Anda di halaman 1dari 21

1

FUNGSI PEMBANGKIT PARTISI


3
BILANGAN BULAT 5
KELOMPOK GANJIL 7
Partisi Bilangan Bulat

Partisi bilangan bulat n yaitu suatu cara untuk


menuliskan n sebagai penjumlahan dari bilangan
bulat positif, yang mana urutan dari suku-suku
yang dijumlahkan tidak diperhatikan.
Partisi Bilangan Bulat

Contoh :
5 dapat dipartisi menjadi 7 bagian yaitu :
5 =5
= 4+1
= 3+2
= 3+1+1
= 2+2+1
= 2+1+1+1
= 1+1+1+1+1
Partisi Bilangan Bulat

.
Suatu permasalahan pada persamaan bilangan
bulat X1+X2+...+Xn= r dengan syarat tertentu pada
Xi dapat ditentukan solusinya dengan salah satu
caranya yaitu mendaftar semua solusinya
Partisi Bilangan Bulat

Contoh:
X1+X2=r , dengan syarat 0 ≤ X1≤ 1 dan 1 ≤ X2 ≤2

X1 X2 r
0 1 1
0 2 2
1 1 2
1 2 3

Hal ini berarti ada satu cara untuk memperoleh


jumlah dari X1 dan X2 adalah 1, ada dua cara
untuk memperoleh jumlah dari X1 dan X2 adalah
2, ada satu cara untuk memperoleh jumlah dari
X1 dan X2 adalah 3, dengan syarat X1 dan X2
yang sudah ditentukan.
Partisi Bilangan Bulat

Penyelesaian
. permasalahan tersebut dapat
dilakukan dalam perkalian polinomial yaitu

(X0+X1) (X1+X2) = X1 + X 2 + X 2 + X 3
= X1 + 2X2 + X3

Koefisien dari X pangkat r ini merupakan


banyaknya cara yang menghasilkan suatu jumlah
dari r.
• Partisi dari suatu bilangan bulat n, adalah suatu
cara menuliskan n sebagai jumlah dari bilangan
bulat positif dimana urutan tidak diperhatikan.

• Fungsi yang menunjukkan partisi dari suatu bilangan


bulat n dinotasikan dengan p(n).
• 2.1 Diagram Ferrer
Diagram ferrer merupakan cara untuk menunjukkan
partisi dengan titik-titik. Dalam diagram ini, kita
merepresentasikan partisi dengan kumpulan titik-titik
yang disusun dalam baris-baris dengan susunan
yang menurun, dimana masing-masing baris
merepresentasikan satu bilangan didalam partisi.
• Contohnya partisi dari 10 menjadi 5+3+1+1
ditunjukkan sebagai berikut:

5•••••

3•••

1•

1•
• Inti dari fungsi pembangkit ini biasanya kita sebut
dengan deret kuasa,
A x = σ∞ 2 + . . . dimana
𝑛 2
𝑎
𝑛=0 𝑛 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎 𝑥
koefisien dari xk, ak merepresentasikan banyaknya
cara kejadian k dapat terjadi.
• Salah satu contoh permasalahan partisi yaitu the
change-making problem.

• Ketika diminta untuk menentukan banyaknya cara


untuk membuat r sen uang yang di susun dari
pecahan uang logam yang bernilai 1 sen, bernilai 5
sen, bernilai 10 sen, dan 25 sen.
• Kita memandang permasalahan ini sama halnya
seperti menetukan solusi bilangan bulat dari
X1+X2+X3+X4 = r
• dengan X1=0,1,2,3,...; X2=0,5,10,...; X3=0,10,20,...;
X4=0,25,50,...
• X1 menyatakan jumlahnya dalam kelipatan 1 sen;
• X2 menyatakan jumlahnya dalam kelipatan 5 sen;
• X3 menyatakan jumlahnya dalam kelipatan 10 sen;
• X4 menyatakan jumlahnya dalam kelipatan 25 sen;
• Kita mempartisi r ke dalam setiap bagian yang
besarnya 1,5,10, atau 25. Dalam bagian ini, kita
mempertimbangkan permasalahan dimana r
dipartisi ke dalam bagian-bagian yang memuat
syarat-syarat yang pasti.
• Kita dapat memandang permasalahan diatas
sebagai the change making problem sebelumnya,
yang mana semua satuan sesuai dan memuat n.
Sehingga banyaknya partisi adalah jumlah solusi
bilangan bulat dari
• X1+X2+X3+...+Xi+...+Xn = r dengan Xi = 0,i,2i,3i, ...
• X1 menyatakan satu pasang/suku; X2 menyatakan
dua pasang/suku
• X3 menyatakan tiga pasang/suku; X4 menyatakan
empat pasang/suku
• Hal itu berarti bahwa fungsi pembangkitnya adalah
• (1 + x + x2 + x3 + ...) (1 + x2 + x4 +....) ...( 1 + xn + x2n +
x3n +...), dan banyaknya partisi dari bilangan r
adalah koefisien dari xr.
• Untuk mendapatkan fungsi pembangkit dari partisi
suatu bilangan, kita harus memperhatikan berapa
banyak bilangan satu, dua, tiga, dst yang muncul
dalam partisi tersebut. Dalam masing-masing partisi,
bilangan satu dapat muncul 0, 1, 2, . . . kali;
sehingga menghasilkan suatu faktor (1 + x + x2 + · ·
·) untuk fungsi pembangkitnya.
• Sama halnya bilangan 2 dapat muncul 0, 1, 2, . . .
kali; dan menghasilkan faktor (1+x2+x4+· · · ).
Selanjutnya kita dapat menentukan fungsi
pembangkit suatu partisi dari suatu bilangan bulat
yaitu:
• 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + · · · 1 + 𝑥 2 + 𝑥 4 +· · · (1 +
𝑥3 + 𝑥6 + · · · ) · · ·

• didapat:
1
1 − 𝑥 1 − 𝑥2 1 − 𝑥3 …
Contoh:
tentukan banyaknya partisi dari bilangan 4.
• Perhatikan bahwa 4 dapat dipartisi menjadi
beberapa bilangan sbb:

4 : 4; 3+1; 2+2; 2+1+1; 1+1+1+1


• Sehingga ada 5 cara dalam mempartisi 4
• Selanjutnya, menggunakan fungsi pembangkit
didapat:
1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 +. . . 1 + 𝑥 2 + 𝑥 4 +. . . 1 + 𝑥 3 +. . . (1
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai