Anda di halaman 1dari 48

MACAM-MACAM GRAPH

8.5 Derajat/Degree Suatu Titik


Sebuah titik dalam grap dapat mempunyai 1 (satu) atau lebih rusuk yang incident
padanya atau tidak ada satupun rusuk yang incident padanya.
Derajat suatu titik adalah banyaknya rusuk yang incident pada titik tersebut. Titik
ganjil adalah berderajat yang ganjil. Titik genap adalah berderajat yang genap.
Contoh:
Tentukan derajat tiap – tiap titik dalam graf pada gambar di bawah ini !

Penyelesaian :
 d(v1) = 4 karena garis yang berhubungan dengan v1 adalah e2, e3 dan loop e1
yang dihitung dua kali.
 d(v2) = 2 karena garis yang berhubungan dengan v2 adalah e2 dan e3.
 d(v3) = d(v5) = 1 karena garis yang berhubungan dengan v3 dan v5 adalah e4.
 d(v4) = 2 karena garis yang berhubungan dengan v4 adalah loop e5 yang
dihitung 2 kali.
 d(v6) = 0 karena tidak ada garis yang berhubungan dengan v6.
Dan derajat total dari graf tersebut adalah :
d(
Jadi, tottal derajatnya 10

8.6 Titik Potong Graph (Cut Point)


Sebuah graph dapat dipotong pada sebuah atau lebih titiknya, jika suatu titik
dalam sebuah gtaph dinyatakan sebagai titik potong, maka titik tersebut dan semua
rusuk yang incident pada titik itu dihilangkan
Contoh :
Bila titik - titik B dan C pada contoh graph diatas dinyatakan sebagai cut
point, maka terjadi graph baru seperti dibawah ini :

8.7 Ukuran Secara Grafikal


Sebuah graph dapat kita pelajari melalui ukuran grafisnya, yang meliputi:
1. Jumlah rusuk
2. Jumlah titik
3. Derajat titk
4. Titik potong
Dua buah graph yang mempunyai ukuran-ukuran grafis sama disebut
Contoh :

dan isomorphis, ukuran grafisnya sama dan berkorespondensi 1 – 1 antara titik –


titik dan rusuk – rusuk yaitu :
Titi – titik Rusuk – rusuk

A–F

B–I

C–E

D–H
8.8 Matrik Graph
Sebuah graph dapat kita sajikan dalam bentuk matrik, yaitu :
a. Matrik titik
b. Matrik rusuk
c. Matrik titik – rusuk
Contoh :
Nyatakanlah graph dibawah ini dalam bentuk matrik titik, rusuk dan titik rusuk.

Matrik titik dari graph diatas adalah matrik 7 X 7, karena graph diatas mempunyai 7
buah titik.

Cara mengisi elemen – elemen matrik :


 Baris 1 kolom 1, dari A ke A = 0
 Baris 1 kolom 2, dari A ke B = 1, titik A dan B terhubung oleh sebuah rusuk
 Baris 4 kolom 4, dari D ke D = 2, titik D mempunyai loop
 Baris 5 kolom 6, dari E ke F = 2, titik E dan F terhubung oleh 2 buah rusuk
dan
 Baris 7 kolom 1, dari I ke A = 0, titik I dan A tidak terhubung oleh sebuah
rusuk
Matrik rusuk graph diatas adalah matrik 11 X 11, karena graph diatas mempunyai
11 rusuk

Cara mengisi elemen – elemen matrik :


Bila sebuah rusuk bertemu dengan rusuk yang lain disebuah titik maka
elemen matriknya = 1,bila tidak bertemu di satu titik maka elemen matriknya = 0.
Matrik titik – rusuk dari graph diatas adalah matrik 7 X 11 karena grapnya
tersebut memiliki 7 titik dan 11 rusuk.

Cara mengisi elemen – elemen matrik :


Bila sebuah rusuk bertemu dengan sebuah titik maka nilai elemen matrik = 1,
bila tidak bertemu nilai elemenmatrik bernilai = 0
Contoh soal dan penyelesaianya
1.

1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G1 G2 G3
Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu

Contoh 1. Pada Gambar 2, G1 adalah graf dengan


V = { 1, 2, 3, 4 } E = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) }

G2 adalah graf dengan


V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4) }
= { e 1 , e 2 , e3 , e 4 , e 5 , e 6 , e 7 }

G3 adalah graf dengan


V = { 1, 2, 3, 4 }
E = { (1, 2), (2, 3), (1, 3), (1, 3), (2, 4), (3, 4), (3, 4), (3, 3) }
= { e 1, e 2, e 3, e 4 , e 5, e 6, e 7 , e 8}

1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4

G1 G2 G3
Gambar 2. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu

 Pada G2, sisi e3 = (1, 3) dan sisi e4 = (1, 3) dinamakan sisi-


ganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi
ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul 1
dan simpul 3.

 Pada G3, sisi e8 = (3, 3) dinamakan gelang atau kalang (loop)


karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama.
2. Untuk setiap graf berikut, tentukan
a) himpunan titiknya
b) himpunan sisinya

JAWAB :
(Jawaban a)
V(G_1) = \{a, b, c, d \}
V(G_2) = \{u, v, w, x, y\}
V(G_3) = \{1, 2, 3, 4, 5, 6\}

(Jawaban b)
E(G_1) = \{ab, ac, bc, ad, bd, cd\}
E(G_2) = \{xy, xw, xu, vy, uw, uy, vu, vu\}
E(G_3) = \{12, 22, 23, 24, 25, 26, 45, 46\}

Nama
a. Ani Lestari
b. Mustika Sri Utami
c. Putri Rindityasari
APLIKASI GRAF

Kata-Kata Motivasi
“Musuh terbesar dalam hidup adalah malas. Jika kamu bisa mengalahkannya maka kamu
bisa mengalahkan apapun selain itu”.

“Harta paling berharga adalah sabar, teman paling setia adalah amal, dan ibadah paling
indah adalah ikhlas”.

Apersepsi (mengingat materi lalu)


Pengertian Graf (Graph)
Definisi 5.1
Sebuah graf adalah diagram yang terdiri dari titik-titik yang disebut simpul,
sepasang-sepasang dihubungkan oleh ruas garis yang disebut rusuk, masing-masing
rusuk menghubungkan tepat dua simpul. Sebuah graf G dengan simpul V dan rusuk
E dinotasikan dengan G(V,E).

A. Macam-Macam Graph
Macam-macam graph dilihat dari stukturnya ada 6 macam graph, yaitu:
1. Multigraph
Multigraph adalah graph yang mempunyai satu atau lebih pasangan rusuk ganda
yang menghubungkan 2 buah titiknya.

Contoh:

Titik A dan C dihubungkan oleh 2 buah rusuk, e1 dan e2, demikian


juga titik B dan D dihubungkan oleh rusuk e4 dan e6.
2. Pseudograph
Pseudograph adalah graph yang memiliki satu atau lebih pasang
rusuk ganda yang menghubungkan 2 buah titiknya (multigraph) dan
memiliki satu atau lebih loap pada titiknya.
Contoh:

Graph di atas selain memiliki rusuk ganda juga memiliki dua


buah loap dititik B dan E. Loap adalah rusuk yang ujungnya
hanya memiliki sebuah titik.

3. Trivialgraph
Trivialgraph adalah graph yang hanya terdiri dari satu titik.

4. Graph lengkap
Graph lengkap adalah graph yang setiap titiknya terhubung dengan
semua titik yang lain dengan hanya satu rusuk.
Contoh:

5. Graph teratur
Graph teratur adalah graph yang setiap titiknya mempunyai sejumlah
incident rusuk yang sama.
Contoh:

6. Bipartitegraph
Bipartitegraph adalah graph yang titik-titiknya dapat dikelompokkan
menjadi dua, titik-titik dalam satu kelompok tak terhubung dan titik-
titik antar kelompok terhubung lengkap.
Contoh:

Dilihat dari lintasannya ada 3 macam graph, yaitu:


1. Traversable graph
Traversable graph adalah graph yang semua rusuk-rusuknya dapat
dilalui masing-masing sekali atau graph yang dapat digambar tanpa
mengangkat pensil.
Contoh:

Teori Euler:
Semua graph terhubung yang mempunyai titik ganjil maksimum dua
adalah traversable.
Traversable lintasannya selalu dimulai dari titik ganjil pertama dan
diakhiri pada titik ganjil kedua.
Titik ganjil adalah titik dimana rusuk yang incident/bertemu dengan
titik tersebut berjumlah ganjil.

2. Eulerian graph
Eulerian graph adalah graph yang semua rusuknya dapat dilalui
masing-masing sekali dan memiliki lintasan tertutup, artinya titik
awal sama dengan titik akhir.
Contoh:

3. Hameltonian graph
Hameltonian graph adalah graph yang semua titik-titiknya dapat
dilalui masing-masing sekali dan mempunyai lintasan tertutup,
artinya titik awal sama dengan titik akhir.
Contoh:

B. Koneksitas
Hubungan atau lintasan antar titik dalam sebuah graph dapat dibedakan manjadi
beberapa jenis, yaitu:
1. Walk
Walk adalah lintasan dari suatu titik ke titik yang lain.
Contoh:
Misalkan titik mewakili kota dan rusuk mewakili jalan, maka dari Jakarta ke
Bogor kita dapat membuat banyak walk, yaitu:
Jakarta – Jagorawi – Bogor
Jakarta – Tangerang – Bogor
Jakarta – Cikampek – Bandung – Bogor dan lain-lain.

2. Closed Walk
Closed Walk adalah walk yang titik awal sama dengan titik akhir
Contoh:
Jakarta – Cikampek – Jakarta
Jakarta – Jagorawi – Bogor – Tangerang – Bogor – Jagorawi – Jakarta dan lain-
lain.

3. Trail
Trail adalah walk yang semua rusuknya berlainan, artinya yang kita perhatikan
adalah lintasannya.
Contoh:
Jl. Borobudur – Jl. Prambanan – Jl. Mendut
Jl. Merdeka Barat – Jl. M.H. Thamrin – Jl. Sudirman dan lain-lain.

4. Path
Path adalah walk yang semua titiknya berlainan, artinya yang kita perhatikan
kotanya.
Contoh:
Jakarta – Cikampek – Purwakarta
Jakarta – Bogor – Cianjur – Bandung dan lain-lain.

5. Cycle
Cycle adalah path yang tertutup, artinya titik awal sama dengan titik akhir.
Contoh:
Jakarta – Tangerang – Bogor – Jakarta
Jakarta – Cikampek – Padalarang – Cianjur – Bogor – Jakarta. dan lain-lain.
6. Girth
Girth adalah cycle terpendek dari cycle-cycle yang dimiliki oleh sebuah graph.

Contoh:

Graph di atas mempunyai banyak cycle, tetapi ada satu yang terpendek yang
disebut girth, yaitu CGFC, panjangnya 3 (banyak rusuk yang membentuk cycle)

7. Circumference
Circumference adalah cycle terpanjang dari cycle-cycle yang dimiliki oleh sebuah
graph.
Contoh:
Dari contoh graph ( 6 ) diatas, A B C G F E D A adalah circum ference dengan
panjang = 7. (banyaknya rusuk yang membentuk cycle)

C. Berkaitan dengan Jarak


Dalam sebuah graph, mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan jarak penting, antara
lain untuk menentukan jari-jari, diameter, sentral, dan pusat graph. Jarak antara dua
titik adalah walk yang semua titiknya berlainan dan mempunyai lintasan terpendek.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan jarak, yaitu:
1. Eksentrisitas suatu titik (e(u))
Eksentrisitas suatu titik adalah jarak terpanjang suatu titik terhadap semua titik
dalam sebuah graph.
2. Jari - jari graph (r(G))
Jari-jari adalah eksentrisitas titik yang terkecil dalam sebuah graph.
3. Diameter graph (d(G))
Diameter graph adalah eksentrisitas titik yang terbesar dalam sebuah graph.
4. Titik sentral graph
Titik sentral graph adalah titik-titik simpul yang nilai eksentrisitasnya sama
dengan nilai jari-jarinya.
5. Pusat graph
Pusat graph adalah himpunan titik-titik yang nilai eksentrisitasnya sama dengan
nilai jari-jarinya.
Contoh:

Jarak A–B=1

A–C=2

A–D=2

A–E=1

A–F=2

A–H=3

A–I =4

Jadi eksentrisitas titik A = e (A) = 4

e (A) = 4

e (B) = 3

e (C) = 4

e (D) = 4

e (E) = 3

e (F) = 2

e (H) = 3

e (I) = 4

Jadi jari-jari graph = r (G) = 2, d (G) = 4.


Titik sentral graph adalah titik F.
Pusat graph adalah {F}
D. Graf Euler (Eulerian Graph)
Graf euler adalah graf yang semua rusuknya dapat dilalui masing-masing sekali
dan memiliki lintasan tertutup, artinya titik awal sama dengan titik akhir.

Definisi 5.4.1 Lintasan Euler dan Sirkuit Euler


Lintasan Euler pada suatu graf G adalah suatu lintasan yang melewati setiap edge
pada graf G tepat satu kali.
Sirkuit Euler pada suatu graf G adalah suatu sirkuit yang melewati setiap edge pada
graf G tepat satu kali.

Lintasan Euler melewati setiap edge dari graf tepat satu kali. Bila lintasan Euler
tersebutkembali ke verteks asal maka lintasan tertutup tersebut dinamakan sirkuit
Euler. Graf yang mempunyai sirkuit Euler disebut graf Euler ( Eulerian graf ).
Sedangkan graf G hanya memiliki lintasan Euler dinamakan graf semi-Euler (semi-
Eulerian graf).

Contoh 5.4.1

Lintasan Euler pada graf : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

Teori Euler
Bila sebuah graf semua titiknya genap maka graf tersebut mempunyai lintasan euler.
Karena graf euler dapat digambarkan tanpa mengangkat pensil maka euler graf juga
merupakan traversable graf.
Contoh 5.4.2

(a) dan (b) merupakan graf semi-Euler,


(c) dan (d) merupakan graf Euler,
(e) dan (f) bukan merupakan graf semi Euler atau graf Euler.

Lintasan Euler pada graf (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1


Lintasan Euler pada graf (b) : 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3
Sirkuit Euler pada graf (c) : 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1
Sirkuit Euler pada graf (d) : a, c, f, e, c, b, d, e, a, d, f, b, a
Graf (e) dan (f) tidak mempunyai lintasan maupun sirkuit Euler

Teorema-Teorema
Teorema 5.4.1
Jika suatu graf tak berarah terhubung G terdapat sirkuit Euler maka setiapverteks di
dalam graf G tersebut berderajat genap.

Bukti
Dipunyai bahwa dalam suatu graf G yang terdapat sirkuit Euler yang berawal dari
suatu verteks, misal a, dan akan berakhir di a. Ini berarti bahwa ada edge awal dan edge akhir
dari sirkuit yang memberikan kontribusi pada jumlahan derajat dari a sebanyak dua.
Sedangkan untuk verteks lain b, yang bukan verteks awal atau akhir dari sirkuit, yang
dilalui sirkuit, ada edge menuju b dan edge keluar b. Ini mengakibatkan derajat dari
verteks tersebut bertambah dua (genap). Karena setiap edge pada graf G harus dilalui
oleh sirkuit Euler dan setiap edge yang dilalui derajatnya bertambah dua (genap),
maka setiap verteks akan berderajat genap.
Teorema 5.4.2
Jika setiap verteks di dalam suatu graf tak berarah terhubung G berderajat
genap maka pada graf G terdapat sirkuit Euler.

Teorema 5.4.3
Untuk suatu graf tak berarah terhubung G merupakan graf semi Euler (terdapat
lintasan Euler) jika dan hanya jika di dalam graf G tersebut terdapat tepat duaverteks
berderajat ganjil.

Teorema 5.4.4
Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan
setiap verteks memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama. G memilki lintasan
Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap verteks memilki derajat-masuk dan
derajat-keluar sama kecuali dua verteks, yang pertama memiliki derajat-keluar satu
lebih besar dari derajat-masuknya, dan yang kedua memilki derajat-masuk satu lebih
besar dari derajat-keluarnya.

Latihan Soal

1. Tentukan lintasan euler yang diawali V3 !

2. Tentukan bentuk sirkuit Euler berikut!


3. Perhatkan gambar berikut!

a. Adakah lintasan Euler-nya?


b. Adakah sirkuit Euler-nya?

4. Tentukan sirkuit Euler graf berikut!

5. Apakah ada graf sederhana yang mempunyai barisan derajat (1, 2, 3, 4)? Jika
tidak, berikan alasannya!

6. Perhatikan graf G berikut!


Carilah:
a) Sebuah jalan tertutup dengan panjang 9
b) Sebuah trail terbuka dengan panjang 9
c) Sebuah trail tertutup dengan panjang 7
d) Sebuah lintasan (path) dari simpul a ke n
e) Panjang sikel terpanjang dalam G

7. Disebuah pulau terdapat 10 kota, dimana kota-kota tersebut dihubungkan dengan


ruas-ruas jalan. Ada dua kota yang terhubung. Ada juga yang tidak. Suatu rute
yang dimulai dari suatu kota, mengunjungi tepat 8 dari 9 kota lainnya masing-
masing sekali dan kembali ke kota awal dinamakan rute wisata. Tentukan ruas
jalan minimal yang perlu untuk dibuat, sehingga apabila diberikan sembarang
kota di pulau tersebut ada rute wisata yang tidak melewati kota tersebut!

Pembahasan
1. Lintasan :
Sirkuit :

2. Sirkuit Euler :
a. Sirkuit Euler : 1, 2, 6, 3, 2, 4, 1, 3, 5, 6, 4, 5, 1 atau
b. Sirkuit Euler : 1, 5, 3, 1, 2, 6, 4, 5, 6, 3, 2, 4, 1 atau
c. Sirkuit Euler : 1, 2, 3, 6, 2, 4, 6, 5, 3, 1, 5, 4, 1

3. Pennyelesaian:
a. Ada, lintasan Euler : a, b, c, d, e, f, g, b, d, f, a, g
b. Tidak ada sirkuit Euler

4. Sirkuit Euler : 1, 2, 3, 1, 12, 11, 1, 10, 11, 13, 12, 3, 13, 14, 3, 4, 14, 15, 4, 5, 6, 4,
16, 15, 13, 22, 15, 17, 16, 6, 17, 18, 6, 7, 18, 19, 17, 22, 11, 21, 22, 19, 7, 8, 9, 7,
20, 19, 21, 20, 9, 21, 10, 9, 1.

5. Tidak ada. Misalkan titik graf itu adalah a, b, c, dan d. Katakanlah d merupakan
titik berderajat 4. Graf yang terbentuk bukan graf sederhana karena hanya ada 3
sisi yang ditarik dari d ke titik lain (a, b, c), sehingga 1 sisi lainnya pastilah akan
menjadi bagian dari sisi rangkap atau loop di titik itu.

6. Penyelesaian:
a. Jalan tertutup dengan panjang 9 adalah jalan dengan barisan titik
i~c~d~e~m~l~d~k~c~i
b. Trail terbuka dengan panjang 9 adalah jalan dengan barisan titik
a~g~b~h~j~i~c~k~d~e
c. Trail tertutup dengan panjang 7 adalah jalan dengan barisan titik
c~d~e~m~l~d~k~c
d. Lintasan (path) dari a ke n adalah jalan dengan barisan titik
a~g~b~i~c~d~e~n
e. Panjang sikel terpanjang dalam G adalah 4. Salah satu sikel yang
panjangnya demikian adalah jalan dengan barisan titik g~b~i~j~g.

7. Graph sebuah pulau dengan 10 kota:

Rute wisata di mulai dari kota 1 melewati 8 kota lainya. Kecuali kota 7. Ruas
jalan yang di butuhkan ada 9 ruas jalan. Antara lain:
R1 : 1-2 R4 : 4-5 R7 : 8-9
R2 : 2-3 R5 : 5-6 R8 : 9-0
R3 : 3-4 R6 : 6-8 R9 : 0-1
Penyusun:
1. Azizah 1600006123
2. Endang Mulyani 1600006125

APLIKASI GRAF

Kata-kata Motivasi
“Genggamlah bumi sebelum bumi menggenggam anda, pijaklah bumi sebelum bumi
memijak anda, maka perjuangkanlah hidup ini sebelum anda memasuki perut bumi.”
Apersepsi (mengingat materi minggu lalu)
Beberapa Aplikasi Graph
 Lintasan terpendek (shortest path)
 Persoalan pedagang keliling (travelling salesperson problem)
 Persoalan tukang pos Cina (chinese postman problem)
 Pewarnaan graf (graph colouring)

 Persoalan Pedagang Keliling (travelling salesperson problem (TSP)


Nama lain : Persoalan:
Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota. Tentukan sirkuit terpendek yang
harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal dan
menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali lagi ke kota asal keberangkatan.
==> menentukan sirkuit Hamilton yang memiliki bobot minimum.

Aplikasi TSP:
1. Pak Pos mengambil surat di kotak pos yang tersebar pada n buah lokasi di
berbagai sudut kota.
2. Lengan robot mengencangkan n buah mur pada beberapa buah peralatan mesin
dalam sebuah jalur perakitan.
3. Produksi n komoditi berbeda dalam sebuah siklus.
Jumlah sirkuit Hamilton di dalam graf lengkap dengan n simpul: (n – 1)!/2.

a 12 b

5 9
10 8

d 15 c

Graf di atas memiliki (4 – 1)!/2 = 3 sirkuit Hamilton, yaitu:

a 12 b a 12 b a b

5 9 5 9
10 8 10 8

d 15 c d 15 c d c

I1 = (a, b, c, d, a) atau (a, d, c, b, a) bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45


I2 = (a, c, d, b, a) atau (a, b, d, c, a) bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
Sirkuit Hamilton terpendek: I3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) bobot = 10 + 5 + 9 + 8
= 32.
Jika jumlah simpul n = 20 akan terdapat (19!)/2 sirkuit Hamilton atau sekitar 6  1016
penyelesaian.

 Persoalan Tukang Pos Cina (Chinese Postman Problem)


Dikemukakan oleh Mei Gan (berasal dari Cina) pada tahun 1962.
Persoalan : seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang jalan di
suatu daerah. Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya supaya ia melewati setiap
jalan tepat sekali dan kembali lagi ke tempat awal keberangkatan?
 menentukan sirkuit Euler di dalam graf
B 8 C
2 8 1
4
A 3 4 D
6 2
F 5 E
Lintasan yang dilalui tukang pos: A, B, C, D, E, F, C, E, B, F, A.
Jika graf yang merepresntasikan persoalan adalah graf Euler, maka sirkuit Eulernya
mudah ditemukan.
Jika grafnya bukan graf Euler, maka beebrapa sisi di dalam graf harus dilalui lebih dari
sekali.
Jadi, pak pos harus menemukan sirkuit yang mengunjungi setiap jalan paling sedikit
sekali dan mempunyai jarak terpendek.
Persoalan tukang pos Cina menjadi:
Seorang tukang pos akan mengantar surat ke alamat-alamat sepanjang jalan di suatu
daerah. Bagaimana ia merencanakan rute perjalanannya yang mempunyai jarak terpendek
supaya ia melewati setiap jalan paling sedikit sekali dan kembali lagi ke tempat awal
keberangkatan?

 Pewarnaan Graf
Ada dua macam: pewarnaan simpul, dan pewarnaan sisi (hanya dibahas perwarnaan
simpul)
Pewarnaan simpul : memberi warna pada simpul-simpul graf sedemikian sehingga dua
simpul bertetangga mempunyai warna berbeda.

merah biru

kuning kuning
kuning

biru merah

 Aplikasi pewarnaan graf : mewarnai peta.


Peta terdiri atas sejumlah wilayah. Wilayah dapat menyatakan kecamatan, kabupaten,
provinsi, atau negara. Peta diwarnai sedemikian sehingga dua wilayah bertetangga
mempunyai warna berbeda.
Nyatakan wilayah sebagai simpul, dan batas antar dua wilayah bertetangga sebagai sisi.
Mewarnai wilayah pada peta berarti mewarnai simpul pada graf yang berkoresponden.
Setiap wilayah bertetangga harus mempunyai warna berbeda  warna setiap simpul
harus berbeda.

1 1 1
2 2 2

3 3 3
4 4
4
8 5 8 5 8 5

7 6 7 6 7 6

(a) (b) (c)

1 merah 2 kuning 1 merah 2 kuning

biru 3 jingga biru 3 merah


ungu ungu
4 4
hijau
8 5 kuning
8 5

putih kuning
7 6 7 6
hitam merah

(d) (e)

Gambar 8.72
(a) Peta
(b) Peta dan graf yang merepresentasikannya,
(c) Graf yang merepresentasikan peta,
(d) Pewarnaan simpul, setiap simpul mempunai warna berbeda,
(e) Empat warna sudah cukup untuk mewarnai 8 simpul
Bilangan kromatik: jumlah minimum warna yang dibutuhkan untuk mewarnai peta.
Simbol: (G).
Suatu graf G yang mempunyai bilangan kromatis k dilambangkan dengan (G) = k.
Graf di bawah ini memiliki (G) = 3.

merah biru

kuning kuning
kuning

biru merah

Graf kosong Nn memiliki (G) = 1, karena semua simpul tidak terhubung, jadi untuk
mewarnai semua simpul cukup dibutuhkan satu warna saja.
Graf lengkap Kn memiliki (G) = n sebab semua simpul saling terhubung sehingga
diperlukan n buah warna.
Graf bipartit Km,n mempunyai (G) = 2, satu untuk simpul-simpul di himpunan V1 dan
satu lagi untuk simpul-simpul di V2.
Graf lingkaran dengan n ganjil memiliki (G) = 3, sedangkan jika n genap maka (G) =
2.
Sembarang pohon T memiliki (T) = 2.
Untuk graf-graf yang lain tidak dapat dinyatakan secara umum bilangan kromatiknya.
 Perkembangan teorema pewarnaan graf:
TEOREMA 1. Bilangan kromatik graf planar  6.
TEOREMA 2. Bilangan kromatik graf planar  5.
TEOREMA 3. Bilangan kromatik graf planar  4.
Teorema 4 berhasil menjawab persoalan 4-warna (yang diajukan pada abad 19) :
dapatkah sembarang graf planar diwarnai hanya dengan 4 warna saja?
Jawaban dari persoalan ini ditemukan oleh Appel dan Haken yang menggunakan
komputer untuk menganalisis hampir 2000 graf yang melibatkan jutaan kasus.
 Aplikasi lain pewarnaan graf : penjadwalan.
Misalkan terdapat delapan orang mahasiswa (1, 2, …, 8) dan lima buah mata kuliah
yang dapat dipilihnya (A, B, C, D, E). Tabel berikut memperlihatkan matriks lima
mata kuliah dan delapan orang mahasiswa. Angka 1 pada elemen (i, j) berarti
mahasiswa i memilih mata kuliah j, sedangkan angka 0 menyatakan mahasiswa i
tidak memilih mata kuliah j.
A B C D E

1 0 1 0 0 1

2 0 1 0 1 0

3 0 0 1 1 0

4 1 1 0 0 0

5 0 1 0 1 0

6 0 0 1 1 0

7 1 0 1 0 0

8 0 0 1 1 0

Berapa paling sedikit jumlah hari yang dibutuhkan untuk jadwal ujian tersebut
sedemikian sehingga semua mahasiswa dapat mengikuti ujian mata kuliah yang
diambilnya tanpa bertabrakan waktunya dengan jadwal ujian kuliah lain yang juga
diambilnya?
Penyelesaian:
simpul  mata kuliah
sisi  ada mahasiswa yang mengambil kedua mata kuliah (2 simpul)

A merah A

biru E
E
B B merah

merah
biru
D
D C

(a) (b)

Gambar 8.74. (a) Graf persoalan penjadwalan ujian 5 mata kuliah untuk 8 orang
mahasiswa
(b) Hasil pewaranan pada simpul-simpul graf
 Bilangan kromatik graf pada Gambar 8.75 adalah 2.
 Jadi, ujian mata kuliah A, E, dan D dapat dilaksanakan bersamaan,
Sedangkan ujian mata kuliah B dan C dilakukan bersamaan tetapi pada waktu yang
berbeda dengan mata kuliah A, E, dan D.

Latihan Soal
1. Sebuah departemen mempunyai 6 kelompok kerja yang setiap bulannya masing-
masing selalu mengadakan rapat satu kali. Keenam kelompok kerja dengan
masing-masing anggotanya adalah: K1 = {Amir, Budi, Yanti}, K2 = {Budi, Hasan,
Tommy}, K3 = {Amir, Tommy, Yanti}, K4 = {Hasan, Tommy, Yanti}, K5 = {Amir,
Budi}, K6 = {Budi, Tommy, Yanti}. Berapa banyak waktu rapat berbeda yang
harus direncanakan sehingga tidak ada anggota kelompok kerja yang dijadwalkan
rapat pada waktu yang sama. Gambarkan graf yang merepresentasikan persoalan
ini lalu (jelaskan sisi menyatakan apa, simpul menyatakan apa) tentukan jumlah
waktu rapat ini.
Penyelesaian :

K6 putih

K1 hijau
k4 merahK5merah
k2 biru
k3 pink

Merah Putih Hijau Biru Pink


K4 K6 K1 K2 K3
K5

Sisi menyatakan kelompok yang mempunyai anggota yang sama


Simpul menyatakan kelompok
Jumlah waktu rapat = bilangan kromatik = 5
Sumber :
Khasanah, U. & Fitriyani, H. (2012). MATEMATIKA DISKRET. Yogyakarta:
JPMIPA FKIP Universitas Ahmad Dahlan.
2. Sekolah “Harapan Bangsa” merencanakan seminar pendidikan matematika bagi
anak-anak. Ada enam pembicara tampil dalam kesempatan yang berbeda.
Kegiatan tersebut akan memakan waktu terlalu lama. Akan tetapi juga tidak
diharapkan pembicara-pembicara tertentu tampil pada saat yang bersamaan.
Pimpinan sekolah menghendaki seminar ini berlangsung tidak lebih dari empat
babak. Bagaimanakah kegiatan ini dijadwalkan jika pembicara-pembicara yang
sebaiknya tidak tampil pada saat yang bersamaan ditandai dengan “*” pada tabel
berikut.

Nama Pembicara A B C D E F
A * *
B * * *
C * *
D
E *

Penyelesaian :
Setiap pembicara diwakili oleh sebuah titik. Setiap sisi mencerminkan dua
pembicara tidak diharapkan tampil pada saat yang bersamaan. Jadi rumusan
persoalan graphnya ialah memperlihatkan bahwa bilangan kromatik graphnya
tidak lebih dari 4. Berikut tabel yang menunjukkan hubungan antara titik, derajat
titik, dan warna.

Titik B C D E F A
Derajat 0
4 4 3 3 2
Titik
Warna (1) (2) (3) (4) (3) (1)

E(3) C(2)
A(3)
D(1)
B(1) F(4)

Angka mewakili warna yang diberikan kepada titik graph. Warna-warna ini
mewakili babak pembicara tampil di forum. Dari gambar itu dapat diamati bahwa
titik-titik graphnya dapat diwarnai dengan sekurang-kurangnya 4 warna. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut dapat diselesaikan dalam empat babak.
SUMBER : Pewarnaan Graph- Direktori File UPI (file.upi.edu)
Penyusun
1. Bella Putri Herawati (1600006022)
2. Ninda Prisca Ayu Maharani (1600006023)
POHON/TREE

Pendahuluan
Teori graf atau teori grafik dalam matematika dan ilmu komputer adalah cabang
kajian yang mempelajari sifat-sifat "graf" atau "grafik". Ini tidak sama dengan
"Grafika". Secara informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang disebut
"simpul" yang terhubung oleh "sisi" atau "busur". Di dalam teori graf terdapat sub-
Bab yang disebut dengan pohon/tree, di mana pohon dalam dunia informatika
memegang peranan penting bagi seorang programmer untuk menggambarkan hasil
karyanya; bagi seorang user, setiap kali berhadapan dengan monitor untuk
menjalankan program aplikasi selalu akan menelusuri bagian-bagian dari pohon
sebelum sampai pada program aplikasi yang dimaksud.

1.1. Pengertian Pohon/Tree


Tahun 1847, G.R. Kirchoff (1824 – 1887) berhasil mengembangkan teori pohon
(Theory of trees) yang digunakan dalam persoalan jaringan listrik. Sepuluh tahun
kemudian, A. Coyley (1821 – 1895) juga menggunakan konsep pohon untuk
menjelaskan permasalahan kimia yaitu hidrokarbon.
Pohon adalah sebuah graph yang mempunyai n buah titik, n-1 rusuk dan tidak
mempunyai lingkaran (cycle free) serta merupakan graph terhubung.

Hubungan antara pohon, titik, dan rusuk dapat dinyatakan sebagai:


Contoh:
Dari diagram pohon dan di atas dapat diketahui bahwa:
Jumlah pohon = 3 yaitu:
; jumlah titik = 7, jumlah rusuk = 6
; jumlah titik = 12, jumlah rusuk = 11
; jumlah titik = 11, jumlah rusuk = 10

Jadi:
banyak titik seluruhnya = 30
banyak rusuk seluruhnya = 27
banyak pohon = 3

Sehingga,

Teorema 1.
Misalkan adalah graf tak-berarah sederhana dan jumlah simpulnya .
Maka, semua pernyataan di bawah ini adalah ekivalen:
1. adalah pohon.
2. Setiap pasang simpul di dalam terhubung dengan lintasan tunggal.
3. terhubung dan memiliki buah sisi.
4. tidak mengandung sirkuit dan memiliki buah sisi.
5. tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan
membuat hanya satu sirkuit.
6. terhubung dan semua sisinya adalah jembatan.
1.2. Spanning Tree
Sebuah pohon katakanlah disebut spanning tree dari sebuah graph , jika
adalah sub-graph dari yang mencakup semua titik graph .

Contoh:
adalah spanning tree dari graph , karena merupakan sub-graph dari
yang mencakup semua titik graph .

Minimal Spanning Tree


Misalkan pada graph di bawah titik-titik merepresentasikan kota dan rusuk
merepresentasikan jaringan jalan raya yang akan dibangun dengan botol/label
merepresentasikan rencana biaya antar kota, maka untuk mencari biaya minimal
rencana pembuatan jalan yang menghubungkan semua kota, kita memerlukan
minimum spanning tree.
Graph rencana biaya pembuatan jaringan jalan raya yang menghubungkan 9 kota.

Minimal spanning tree, menggambarkan jaringan jalan raya yang


menghubungkan 9 kota dengan biaya minimum = 38.

1.3. Pohon Berakar (Rooted Tree)


Seperti pohon alami pohon dalam graph juga mempunyai akar, cabang, dan
daun. Akar pohon adalah titik yang indegreenya nol (titik sumber). Setiap titik dapat
dianggap atau dijadikan akar, titik yang dianggap sebagai akar ditandai dengan
lingkaran yang mengelilingi titik tersebut.
Daun pohon adalah setiap titik (bukan akar) yang indegreenya 1 dan
outdegreenya 0 (rink).
Tinggi pohon adalah panjang rusuk maksimum dari akar sampau daun.

akar pohon
titik cabang
daun
Tinggi pohon = 4, yaitu dari ke
a. Warnailah graph di atas dengan pewarnaan titik, rusuk, dan region serta
tuliskan masing-masing bilangan kromatisnya.
b. Tentukan pusat dan sentral graph.

Sebuah pohon dapat dipotong pada sembarang titik cabangnya menjadi dua atau
lebih sub pohon sesuai dengan banyaknya rusuk pada titik cabang tersebut.

Misalkan pohon di samping di potong pada titik cabang , maka akan terjadi 4 sub
pohon baru karena titik mempunyai 4 rusuk, yaitu:
dengan 5 rusuk
dengan 3 rusuk
dengan 2 rusuk
dengan 6 rusuk

Sehingga berat pohon di titik dapat diketahui adalah 6, karena berat pohon di
suatu titik adalah jumlah rusuk maksimum dari semua cabang di titik tersebut.
Titik berat pohon adalah titik di mana berat pohon di titik tersebut minimum,
jika titik berat pohon jumlahnya lebih dari satu titik maka himpunan titik berat
tersebut disebut pusat berat.

Contoh:

Titik berat pohon di atas adalah 16, karena 16 adalah berat minimum dari
semua titik yang ada.

Titik berat pohon adalah 4, yaitu di titik dan , dan pusat berat pohon =

Pohon binary adalah jenis pohon berakar yang penting, bagi setiap orang yang
mempelajari teknologi informasi, karena pada umumnya karya mereka
direpresentasikan dengan pohon binary, di mana pada pohon binary setiap titik
cabang pohon dapat mempunyai:
Dua anak cabang, satu ke kiri dan satu ke kanan.
Satu anak cabang, atau
Tidak mempunyai anak cabang.
Contoh:

Titik b dan f mempunyai 2 anak cabang, titik d dan c mempunyai satu anak cabang
titik g, h, dan i tidak mempunyai anak cabang.
Pohon binary dikatakan full bila setiap titiknya mempunyai 2 anak cabang
atau tidak punya anak cabang.

Dalam pohon binary dikenal istilah-istilah:


Titik internal adalah titik yang mempunyai 2 anak cabang.
Titik terminal adalah titik yang tidak mempunyai anak cabang (daun).

Theorema:
Bila sebuah pohon binary full dan mempunyai i titik internal, maka titik
terminalnya ada sebanyak dan jumlah semua titiknya ada sebanyak .

Contoh:

Titik internal adalah dan jadi


Titik terminal adalah dan jadi ada atau
Jumlah seluruh titik ada 15 titik atau
1.4. Pohon Berurut Berakar (Ordered Rootes Tree)
Pohon berurut berakar adalah pohon berakar yang diberi label secara berturut
dan sistematis, dimulai dari akar sebagai source/sumber/titik awal, semua cabang dari
akar diberi nomor urut 1, 2, 3, … sesuai dengan banyaknya cabang. Kemudian pada
cabang 1 kita telusuri sampai ketemu anak cabang dan kita beri nomor 1.1, 1.2, 1.3,
… sesuai banyaknya anak cabang. Demikian seterusnya sampai seluruh titik
bernomor, sistem demikian disebut universal address system.

Contoh:

Gambar pohon berurut berakar di atas disebut Lexicografik order. Lexicografik


order dapat digunakan untuk menggambarkan kenyataan aritmatika sebagai berikut:
Misalkan akan kita gambar dalam Lexicografik maka

pertama-tama harus kita tentukan dulu letak akar dengan cara mengikuti aturan urut-
urutan hitung matematika yaitu sehingga pernyataan aritmatika di atas
dapat ditulis kembali sebagai berikut:

( ) ( )

Sekarang dapat kita ambil titik akarnya yaitu operator, ruas kiri dari operator –
adalah cabang kiri dan ruas kanan dari operator – adalah cabang kanan.
Langkah berikutnya kita cari titik anak cabang di ruas kiri, ternyata operator x,
operator x memisahkan di ruas kiri dan di ruas kanan. Di ruas kiri
operator x ada anak cabang terakhir, yaitu operator + yang memisahkan di ruas kiri
dan di ruas kanan, cara yang sama berlaku juga untuk cabang sebelah kanan.
Setelah kita mampu menggambarkan pernyataan aritmatika dalam bentuk
Lexicographic, selanjutnya kita belajar menuliskan pernyataan aritmatika tersebut
dalam susunan Lukasiwicz, yaitu bentuk prefix dan postfix.
Bentuk prefix adalah cara menuliskan pernyataan aritmatik dengan meletakkan
symbol operator sebelum argument, dimulai dari akar, ke cabang kiri, ke cabang kiri,
dan seterusnya sampai selesai baru pindah ke cabang kanan. Jadi bentuk prefix dari
Lexicographic di atas adalah:

Bentuk postfix adalah cara menulis pernyataan aritmatika dengan meletakkan


symbol operator sesudah argument atau dengan cara menulis dari sebelah kanan ke
kiri (seperti tulisan Arab), dimulai dari akar, ke cabang kanan, ke cabang kanan, dan
seterusnya sampai selesai baru pindah ke cabang kiri. Jadi bentuk postfix dari
Lexicographic di atas adalah:

Latihan Soal
7. Latihan
Yang manakah dibawah ini yang bukan merupakan pohon graph ?

G1
G2
G3

8. Latihan
Tentukanlah minimal spanning tree dari graf berikut :

9. Latihan

10. Latihan
Pada pohon berakar dibawah manakah yang merupakan akar dan manakah yang
merupakan daun
11. Latihan
Gambarlah lexicographic dari pernyataan aritmatika dibawah, kemudian tiliskan
bentuk prefix dan postfixnya
(-7+6) x 3 – (4/2) + 5-2

Latihan soal terdiri dari 5 soal.


Pembahasan
8. Pembahasan Latihan

G3
G3 bukanlah sebuah pohon graph karena karena mengandung cycle
9. Pembahasan Latihan

Bobotnya 25+5+40+20+30+15+10 = 145


10. Pembahasan Latihan

11. Pembahasan Latihan


Pada pohon berakar atas :
 a merupakan akar
 c, d, f, g, h, i, dan j merupakan daun

12. Pembahasan latihan


Pernyataannya ditulis kembali menjadi
((-7+6) x 3) – (4/2) + (5-2))

- 2
- -
X
3
5
+ /
6

- 4 2

Prefixnya adalah
Postfixnya adalah
Penyusun:
3. Rizki Dera Amanda 1600006044
4. Fitrianingsih 1600006042
5. Riezka Nur Fiqih 1600006025

ALGORITMA KRUSKAL

Algoritma Kruskal adalah suatu langkah untuk membuat pohon (tree) dengan cara
menggunakan sisi dari graf bedasarkan urutan bobot dari yang terkecil hingga
terbesar tetapi tidak membentuk sirkuit.
Langkah- langkah algoritma kruskal :
1. Lakukan pengurutan terhadap setiap sisi di graf mulai dari sisi dari bobot
terkecil hingga bobot terbesar
2. Pilih sisi yang mempunyai bobot minimum yang tidak membentuk sirkuit
pada pohon, kemudian tambahkan sisi tersebut kedalam pohon.
3. Ulangi langkah kedua sampai pohon minimum merentang terbentuk, pohon
merentang minimum terbentuk setelah mengalami penggulangan sebanyak n-1
kali. (n adalah jumlah simpul graf).

Contoh :
Carilah pohon merentang minimum pada graf yang ditunjukkan dibawah ini !
A 10 B 20 C
13 5
15 D 12
11 21
E 16 F
Penyelesaian
A 10 B C
13 5
D 12
11
E F

Langkah Sisi Bobot


1 CD 5
2 AB 10
3 ED 11
4 CF 12
5 BD 13

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 113


Pohon merentang minimumnya adalah 5 + 10 + 11 +12 +13 = 51
Latihan
Carilah pohon merentang minimum pada graf yang ditunjukkan dibawah ini !
a) A C
6 B 8

7 9 8 7
15
D E

5 9 6
F
8 G

b) A 3 D
7 F
2 3 5
4 C 1 8
B 3 E
c) B 5 C

4 4 3 6
A 2 2 D

5 3

F 10 E
Pembahasan

a) A C
6 B

7 7

D E
5 6
F
8 G
Langkah Sisi Bobot
1 DF 5
2 AB 6
3 EG 6
4 AD 7
5 CE 7
6 FG 8

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 88


Pohon merentang minimumnya adalah 5 + 6 + 6 + 7 + 7 + 8 = 39
b) A 3 D
7 F
2 3
C 1
B E
Langkah Sisi Bobot
1 CB 1
2 AB 2
3 AD 3
4 AC 3
5 DF 7

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 36


Pohon merentang minimumnya adalah 1 + 2 + 3 + 3 + 7 = 16
c)
B C

4 3
A 2 2 D

3
F E

Langkah Sisi Bobot


1 CE 2
2 BF 2
3 DE 3
4 CF 3
5 AB 4

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 44


Pohon merentang minimumnya adalah 2 + 2 + 3 + 3 + 4 = 14

Kelompok 11
Nama : 1. Avi Riyani (1500006086)
2. Awalul Ifsiarohmah A (1500006088)
Nama Kelompok :

1. Fatimah Agustin Nindyaningrum ( 1500006083 )


2. Shinta Agustina Putri ( 1500006087)
3. Zull Fadhlil Adim

ALGORITMA PRIM

Algoritma prim adalah suatu langkah-langkah untuk membuat pohon (tree)


dengan cara memilih atau mengambil sisi dari graf yang memiliki bobot minimum dan
bersisian dengan simpul di dalam pohon tetapi sisi tersebut tidak membentuk sirkuit
didalam pohon.

Langkah-langkah algoritma prim :

1. Ambil sisi dari graf yang berbobot minimum, kemudian masukan ke dalam pohon
2. Pilihlah sisi yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan pohon.
Namun sisi tersebut tidak membentuk sirkuit di dalam pohon. Masukan sisi
tersebut ke dalam pohon
3. Ulangi langkah 2 sampai pohon merentang minimum terbentuk setelah
mengalami penggulangan sebanyak n-2 kali. ( n adalah jumlah simpul graf)

Contoh :

Carilah pohon rentang minimum pada graf yang ditunjukan di bawah ini
menggunakan algoritma prim :

A 10 B 20 C
13 5
15 D 12
11 21
E 16 F
Penyelesaian
A 10 B C
13 5
D 12
11
E F

Langkah Sisi Bobot


1 CD 5
2 DE 11
3 CF 12
4 DB 13
5 AB 10

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 123


Pohon merentang minimumnya adalah 5 + 11 + 12 +13 +10 = 51

Latihan !
Carilah pohon merentang minimum pada graf yang ditunjukkan dibawah ini
d) A . 4 . B

2 3 3 C .
E . 6 .
D 8

e) B 5 C

4 4 3 6
A 2 2 D

5 3

F 10 E

f)
Pembahasan

a. A . 4 . B

2 3 C .
E . D .
Langkah Sisi Bobot
1 BD 3
2 BC 6
3 BA 4
4 AE 2

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 35. Pohon merentang minimumnya adalah 3 + 6
+ 4 + 2 =15

b.
B C

4 2
A 3 2 D

3
F E
Langkah Sisi Bobot
1 CE 2
2 ED 3
3 CF 3
4 FB 2
5 BA 4

Nilai bobot dari Graf di atas adalah 44


Pohon merentang minimumnya adalah 2 + 2 + 3 + 3 + 4 = 14

c.

Langkah Sisi Bobot


1 ab 10
2 bf 25
3 fc 15
4 fd 20
5 ce 35
Nilai bobot dari Graf di atas adalah 285
Pohon merentang minimumnya adalah 10 + 25 + 15 + 20 + 35 = 105

Anda mungkin juga menyukai