Anda di halaman 1dari 7

Latihan untuk Subbagian 2.

1
1. Jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, buktikan bahwa:
(a) Jika 𝑎 + 𝑏 = 0, maka 𝑏 = −𝑎 (b) −(−𝑎) = 𝑎
(c) (−1)𝑎 = −𝑎 (d) (−1)(−1) = 1
2. Buktikan bahwa jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, maka:
(a) −(𝑎 + 𝑏) = (−𝑎) + (−𝑏) (b) (−𝑎) ∙ (−𝑏) = 𝑎 ∙ 𝑏
(c) 1 1 (d) − (𝑎) = −𝑎, jika 𝑏 ≠ 0
= − (𝑎)
−𝑎 𝑏 𝑏
3. Selesaikan masing-masing persamaan berikut ini, berikan alasan dengan cara menunjukkan sifat
atau teorema yang dipakai pada setiap langkahnya!
(a) 2𝑥 + 5 = 8 (b) 𝑥 2 = 2𝑥
(c) 𝑥 2 − 1 = 3 (d) (𝑥 − 1)(𝑥 + 2) = 0
4. Jika 𝑎 ∈ ℝ yang memenuhi 𝑎 ∙ 𝑎 = 𝑎, buktikan bahwa 𝑎 = 0 atau 𝑎 = 1
5. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0, tunjukkan bahwa 1 = 1 ∙ 1
𝑎𝑏 𝑎 𝑏
6. Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional 𝑠 yang memenuhi 𝑠 2 = 6
7. Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional 𝑡 yang memenuhi 𝑡 2 = 3
8. (a) Tunjukkan bahwa jika 𝑥, 𝑦 adalah bilangan rasional, maka 𝑥 + 𝑦 dan 𝑥𝑦 adalah bilangan
rasional juga.
(b) Buktikan bahwa jika 𝑥 adalah bilangan rasional dan 𝑦 adalah bilangan irrasional, maka 𝑥 +
𝑦 adalah bilangan irrasional. Dan jika ditambahkan syarat untuk 𝑥 ≠ 0, tunjukkan bahwa
𝑥𝑦 adalah bilangan irrasional.
9. Misalkan 𝐾 ≔ {𝑠 + 𝑡√2: 𝑠, 𝑡 ∈ ℚ}. Tunjukkan bahwa 𝐾 memenuhi beberapa hal berikut ini:
(a) Jika 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐾, maka 𝑥1 + 𝑥2 ∈ 𝐾 dan 𝑥1 𝑥2 ∈ 𝐾
(b) Jika 𝑥 ≠ 0 dan 𝑥 ∈ 𝐾, maka 1 ∈ 𝐾
𝑥
(selanjutnya, himpunan 𝐾 disebut sebagai subfield dari ℝ)
10. (a) Jika 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 ≤ 𝑑, tunjukkan bahwa 𝑎 + 𝑐 < 𝑏 + 𝑑
(b) Jika 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 0 ≤ 𝑐 ≤ 𝑑, tunjukkan bahwa 0 ≤ 𝑎𝑐 ≤ 𝑏𝑑
11. (a) Tunjukkan bahwa jika 𝑎 > 0, maka 1 > 0 dan 11 = 𝑎
𝑎 ( )
𝑎
1
(b) Tunjukkan bahwa jika 𝑎 < 𝑏, maka 𝑎 < (𝑎 + 𝑏) < 𝑏
2
12. Misalkan 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 adalah bilangan-bilangan real yang memenuhi 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 < 𝑑 < 0.
Berikan sebuah contoh bilangan-bilangan tersebut yang memenuhi 𝑎𝑐 < 𝑏𝑑. Berikan juga contoh
untuk kasus 𝑏𝑑 < 𝑎𝑐
13. Jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, tunjukkan bahwa 𝑎2 + 𝑏 2 = 0 jika dan hanya jika 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0
14. Jika 0 ≤ 𝑎 < 𝑏, tunjukkan bahwa 𝑎2 ≤ 𝑎𝑏 < 𝑏 2 . Tunjukkan dengan cara memberikan contoh
penyangkal bahwa tidak berlaku 𝑎2 < 𝑎𝑏 < 𝑏 2
15. Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, tunjukkan bahwa:
(a) 𝑎 < √𝑎𝑏 < 𝑏 (b) 1 < 1
𝑏 𝑎
16. Carilah bilangan-bilangan real 𝑥 yang memenuhi masing-masing pertidaksamaan berikut ini:
(a) 𝑥 2 > 3𝑥 + 4 (b) 1 < 𝑥 2 < 4
(c) 1 < 𝑥 (d) 1 < 𝑥 2
𝑥 𝑥
17. Buktikan bahwa jika 𝑎 ∈ ℝ sedemikian hingga 0 ≤ 𝑎 ≤ 𝜀 untuk setiap 𝜀 > 0, maka 𝑎 = 0
18. Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan anggap bahwa untuk setiap 𝜀 > 0 berlaku 𝑎 ≤ 𝑏 + 𝜀. Tunjukkan bahwa
𝑎≤𝑏
2
19. 1 1
Buktikan bahwa (2 (𝑎 + 𝑏)) ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 ) untuk semua 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ. Tunjukkan juga bahwa
kesamaan dari bentuk tersebut berlaku jika dan hanya jika 𝑎 = 𝑏
20. (a) Jika 0 < 𝑐 < 1, tunjukkan bahwa 0 < 𝑐 2 < 𝑐 < 1
(b) Jika 1 < 𝑐, tunjukkan bahwa 1 < 𝑐 < 𝑐 2
21. (a) Buktikan bahwa tidak ada 𝑛 ∈ ℕ yang memenuhi 0 < 𝑛 < 1
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
(b) Buktikan bahwa tidak ada bilangan asli yang genap sekaligus ganjil
22. (a) Jika 𝑐 > 1, tunjukkan bahwa 𝑐 𝑛 ≥ 𝑐 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ dan 𝑐 𝑛 > 𝑐 untuk 𝑛 > 1
(b) Jika 0 < 𝑐 < 1, tunjukkan bahwa 𝑐 𝑛 ≤ 𝑐 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ dan 𝑐 𝑛 < 𝑐 untuk 𝑛 > 1
23. Jika 𝑎 > 0, 𝑏 > 0 dan 𝑛 ∈ ℕ, tunjukkan bahwa 𝑎 < 𝑏 jika dan hanya jika 𝑎𝑛 < 𝑏 𝑛
24. (a) Jika 𝑐 > 1 dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℕ, tunjukkan bahwa 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 jika dan hanya jika 𝑚 > 𝑛
(b) Jika 0 < 𝑐 < 1 dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℕ, tunjukkan 𝑐 𝑚 < 𝑐 𝑛 jika dan hanya jika 𝑚 > 𝑛
25. Dengan mengasumsikan akar-akarnya ada, tunjukkan bahwa jika 𝑐 > 1, maka 𝑐 𝑚1 < 𝑐 𝑛1 jika dan
hanya jika 𝑚 > 𝑛
26. Gunakan prinsip induksi matematika untuk menunjukkan bahwa jika 𝑎 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℕ, maka
𝑎𝑚+𝑛 = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 dan (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛

Pembahasan
1. Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ sebarang, perhatikan bahwa:
(a) Jika 𝑎 + 𝑏 = 0, maka berlaku: 𝑏 = 0 + 𝑏 = (−𝑎 + 𝑎) + 𝑏 = −𝑎 + (𝑎 + 𝑏) = −𝑎 + 0 = −𝑎
(b) −(−𝑎) = −(−𝑎) + 0 = −(−𝑎) + (−𝑎 + 𝑎) = (−(−𝑎) + (−𝑎)) + 𝑎 = 0 + 𝑎 = 𝑎
(c) (−1)𝑎 = 0 + (−1)𝑎 = (−𝑎 + 𝑎) + (−1)𝑎 = −𝑎 + (𝑎 + (−1)𝑎) = −𝑎 + (1𝑎 + (−1)𝑎) =
−𝑎 + (1 + (−1))𝑎 = −𝑎 + 0𝑎 = −𝑎 + 0 = −𝑎
(d) Dari nomor 1(d), kita tahu bahwa (−1)(−1) = −(−1) dan dari nomor 1(c), kita peroleh
−(−1) = 1. Jadi, (−1)(−1) = −(−1) = 1
Q.E.D.
2. Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ sebarang, perhatikan bahwa:
(a) −(𝑎 + 𝑏) = (−1)(𝑎 + 𝑏) = (−1)𝑎 + (−1)𝑏 = (−𝑎) + (−𝑏)
(b) (−𝑎) ∙ (−𝑏) = (−1)𝑎 ∙ (−1)𝑏 = (−1)(−1)𝑎 ∙ 𝑏 = 1𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎 ∙ 𝑏
(c) 1 = 1 ∙ 1 = 1 ∙ (𝑎 ∙ 1) = 1 ∙ (−𝑎 ∙ (− 1)) = ( 1 ∙ (−𝑎)) ∙ (− 1) = 1 ∙ (− 1) = − 1
−𝑎 −𝑎 −𝑎 𝑎 −𝑎 𝑎 −𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
𝑎
(d) Karena 𝑏 ≠ 0, maka kita dapatkan: − ( ) = (−1) ( ) = (−1) ∙ 𝑎 ∙ = −𝑎 ∙ = 𝑎 1 1 −𝑎
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏 𝑏
Q.E.D.
3. Tidak dibahas.
4. Misalkan 𝑎 ∈ ℝ sebarang yang memenuhi 𝑎 ∙ 𝑎 = 𝑎. Anggap 𝑎 ≠ 0, maka kita peroleh:
1 1 1
𝑎 = 1𝑎 = (𝑎 ∙ 𝑎) ∙ 𝑎 = 𝑎 ∙ (𝑎 ∙ 𝑎) = 𝑎 ∙ 𝑎 = 1
Q.E.D
5. Jika 𝑎 ≠ 0 dan 𝑏 ≠ 0, maka kita peroleh:
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= 𝑎𝑏 ∙ (𝑎 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏 ∙ 𝑏) = 𝑎𝑏 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏 = (𝑎𝑏 ∙ 𝑎𝑏) ∙ 𝑎 ∙ 𝑏 = 1 ∙ 𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎 ∙ 𝑏
𝑎𝑏
Q.E.D.
2
6. Andaikan ada bilangan rasional 𝑠 yang memenuhi 𝑠 = 6. Karena 𝑠 adalah bilangan rasional,
𝑝
maka kita dapat tuliskan 𝑠 = 𝑞 , untuk suatu 𝑝, 𝑞 ∈ ℤ dimana 𝑝 dan 𝑞 relatif prima (atau dengan
𝑝 2 𝑝2
kata lain gcd(𝑝, 𝑞) = 1). Sekarang, perhatikan bahwa 𝑠 2 = (𝑞 ) = 𝑞2 = 6 ⇔ 𝑝2 = 6𝑞 2 . Hal ini
berarti 𝑝2 adalah genap. Sebagai akibatnya 𝑝 juga genap. Oleh sebab itu, maka kita bisa tuliskan
𝑝 = 2𝑚 untuk suatu 𝑚 ∈ ℤ. Selanjutnya 𝑝2 = (2𝑚)2 = 4𝑚2 = 6𝑞 2 ⇔ 2𝑚2 = 3𝑞 2 . Hal ini berarti
3𝑞 2 adalah genap. Karena 3𝑞 2 genap sedangkan 3 adalah ganjil, maka kita bisa simpulkan bahwa
𝑞 2 adalah genap. Dan sebagai akibatnya, 𝑞 juga genap. Namun, hal ini mengakibatkan bahwa 𝑝
dan 𝑞 sama-sama genap atau dengan kata lain 𝑝 dan 𝑞 tidak relatif prima karena gcd⁡(𝑝, 𝑞) ≠ 1.
Jadi, pengandaian bahwa ada bilangan rasional 𝑠 yang memenuhi 𝑠 2 = 6 adalah tidak benar. Dan
haruslah tidak ada bilangan rasional 𝑠 yang memenuhi 𝑠 2 = 6.
Q.E.D.
7. Andaikan ada bilangan rasional 𝑡 yang memenuhi 𝑡 2 = 3. Karena 𝑡 adalah bilangan rasional,
𝑎
maka kita bisa menuliskan 𝑡 = 𝑏 untuk suatu 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ dimana 𝑎 dan 𝑏 relatif prima (atau dengan
𝑎 2 𝑎2
kata lain gcd(𝑎, 𝑏) = 1). Sekarang perhatikan bahwa 𝑡 2 = (𝑏) = 𝑏2 = 3 ⇔ 𝑎2 = 3𝑏 2 . Hal ini
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
berarti 𝑎2 habis dibagi 3. Namun hal ini mengakibatkan bahwa 𝑎 juga habis dibagi 3 (mengingat
jika 𝑎 = 3𝑚 + 1, maka 𝑎2 = (3𝑚 + 1)2 = 3(3𝑚2 + 2𝑚) + 1. Atau jika 𝑎 = 3𝑚 + 2, maka 𝑎2 =
(3𝑚 + 2)2 = 3(3𝑚2 + 4𝑚 + 1) + 1, untuk suatu 𝑚 ∈ ℤ). Selanjutnya kita bisa tuliskan 𝑎2 =
(3𝑚)2 = 9𝑚2 = 3𝑏 2 ⇔ 3𝑚2 = 𝑏 2 . Namun hal ini mengakibatkan 𝑏 2 habis dibagi 3. Dan
selanjutnya, kita tahu bahwa 𝑏 juga habis dibagi 3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 𝑎 dan 𝑏
sama-sama habis dibagi 3. Hal ini berkontradiksi dengan asumsi awal yang mengatakan bahwa 𝑎
dan 𝑏 adalah relatif prima.
Q.E.D.
𝑎 𝑐
8. (a) Misalkan 𝑥 ∈ ℚ, maka 𝑥 = , untuk suatu 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ dan misalkan 𝑦 ∈ ℚ, maka 𝑦 = , untuk
𝑏 𝑑
𝑎 𝑐 𝑎𝑑+𝑐𝑏
suatu 𝑐, 𝑑 ∈ ℤ. Selanjutnya, perhatikan bahwa: 𝑥 + 𝑦 = 𝑏 + 𝑑 = 𝑏𝑑 ∈ ℚ mengingat bahwa
𝑎𝑑 + 𝑐𝑏 ∈ ℤ dan 𝑏𝑑 ∈ ℤ. Kemudian dengan cara yang sama kita dapat menunjukkan bahwa
𝑎 𝑐 𝑎𝑐
𝑥𝑦 = 𝑏 ∙ 𝑑 = 𝑏𝑑 ∈ ℚ mengingat 𝑎𝑐 ∈ ℤ dan 𝑏𝑑 ∈ ℤ

