Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan sangat penting bagi masyarakat di Indonesia, kualitas dan kuantitas
pendidikan sangat menentukan hasil dari pendidikan itu sendiri. Pada saat ini , para pelajar
beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang paling susah dan membosankan.
Ditambah lagi dengan matematika yang berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Para pelajar mengartikan bahwa matematika adalah ilmu hitung menghitung yang hanya
berhubungan dengan angka, sementara IPA adalah ilmu yang berhubungan dengan
lingkungan kehidupan sekitar dan mahluk hidup. Jadi , bagaimana bisa ada keterkaitan antara
kedua ilmu tersebut.

Melihat perkembangan zaman sekarang ini yang jauh lebih berkembang dari
sebelumnya. Khususnya pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) , yang mana hal
tersebut sangat terkait dengan perkembangan ilmu bahasa dan ilmu hitung-menghitung. Ilmu
bahasa disini bukan semata-mata kita berkembang dalam hal bahasa yang biasa kita gunakan
setiap hari tetapi ilmu bahasa ini justru lebih mendalam , singkat dan pasti serta dapat
digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehrai-hari. Untuk melakukan
pengembangannya IPA membutuhkan ilmu dasar yaitu ilmu matematika.
Berdasarkan uraian diatas, melalui makalah ini penyusun ingin menyampaikan
beberapa peranan Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam itu sendiri agar dapat menjadi
suatu pegangan untuk kita semua khususnya yang bergelutik di bidang Matimatika.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peranan Matematika terhadap IPA ?
2. Apakah hakekat pendidikan MIPA ?
3. Apa hakekat tugas guru MIPA ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui peranan Matematika terhadap IPA
2. Mengetahui hakekat pendidikan MIPA
3. Mengetahui hakekat tugas guru MIPA

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian IPA, dan pendidikan IPA

Ilmu pengetahuan alam atau science berasal dari kata latin “Scientia” yang berarti
pengetahuan. Menurut Patta Bundu (2006:9) IPA adalah proses kegiatan yang dilakukan para
saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut. Menurut
Paolo dan Marten (dalam Srini M. Iskandar, 1997) Ilmu pengetahuan Alam untuk anak-anak
didefinisikan menjadi : 1) mengamati apa yang terjadi, 2) mencoba memahami apa yang di
amati, 3)mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi, dan
4)menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut
benar.
IPA adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan (Depdiknas,2003:6) sedangkan Cain dan Evans ( 1990 ) menyatakan
bahwa IPA mengandung empat hal yaitu: konten atau produk, proses atau metode, sikap, dan
teknologi. Sedangkan pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang di dalamnya terkait
dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri, Pendidikan IPA menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi
dan memahami sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah diarahkan untuk “mencari
tahu” dan “berbuat” sehingga dapat menjadi wahana bagi siswa dan dapat membantu siswa
untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri dan alam sekitar.
Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk
pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut.

2.1.1 Fungsi Mata Pelajaran IPA


Fungsi Mata Pelajaran IPA dalam Depdiknas ( 2004 ) adalah :
 Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan yang Maha Esa
 Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah
 Mempersiapkan siswa menjadi warganegara yang melek IPA dan teknologi
 Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat dan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2
2.1.2 Tujuan Pendidikan IPA
 Menanamkan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya
 Memberikan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, prinsip dan
konsep IPA, serta keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
 Memberikan pengalaman kepada siswa dalam merencanakan dan melakukan
kerja ilmiah untuk membentuk sikap ilmiah.
 Meningkatkan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam
 Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.
 Lebih jauh diungkapkan bahwa Pendekatan yang digunakan dalam pendidikan
IPA berorientasi pada siswa

Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pendidikan


IPA, yaitu:
 Empat pilar pendidika ( belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar
untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri)
 Inkuiri IPA
 Kontstruktivisme
 Sains IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (salingtemas)
 Penyelesaian masalah
 Pendidikan IPA yang bermuatan nilai

Jadi seorang guru IPA seharusnya terbiasa memberikan peluang seluas –luasnya agar
siswa dapat belajar lebih bermakna dengan memberi respon yang mengaktifkan
semua siswa secara positif dan edukatif.

