Anda di halaman 1dari 22

Bab 1

Transformasi

Pendahuluan
1. Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, anda seharusnya mampu:
 menjelaskan konsep transformasi (geometri)
 mengidentifikasi fungsi yang bersifat transformasi
 menjelaskan transformasi yang bersifat involusi
 menjelaskan konsep invarian
 menjelaskan transformasi yang bersifat kolineasi
 menjelaskan konsep grup transformasi

2. Kemampuan Prasyarat
Materi yang dibahas dalam Bab 1 memerlukan pemahaman
mengenai pengertian fungsi, konsep fungsi bijektif atau fungsi berupa
korespondensi satu-satu, struktur grup yang dibahas dalam aljabar.
Selain itu, diperlukan juga pemahaman mengenai sifat-sifat relasi
insidensi dalam geometri bidang (euclid), persamaan garis lurus yang
dibahas dalam geometri analitik.

3. Keterkaitan bahan pelajaran dengan pokok bahasan lainnya


Materi yang dibahas dalam bagian ini akan mendasari
pembahasan materi selanjutnya yakni isometri, similaritas, dan afinitas
bahkan dalam materi yang jauh lagi yang tidak dibahas dalam buku ini
seperti proyektivitas. Konsep transformasi dalam geometri adalah juga
melandasi topik-topik yang dibahas dalam teori fungsi variabel
kompleks, topologi dan pengembangan geometri moderen di antaranya
adalah geometri fraktal.

4. Manfaat penting bahan pelajaran


Penguasaan yang baik tentang materi yang dibahas dalam Bab 1
sangat bermanfaat bagi anda untuk mempelajari materi yang akan
dibahas pada bab selanjutnya. Lebih dari pada itu anda akan memperoleh

1
pengetahuan yang dapat anda gunakan bagi pengembangan pengetahuan
geometri dari sudut pandang transformasi baik teoretis maupun praktis.

5. Petunjuk bagi mahasiswa


Setiap konsep (definisi) disertai dengan contoh dengan
menggunakan bahasa geometri murni atau bahasa aljabar (analitik).
Bukti dari beberapa teorema diangkat sebagai bahan diskusi atau soal
latihan. Anda diharapkan dapat menyelesaikan soal-soal latihan dan tes
kompetensi yang diberikan untuk mengembangkan penguasaan anda
terhadap materi yang diberikan.

Penyajian Materi
1.1. Transformasi sebagai fungsi
Istilah transformasi sering dijumpai dalam beberapa konteks dan
mengandung arti sebagai perubahan. Dalam konteks matematika,
transformasi sering diartikan sebagai perubahan yang dibuat pada suatu
persamaan atau ekspresi matematis yang tujuannya adalah untuk
membantu suatu proses, seperti menemukan akar, menggambar grafik
atau menghitung integral. Pengertian lainnya, transformasi dipandang
sebagai relasi fungsional antara himpunan obyek-obyek geometri
(misalnya himpunan titik, garis, lingkaran dan sebagainya.) Pernyataan
" y adalah fungsi dari x" mengandung arti bahwa terdapat dua himpunan
obyek, setiap unsur pada himpunan pertama yang memuat x dan disebut
daerah asal (domain) berkorespondensi dengan satu unsur pada
himpunan kedua yang memuat y dan disebut daerah kawan (kodomain).
Domain maupun kodomain dapat berupa himpunan yang sama.
Transformasi yang dimaksudkan dalam geometri transformasi
didefinisikan sebagai berikut:

Definisi 1.1.1.
Transformasi adalah pemetaan berupa korespondensi satu-satu
dari himpunan titik dalam bidang kepada bidang itu sendiri.

Jelas bahwa transformasi (geometri) adalah fungsi dengan

2
domain dan kodomain yang sama yakni sebuah bidang euklid. Bidang
yang dimaksud adalah bidang euklid yakni himpunan titik yang
memenuhi sifat-sifat geometri euklid. Secara analitik bidang euklid
dinyatakan dengan 𝔼2 yang didefinisikan sebagai berikut:

Definisi 1.1.2.
𝔼2 = {(a, b)/(a, b)  R x R, R bilangan nyata} bersama dengan
jarak setiap pasangan titik P(xP, yP) dan Q(xQ, yQ) yang diberikan
oleh:
PQ = ( xP  xQ )2  ( yP  yQ )2

Misalnya titik P pada bidang dan oleh transformasi (yang


dilambangkan dengan huruf kapital) T diperoleh P' yang tunggal sebagai
padanan P, ditulis P' = T (P). Titik P dianggap sebagai titik asal
(original) sedangkan titik P' sebagai bayangan atau peta.
Sifat fungsional T adalah fungsi bijektif yang memenuhi sifat
sebagai fungsi injektif (fungsi satu-satu) dan fungsi surjektif (fungsi
kepada). Sebuah fungsi yang bersifat injektif : Bila diberikan sebarang
titik P dan titik Q pada bidang maka T (P) ≠ T (Q), atau bila T (P) = T
(Q) maka P = Q. Sedangkan fungsi yang bersifat surjektif : untuk setiap
P’ yang diberikan selalu ada P sedemikian hingga T(P) = P’.
Selanjutnya, dapat dikemukakan suatu pemetaan berupa invers
dari T (dilambangkan dengan T -1) yang didefinisikan sebagai berikut:

Definisi 1.1.3.
T -1 : 𝔼2  𝔼2 dengan T -1(P’ ) = P  T(P) = P’.

Teorema 1.1.1.
Jika T transformasi maka T -1 adalah juga transformasi.

Bukti:
Oleh karena T merupakan korespondensi satu-satu, jelas T -1 adalah juga
merupakan korespondensi satu-satu. 

3
Berikut ini akan diberikan beberapa contoh pemetaan yang didefinisikan
pada bidang euklid.

Contoh soal 1.1.1.


Dalam bidang ditentukan titik P dan lingkaran ℒ(P, r) seperti dalam
Gambar 1.1.1. Aturan pengawanan f dinyatakan sebagai berikut:
i. Untuk sebarang titik Q tarik sinar garis 𝑃𝑄 dan tentukan Q' =
𝑃𝑄  ℒ sebagai f (Q);
ii. Untuk P sendiri berlaku f (P) = P.
a. Apakah f suatu pemetaan ?
b. Apakah f merupakan transformasi ?

Penyelesaian:
a. Untuk setiap Q ≠ P terdapat satu sinar 𝑃𝑄 dan satu titik Q' sebagai
perpotongannya dengan ℒ. Sebaliknya untuk setiap R'  ℒ tentu ada R
yang menjadi kawannya, sedang P berimpit dengan kawannya.
Dengan demikian f adalah pemetaan dari bidang sebagai domain
kepada ℒ  P sebagai daerah hasilnya (range) yang juga pada bidang.
b. Misalkan A, B dua titik berbeda di luar P dan B, A, P segaris.
Berdasarkan aturan pengawanan ternyata f (A) = f (B) sehingga
pemetaan di atas tidak satu-satu. Jadi, f bukan transformasi.

B

f (B) P
A Q
f (A)
Q’
P

Gambar 1.1.1.

4
Contoh soal 1.1.2.
Diberikan garis g dan aturan pemetaan F pada sebuah bidang
didefinisikan sebagai berikut:
i. Titik B  g dipetakan ke B sendiri atau F (B) = B;
ii. Titik A  g dipetakan ke A' sedemikian hingga 𝐴𝐴′  g dan
jarak berarah dari A' ke g adalah setengah dari jarak berarah
dari A ke g.
Buktikan bahwa F adalah transformasi.

Bukti:
Untuk sebarang titik A pada bidang (lihat Gambar 1.1.2.) selalu dapat
dilukis pada bidang itu A' = F(A) yang tunggal. Sebaliknya, untuk
sebarang C’  g selalu dapat dilukis kembali prapetanya (original) C
secara tunggal. Sedangkan setiap titik B pada g, sesuai definisi F (B) =
B. Jadi F memenuhi syarat sebagai transformasi. 

A
C’
A’

g
B
Gambar 1.1.2.

Definisi 1.1.4.
Apabila untuk setiap titik P berlaku T (P) = P maka T adalah
suatu identitas yang dilambangkan dengan I.

Jadi I disebut transformasi identitas bila I(P) = P untuk setiap P dalam


bidang.

Bila V dan W adalah transformasi maka dapat disusun hasilkali

5
atau komposisi W◦V, selanjutnya ditulis WV, dalam arti V dioperasikan
lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan W. Misalkan A sebuah unsur
dalam bidang maka WV (A) = W(V(A)).

Teorema 1.1.2.
Komposisi dua transformasi akan merupakan transformasi lagi.

Bukti:
Misalkan V dan W adalah transformasi. Ambil sebarang titik Q". Karena
W transformasi maka terdapatlah titik Q' yang memenuhi W(Q') = Q".
Demikian pula halnya dengan V yang juga transformasi sehingga
terdapatlah Q yang memenuhi V(Q) = Q'. Dengan demikian Q" =
WV(Q), berarti setiap titik pasti merupakan hasil fungsi WV terhadap
salah satu titik dalam bidang. Kemudian karena V dan W fungsi berupa
korespondensi satu-satu maka WV juga akan merupakan fungsi berupa
korespondensi satu-satu. Terbukti bahwa WV adalah transformasi. 

Sebagai akibat, WV juga mempunyai invers. Sesuai dengan sifat


fungsi maka berlaku (WV) -1 = V -1W -1.

Definisi 1.1.5.
Transformasi V merupakan involusi bila V ≠ I berlaku V 2 = I.

Contoh soal 1.1.3.


Tunjukkan bahwa transformasi P yang didefinisikan dengan:
P ((x, y)) = (-x + 2a, -y + 2b)
adalah sebuah involusi.

Penyelesaian:
Jelas P bukan identitas. Misalkan P ((x, y)) = (x’, y’) sehingga

x’ = -x + 2a, y’ = -y + 2b
2
P ((x, y)) = P (P (x, y)) = P (x’, y’)
= (-x’ + 2a, -y’ + 2b)

6
= (- (-x + 2a) + 2a, - (-y + 2b) + 2b))
= (x - 2a + 2a, y - 2b + 2b)
= (x, y) = I
Jadi, P adalah involusi.

Teorema 1.1.3.
Transformasi V ≠ I adalah involusi jika dan hanya jika V = V -1.

Bukti akan dilakukan untuk:


i. Jika V ≠ I maka V = V -1
ii. Jika V = V -1 maka V ≠ I

Bukti untuk ( i):


Anggap V ≠ I adalah involusi yakni V 2 = I . Bila kedua ruas dikalikan
dengan V-1 maka diperoleh:
V -1 (V 2) = V -1 I
V -1 (V V) = V -1 I
(V -1 V) V = V -1 I
I V = V -1 I
V = V -1

Bukti untuk (ii):


Sebaliknya, anggap V ≠ I sedemikian hingga V = V -1. Bila kedua ruas
dikalikan dengan V maka diperoleh:
VV = V V -1 = I
V2 =I 

1.2. Unsur tetap dan sifat tetap (invarian)


Terkesan bahwa geometri transformasi secara informal
mempelajari suatu perubahan yang didefinisikan oleh suatu T . Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah adanya unsur atau sifat yang
tidak berubah atau bertahan (invarian) terhadap suatu transformasi T
bahkan hal-hal yang bertahan inilah yang akan menggolongkan setiap T
yang diberikan.

7
Definisi 1.2.1.
Suatu titik yang bertahan terhadap suatu T disebut titik tetap
sedangkan garis yang bertahan terhadap suatu T disebut garis
tetap. Sebaliknya T disebut mempertahankan titik atau garis tadi.

Definisi 1.2.2.
Suatu relasi atau sifat tertentu dikatakan dipertahankan terhadap
suatu transformasi bila sifat yang berlaku bagi unsur di bidang itu
akan berlaku pula bagi unsur hasil transformasinya.

Relasi atau sifat yang dimaksud misalnya urutan titik-titik


(keantaraan), kesegarisan, kesejajaran, ketegaklurusan, dan keserupaan.
Transformasi identitas ( I ) mempertahankan semua titik dan garis
sehingga semua titik adalah titik tetap dan semua garis adalah garis tetap.

Contoh soal 1.2.1.


Pada Contoh 1.1.2, carilah titik tetap dan garis tetap jika ada.

Penyelesaian:
Berdasarkan definisi, titik B merupakan titik tetap terhadap
transformasi F. Garis g adalah himpunan titik-titik tetap atau g
merupakan garis tetap. Apakah masih ada garis tetap lain?
Misalkan k adalah garis tetap lain. Ambil titik Q  k maka Q' = F(Q)
harus pada k sedang 𝑄𝑄′  g. Dalam hal ini maka haruslah k  g.
Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa untuk sebarang s  g
maka s menjadi garis tetap. Jadi, garis tetap terhadap F adalah garis g
dan semua garis yang tegaklurus g.

1.3. Kolineasi
Definisi 1.3.1.
Transformasi T disebut suatu kolineasi bila hasil transformasi
suatu garis (lurus) akan berupa garis lagi.

Jadi, bila g garis maka T adalah suatu kolineasi bila T (g) berupa garis

8
lagi yang tak lain adalah himpunan titik P' = T(P) dengan P pada g.

Contoh 1.3.1.
Diberikan f((x, y)) = (2x + 1, y - x).
a. Buktikan bahwa f transformasi.
b. Apakah f suatu kolineasi?

Penyelesaian:
a. Misalkan (x', y') = f ((x, y)). Pemetaan di atas dapat ditulis:

x' = 2x + 1; y' = y - x ............ (1)

Untuk sebarang A(x, y) dapat ditemukan tepat satu A'(x', y') sebagai
bayangannya karena hubungan di atas linier. Sebaliknya sebarang
titik B' (x', y') selalu berasal dari tepat satu B(x, y) melalui rumus f -1 :

x = ½ (x'-1); y = y'+ ½ (x'-1) ........... (2)

Jadi, f merupakan transformasi.

b. Ambil sebarang garis h : ax + by + c = 0. Oleh f garis ini akan


dipetakan ke h'. Persamaan garis h' diperoleh dengan cara
mensubstitusikan x dan y pada (2) ke persamaan garis h yang
menghasilkan:

½ a(x'-1) + b(y'+ ½ x' – ½ ) + c = 0 atau


½ (a + b)x' + by' – ½ (a + b) + c = 0
dan ini merupakan persamaan suatu garis lurus lagi. Jadi f adalah
suatu kolineasi.

Contoh 1.3.2.
Diketahui transformasi f dengan rumus :
f (x, y) = (x', y') = (y, 4x ).

a. Apakah f suatu kolineasi?


b. Apakah f memuat titik tetap atau garis tetap ?

9
Penyelesaian:
a. Rumus f menyatakan bahwa:

x' = y; y' = 4x

sehingga rumus f -1 dapat ditulis:

x = ¼ y' ; y = x’.

Jika rumus f -1 ini disubstitusikan kedalam persamaan umum garis


ax + by + c = 0 maka diperoleh:

a (¼ y') + bx’+ c = 0

 4bx' + ay’+ 4c = 0 ........ (*)

Sebagai catatan, pemetaan ini berlaku pada bidang 𝔼2 yang sama


sehingga penggunaan notasi x’ dan y’ hanya sekedar untuk
membedakan titik-titik atau garis-garis yang dipetakan. Dengan kata
lain tidak ada bidang koordinat lain yang dibentuk oleh x’ dan y’.
Oleh karena itu persamaan (*) yang dimaksudkan adalah :

4bx + ay + 4c = 0

yang menyatakan persamaan garis lurus lagi dan ini merupakan


bayangan dari persamaan garis ax + by + c = 0. Jadi f adalah
kolineasi.

b. Suatu titik tetap mensyaratkan (x', y') = (x, y). Dari rumus
f : x' = y dan y' = 4x,
maka harus dipenuhi f (x, y) = (y, 4x) = (x, y).
Berarti x = y dan 4x = y. Kondisi ini hanya dipenuhi oleh titik (0, 0).
Inilah titik tetapnya.

Untuk mencari garis tetap disyaratkan f (g) = g.


Misalkan persamaan garis:

10
g: ax + by + c= 0 atau y = ax  c
b b
Bila rumus f -1 disubstitusikan ke persamaan g maka diperoleh

g' = f (g) dengan persamaan

4bx'+ ay' +4 c= 0 atau y '  4bx  4c


a a

Agar g’ = g maka harus dipenuhi:


a 4b
i.  yang menghasilkan a  2b.
b a
c 4c
ii.  atau ac  4bc ;
b a
atau (a – 4b)c = 0

Untuk ini: a – 4b = 0 jika c ≠ 0 atau a = 4b dan sekaligus juga


dipenuhi a =  2b. Berarti a = b = 0 dan hal ini tidak dimungkinkan.
Untuk a ≠ b diperoleh c = 0 dan menghasilkan garis tetap:

± 2x + y = 0.

1.4. Grup Transformasi


Definisi 1.4.1.
Suatu himpunan  dan operasi biner (∗) yang didefinisikan dalam
 akan menyusun sebuah grup bila memenuhi postulat-postulat:
1) sifat tertutup; a ∗ b = p dengan a, b, p   .
2) sifat asosiatif; untuk a, b, c   berlaku (a ∗ b) ∗ c = a ∗ (b ∗ c)
3) memiliki unsur netral; Ada e   yang bersifat
(a ∗ e) = (e ∗ b) = a untuk semua a  
4) memiliki invers; untuk setiap a   terdapat invers a-1  
yang bersifat (a ∗ a-1 ) = (a-1 ∗ a) = e.

11
Teorema 1.4.1.
Himpunan transformasi menyusun grup.

Bukti:
Misalkan himpunan  dengan operasi perkalian (komposisi);
i. Sifat tertutup dipenuhi terhadap operasi perkalian (◦) dalam 
(Teorema 1.1.2)
ii. Sifat asosiatif: Misalkan T, V, W transformasi dan A adalah
unsur (titik atau garis) pada bidang maka
(W (VT)) (A) = W ( (VT) (A) )
= W ( V ( T (A) )
= WV (T (A))
= ((WV) T ) (A)
Jadi, W (VT) = (WV) T ( sifat asosiatif).
iii. Unsur netral transformasi ialah I.
iv. Invers transformasi juga transformasi (Teorema 1.1.1.).

Jadi, himpunan transformasi  menyusun grup. 

Suatu grup transformasi  disebut grup hingga berderajat n bila


 hanya mempunyai n unsur (n berhingga). Bila tidak demikian maka
 disebut grup tak hingga. Hal yang sama, jika ada bilangan bulat
positif n yang bersifat  n = I maka grup transformasi  memiliki
derajat n, dalam hal lain dikatakan memiliki derajat tak hingga.

Contoh soal 1.4.1.


Himpunan transformasi  unsur-unsurnya adalah i, o, h, u
yang didefinisikan sebagai berikut:
i((x, y)) = (x, y);
o((x, y)) = (-x, -y);

12
h((x, y)) = (x, -y);
u((x, y)) = (-x, y).
Perkalian dua transformasi dapat ditunjukkan sebagai berikut:
ho (x, y) = h ((-x, -y)) = (-x, y) untuk semua (x, y).
Ternyata juga bahwa
ho (x, y) = h ((-x, -y)) = (-x, y) = u
dan merupakan salah satu unsur .
hh(x, y) = h (x, -y) = (x, y) = i.
Ini berarti h merupakan invers dari h.
Untuk memastikan apakah  menyusun grup, perlu diperiksa persyaratan
(1) s/d (4) dan untuk hal ini diangkat sebagai soal latihan.

Perkalian untuk grup berhingga dinyatakan dalam sebuah tabel


yang disebut ”Tabel Cayley” untuk gup. Dalam tabel untuk Contoh
1.2.4.1, perkalian  artinya mengalikan ”” pada kolom pertama
dengan ”” pada baris pertama.

 i o h u
i

o
h u i

u

Teorema 1.4.2.
Himpunan kolineasi menyusun grup.

Kolineasi adalah transformasi sehingga teorema ini cukup dibuktikan


syarat ketertutupan dan syarat keberadaan unsur invers dalam himpunan
itu.

13
Bukti:
(1) Misalkan V, W kolineasi dan g garis, W(g) = g'.
(VW) (g) = V(W(g))
= V(g' )
= g”

W adalah kolineasi sehingga g' adalah garis. V adalah juga kolineasi


sehingga g" pun sebuah garis. Jadi, sifat tertutup terpenuhi sebab
VW juga merupakan kolineasi.
(4) Anggap V kolineasi dan g garis. Tentu terdapat h yang memenuhi
V(h) = g, dan
V -1 (g) = V -1(V(h))
= (V -1 V) (h)
= I(h)
= h.
-1
Berarti bahwa V pun kolineasi karena membawa garis g ke garis h.
Dengan demikian himpunan kolineasi menyusun grup. 

Grup kolineasi merupakan puncak pembahasan geometri transformasi


karena lingkup transformasi yang dibicarakan dalam geometri
transformasi hanya sampai pada transformasi yang kolineasi.

Penutup

1. Ringkasan Bab 1
 Transformasi adalah pemetaan berupa korespondensi satu-satu dari
himpunan titik dalam bidang euklid kepada bidang itu sendiri.
Transformasi yang dilambangkan dengan T adalah fungsi bijektif
yang memenuhi sifat fungsi injektif (fungsi satu-satu) dan fungsi
surjektif (fungsi kepada). Bila diberikan sebarang titik P dan titik Q
dalam bidang maka T (P) ≠ T (Q), atau bila T (P) = T (Q) maka P =
Q. Sebaliknya, untuk setiap P’ yang diberikan selalu ada P
sedemikian hingga T(P) = P’.
 Invers dari T yang dilambangkan dengan T-1 adalah transformasi.

14
 Transformasi yang memetakan setiap titik ke titik itu sendiri disebut
identitas I.
 Suatu transformasi yang bersifat V ≠ I tetapi V 2 = I disebut involusi.
Jika V ≠ I adalah involusi maka V = V -1.
 Suatu titik yang bertahan terhadap transformasi T disebut titik tetap
dan suatu garis yang bertahan terhadap T disebut garis tetap. Suatu
relasi atau sifat tertentu dikatakan dipertahankan terhadap T bila sifat
yang berlaku bagi unsur di bidang itu akan berlaku pula bagi unsur
hasil transformasinya.
 Transformasi T disebut suatu kolineasi bila hasil transformasi suatu
garis (lurus) akan berupa garis lagi. Jika g adalah garis dan K adalah
transformasi yang bersifat kolineasi maka K(g) = h dan h merupakan
garis lagi.
 Himpunan transformasi menyusun grup dan himpunan kolineasi
adalah sub grup dari grup transformasi.

2. Soal Latihan 1
1. Diketahui titik-titik A, R, dan S seperti pada gambar di bawah ini.
Misalkan F pemetaan yang didefinisikan sebagai berikut:
i. F(A) = A,
ii. Untuk P ≠ A, F(P) = P’ sedemikian hingga P’
titik tengah AP .
a. Lukis R' = F(R)
b. Lukis Z sedemikian hingga F (Z) = S.
c. Apakah Fsebuah transformasi ?

•R
A•

•S

15
2. Diberikan sebuah parabola  dengan F sebagai titik fokusnya seperti
dalam gambar. Suatu pemetaan 𝛼 didefinisikan sebagai berikut:
Sebarang titik A pada bidang, 𝛼(A) adalah titik potong  dengan
garis 𝐴𝐹 sedangkan 𝛼(F) = F Selidiki apakah 𝛼 adalah sebuah
transformasi?

A

A

3. Misalkan  adalah transformasi. Tuliskan “Benar” atau “Salah”


setiap pernyataan berikut ini disertai dengan alasannya:
a. Jika (P) = (Q), maka P = Q
b. Untuk setiap titik P terdapat Q yang tunggal sehingga (P) = Q.
c. Untuk setiap titik P terdapat satu Q sedemikian (Q) = P
d. Kolineasi adalah syarat perlu bagi suatu transformasi.
e. Invers dari suatu kolineasi adalah kolineasi.
f. Komposisi dua kolineasi adalah kolineasi.
g. Setiap kolineasi memiliki garis tetap.
h. Suatu transformasi adalah pemetaan yang surjektif tapi tidak
perlu injektif.

4. Misalkan H adalah fungsi yang domainnya adalah bidang dan


mendefinisikan setiap titik P (x, y) dengan H(P) = (x+2, 2y-3).
a. Tentukan H(A) jika A (1, -6).
b. Tentukan prapeta dari B (-2, 4)
c. Selidiki apakah H fungsi satu-satu (injektif).
d. Apakah H sebuah transformasi ?

16
5. Pemetaan f dari 2 ke 2 didefinisikan sebagai berikut:
Untuk setiap P(x, y), f (P) = (│x│, │y│).
a. Tentukan f (A) apabila A = (-3, 6).
b. Tentukan semua prapeta dari B(4, 2).
c. Nyatakan daerah hasil dari f.
d. Apakah f sebuah transformasi ?

6. Diketahui transformasi  memetakan (x, y) ke (x', y') dengan


x' = x; y' = -y.
a. Tunjukkan bahwa  adalah sebuah kolineasi.
b. Tentukan bayangan dari garis y = 5x + 7 dibawah pemetaan  .
c. Tentukan titik tetap dan garis tetap jika ada.

7. Tentukan prapeta dari garis y = 3x + 2 dibawah kolineasi


K(x, y) = (3y, x - y).

8. Sebuah transformasi T didefinisikan dengan T (P) = P yang


koordinatnya (x+1, 2y) untuk semua P (x, y).
a. Jika diberikan A (0,3) dan B (1, -1), tentukan koordinat
A' = T (A) dan B' = T(B).
b. Tentukan persamaan garis 𝐴𝐵 dan 𝐴′𝐵′.
c. Misalkan C(c, d) pada 𝐴𝐵 , apakah C'= T (C) pada 𝐴′𝐵′ ?
d. Jika D’(e, f ) ∈ 𝐴′𝐵′, apakah D ∈ T( 𝐴𝐵 ) ?

9. Sebuah persegi, titik-titik sudutnya adalah A(1,0), B(2, 0), C(2, 1),
D(1, 1). Gambarkan bayangan persegi itu dibawah pemetaan:
a. (x, y)  (x, x + y)
b. (x, y)  (y, x)
c. (x, y)  (x, x2 + y)
𝑦
d. (x, y)  (-x + 2 , x + 2)

10. Pemetaan  membawa setiap titik (x, y) ke titik (-x+y/2, x+2).


Tunjukkan bahwa  adalah suatu kolineasi.

17
11. Tunjukkan bahwa F((x, y)) = (-x, y2 ) bukan sebuah transformasi.

x
12. Diketahui transformasi T1 :      dan T2 :     1 
x' x' x

y'   y  
y'  2 y
a. Tulis rumus untuk T2 T1, dan kenakan pada garis g dengan
persamaan x + y = 0.
b. Buktikan bahwa T2 T1= T1 T2

13. Tunjukkan bahwa transformasi yang didefinisikan dengan:


(x, y)  ((x + √3 y), ( √3 x - y))
adalah sebuah involusi.

14. Temukan semua a dan b yang membuat f menjadi involusi jika:


f ((x, y)) = (ay, x/ b).

15. Diketahui , , dan  adalah unsur-unsur dari suatu grup.


Buktikan bahwa:
a. Jika  =  maka  = ;
b. Jika  =  maka  = ;

18
3. Tes Kompetensi 1
Petunjuk: Lingkarilah huruf yang memuat jawaban paling tepat.
1. Misalkan T adalah fungsi dari bidang ke bidang itu sendiri maka T
adalah transformasi apabila:

A. Setiap titik A selalu ada titik B sedemikian hingga T(A) = T(B)


B. untuk titik-titik A dan B selalu ada T (A) dan T (B).
C. untuk titik-titik A ≠ B maka T (A) ≠ T (B),
D. untuk titik-titik A ≠ B maka T (A) ≠ T (B) atau T(A) = T(B).

2. Pemetaan di bawah ini didefinisikan dalam 𝔼2 ke 𝔼2. Manakah di


antaranya yang merupakan transformasi?
1) (x, y)  (x, 𝑦 )
2) (x, y)  (y, x)
3) (x, y)  (x2, y2)
4) (x, y)  (x3, y3)
A. (1), (2), (3), (4)
B. (1), (2), (3)
C. (1), (3)
D. (2), (4)

3. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar?


Diketahui T adalah transformasi.
1) Setiap titik pada garis tetap adalah titik tetap.
2) Untuk P ≠ Q, berlaku T(P) = P , T(Q) = Q maka garis yang
memuat P dan Q adalah garis tetap.
3) Untuk g ∥ h berlaku T(g) ∥ T(h) maka g dan h adalah garis tetap.
4) Untuk g ⊥ h berlaku T(g) ⊥ T(h) berarti T mempertahankan sifat
ketegaklurusan.

A. (1), (2), (3), (4) benar


B. (1), (2), (3) benar
C. (1), (3) benar
D. (2), (4), benar

19
4. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar?
Misalkan V adalah sebuah transformasi yang involusi maka:
1) V dapat berupa identitas.
2) V (P) = V -1 (P)
3) V 2 (P)  I (P)
4) (x, y)  (y, x) adalah salah satu contoh dari V.
A. (1), (2), (3), (4) benar
B. (1), (2), (3) benar
C. (1), (3) benar
D. (2), (4), benar

5. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar?


1) Transformasi adalah syarat perlu bagi suatu kolineasi.
2) Kolineasi adalah syarat perlu bagi suatu transformasi.
3) Kolineasi adalah fungsi injektif.
4) Kolineasi adalah invers dari suatu transformasi.
A. (1), (2), (3), (4) benar
B. (1), (2), (3) benar
C. (1), (3) benar
D. (2), (4), benar

6. Manakah dari pernyataan-pernyataan di bawah ini yang benar?


Misalkan  adalah grup transformasi.
1) Transformasi identitas i selalu berada dalam  .
2) Jika 𝛼 dan 𝛽 dalam  dan (𝛼 𝛽) = 𝛾 maka 𝛾 berada dalam .
3) Jika 𝛼 dalam  maka 𝛼 -1 ada dalam .
4) Jika 𝛼 dan 𝛽 dalam  maka (𝛽𝛼) -1 berada dalam .
A. (1), (2), (3), (4) benar
B. (1), (2), (3) benar
C. (1), (3) benar
D. (2), (4), benar

20
7. Carilah prapeta dari titik (3, -2) terhadap suatu transformasi T yang
didefinisikan dengan: T(x, y) = (2y - x , x - 2).
A. (1, 1)
B. (0, 1½ )
C. (4, 0)
D. (2½, -1)

8. Carilah bayangan garis 5x - y + 7 = 0 terhadap kolineasi :


(x, y)  (y, -x)
A. x + 5y - 7 = 0
B. 5y - x + 7 = 0
C. x - 5y - 7 = 0
D. y - x + 7 = 0

9. Manakah yang merupakan garis tetap terhadap transformasi yang


didefinisikan dengan (x, y)  (x + 3, y)
A. y - 3 = 0
B. x - y = 0
C. x + y = 0
D. x - 3 = 0

10. Suatu transformasi f memetakan (x, y)  (y/p, qx). Tentukan nilai-


nilai p dan q menjadikan f adalah involusi.
A. p = 1/q untuk p dan q bilangan nyata, q ≠ 0
B. p = q, p bilangan nyata, p ≠ 0
C. p = q = 1
D. p = - q, p ≠ 0

21
4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Pemahaman materi yang diukur dalam Tes Kompetensi 1 tergambar


dalam tabel di bawah ini. Tandai soal-soal yang jawaban anda sesuai
atau tidak sesuai dengan kunci jawaban yang diberikan.

No Materi Kunci Jawaban


Jawaban anda
1 Konsep transformasi C
2 Fungsi yang bersifat transformasi D
3 Pemahaman konsep invarian D
4 Transformasi yang involusi C
5 Transformasi yang kolineasi C
6 Grup transformasi B
7 Invers sebuah transformasi D
8 Transformasi yang kolineasi A
9 Konsep invarian A
10 Invers sebuah kolineasi B

Penguasaan anda terhadap materi yang dibahas dalam Bab 1 dianggap


sangat baik (tuntas) apabila jawaban anda keseluruhannya sesuai dengan
kunci jawaban yang diberikan. Pelajari kembali pokok-pokok materi
yang belum anda pahami sepenuhnya.

22

Anda mungkin juga menyukai