Anda di halaman 1dari 13

Resume Elips

A. Persamaan Elips Dari Definisi Elips


Kurva elips kita peroleh dari mengiriskan bidang datar dengan bangun ruang
kerucut. Elips dapat didefinisikan sebagai himpunan semua titik (misalkan titik P(x,y) )
dimana jumlah jarak setiap titik terhadap dua titik tertentu yang bukan anggota
himpunan tersebut adalah tetap. Titik tertentu itu disebut titik fokus atau titik api (F1
dan F2 ) dan himpunan semua titik Pmembentuk kurva elips dan persamaannya kita
sebut sebagai persamaan elips. Kurva elips memiliki dua bentuk tergantung dari sumbu
mayornya (sumbu terpanjang) yaitu arah X dan arah Y.

Perhatikan ilustrasi kurva elips dan unsur-unsurnya

Unsur-unsur dari kurva elips di atas yaitu


 Titik P(x, y) adalah titik sembarang pada elips sehingga berlaku |𝐹1 𝑃| + |𝐹2 𝑃| = 2𝑎
 Titik pusat elips : M(0,0)
 Titik fokus elips : F1(-c,0) dan F2(c,0).
 Sumbu mayor dan sumbu minor.
Sumbu mayor (garis AB) adalah sumbu yang melalui titik fokus F1 dan F2. Panjang
sumbu mayor = 2a.
Sumbu minor (garis CD) adalah sumbu yang melalui titik pusat dan tegak lurus
sumbu mayor. Panjang sumbu minor =2b.
 Sumbu utama atau transvers axis adalah sumbu simetri kurva elips yang melaui titik
folus F1 dan F2, ditunjukkan oleh sumbu X.
 Sumbu sekawan atau cojugate axis adalah sumbu simetri kurva elips yang melaui
titik pusat dan tegak lurus dengan sumbu utama, ditunjukkan oleh sumbu Y.
 Titik puncak elips :
 Titik A(-a,0) dan B(a,0) adalah titik potong elips dengan sumbu mayor.
 Titik C(0, -b) dan D(0,b) adalah titik potong elips dengan sumbu minor.
 Latus rectum adalah garis melalui titik fokus F1 dan F2 yang tegak lurus dengan
sumbu mayor. Pada gambar, garis latus rectumnya adalah garis KL dan MN, dimana
masing-masing memotong elips di titik K, L, M, dan N. Panjang latus rectum =
2𝑏 2
|𝐾𝐿| = |𝑀𝑁| = dengan koordinat titik
𝑎
𝑏2 𝑏2 𝑏2 𝑏2
𝐾 (−𝑐, ) , 𝐿 (−𝑐, 𝑎 ) , 𝑀 (−𝑐, 𝑎 ) , dan 𝑁 (−𝑐, 𝑎 ).
𝑎
 Hubungan a,b, dan c adalah berlaku Pythagoras yaitu 𝑎2 = 𝑏 2 + 𝑐 2 pada segitiga
DMF2.
 Eksentrisitas adalah perbandingan jarak dua titik fokus dan panjang sumbu
𝑐
mayornya, sehingga dapat kita tulis rumusnya :𝑒 = 𝑎
 Direktris adalah sebuah garis yang tegak lurus dengan sumbu mayor dan berada
diluar elips yang ditunjukkan oleh garis g dan gris h. Persamaan direktris masing-
𝑎2 𝑎2
masing : garis g adalah 𝑥 = dan garis h adalah 𝑥 = .
𝑐 𝑐
𝑥2 𝑦2
 Adapun persamaan elips yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah 𝑎2 + 𝑏2 = 1
B. Persamaan Elips Dengan Kondisi Tertentu
1. Persamaan elips dengan sumbu mayor sejajar sumbu X dan titik pusat M(0,0)