(b) Andaikan 𝑥 + 𝑦 ∈ ℚ, maka 𝑥 + 𝑦 = 𝑚 untuk suatu 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ. Sekarang perhatikan bahwa:


𝑛
𝑚 𝑚 𝑚 𝑎 𝑚𝑏−𝑎𝑛
𝑥+𝑦 = ⇔𝑦= −𝑥 = −𝑏 = . Karena 𝑚𝑏 − 𝑎𝑛 ∈ ℤ dan 𝑛𝑏 ∈ ℤ, maka 𝑦 =
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛𝑏
𝑚𝑏−𝑎𝑛
∈ ℚ yang berkontradiksi dengan hipotesis yang mengatakan 𝑦 ∉ ℚ. Jadi haruslah
𝑛𝑏
bahwa 𝑥 + 𝑦 ∉ ℚ.
𝑝
Selanjutnya Andaikan 𝑥𝑦 ∈ ℚ, maka 𝑥𝑦 = 𝑞 untuk suatu 𝑝, 𝑞 ∈ ℤ. Sekarang perhatikan
𝑝 𝑝 1 𝑝 1 𝑝 𝑏 𝑝𝑏 𝑝𝑏
bahwa: 𝑥𝑦 = 𝑞 ⇔ 𝑦 = 𝑞 ∙ 𝑥 = 𝑞 ∙ 𝑎 = 𝑞 ∙ 𝑎 = 𝑞𝑎. Karena 𝑝𝑏 ∈ ℤ dan 𝑞𝑎 ∈ ℤ, maka 𝑦 = 𝑞𝑎 ∈
( )
𝑏
ℚ. Hal ini berkontradiksi dengan hipotesis yang mengatakan bahwa 𝑦 ∉ ℚ. Jadi, haruslah
𝑥𝑦 ∉ ℚ

Q.E.D.
9. (a) Misalkan 𝑥1 = 𝑠1 + 𝑡1 √2 ∈ 𝐾 dan 𝑥2 = 𝑠2 + 𝑡2 √2 ∈ 𝐾. Sekarang perhatikan bahwa: 𝑥1 +
𝑥2 = (𝑠1 + 𝑡1 √2) + (𝑠2 + 𝑡2 √2) = (𝑠1 + 𝑠2 ) + (𝑡1 + 𝑡2 )√2 ∈ 𝐾 dan
𝑥1 𝑥2 = (𝑠1 + 𝑡1 √2)(𝑠2 + 𝑡2 √2) = 𝑠1 𝑠2 + 𝑠1 𝑡2 √2 + 𝑠2 𝑡1 √2 + 2𝑡1 𝑡2 = (𝑠1 𝑠2 + 2𝑡1 𝑡2 ) +
(𝑠1 𝑡2 + 𝑠2 𝑡1 )√2 ∈ 𝐾.
(b) Jika 𝑥 ≠ 0, maka 𝑥 = 𝑎 + 𝑏√2 dengan 𝑎 ≠ 0 atau 𝑏 ≠ 0. Selanjutnya, perhatikan bahwa: 1 =
𝑥
1 1 𝑎−𝑏√2 𝑎−𝑏√2 𝑎 −𝑏
= 𝑎+𝑏√2 ∙ 𝑎−𝑏√2 = 𝑎2 −2𝑏2 = 𝑎2 −2𝑏2 + 𝑎2 −2𝑏2 √2. Karena 𝑎, 𝑏 ∈ ℤ, maka 𝑎2 − 2𝑏 2 ≠
𝑎+𝑏√2
𝑎2 𝑎 2
0 (karena seandainya jika 𝑎2 − 2𝑏 2 = 0 ⇔ 𝑎2 = 2𝑏 2 ⇔ 𝑏2 = 2 ⇔ (𝑏) = 2 dan hal ini
tidak mungkin terjadi,mengingat tidak ada bilangan rasional yang kuadratnya sama dengan
2).
𝑎 −𝑏 1 𝑎 −𝑏
Jadi, 𝑎2 −2𝑏2 ∈ ℚ dan 𝑎2 −2𝑏2 ∈ ℚ, dan hal ini mengakibatkan 𝑥 = 𝑎2 −2𝑏2 + 𝑎2 −2𝑏2 √2 ∈ 𝐾

Q.E.D.
10. (a) Jika 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 ≤ 𝑑, maka 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑷 dan 𝑑 − 𝑐 ∈ 𝑷 ∪ {0}.
sekarang perhatikan bahwa: (𝑏 + 𝑑) − (𝑎 + 𝑐) = (𝑏 − 𝑎) + (𝑑 − 𝑐).
Jika 𝑑 − 𝑐 ∈ 𝑷, maka (𝑏 − 𝑎) + (𝑑 − 𝑐) ∈ 𝑷 mengingat (𝑏 − 𝑎) ∈ 𝑷.
Dan jika 𝑑 − 𝑐 ∈ {0}, maka 𝑑 − 𝑐 = 0,
selanjutnya (𝑏 − 𝑎) + (𝑑 − 𝑐) = (𝑏 − 𝑎) + 0 = 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑷
Jadi, dapat disimpulkan bahwa (𝑏 + 𝑑) − (𝑎 + 𝑐) ∈ 𝑷 dan atau dengan kata lain kita
simpulkan bahwa 𝑎 + 𝑐 < 𝑏 + 𝑑
(b) Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, maka 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑷 dan 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑷
Jika 0 ≤ 𝑐 ≤ 𝑑, maka 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑷 ∪ {0} dan 𝑑 − 𝑐 ∈ 𝑷 ∪ {0}
Perhatikan kasus-kasus berikut:
Kasus 1 Jika 𝑐 ∈ {0} dan 𝑑 ∈ {0}, maka 𝑐 = 𝑑 = 0, selanjutnya: 𝑏𝑑 = 𝑏0 = 0 ∈ {0} dan 𝑎𝑐 =
𝑎0 = 0 ∈ {0}. Sehingga 𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 = 𝑏0 − 𝑎0 = 0 − 0 = 0 ∈ {0}.
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
Kasus 2 Jika 𝑐 ∈ {0} dan 𝑑 ∈ 𝑷, maka 𝑐 = 0, selanjutnya: 𝑏𝑑 ∈ 𝑷 dan 𝑎𝑐 = 𝑎0 = 0 ∈ {0}.
Sehingga 𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 = 𝑏𝑑 − 𝑎0 = 𝑏𝑑 − 0 = 𝑏𝑑 ∈ 𝑷.
Kasus 3 Jika 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑷 dengan 𝑑 − 𝑐 ∈ {0}, maka 𝑑 = 𝑐, selanjutnya: 𝑏𝑑 ∈ 𝑷 dan 𝑎𝑐 ∈ 𝑷.
Sehingga 𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 = 𝑏𝑑 − 𝑎𝑑 = (𝑏 − 𝑎)𝑑 ∈ 𝑷
Kasus 4 Jika 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑷 dengan 𝑑 − 𝑐 ∈ 𝑷, maka 𝑑 > 𝑐, selanjutnya: 𝑏𝑑 ∈ 𝑷 dan 𝑎𝑐 ∈ 𝑷.
Kemudian kita peroleh 𝑏𝑑 − 𝑎𝑑 = (𝑏 − 𝑎)𝑑 ∈ 𝑷 dan 𝑎𝑑 − 𝑎𝑐 = 𝑎(𝑏 − 𝑐)𝑑 ∈ 𝑷. Sehingga
𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 = (𝑏𝑑 − 𝑎𝑑) + (𝑎𝑑 − 𝑎𝑐) ∈ 𝑷
Dari kasus-kasus di atas, kita dapat disimpulkan:
𝑏𝑑 ∈ 𝑷 ∪ {0} ⇒ 0 ≤ 𝑏𝑑 dan 𝑎𝑐 ∈ 𝑷 ∪ {0} ⇒ 0 ≤ 𝑎𝑐 dan 𝑏𝑑 − 𝑎𝑐 ∈ 𝑷 ∪ {0} ⇒ 𝑎𝑐 ≤ 𝑏𝑑. Dan
hal ini ekivalen dengan 0 ≤ 𝑎𝑐 ≤ 𝑏𝑑
Q.E.D.
1 1
11. (a) Anggap 𝑎 > 0 dan andaikan 𝑎 ≤ 0, maka kita tahu bahwa 𝑎 ∈ 𝑷 dan − 𝑎 ∈ 𝑷 ∪ {0}.
1 1
Sekarang perhatikan bahwa: 𝑎 ∙ (− 𝑎) = − (𝑎 ∙ 𝑎) = −1 ∈ 𝑷 ∪ {0}. Namun, hal ini
1
mengakibatkan −(−1) = 1 ∉ 𝑷 ∪ {0} yang berarti bahwa 1 < 0. Jadi, haruslah 𝑎 > 0.
1 1 1 1 1 1
Sekarang, perhatikan bahwa: 1 = 1 ∙1= 1 ∙ (𝑎 ∙ 𝑎) = ( 1 ∙ (𝑎)) ∙ 𝑎 = 1 ∙ 𝑎 = 𝑎. Jadi,
( ) ( ) ( ) ( )
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
1
1 =𝑎
( )
𝑎
(b) Jika 𝑎 < 𝑏, maka 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑷. Sekarang perhatikan bahwa:
1 1 1 1 1 1 1 1
(𝑎 + 𝑏) − 𝑎 = 𝑎 + 𝑏 − 𝑎 = ( − 1) 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + (− ) 𝑎 = (𝑏 − 𝑎). Karena kita tahu
2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1
bahwa 2 > 0 atau dengan kata lain 2 ∈ 𝑷, sehingga 2 (𝑎 + 𝑏) − 𝑎 = 2 (𝑏 − 𝑎) ∈ 𝑷 dan hal ini
1
ekivalen dengan 𝑎 < 2 (𝑎 + 𝑏).
Sekarang, perhatikan bahwa:
1 1 1 1 1 1 1 1
𝑏 − 2 (𝑎 + 𝑏) = 𝑏 − 2 𝑎 − 2 𝑏 = (1 − 2) 𝑏 − 2 𝑏 = 2 𝑏 − 2 𝑎 = 2 (𝑏 − 𝑎) ∈ 𝑷. Jadi, kita dapat
1
disimpulkan 2 (𝑎 + 𝑏) < 𝑏.
1 1 1
Kemudian karena 𝑎 < 2 (𝑎 + 𝑏) dan 2 (𝑎 + 𝑏) < 𝑏, maka didapatkan 𝑎 < 2 (𝑎 + 𝑏) < 𝑏
Q.E.D.
12. Jika dipilih 𝑎 = 2, 𝑏 = 3, 𝑐 = −4 dan 𝑑 = −2, maka kita tahu bahwa 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 < 𝑑 < 0,
kemudian perhatikan bahwa: 𝑎𝑐 = 2 ∙ (−4) = −8 < −6 = 3 ∙ (−2) = 𝑏𝑑.
1 1
Jika dipilih 𝑎 = 2, 𝑏 = 6, 𝑐 = −2 dan 𝑑 = − 2, maka kita tahu bahwa 0 < 𝑎 < 𝑏 dan 𝑐 < 𝑑 < 0,
1 1
kemudian perhatikan bahwa: 𝑏𝑑 = 6 ∙ (− 2) = −3 < −1 = 2 ∙ (−2) = 𝑎𝑐.
13. Bukti ke kanan
Jika 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ yang memenuhi 𝑎2 + 𝑏 2 = 0, maka 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0.
Kita akan membuktikan kontraposisi dari implikasi tersebut benar.
Anggap bahwa 𝑎 ≠ 0 adalah sebarang bilangan real, maka kita tahu bahwa 𝑎2 > 0.
Sekarang misalkan 𝑏 adalah sebarang bilangan real yang lain.
Jika 𝑏 = 0, maka 𝑎2 + 𝑏 2 = 𝑎2 + 02 = 𝑎2 > 0.
Kemudian, jika 𝑏 ≠ 0, maka 𝑏 2 > 0, sehingga dengan demikian 𝑎2 + 𝑏 2 > 0.
Jadi, jika 𝑎 ≠ 0 atau 𝑏 ≠ 0, maka 𝑎2 + 𝑏 2 ≠ 0

Bukti ke kiri
Jika 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0, maka 𝑎2 + 𝑏 2 = 02 + 02 = 0
Q.E.D.
2
14. Jika 0 ≤ 𝑎 < 𝑏, maka 𝑎 ∈ 𝑷 ∪ {0}, 𝑏 ∈ 𝑷 dan 𝑏 − 𝑎 ∈ 𝑷. kemudian 𝑎𝑏 − 𝑎 = 𝑎(𝑏 − 𝑎) ∈ 𝑷 ∪ {0}
hal ini berarti 𝑎2 ≤ 𝑎𝑏. Selanjutnya, 𝑏 2 − 𝑎𝑏 = 𝑏(𝑏 − 𝑎) ∈ 𝑷 hal ini berarti 𝑎𝑏 < 𝑏 2 . Jadi, dapat
disimpulkan 𝑎2 ≤ 𝑎𝑏 < 𝑏 2 .
Dengan memilih 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 2, kita tahu bahwa 0 ≤ 𝑎 < 𝑏, akan tetapi tidak benar bahwa
𝑎2 < 𝑎𝑏, mengingat 𝑎2 = 0 = 0 ∙ 2 = 𝑎𝑏
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
Q.E.D.
15. Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, maka 𝑏 − 𝑎 = (√𝑏 − √𝑎)(√𝑏 + √𝑎) > 0. Kemudian karena √𝑏 + √𝑎 > 0, maka
haruslah bahwa √𝑏 − √𝑎 > 0. Dan hal ini mengakibatkan: √𝑎𝑏 − 𝑎 = √𝑎(√𝑏 − √𝑎) > 0 yang
berarti 𝑎 < √𝑎𝑏 dan 𝑏 − √𝑎𝑏 = √𝑏(√𝑏 − √𝑎)>0 yang berarti √𝑎𝑏 < 𝑏. Jadi, 𝑎 < √𝑎𝑏 < 𝑏
Q.E.D.
1 1
Jika 0 < 𝑎 < 𝑏, maka 𝑎𝑏 > 0 dan hal ini berarti 𝑎𝑏 > 0. Dan sebagai akibatnya kita peroleh: 𝑎 −
1 𝑏−𝑎 1 1 1
= = (𝑏 − 𝑎) ∙ 𝑎𝑏 > 0 mengingat bahwa 𝑏 − 𝑎 > 0. Jadi 𝑏 < 𝑎
𝑏 𝑎𝑏
Q.E.D.
16. (a) {𝑥: 𝑥 < −1⁡atau⁡𝑥 > 4}. (b) {𝑥: 1 < 𝑥 < 2⁡atau − 2 < 𝑥 < −1}.
(c) {𝑥: −1 < 𝑥 < 0⁡atau⁡𝑥 > 1}. (d) {𝑥: 𝑥 < 0⁡atau⁡𝑥 > 1}.
17. Anggap bahwa 𝑎 ∈ ℝ sedemikian hingga 0 ≤ 𝑎 ≤ 𝜀, untuk semua 𝜀 > 0.
1 1
Andaikan bahwa 𝑎 > 0, selanjutnya jika dipilih 𝜀0 = 2 𝑎 > 0, maka 0 < 𝜀0 = 2 𝑎 < 𝑎. Hal ini
berkontradiksi dengan hipotesis yang mengatakan bahwa 0 ≤ 𝑎 ≤ 𝜀, untuk semua 𝜀 > 0. Jadi
haruslah 𝑎 = 0
Q.E.D.
18. Kita akan tunjukkan bahwa kontraposisi pernyataan jika 𝑎 ≤ 𝑏 + 𝜀 untuk semua 𝜀 > 0, maka 𝑎 ≤
𝑏 adalah benar.
𝑎−𝑏 𝑎−𝑏
Anggap 𝑎 > 𝑏, selanjutnya jika dipilih 𝜀0 = 2 > 0, maka 𝑎 = 𝑏 + (𝑎 − 𝑏) > 𝑏 + 2 = 𝑏 + 𝜀0 .
Jadi, jika 𝑎 > 𝑏, maka 𝑎 > 𝑏 + 𝜀, untuk suatu 𝜀 > 0
Q.E.D.
19. Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ, selanjutnya perhatikan bahwa:
2
1 1 1 1
(𝑎2 + 𝑏 2 ) − ( (𝑎 + 𝑏)) = (𝑎 + 𝑏)2 − 𝑎𝑏 − (𝑎 + 𝑏)2
2 2 2 4
1
= 4 (𝑎 + 𝑏)2 − 𝑎𝑏
1 1 1
= 4 𝑎2 + 4 𝑏 2 + 2 𝑎𝑏 − 𝑎𝑏
1 1 1
= 4 𝑎2 + 4 𝑏 2 − 2 𝑎𝑏
1
= (𝑎 − 𝑏)2 ≥ 0
4
2 2
1 1 1 1
Jadi, 2 (𝑎2 + 𝑏 2 ) − (2 (𝑎 + 𝑏)) ≥ 0 atau dengan kata lain (2 (𝑎 + 𝑏)) ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 )
Q.E.D.
2
1 1
(2 (𝑎 + 𝑏)) = 2 (𝑎2 + 𝑏 2 )
1 1 1
⇔ 4 (𝑎2 + 𝑏 2 ) + 2 𝑎𝑏 = 2 (𝑎2 + 𝑏 2 )
1 1
⇔ 2 𝑎𝑏 = 4 (𝑎2 + 𝑏 2 )
⇔ 2𝑎𝑏 = 𝑎2 + 𝑏 2
⇔ 𝑎2 + 𝑏 2 − 2𝑎𝑏 = 0
⇔ (𝑎 − 𝑏)2 = 0
⇔𝑎−𝑏 =0
⇔ 𝑎 = 𝑏.
Q.E.D.
2
20. (a) Jika 0 < 𝑐 < 1, maka 1 − 𝑐 > 0, selanjutnya kita dapatkan 𝑐 − 𝑐 = 𝑐(1 − 𝑐) > 0. Hal ini
berarti 𝑐 2 < 𝑐. Kemudian karena kita tahu bahwa 𝑐 2 > 0 dan 𝑐 < 1, maka kita dapat
simpulkan bahwa 0 < 𝑐 2 < 𝑐 < 1
(b) Jika 1 < 𝑐, maka 𝑐 − 1 > 0 dan 𝑐 > 0, selanjutnya kita dapatkan bahwa 𝑐 2 − 𝑐 = 𝑐(𝑐 − 1) >
0. Hal ini berarti bahwa 𝑐 < 𝑐 2 . Karena 1 < 𝑐 dan 𝑐 < 𝑐 2 , maka dapat disimpulkan bahwa
1 < 𝑐 < 𝑐2
Q.E.D.
21. (a) Anggap tidak benar bahwa tidak ada 𝑛 ∈ ℕ yang memenuhi 0 < 𝑛 < 1. Selanjutnya, jelas
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
bahwa himpunan 𝑆 ≔ {𝑛 ∈ ℕ: 0 < 𝑛 < 1} adalah subset dari ℕ yang tak-kosong. Kemudian
menurut sifat terurut-rapi bilangan asli, maka terdapat unsur terkecil 𝑚 ∈ 𝑆 sedemikian
hingga 𝑚 ≤ 𝑘 untuk semua 𝑘 ∈ 𝑆. Selanjutnya, karena 𝑚 ∈ 𝑆, maka 0 < 𝑚 < 1.
Perhatikan bahwa 0 < 𝑚 < 1 ⇔ 0 < 𝑚2 < 𝑚. Dengan demikian 𝑚2 ∈ 𝑆 yang memenuhi
𝑚2 < 𝑚. Namun hal ini tidak mungkin mengingat 𝑚 adalah unsur terkecil di 𝑆.
Q.E.D.
(b) Andaikan ada 𝑚 ∈ ℕ yang genap sekaligus ganjil. Hal ini berarti 𝑚 = 2𝑘 = 2𝑙 − 1, untuk
1
suatu 𝑘, 𝑙 ∈ ℤ. Sekarang perhatikan bahwa: 2𝑘 = 2𝑙 − 1 ⇔ 𝑙 − 𝑘 = 2 ∉ ℤ. Hal ini tidak
benar mengingat bahwa bilangan bulat tertutup terhadap operasi penjumlahan dan
pengurangan.
Q.E.D.
𝑛 2
22. (a) Perhatikan bahwa untuk 𝑛 = 2 berlaku 𝑐 = 𝑐 > 𝑐. Kemudian anggap bahwa jika untuk
𝑛 = 𝑘 ≥ 2 berlaku 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑘 > 𝑐. Hal ini mengakibatkan 𝑐 𝑘 − 𝑐 > 0. Perhatikan bahwa 𝑐 𝑘 −
𝑐 = 𝑐(𝑐 𝑘−1 − 1) > 0. Karena 𝑐 > 0 maka haruslah (𝑐 𝑘−1 − 1) > 0 . Selanjutnya perhatikan
bahwa untuk 𝑛 = 𝑘 + 1 berlaku: 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑘+1 − 𝑐 > 𝑐 𝑘+1 − 𝑐 2 = 𝑐 2 (𝑐 𝑘−1 − 1) > 0 atau
dengan kata lain 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑘+1 > 𝑐.
Sebagai akibatnya, 𝑐 𝑛 > 𝑐 untuk 𝑛 > 1, 𝑛 ∈ ℕ.

Sekarang, dengan menambahkan kasus untuk 𝑛 = 1, kita tahu bahwa 𝑐 𝑛 = 𝑐 1 = 𝑐. Sehingga


kita dapat simpulkan bahwa 𝑐 𝑛 ≥ 𝑐 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.
Q.E.D.
(b) Jika 0 < 𝑐 < 1, maka kita tahu bahwa 𝑐 − 1 < 0. Selanjutnya, perhatikan bahwa untuk 𝑛 =
2 berlaku bahwa 𝑐 𝑛 − 𝑐 = 𝑐 2 − 𝑐 = 𝑐(𝑐 − 1) < 0.
Sekarang anggap bahwa jika untuk 𝑛 = 𝑘 ≥ 2 berlaku 𝑐 𝑛 − 𝑐 = 𝑐 𝑘 − 𝑐 < 0.
Perhatikan bahwa 𝑐 𝑘 − 𝑐 = 𝑐(𝑐 𝑘−1 − 1) < 0. Karena 𝑐 > 0 maka haruslah (𝑐 𝑘−1 − 1) < 0.
Selanjutnya, kita tahu bahwa untuk 𝑛 = 𝑘 + 1 berlaku 𝑐 𝑛 − 𝑐 = 𝑐 𝑘+1 − 𝑐 < 𝑐 𝑘+1 − 𝑐 2 =
𝑐 2 (𝑐 𝑘−1 − 1) < 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa 𝑐 𝑛 − 𝑐 < 0 untuk 𝑛 > 1, 𝑛 ∈ ℕ atau
dengan kata lain 𝑐 𝑛 < 𝑐 untuk 𝑛 > 1, 𝑛 ∈ ℕ.

Dengan menambahkan kasus untuk 𝑛 = 1, kita tahu bahwa 𝑐 𝑛 = 𝑐 1 = 𝑐. Dan hal ini
mengakibatkan 𝑐 𝑛 ≤ 𝑐 berlaku untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.
Q.E.D.
23. Bukti ke kanan
Anggap bahwa 𝑎 < 𝑏. Hal ini berarti 𝑏 − 𝑎 > 0. Kemudian, Perhatikan bahwa untuk 𝑛 = 1
berlaku 𝑏 𝑛 − 𝑎𝑛 = 𝑏1 − 𝑎1 = 𝑏 − 𝑎 > 0.
Selanjutnya, anggap bahwa jika untuk 𝑛 = 𝑘 ≥ 1 berlaku 𝑏 𝑛 − 𝑎𝑛 = 𝑏 𝑘 − 𝑎𝑘 > 0. Sekarang
perhatikan untuk 𝑛 = 𝑘 + 1 berlaku:
𝑏 𝑛 − 𝑎𝑛 = 𝑏 𝑘+1 − 𝑎𝑘+1 = (𝑏 − 𝑎)(𝑏 𝑘 − 𝑎𝑘 ) + 𝑎𝑘 𝑏 + 𝑏 𝑘 𝑎 > 0
Hal ini, menurut prinsip induksi matematika dapat disimpulkan bahwa 𝑏 𝑛 − 𝑎𝑛 > 0 untuk
semua 𝑛 ∈ ℕ. Atau dengan kata lain 𝑎𝑛 < 𝑏 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.

Bukti ke kiri
Anggap 𝑎𝑛 < 𝑏 𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ. Karena 1 ∈ ℕ, jelas bahwa 𝑎 = 𝑎1 < 𝑏1 = 𝑏
Q.E.D.
24. (a) Bukti ke kanan
Anggap 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 . Andaikan bahwa 𝑚 ≯ 𝑛. Hal ini berarti 𝑚 ≤ 𝑛 atau dengan kata lain 𝑛 −
𝑚 ≥ 0. Sekarang perhatikan jika 𝑛 − 𝑚 = 0 kita dapatkan
𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑚 (1 − 𝑐 𝑛−𝑚 ) = 𝑐 𝑚 (1 − 𝑐 0 ) = 𝑐 𝑚 ∙ 0 = 0
Kemudian jika 𝑛 − 𝑚 > 0, kita tahu bahwa 𝑛 − 𝑚 ∈ ℕ. Sehingga hal ini menyebabkan
𝑐 𝑛−𝑚 ≥ 𝑐 > 1 atau dengan kata lain 1 − 𝑐 𝑛−𝑚 < 0. Selanjutnya, kita dapatkan:
𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑚 (1 − 𝑐 𝑛−𝑚 ) < 0 atau dengan kata lain 𝑐 𝑚 < 𝑐 𝑛 .
Dari dua kasus tersebut, kita dapatkan 𝑐 𝑚 ≤ 𝑐 𝑛 yang berkontradiksi dengan hipotesis yang
mengatakan bahwa 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 . Jadi pengandaian salah dan haruslah 𝑚 > 𝑛
© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.
Bukti ke kiri
Anggap 𝑚 > 𝑛. Kita tahu bahwa 𝑚 − 𝑛 ∈ ℕ.Kita juga tahu bahwa 𝑐 𝑚−𝑛 ≥ 𝑐 > 1 atau
dengan kata lain 𝑐 𝑚−𝑛 − 1 > 0. Hal ini mengakibatkan 𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑛 (𝑐 𝑚−𝑛 − 1) > 0 atau
dengan kata lain 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 .
Q.E.D.
(b) Bukti ke kanan
Anggap 𝑐 𝑚 < 𝑐 𝑛 . Andaikan bahwa 𝑚 ≯ 𝑛. Hal ini berarti 𝑚 ≤ 𝑛 atau dengan kata lain 𝑛 −
𝑚 ≥ 0. Sekarang perhatikan jika 𝑛 − 𝑚 = 0 maka kita dapatkan 𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑚 (1 −
𝑐 𝑛−𝑚 ) = 𝑐 𝑚 (1 − 𝑐 0 ) = 𝑐 𝑚 ∙ 0 = 0
Kemudian jika 𝑛 − 𝑚 > 0, kita tahu bahwa 𝑛 − 𝑚 ∈ ℕ. Hal ini mengakibatkan 0 < 𝑐 𝑛−𝑚 ≤
𝑐 < 1 mengingat bahwa 0 < 𝑐 < 1. Atau dengan kata lain 1 − 𝑐 𝑛−𝑚 > 0. Sekarang
perhatikan bahwa:
𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑚 (1 − 𝑐 𝑛−𝑚 ) > 0 atau dengan kata lain 𝑐 𝑚 > 𝑐 𝑛 .
Dari dua kasus tersebut, kita dapat simpulkan bahwa 𝑐 𝑚 ≥ 𝑐 𝑛 . Namun hal ini
berkontradiksi dengan hipotesis. Sehingga pengandaian salah, atau dengan kata lain
haruslah 𝑚 > 𝑛.

Bukti ke kiri
Anggap 𝑚 > 𝑛. Selanjutnya kita tahu bahwa 𝑚 − 𝑛 ∈ ℕ. Dan kita juga tahu bahwa 0 <
𝑐 𝑚−𝑛 ≤ 𝑐 < 1 atau dengan kata lain 𝑐 𝑚−𝑛 − 1 < 0. Dan hal ini mengakibatkan:
𝑐 𝑚 − 𝑐 𝑛 = 𝑐 𝑛 (𝑐 𝑚−𝑛 − 1) < 0 atau dengan kata lain 𝑐 𝑚 < 𝑐 𝑛
Q.E.D.
1
25. Misalkan 𝑏 ≔ 𝑐 𝑚𝑛 . Selanjutnya kita tahu bahwa 𝑏 > 1. (karena jika 𝑏 ≤ 1,
1 𝑚𝑛
maka 𝑐 = (𝑐 𝑚𝑛 ) = 𝑏 𝑚𝑛 ≤ 𝑏 ≤ 1, padahal kita tahu bahwa 𝑐 > 1).
1 1
Selanjutnya kita tahu bahwa 𝑐 𝑛 = 𝑏 𝑚 > 𝑏 𝑛 = 𝑐 𝑚 jika dan hanya jika 𝑚 > 𝑛.
Q.E.D.
26. Misalkan untuk suatu 𝑚 ∈ ℕ. Tunjukkan dengan menggunakan induksi matematika bahwa
𝑎𝑚+𝑛 = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 dan (𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛 untuk semua 𝑛 ∈ ℕ.
Dengan cara yang sama, misalkan untuk suatu 𝑛 ∈ ℕ. Tunjukkan juga bahwa 𝑎𝑚+𝑛 = 𝑎𝑚 𝑎𝑛 dan
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎𝑚𝑛 untuk semua 𝑚 ∈ ℕ.

© Copyright 2011 Supaat Creative Design. All rights reserved. This document can be distributed for non-commercial purposed only.

Anda mungkin juga menyukai