STRUKTUR ALJABAR I
Disusun Oleh :
SHANIA TAMARA. F 140110170079
NURHADINI PUTRI 140110190003
AUDREY ARIIJ. S.HS 140110190021
FACHRIZKY DJODJAH 140110190027
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2021
GRUP SIKLIK
〈𝑎〉 = {𝑎𝑘 ∶ 𝑘 ∈ ℤ}
adalah subgroup dari 𝐺. Lebih lanjut, 〈𝑎〉 adalah subgroup terkecil dari 𝐺 yang memuat 𝑎.
Bukti :
Kemudian dengan definisi dari 〈𝑎〉 diketahui bahwa 𝑔 = 𝑎𝑚 dan ℎ = 𝑎𝑛 , ∀𝑚, 𝑛 ∈ ℤ. Jadi,
𝑔ℎ = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
Singkatnya, setiap subgroup 𝐻 dari 𝐺 yang memuat 𝑎 pasti memuat semua pangkat dari 𝑎.
Karena itu, 〈𝑎〉 adalah subgroup terkecil dari 𝐺 yang memuat 𝑎.
Untuk 𝑎 ∈ 𝐺, 〈𝑎〉 disebut sebagai siklik subgrup yang dibangun oleh 𝑎. Jika 𝑎 ∈ 𝐺 ∋ 𝐺 = 〈𝑎〉,
maka 𝐺 adalah grup siklik. Dalam kasus ini 𝑎 adalah generator untuk 𝐺. Jika 𝑎 adalah elemen
yang dimuat dalam grup 𝐺, kita dapat mendefinisikan order dari 𝑎 sebagai bilangan bulat
terkecil 𝑛 yang menyebabkan 𝑎𝑛 = 𝑒, dengan 𝑒 sebagai identitas. Hal ini bisa dinotasikan
sebagai |𝑎| = 𝑛. Jika pada suatu kasus tidak ada bilangan bulat 𝑛 yang memenuhi definisi.
Maka pada kasus tersebut dapat dikatakan bahwa order dari 𝑎-nya tidak terhingga atau dapat
ditulis |𝑎| = ∞.
Contoh 1 :
Misal kita memiliki ℤ6 yang merupakan grup siklik terhadap operasi +. (ℤ6 , +) adalah grup
siklik. Maka, order untuk 2 ∈ ℤ6 adalah 3 karena
21 = 1
22 = 4
23 = 0
dan 0 merupakan bilangan identitas untuk (ℤ6 , +).
Teorema 3.2
Bukti :
𝐺 = 〈𝑎〉 = {𝑎𝑛 | 𝑛 ∈ ℤ}
𝑔1 𝑔2 = 𝑎𝑟 𝑎 𝑠 = 𝑎𝑟+𝑠 = 𝑎 𝑠+𝑟 = 𝑎 𝑠 𝑎𝑟 = 𝑔2 𝑔1
Contoh 2 :
Misalkan 𝑍3 = {0, 1, 2, 3} adalah suatu Grup terhadap penjumlahan (𝑍3 , +). Tunjukan
bahwa Grup Siklik tersebut merupakan grup Komutatif.
Jawaban :
sebanyak 𝑛 faktor.
𝑎𝑛 𝑎𝑚 = 𝑎𝑚+𝑛
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
Jika 𝑎𝑏 − 𝑏𝑎 maka (𝑎𝑏)𝑛 − 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 .
Catatan :
Teorema 3.3
Order dari 𝐺 dinotasikan dengan |𝐺|. Jika elemen 𝑔 berorder 𝑚, maka ditulis °(𝑔) = 𝑚
Definisi 3.2
Diketahui (𝐺,∗) merupakan grup siklik, jika elemen-elemen pada 𝐺 berhingga maka order dari
G adalah jumlah elemen pada 𝐺, misalnya himpunan 𝕫4 memiliki order 4 karena mengandung
4 anggota yaitu 0,1,2,3. Jika elemen-elemen pada 𝐺 tidak berhingga maka order dari G adalah
tidak berhingga, misalnya himpunan 𝕫.
Definisi 3.3
Order sebuah elemen 𝑔 dari grup 𝐺 adalah bilangan bulat terkecil 𝑚 sedemikian sehingga
𝑔𝑚 = 𝑒 untuk operasi multiplikatif atau 𝑚(𝑔) = 𝑒 untuk operasi aditif, dengan 𝑒 adalah
elemen identitas dari grup G. Jika tidak ada bilangan bulat positif terkecil seperti 𝑚, maka
dikatakan bahwa 𝑔 berorder tidak berhingga.
Contoh 3 :
Order dari himpunan (i)={I,-1,-I,1} adalah 4 dengan 𝑖 = √−1. Himpunan 𝑖 terhadap operasi
perkalian bilangan kompleks merupakan grup. Maka
Bukti :
Order dari 𝑎 adalah finite dan 𝑎 adalah sebarang elemen dari G, maka order dari grup finite
adalah finite.
Teorema 3.5
Order elemen dari suatu grup adalah selalu sama dengan order dari inversnya.
Bukti :
𝑎𝑚 = 𝑒
(𝑎−1 )𝑚 = 𝑒
(𝑎𝑛 )−1 = 𝑒
𝑎𝑛 = 𝑒
Teorema 3.6
Misalkan G sebuah grup dan a elemen G. Jika a memiliki order infinite, maka 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika
dan hanya jika 𝑖 = 𝑗. Jika a memiliki order finite, maka 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 } dan 𝑎𝑖 =
𝑎 𝑗 jika dan hanya jika n dibagi 𝑖 − 𝑗.
Bukti 1 :
Akan dibuktikan untuk 𝑎 memiliki order infinite, 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika dan hanya jika 𝑖 = 𝑗.
Order dari 𝑎 dinotasikan |𝑎| yang menyatakan bilangan bulat positif terkecil 𝑛 sehingga
memenuhi 𝑎𝑛 = 𝑒 dengan 𝑒 adalah elemen netral.
Jadi, terbukti bahwa jika 𝑎 memiliki order infinite, maka 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika dan hanya jika 𝑖 = 𝑗.
Bukti 2 :
Order dari 𝑎 dinotasikan |𝑎| yang menyatakan bilangan bulat positif terkecil 𝑛 sehingga
memenuhi 𝑎𝑛 = 𝑒 dengan 𝑒 adalah elemen netral.
Misalkan 𝑎𝑘 = 𝑒.
𝑎𝑘 = 𝑎𝑞𝑛+𝑟
= 𝑎𝑞𝑛 𝑎𝑟
= (𝑎𝑛 )𝑞 𝑎𝑟
= 𝑒 𝑞 𝑎𝑟
= 𝑒𝑎𝑟
= 𝑎𝑟 ∈ {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 }
Ambil 𝑖, 𝑗 ∈ ℤ sembarang.
𝑒 = 𝑎𝑖−𝑗
= 𝑎𝑞𝑛+𝑟
= (𝑎𝑛 )𝑞 𝑎𝑟
= 𝑒 𝑞 𝑎𝑟
= 𝑒𝑎𝑟
= 𝑎𝑟
Karena 𝑛 adalah bilangan bulat positif terkecil sedemikian hingga 𝑎𝑛 adalah identitas, maka
𝑟 = 0, sehingga 𝑛 dibagi 𝑖 − 𝑗.
Jadi, terbukti bahwa jika a memiliki order finite, maka 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 } dan 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗
jika dan hanya jika n dibagi 𝑖 − 𝑗.
Misalkan G sebuah grup dan a elemen dari order 𝑛 di G. Jika 𝑎𝑘 = 𝑒, maka n dibagi k.
Contoh 4 :
Teorema 3.7
Misalkan 𝑎 elemen dari order 𝑛 dalam sebuah grup dan 𝑘 adalah bilangan bulat positif.