Persamaan elips Pada gambar di atas, persamaan elipsnya adalah


𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏 2
Dimana a < b
Unsur-unsurnya :
 Titik pusat (0, 0)
 Titik puncak F1 (-c, 0) dan F2 (c, 0)
 Titik puncak titik A (-a, 0) B(a, 0) C(0, -b) dan D (0, b)
 Panjang sumbu mayor = 2a
 Panjang sumbu minor = 2b
𝑏2
 Panjang latus rectum = 𝑎
𝑐
 Eksentrisitas 𝑒 = 𝑎
𝑎2 𝑎2
 Persamaan direktis y = dan 𝑦 =
𝑐 𝑐
2. Persamaan elips dengan sumbu mayor sejajar sumbu Y dan titik pusat M(0,0)

Persamaan elips dengan sumbu mayor sejajar sumbu y dan titik pusat M (0,0)
persamaan elipsnya adalah
𝑥2 𝑦2
+ =1
𝑎2 𝑏 2
Dimana a < b
Unsur-unsurnya :
 Titik pusat (0, 0)
 Titik puncak F1 (0, -c) dan F2 (0, c)
 Titik puncak titik A (0, -a) B(0, a) C(-b , 0) dan D (b, 0)
 Panjang sumbu mayor = 2a
 Panjang sumbu minor = 2b
𝑏2
 Panjang latus rectum = 𝑎
𝑐
 Eksentrisitas 𝑒 = 𝑎
𝑎2 𝑎2
 Persamaan direktis y = dan 𝑦 =
𝑐 𝑐
3. Persamaan elips dengan sumbu mayor sejajar sumbu X dan titik pusat M (p,q)

Persamaan elips pada gambar di atas persamaan elipsnya adalah


(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
Dimana a > b
Unsur-unsurnya
 Titik pusat M(p, q)
 Titik puncak F1 (p – c, q) dan F2 (p + c, q)
 Titik puncak titik A(p – a, q), B(p + a, q), C(p,q – b), dan D(p,q + b)
 Panjang sumbu mayor = 2a
 Panjang sumbu minor = 2b
2𝑏 2
 Panjang latus rectum = 𝑎
𝑐
 Eksentrisitas 𝑒 = 𝑎
𝑎2 𝑎2
 Persamaan direktis 𝑦 = − + p dan 𝑦 = +𝑝
𝑐 𝑐

4. Persamaan elips dengan sumbu mayor sejajar sumbu Y dan titik pusat M (p,q)
Persamaan elips pada gambar di atas adalah
(𝑥 − 𝑝)2 (𝑦 − 𝑞)2
+ =1
𝑏2 𝑎2
Unsur-unsurnya
 Titik pusat M(p, q)
 Titik puncak F1 (p,q – c) dan F2 (p,q + c)
 Titik puncak titik A(p – a, q), B(p + a, q), C(p,q – b), dan D(p,q + b)
 Panjang sumbu mayor = 2a
 Panjang sumbu minor = 2b
2𝑏 2
 Panjang latus rectum = 𝑎
𝑐
 Eksentrisitas 𝑒 = 𝑎
𝑎2 𝑎2
 Persamaan direktis 𝑦 = − + p dan 𝑦 = +𝑝
𝑐 𝑐

C. Persamaan garis singgung pada elips


Seperti halnya pada lingkaran, terdapat dua macam garis singgung yaitu garis
singgung yang, melalui salah satu titik pada elips dan garis singgung yang mempunyai
kemiringan tertentu.
1. Persamaan garis sisnggung yang melalui titik di elips
Misalkan P(x1, y1) titik pada elips
𝑥2 𝑦2
+ =1 (1)
𝑎2 𝑏 2
Maka titik P akan memenuhi persamaan (1) yaitu
𝑥1 2 𝑦1 2
+ 2 =1 (2)
𝑎2 𝑏
Persamaan garis singgung elips di titik P merupakan anggota keluarga garis yang
melalui P(x1, y1) dan berbentuk:
𝑦 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑦1 (3)
Jika persamaan (3) di subtitusikan ke persamaan (1) maka akan diperoleh persamaan
kuadrat dalam x yaitu:
𝑥 2 (𝑚(𝑥 − 𝑥1 ) + 𝑦1 )2
+ =1
𝑎2 𝑏2
(𝑎2 + 𝑏 2 )𝑥 2 − 2𝑎2 (𝑚2 𝑥1 − 𝑚𝑦1 )𝑥 + 𝑎2 (𝑚2 𝑥1 2 + 𝑦1 2 − 2𝑚𝑥1 𝑦1 − 𝑏 2 ) = 0 (4)

