Transformasi
Pendahuluan
1. Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, anda seharusnya mampu:
menjelaskan konsep transformasi (geometri)
mengidentifikasi fungsi yang bersifat transformasi
menjelaskan transformasi yang bersifat involusi
menjelaskan konsep invarian
menjelaskan transformasi yang bersifat kolineasi
menjelaskan konsep grup transformasi
2. Kemampuan Prasyarat
Materi yang dibahas dalam Bab 1 memerlukan pemahaman
mengenai pengertian fungsi, konsep fungsi bijektif atau fungsi berupa
korespondensi satu-satu, struktur grup yang dibahas dalam aljabar.
Selain itu, diperlukan juga pemahaman mengenai sifat-sifat relasi
insidensi dalam geometri bidang (euclid), persamaan garis lurus yang
dibahas dalam geometri analitik.
1
pengetahuan yang dapat anda gunakan bagi pengembangan pengetahuan
geometri dari sudut pandang transformasi baik teoretis maupun praktis.
Penyajian Materi
1.1. Transformasi sebagai fungsi
Istilah transformasi sering dijumpai dalam beberapa konteks dan
mengandung arti sebagai perubahan. Dalam konteks matematika,
transformasi sering diartikan sebagai perubahan yang dibuat pada suatu
persamaan atau ekspresi matematis yang tujuannya adalah untuk
membantu suatu proses, seperti menemukan akar, menggambar grafik
atau menghitung integral. Pengertian lainnya, transformasi dipandang
sebagai relasi fungsional antara himpunan obyek-obyek geometri
(misalnya himpunan titik, garis, lingkaran dan sebagainya.) Pernyataan
" y adalah fungsi dari x" mengandung arti bahwa terdapat dua himpunan
obyek, setiap unsur pada himpunan pertama yang memuat x dan disebut
daerah asal (domain) berkorespondensi dengan satu unsur pada
himpunan kedua yang memuat y dan disebut daerah kawan (kodomain).
Domain maupun kodomain dapat berupa himpunan yang sama.
Transformasi yang dimaksudkan dalam geometri transformasi
didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1.1.1.
Transformasi adalah pemetaan berupa korespondensi satu-satu
dari himpunan titik dalam bidang kepada bidang itu sendiri.
2
domain dan kodomain yang sama yakni sebuah bidang euklid. Bidang
yang dimaksud adalah bidang euklid yakni himpunan titik yang
memenuhi sifat-sifat geometri euklid. Secara analitik bidang euklid
dinyatakan dengan 𝔼2 yang didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1.1.2.
𝔼2 = {(a, b)/(a, b) R x R, R bilangan nyata} bersama dengan
jarak setiap pasangan titik P(xP, yP) dan Q(xQ, yQ) yang diberikan
oleh:
PQ = ( xP xQ )2 ( yP yQ )2
Definisi 1.1.3.
T -1 : 𝔼2 𝔼2 dengan T -1(P’ ) = P T(P) = P’.
Teorema 1.1.1.
Jika T transformasi maka T -1 adalah juga transformasi.
Bukti:
Oleh karena T merupakan korespondensi satu-satu, jelas T -1 adalah juga
merupakan korespondensi satu-satu.
3
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh pemetaan yang didefinisikan
pada bidang euklid.
Penyelesaian:
a. Untuk setiap Q ≠ P terdapat satu sinar 𝑃𝑄 dan satu titik Q' sebagai
perpotongannya dengan ℒ. Sebaliknya untuk setiap R' ℒ tentu ada R
yang menjadi kawannya, sedang P berimpit dengan kawannya.
Dengan demikian f adalah pemetaan dari bidang sebagai domain
kepada ℒ P sebagai daerah hasilnya (range) yang juga pada bidang.
b. Misalkan A, B dua titik berbeda di luar P dan B, A, P segaris.
Berdasarkan aturan pengawanan ternyata f (A) = f (B) sehingga
pemetaan di atas tidak satu-satu. Jadi, f bukan transformasi.
B
f (B) P
A Q
f (A)
Q’
P
Gambar 1.1.1.
4
Contoh soal 1.1.2.
Diberikan garis g dan aturan pemetaan F pada sebuah bidang
didefinisikan sebagai berikut:
i. Titik B g dipetakan ke B sendiri atau F (B) = B;
ii. Titik A g dipetakan ke A' sedemikian hingga 𝐴𝐴′ g dan
jarak berarah dari A' ke g adalah setengah dari jarak berarah
dari A ke g.
Buktikan bahwa F adalah transformasi.
Bukti:
Untuk sebarang titik A pada bidang (lihat Gambar 1.1.2.) selalu dapat
dilukis pada bidang itu A' = F(A) yang tunggal. Sebaliknya, untuk
sebarang C’ g selalu dapat dilukis kembali prapetanya (original) C
secara tunggal. Sedangkan setiap titik B pada g, sesuai definisi F (B) =
B. Jadi F memenuhi syarat sebagai transformasi.
A
C’
A’
g
B
Gambar 1.1.2.
Definisi 1.1.4.
Apabila untuk setiap titik P berlaku T (P) = P maka T adalah
suatu identitas yang dilambangkan dengan I.
5
atau komposisi W◦V, selanjutnya ditulis WV, dalam arti V dioperasikan
lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan W. Misalkan A sebuah unsur
dalam bidang maka WV (A) = W(V(A)).
Teorema 1.1.2.
Komposisi dua transformasi akan merupakan transformasi lagi.
Bukti:
Misalkan V dan W adalah transformasi. Ambil sebarang titik Q". Karena
W transformasi maka terdapatlah titik Q' yang memenuhi W(Q') = Q".
Demikian pula halnya dengan V yang juga transformasi sehingga
terdapatlah Q yang memenuhi V(Q) = Q'. Dengan demikian Q" =
WV(Q), berarti setiap titik pasti merupakan hasil fungsi WV terhadap
salah satu titik dalam bidang. Kemudian karena V dan W fungsi berupa
korespondensi satu-satu maka WV juga akan merupakan fungsi berupa
korespondensi satu-satu. Terbukti bahwa WV adalah transformasi.
Definisi 1.1.5.
Transformasi V merupakan involusi bila V ≠ I berlaku V 2 = I.
Penyelesaian:
Jelas P bukan identitas. Misalkan P ((x, y)) = (x’, y’) sehingga
x’ = -x + 2a, y’ = -y + 2b
2
P ((x, y)) = P (P (x, y)) = P (x’, y’)
= (-x’ + 2a, -y’ + 2b)
6
= (- (-x + 2a) + 2a, - (-y + 2b) + 2b))
= (x - 2a + 2a, y - 2b + 2b)
= (x, y) = I
Jadi, P adalah involusi.
Teorema 1.1.3.
Transformasi V ≠ I adalah involusi jika dan hanya jika V = V -1.
7
Definisi 1.2.1.
Suatu titik yang bertahan terhadap suatu T disebut titik tetap
sedangkan garis yang bertahan terhadap suatu T disebut garis
tetap. Sebaliknya T disebut mempertahankan titik atau garis tadi.
Definisi 1.2.2.
Suatu relasi atau sifat tertentu dikatakan dipertahankan terhadap
suatu transformasi bila sifat yang berlaku bagi unsur di bidang itu
akan berlaku pula bagi unsur hasil transformasinya.
Penyelesaian:
Berdasarkan definisi, titik B merupakan titik tetap terhadap
transformasi F. Garis g adalah himpunan titik-titik tetap atau g
merupakan garis tetap. Apakah masih ada garis tetap lain?
Misalkan k adalah garis tetap lain. Ambil titik Q k maka Q' = F(Q)
harus pada k sedang 𝑄𝑄′ g. Dalam hal ini maka haruslah k g.
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa untuk sebarang s g
maka s menjadi garis tetap. Jadi, garis tetap terhadap F adalah garis g
dan semua garis yang tegaklurus g.
1.3. Kolineasi
Definisi 1.3.1.
Transformasi T disebut suatu kolineasi bila hasil transformasi
suatu garis (lurus) akan berupa garis lagi.
Jadi, bila g garis maka T adalah suatu kolineasi bila T (g) berupa garis
8
lagi yang tak lain adalah himpunan titik P' = T(P) dengan P pada g.
Contoh 1.3.1.
Diberikan f((x, y)) = (2x + 1, y - x).
a. Buktikan bahwa f transformasi.
b. Apakah f suatu kolineasi?
Penyelesaian:
a. Misalkan (x', y') = f ((x, y)). Pemetaan di atas dapat ditulis:
Untuk sebarang A(x, y) dapat ditemukan tepat satu A'(x', y') sebagai
bayangannya karena hubungan di atas linier. Sebaliknya sebarang
titik B' (x', y') selalu berasal dari tepat satu B(x, y) melalui rumus f -1 :
Contoh 1.3.2.
Diketahui transformasi f dengan rumus :
f (x, y) = (x', y') = (y, 4x ).
9
Penyelesaian:
a. Rumus f menyatakan bahwa:
x' = y; y' = 4x
x = ¼ y' ; y = x’.
a (¼ y') + bx’+ c = 0
4bx + ay + 4c = 0
b. Suatu titik tetap mensyaratkan (x', y') = (x, y). Dari rumus
f : x' = y dan y' = 4x,
maka harus dipenuhi f (x, y) = (y, 4x) = (x, y).
Berarti x = y dan 4x = y. Kondisi ini hanya dipenuhi oleh titik (0, 0).
Inilah titik tetapnya.
10
g: ax + by + c= 0 atau y = ax c
b b
Bila rumus f -1 disubstitusikan ke persamaan g maka diperoleh
± 2x + y = 0.
11
Teorema 1.4.1.
Himpunan transformasi menyusun grup.
Bukti:
Misalkan himpunan dengan operasi perkalian (komposisi);
i. Sifat tertutup dipenuhi terhadap operasi perkalian (◦) dalam
(Teorema 1.1.2)
ii. Sifat asosiatif: Misalkan T, V, W transformasi dan A adalah
unsur (titik atau garis) pada bidang maka
(W (VT)) (A) = W ( (VT) (A) )
= W ( V ( T (A) )
= WV (T (A))
= ((WV) T ) (A)
Jadi, W (VT) = (WV) T ( sifat asosiatif).
iii. Unsur netral transformasi ialah I.
iv. Invers transformasi juga transformasi (Teorema 1.1.1.).
12
h((x, y)) = (x, -y);
u((x, y)) = (-x, y).
Perkalian dua transformasi dapat ditunjukkan sebagai berikut:
ho (x, y) = h ((-x, -y)) = (-x, y) untuk semua (x, y).
Ternyata juga bahwa
ho (x, y) = h ((-x, -y)) = (-x, y) = u
dan merupakan salah satu unsur .
hh(x, y) = h (x, -y) = (x, y) = i.
Ini berarti h merupakan invers dari h.
Untuk memastikan apakah menyusun grup, perlu diperiksa persyaratan
(1) s/d (4) dan untuk hal ini diangkat sebagai soal latihan.
i o h u
i
o
h u i
u
Teorema 1.4.2.
Himpunan kolineasi menyusun grup.
13
Bukti:
(1) Misalkan V, W kolineasi dan g garis, W(g) = g'.
(VW) (g) = V(W(g))
= V(g' )
= g”
Penutup
1. Ringkasan Bab 1
Transformasi adalah pemetaan berupa korespondensi satu-satu dari
himpunan titik dalam bidang euklid kepada bidang itu sendiri.
Transformasi yang dilambangkan dengan T adalah fungsi bijektif
yang memenuhi sifat fungsi injektif (fungsi satu-satu) dan fungsi
surjektif (fungsi kepada). Bila diberikan sebarang titik P dan titik Q
dalam bidang maka T (P) ≠ T (Q), atau bila T (P) = T (Q) maka P =
Q. Sebaliknya, untuk setiap P’ yang diberikan selalu ada P
sedemikian hingga T(P) = P’.
Invers dari T yang dilambangkan dengan T-1 adalah transformasi.
14
Transformasi yang memetakan setiap titik ke titik itu sendiri disebut
identitas I.
Suatu transformasi yang bersifat V ≠ I tetapi V 2 = I disebut involusi.
Jika V ≠ I adalah involusi maka V = V -1.
Suatu titik yang bertahan terhadap transformasi T disebut titik tetap
dan suatu garis yang bertahan terhadap T disebut garis tetap. Suatu
relasi atau sifat tertentu dikatakan dipertahankan terhadap T bila sifat
yang berlaku bagi unsur di bidang itu akan berlaku pula bagi unsur
hasil transformasinya.
Transformasi T disebut suatu kolineasi bila hasil transformasi suatu
garis (lurus) akan berupa garis lagi. Jika g adalah garis dan K adalah
transformasi yang bersifat kolineasi maka K(g) = h dan h merupakan
garis lagi.
Himpunan transformasi menyusun grup dan himpunan kolineasi
adalah sub grup dari grup transformasi.
2. Soal Latihan 1
1. Diketahui titik-titik A, R, dan S seperti pada gambar di bawah ini.
Misalkan F pemetaan yang didefinisikan sebagai berikut:
i. F(A) = A,
ii. Untuk P ≠ A, F(P) = P’ sedemikian hingga P’
titik tengah AP .
a. Lukis R' = F(R)
b. Lukis Z sedemikian hingga F (Z) = S.
c. Apakah Fsebuah transformasi ?
•R
A•
•S
15
2. Diberikan sebuah parabola dengan F sebagai titik fokusnya seperti
dalam gambar. Suatu pemetaan 𝛼 didefinisikan sebagai berikut:
Sebarang titik A pada bidang, 𝛼(A) adalah titik potong dengan
garis 𝐴𝐹 sedangkan 𝛼(F) = F Selidiki apakah 𝛼 adalah sebuah
transformasi?
A
’
A
16
5. Pemetaan f dari 2 ke 2 didefinisikan sebagai berikut:
Untuk setiap P(x, y), f (P) = (│x│, │y│).
a. Tentukan f (A) apabila A = (-3, 6).
b. Tentukan semua prapeta dari B(4, 2).
c. Nyatakan daerah hasil dari f.
d. Apakah f sebuah transformasi ?
9. Sebuah persegi, titik-titik sudutnya adalah A(1,0), B(2, 0), C(2, 1),
D(1, 1). Gambarkan bayangan persegi itu dibawah pemetaan:
a. (x, y) (x, x + y)
b. (x, y) (y, x)
c. (x, y) (x, x2 + y)
𝑦
d. (x, y) (-x + 2 , x + 2)
17
11. Tunjukkan bahwa F((x, y)) = (-x, y2 ) bukan sebuah transformasi.
x
12. Diketahui transformasi T1 : dan T2 : 1
x' x' x
y' y
y' 2 y
a. Tulis rumus untuk T2 T1, dan kenakan pada garis g dengan
persamaan x + y = 0.
b. Buktikan bahwa T2 T1= T1 T2
18
3. Tes Kompetensi 1
Petunjuk: Lingkarilah huruf yang memuat jawaban paling tepat.
1. Misalkan T adalah fungsi dari bidang ke bidang itu sendiri maka T
adalah transformasi apabila:
19
4. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar?
Misalkan V adalah sebuah transformasi yang involusi maka:
1) V dapat berupa identitas.
2) V (P) = V -1 (P)
3) V 2 (P) I (P)
4) (x, y) (y, x) adalah salah satu contoh dari V.
A. (1), (2), (3), (4) benar
B. (1), (2), (3) benar
C. (1), (3) benar
D. (2), (4), benar
20
7. Carilah prapeta dari titik (3, -2) terhadap suatu transformasi T yang
didefinisikan dengan: T(x, y) = (2y - x , x - 2).
A. (1, 1)
B. (0, 1½ )
C. (4, 0)
D. (2½, -1)
21
4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
22