A. Transformasi Similaritas
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai pasangan dua benda yang bangunannya
sama hanya besarnya yang berbeda. Suatu bangun gedung denagn maket perencanaannya, suatu
pesawat terbang dengan miniaturny. Juga dalam bidang di jumpai pasfoto dari orang yang sama
dalam beberapa ukuran. Mereka dikatakan saling sebangun atau similar. Membawa dari satu
gambar kepasangannya disebut memperbesar ataumemperkecil ukuran.
Dalam geometri dikenal bahwa dua buah bujur sangkar selalu saling sebangun, juga dua
buah segitiga dengan sudut-sudut berpasangan saling sama disebut sebangun. Transformasi yang
membawa gambar ke gambar lain yang sebangun disebut kesebangunan atau similaritas.
Definisi: dua himpunan titik-titik dinamakan sebangun, apabila ada suatu kesebangunan yang
memetakan himpunan yang satu pada himpunan yang lain.
C. Sifat-sifat Similaritas
Bukti :
Oleh karena 𝐴′ 𝐵 ′ = 𝑘𝐴𝐵 maka 𝐴′ 𝑃′ + 𝑃′ 𝐵 ′ = 𝐴′𝐵′. Jadi 𝑃′ terletak antara ′𝐵′ , yang
berarti bahwa 𝐴′ , 𝑃′ , 𝐵′ segaris.
Dengan cara yang serupa, uraian di atas berlaku pula untuk A dan anatara P dan B atau B
anatara A dan P. jadi P’ ∈ ⃡𝐴′ 𝐵 ′ atau 𝑇(𝑃) ∈ ⃡𝐴′ 𝐵 ′ . Karena ini berlaku untuk setiap 𝑃 ∈
⃡ = 𝑡 maka 𝑇(𝑡) = 𝐴
𝐴𝐵 ⃡ ′ 𝐵′ .
Untuk bagian kedua, pilihlah sebuah titik 𝑄 ′ ∈ ⃡𝐴′ 𝐵 ′ oleh karena 𝑇 sebuah transformasi ,
jadi surjektif maka ada Q 𝑄 ′ = 𝑇(𝑄).
D. Definisi Dilasi
Definisi : diketahui sebuah titik A dan sebuah bilangan positif r. suatu Dilasi D dengan factor
skala r dan pusat A adalah padanan yang bersifat :
1) 𝐷(𝐴) = 𝐴
2) Jika 𝑃 ≠ 𝐴 , 𝑃′ = 𝐷(𝑃) adalah titik pada sinar 𝐴𝑃 sehingga 𝐴𝑃′ = 𝑟(𝐴𝑃) . (ini setara
dengan mengatakan bahwa ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅)
𝐴𝑃′ = 𝑟𝐴𝑃
Dilasi dengan pusat A dan factor skala r ini dilambangkan dengan 𝐷𝐴,𝑟 .
1) Andaikan ada dua titik 𝑋 dan 𝑌 dengan 𝑋 ′ = 𝐷𝐴,𝑟 (𝑋) dan 𝑌 ′ = 𝐷𝐴,𝑟 (𝑌) dan andaikan 𝑋 ′ =
𝑌 ′ . Jadi 𝑋 ′ 𝑌 ′ = 0. Oleh karena 𝑋 ′ 𝑌 ′ = 𝑟(𝑋𝑌) dan 𝑟 > 0 maka 𝑋𝑌 = 0. Ini berarti 𝑋 = 𝑌.
Jadi 𝐷𝐴,𝑟 injektif.
Andaikan 𝑌 sebarang titik. Andaikan pula 𝑋 sebuah titik pada sinar 𝐴𝑌 sehingga 𝐴𝑋 =
𝑟 (𝐴𝑌). Jadi 𝐷𝐴,𝑟 (𝑋) = 𝑌 sebab 𝐴𝑌 = 𝑟(𝐴𝑋). Jadi setiap titik 𝑌 memiliki prapeta. Dengan
demikian 𝐷𝐴,𝑟 surjektif sehingga terbuktu bahwa 𝐷𝐴,𝑟 adalah suatu Transformasi.
2) a) jika P=A maka P’ =A’ =A. Sehingga P’Q’ = AQ’ = r(PQ).
c) andailan A, P, Q tidak sejajar, karena AP’ = r(AP) dan AQ’ = r(AQ), maka
𝐴𝑃′ 𝐴𝑄′
=
𝐴𝑃 𝐴𝑄
𝑃′𝑄′ 𝐴𝑃′
Sehingga ∆ 𝐴𝑃′ 𝑄 ′ ~ ∆𝐴𝑃𝑄. Jadi = = 𝑟 . Maka untuk setiap pasang titik P, Q kan
𝑃𝑄 𝐴𝑃
diperoleh P’Q’ = r(PQ). Jadi dapat dikatakn bahwa setiap dilatasi adalah suatu kesebangunan.
Akibat 2 : Jika g sebuah garis dan g’ = 𝐷𝐴,𝑟 (𝑔)maka g’ = g apabila A ∈ g dan g’ // g apabila A ∈
𝑔.
tetapi menurut ketentuan dari 𝐷𝐴,𝑟 (𝐵) = B’ terletak pada sinar 𝐴𝐵 ⊂ 𝑔. Sehingga B’ ∈
g. Jadi A’ ∈ g’ , B’ ∈ g’ , A∈ g , B ∈ g . Ini berarti g = g’.
2) Andaikan A∈ g. Misalkan B ∈ 𝑔 dan C ∈ g, maka B’ = 𝐷𝐴,𝑟 (𝐵) , C’ =𝐷𝐴,𝑟 (𝐶) sehingga
B ∈ 𝑔’ , C ∈ g’.
Karena AB’ = r(AB) . AC’ = r(AC), maka B’C’ = g’//g, sebab
𝐴𝐵′ 𝐴𝐵
=
𝐴𝐶′ 𝐴𝐶
Jadi
𝑏( 1−𝑠)
𝐷𝐵,𝑠 . 𝐷𝐴,𝑟 (𝑃) = [(𝑟𝑠)𝑥 + (1 − 𝑟𝑠), (𝑟𝑠)𝑦]
𝑏−𝑟𝑠
𝑏(1−𝑠)
𝐶= ( , 0)
1−𝑟𝑠
Sehingga hasilkali dilatasi berpusat di C dengan faktor skala rs. Kalau rs = 1 dan A ≠ B
maka b ≠0; kalau P = (x,y) diperoleh
Ini berarti bahwa 𝐷𝐵,𝑠 . 𝐷𝐴,𝑟 adalah suatu translasi dengan arah yang sejajar dengan garis ⃡𝐴𝐵 .
Akibat 1 : Jadi kalau𝐷𝐴,𝑟 dan 𝐷𝐵,𝑠 dengan A ≠ B maka 𝐷𝐵,𝑠 . 𝐷𝐴,𝑟 adalah sebuah dilatasi 𝐷𝐶,𝑟𝑠
dengan C ∈ ⃡𝐴𝐵 apabila rs ≠ 1. Apabila rs = 1 maka hasilkali dua dilatasi itu adalah suatu
translasi yang sejajar dengan ⃡𝐴𝐵
Akibat 2 : Jika diketahui 𝐷𝐴,𝑟 dan 𝐷𝐴,𝑠 maka 𝐷𝐴,𝑠 . 𝐷𝐴,𝑟 adalah suatu dilatasi dengan skala faktor
rs, jika rs ≠ 1 . Apabila rs = 1 maka hasilkali ini adalah transformasi identitas.
𝐷𝐴,𝑟 −1 = 𝐷𝐴,1
𝑟
Apabila dketahui dua dilatasi 𝐷𝐴,𝑟 dan 𝐷𝐵,𝑠 , bagaimana menentukan pusat dilatasi hasil kali dua
dilatasi tersebut?
Untuk ini misalkan P’ = 𝐷𝐵,𝑠 . 𝐷𝐴,𝑟 (P) ≡ 𝐷𝐶,𝑟𝑠 (𝑃) menurut uraian di atas C ∈
⃡𝐴𝐵 dan C ∈ ⃡𝑃𝑃′ . Jadi C adalah titik potong ⃡𝐴𝐵 dan ⃡𝑃𝑃′ ; di sini P dapat dipilih sebarang,
kemudian P’.
Diatas telah kita buktikan,bahwa hasilkali dua Dilasi adalah suatu Dilasi adalah suatu
Dilasi atau suatu Translasi.
Apabila suatu Dilasi dikalikan dengan sebuah Reflexiatau Rotasi maka hasikalinya bukan
suatu Dilasi atau Isometri.
Teorema 14.4: Hasil kali sebuah dilasi dan sebush isometri adalah sebuah kesebangunan.
Bukti: sebuah isometri adalah sebuah kesebangunan dengan skala 1. Hasilkali dua kesebangunan
adalah kesebangunan. Dengan demikian maka hasil kali suatu dilasi dan suatu isometri adalah
suatu kesebangunan.
Akibat: jadi pada umumnya hasilkali suatu reflexi dan suatu dilasi atau hasil kali suatu rotasi dan
suatu dilasi adalah sebuah kesebangunan.
Contoh: buktikan bahwa garis-garis berat sebuah segi-3 melalui satu titik.
Bukti:
Andaikan M titik dengan AC dan N titik dengan BC. Andaikan X titik pada AN sehingga
AX = 2 (XN) dan Y = 2 (BM) sehingga BY = 2 (YM). Kita akan membuktikan bahawa X=Y
berturut-turut diperoleh
X = DA,2/3(N), N = DB,1/2(C)
Jadi
X = DA,2/3 . DB,1/2(C).
DA,3/2=DA, 1/2DA,3
Maka,
= DB,1/3SBASBADA,3(X)
=DB, 1/3S2BADA,3(X)
=X
3. Definisi dilasi diketahui sebuah titik A dan sebuah bilangan positif r. suatu Dilasi D
dengan factor skala r dan pusat A adalah padanan yang bersifat :
1) 𝐷(𝐴) = 𝐴
2) Jika 𝑃 ≠ 𝐴 , 𝑃′ = 𝐷(𝑃) adalah titik pada sinar 𝐴𝑃 sehingga 𝐴𝑃′ = 𝑟(𝐴𝑃). (ini
setara dengan mengatakan bahwa ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅)
𝐴𝑃′ = 𝑟𝐴𝑃
Dilasi dengan pusat A dan factor skala r ini dilambangkan dengan 𝐷𝐴,𝑟 .
MAKALAH
GEOMETRI TRANSFORMASI
“SIMILARITAS (KESEBANGUNAN)”
Disusun Oleh :
Kelompok II
Kelas : PMTK VI C
2018/2019
BERITA ACARA
GEOMETRI TRANSFORMASI
Tempat : Gedung H
1. Suci Fadhillah :
2. Rahmadhani Fitri :
3. Yayang Tarita :
4. Taufik Rahmat :
5. Putra Samsika :
6. Adeko Saputra :
7. Atika Juliana :
8. Elvi Safitri :
9. Asep Yahya :
10. Sri Murni :
11. Karmila Asiska :
BERITA ACARA
GEOMETRI TRANSFORMASI
Tempat : Gedung H
1. Suci Fadhillah :
2. Rahmadhani Fitri :
3. Yayang Tarita :
4. Taufik Rahmat :
5. Putra Samsika :
6. Adeko Saputra :
7. Atika Juliana :
8. Elvi Safitri :
9. Asep Yahya :
10. Sri Murni :
11. Karmila Asiska :
DAFTAR ISI
SIMILARITAS (KESEBANGUNAN)
A. Transformasi Similaritas
B. Definisi Transformasi Similaritas
C. Sifat-sifat Similaritas
D. Definisi Dilasi
E. Sifat-sifat Dilasi
F. Hasilkali dua Dilasi
G. Hasilkali Dilasi dan Isometri
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Rawuh. 1992. GeometriTransformasi. Bandung : Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Tinggi.
Bahan-Ajar-Geometri-Tranformasi.pdf
NASKAH%20GEOMETRI%20TRANSFORMASI%202017%20OK.pdf
https:// www.slideshare.net/mobile/niyaraeyni/rangkuman-materi-transformasi-kesebangunan