Maka 〈𝑎𝑘 〉 = 〈𝑓𝑝𝑏〉 dan |𝑎𝑘 | = 𝑛/fpb(𝑛, 𝑘).
Bukti :
Diketahui 𝑎𝑛 = 𝑒.
Maka :
𝑎𝑑 = 𝑎𝑛𝑠+𝑘𝑡
= 𝑎𝑛𝑠 𝑎𝑘𝑡
= (𝑎𝑛 )𝑠 (𝑎𝑘 )𝑡
= 𝑒 𝑠 (𝑎𝑘 )𝑡
= 𝑒(𝑎𝑘 )𝑡
= (𝑎𝑘 )𝑡 ∈ 〈𝑎𝑘 〉
Keuntungan dari teorema 4.2 adalah teorema ini memungkinkan kita untuk mengganti satu
pembangun (generator) dari sebuah subgroup siklik dengan lebih mudah. Sebagai contoh,
jika |𝑎| = 30, kita memiliki 〈𝑎26 〉 = 〈𝑎2 〉, 〈𝑎23 〉 = 〈𝑎〉, 〈𝑎22 〉 = 〈𝑎2 〉, 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎3 〉. Dari hal
ini kita dapat dengan mudah melihat bahwa |𝑎23 | = 30 dan |𝑎22 | = 15.
Dalam sebuah grup siklik finite, order dari sebuah elemen membagi order dari grup.
Misalkan |𝑎| = 𝑛. Maka 〈𝑎𝑖 〉 = 〈𝑎 𝑗 〉 jika dan hanya jika 𝑓𝑝𝑏(𝑛, 𝑖) = 𝑓𝑝𝑏(𝑛, 𝑗) dan |𝑎𝑖 | =
|𝑎 𝑗 | jika dan hanya jika fpb(𝑛, 𝑖) = fpb(𝑛, 𝑗).
Contoh 5 :
Untuk menentukan order dari 36 dalam 𝑍135 , pertama-tama ditentukan terlebih dahul
pembagi persekutuan terbesar dari 36 dan 135.
Karena pembagi persekutuan terbesar dari 36 dan 135 adalah
(36,135) = (22 . 32 , 33 . 5) = 32 = 9
𝑛 135
Dengan menggunakan teorema di atas, order dari 36 adalah 𝑑 = = 15.
9
Teorema 3.8
Setiap subgrup dari sebuah grup siklik adalah siklik. Selain itu, jika |〈𝑎〉| = 𝑛, kemudian orde
dari subgrup 〈𝑎〉 adalah sebuah pembagi dari 𝑛; dan untuk setiap pembagi positif 𝑘 dari 𝑛,
𝑛
grup 〈𝑎〉 memiliki tepat satu subgrup orde 𝑘—bernama 〈𝑎 𝑘 〉.
Bukti 1:
Misalkan 𝐺 = 〈𝑎〉 dan 𝐻 adalah subgrup dari 𝐺. Perlu ditunjukkan bahwa 𝐻 adalah siklik.
Jika hanya terdiri dari elemen identitas, maka sudah jelas 𝐻 adalah siklik.
Klaim 𝐻 = 〈𝑎𝑚 〉.
Ambil 𝑏 ∈ 𝐻 ⊆ 〈𝑎〉.
𝑎𝑘 = 𝑎𝑚𝑞+𝑟
= 𝑎𝑚𝑞 𝑎𝑟
= (𝑎𝑚 )𝑞 𝑎𝑟
Dengan keminimalan 𝑚, haruslah 𝑟 = 0. Sebab jika tidak, maka akan menimbulkan kontradiksi
dengan pernyataan bahwa 𝑚 adalah pangkat dengan bilangan positif terkecil.
Hal ini membuktikan pernyataan dari teorema yang menyatakan bahwa setiap subgrup dari
sebuah grup siklik adalah siklik.