2.1.3 Kecenderungan pendidikan IPA di Indonesia


Pendidikan hanya beriorientasi pada tes/ujian. Pengalaman belajar yang di
peroleh di kelas tidak utuh dan tidak beriontasi pada tercapainya standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Pendidikan lebih bersifat teacher-centered, guru hanya
menyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual.
Peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah, peserta

3
didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya. Cara berpikir
yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain efektif dan
psikimotor. Alasan yang sering dikemukakan oleh para guru adalah keterbatasan
waktu, sarana, lingkungan belajar, dan jumlah peserta didik per kelas yang terlalu
banyak.

2.2. Pengertian dan Definisi matematika

Matematika berasal dari Bahasa Yunani yaitu Mathematikos yang berarti ilmu pasti.
Sedangkan dalam Bahasa belanda matematika disebut wiskunde yang artinya ilmu tentang
belajar. Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang
dan perubahan-perubahan pada suatu bilangan.
Pengertian matematika pada kurikulum 2006 yaitu ilmu universal yang yang
mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Kemudian menurut Kline (1973) “Matematika
bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya
matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi
permasalahan social, ekonomi dan alam”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
definisi matematika yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengannya mencakup segala
bentuk prosedur operasionalnya digunakan dalam menyelesaikan masalah mengenai
bilangan. Seseorang yang ahli dalam bidang matematika disebut matematikawan
matematikus. Sedangkan segala hal yang bersangkutan dan berhubungan dengan matematika
sering disebut matematis.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, baik secara umum maupun secara khusus. Secara umum, matematika digunakan
dalam transaksi perdagangan, pertukangan, dsb. Ilmu matematika diterapkan hampir di
setiap aspek kehidupan, karena itu matematika mendapat julukan sebagai ratu segala ilmu.
Matematika juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain. Selain
sifatnya yang fleksibel dan dinami, matematika juga selalu dapat mengimbangi
perkembangan zaman. Terutama di masa sekarang ketika segala sesuatu dapat dilakukan
dengan computer karena matematika juga menjadi salah satu Bahasa program yang efektif
dan efisien.
Ada 4 komponen yang penting dipelajari dalam matematika adalah:
 Besaran : macam-macam jenis bilang dan teori bilangan.
 Ruang : geometri, trigonometri, teorema Pythagoras.

4
 Struktur : himpunan, fungsi, kalkulus.
 Perubahan :determinasi, fungsi,analysis

Dalam proses belajar matematika juga terjadi proses berpikir, sebab seseorang dikatakan
berpikir apabila orang itu melakukan kegiatan mental, dan orang yang belajar matematika
mesti melakukan kegiatan mental. Dalam berpikir orang menyusun hubungan-hubungan
antara bagian-bagian informasi yang telah direkam dalam pikirannya sebagai pengertian
pengertian.

2.2.1. Ruang lingkup pembelajaran matematika

Merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai
siswa maka ruang lingkup materi matematika adalah aljabar, pengukuran dan
geometri, peluang dan statistik, trigonometri, serta kalkulus diantaranya :

 Kompetensi aljabar ditekankan pada kemampuan melakukan dan menggunakan


operasi hitung pada persamaan, pertidaksamaan, dan fungsi.
 Pengukuran adalah geometri ditekankan pada kemampuan menggunakan sifat
dan aturan dalam menentukan jarak, sudut, volum, dan transformasi.
 Peluang dan statika ditekankan padamenyajikan dan meringkas data dengan
berbagai cara.
 Trigonometri ditekankan pada menggunakan perbandingan, fungsi, persamaan,
dan identitas trigonometri.
 Kalkulus ditekankan pada mengguanakn konsep limit laju perubahan fungsi.

