Anda di halaman 1dari 30

BAB III : GRUP SIKLIK

STRUKTUR ALJABAR I

Disusun Oleh :
SHANIA TAMARA. F 140110170079
NURHADINI PUTRI 140110190003
AUDREY ARIIJ. S.HS 140110190021
FACHRIZKY DJODJAH 140110190027

PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2021
GRUP SIKLIK

Oleh : Fachrizky Djodjah - 140110190027


Teorema 3.1

Misalkan 𝐺 adalah grup dan 𝑎 ∈ 𝐺. Kemudian,

〈𝑎〉 = {𝑎𝑘 ∶ 𝑘 ∈ ℤ}

adalah subgroup dari 𝐺. Lebih lanjut, 〈𝑎〉 adalah subgroup terkecil dari 𝐺 yang memuat 𝑎.

Bukti :

Misalkan 𝐺 adalah grup dan 𝑎 ∈ 𝐺.

Identitas dari 〈𝑎〉 adalah 𝑎0 = 𝑒, jadi 〈𝑎〉 ≠ ∅. Jika 𝑔, ℎ ∈ 〈𝑎〉.

Kemudian dengan definisi dari 〈𝑎〉 diketahui bahwa 𝑔 = 𝑎𝑚 dan ℎ = 𝑎𝑛 , ∀𝑚, 𝑛 ∈ ℤ. Jadi,

𝑔ℎ = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛

Karena 𝑚 + 𝑛 ∈ ℤ, maka 𝑔ℎ ∈ 〈𝑎〉.

Singkatnya, setiap subgroup 𝐻 dari 𝐺 yang memuat 𝑎 pasti memuat semua pangkat dari 𝑎.
Karena itu, 〈𝑎〉 adalah subgroup terkecil dari 𝐺 yang memuat 𝑎.

Untuk 𝑎 ∈ 𝐺, 〈𝑎〉 disebut sebagai siklik subgrup yang dibangun oleh 𝑎. Jika 𝑎 ∈ 𝐺 ∋ 𝐺 = 〈𝑎〉,
maka 𝐺 adalah grup siklik. Dalam kasus ini 𝑎 adalah generator untuk 𝐺. Jika 𝑎 adalah elemen
yang dimuat dalam grup 𝐺, kita dapat mendefinisikan order dari 𝑎 sebagai bilangan bulat
terkecil 𝑛 yang menyebabkan 𝑎𝑛 = 𝑒, dengan 𝑒 sebagai identitas. Hal ini bisa dinotasikan
sebagai |𝑎| = 𝑛. Jika pada suatu kasus tidak ada bilangan bulat 𝑛 yang memenuhi definisi.
Maka pada kasus tersebut dapat dikatakan bahwa order dari 𝑎-nya tidak terhingga atau dapat
ditulis |𝑎| = ∞.

Contoh 1 :

Misal kita memiliki ℤ6 yang merupakan grup siklik terhadap operasi +. (ℤ6 , +) adalah grup
siklik. Maka, order untuk 2 ∈ ℤ6 adalah 3 karena

21 = 1
22 = 4
23 = 0
dan 0 merupakan bilangan identitas untuk (ℤ6 , +).
Teorema 3.2

Setiap grup siklik adalah abelian.

Bukti :

Misal, 𝐺 adalah grup siklik, 𝑎 ∈ 𝐺, dan 𝑎 sebagai generator dari 𝐺.

𝐺 = 〈𝑎〉 = {𝑎𝑛 | 𝑛 ∈ ℤ}

Jika 𝑔1 , 𝑔2 ∈ 𝐺, ∃(𝑟, 𝑠 ∈ ℤ) ∋ 𝑔1 = 𝑎𝑟 dan 𝑔2 = 𝑎 𝑠 . Maka,

𝑔1 𝑔2 = 𝑎𝑟 𝑎 𝑠 = 𝑎𝑟+𝑠 = 𝑎 𝑠+𝑟 = 𝑎 𝑠 𝑎𝑟 = 𝑔2 𝑔1

Jadi terbukti bahwa 𝐺 abelian.

Contoh 2 :

Misalkan 𝑍3 = {0, 1, 2, 3} adalah suatu Grup terhadap penjumlahan (𝑍3 , +). Tunjukan
bahwa Grup Siklik tersebut merupakan grup Komutatif.

Jawaban :

Misalkan 𝑥, 𝑦 ∈ 𝑍3 , sehingga 𝑥 = 𝑛𝑎, 𝑦 = 𝑚𝑎 untuk 𝑚, 𝑛 ∈ 𝑍3 dan 𝑎 sebagai generator dari


𝑍3 . Ambil 𝑛 = 1 dan 𝑚 = 2, dan generator 𝑎 = 3

𝑥 + 𝑦 = 𝑛𝑎 + 𝑚𝑎 = (𝑛 + 𝑚)𝑎 = (1 + 2). 3 = 3.3 = 1

𝑦 + 𝑥 = 𝑚𝑎 + 𝑛𝑎 = (𝑛 + 𝑚)𝑎 = (2 + 1). 3 = 3.3 = 1

Karena 𝑥 + 𝑦 = 𝑦 + 𝑥, maka Grup Siklik 𝑍3 = {0, 1, 2, 3} merupakan Grup Komutatif.

Oleh : Audrey Ariij Sya’imaa.HS - 140110190021


Definisi 3.1
Perjanjian bahwa 𝑎0 = 𝑒 dan untuk sembarang integer positif 𝑛 berlaku

𝑎 −𝑛 = (𝑎−1 )𝑛 = (𝑎−1 )(𝑎−1 ) … (𝑎−1 )

sebanyak 𝑛 faktor.

Dengan mudah dapat dibuktikan bahwa

𝑎𝑛 𝑎𝑚 = 𝑎𝑚+𝑛

(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛
Jika 𝑎𝑏 − 𝑏𝑎 maka (𝑎𝑏)𝑛 − 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 .

Catatan :

Biasanya (𝑎𝑏)𝑛 ≠ 𝑎𝑛 𝑏 𝑛 . Jika 𝑎𝑏 = 𝑏𝑎 maka (𝑎𝑏)𝑛 − 𝑎𝑛 𝑏 𝑛

Oleh : Shania Tamara. F - 140110170079

Teorema 3.3

Order dari 𝐺 dinotasikan dengan |𝐺|. Jika elemen 𝑔 berorder 𝑚, maka ditulis °(𝑔) = 𝑚

Definisi 3.2

Diketahui (𝐺,∗) merupakan grup siklik, jika elemen-elemen pada 𝐺 berhingga maka order dari
G adalah jumlah elemen pada 𝐺, misalnya himpunan 𝕫4 memiliki order 4 karena mengandung
4 anggota yaitu 0,1,2,3. Jika elemen-elemen pada 𝐺 tidak berhingga maka order dari G adalah
tidak berhingga, misalnya himpunan 𝕫.

Definisi 3.3

Order sebuah elemen 𝑔 dari grup 𝐺 adalah bilangan bulat terkecil 𝑚 sedemikian sehingga
𝑔𝑚 = 𝑒 untuk operasi multiplikatif atau 𝑚(𝑔) = 𝑒 untuk operasi aditif, dengan 𝑒 adalah
elemen identitas dari grup G. Jika tidak ada bilangan bulat positif terkecil seperti 𝑚, maka
dikatakan bahwa 𝑔 berorder tidak berhingga.

Contoh 3 :

Order dari himpunan (i)={I,-1,-I,1} adalah 4 dengan 𝑖 = √−1. Himpunan 𝑖 terhadap operasi
perkalian bilangan kompleks merupakan grup. Maka

Order dari 1 adalah 1 karena 11 = 1 (elemen identitas)

Order dari −1 adalah 2 karena (−1)2 = 1 (elemen identitas)

Order dari I adalah 4 karena (𝑖)4 = 1 (elemen identitas)

Order dari −𝑖 adalah 4 karena (−1)4 = 1 (elemen identitas)

Secara singkat dapat ditulis: 𝑜(1) = 1, 𝑜(−1) = 2, 𝑜(𝑖) = 4, dan 𝑜(−𝑖) = 4.


