Anda di halaman 1dari 7

SUBGRUP

Deff: Jika G grup dan H c G maka H dinamakan subgrup apabila H merupakan grup
terhadap operasi yang di definisikan pada G.
Contoh Soal :
1. Tunjukan bahwa H = {0, 2, 4} adalah merupakan Subgrup dari G = {0, 1,
2, 3, 4, 5} terhadap penjumlahan (G, +).

Penyelesaian:
H = {0, 2, 4} merupakan himpunan bagian dari G = {0, 1, 2, 3, 4, 5},
sehingga H G. Dari tabel 3.3. akan ditunjukan H = {0, 2, 4} memenuhi syarat-
syarat suatu Grup :

A. Tertutup
Ambil sebarang nilai dari H, misalkan 0, 2, 4 € H
0+0=0
0+2=2
0+4=4
2+2=4
2+4=0
4+4=2
karena hasilnya 0, 2, 4 € H, maka tertutup terhadap H.

B. Assosiatif
Ambil sebarang nilai dari H
misalkan a = 2, b = 2 dan c = 4 H
(a + b) + c = (2 + 2) + 4 = 4 + 4 = 2
a + (b + c) = 2 + (2 + 4) = 2 + 0 = 2
Sehingga :
(a + b) + c = a + (b + c) = 2
maka H assosiatif
C. Adanya unsur satuan atau identitas (e = 0, terhadap penjumlahan)
Ambil sebarang nilai dari G
misalkan 0 € G
0+e=e+0=0
misalkan 2 € G
2+e=e+2=2
misalkan 4 € G
4+e=e+4=4
maka G ada unsur satuan atau identitas
D. Adanya unsur balikan atau invers
Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 0 € G, pilih 0 € G,
sehingga 0 + 0 = 0 = e, maka (0)-1 = 0
Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 2 € G, pilih 4 € G,
sehingga 2 + 4 = 0 = e, maka (2)-1 = 4

Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 4 G, pilih 2 € G,


sehingga 4 + 2 = 0 = e, maka (4)-1 = 2
maka G ada unsur balikan atau invers
E. Adanya unsur satuan atau identitas
Ambil sebarang nilai dari H
misalkan 4 € H
4+e=4+0=4
e+4=0+4=4
Sehingga :
4+e=e+4=4
maka H ada unsur satuan atau identitas
F. Adanya unsur balikan atau invers
Ambil sebarang nilai dari H, misalkan 4 €H
4 + (-4) = 4 – 4 = 0 = e
(-4) + 4 = -4 + 4 = 0 = e
Sehingga :
4 + (-4) = (-4) + 4 = 0 = e
maka H ada unsur balikan atau invers
Jadi, H = {0, 2, 4} memenuhi syarat-syarat suatu Grup, sehingga (H,+)
              merupakan Subgrup dari (G, +).

CONTOH.
Misalkan G grup bilangan bulat dibawah operasi penjumlahan, H subhimpunan
dari G yaitu himpunan semua bilangan bulat kelipatan 3, yaitu H = {3n  n
bilangan bulat}.buktikan bahwa H subgroup dari G.

1. H tidak kosong , karena ada 0 = 3(0) di G, yang berarti 0 di H.

2. Ambil sebarang a,b di H, misalkan a = 3n1 dan b = 3n2 untuk suatu n1, n2
bilangan bulat. Perhat :

a + b = 3n1 + 3n2 = (n1 + n1 + n1) + (n2 + n2 + n2) = (n1 + n2) + (n1 + n2) +(n1
+ n2) =

3(n1 + n2) , karena n1 + n2 bilangan bulat, maka a + b di H. Dengan demikian H


dengan

operasi dalam G bersifat tertutup.

3. Ambil sebarang a = 3n1 di H. akan ditunjukan bahwa –a di H. perhat : -n1


adalah invers dari n1 di G. jelas 3(-n1) di H. adit –a = 3(-n1).

Perhat : -a = -(3n1) = - (n1 + n1 + n1) = (-n1) + (-n1) + (-n1) = 3(-n1) di H.

Jadi H subgroup dari G.