2.2.2. Peran pembelajaran matematika

Sesuai dengan tujuan diberikannya matematika disekolah, kita dapat melihat


bahwa matematika sekolah memegang peranan sangat penting. Anak didik
memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari- hari. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan
siswa/I dari pembelajaran matematika, diantaranya :
 Dapat berhitung
 Dapat menghitung isi dan berat
 Dapat mengumpulkan
 Dapat mengolah data
 Dapat menyajikan data
 Dapat menafsirkan data
5
Sealin itu, peran pembelajaran matematika yang lain adalah agar mampu mengikuti
pelajaran matematika lebih lanjut, membantu memahami bidang studi lain seperti
Fisika, kimia, arsitektur, farmasi, geografi, ekonomi, dan sebagainya, dan agar para
siswa dapat berfikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa
kreatif. Sebagai warga negara Indonesia yang berhak mendapatkan pendidikan
seperti yang tertuang dalam UUD 1945, tentunya harus memiliki pengetahuan umum
minimum. Pengetahuan minimum itu diantarnya adalah matematika. Oleh sebab itu,
matematika sekolah sangat berarti baik bagi para siswa yang melanjutkan studi
maupun yang tidak.
Bagi mereka yang tidak melanjutkan studi, matematika dapat digunakan
dalam berdagang dan berbelanja, dapat berkomunikasi melalui tulisan/gambar seperti
membaca grafik dan persentase, dapat membuat catatan-catatan dengan angka, dan
lain-lain. Kalau diperhatikan diberbagai media massa, seringkali informasi disajikan
dalam bentuk persen, table, bahkan dalam bentuk diagram.
Matematika dipelajari bukan untuk keperluan praktis saja, tetapi juga untuk
perkembangan matematika itu sendiri. Jika matematika tidak diajarkan disekolah
maka sangat mungkin matematika akan punah. Selain itu, sesuai dengan
karakteristiknya yang bersifat hirarkis, untuk mempelajari matematika lebih lanjut
harus mempelajari matematika level sebelumnya. Seseorang yang ingin menjadi
ilmuwan matematika, maka harus belajar dulu matematika mulai dari yang paling
rendah. Dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah memiliki peranan yang sangat
penting baik bagi siswa maupun mahasiswa agar mereka memiliki bekal pengetahuan
dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya, warga Negara pada umumnya
supaya dapat hidup layak, untuk kemajuan negaranya, dan untuk matematika itu
sendiri dalam rangka melestarikan, mengembangkannya, juga untuk membuat
matematika itu lebih asik dan menyenangkan.

2.2.3. Funsi pembelajaran matematika


 Matematika sebagai alat
Maksudnya adalah guru hendaklah sangat diharapkan agar para siswa diberikan
penjelasan untuk melihat berbagai contoh dalam penggunaan matematika sebagai
alat untuk memecahkan masalah dalam mata pelajaran lain, dalam kehidupan
kerja atau dalam kehidupan sehari-hari.
 Matematika sebagai pola piker

6
Maksudnya siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat
untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi. Misalnya melalui
persamaan-persamaan, atau table-tabel dalam model-model matematika yang
merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soal-soal urain matematika
lainnya.
 Matematika sebagai ilmu atau pengetahuan
Sebagai guru harus mampu menunjukan bahwa matematika selalu mencari
kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila ditemukan
kesempatan untuk mencoba mengembangkan penemuan-penemuan sepanjang
mengikuti pola piker yang sah.

2.2.4. Tujuan pembelajaran matematika

Secara umum tujuan pendidika matematika di golongkan menjadi :


 Tujuan yang bersifat formal, menekankan kepada menatapenalaran dan
membentuk kepribadian siswa
 Tujuan yang bersifat material, menekankan kepada kemampuan memecahkan
masalah dan menerapkan matematika.

Secara lebih rinci, tujuan pembelajaran matematika di paparkan pada buku standar
kompetensi mata pelajaran matematika sebagai berikut:
 Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan
 Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi
 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
 Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau mengkomunikasi
gagasan antaralain melalui pembicaraan lisan, grafik, peta, diagram, dalam
menjelaskan gagasan

2.3. Peran matematika terhadap IPA

IPA selalu berhubungan dengan mengukur atau menghitung sebab IPA dan
matematika mempunyai hubungan yang sangat erat. Suatu prinsip atau hukum IPA
adakalanya dimulai dari eksperimen baru kemudian disusun dalam rumus matematika tetapi
ada kalanya juga prinsip atau hukum IPA dimulai dari perumusan teoritis matematika dengan
kemampuan daya nalar fikir manusia, sesudah itu dibuktikan dengan eksperimen.