Karena garis (3) menyinggung kurva (1) maka dari pengetahuan aljabar haruslah
persamaan (4) mempunyai akar yang sama. Hal ini berarti nilai diskriminan
persamaan kuadrat di atas bernilai nol, yaitu

[2𝑎2 (𝑚2 𝑥1 − 𝑚𝑦1 )]2 − 4(𝑎2 + 𝑏 2 )𝑎2 (𝑚2 𝑥1 2 + 𝑦1 2 − 2𝑚𝑥1 𝑦1 − 𝑏 2 ) = 0


(𝑎2 + 𝑏 2 )𝑚2 + 2𝑚𝑥1 𝑦1 + (𝑏 2 − 𝑦1 2 ) = 0
𝑥1 2 𝑦1 2
𝑎2 (1 − 2 ) 𝑚2 + 2𝑥1 𝑦1 𝑚 + 𝑏 2 (1 − 2 ) = 0
𝑎 𝑏
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan terakhir akan memberikan persamaan
kuadrat dalam m yaitu
𝑦 2 2
2 1
𝑥 2
2 1
𝑎 2 𝑚 + 2𝑥1 𝑦1 𝑚 + 𝑏 2 = 0 (5)
𝑏 𝑎
Dari persamaan (5) diperoleh selesaian untuk m yaitu
𝑥1 2 𝑦1 2
𝑚=− 2 2 (6)
𝑎 𝑏
Jika persamaan (6) disubstitusikan ke persamaan (3) diperoleh persamaan garis
singing elips di titik P yaitu
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦 𝑥1 2 𝑦1 2
+ 2 = 2 + 2 (7)
𝑎2 𝑏 𝑎 𝑏
Dengan persamaan (2) persamaan garis singgung direduksi menjadi
𝑥1 𝑥 𝑦1 𝑦
+ 2 =1 (8)
𝑎2 𝑏
Apabila titik 𝑃(𝑥1, 𝑦1 ) tidak terletak pada lingkaran, maka persamaan (8) disebut
persamaan polar terhadap titik P dan titik P disebut titik polar.
Jika ellips dalam bentuk baku yang berpusat di (h, k), yaitu
(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
+ = 1 (9)
𝑎2 𝑏2
maka persamaan garis singgung ellips dengan persamaan berbentuk (9) di titik
𝑃(𝑥1, 𝑦1 ) yang terletak di ellips tersebut dapat diperoleh dari persamaan (8) dengan
mentranslasikan sumbu koordinat sedemikian hingga pusat sumbu O(0, 0) bergeser ke
titik O ( h, k).
Misalkan sumbu baru hasil translasi adalah X dan Y , dan koordinat baru adalah x dan
y , maka hubungan koordinat baru dan koordinat lama adalah:
𝑥 = 𝑥 ′ − ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑦 = 𝑦 ′ − 𝑘 (10)
Koordinat titik 𝑃(𝑥1, 𝑦1 ) juga mengalami perubahan terhadap system koordinat baru
yaitu
𝑥1 = 𝑥1′ − ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑦1 = 𝑦1′ − 𝑘 (11)
Selanjutnya dengan mensubstitusikan persamaan (10) dan (11) ke persamaan (8) akan
diperoleh

(𝑥1′ − ℎ )(𝑥 ′ − ℎ) (𝑦1′ − 𝑘 )(𝑦 ′ − 𝑘 )


+ = 1 (12)
𝑎2 𝑏2
Jika tanda aksen(‘) dihilangkan maka diperoleh persamaan garis singgu eleips (9) di
titik 𝑃(𝑥1, 𝑦1 ) yang terletak pada elips tersebut adalah

(𝑥1 − ℎ )(𝑥 − ℎ) (𝑦1 − 𝑘 )(𝑦 − 𝑘 )


+ =1 (12)
𝑎2 𝑏2
Dengan cara yang sama dapat ditentukan persamaan garis singgung ellips dengan
persamaan
(𝑦 − 𝑘 )2 (𝑥 − ℎ)2
+ =1 (13)
𝑎2 𝑏2
Di titik 𝑃(𝑥1, 𝑦1 ) yang terletak pada ellips tersebut diberikan oleh persamaan
(𝑦1 − 𝑘 )(𝑦 − 𝑘 ) (𝑥1 − ℎ )(𝑥 − ℎ)
+ = 1 (14)
𝑎2 𝑏2
Persamaan (12) jika dijabarkan lebih lanjut akan menghasilkan

𝑏 2 𝑥1 𝑥 + 𝑎2 𝑦1 𝑦 − 𝑏 2 ℎ(𝑥1 + 𝑥) − 𝑎2 𝑘(𝑦1 + 𝑦) + (𝑏 2 ℎ2 + 𝑎2 𝑘 2 − 𝑎2 𝑏 2 ) = 0 (15)

Sedangkan penjabaran persamaan (9) dalam bentuk umum adalah

𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 − 2𝑏 2 ℎ𝑥 − 2𝑎2 𝑘𝑦 + (𝑏 2 ℎ2 + 𝑎2 𝑘 2 − 𝑎2 𝑏 2 ) = 0 (16)

Dengan memperhatikan persamaan (15) dan (16) maka secara umum dapat
disimpulkan bahwa persamaan garis singgung ellips dalam bentuk umum
𝐴𝑥 2 + 𝐶𝑦 2 + 𝐷𝑥 + 𝐸𝑦 + 𝐹 = 0
Di titik (𝑥1, 𝑦1 ) yang terletak pada elips tersebut diberikan oleh:
1 1
𝐴𝑥1 𝑥 + 𝐶𝑦1 𝑦 + 𝐷(𝑥1 + 𝑥) + 𝐸(𝑦1 + 𝑦) + 𝐹 = 0 (17)
2 2
Untuk memudahkan mengingat, bahwa persamaan garis singgung ellips dalam bentuk
umum di sembarang titik (𝑥1, 𝑦1 ) pada ellips dapat ditemukan dengan cara mengganti
suku-suku pada persamaan sebagai berikut:

𝑥 2 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑥1 𝑥

𝑦 2 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦1 + 𝑦
1
𝑥 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ((𝑥1 + 𝑥)
2
1
𝑦 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑦1 + 𝑦)
2
Harus diingat bahwa cara di atas dapat dilakukan hanya jika titik (𝑥1, 𝑦1 ) berada pada
ellips. Akan tetapi metoda di atas juga dapat digunakan sebagai metoda alternatif
untuk mencari persamaan garis singgung ellips yang melalui sebuah titik di luar ellips
tersebut.
Contoh:
Tentukan persamaan garis singgung ellips 𝑥 2 + 4𝑦 2 = 40 di titik (2,3).
Jawab;
𝑥 2 + 4𝑦 2 = 40

𝑥2 𝑦2
+ =1
40 10
Dengan persamaan (8) diperoleh persamaan garis singgung yang dicari, yaitu

2𝑥 2 3𝑦 2
+ =1
40 10
↔ 𝑥 + 6𝑦 − 20 = 0
Grafik persamaan elips dan garis singgungnya dapat dilihat di gambar berikut

2. Persamaan garis singgung yang mempunyai kemiringan tertentu


Sekarang kita bicarakan garis singgung suatu ellips yang mempunyai
kemiringan tertentu. Pertama misalkan akan dicari persamaan garis singgung ellips
𝑥2 𝑦2
+ =1 (1)
𝑎2 𝑏 2
dan mempunyai kemiringan m (lihat gambar 5.9)

𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 (2)
dengan c parameter konstanta yang belum diketahui.
Jika persamaan garis (2) disubstitusikan ke persamaan ellips (1) akan diperoleh
hubungan
𝑥 2 (𝑚𝑥 + 𝑐)2
+ =1
𝑎2 𝑏2
↔ (𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )𝑥 2 + 2𝑚𝑐𝑎2 + (𝑎2 𝑐 2 − 𝑎2 𝑏 2 ) = 0
Oleh karena garis menyinggung ellips maka haruslah memotong pada satu titik saja,
dengan kata lain persamaan kuadrat di atas haruslah mempunyai penyelesaian yang
kembar. Hal itu berarti nilai diskriminannya haruslah nol, yaitu

(2𝑚𝑐𝑎2 )𝟐 − 4(𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )(𝑎2 𝑐 2 − 𝑎2 𝑏 2 ) = 0


dan memberikan penyelesaian untuk nilai c

𝑐 2 = (𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )
𝑐 = ±√𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2

Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah

𝑦 = 𝑚𝑥 ± √𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 (3)

Sedangkan persamaan garis singgung pada ellips dengan persamaan baku umum

(𝑥 − ℎ)2 (𝑦 − 𝑘)2
+ =1
𝑎2 𝑏2

Yang diberikan oleh kemiringan m diberikan oleh:

𝑦 − 𝑘 = 𝑚(𝑥 − ℎ) ± √𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 (4)
Contoh
(𝑥−2)2 (𝑦−3)2
Tentukan persamaan garis singgung ellips + = 1 yang tegak lurus garis
25 16
2𝑥 + 3𝑦 − 1 = 0.
Jawab:
Misalkan m adalah kemiringan garis singgung yang dicari. Garis 2𝑥 + 3𝑦 − 1 = 0.
2
Mempunyai kemiringan 3, sedangkan garis singgung yang diminta tegak lurus dengan
di atas, yang berarti perkalian antar kemiringan garis = −1. Jadi
2 3
𝑚. (− ) = −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚 = .
3 2
Berdasarkan rumus (4) maka persamaan garis singgung yang dicari adalah :

3 3 2
𝑦+3= (𝑥 − 2) ± √52 ( ) + 42
2 2
3 1
𝑦 + 3 = 𝑥 − 3 ± √289
2 2

3 1
𝑦+3= 𝑥 − 3 ± . 17
2 2

2𝑦 + 6 = 3𝑥 − 6 ± 17

3𝑥 − 2𝑦 − 12 ± 17 = 0
Jadi persamaan garis singgung yang dicari adalah

3𝑥 − 2𝑦 + 5 = 0 𝑑𝑎𝑛 3𝑥 − 2𝑦 − 29 = 0
D. Persamaan Tali Busur Elips

Deffinisi : dua garis tengah sekawan pada ellips adalah titik-titik tengah dari tali busur
yang sejajar. Misalkan : garis 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑛…………………………….(1)
𝑥2 𝑦2
Persamaan elips ≡ + 𝑏2 = 1
𝑎2

𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑦 2 = 𝑎2 𝑏 2 ……………………………….(2)

Persamaan 1 disubtitusikan ke pesamaan 2

𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 (𝑚𝑥 + 𝑛)2 = 𝑎2 𝑏 2

𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 (𝑚2 𝑥 2 + 2𝑚𝑛𝑥 + 𝑛2 ) = 𝑎2 𝑏 2

𝑏 2 𝑥 2 + 𝑎2 𝑚2 𝑥 2 + 2𝑎2 𝑚𝑛𝑥 + 𝑎2 𝑛2 = 𝑎2 𝑏 2

(𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )𝑥 2 + 2𝑎2 𝑚𝑛𝑥 + 𝑎2 𝑛2 − 𝑎2 𝑏 2 = 0

𝑥1 + 𝑥2 𝑦1 + 𝑦2
𝑇1 = [ , ]
2 2
𝑏
𝑥1 +𝑥2 = −
2𝑎
1 2𝑎2 𝑚𝑛
(𝑥1 + 𝑥2 ) = −
2 2(𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )

𝑎2 𝑚𝑛
𝑥𝑇 = − … … … … … … … … … … (3)
(𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )

𝑦𝑇 = 𝑚𝑥𝑇 + 𝑛

𝑎2 𝑚2 𝑛
𝑦𝑇 = − 2 + 𝑛 … … … … … … … … … … … (4)
(𝑏 + 𝑎2 𝑚2 )
𝑎2 𝑚𝑛
Melihat kembali 𝑥𝑇 = − (𝑏2 +𝑎2 𝑚2 )
Maka – 𝑎2 𝑚𝑛 = 𝑥𝑇 (𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )

𝑥𝑇 (𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )
𝑛= … … … … … … … … … … … … . . (5)
−𝑎2 𝑚𝑛
Subtitusikan persamaan (5) ke persamaan (4)

−𝑎2 𝑚𝑛 −𝑥𝑇 (𝑏 2 + 𝑎2 𝑚2 )
𝑦𝑇 = 𝑚 2 +
𝑏 + 𝑎2 𝑚2 𝑎2 𝑚
−𝑏 2 𝑎2 𝑚2
𝑦𝑇 = 𝑚𝑥𝑇 + 𝑥 − 𝑥
𝑎2 𝑚 𝑇 𝑎2 𝑚 𝑇
𝑏2
= 𝑚𝑥𝑇 − 𝑥 − 𝑚𝑥𝑇
𝑎2 𝑚 𝑇
𝑏2
= − 2 𝑥𝑇
𝑎 𝑚
𝑏2
Secara umum, karena T berjalan : 𝑦 = − 𝑎2 𝑚 𝑥

Catatan:

1. Hubungan antara koefisien-koefisien arah kedua garis sekawan tadi dapat


ditentukan sebagai berikut:
Jika gradien garis l = m; dan gradien garis k
𝑚𝑙 × 𝑚 𝑘 = 𝑚 × 𝑚
−𝑏 2
= 2 𝑚
𝑎 𝑚
−𝑏 2
= 2
𝑎
2. Garis singgung titik potong garis k dengan elips ditentukanlah sejajar dengan l dan
sebaliknya
3. Keempat garis singgung pada tiap-tiap titik potong garis tengah sekawan dengan
elips membentuk suatu jajaran genjang sehingga disebut jajaran genjang pada dua
garis tengah sekawan.
Misalkan: kedua garis sekawan PR, QS dan P (x1,y1), terletak pada elips
Maka: 𝑏 2 𝑥1 2 + 𝑎2 𝑦1 2 = 𝑎2 𝑏 2
𝑦
Koefisien arah QS = 𝑥1 sedangkan
1
𝑦1
Koefisien arah PR= 𝑥 sedangkan
1
−𝑏 2
Koefisien arah QS = 𝑥1 𝑦1
𝑎2
−𝑏 2 𝑥1
Jadi persamaan garis PQ menjadi 𝑦 = 𝑥
𝑎2 𝑦1
Persamaan garis itu menghasilkan : (𝑎2 𝑦1 2 + 𝑏 2 𝑥1 2 )𝑥 2 = 𝑎4 𝑦1 2
𝑥2 𝑦1 2
Dimana melalui titik P: 𝑎2 𝑏 2 𝑥 2 = 𝑎4 𝑦1 2 atau 𝑎2 = 𝑏2
Dari persamaan diatas terakhir menghasilkan koordinat titik Q dan S berturut-turut
dengan tanda (-) dan (+)
𝑦 𝑦
Diperoleh x di titik 𝑆 ≡ 𝑎𝑠 = 𝑏𝑡
𝑦𝑠 𝑦𝑡
Sehingga didapat =
𝑎 𝑏
Titiknya (x1, y1)
𝑦𝑄 𝑦1
Untuk =
𝑎 𝑏
𝑦𝑄 −𝑥1
=
𝑎 𝑏
Sehingga didapat titik Q dan S

contoh
Refrensi

https://edoc.site/bab-v-ellipspdf-pdf-free.html
https://www.konsep-matematika.com/2017/08/persamaan-elips-dan-unsur-
unsurnya.html
https://www.konsep-matematika.com/2017/08/cara-menemukan-persamaan-
elips.html
http://materimatematikalengkap.blogspot.co.id/2017/11/elips.html

Anda mungkin juga menyukai