SUBGRUP
1.      Pengertian subgrup
Definisi :
Misalkan (G,*) suatu grup, H disebut subgrup dari G jika H kompleks dari G dan 
(H,*) merupakan  suatu  grup.    H  subgrup dari  grup G jika H kompleks dari G
dan H juga suatu grup terhadap operasi yang sama pada G.
Contoh :
1.      G = (1, -1, i, -i } dengan i = √-1 maka (G,x) merupakan grup dan H = {1, - 1}
adalah subgrup dari G karena H ≠ Φ, H  G sehingga H kompleks dari (H,x) juga
suatu grup.
2.      (Z,+) merupakan subgrup dari (Q,+)
3.      (Q – {0},x) merupakan subgrup dari (R – {0},x)
4.      Misalkan  2Z  = {x  |  x = 2n,  n    Z } =  { …, -2, 0, 2, …  } maka (2Z,+)
subgrup dari (Z,+)
2.      Teorema tentang Subgrup
Teorema 1 :
Misalkan G adalah grup dan H kompleks dari G
H subgrup dari G jika dan hanya jika (a, b  H) berlaku i. ab  H dan ii. a-1  
H.
Bukti
Diketahui G adalah grup dan H kompleks dari G
() H subgrup dari G maka H juga merupakan grup sehingga (a, b  H) pasti
berlaku i. ab  H dan ii. a-1 H
() a, b  H berlaku i. ab  H dan ii. a-1 H.
Akan  ditunjukkan  H  subgrup dari  G berarti  H  merupakan  grup,  sebagai
berikut :
·         Tertutup diketahui dari i
·         Asosiatif : ambil sebarang x, y, z  H maka x, y, z  G karena H  G dan G
adalah grup maka berlaku (xy)z = x(yz)
·         Ada  elemen  satuan : dari ii.  diketahui          a          H berlaku a-1  H  dan
menurut i. berlaku aa-1 H dan aa-1 = e maka e  H
·         Setiap elemen dalam H mempunyai invers diketahui dari ii.
Teorema 2 :
Misalkan G adalah grup dan H kompleks dari G
H subgrup dari G jika dan hanya jika a, b  H berlaku ab-1 H.
Bukti :
Diketahui G adalah grup dan H kompleks dari G
() H subgrup dari G sehingga H juga merupakan grup Akan ditunjukkan a, b
 H berlaku ab-1 H, sebagai berikut :
Ambil sebarang a, b  H, karena H grup maka terdapat b -1 H sehingga a, b-1 H
dan H mempunyai sifat tertutup maka ab-1 H
() a, b  H berlaku ab-1 H. Akan ditunjukkan H subgrup yakni H merupakan
grup, sebagai berikut :
Ambil sebarang c  H maka cc-1 H (diketahui)
cc-1 = e maka e  H   ………………………………………………    (*1)
e, c  H maka ec-1 = c-1 H (diketahui)...…………………………    (*2)
Ambil sebarang a, b  H, menurut (**) b-1 H, jika a, b-1 H maka a(b-1)-1 H.
Karena a(b-1)-1 = ab maka ab  H, jadi H tertutup ………………..     (*3)
Jelas  bahwa H  mempunyai  sifat  asosiatif karena H   G maka x, y, z   H
pasti  x, y, z  G dan G adalah grup maka berlaku (xy)z = x(yz) …   (*4)
Dari  (*1), (*2),(*3), dan  (*4) terbukti  H merupakan  grup yang  berarti  H
subgrup dari G.

D.    SIFAT – SIFAT SUBGRUP


Teorema 1 :
Misalkan G suatu grup
Jika H subgrup dari G maka i. HH = H dan ii. H-1= H
Bukti :
Diketahui G grup dan H subgrup dari G, harus dibuktikan
i.                    HH = H  ( HH  H dan H  HH)
·         Ambil sebarang x  HH berarti x = ab untuk suatu a, b  H dan karena H
subgrup maka ab = x  H. Jadi  x  HH  x  H atau HH  H
·         Ambil sebarang h  H, dan H subgrup maka e  H sehingga h = he   HH.
Jadi h  H  h  HH atau H  HH
ii.                  Bukti bahwa H-1 = H
Teorema 2 :
Misalkan  G suatu  grup,  sedangkan H  dan  K  masing - masing  subgrup dari  G,
maka : HK merupakan subgrup dari G jika dan hanya jika HK = KH.
Bukti :
Diketahui G grup, H subgrup dari G dan K subgrup dari G () HK juga subgrup
dari G ditunjukkan HK = KH (HK  KH dan HK  KH)
·         Menurut teorema 1. ii . HK subgrup maka (HK)-1 = HK ………….( )
Ambil x  HK = (HK)-1 maka x = t-1 untuk setiap t  HK berarti t = hk untuk
setiap t  H, k K. karena H dan K subgrup maka h -1 ∈ H, k-1∈ K, sehinga x = t-1
= (hk)-1= k-1h-1∈ KH Jadi ∀x ∈ HK ⇒ x ∈ KH atau HK ⊂ KH.
·         Menurut teorema 1.ii, H dan K subgrup maka H-1= H dan K-1= K
Ambil sebarang y ∈ KH = K-1H-1 maka y = cd untuk suatu c ∈ K-1, d ∈ H-1 berarti c
= q-1 untuk suatu q ∈ K dan d = r-1 untuk suatu r ∈ H, sehingga y = q-1r-1= (rq)-1 ∈
(HK)-1= HK menurut ( ) Jadi ∀ y ∈ KH ⇒ x ∈ HK atau KH ⊂ HK (⇐) HK = KH
ditujukan HK sugrup dari G. Karena H dan K masing-masing sugru maka setip z
∈ HK, z = u untuk sutu u ∈ H, v ∈ K, seinga u, v ∈ G, z = u v ∈ G. jadi HK ⊂ G.
………………………………………………        (a)
Disamping itu e ∈ H dane ∈ K maka e = ee ∈ HK. Jadi HK ≠ Φ …  (b Daria) dan
b diproleh HK kmpleks dari G
Ambil sembarang x, y ∈ HK ⇒ x = h1k1,y = h2k2u/ suatu h1, h2 ∈ H, k1, k2 ∈ K
xy-1        = h1k1(h2k2)
= h1k1(k2-1h2-1)             sifat sederhna grup
= h1(k1k2-1)h2-1             sifat asosiatif
= (h1k*)h2-1)                 k* = k1k2-1  K
= (koho)h2-1                   h1k*  HK = KH maka h1k* = koho, ko K, ho H
= ko(ho h2-1)                  sifat asosiatif
= koh*  KH = HK
jadi HK kompleks dari G dan x, y  HK maka xy-1  HK. Dengan kata lain HK
subgrup dari G

Anda mungkin juga menyukai