Bukti 2:
Untuk membuktikan bagian selanjutnya dari teorema tersebut, misalkan 𝑘|𝑛. Tulis 𝑡𝑘 = 𝑛.
Kemudian dituliskan pula 𝐺 = 〈𝑎〉, dengan |〈𝑎〉| = 𝑛 dan 𝐻 adalah subgrup dari 〈𝑎〉.
Sudah diperlihatkan bahwa 𝐻 = 〈𝑎𝑡 〉 dengan 𝑡 bilangan positif terkecil, sehingga 𝑎𝑡 ∈ 𝐻. Dan
dimisalkan 〈𝑎𝑡 〉 adalah subgrup berorde 𝑘.
1 = 𝑏 𝑘 = 𝑎𝑚𝑘
Tulis 𝑢𝑛 = 𝑚𝑘
𝑛
𝑚 = 𝑢( )
𝑘
= 𝑢𝑡
𝑏 = 𝑎𝑚
= (𝑎𝑡 )𝑢 ∈ 〈𝑎𝑡 〉
Contoh 6 :
Teorema 3.9
Jika d adalah sebuah pembagi positif pada 𝑛, angka pada unsur dalam order 𝑑 adalah
sebuah pembagi positif pada 𝑛, angka pada unsur dalam order 𝑑 dalam sebuah grup siklik
pada order n adalah 𝜙(𝑑).
Dalam grup finite, jumlah elemen order habis dibagi oleh 𝜙(𝑑)
Contoh 7 :
Apabila 2 dipangkatkan sampai 𝑛 dimana 𝑛 ∈ 𝕩, hasilnya tetap berada pada 〈2〉 sehingga
tertutup terhadap operasi pada 𝕫12 . Akibatnya 〈2〉 merupakan subgrup dari 𝕫12 .
31 = 3; 32 = 6; 33 = 9; 34 = 0; 35 = 3
41 = 4; 42 = 8; 43 = 0; 44 = 4
Apabila 4 dipangkatkan sampai pangkat ke-𝑛, dimana 𝑛 ∈ 𝕫 hasilnya akan sama dengan order
〈4〉 yaitu 〈4〉 = {0,4,8} sehingga tertutup terhadap operasi di 𝕫12 akibatnya 〈4〉 merupakan
subgrup dari 𝕫12 .
61 = 6; 62 = 0; 63 = 6
Dengan memangkatkan a sampai dengan pangkat ke-𝑛 hasilnya akan sama dengan 〈6〉
sehingga 〈6〉 tertutup terhadap operasi di 𝕫12 akibatnya 〈6〉 merupakan subgrup dari 𝕫12 .
Dari hasil diatas dapat disimpulkan 〈2〉, 〈3〉, 〈4〉 dan 〈6〉 merupakan subgroup dari
𝕫12 , 〈2〉, 〈3〉, 〈4〉, 𝑑𝑎𝑛 〈6〉 merupakan subgrup sejati nontrivial dari 𝕫12 dan 〈0〉 merupakan
subgrup trivial dari 𝕫12 .
LATIHAN SOAL
1. Misalkan 𝑎 elemen sebuah grup sedemikian hingga |𝑎| = 48. Untuk masing-masing
bagian, temukan sebuah pembagi 𝑘 dari 48 sedemikian hingga
a. 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎𝑘 〉
b. 〈𝑎14 〉 = 〈𝑎𝑘 〉
c. 〈𝑎18 〉 = 〈𝑎𝑘 〉
Jawab :
1 𝑛
2. Buktikan bahwa 𝐻 = {( ) | 𝑛 ∈ ℤ} adalah grup siklik dari 𝐺𝐿(2, ℝ) terhadap
0 1
operasi perkalian matriks.
Jawab :
Misalkan 𝐺𝐿(2, ℝ) adalah grup dengan identitas 𝑒 ∈ 𝐺𝐿(2, ℝ).
1) Akan ditunjukkan 𝐻 tertutup.
