urutan
menjelaskan
tentang
kepositifan
(positivity)
dan
ketidaksamaan (inequalities)
(R) , terdapat himpunan
dari
R , yang
Jika
a,b
di
P , maka
a+b
(ii)
Jika
a,b
di
P , maka
ab
(iii) Jika
di
di
di
P ;
P ;
a P , a=0,a P
Sifat pertama dan kedua pada teorema di atas menjelaskan tentang
sifat tertutup
2.1.5 (iii) sering disebut sifat trikotomi (trichotomy property), sebab akan
R
membagi
lanjut,
merupakan
gabungan
tiga
himpunan
saling
asing
yaitu:
R=P {a :a P } { 0 } .
Jika
a P , kita tulis
artinya bahwa
bahwa
a P , kita tulis
a<0 ,
a P { 0 } , kita tulis
a 0 , artinya bahwa
nonpositif.
a,b
adalah elemen di
Jika
a>b
(ii) Jika
Sifat
Trikotomi
2.1.5
(iii)
R .
atau
ab
atau
menyatakan
b< a ;
ba ;
bahwa
untuk
a,bR
ab
dan
b a , maka
a=b .
a<b
Berarti bahwa
ganda
a b<c ,
b< c
dan
abc
dan
sama.
2.1.7 Teorema
(a)
(b)
(c)
(d)
1
Jika a<0, maka <0
a
Bukti:
(a)
Jika
ab P
( ab ) + ( bc )=ac
dan
di
P . Jadi
2
a> c .
(b)
ab P , maka
Jika
( a+ c ) ( b+c )=ab
adalah di
P .
Jadi
a+ c>b +c .
(c)
Jika
ab P
adalah di
(d)
Jika
(a)
menyebabkan
haruslah
1
<0 ,
a
Jika
c <0 .
maka
Dengan
1
>0
a
cara
akan
Teorema
2
(a)
(b)
1>0 .
(c)
cbca=(c )(ab)
1
1=a ( )<0 .
a
2.1.8
menurut
(c)
dengan
c=
1
a
1
1=a ( )<0 . Hal ini kontadiksi dengan 2.1.8 (b)
a
1
>0 .
a
kemungkinan
a0
adalah di
c >0 .
cb> ca , jika
a>0 , maka
cacb=c (ab)
c P , sehingga
c <0 , maka
P . Jadi
1
0 .
a
c P , maka
ca> cb , jika
dan
Jika n N , makan> 0 .
Bukti:
yang
sama
menghasilkan
jika
suatu
a<0
maka
kontradiksi
(a)
a P . Jika
a0
maka
a P , maka
aP
atau
a =a . a P .
a2=(a)(a) P , jadi:
(a ) (a )=(1 )(1 ) a2
(1) a2
a2
Jadi kita simpulkan jika
a 0,
maka
a2 >0 .
1>0 .
(b)
Karena
(c)
n=1
adalah benar (b). Jika kita menganggap pernyataan itu benar untuk
bilangan asli
k , maka
k P
1 P
dan karena
maka
k +1 P
2.1.9 Teorema
n>0 .
Bukti:
Misalkan
mengambil
dengan
2.1.10
(i)
(ii)
a<
0< 0 <a
untuk setiap
a=0
Teorema
a>0 .
yaitu
1
0 = a , kita mempunyai
2
bertentangan dengan
bahwa
kontradiksi
>0
Kemudian
jika
kita
Bukti:
(i)
ab> 0
a<0 . Jika
atau
(ii)
b=0
atau
menyebabkan
maka
a>0
a0
b 0 , karena jika
dan
1
> 0 , sehingga
a
maka
( 1a )(ab)<0
b=
a>0
( 1a )(ab)<0
b=
2.1.11
Akibat
(i)
(ii)
Ketidaksamaan (inequalities)
Selanjutnya, akan ditunjukkan bagaimana sifat urutan dapat digunakan untuk menyelesaikan
suatu ketaksamaan. Perhatikan contoh di bawah ini.
2.1.12 Contoh-contoh
Jawab:
Jadi
3
2
A= x R : x
3
2
2
(b) Tentukan himpunan B :={ x R : x + x >2 }
Jawab:
Diketahui
xB
dan
x 2+ x >2 .
x 2+ x >2 x 2 + x2>0
( x1 ) ( x +2)> 0
5
x sedemikian sehingga 2 x +3 6 .
x1>0
hanya jika
dan
x> 1 dan
x< 1 dan
x1<0
dan
yang terpenuhi
x<2 .
C := x R :
Jawab:
Diketahui
xR
dan
2 x +1
<1
x +2
2 x +1
<1
, maka:
x +2
2 x +1
2 x +1
<1
1<0
x +2
x+2
2 x +1 x+2
<0
x +2 x+2
2 x +1x 2
<0
x +2
2 x x+12
<0
x +2
x1
<0
x+ 2
x1<0
hanya jika
x< 1 dan
pernah terpenuhi.
Jadi kita simpulkan C={ x R :2< x <1 }
2.1.13 Contoh-contoh
dan
2
2
(1 ) a b a b a b .
x1>0
dan
x> 1 dan
x<2
yang tidak
(b) Jika
dan
1
(a+ b)
2
mean) adalah
ab .
a>0, b>0
dan
a>0, b>0
dan
a b , maka
a b . Akan
a , Jadi (2)
menjadi sebuah persamaan. Pada pembuktian ini bahwa (2) berlaku untuk
a>0, b> 0 .
a>0, b> 0
dan
1
ab< ( a+b) . Selanjutnya,
2
4 ab=
dimana:
ab
bahwa a=b .
Catatan: Ketidaksamaan umum rata-rata aritmatika-geometri untuk bilangan real
positif yaitu
(3)
a1 , a2 , a3 ,. . . ,a n
adalah:
a1 a2 .. . an
a1=a2=. . .=a n
(4)
.
n=1
adalah hasil
persamaan, jadi pernyataan tersebut benar dalam kasus ini. Selanjutnya, kita
asumsikan bahwa kebenaran dari pertidaksamaan (4) untuk
dibuktikan untuk
k N
1+ x> 0 adalah:
1+ x
1+ x
(1+ kx ) ( 1+ x )
1+ ( k +1 ) x+ k 2
8
dan akan
1+ x
dan
1+ ( k +1 ) x
Jadi, ketidaksamaan (4) terbukti untuk
untuk semua n N .
2.1.14 Contoh Soal
1. Jika a b dan c <d . Buktikan a+ c<b +d .
Penyelesaian:
( b+ d ) ( a+c )=
Jadi kita simpulkan bahwa b+ d> a+c atau a+ c<b +d
2. Jika a b dan c d . Buktikan a+ c b+d .
(Terbukti)
Penyelesaian:
( b+ d ) ( a+c )=
Jadi kita simpulkan bahwa b+d a+c atau a+ c b+d
3. Jika a<b dan c <d . Buktikan ad +bc <ac +bd .
Penyelesaian:
(Terbukti)
(ba)(dc)
Jadi kita simpulkan bahwa ad +bc <ac +bd .
(Terbukti)
2
2
4. Jika a , b R . Tunjukkan a +b =0 a=0 dan b=0 .
Penyelesaian:
2
2
Akan dbuktikan a +b =0 a=0 dan b=0 .
Bukti:
() . Jika a2 +b 2=0 a=0 atau b=0 .
2
Andaikan a 0 atau b 0 . Maka a =a a 0
atau b =b b 0 sehingga:
a2 +b 2 0
() . Jika a=0 dan b=0 a2 +b 2=0 . Maka
a=b=0 , sehingga:
a2 +b 2=a a+b b
0 0+ 0 0
0
a2 +b 2=0 .
x , sedemikian sehingga
(Terbukti)
2
x >3 x +4
Penyelesaian:
Akan dibuktikan untuk
x >3 x +4 .
Bukti:
x 2>3 x +4 x 23 x4> 0
( x +1)( x4)>0
Misalkan
x A , sehingga
x4 >0 . Jadi
x>1
dan
x> 4
10
x+ 1> 0
dan
x> 4 .
Kasus (ii)
dan
x+ 1< 0
hanya
dan
jika
x4 >0 . Jadi
x<1 .
Dari
x<1
kedua
dan
kasus
x< 4
dapat
bahwa
Penyelesaian:
1
= (ab)
(a) Andaikan a<b . Pilih 0 2
. Maka:
1
b+ 0=b+ (ab)
2
1
1
a+ b
2
2
1
1
a+ a
2
2
a
Hal ini bertentangan dengan a b+ . Jadi haruslah a b .
(b) Dalam kasus a=b maka akan diperoleh pernyataan yang salah sehingga tidak
mengikuti a<b .
DAFTAR PUSTAKA
Bartle, Robert G. 2000. Introduction To Real Analysis (Third Editon). USA: John
Willey and Sons
Riyanto, M. Zaki. 2008. PengantarAnalisi Real I (Diktat Kuliah). Yogyakarta:
UGM
https://www.scribd.com/doc/39722817/Analisis-Real-1-Dr-St-Budi-Waluya.
(Diakses tanggal 9 Oktober 2016)
http://www.slideshare.net/UchazhuSecondly/analisis-reallengkapa1c-38802739
(Diakses tanggal 9 Okbober 2016)
11