Teorema 3.4

Pada grup finite, order dari setiap elemen adalah finite.

Bukti :

Misal (G,*) adalah grup.

Misal 𝑎 ∈ 𝐺 dan 𝑒 ∈ 𝐺 adalah elemen identitas.

Karena G tertutup terhadap operasi * maka 𝑎 ∗ 𝑎, 𝑎 ∗ 𝑎 ∗ 𝑎, dan seterusnya adalah termuat di


G. Juga elemen-elemen 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑘 , … , 𝑎ℎ tidak semuanya dapat berbeda.

Misal 𝑎𝑘 = 𝑎ℎ dengan 𝑘 > ℎ.

Maka 𝑎𝑘 ∗ (𝑎ℎ ) = 𝑎ℎ ∗ (𝑎−ℎ )

𝑎𝑘−ℎ = 𝑒 akibatnya |𝑎| = 𝑘 − ℎ

Karena 𝑘 > ℎ maka 𝑘 − ℎ adalah bilangan bulat positif.

Misal 𝑘 − ℎ = 𝑚 maka 𝑚 adalah bilangan bulat positif terhingga sedemikian sehingga 𝑎𝑚 =


𝑒 akibatnya |𝑎| ≤ 𝑚.

Order dari 𝑎 adalah finite dan 𝑎 adalah sebarang elemen dari G, maka order dari grup finite
adalah finite.

Teorema 3.5

Order elemen dari suatu grup adalah selalu sama dengan order dari inversnya.

Bukti :

Misal (G,∗) adalah grup.

Akan ditunjukkan bahwa |𝑎| = |𝑎−1 | untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐺.

Andaikan |𝑎| = 𝑚 dan |𝑎 −1 | = 𝑛 (𝑚 ≠ 𝑛)

|𝑎| = 𝑚 berarti 𝑎𝑚 = 𝑒 (𝑒 = elemen identitas di G)

Sehingga (𝑎𝑚 )−1 = 𝑒

𝑎𝑚 = 𝑒

(𝑎−1 )𝑚 = 𝑒

Ini berarti |𝑎−1 | ≤ 𝑚 atau 𝑛 ≤ 𝑚


Begitu pula |𝑎−1 | = 𝑛 berarti (𝑎−1 )𝑛 = 𝑒

(𝑎𝑛 )−1 = 𝑒

[(𝑎𝑛 )−1 ]−1 = 𝑒 −1

𝑎𝑛 = 𝑒

Ini menunjukkan bahwa |𝑎| ≤ 𝑛 atau 𝑚 ≤ 𝑛

Karena 𝑚 ≤ 𝑛 dan 𝑛 ≤ 𝑚 maka 𝑚 = 𝑛

Kontradiksi dengan pengandaian.

Jadi |𝑎| = |𝑎−1 |

Oleh : Audrey Ariij Sya’imaa.HS - 140110190021

Teorema 3.6

Misalkan G sebuah grup dan a elemen G. Jika a memiliki order infinite, maka 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika
dan hanya jika 𝑖 = 𝑗. Jika a memiliki order finite, maka 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 } dan 𝑎𝑖 =
𝑎 𝑗 jika dan hanya jika n dibagi 𝑖 − 𝑗.

Bukti 1 :

Misalkan G sebuah grup dengan identitas 𝑒 di G dan 𝑎 ∈ 𝐺

Akan dibuktikan untuk 𝑎 memiliki order infinite, 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika dan hanya jika 𝑖 = 𝑗.

Order dari 𝑎 dinotasikan |𝑎| yang menyatakan bilangan bulat positif terkecil 𝑛 sehingga
memenuhi 𝑎𝑛 = 𝑒 dengan 𝑒 adalah elemen netral.

Karena 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 berarti 𝑎𝑖−𝑗 = 𝑒 = 𝑎 𝑗−𝑖 , maka 𝑖 − 𝑗 = 0 = 𝑗 − 𝑖.

Jadi, terbukti bahwa jika 𝑎 memiliki order infinite, maka 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 jika dan hanya jika 𝑖 = 𝑗.

Bukti 2 :

Misalkan 𝐺 = 〈𝑎〉 adalah grup siklik dan 𝑎 ∈ 𝐺.

Order dari 𝑎 dinotasikan |𝑎| yang menyatakan bilangan bulat positif terkecil 𝑛 sehingga
memenuhi 𝑎𝑛 = 𝑒 dengan 𝑒 adalah elemen netral.

Akan dibuktikan 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 }.


Jelas bahwa elemen 𝑒, 𝑎, … , 𝑎𝑛−1 ∈ 〈𝑎〉.

Ambil 𝑎𝑘 ∈ 〈𝑎〉 sembarang.

Misalkan 𝑎𝑘 = 𝑒.

Berdasarkan algortima pembagian, berlaku 𝑞, 𝑟 ∈ ℤ sedemikian hingga

𝑘 = 𝑞𝑛 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑛, maka

𝑎𝑘 = 𝑎𝑞𝑛+𝑟

= 𝑎𝑞𝑛 𝑎𝑟

= (𝑎𝑛 )𝑞 𝑎𝑟

= 𝑒 𝑞 𝑎𝑟

= 𝑒𝑎𝑟

= 𝑎𝑟 ∈ {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 }

Sehingga 𝑎𝑘 ∈ {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 }. Ini membuktikan bahwa 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 }.

Untuk membuktikan bagian selanjutnya, dari teorema 3.1 diketahui 𝐺 = {𝑎𝑛 | 𝑛 ∈ ℤ}

Ambil 𝑖, 𝑗 ∈ ℤ sembarang.

Selanjutnya, kita asumsikan bahwa 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 .

Akan dibuktikan bahwa 𝑛 dibagi 𝑖 − 𝑗.

Perhatikan bahwa 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗 berarti 𝑎𝑖−𝑗 = 𝑒.

Berdasarkan algoritma pembagian, terdapat 𝑞 dan 𝑟 bilangan bulat sedemikian hingga

𝑖 − 𝑗 = 𝑞𝑛 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑛, maka 𝑎𝑖−𝑗 = 𝑎𝑞𝑛+𝑟 .

Karena 𝑎𝑖−𝑖 = 𝑒 dan 𝑎𝑖−𝑗 = 𝑎𝑞𝑛+𝑟 , maka

𝑒 = 𝑎𝑖−𝑗

= 𝑎𝑞𝑛+𝑟

= (𝑎𝑛 )𝑞 𝑎𝑟

= 𝑒 𝑞 𝑎𝑟
= 𝑒𝑎𝑟

= 𝑎𝑟

Karena 𝑛 adalah bilangan bulat positif terkecil sedemikian hingga 𝑎𝑛 adalah identitas, maka
𝑟 = 0, sehingga 𝑛 dibagi 𝑖 − 𝑗.

Jadi, terbukti bahwa jika a memiliki order finite, maka 〈𝑎〉 = {𝑒, 𝑎, 𝑎2 , … , 𝑎𝑛−1 } dan 𝑎𝑖 = 𝑎 𝑗
jika dan hanya jika n dibagi 𝑖 − 𝑗.

Akibat 1 : |𝒂| = |〈𝒂〉|

Untuk setiap a elemen G, |𝑎| = |〈𝑎〉|.

Akibat 2 : 𝒂𝒌 = 𝒆 berarti bahwa |𝒂| dibagi k.

Misalkan G sebuah grup dan a elemen dari order 𝑛 di G. Jika 𝑎𝑘 = 𝑒, maka n dibagi k.

Contoh 4 :

 ℤ6 mempunyai order 6 karena mengandung 6 elemen, yaitu 0,1,2,3,4, dan 5. Secara


umum, ℤ𝑛 mempunyai order 𝑛.
 ℤ mempunyai order tak hingga karena ℤ mempunyai tak hingga banyaknya elemen.
 Order dari himpunan (𝑖) = {𝑖, −1, −𝑖, 1} adalah 4.
 Grup ℤ𝑛 untuk 𝑛 ≥ 1 merupakan grup siklik karena ℤ𝑛 = (1) untuk 𝑛 ≥ 2,
sedangkan ℤ1 = (0).
 Dalam GL(2, ℝ), bila
0 1 1 1
𝐴=( ) dan 𝐵 =( ) , maka
−1 0 0 1
−1 0 0 −1 1 0
𝐴2 = ( ) , 𝐴3 = ( ) , 𝐴4 = ( )
0 −1 1 0 0 1
dan
1 2 1 3 1 𝑛
𝐵2 = ( ) , 𝐵3 = ( ) , … , 𝐵𝑛 = ( )
0 1 0 1 0 1
Sehingga didapat 〈𝐴〉 = {𝐼, 𝐴, 𝐴2 , 𝐴3 } < GL(2, ℝ) dan

〈𝐵〉 = {(1 𝑘 ) | 𝑘 ∈ ℤ} < GL(2, ℝ)


0 1
Dalam hal ini, order elemen 𝐴 dan 𝐵 adalah |𝐴| = 4 dan |𝐵| = +∞.

Teorema 3.7

Misalkan 𝑎 elemen dari order 𝑛 dalam sebuah grup dan 𝑘 adalah bilangan bulat positif.
Maka 〈𝑎𝑘 〉 = 〈𝑓𝑝𝑏〉 dan |𝑎𝑘 | = 𝑛/fpb(𝑛, 𝑘).
Bukti :

Misalkan G grup dan 𝑎 ∈ 𝐺.

Diketahui 𝑎𝑛 = 𝑒.

Misalkan 𝑑 = fpb(𝑛, 𝑘) dan 𝑘 = 𝑑𝑟.

Karena 𝑎𝑘 = (𝑎𝑑 )𝑟 , maka 〈𝑎𝑘 〉 ⊆ 〈𝑎𝑑 〉 berdasarkan sifat ketertutupan.

Berdasarkan teorema FPB, terdapat 𝑠 dan 𝑡 bulat sedemikian hingga 𝑑 = 𝑛𝑠 + 𝑘𝑡.

Maka :

𝑎𝑑 = 𝑎𝑛𝑠+𝑘𝑡

= 𝑎𝑛𝑠 𝑎𝑘𝑡

= (𝑎𝑛 )𝑠 (𝑎𝑘 )𝑡

= 𝑒 𝑠 (𝑎𝑘 )𝑡

= 𝑒(𝑎𝑘 )𝑡

= (𝑎𝑘 )𝑡 ∈ 〈𝑎𝑘 〉

Hal ini membuktikan 〈𝑎𝑘 〉 ⊆ 〈𝑎𝑑 〉.

Jadi, terbukti bahwa 〈𝑎𝑘 〉 = 〈𝑎 𝑓𝑝𝑏(𝑛,𝑘) 〉.

Keuntungan dari teorema 4.2 adalah teorema ini memungkinkan kita untuk mengganti satu
pembangun (generator) dari sebuah subgroup siklik dengan lebih mudah. Sebagai contoh,
jika |𝑎| = 30, kita memiliki 〈𝑎26 〉 = 〈𝑎2 〉, 〈𝑎23 〉 = 〈𝑎〉, 〈𝑎22 〉 = 〈𝑎2 〉, 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎3 〉. Dari hal
ini kita dapat dengan mudah melihat bahwa |𝑎23 | = 30 dan |𝑎22 | = 15.

Akibat 1 : Order dari elemen-elemen dalam finite grup siklik

Dalam sebuah grup siklik finite, order dari sebuah elemen membagi order dari grup.

Akibat 2 : Kriteria untuk 〈𝐚𝐢 〉 = 〈𝐚𝐣 〉 dan |𝐚𝐢 | = |𝐚𝐣 |

Misalkan |𝑎| = 𝑛. Maka 〈𝑎𝑖 〉 = 〈𝑎 𝑗 〉 jika dan hanya jika 𝑓𝑝𝑏(𝑛, 𝑖) = 𝑓𝑝𝑏(𝑛, 𝑗) dan |𝑎𝑖 | =
|𝑎 𝑗 | jika dan hanya jika fpb(𝑛, 𝑖) = fpb(𝑛, 𝑗).

Akibat 3 : Pembangkit dari grup siklik finite


Misalkan |𝑎| = 𝑛. Maka 〈𝑎〉 = 〈𝑎 𝑗 〉 jika dan hanya jika fpb(𝑛, 𝑗) = 1 dan |𝑎| = |〈𝑎 𝑗 〉| jika
dan hanya jika fpb(𝑛, 𝑗) = 1.

Akibat 4 : Pembangkit dari 𝒁𝒏

Sebuah integer 𝑘 dalam 𝑍𝑛 jika dan hanya jika fpb(𝑛, 𝑘) = 1.

Contoh 5 :

 Untuk menentukan order dari 36 dalam 𝑍135 , pertama-tama ditentukan terlebih dahul
pembagi persekutuan terbesar dari 36 dan 135.
Karena pembagi persekutuan terbesar dari 36 dan 135 adalah
(36,135) = (22 . 32 , 33 . 5) = 32 = 9
𝑛 135
Dengan menggunakan teorema di atas, order dari 36 adalah 𝑑 = = 15.
9

 Himpunan 𝑍3 = {0,1,2} grup terhadap penjumlahan modulo 3.


Grup bagian dari 𝑍3 yang dibangun oleh 0 adalah
(0) = {𝑘. 0 |𝑘 ∈ ℤ} = {0} sehinga 0 mempunyai order 1.

Oleh : Nurhadini Putri - 140110190003

Teorema 3.8

Setiap subgrup dari sebuah grup siklik adalah siklik. Selain itu, jika |〈𝑎〉| = 𝑛, kemudian orde
dari subgrup 〈𝑎〉 adalah sebuah pembagi dari 𝑛; dan untuk setiap pembagi positif 𝑘 dari 𝑛,
𝑛
grup 〈𝑎〉 memiliki tepat satu subgrup orde 𝑘—bernama 〈𝑎 𝑘 〉.

Bukti 1:

Misalkan 𝐺 = 〈𝑎〉 dan 𝐻 adalah subgrup dari 𝐺. Perlu ditunjukkan bahwa 𝐻 adalah siklik.

Jika hanya terdiri dari elemen identitas, maka sudah jelas 𝐻 adalah siklik.

Maka selanjutnya, diasumsikan bahwa 𝐻 ≠ {𝑒}.

Misalkan 𝐻 ≤ 〈𝑎〉 dan 𝑚 bilangan positif terkecil, sehingga 𝑎𝑚 ∈ 𝐻.

Klaim 𝐻 = 〈𝑎𝑚 〉.

Ambil 𝑏 ∈ 𝐻 ⊆ 〈𝑎〉.

Tulis 𝑏 = 𝑎𝑘 dan 𝑘 = 𝑚𝑞 + 𝑟 dengan 0 ≤ 𝑟 < 𝑚.

𝑎𝑘 = 𝑎𝑚𝑞+𝑟
= 𝑎𝑚𝑞 𝑎𝑟

= (𝑎𝑚 )𝑞 𝑎𝑟

𝑎𝑟 = 𝑎𝑘 ((𝑎𝑚 )𝑞 )−1 , 𝑎𝑘 ∈ 𝐻 𝑑𝑎𝑛 ((𝑎𝑚 )𝑞 )−1 ∈ 𝐻

Dengan keminimalan 𝑚, haruslah 𝑟 = 0. Sebab jika tidak, maka akan menimbulkan kontradiksi
dengan pernyataan bahwa 𝑚 adalah pangkat dengan bilangan positif terkecil.

Jadi, 𝑏 = 𝑎𝑘 = (𝑎𝑚 )𝑞 ∈ 〈𝑎𝑚 〉.