7
Sumbangan terhadap perkembangan IPA sudah jelas bahkan boleh dikatakan bahwa
tanpa matematika IPA tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan oleh karena IPA
menggantungkan diri dari metode induksi. Salahsatunya adalah dengan metode induksi
semata tak mungkin orang mengetahui jarak antara bumi dan bulan atau bumi dan matahari,
bahkan untuk menyatakan keliling bumi saja hamper tidak mungkin. Berkat bantuan
matematikalah maka Erathotenes (240 SM ) pada zaman yunani dapat menghitung besarnya
bumi dengan metode gabungan antara induksi dan deduksi matematika.

2.4. Hakekat pendidika MIPA


Pendidikan suatu proses untuk membantu manusia mengembangkan dirinya sehingga
mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta
pendekatan kreatif tanpa kehilangan identitas dirinya. Matematika timbul karena pikiran-
pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Hakikat MIPA adalah ide-ide yang
dihasilkan oleh pikiran-pikiran manusia yang bukan hanya bergelut dalam hitung-
menghitung saja tetapi juga berhubungan dengan ilmu yang mempelajari tentang alam
sekitarnya.

2.4.1. Ciri-ciri MIPA :


 Pengetahuan yang sangat terstruktur dalam arti antara bagian yang satu dengan
bagian yang lain terjalin hubungan fungsional yang erat. Karena itu konsep –
konsep dan prinsip – prinsip dalam MIPA akan lebih mudah dikuasai jika disajikan
dalam bentuk terkait satu dengan yang lain dengan simpulan – simpulan yang
jelas.
 Penerapan berbagai pengertian dan prinsip MIPA dalam taraf sederhana terhadap
masalah alamiah seringkali memerlukan: keterpaduan berbagai komponen MIPA,
dengan Matematika sebagai dasar logika penalaran dan penyelesaian kuantitatif
sedangkan fisika, kimia, biologi sebagai deskripsi permasalahan yang ada.
 Untuk menekuninya diperlukan kecintaan yang dalam terhadap ilmu sebagai suatu
sistem logis yang indah dan ampuh.

2.5. Tujuan Pendidika Nasional


 Meningkatkan kualitas manusia
Perwujudan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Yaitu: berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja
keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, sehat kasmani dan rohani.
8
 Pendidikan MIPA
MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya
dipandang sebagai:
 Sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan
kepada peserta didik, tetapi harus pula di pandang
 Sebagai alat pendidikan yang potensial dan memberikan uriman (sumbangan)
nyata untuk perwujudan manusia Indonesia yang utuh.

Implikasi ciri MIPA :


 Pendidika MIPA menghendaki Pendekatan-pendekatan tertentudan metode-
metode tertentu yang sesuai, serta sarana yang mendukung untuk menetapkan
berbagai konsep MIPA pada anak didik.
 Membuat mereka mampu berpikir kritis
 Menggunakan nalar ( akal budi ) mereka secara efektif dan efisiensi
 Menanamkan benih sikap ilmiah pada diri mereka

2.6. Hakikat tugas Guru MIPA

Dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang selalu
dikemukakan, seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar melainkan juga sebagai
pendidik. Misi utama guru sebagai pengajar ialah mengupayakan tercapainya tujuan-tujuan
instruksional mata pelajaran yang di ajarkan, sedangkan misi utama guru sebagai pendidik
ialah mengupayakan terwujudnya perkembangan kepribadian peserta didik dalam dimensi
yang lebih luas untuk memberikan iuran ( sumbangan ) nyata bagi pencapaian tujuan
pendidikan nasional.

Sejalan dengan pikiran pokok di atas, tugas guru MIPA tidak hanya sekedar :

 Mengupayakan diperolehnya berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam MIPA


dikalangan peserta didik
 Dapat mendorong berkembangnya pemahaman dan penghayatan akan prinsip-prinsip
dan nilai-nilai IPA dikalangan peserta didik dalam rangka menumbuhkan daya nalar,
cara berpikir logis, sistematis, dan kreatif, kecerdasan, serta sikap kritis, terbuka dan
ingin tahu.

9
Selain itu seorang guru MIPA
 Hendaknya tidak sekedar menyampaikan informasi/cerita tentang MIPA kepada peserta
didik tetapi betul-betul membimbing para siswanya berbuat sesuai dengan prinsip-
prinsip dan nilai yang terkandung dalam MIPA
 Hendaknya dapat membawa peserta didiknya menjalani proses MIPA itu sendiri melalui
kegiatan pengamatan, percobaan, pemecahan masalah, diskusi dengan teman-temanya.
 Dapat menumbuhkan kesenangan belajar MIPA dikalangan peserta didik.
 Hendaknya memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak segan mengakui
keterbatasan pengetahuannya tentang hal-hal tertentu kepada peserta didik tanpa
mengabaikan tanggung jawabnya membantu mereka menemukan jawaban terhadap
persoalan-persoalan yang di ajukan.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN

1. MIPA sebagai suatu kumpulan mata pelajaran, hendaknya jangan hanya dipandang
sebagai sekumpulan informasi hasil kajian orang terdahulu yang harus diteruskan
kepada peserta didik, tetapi harus pula dipandang sebagai alat pendidikan yang
potensial dapat memberikan uriman (sumbangan) nyata untuk perwujudan manusia

2. Dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang selalu
dikemukakan, seorang guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar melainkan juga
sebagai pendidik yang mendidik peserta didik agar bersikap ilmiah sehingga dapat
berperan di masyarakat.

3.2 SARAN
Dari penulisan makalah ini dapat disarankan:

1. Dalam peningkatan mutu pembelajaran ditandai dengan adanya kualitas interaksi


antara guru dan siswa. Untuk mencapai interaksi antara guru dan siswa dalam proses
pembelajaran, hal yang menentukan adalah kemampuan guru dalam menguasai
materi, memilih dan menggunakan metode, mengelola kelas, memilih dan
menggunakan media, serta melaksanakan penilaian baik proses maupun hasil
pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru.
2. Tujuan pendidikan MIPA sebagai wahana pendidikan umum untuk semua siswa guna
membentuk masyarakat yang melek sains sangat penting dalam segala
aspekkehidupan, karena itu perlu dipelajari agarsemua insan Indonesia mencapai
literasisains, sehingga membentuk masyarakatyang melek sains namun tetap
berkarakterbangsa.

11
DAFTAR PUSTAKA

Team Teaching. 2018. Konsep-konsep MIPA. Jakarta: Unindra.


Bundu, Patta. 2016. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains di
SD. Jakarta: Depdiknas.
Srini M. Iskandar. 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Dikti.
Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

https://ekacaneng.blogspot.co.id/2013/12/makalah-dasar-dasar-pendidikan-mipa
pada hari sabtu, 23 Maret 2018 jam 17.12.

https://sites.google.com/sites/mipapasca2ganjil2014/semester-1/konsep-mipa
pada hari sabtu, 23 Maret 2018 jam 17.35.
https://www.google.co.id/amp/s/albertjalablog.wordpress.com/2016/05/14/keterkaitan-
matematika-dan-ipa/amp
pada hari sabtu, 23 Maret 2018 jam 17.37.
https://rra1c311009.wordpress.com/2013/01/08/makalah-dasar-dasar-mipa/
pada hari sabtu, 23 Maret 2018 jam 17.47.
https://contohskripsilengkap.wordpress.com/2009/04/09/studi-tentang-minat-siswa-
terhadap-mata-pelajaran-ipa-pada-sd-negeri-labuang-baji-i-makassar-p-06/
pada hari sabtu, 23 Maret 2018 jam 8.09.
https://www.kamusq.com/2013/06/matematika-adalah-pengertian-dan.html?m=1
pada hari kamis, 5 April 2018 jam 19.01
https://www.rumusmatematikadasar.com/2014/09/pengertian- matematika-menurut-pendapat-ahli-
dan-kurikulum/
pada hari jumat, 6 april 2018 jam 07.21

12

Anda mungkin juga menyukai