Homomorfis
ma
Subgroup
Normal
Selly Anastassia Amellia
Kharis
3115121944
KOSET
Definisi 1
Jika H suatu subgrup dari G dan a G maka
Ha = {h.a | h H} disebut koset kanan dari H
dalam G,
aH = {a.h | h H} disebut koset kiri dari H dalam
G.
Contoh 1.
Misalnya G = {...., -2, -1, 0, 1, 2, .... } sedangkan
(G, +) merupakan grup.
Misalnya S = { ..., -6, -3, 0, 3, 6, ....}
Maka :
S2 = {..., -4, -1, 2, 5, 8, ....} adalah koset kanan
dari s
S3 = {..., -3, 0, 3, 6, 9, ....} adalah koset kanan
dari s
1S = {..., -5, -2, 1, 4, 7, ...} adalah koset kiri dari s.
Contoh 2.
Misalkan B adalah himpunan semua bilangan bulat.
Maka B dengan operasi penjumlahan merupakan suatu
grup. H5 adalah himpunan semua bilangan bulat
kelipatan 5. Maka H5 dengan operasi penjumlahan juga
merupakan semua suatu grup. H5 B, jadi H5merupakan
subgrup dari B.
Koset kanan di mana H5 dalam B untuk 4 B adalah H54
B
= { ....., -2, -1, 0, 1, 2, ...}
H5
= {....., -10, -5, 0, 5, 10, ...}
H54 = {h + 4 | h H5 H54 = {...., -6, -1, 4, 9, 14, ...}
3H5 = {3 + h | h H5} 3H5 = {...., -7, -2, 3, 8, 13, ...}
3H5 koset kiri dari H5 dalam B
Lemma 1
Untuk setiap a G
Ha x G a x mod H
Bukti:
Misalkan a x G a x mod H
1. Akan ditunjukkan Ha a
1
1 1
2.Akan ditunjukkan a Ha
( xa ) h, h H
1
( xa )a ha
1
x(a a) ha
xe ha
x ha, x Ha
karena x Ha maka a Ha
Lemma 2
Bukti Lemma 2
Fungsi f onto
Misalkan h ' b sembarang elemen Hb
Maka h ' b Hb h ' H h ' a Ha
Sekarang f ( h ' a) h ' b berdasarkan definisi f
Karena h ' b Hb ada h ' a Ha sehingga
f (h ' a) h ' b
Oleh karena itu f onto Hb
Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan
bahwa terdapat korespondensi 1-1 antara dua
sembarang koset kiri
Teorema Langrange
Bukti:
Karena a [ a], kita punya aS [ a] S
Kedua, akan ditunjukkan jika [a] [b] maka [a ] [b]
atau jika [a] [b] maka [a] [b]
Misalkan, [a] [b] ; dimisalkan c [a] [b]
Berdasarkan definisi klas, c : a karena c [a] dan c [b]
Oleh karena itu, a : c berdasarkan simetrik : , dan juga
a : c , c : b, kita punya a : b
Jadi a [b] jika x [ a], maka x : a , a : b, memberikan kita
x : b, berarti x [b]
Jadi [a] [b]. Argumen ini jelas simetrik di a dan b, jadi kita punya
[b] [a]. Ini berarti [a] [b]
Terbukti
Teorema 2:
Sebuah grup G dengan ordo prima adalah siklik
Definisi 2:
Jika G berhingga, maka ordo a, dituliskan o(a) adalah bilangan
bulat positif terkecil m sedemikian sehingga a m e
Teorema 3
Jika G berhingga dan a G, maka o(a) G
Bukti :
Teorema 2:
Jika H adalah subgrup G, dengan melibatkan Teorema Lagrange,
H membagi G p, p adalah bilangan prima. maka H 1 atau p
Jadi jika H (e) maka H G
Jika a G, a e, Kemudian dibentuk (a) {a n n }, maka (a )
merupakan subgrup dari G yang berbeda dari (e). Jadi, semua subgrup ini ada di G
Sehingga dapat dikatakan x G membentuk x a i
Karena itu, G adalah grup siklik berdasarkan definisi grup siklik
Atau dengan pembuktian
Misalkan G grup dengan elemen identitas e dan o(G ) p dengan p prima
Karena p prima maka p 2. Akibatnya G memuat a dengan a e.
Kemudian dibentuk (a) {a n n }, maka (a)
merupakan subgrup dari G
Karena a, e ( a) maka o((a)) 2, misal o((a)) q.
Berdasarkan Teorema Langrange diperoleh q p, karena q 2 dan prima,
maka q p. Jadi ( a ) G, sehingga terbukti bahwa G merupakan grup siklik
HOMOMORFISMA GRUP
Definisi
Misalkan G, G adalah dua grup, kemudian dipetakan
: G G ' dikatakan sebagai sebuah homomorfisma jika
Contoh:
Misalkan G suatu grup Abelian dan n bilangan bulat tertentu.
Akan ditunjukkan bahwa aturan f ( x) x n mendefinisikan suatu
homomorfisma f : G G
Karena f ( xy ) ( xy ) n x n y n f ( x) f ( y ) maka f mengawetkan
operasi
Definisi
Homomorfisma : G G ' disebut monomorfisma jika 1 1.
Monomorfisma yang onto disebut isomorfisma.
Isomorfisma dari G ke G dirinya sendiri disebut automorfisma
Teorema Cayley
Setiap grup G adalah isomorfik ke beberapa subgrup A( S )
untuk tepat suatu S
Suatu S yang dimaksud adalah G itu sendiri
Ketika G berhingga, kita dapat mengambil teorema Cayley di dalam
kasus A( S ) adalah S n dan elemen-elemennya adalah permutasi. Dalam
hal ini Teorema Cayley mengatakan bahwa:
Sebuah grup berhingga dapat direpresentasikan sebagai sebuah grup permutasi
:A A
Bukti Teorema
Cayley
Cara membuktikannya adalah
dengan menunjukkan sebarang grup
G dapat dikonstruksikan grup
permutasi dari G kemudian
menunjukkan G isomorfis ke grup
Permutasi tersebut
(g ) g
Injektif
(g ) (h) maka gx hx, itu berarti g h
Terbukti Isomorfisma
Lemma 3
Bukti:
1. Karena x xe
( x) ( xe) ( x) (e)
Dengan hukum kanselasi di G ', kita mendapat (e) e '
2. Diketahui ( aa 1 ) (e) e ',
karena e ' (aa 1 ) ( a) ( a 1 ), dimana membuktikan
(a 1 ) (a ) 1
Definisi
Bayangan , (G ) adalah (G ) { ( a) a G}
Lemma 4:
Jika adalah homomorfisma G G ', bayangan adalah
subgrup G '
Definisi:
Jika adalah homomorfisma G G ', maka kernel ,
didefinisikan dengan Ker {a G ( a) e r }
Lemma:
Jika w ' G ' adalah bentuk ( x) w ', maka
{ y G ( y ) w '} (Ker ) x
Teorema 4:
Jika adalah homomorfisma G G ', maka
1. Ker adalah subgrup G
2. Diberikan a G , a 1 (Ker ) a Ker
Akibat:
Jika adalah homomorfisma G G ', maka adalah
monomorfisma jika dan hanya jika Ker (e)
Subgrup Normal
Definisi:
Subgrup N dari grup G dikatakan subgrup normal G jika
a 1 Na N untuk setiap a G
atau
Subgrup N dari grup G dikatakan subgrup normal G jika
untuk setiap n dalam N dan setiap a G berlaku a 1n N
Lemma:
Subgrup N dari G adalah subgrup normal dari G jika dan hanya jika
setiap koset kiri dari N di G merupakan koset kanan dari N di G
Lemma:
Suatu subgrup N dari G adalah subgrup normal dari G jika dan hanya jika
hasil kali dari dua koset kanan dari N di G merupakan koset kanan dari N di G
Contoh :
G = S3 = { (1), (1 2), (1 3), (2 3), (1 2 3), (1 3 2) } maka H
= { (1), (1 3) } dan
K = {(1), (1 2 3), (1 3 2) } masing-masing subgrup dari G.
K merupakan subgrup normal dari G sebab:
(1 2).(1 2 3).(1 2)1 = (1 3 ).(1 2) = (1 3 2)
(1 3).(1 2 3).(1 3)1 = (2 3 ).(1 3) = (1 3 2)
(2 3).(1 2 3).(2 3)1 = (1 2 ).(2 3) = (1 3 2)
(1 2).(1 3 2).(1 2)1 = (2 3 ).(1 2) = (1 2 3)
(1 3).(1 3 2).(1 3)1 = (1 2 ).(1 3) = (1 2 3)
(2 3).(1 3 2).(2 3)1 = (1 3 ).(2 3) = (1 2 3)
berlaku , jadi K subgrup normal.
Akan tetapi H bukan subgrup normal dari G, sebab :
Contoh :
Diketahui Z8* = { 1, 3, 5, 7 }. Didefinisikan
pemetaan f : Z8* Z8* dengan f(x) = x2.
Berarti f(1) = f(3) = f(5) = f(7) = 1. Mudah
dibuktikan bahwa f automorfisma. Pemetaan f
tidak injektif dan tidak surjektif. Im(f) = { 1 }
dan Ker(f) = Z8*.
Grup faktor Z8*/K = { aK | a Z8* } = { K} =
{ Z8* } = { {1, 3, 5, 7} } sehingga grup
faktor
tersebut hanya mempunyai 1 elemen atau
mempunyai order 1.
Contoh :
Diketahui Z10* = { 1, 3, 7, 9 }. Didefinisikan
pemetaan f : Z10* Z10* dengan f(x) = x3. Berarti
f(1) = 1, f(3) = 7, f(7) = 3, f(9) = 9. Mudah
dibuktikan bahwa f automorfisma. Pemetaan f
bijektif.
Im(f) = { 1, 3, 7, 9 } = Z10* dan K = Ker(f) = { 1}.
Grup faktor Z10*/K = { aK | a Z10* } = { 1K, 3K,
7K, 9K} = { {1}, {3}, {7}, {9} }. Dalam
grup faktor ini mempunyai order 4, K berfungsi
sebagai elemen identitas. Elemen 9K
mempunyai order 2. Elemen 3K dan 7K mempunyai
order 4 sehingga merupakan Z10*/K grup
siklik.
Teorema :
Untuk sebarang integer positif n berlaku (aS)n =
an S.
Teorema
Misalkan G/S sebarang grup faktor.
1. Jika G berhingga maka orde G/S sama
dengan |G| / |S|.
2. Jika G siklik maka G/S siklik.
3. Jika a mempunyai orde berhingga maka orde
dari aS dalam G/S membagi orde dari a.
4. Jika G abelian maka G/S abelian.
TERIMA KASIH