Hal ini membuktikan pernyataan dari teorema yang menyatakan bahwa setiap subgrup dari
sebuah grup siklik adalah siklik.

Bukti 2:

Untuk membuktikan bagian selanjutnya dari teorema tersebut, misalkan 𝑘|𝑛. Tulis 𝑡𝑘 = 𝑛.

Kemudian dituliskan pula 𝐺 = 〈𝑎〉, dengan |〈𝑎〉| = 𝑛 dan 𝐻 adalah subgrup dari 〈𝑎〉.

Sudah diperlihatkan bahwa 𝐻 = 〈𝑎𝑡 〉 dengan 𝑡 bilangan positif terkecil, sehingga 𝑎𝑡 ∈ 𝐻. Dan
dimisalkan 〈𝑎𝑡 〉 adalah subgrup berorde 𝑘.

Selanjutnya, misalkan pula 〈𝑏〉 subgrup dari 𝐺 dan berorde 𝑘.

Tulis 𝑏 = 𝑎𝑚 untuk suatu 𝑚.

Karena 𝑏 berorde 𝑘, maka

1 = 𝑏 𝑘 = 𝑎𝑚𝑘

Karena 𝑛 orde dari 𝑎 maka 𝑛|𝑚𝑘.

Tulis 𝑢𝑛 = 𝑚𝑘

𝑛
𝑚 = 𝑢( )
𝑘

= 𝑢𝑡

𝑏 = 𝑎𝑚

= (𝑎𝑡 )𝑢 ∈ 〈𝑎𝑡 〉

Berarti 〈𝑏〉 ⊆ 〈𝑎𝑡 〉

Karena keduanya berorde 𝑛, maka 〈𝑎𝑡 〉 = 〈𝑏〉.


Hal ini membuktikan pernyataan dari teorema yang menyatakan bahwa jika |〈𝑎〉| = 𝑛,
kemudian orde dari subgrup 〈𝑎〉 adalah sebuah pembagi dari 𝑛; dan untuk setiap pembagi positif
𝑛
𝑘 dari 𝑛, grup 〈𝑎〉 memiliki tepat satu subgrup orde 𝑘—bernama 〈𝑎 𝑘 〉.

Akibat : Subgrup-Subgrup dari 𝒁𝒏


𝑛
Untuk setiap pembagi positif 𝑘 dari 𝑛, kelas 〈𝑘 〉 adalah subgrup unik dari 𝑍𝑛 orde 𝑘.

Contoh 6 :

Daftar subgrup-subgrup dari 𝑍30 adalah:

〈1〉 = {0, 1, 2, … , 29} orde 30,

〈2〉 = {0, 2, 4, … , 28} orde 15,

〈3〉 = {0, 3, 6, … , 27} orde 10,

〈5〉 = {0, 5, 10, … , 25} orde 6,

〈6〉 = {0, 6, 12,18, 24} orde 5,

〈10〉 = {0, 10, 20} orde 3,

〈15〉 = {0, 15} orde 2,

〈30〉 = {0} orde 1.

Oleh : Shania Tamara. F - 140110170079

Teorema 3.9

Jika d adalah sebuah pembagi positif pada 𝑛, angka pada unsur dalam order 𝑑 adalah
sebuah pembagi positif pada 𝑛, angka pada unsur dalam order 𝑑 dalam sebuah grup siklik
pada order n adalah 𝜙(𝑑).

Akibat : Jumlah unsur pada elemen order adalah finite group

Dalam grup finite, jumlah elemen order habis dibagi oleh 𝜙(𝑑)

Contoh 7 :

Tentukan subgrup dari 𝕫12 dan buat dalam diagram lattice

Ambil 𝑎 = 2 dimana 〈2〉 = {0, 2, 4, 6, 8, 10}.


21 = 2; 22 = 4; 23 = 6; 24 = 8; 26 = 0

Apabila 2 dipangkatkan sampai 𝑛 dimana 𝑛 ∈ 𝕩, hasilnya tetap berada pada 〈2〉 sehingga
tertutup terhadap operasi pada 𝕫12 . Akibatnya 〈2〉 merupakan subgrup dari 𝕫12 .

Dengan cara serupa ambil 𝑎 = 3 dimana 〈3〉 = {0,3,6,9} sehingga diperoleh

31 = 3; 32 = 6; 33 = 9; 34 = 0; 35 = 3

Selanjutnya ambil 𝑎 = 4 dimana 〈4〉 = {0, 4, 8 }.

41 = 4; 42 = 8; 43 = 0; 44 = 4

Apabila 4 dipangkatkan sampai pangkat ke-𝑛, dimana 𝑛 ∈ 𝕫 hasilnya akan sama dengan order
〈4〉 yaitu 〈4〉 = {0,4,8} sehingga tertutup terhadap operasi di 𝕫12 akibatnya 〈4〉 merupakan
subgrup dari 𝕫12 .

Ambil 𝑎 = 6 dimana 〈6〉 = {0,6} dengan cara yang sama diperoleh

61 = 6; 62 = 0; 63 = 6

Dengan memangkatkan a sampai dengan pangkat ke-𝑛 hasilnya akan sama dengan 〈6〉
sehingga 〈6〉 tertutup terhadap operasi di 𝕫12 akibatnya 〈6〉 merupakan subgrup dari 𝕫12 .

Dari hasil diatas dapat disimpulkan 〈2〉, 〈3〉, 〈4〉 dan 〈6〉 merupakan subgroup dari
𝕫12 , 〈2〉, 〈3〉, 〈4〉, 𝑑𝑎𝑛 〈6〉 merupakan subgrup sejati nontrivial dari 𝕫12 dan 〈0〉 merupakan
subgrup trivial dari 𝕫12 .

LATIHAN SOAL

(Oleh : Audrey Ariij Sya’imaa.HS – 140110190021)

1. Misalkan 𝑎 elemen sebuah grup sedemikian hingga |𝑎| = 48. Untuk masing-masing
bagian, temukan sebuah pembagi 𝑘 dari 48 sedemikian hingga
a. 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎𝑘 〉
b. 〈𝑎14 〉 = 〈𝑎𝑘 〉
c. 〈𝑎18 〉 = 〈𝑎𝑘 〉

Jawab :

Berdasarkan teorema 3.7, kita memiliki 〈𝑎𝑘 〉 = 〈𝑎 𝑓𝑝𝑏(𝑛,𝑘) 〉.


a. 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎3 〉 karena 〈𝑎21 〉 = 〈𝑎 𝑓𝑝𝑏(48,21) 〉 dan FPB dari 48 dan 21 adalah 3.
Jadi, pembagi k dari 48 untuk 〈𝑎21 〉 adalah 3.
b. 〈𝑎14 〉 = 〈𝑎2 〉 karena 〈𝑎14 〉 = 〈𝑎 𝑓𝑝𝑏(48,14) 〉 dan FPB dari 48 dan 14 adalah 2.
Jadi, pembagi k dari 48 untuk 〈𝑎14 〉 adalah 2.
c. 〈𝑎18 〉 = 〈𝑎6 〉 karena 〈𝑎18 〉 = 〈𝑎 𝑓𝑝𝑏(48,18) 〉 dan FPB dari 48 dan 18 adalah 2 dan 3.
Jadi, pembagi k dari 48 untuk 〈𝑎18 〉 adalah 6.