Misalkan 𝐴, 𝐵 ∈ 〈𝐻〉
1 𝑛 1 𝑚
Ambil 𝐴 = ( ) dan B = ( ) sembarang dengan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ
0 1 0 1
Jadi,
1 𝑛 1 𝑚
𝐴. 𝐵 = ( )( )
0 1 0 1
1 𝑚+𝑛
=( )
0 1
Hal ini menunjukkan bahwa 𝐴𝐵 ∈ 〈𝐻〉
Jadi, 〈𝐻〉 tertutup.
2) Akan ditunjukkan setiap elemen di 𝐻 mempunyai invers.
1 −𝑛
Pilih 𝐴−1 = ( ) ∈ 〈𝐻〉
0 1
1 𝑛
Ambil 𝐴 = ( ) ∈ 〈𝐻〉 sembarang dengan 𝑛 ∈ ℤ
0 1
Maka
1 𝑛 1 −𝑛
𝐴. 𝐴−1 = ( )( )
0 1 0 1
1 0
=( ) … (1)
0 1
1 −𝑛 1 𝑛
𝐴−1 . 𝐴 = ( )( )
0 1 0 1
1 0
=( ) … (2)
0 1
Berdasarkan (1) dan (2) maka 𝐴. 𝐴−1 = 𝐼 = 𝐴−1 . 𝐴.
1 −𝑛
Karena ( ) dengan 𝑛 ∈ ℤ, maka 𝐴−1 ∈ 〈𝐻〉.
0 1
Jadi, 〈𝐻〉 adalah grup siklik dari 𝐺𝐿(2, ℝ).
3. Jika 𝐺 = 〈𝑎〉 adalah grup siklik dengan order 10, apakah 𝐻 = 〈𝑎2 〉 merupakan
subgroup dari 𝐺 yang dibangkitkan oleh 𝑎2 ?
Jawab :
Misalkan 𝐺 = {𝑎𝑘 |𝑘 ∈ ℤ} grup siklik dengan pembangkit 𝑎.
Diketahui 𝐺 = 〈𝑎〉 adalah grup siklik dengan |𝐺| = 10.
Maka 𝐺 = {𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑎4 , … , 𝑎10 }.
Akan ditunjukkan 𝐻 = 〈𝑎2 〉 ≤ 𝐺.
Misalkan 𝐻 = {𝑎2𝑘 |2𝑘 ∈ ℤ} grup siklik dengan pembangkit 𝑎2 .
Karena 𝐻 ≤ 𝐺, maka 𝐻 = {𝑎2 , 𝑎4 , 𝑎6 , 𝑎8 , 𝑎10 }.
Karena 𝐻 = {𝑎2 , 𝑎4 , 𝑎6 , 𝑎8 , 𝑎10 }, maka elemen-elemen 𝐻 dibangkitkan oleh 𝑎2 .
Jadi, 𝐻 adalah grup siklik yang dibangkitkan oleh 𝑎2 dan merupakan subgroup dari 𝐺.
1 0 −1 0 −1 0 1 0
8. Diketahui matriks 𝑁 = {( ),( ),( ),( )} adalah suatu grup
0 1 0 1 0 −1 0 −1
terhadap perklian matriks. Tunjukkan apakah (𝑁,∙) merupakan suatu grup siklik.
Jawab :
1 0 −1 0 −1 0 1 0
Misalkan ( ) = 𝐴, ( ) = 𝐵, ( ) = 𝐶, ( ) = 𝐷.
0 1 0 1 0 −1 0 −1
1 0
1) 𝐴 = ( )
0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴2 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴3 = 𝐴2 . 𝐴 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴4 = 𝐴3 . 𝐴 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0
Karena 𝐴 = ( ) adalah identitas dari (𝑁,∙) , maka dioperasikan berapakalipun
0 1
1 0
tidak akan menghasilkan matriks lain. Jadi, 𝐴 = ( ) bukan pembangun 𝑁.
0 1
−1 0
2) 𝐵 = ( )
0 1
−1 0 −1 0 1 0
𝐵2 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 −1 0 −1 0
𝐵3 = 𝐵2. 𝐵 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
−1 0 −1 0 1 0
𝐵4 = 𝐵3. 𝐵 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 −1 0
Jadi, 〈𝐵〉 = {( ),( )}
0 1 0 1
−1 0
3) 𝐶 = ( )
0 −1
−1 0 −1 0 1 0
𝐶2 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 −1 0 −1 0
𝐶3 = 𝐶2. 𝐶 = ( )( )=( )
0 1 0 −1 0 −1
−1 0 −1 0 1 0
𝐶4 = 𝐶3. 𝐶 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 −1 0
Jadi, 〈𝐶〉 = {( ),( )}
0 1 0 −1
1 0
4) 𝐷 = ( )
0 −1
1 0 1 0 1 0
𝐷2 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐷3 = 𝐷2 . 𝐷 = ( )( )=( )
0 1 0 −1 0 −1
1 0 1 0 1 0
𝐷4 = 𝐷3 . 𝐷 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 1 0
Jadi, 〈𝐷〉 = {( ),( )}
0 1 0 −1
Karena tidak ada satupun elemen 𝑁 yang membangun semua elemen 𝑁, jadi (𝑁,∙)
bukan merupakan grup siklik.
9. Daftar anggota dari subgrup 〈3〉 dan 〈5〉 di 𝕫18 . Diketahui 𝑎 adalah sebuah anggota
grup yang berorder 18. Daftar anggota dari subgrup 〈𝑎3 〉dan 〈𝑎15 〉.
Jawab :
Berdasarkan definisi, diketahui 𝐺 = {𝑛𝑎|𝑛 ∈ 𝕫}
10. Diberikan (𝕫, +) adalah grup. Apakah (𝕫, +) merupakan grup periodik (torsion
group)?
Jawab :
Jadi grup (𝕫, +), tidak ada elemen di 𝕫 selain 0 yang berorder finite.
Grup (𝕫, +) disebut sebagai grup torsion bebas, tidak ada elemen pada grup tersebut
yang berorder finite kecuali identitas.
11. Grup (ℚ/{0}, 𝑥). Apakah (ℚ/{0}, 𝑥) merupakan grup campuran (mixed group)?
Jawab :
ℚ/{0} adalah himpunan bilangan rasional yang tidak memuat 0.
Akan tetapi elemen-elemen selain 1 dan -1 pada Q-{0} berorder infinite atau 0, karena
tidak ada bilangan bulat positif terkecil 𝑛 yang memenuhi 𝑎 = 1.
Jadi elemen 1 berorder 1 dan elemen -1 berorder 2, akan tetapi setiap elemen yang
lain, kecuali 1 dan -1 adalah berorder infinite.
Jawab :
Jawab :
11 = 1
12 = 2
13 = 3
14 = 0
Sehingga, 〈1〉 = {0, 1, 2, 3} dan order dari |〈1〉| = 4
c) Misal 𝑎 = 2 maka :
21 = 2
22 = 0
23 = 2
24 = 0
Sehingga, 〈2〉 = {0, 2} dan order dari |〈2〉| = 2
b. Diketahui bahwa ℤ6 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} maka subgroup dari ℤ6 adalah
a) Misal 𝑎 = 0 maka :
01 = 0
Sehingga, 〈0〉 = {0} dengan order |〈0〉| = 1
b) Misal 𝑎 = 1 maka :
11 = 1
12 = 2
13 = 3
14 = 4
15 = 5
16 = 0
Sehingga, 〈1〉 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dengan order |〈1〉| = 6
c) Misal 𝑎 = 2 maka :
21 = 2
22 = 4
23 = 0
24 = 2
25 = 4
26 = 0
Sehingga, 〈2〉 = {0, 2, 4} dengan order |〈2〉| = 3
d) Misal 𝑎 = 3 maka:
31 = 3
32 = 0
33 = 3
34 = 0
Sehingga, 〈3〉 = {0, 3} dengan order |〈3〉| = 2
15. Misalkan G himpunan bilangan bulat modulo empat yaitu 𝐺 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}, pandang
grup (𝐺, +4 ), tunjukkan 𝐺 merupakan grup siklik!
Jawab :
Misal (𝐺, +4 ) adalah grup
Akan ditunjukkan 𝐺 membentuk grup siklik
Perhatikan bahwa:
a. 〈0〉 = {𝑛(0); 𝑛 ∈ ℤ},
0∈𝐺
〈0〉 = {0̅}
b. 〈1〉 = {𝑛(1); 𝑛 ∈ ℤ}
1∈𝐺
1+4 1 = 2 atau 2 𝑚𝑜𝑑 4 = 2 ∈ 𝐺
1+4 1+4 1 = 3 atau 3 𝑚𝑜𝑑 4 = 3 ∈ 𝐺
1+4 1+4 1+4 1 = 4 atau 4 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈1〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
c. 〈2〉 = {𝑛(2); 𝑛 ∈ ℤ}
2∈𝐺
2+4 2 = 0 atau 0 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈2〉 = {0̅, 2̅}
d. 〈3〉 = {𝑛(3); 𝑛 ∈ ℤ}
3∈𝐺
3+4 3 = 2 atau 6 𝑚𝑜𝑑 4 = 2 ∈ 𝐺
3+4 3+4 3 = 1 atau 9 𝑚𝑜𝑑 4 = 3 ∈ 𝐺
3+4 3+4 3+4 3 = 0 atau 12 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈3〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
Jadi, 𝐺 merupakan grup siklik dengan generator 〈1〉 = 〈3〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
1 0 −1 0 0 1 0 −1
16. Diketahui matriks 𝑀 = {( ),( ),( ),( )} , (𝑀,×) adalah
0 1 0 −1 −1 0 1 0
sebuah grup, apakah 𝑀 merupakan grup siklik?
Jawab :
Diketahui (𝑀,×) adalah sebuah grup
Misalkan
1 0 −1 0 0 1 0 −1
𝐴=( ),𝐵 = ( ),𝐶 = ( ), dan 𝐷 = ( )
0 1 0 −1 −1 0 1 0
Perhatikan tabel berikut:
× 𝑨 𝑩 𝑪 𝑫
𝑨 𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
𝑩 𝐵 𝐴 𝐷 𝐶
𝑪 𝐶 𝐷 𝐵 𝐴
𝑫 𝐷 𝐶 𝐴 𝐵
Dari tabel diperoleh bahwa identitas di 𝑀 yaitu 𝐴.
Akan ditunjukkan 𝐺 membentuk grup siklik,
Perhatikan bahwa:
a. 〈𝐴〉 = {𝐴𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐴∈𝑀
〈𝐴〉 = {𝐴}
b. 〈𝐵〉 = {𝐵 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐵∈𝑀
𝐵2 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
〈𝐵〉 = {𝐴, 𝐵}
c. 〈𝐶〉 = {𝐶 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐶∈𝑀
𝐶2 = 𝐵 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐶 3 = 𝐶 2 𝐶 = 𝐵𝐶 = 𝐷 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐶 4 = 𝐶 3 𝐶 = 𝐷𝐶 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Telah diperoleh 𝐶 3 = 𝐷, perhatikan tabel]
〈𝐶〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}
d. 〈𝐷〉 = {𝐷𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐷∈𝑀
𝐷2 = 𝐵 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐷3 = 𝐷2 𝐷 = 𝐵𝐷 = 𝐶 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐷4 = 𝐷3 𝐷 = 𝐶𝐷 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Telah diperoleh 𝐶 3 = 𝐷, perhatikan tabel]
〈𝐷〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}
Jadi, 𝑀 merupakan grup siklik dengan generator
〈𝐶〉 = 〈𝐷〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}.
