar 𝑟
dan 𝜃 sebagai ganti dari koordinat kartesius 𝑥 dan 𝑦 dalam bidang.
Sedangkan koordinat-z sama seperti dalam koordinat kartesius. Biasanya
diasumsikan 𝑟≥0 dan 0≤𝜃≤2𝜋.
Gambar.5
Gambar.6
7
y1
O(0,0) X
x1 M ( x1 ,0)
Gambar.7
x1 y1
2 2
=
P( x1 , y1 )
Q( x2 , y2 )
R ( x3 , y 3 )
Gambar.8
Gambar.8 di atas menunjukkan segitiga PQR yang masing-masing titik
sudutnya yaitu P( x1 , y1 ) terletak pada kuadran II, Q( x2 , y2 ) terletak
pada kuadran IV, R( x3 , y 3 ) terletak pada kuadran III dan jarak masing-
masing titik dinyatakan oleh:
1. PQ ( xQ xP ) 2 ( yQ y P ) 2
( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
2. PR ( x R x P ) 2 ( y R y P ) 2
( x3 x1 ) 2 ( y3 y1 ) 2
3. QR ( xR xQ ) 2 ( y R yQ ) 2
( x3 x2 ) 2 ( y3 y1 ) 2
Gambar.9
Maka posisi kuda coklat berada pada koordinat (e,4) dan (c,6),
posisi Menteri putih pada koordinat (g,5), posisi ster putih pada
koordinat (e,1) dan posisi king coklat pada koordinat (d,8).
Gambar.10
Letak titik pada bidang kartesius
Contoh lainnya yaitu pada bidang Koordinat gambarlah titik-titik
(x,y) yaitu pada titik-titik yang koordinat x dan koordinat y yang
memenuhi persamaan x+y=4 dengan x=- 2, -1, 0, 1, 2, dan 3. Maka
penyelesaiannya adalah dengan membuat daftar tabel seperti
berikut:
Tabel.1 pasangan x dan y dari persamaan x+y=4
-2+6=4 -2 6 (-2,6) S
-1+5=4 -1 5 (-1,5) U
0+4=4 0 4 (0,4) W
1+3=4 1 3 (1,3) O
2+2=4 2 2 (2,2) Y
3+1=4 3 1 (3,1) A
Gambar .11
Gambar.12
12
Z Z Z
P( x, y, z ) P( r , , z ) P( , , )
X X X
Y
Y
Y
Gambar.13
Gambar.14
13
Gambar.15
Contoh:
a. Tentukan koordinat kartesius yang berpadanan dengan koordinat tabung
2𝜋
(4, , 5).
3
𝑧=5
2𝜋
Jadi koordinat kartesius yang berpadanan dengan (4, , 5) adalah (−2, 2√3, 5).
3
14
𝑧=2
5𝜋
Jadi koordinat tabung yang berpadanan dengan (−5, −5 ,2) adalah = (5√2, , 2).
4
Contoh:
2
1. 8, , menyatakan letak titik W dalam koordinat bola. Ubah dan nyatakan
3 3
letak titik W dalam koordinat Cartesius dan koordinat tabung.
Jawab
Koordinat Cartesius, koordinat tabung dan koordinat bola mempunyai hubungan
sebagai berikut:
r sin atau r x 2 y 2
z cos
x sin cos
y sin sin
x2 y2 z2
2 2
sehingga dari titik 8, , diketahui 8, dan
3 3 3 3
dan diperoleh
2 3 1
x 8 sin cos 8. 2 3
2
3 3 2
2 3 3
y 8 sin sin 8.
2 6
3 3 2
2 1
z 8 cos 8 4
3 2
r sin
2
3
3
8 4 3 atau r x 2 y 2
2 3 6
2 2
48 4 3
2
2
Jadi koordinat Cartesius 8, ,
3 3
adalah 2 3,6,4) , dan koordinat tabung
2
8, , adalah 4 3 , ,4
3 3 3
16
P(r , )
r
O
Gambar.17
Berbeda dengan sistem koordinat Cartesius (Rene Descartes: 1596-1650)
dalam koordinat kutub letak suatu titik dapat dinyatakan dalam tak hingga banyak
koordinat. Sebagai contoh, letak titik P(3, 3) dapat digambarkan dengan cara
terlebih dulu melukiskan sinar yang memancar dari titik asal O dengan sudut
sebesar radian terhadap sumbu mendatar arah positif. Kemudian titik P terletak
3
pada sinar tadi dan berjarak 3 satuan dari titik asal O (lihat Gambar 17 (a)). Titik
P dapat pula dinyatakan dalam koordinat 3, 3 2k , dengan k bilangan bulat
3 3
3 2k
3
Gambar. 17(b)
Gambar. 17(a)
P(3, 4 3)
4 3
P
Gambar.17(c)
Secara umum, jika r, menyatakan koordinat kutub suatu titik maka koordinat
titik tersebut dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
r, 2k atau r, (2k 1) dengan k bilangan bulat.
Kutub mempunyai koordinat (0, ) dengan sebarang bilangan. Hubungan
Antara Sistem Koordinat Cartesius dan Sistem Koordinat Kutub Suatu titik P
berkoordinat ( x, y) dalam sistem koordinat Cartesius dan (r , ) dalam sistem
koordinat kutub. Apabila kutub dan titik asal diimpitkan, demikian pula sumbu
kutub dan sumbu-x positif juga diimpitkan, maka kedudukan titik dapat
digambarkan sebagai berikut.
18
P( x, y) (r , )
r r
X
O r
Gambar.18
y x
(1.2) r x 2 y 2 arcsin arccos
r r
Contoh
1) Nyatakan ke dalam system koordinat Cartesius.
2 5
a. A 4, b. B 5, c. C 3,
3 4 6
Jawab
Dengan menggunakan persamaan (1.1):
2 2
a. x 4 cos 2 y 4 sin 2 3.
3 3
Jadi, A 2,2 3 .
5 5
b. x 5 cos 2 y 5 sin 2.
4 2 4 2
5 5
Jadi, dalam system koordinat Cartesius B 2 , 2.
2 2
19
5 3 5 3
c. x 3 cos 3 y 3 sin .
6 2 6 2
3 3
Jadi, C 2, .
2 2
a. r 4 2 (4) 2 4 2
4 3 7
arctan atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka:
7
r 4 2 dengan , atau
4
3
r 4 2 dengan .
4
7 3
Jadi, P 4 2 , atau P 4 2 , .
4 4
b. r (4) 2 4 2 4 2
4 3 7
arctan atau
4 4 4
20
r 2 2a(r sin )
x 2 y 2 2ay
x 2 y 2 2ay 0,
r 2 cos2 4r 2 sin 2 16
r 2 (1 3 sin 2 ) 16.
21
dapat dibuat dalam bentuk grafik persamaan polar dimana grafik persamaan
polar adalah himpunan titik-titik, masing-masing mempunyai paling sedikit
sepasang koordinat polar yang memenuhi persamaan polar tersebut.
22
Cara yang paling mendasar untuk mensketsakan grafik ialah menyusun tabel
nilai – nilai, plot titik – titik yang berpadanan, kemudian menghubungkan titik-
titik ini dengan kurva mulus.
𝒙 = 𝒓 𝒄𝒐𝒔 𝜽 𝒓 𝟐 = 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐
𝒚 = 𝒓 𝒔𝒊𝒏 𝜽 𝒚
𝒕𝒂𝒏 𝜽 =
𝒙
Contoh :
𝜋
Carilah koordinat Cartesius yang berpadanan dengan (4, 6 ) dan koordinat polar
𝜋 √3
𝑥 = 4 cos 6 = 4. = 2 √3
2
𝜋 1
𝑦 = 4 sin 6 = 4. 2 = 2
Gambar.19
tersebut berjarak misalnya 𝑑 dari kutub 𝑑 > 0. Andaikan 𝜃0 sudut antara sumbu
polar dan garis tegaklurus dari polar pada garis itu (Figure 9). Apabila 𝑃(𝑟, 𝜃)
𝑑
sebuah titik pada garis, maka cos(𝜃 − 𝜃0 ) = 𝑟 , atau apabila sebuah lingkaran
𝜋
Ada lagi kasus yang menarik, yaitu untuk 𝜃0 = 0 dan 𝜃0 = 2 . Perhatikan
di polar dan dengan garis arah tegak yang jaraknya 10 satuan di sebelah kanan
polar.
Penyelesaian:
1
.10 10
2
𝑟= 1 =
1+ cos 𝜃 2+cos 𝜃
2
25
Penyelesaian kita tulis persamaan itu dalam bentuk baku sebagai berikut.
7 7
7 2( )
2 2
𝑟 = 2+4 sin 𝜃 = = 1+2 sin 𝜃
1+2 sin 𝜃
( Figure 12).
Gambar.20
2. Grafik persamaan polar simetri terhadap sumbu-y (gari s = /2) jika penggantian
(𝑟, 𝜃) oleh (−𝑟, − 𝜃) atau oleh ( 𝑟, 𝜋 − 𝜃 ) menghasilkan persamaan ekuivalen.
Gambar.21
3. Grafik persamaan polar simetris terhadap titik asal (polar), jika pengganti (𝑟, 𝜃)
oleh (−𝑟, 𝜃)atau oleh ( 𝑟, 𝜋 + 𝜃 )menghasilkan persamaan yang ekuivalen.
Gambar.22
dengan a dan b positif. Grafik mereka dinamakan limason, dengan khusus untuk
𝑎 = 𝑏 disebut sebagai kardioda.
Gambar.23
Contoh
Gambar.24
Contoh
Analisis persamaan 𝑟 2 = 8 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 untuk simetri dan sketsakan grafiknya
Penyelesaian: Karena 𝑐𝑜𝑠(−2 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 dan
Gamabar.25
𝑟 = 𝑎 𝑐𝑜𝑠 𝑛𝜃 𝑟 = 𝑎 𝑠𝑖𝑛 𝑛𝜃
menyatakan kurva-kurva berbentuk bunga yang dinamakan mawar. Mawar
memiliki n daun jika n gasal dan 2n daun jika n genap.
Gambar 26
29
Gambar.27
Sehingga
jadi,
∆𝑦 𝑑𝑦
𝑑𝑦 ∆𝑦 ∆𝜃 𝑑𝜃
= 𝑙𝑖𝑚∆𝑥→0 ∆𝑥 = 𝑙𝑖𝑚∆𝑥→0 ∆𝑥 = 𝑑𝑥
𝑑𝑥
∆𝜃 𝑑𝜃
Yakni,
𝑓(𝜃)𝑐𝑜𝑠𝜃+𝑓′ (𝜃)𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑚 = −𝑓(𝜃)𝑠𝑖𝑛𝜃+𝑓′ (𝜃)𝑐𝑜𝑠𝜃
Rumus yang baru saja diturunkan menjadi sederhana jika grafik 𝑟 = 𝑓𝜃 melalui
polar. Sebagai contoh, andaikan untuk sudut 𝛼, 𝑟 = 𝑓 (𝛼) = 0 dan 𝑓’ (𝛼) ≠ 0.
Maka ( di polar tersebut ) rumus kita untuk m adalah
𝑓 ′ (𝛼 ) 𝑠𝑖𝑛 𝛼
𝑚= = 𝑡𝑎𝑛𝛼
𝑓 ′ (𝛼 ) 𝑐𝑜𝑠 𝛼
Karena garis = 𝛼 juga memiliki kemiringan 𝑡𝑎𝑛 𝛼, kita simpulkan bahwa garis
ini menyinggung kurva di polar. Kita memutuskan fakta yang berguna bahwa
garis – garis singgung di titik polar dapat dicari dengan menyelesaikan
persamaan𝑓 (𝜃) = 0
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
31
32
𝒙 = 𝒓 𝒄𝒐𝒔 𝜽 𝒓𝟐 = 𝒙 𝟐 + 𝒚 𝟐
𝒚 = 𝒓 𝒔𝒊𝒏 𝜽 𝒚
𝒕𝒂𝒏 𝜽 =
𝒙
3.2. Saran
Diharapkan untuk materi sistem koordinat kartesius dan sistem
koordinat polar yang lainnya agar lebih banyak literaturnya dan bahasanya
agar lebih mudah dipahami oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
34