1 𝑛
2. Buktikan bahwa 𝐻 = {( ) | 𝑛 ∈ ℤ} adalah grup siklik dari 𝐺𝐿(2, ℝ) terhadap
0 1
operasi perkalian matriks.
Jawab :
Misalkan 𝐺𝐿(2, ℝ) adalah grup dengan identitas 𝑒 ∈ 𝐺𝐿(2, ℝ).
1) Akan ditunjukkan 𝐻 tertutup.
Misalkan 𝐴, 𝐵 ∈ 〈𝐻〉
1 𝑛 1 𝑚
Ambil 𝐴 = ( ) dan B = ( ) sembarang dengan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ
0 1 0 1
Jadi,
1 𝑛 1 𝑚
𝐴. 𝐵 = ( )( )
0 1 0 1
1 𝑚+𝑛
=( )
0 1
Hal ini menunjukkan bahwa 𝐴𝐵 ∈ 〈𝐻〉
Jadi, 〈𝐻〉 tertutup.
2) Akan ditunjukkan setiap elemen di 𝐻 mempunyai invers.
1 −𝑛
Pilih 𝐴−1 = ( ) ∈ 〈𝐻〉
0 1
1 𝑛
Ambil 𝐴 = ( ) ∈ 〈𝐻〉 sembarang dengan 𝑛 ∈ ℤ
0 1
Maka
1 𝑛 1 −𝑛
𝐴. 𝐴−1 = ( )( )
0 1 0 1
1 0
=( ) … (1)
0 1
1 −𝑛 1 𝑛
𝐴−1 . 𝐴 = ( )( )
0 1 0 1
1 0
=( ) … (2)
0 1
Berdasarkan (1) dan (2) maka 𝐴. 𝐴−1 = 𝐼 = 𝐴−1 . 𝐴.
1 −𝑛
Karena ( ) dengan 𝑛 ∈ ℤ, maka 𝐴−1 ∈ 〈𝐻〉.
0 1
Jadi, 〈𝐻〉 adalah grup siklik dari 𝐺𝐿(2, ℝ).

3. Jika 𝐺 = 〈𝑎〉 adalah grup siklik dengan order 10, apakah 𝐻 = 〈𝑎2 〉 merupakan
subgroup dari 𝐺 yang dibangkitkan oleh 𝑎2 ?
Jawab :
Misalkan 𝐺 = {𝑎𝑘 |𝑘 ∈ ℤ} grup siklik dengan pembangkit 𝑎.
Diketahui 𝐺 = 〈𝑎〉 adalah grup siklik dengan |𝐺| = 10.
Maka 𝐺 = {𝑎, 𝑎2 , 𝑎3 , 𝑎4 , … , 𝑎10 }.
Akan ditunjukkan 𝐻 = 〈𝑎2 〉 ≤ 𝐺.
Misalkan 𝐻 = {𝑎2𝑘 |2𝑘 ∈ ℤ} grup siklik dengan pembangkit 𝑎2 .
Karena 𝐻 ≤ 𝐺, maka 𝐻 = {𝑎2 , 𝑎4 , 𝑎6 , 𝑎8 , 𝑎10 }.
Karena 𝐻 = {𝑎2 , 𝑎4 , 𝑎6 , 𝑎8 , 𝑎10 }, maka elemen-elemen 𝐻 dibangkitkan oleh 𝑎2 .
Jadi, 𝐻 adalah grup siklik yang dibangkitkan oleh 𝑎2 dan merupakan subgroup dari 𝐺.

4. Misalkan ℤ adalah himpunan bilangan bulat. Diberikan bahwa (ℤ, +) merupakan


grup. Selidiki apakah ℤ grup siklik dengan generator 1.
Jawab :
Diberikan bahwa (ℤ, +) merupakan grup.
Ambil 1 ∈ ℤ, sehingga
10 = 0 × 1 = 0 [𝑎0 dianggap sebagai identitas]
11 = 1 × 1 = 1
12 = 2 × 1 = 1 + 1 = 2
13 = 3 × 1 = 1 + 1 + 1 = 3
14 = 4 × 1 = 1 + 1 + 1 + 1 = 4

1𝑛 = 𝑛 × 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + ⋯ + 1 = 𝑛
Kita dapat mendeduksikan bahwa setiap bilangan bulat positif dapat dituliskan dalam
bentuk 1 + 1 + 1 + ⋯ + 1. Di lain kasus,
1−1 = −1 × 1 = −1
1−2 = −2 × 1 = −2
1−3 = −3 × 1 = −3
1−4 = −4 × 1 = −4

1−𝑛 = −𝑛 × 1 = −𝑛
Kita dapat mendeduksikan bahwa setiap bilangan bulat non-positif dapat dituliskan
dalam bentuk −𝑛 × 1.
Jadi, ℤ grup siklik dengan generator 1.

5. Buktikan bahwa setiap grup siklik adalah grup abelian (komutatif).


Jawab :
Misalkan (𝐺,∗) adalah grup siklik dengan generator |𝑎| dapat ditulis 𝐺 = {𝑎𝑛 |𝑛 ∈ ℤ}.
Ambil 𝑥, 𝑦 ∈ ℤ sembarang.
Dapat ditemukan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ, sedemikian hingga 𝑥 = 𝑎𝑚 , 𝑦 = 𝑎𝑛 .
Karena G grup, maka (∀𝑥, 𝑦) berlaku 𝑥 ∗ 𝑦 ∈ ℤ.
Akan ditunjukkan 𝑥 ∗ 𝑦 = 𝑦 ∗ 𝑥 ∀𝑥, 𝑦 ∈ ℤ.
Berdasarkan sifat komutatif pada penjumlahan dua bilangan bulat, berlaku
𝑥 ∗ 𝑦 = 𝑎𝑚 ∗ 𝑎𝑛
= 𝑎𝑚+𝑛
= 𝑎𝑛+𝑚
= 𝑎𝑛 ∗ 𝑎𝑚
=𝑦∗𝑥
Jadi, diperoleh 𝑥 ∗ 𝑦 = 𝑦 ∗ 𝑥 . Terbukti bahwa setiap grup siklik adalah grup abelian.

6. Tunjukkan bahwa grup (ℝ, +) bukan grup siklik.


Jawab :
Misalkan (ℝ, +) adalah grup.
Misalkan 𝑎 ∈ ℝ merupakan generator dari ℝ.
Akan ditunjukkan tidak ada 𝑎 ∈ ℝ yang menjadi generator pada himpunan bilangan
real.
Perhatikan bahwa
𝑎0 = 0 (identitas penjumlahan di ℝ)
𝑎1 = 𝑎
𝑎2 = 𝑎 + 𝑎 = 2𝑎
𝑎3 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 = 3𝑎
𝑎4 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 = 4𝑎
𝑎5 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 = 5𝑎

𝑎𝑛 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + ⋯ + 𝑎 = 𝑛𝑎
Di lain sisi,
𝑎−1 = −𝑎
𝑎−2 = (−𝑎) + (−𝑎) = −2𝑎
𝑎−3 = (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) = −3𝑎
𝑎−4 = (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) = −4𝑎
𝑎−5 = (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) = −5𝑎

𝑎−𝑛 = (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) + (−𝑎) + ⋯ + (−𝑎) = −𝑛𝑎
Dengan demikian, diperoleh
{𝑎𝑛 |𝑛 ∈ ℤ} = {−𝑛𝑎, … , −5𝑎, −4𝑎, −3𝑎, −2𝑎, −𝑎, 0, 𝑎, 2𝑎, 3𝑎, 4𝑎, 5𝑎, … , 𝑛𝑎}
𝑎
Karena 𝑎 ∈ ℝ, maka 𝑧 = 𝑛 ∈ ℝ.

Namun, 𝑧 tidak dapat dinyatakan sebagai perpangkatan dari 𝑎.


Jadi, 𝑎 bukan generator dari ℝ sehingga grup (ℝ, +) bukan grup siklik.