18. Misalkan 𝐺 = {1, −1, 𝑖, −𝑖} 𝑖 bilangan imaginer, tunjukkan (𝐺,×) membentuk grup.
Apakah 𝐺 juga siklik?
Jawab :
Misalkan (𝐺,×) adalah grup
Akan ditunjukkan (𝐺,×) membentuk grup siklik.
Perhatikan bahwa:
a. 〈1〉 = {1𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , 1−2 , 1−1 , 10 , 11 , 12 , … }
= {1}
b. 〈−1〉 = {(−1)𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , (−1)−2 , (−1)−1 , (−1)0 , (−1)1 , (−1)2 , … }
= {1, −1}
c. 〈𝑖〉 = {𝑖 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , 𝑖 −2 , 𝑖 −1 , 𝑖 0 , 𝑖 1 , 𝑖 2 , … }
= {1, 𝑖, −1, −𝑖}
Catatan: 𝑖 2 = −1
𝑖 3 = 𝑖 2 𝑖 = (−1)𝑖 = −𝑖
Catatan: 𝑖 2 = −1
𝑖 3 = 𝑖 2 𝑖 = (−1)𝑖 = −𝑖
Jadi, (𝐺,×) merupakan grup siklik dengan generator 〈𝑖〉 = 〈−𝑖〉 = {1, 𝑖, −1, −𝑖}.
19. Misalkan 𝐺 = 〈1〉 grup siklik dan 𝑡(𝑎) = 𝑛. Buktikan bahwa 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk
1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, jika dan hanya jika 𝑚 dan 𝑛 relatif prima?
Jawab :
Misalkan 𝐺 = 〈1〉 grup siklik dan 𝑡(𝑎) = 𝑛
Digunakan teorema (𝑚, 𝑛) = 1 ↔ ∃𝑥, 𝑦 ∈ ℤ ∋ 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1
→) bukti dari arah kiri ke kanan
𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, → 𝑚 dan 𝑛 relatif prima
Karena 𝑎 generator dari 𝐺 dan 𝑜(𝑎) = 𝑛 maka 𝑎𝑛 = 𝑒,
Diketahui 𝑎^𝑚 generator dari 𝐺 dan 𝑎 ∈ 𝐺 maka
(𝑎𝑚 )𝑥 = 𝑎 → 𝑎𝑚𝑥 = 𝑎 [teorema (𝑎𝑝 )𝑞 = 𝑎𝑝𝑞 ]
→ 𝑎𝑚𝑥 𝑎 −1 = 𝑎𝑎−1 [masing-masing dikali 𝑎−1 ]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑎0 [𝑎𝑎 −1 = 𝑎0 ]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑒 [𝑎0 = 𝑒]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑎𝑛 [𝑎𝑛 = 𝑒]
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑥 − 1 kelipatan dari 𝑛 yaitu order dari 〈𝑎〉 misalkan 𝑛𝑦 sedemikian
sehingga 𝑚𝑥 − 1 = 𝑛𝑦 → 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 (terbukti relatif prima).
→) bukti dari arah kanank ke kiri
𝑚 dan 𝑛 relatif prima → 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛
Diketahui 𝑚 dan 𝑛 relatif prima maka dari teorema diperoleh
(𝑚, 𝑛) = 1 ↔ ∃𝑥, 𝑦 ∈ ℤ ∋ 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 sehingga:
(𝑎𝑚 )𝑥 = 𝑎𝑚𝑥
= 𝑎𝑛𝑦−1
= 𝑎𝑎−𝑛𝑦
= 𝑎(𝑎𝑛 )−𝑦
= 𝑎(𝑒)−𝑦
=𝑎
Artinya 𝑎 dapat dinyatakan sebagai perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 dan karena
𝑎 sebagai generator dari 𝐺, maka setiap elemen 𝐺 dapat dinyatakan sebagai
perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 akibatnya 𝐺 = 〈𝑎𝑚 〉.
Jadi, 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, jika dan hanya jika 𝑚 dan 𝑛 relatif prima.
DAFTAR PUSTAKA