7. Tentukan lattice subgroup untuk (ℤ8 , +8 )!


Jawab :
ℤ8 = {0,1,2,3,4,5,6,7}
1) Ambil 𝑎 = 1 dimana 〈1〉 = {1,2,3,4,5,6,7,0}
Berdasarkan teorema, maka
11 = 1 12 = 2 13 = 3
14 = 4 15 = 5 16 = 6
17 = 7 18 = 0 19 = 1
Apabila 1 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈1〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈1〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
2) Ambil 𝑎 = 2 dimana 〈2〉 = {0,2,4,6}
Berdasarkan teorema, maka
21 = 2 22 = 4 23 = 6
24 = 0 25 = 2
Apabila 2 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈2〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈2〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
3) Ambil 𝑎 = 3 dimana 〈3〉 = {3,6,1,4,7,2,5,0}
Berdasarkan teorema, maka
31 = 3 32 = 6 33 = 1
34 = 4 35 = 7 36 = 2
37 = 5 38 = 0 39 = 3
Apabila 3 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈3〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈3〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
4) Ambil 𝑎 = 4 dimana 〈4〉 = {0,4}
Berdasarkan teorema, maka
41 = 4 42 = 0 43 = 4
44 = 0
Apabila 4 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈4〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈4〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
5) Ambil 𝑎 = 5 dimana 〈5〉 = {5,2,7,4,1,6,3,0}
Berdasarkan teorema, maka
51 = 5 52 = 2 53 = 7
54 = 4 55 = 1 56 = 6
57 = 3 58 = 0 59 = 5
Apabila 5 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈5〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈5〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
6) Ambil 𝑎 = 6 dimana 〈6〉 = {6,4,2,0}
Berdasarkan teorema, maka
61 = 6 62 = 4 63 = 2
64 = 0 65 = 6
Apabila 6 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈6〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈6〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
7) Ambil 𝑎 = 7 dimana 〈7〉 = {7,6,5,4,3,2,1,0}
Berdasarkan teorema, maka
71 = 7 72 = 6 73 = 5
74 = 4 75 = 3 76 = 2
77 = 1 78 = 0 79 = 7
Apabila 7 selanjutnya dipangkatkan sampai 𝑛, dimana 𝑛 ∈ ℤ, maka hasilnya akan
berulang. Sehingga 〈7〉 tertutup terhadap (ℤ8 , +8 ), akibatnya 〈7〉 merupakan
subgroup dari (ℤ8 , +8 ).
Berdasarkan 1) – 7), 〈2〉, 〈4〉, 〈6〉 merupakan subgroup sejati nontrivial dari (ℤ8 , +8 ).
Jadi, 〈2〉, 〈4〉, 〈6〉 adalah lattice grup dari (ℤ8 , +8 ).

1 0 −1 0 −1 0 1 0
8. Diketahui matriks 𝑁 = {( ),( ),( ),( )} adalah suatu grup
0 1 0 1 0 −1 0 −1
terhadap perklian matriks. Tunjukkan apakah (𝑁,∙) merupakan suatu grup siklik.
Jawab :
1 0 −1 0 −1 0 1 0
Misalkan ( ) = 𝐴, ( ) = 𝐵, ( ) = 𝐶, ( ) = 𝐷.
0 1 0 1 0 −1 0 −1
1 0
1) 𝐴 = ( )
0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴2 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴3 = 𝐴2 . 𝐴 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐴4 = 𝐴3 . 𝐴 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0
Karena 𝐴 = ( ) adalah identitas dari (𝑁,∙) , maka dioperasikan berapakalipun
0 1
1 0
tidak akan menghasilkan matriks lain. Jadi, 𝐴 = ( ) bukan pembangun 𝑁.
0 1
−1 0
2) 𝐵 = ( )
0 1
−1 0 −1 0 1 0
𝐵2 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 −1 0 −1 0
𝐵3 = 𝐵2. 𝐵 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
−1 0 −1 0 1 0
𝐵4 = 𝐵3. 𝐵 = ( )( )=( )
0 1 0 1 0 1
1 0 −1 0
Jadi, 〈𝐵〉 = {( ),( )}
0 1 0 1
−1 0
3) 𝐶 = ( )
0 −1
−1 0 −1 0 1 0
𝐶2 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 −1 0 −1 0
𝐶3 = 𝐶2. 𝐶 = ( )( )=( )
0 1 0 −1 0 −1
−1 0 −1 0 1 0
𝐶4 = 𝐶3. 𝐶 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 −1 0
Jadi, 〈𝐶〉 = {( ),( )}
0 1 0 −1
1 0
4) 𝐷 = ( )
0 −1
1 0 1 0 1 0
𝐷2 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 1 0 1 0
𝐷3 = 𝐷2 . 𝐷 = ( )( )=( )
0 1 0 −1 0 −1
1 0 1 0 1 0
𝐷4 = 𝐷3 . 𝐷 = ( )( )=( )
0 −1 0 −1 0 1
1 0 1 0
Jadi, 〈𝐷〉 = {( ),( )}
0 1 0 −1
Karena tidak ada satupun elemen 𝑁 yang membangun semua elemen 𝑁, jadi (𝑁,∙)
bukan merupakan grup siklik.

(Oleh : Shania Tamara. F – 140110170079)

9. Daftar anggota dari subgrup 〈3〉 dan 〈5〉 di 𝕫18 . Diketahui 𝑎 adalah sebuah anggota
grup yang berorder 18. Daftar anggota dari subgrup 〈𝑎3 〉dan 〈𝑎15 〉.
Jawab :
Berdasarkan definisi, diketahui 𝐺 = {𝑛𝑎|𝑛 ∈ 𝕫}

〈3〉 ={3, 5, 9, 12, 15, 0}

〈5〉 ={`15, 30, 9, 6, 3, 0}

List element subgrup 〈𝑎3 〉 dan 〈𝑎15 〉

〈𝑎3 〉 = {𝑎3 , 𝑎6 , 𝑎9 , 𝑎12 , 𝑎15 , 𝑎0 }

〈𝑎15 〉 = {𝑎13 , 𝑎30 , 𝑎9 , 𝑎6 , 𝑎3 , 𝑎0 } .

10. Diberikan (𝕫, +) adalah grup. Apakah (𝕫, +) merupakan grup periodik (torsion
group)?
Jawab :

Pada grup ini, elemen identitas adalah 0 dan |0| = 1

Apabila diperhatikan elemen-elemen di 𝕫 selain 0, maka tidak ada bilangan bulat


positif n (atau sebanyak 𝑛) yang memenuhi 𝑛 × 𝑎 = 0 atau yang memenuhi 𝑎 +
𝑎 + 𝑎 + ⋯ + 𝑎 = 0 (sebanyak 𝑛).

Oleh karena itu, elemen 0 berorder infinite atau 0.

Jadi grup (𝕫, +), tidak ada elemen di 𝕫 selain 0 yang berorder finite.
Grup (𝕫, +) disebut sebagai grup torsion bebas, tidak ada elemen pada grup tersebut
yang berorder finite kecuali identitas.

11. Grup (ℚ/{0}, 𝑥). Apakah (ℚ/{0}, 𝑥) merupakan grup campuran (mixed group)?
Jawab :
ℚ/{0} adalah himpunan bilangan rasional yang tidak memuat 0.

Elemen identitas dari ℚ/{0} adalah 1 dan |1| = 1.

Apabila diperhatikan, elemen -1 pada ℚ/{0}maka | − 1| = 2

Akan tetapi elemen-elemen selain 1 dan -1 pada Q-{0} berorder infinite atau 0, karena
tidak ada bilangan bulat positif terkecil 𝑛 yang memenuhi 𝑎 = 1.

Jadi elemen 1 berorder 1 dan elemen -1 berorder 2, akan tetapi setiap elemen yang
lain, kecuali 1 dan -1 adalah berorder infinite.

Akibatya (ℚ/{0}, 𝑥)disebut mixed Group.

(Oleh : Fachrizky Djodjah – 140110190027)

12. Tentukan generator dari ℤ6 dalam operasi penjumlahan


Jawab :
(ℤ6 , +) didefinisikan sebagai himpunan bilangan modulo 6 dalam operasi penjumlahan
modulo 6, dengan ℤ6 = {0, 1, 2, 3, 4, 5}.
- Misal kita ambil 𝑎 = 0, maka
〈0〉 = {01 , 02 , 03 , 04 , 05 , 06 , … } = {0, 0, 0, 0, 0, 0, … } ≠ ℤ6
- Misal kita ambil 𝑎 = 1, maka
〈1〉 = {11 , 12 , 13 , 14 , 15 , 16 , 17 , 18 , … } = {1, 2, 3, 4, 5, 0, 6, 1, 2, … } = {0, 1, 2, 3, 4, 5}
〈1〉 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} = ℤ6
- Misal kita ambil 𝑎 = 2, maka
〈2〉 = {21 , 22 , 23 , 24 , 25 , 26 , … } = {2, 4, 0, 2, 4, 2, … } ≠ ℤ6
- Misal kita ambil 𝑎 = 3, maka
〈3〉 = {31 , 32 , 33 , 34 , 35 , 36 , … } = {3, 0, 3, 0, 3, 0, … } ≠ ℤ6
- Misal kita ambil 𝑎 = 4, maka
〈4〉 = {41 , 42 , 43 , 44 , 45 , 46 , … } = {4, 2, 0, 4, 2, 0, … } ≠ ℤ6
- Misal kita ambil 𝑎 = 5, maka
〈5〉 = {51 , 52 , 53 , 54 , 55 , 56 , … } = {5, 4, 3, 2, 1, 0, … } = ℤ6
Jadi, generator dari ℤ6 dalam operasi penjumlahan adalah 〈1〉 dan 〈5〉.
Catatan : pada kasus ini, penotasian 𝑎𝑛 = 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 + ⋯ 𝑎 sebanyak 𝑛.

13. Tentukan subgroup siklik dengan opearsi penjumlahan dari


a. ℤ30 yang dibangun oleh 25.
b. ℤ42 yang dibangun oleh 30.

Jawab :

Diketahui bahwa ℤ30 = {0, 1, 2, 3, 4, … , 29}

dan ℤ42 = {0, 1, 2, 3, 4, … , 41}

a. Misal 𝑎 = 25, terhadap ℤ30 didapatkan :


251 = 25 255 = 5
252 = 20 256 = 0
253 = 15 257 = 25
254 = 10 258 = 20
Maka didapatkan bahwa subgroup skilkik untuk ℤ30 yang dibangun oleh 25 adalah
〈25〉 = {0, 5, 10, 15, 20, 25}
b. Misal 𝑎 = 30 terhadap ℤ42 didapatkan :
301 = 30 306 = 12
302 = 18 307 = 0
303 = 6 308 = 30
304 = 36 309 = 18
305 = 24 3010 = 6
Jika diteruskan, maka didapatkan bahwa subgroup siklik untuk ℤ42 yang dibangun
oleh 30 adalah

〈30〉 = {0, 6, 12 , 18, 24, 30, 36}

14. Tentukan order dari setiap subgroup dari grup


a. ℤ4
b. ℤ6
c. ℤ8

Jawab :

a. Diketahui bahwa ℤ4 = {0, 1, 2, 3} maka subgroup dari ℤ4 adalah sebagai berikut :


a) Misal 𝑎 = 0 maka :
01 = 0
〈0〉 = {0} dan order dari |〈0〉| = 1
b) Misal 𝑎 = 1 maka :

11 = 1
12 = 2
13 = 3
14 = 0
Sehingga, 〈1〉 = {0, 1, 2, 3} dan order dari |〈1〉| = 4
c) Misal 𝑎 = 2 maka :
21 = 2
22 = 0
23 = 2
24 = 0
Sehingga, 〈2〉 = {0, 2} dan order dari |〈2〉| = 2
b. Diketahui bahwa ℤ6 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} maka subgroup dari ℤ6 adalah
a) Misal 𝑎 = 0 maka :
01 = 0
Sehingga, 〈0〉 = {0} dengan order |〈0〉| = 1
b) Misal 𝑎 = 1 maka :
11 = 1
12 = 2
13 = 3
14 = 4
15 = 5
16 = 0
Sehingga, 〈1〉 = {0, 1, 2, 3, 4, 5} dengan order |〈1〉| = 6
c) Misal 𝑎 = 2 maka :
21 = 2
22 = 4
23 = 0
24 = 2
25 = 4
26 = 0
Sehingga, 〈2〉 = {0, 2, 4} dengan order |〈2〉| = 3
d) Misal 𝑎 = 3 maka:
31 = 3
32 = 0
33 = 3
34 = 0
Sehingga, 〈3〉 = {0, 3} dengan order |〈3〉| = 2

d. Diketahui bahwa ℤ8 = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}


a) Misal 𝑎 = 0 maka:
01 = 0
Sehingga 〈0〉 = {0} dengan order |〈0〉| = 1
b) Misal 𝑎 = 1 maka :
11 = 1
12 = 2
13 = 3
14 = 4
15 = 5
16 = 6
17 = 7
Sehingga, 〈1〉 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} dengan order |〈1〉| = 7
c) Misal 𝑎 = 2 maka :
21 = 2
22 = 4
23 = 6
24 = 0
25 = 2
26 = 4
27 = 6
28 = 0
Sehingga, 〈2〉 = {0, 2, 4, 6} dengan order |〈2〉| = 4
d) Misal 𝑎 = 4 maka
41 = 4
42 = 0
43 = 4
44 = 0
Sehingga, 〈4〉 = {0, 4} dengan order |〈4〉| = 2

(Oleh : Nurhadini Putri – 140110190003)

15. Misalkan G himpunan bilangan bulat modulo empat yaitu 𝐺 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}, pandang
grup (𝐺, +4 ), tunjukkan 𝐺 merupakan grup siklik!
Jawab :
Misal (𝐺, +4 ) adalah grup
Akan ditunjukkan 𝐺 membentuk grup siklik
Perhatikan bahwa:
a. 〈0〉 = {𝑛(0); 𝑛 ∈ ℤ},
0∈𝐺
〈0〉 = {0̅}
b. 〈1〉 = {𝑛(1); 𝑛 ∈ ℤ}
1∈𝐺
1+4 1 = 2 atau 2 𝑚𝑜𝑑 4 = 2 ∈ 𝐺
1+4 1+4 1 = 3 atau 3 𝑚𝑜𝑑 4 = 3 ∈ 𝐺
1+4 1+4 1+4 1 = 4 atau 4 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈1〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
c. 〈2〉 = {𝑛(2); 𝑛 ∈ ℤ}
2∈𝐺
2+4 2 = 0 atau 0 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈2〉 = {0̅, 2̅}
d. 〈3〉 = {𝑛(3); 𝑛 ∈ ℤ}
3∈𝐺
3+4 3 = 2 atau 6 𝑚𝑜𝑑 4 = 2 ∈ 𝐺
3+4 3+4 3 = 1 atau 9 𝑚𝑜𝑑 4 = 3 ∈ 𝐺
3+4 3+4 3+4 3 = 0 atau 12 𝑚𝑜𝑑 4 = 0 ∈ 𝐺
〈3〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
Jadi, 𝐺 merupakan grup siklik dengan generator 〈1〉 = 〈3〉 = {0̅, 1̅, 2̅, 3̅}
1 0 −1 0 0 1 0 −1
16. Diketahui matriks 𝑀 = {( ),( ),( ),( )} , (𝑀,×) adalah
0 1 0 −1 −1 0 1 0
sebuah grup, apakah 𝑀 merupakan grup siklik?
Jawab :
Diketahui (𝑀,×) adalah sebuah grup
Misalkan
1 0 −1 0 0 1 0 −1
𝐴=( ),𝐵 = ( ),𝐶 = ( ), dan 𝐷 = ( )
0 1 0 −1 −1 0 1 0
Perhatikan tabel berikut:
× 𝑨 𝑩 𝑪 𝑫
𝑨 𝐴 𝐵 𝐶 𝐷
𝑩 𝐵 𝐴 𝐷 𝐶
𝑪 𝐶 𝐷 𝐵 𝐴
𝑫 𝐷 𝐶 𝐴 𝐵
Dari tabel diperoleh bahwa identitas di 𝑀 yaitu 𝐴.
Akan ditunjukkan 𝐺 membentuk grup siklik,
Perhatikan bahwa:
a. 〈𝐴〉 = {𝐴𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐴∈𝑀
〈𝐴〉 = {𝐴}
b. 〈𝐵〉 = {𝐵 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐵∈𝑀
𝐵2 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
〈𝐵〉 = {𝐴, 𝐵}
c. 〈𝐶〉 = {𝐶 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐶∈𝑀
𝐶2 = 𝐵 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐶 3 = 𝐶 2 𝐶 = 𝐵𝐶 = 𝐷 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐶 4 = 𝐶 3 𝐶 = 𝐷𝐶 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Telah diperoleh 𝐶 3 = 𝐷, perhatikan tabel]
〈𝐶〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}
d. 〈𝐷〉 = {𝐷𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
𝐷∈𝑀
𝐷2 = 𝐵 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐷3 = 𝐷2 𝐷 = 𝐵𝐷 = 𝐶 ∈ 𝑀 [Perhatikan tabel]
𝐷4 = 𝐷3 𝐷 = 𝐶𝐷 = 𝐴 ∈ 𝑀 [Telah diperoleh 𝐶 3 = 𝐷, perhatikan tabel]
〈𝐷〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}
Jadi, 𝑀 merupakan grup siklik dengan generator
〈𝐶〉 = 〈𝐷〉 = {𝐴, 𝐵, 𝐶, 𝐷}.

17. 𝐺 = {−1,1}, (𝐺,×) adalah grup, tunjukkan 𝐺 membentuk grup siklik!


Jawab :
a. 〈1〉 = {1𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , 1−2 , 1−1 , 10 , 11 , 12 , … }
= {1}
b. 〈−1〉 = {(−1)𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , (−1)−2 , (−1)−1 , (−1)0 , (−1)1 , (−1)2 , … }
= {1, −1}
Jadi, 𝐺 merupakan grup siklik dengan generator 〈−1〉 = {1, −1}.

18. Misalkan 𝐺 = {1, −1, 𝑖, −𝑖} 𝑖 bilangan imaginer, tunjukkan (𝐺,×) membentuk grup.
Apakah 𝐺 juga siklik?
Jawab :
Misalkan (𝐺,×) adalah grup
Akan ditunjukkan (𝐺,×) membentuk grup siklik.
Perhatikan bahwa:
a. 〈1〉 = {1𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , 1−2 , 1−1 , 10 , 11 , 12 , … }
= {1}
b. 〈−1〉 = {(−1)𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , (−1)−2 , (−1)−1 , (−1)0 , (−1)1 , (−1)2 , … }
= {1, −1}
c. 〈𝑖〉 = {𝑖 𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},
= {… , 𝑖 −2 , 𝑖 −1 , 𝑖 0 , 𝑖 1 , 𝑖 2 , … }
= {1, 𝑖, −1, −𝑖}

Catatan: 𝑖 2 = −1

𝑖 3 = 𝑖 2 𝑖 = (−1)𝑖 = −𝑖

d. 〈−𝑖〉 = {(−𝑖)𝑛 ; 𝑛 ∈ ℤ},


= {… , (−𝑖)−2 , (−𝑖)−1 , (−𝑖)0 , (−𝑖)1 , (−𝑖)2 , … }
= {1, 𝑖, −1, −𝑖}

Catatan: 𝑖 2 = −1

𝑖 3 = 𝑖 2 𝑖 = (−1)𝑖 = −𝑖

Jadi, (𝐺,×) merupakan grup siklik dengan generator 〈𝑖〉 = 〈−𝑖〉 = {1, 𝑖, −1, −𝑖}.

19. Misalkan 𝐺 = 〈1〉 grup siklik dan 𝑡(𝑎) = 𝑛. Buktikan bahwa 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk
1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, jika dan hanya jika 𝑚 dan 𝑛 relatif prima?
Jawab :
Misalkan 𝐺 = 〈1〉 grup siklik dan 𝑡(𝑎) = 𝑛
Digunakan teorema (𝑚, 𝑛) = 1 ↔ ∃𝑥, 𝑦 ∈ ℤ ∋ 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1
→) bukti dari arah kiri ke kanan
𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, → 𝑚 dan 𝑛 relatif prima
Karena 𝑎 generator dari 𝐺 dan 𝑜(𝑎) = 𝑛 maka 𝑎𝑛 = 𝑒,
Diketahui 𝑎^𝑚 generator dari 𝐺 dan 𝑎 ∈ 𝐺 maka
(𝑎𝑚 )𝑥 = 𝑎 → 𝑎𝑚𝑥 = 𝑎 [teorema (𝑎𝑝 )𝑞 = 𝑎𝑝𝑞 ]
→ 𝑎𝑚𝑥 𝑎 −1 = 𝑎𝑎−1 [masing-masing dikali 𝑎−1 ]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑎0 [𝑎𝑎 −1 = 𝑎0 ]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑒 [𝑎0 = 𝑒]
→ 𝑎𝑚𝑥−1 = 𝑎𝑛 [𝑎𝑛 = 𝑒]
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑚𝑥 − 1 kelipatan dari 𝑛 yaitu order dari 〈𝑎〉 misalkan 𝑛𝑦 sedemikian
sehingga 𝑚𝑥 − 1 = 𝑛𝑦 → 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 (terbukti relatif prima).
→) bukti dari arah kanank ke kiri
𝑚 dan 𝑛 relatif prima → 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛
Diketahui 𝑚 dan 𝑛 relatif prima maka dari teorema diperoleh
(𝑚, 𝑛) = 1 ↔ ∃𝑥, 𝑦 ∈ ℤ ∋ 𝑚𝑥 + 𝑛𝑦 = 1 sehingga:
(𝑎𝑚 )𝑥 = 𝑎𝑚𝑥
= 𝑎𝑛𝑦−1
= 𝑎𝑎−𝑛𝑦
= 𝑎(𝑎𝑛 )−𝑦
= 𝑎(𝑒)−𝑦
=𝑎
Artinya 𝑎 dapat dinyatakan sebagai perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 dan karena
𝑎 sebagai generator dari 𝐺, maka setiap elemen 𝐺 dapat dinyatakan sebagai
perpangkatan bulat dari 𝑎𝑚 akibatnya 𝐺 = 〈𝑎𝑚 〉.
Jadi, 𝑎𝑚 generator dari 𝐺 untuk 1 ≤ 𝑚 ≤ 𝑛, jika dan hanya jika 𝑚 dan 𝑛 relatif prima.
DAFTAR PUSTAKA

Aisah, Isah. 2018. Struktur Aljabar Grup. Bandung : Bitread.


Alfiansyah, Muhammad. 2016, 6 Oktober. Teori Group.
https://www.slideshare.net/MuhammadAlfiansyah1/teori-group, diakses pada 19
Maret 2021.
Bermatematika.com. 2016, 8 September. Pembangun Grup Siklik.
https://www.youtube.com/watch?v=Wp2jgjM8YHU&t=1609s, diakses pada 19 Maret
2021.
Fraleigh, John B. 1998. A First Course in Abstract Algebra, Sixth Edition. Addison-Wesley
Publishing Co.
Gallian, Joseph A. 2006. Contemporary Abstract Algebra, Seventh Edition. Nelson Education,
Ltd : Canada.
Lestari, Rahmawati. 2012, 27 November. Grup Siklik.
https://www.slideshare.net/rahmawatilestari9/grup-siklik, diakses pada 28 maret 2021.
Sukardi. 2017, 5 November. Soal dan Pembahasan – Grup Siklik.
https://mathcyber1997.com/soal-latihan-dan-penyelesaian-grup-siklik/, diakses pada
18 Maret 2021.
Wahyuhenky. 2011, 20 Maret, Order dari Elemen Grup
https://www.slideshare.net/wahyuhenky/order-elemen-grup, diakses pada 28 maret
2021
Widya,Susy. 2015. Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi.
https://slideplayer.info/slide/3783262/, diakses pada 18 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai