Anda di halaman 1dari 35

Fungsi Pembangkit

Untuk Kombinasi
Kelompok 1 :
Dinda Novitasari (2005110439)
Fathimiyah Al Farra (2005125408)
Melati Putri Irawan (2005136326)
Syarifah Nabilah Azzahra (2005136220)
Triska Wahyuni Purba (2005136214)
Definisi 6.1.1 : Deret kuasa adalah deret tak hingga yang
berbentuk
%

! 𝑎𝑛 𝑥𝑛
𝑛 &0
Defiisi 6.1.2 : Bila ada bilangan positif dari R sedemikian hingga
deret kuasa konvergen untuk setiap x degan 𝑥 < 𝑅, maka
R disebut radius kekonvergenan.

Definisi 6.1.3 : Bila suatu deret kuasa tidak konvergen untuk


setiap x (𝑥 ≠ 0) maka deret ini disebut divergen
Deret Taylor fungsi f(x) disekitar x = 0 yang mempunyai bentuk
sebagai berikut
%
1
𝑓 𝑥 =! 𝑛! 𝑓 𝑛 0 𝑥𝑛
𝑛&
0
1 1
= 𝑓 0 + 𝑓 0 𝑥 + 2! 𝑓"(0)𝑥 + 3! 𝑓′′′(0)𝑥 : + ⋯
4 7

Dengan memanfaatkan deret Taylor kita dapat memperoleh beberapa


hasil.
Contoh 1 : Fungsi f(x) = 𝑒 𝑥 untuk 𝑥 < 1
 0 = 𝑒0 =
1
 𝑓4 𝑥 =
𝑒𝑥
 f’’ 𝑥 = 𝑒 𝑥
𝑓4 0 = 𝑒 0 =
1f’’ = 𝑒0 = 1

0
= 𝑒𝑥

𝑛 𝑛0 = 𝑒0 = 1
𝑓 𝑓
𝑥
%
1
𝑓 𝑥 = ! 𝑛! 𝑓 𝑛 0
𝑛 &0
𝑥 𝑛 1 1
=𝑓 0 + 𝑓 0 𝑥 + 𝑓"(0)𝑥 + 𝑓′′
4 7

′(0)𝑥 : + ⋯
2!
3!
𝑒 𝑥 = 1 + 𝑥 +7!@ 𝑥@7 +: !@ 𝑥 : + @
⋯ untuk 𝑥 <
𝑒1 = 1 + 1. 𝑥 +
𝑥 . 1. 𝑥 7 + . 1. 𝑥 : +⋯
𝑒 𝑥 = 1 + 𝑥 +7!@ 7!𝑥 7 +: !@ 𝑥 : + = ∑%𝑛 &0 @ 𝑥: !𝑛 , untuk 𝑥 < 1
𝑛!

@
Contoh 2 : 𝑓 𝑥 = untuk 𝑥 < 1
@–
 𝑓 𝑥
@ 𝑥
@–
= 1 − 𝑥 –@
= 𝑥 1
𝑓 0 = =1
1−0
@
 𝑓4 𝑥 = −1 1 − 𝑥 – 7 . −1 = =
@–𝑥 D E
1
= =1
𝑓4 0 1−0 7
7

𝑓44 𝑥 @–𝑥 F
= −2 1 − 𝑥 –: . −1 = 2
= =2
1−0 :
𝑓44 0 I
 4𝑥
𝑓44 @–𝑥 J

= −6 1 − 𝑥 – H. −1 = 6
𝑓444 0 = 1−0 H
=6
dst
𝑓 𝑥 = ∑𝑛%&0 𝑛@! 𝑓 𝑛 0 𝑥 𝑛
= 𝑓 0 + 𝑓4 0 𝑥 + @ 𝑓44 0 𝑥 7 + @
𝑓444 0 𝑥 : +
@
@–𝑥 ⋯
7! :
= 1 + 1. 𝑥 + @ . 2𝑥 7 + @ . 6𝑥 +
⋯ :!
7! :!

=1 + 𝑥 +@𝑥 7 + 𝑥 : +...
Jadi, 𝑛 & 𝑥 𝑛 untuk 𝑥 < 1
@– = 1 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 +... = ∑
7 : %
𝑥 0
Dengan cara yang sama, pembaca dapat mencoba menggunakan cara
tersebut untuk menemukan beberapa rumus sebagai berikut :
@
1.
@–𝑥 E= ∑𝑛%& 𝑛 + 1 𝑥 𝑛 = 1 + 2𝑥 + 3𝑥 7 + 4𝑥 : +. . . untuk 𝑥 <
0 – �
2. 1 𝑛% & 𝑥 � %
−1 𝑛 .
𝑒 –𝑥 = ∑ 𝑛 ! = ∑𝑛 & 𝑛
0 𝑛! 0 𝑥
𝑥E @ @ @
= 1 − 𝑥 + 7! − : ! 𝑥 : +H! 𝑥H − 𝑥N + ⋯ . untuk 𝑥
<1
3. Teorema N!
binomial
Untuk bilangan real n, bilangan bulat non negatif k dan 𝑥 < 1berlaku :
𝑛
1 + 𝑥 𝑛 = ∑𝑘%& 𝑘 𝑥 𝑘 ,
0 𝑛 𝑛−1 𝑛−2 … 𝑛−𝑘+1
dimana : 𝑛 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘 >
={ 𝑘!
𝑘 0
1
, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑘 ≤
6.2 Definisi fungsi pembangkit

Definisi 6.2.1 : misal 𝑎 𝑛 = 𝑎0,𝑎@,𝑎7, … suatu barisan. Fungsi


pembangkit biasa dari barisan 𝑎 𝑛 adalah
𝑛 & 𝑎 𝑛 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎@𝑥 +𝑎7 𝑥 + 𝑎 : 𝑥 +
𝑛 7 :
∑%
0 ⋯
Definisi 6.2.2 : misal 𝑎 𝑛 = 𝑎0,𝑎@,𝑎7, … suatu barisan
pembangkit eksponensial dari barisan 𝑎 𝑛 adalah :
fungsi
𝑥� 𝑥E
% 𝑎 �
= 𝑎 + 𝑎 𝑥 + 𝑎7
0 𝑥F
∑𝑛 & 𝑛
𝑛! 7! : :! …
0 + 𝑎@
Contoh 3 :
Cari barisan (an) yang fungsi pembangkit biasanya P(x) =
@
1 + @–
Penyelesaian
𝑥 :
1
𝑃 𝑥 =1+
1−𝑥
𝑃 𝑥 = 1 + (1 + 𝑥 + 𝑥 7 + 𝑥 : + ⋯ )
𝑃 𝑥 = 2 + 𝑥 + 𝑥7 + 𝑥 : + ⋯
Jadi, barisan dari fungsi pembangkit tersebut adalah (an) =
(2,1,1,1, … )
Contoh 4 :
Cari barisan (an) yang fungsi pembangkit eksponensialnya
P(x) = 4 + 4𝑥 + 4𝑥 7 + 4𝑥 : + ⋯
Penyelesaian :
𝑃 𝑥 = 4 + 4𝑥 + 4𝑥 7 + 4𝑥 : + ⋯
2! 3!
𝑃 𝑥 = 4 + 4𝑥 + 4. 2! 𝑥7
+ 4. 3! 𝑥 : +
⋯ 𝑥7
𝑃 𝑥 = 4 + 4𝑥 + 4.2! +
: 2!
𝑥
4.3! +⋯
3!
Contoh 5 :
Tulis bentuk sederhana fungsi pembangkit biasa dari barisan (0,0,0,1,1,1,1, …)
Penyelasaian :
Misalkan fungsi pembangkit biasanya P(x) dan barisan (an) = (0,0, 0,1 ,1 ,1 ,…)
Dari defenisi pembangkit biasa ∑%𝑎 & 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑎0 + 𝑎@𝑥 + 𝑎 7 𝑥 7 +𝑎 :𝑥 : +
(an) = (0, 0, 0, 0 1, 1, 1, 1, ..)

↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓
a0 a1 a2 a3 a4 a5 a6 …
P(x) = 𝑎0 + 𝑎@𝑥 + 𝑎 7 𝑥 7 + 𝑎 : 𝑥 : + 𝑎H𝑥H + 𝑎N𝑥N + ⋯
P(x) = 0 + 0. 𝑥 + 0. 𝑥 7 + 1. 𝑥 : + 1. 𝑥 H + 1. 𝑥 N + ⋯
P(x) = 𝑥 : + 𝑥H + 𝑥N + ⋯
P(x) = 𝑥 : + 𝑥H + 𝑥N + ⋯
P(x) = 𝑥 : (1 + 𝑥 + 𝑥 7 +
@
⋯ ) = 𝑥:.
P(x) @–
P(x) = 𝑥F 𝑥
@–
𝑥
Contoh 6 :
Tulis fungsi pembangkit eksponensial dari barisan (3,3,3,3, …)
Penyelesaian :
Misal fungsi pembangkit eksponensialnya H(x) dan barisan (𝑎 𝑛 ) = (3,3,3,3, …_
Dari definisi fungsi pembangkit eksponensial :
𝑥𝑛 E F
∑%
𝑛& 𝑎 = 𝑎 𝑥
0 + 𝑎 𝑥 + 𝑎7 7! + 𝑎: : ! +
𝑥
𝑛 𝑛!
0
(an) = (3,… @ 3, 3, …)
↓ ↓ 3, ↓
a0 a1 ↓a2 a↓3 …
𝑥E 𝑥F
H(x) = 𝑎0 + 𝑎@𝑥 + 𝑎 + 𝑎 +
⋯ 𝑥 :F
𝑥7 E7!
H(x) = 3 + 3 . 𝑥 + 3 + 3 + :!

𝑥 E7! 𝑥 F
H(x) = 3 1 + 𝑥 + 7! +:! +
:!

H(x) = 3. 𝑒 𝑥
Penjumlahan, pengurangan maupun perkalian dua fungsi pembangkit
atau lebih dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Jika A(x) = ∑%𝑛 &0 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 dan 𝐵 𝑥 = ∑%
𝑛 &0
𝑏𝑛 𝑥 𝑛

• A(x) +B(x) = ∑%𝑛 &0 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 + ∑%


𝑛%𝑛&0
&
A(x)
𝑏𝑛 𝑥 𝑛 +B(x) = ∑
• A(x) - B(x) = ∑ 𝑛0&0
% 𝑎 𝑥 𝑛 − 𝑏𝑛 𝑥𝑛
(𝑎 𝑛 +𝑏 𝑛 )𝑥 𝑛
𝑛% &0
𝑛
A(x)
% - B(x) = ∑ 𝑛 &
• ∑
A(x) . B(x)
(𝑎 𝑛 −𝑏 𝑛 )𝑥 =
𝑛 ∑ %𝑛0 &0
% 𝑎 𝑛 𝑥 𝑛 . 𝑛∑% %
A(x) . B(x) ≠ ∑
𝑛&
𝑛 &0(𝑎𝑛 . 𝑏𝑛 )𝑥 = 𝑛 &0 𝑛
(∑ 𝑎𝑘 𝑏 ) 𝑥𝑛
𝑏𝑛 𝑥 𝑛
0 𝑘 &0 𝑛 –𝑘

Apabila 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 , 𝑑𝑎𝑛 adalah barisan
(𝑐 sedemikian
∑ 𝑛𝑘𝑛 &) 𝑎 𝑘 𝑏 𝑛 – 𝑘 , , maka (𝑐 𝑛 ) disebut konvolusi dari (𝑎 𝑛 ) dan
(𝑏0𝑛 ) yang ditulis 𝑐𝑛 = 𝑎 𝑛 (𝑏 𝑛 )
Contoh 7 : Cari barisan (c n ) dan c n dengan fungsi pembangkit biasa P(x) dimana

P(x) = ( 1 + 10𝑥 2 ) (1 + 2x + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + …)

Penyelesaian:

P(x) = ( 1 + 10𝑥 2 ) (1 + 2x + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + …)

( 1 + 10𝑥 2 ) adalah fungsi pembangkit biasa dari


barisan: (a n ) = ( 1, 0, 10, 0, 0,

a…)
)
a* a+ a3 a4


(1 + 2x + 3𝑥 + 4𝑥 + …) adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan:
2 3

(b n ) = ( 1, 2, 3, 4, …)

b) b* b+ b3

(c n ) adalah konvolusi dari (a n ) dan (b n )

(c n ) = ∑ nk = 0
a kb n−k
(c 0 ) = a 0 b 0 = 1.1 = 1
1
(c ) = ∑ k =0
1 ak bn − k = a0 b1 + a1 b0
= 1.2 + 0.1
=2

(c 2 ) = ∑ 2k =0 a k b n − k = a0 b2 + a1 b1 + a2 b0
= 1.3 + 0.2 + 10.1 = 3 + 0 + 10
= 13

(c 3 ) = ∑ 3k =0 a k b n − k = a0 b3 + a1 b2 + a2 b1 + a3 b0
= 1.4 + 0.2 + 10.2 +0.1 = 4 + 0 + 20 + 0
= 24
4
(c4 ) k) * ak bn( k = a* b4 + a+𝑏3 + a2 b2 + a3 b++ a4
= b
= 1.5 + 0.4 *+ 10.3 +0.2 + 0.1 = 5 + 0 + 30 + 0
+0
= 35

Jadi (cn ) = (c* , c+, c2, c3 , c4,…)

= (1, 2, 13, 24, 35,…)

{ 1
11n-9
, jika n =
0
, jika n ≥
1
Contoh 8 :
Misal A(x) dan B(x) berturut – turut adalah fungsi pembangkit biasa dari
barisan 𝑎 𝑛 𝑑𝑎𝑛 (𝑏𝑛 ). Tulis A(x) dalam B(x) jika :
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 0
𝑎𝑛 = _ 4, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 2
𝑏𝑛 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 ≠
0,2
𝑏𝑎0 𝑛= 0,
= 𝑏7𝑎= 2
0 , 𝑎@, 𝑎7 , 𝑎: , 𝑎H,
Penyelesaian :
𝑎𝑛 …
𝑏𝑛 = 1, 𝑎@, 4, 𝑎: , 𝑎H, …
𝑏𝑛 = 𝑏0 , 𝑏@, 𝑏7 , 𝑏: , 𝑏H, …
𝐴 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎@𝑥 + 𝑎7 𝑥 7 + 𝑎: 𝑥 : + 𝑎H𝑥 H + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑥 𝑛 +

𝐵 𝑥 = 1 + 𝑎@𝑥 + 4𝑥 7 + 𝑎: 𝑥 : + 𝑎H𝑥 H + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯
= 𝑏0 + 𝑏@𝑥 + 𝑏7 𝑥 7 + 𝑏: 𝑥 : + 𝑏H𝑥 H + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑥 𝑛 +
Perhatikan : A(x)

𝐴 𝑥 = 1 + 𝑎@𝑥 + 4𝑥 7 + 𝑎: 𝑥 : + 𝑎H𝑥 H + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 +

= (1 + 2𝑥 7 ) + (𝑎@𝑥 + 2𝑥 7 + 𝑎: 𝑥 : + 𝑎H𝑥 H + ⋯ +
𝑎𝑛 𝑥𝑛 )
𝐴 𝑥 = (1 + 2𝑥 7 ) + 𝐵(𝑥)
6.3 Fungsi Pembangkit untuk Kombinasi
Misalkan terdapat empat macam obyek a, b, c dan d. Kita perkenakan
memilih; 0, 1, 2 atau 3 obyek a; dan 0, atau 1 obyek b; 0, atau 1 obyek c;
dan 0, atau 1 obyek d.

Pertanyaan yang muncul ialah: ada beberapa cara untuk memilih k


obyek? Untuk menjawab pertanyaan ini, akan diterapkan fungsi
pembangkit. Misalkan t menyatakan banyaknya cara memilih k obyek.
Kita coba menghitung fungsi pembangkit biasa
P(x) = Karena obyek a dapat dipilih 0, atau 1 kali, maka ekspresi yang
dipakai adalah :

..(6.3.1
Perhatikan bahwa mengindikasikan bahwa obyek a terpilih satu kali;
mengindikasikan bahwa obyek a terpilih dua kali, demikian pula
mengindikasikan kemungkinan obyek b tidak terpilih, dan sebagainya.
Selanjutnya ekspresi (6.3.1) dapat disederhanakan menjadi :
(6.3.2)
Perhatikan koefisien x2 dalam 6.3.2 memberikan semua kemungkinan memilih dua
obyek (dengan syarat yang diperkenankan) yaitu a dan a; atau a dan b; atau a dan c; atau adan
d; atau b dan c; atau b dan d; atau c dan d. Demikian pula koefisien dari x 6 memberikan
kemungkinan memilih 6 objek yaitu a, a, a, b, c, dan d. Hal yang sama berlaku untuk
koefisien – koefisien yang lain.
jadi, jika a, b, c dan d dalam 6.3.2 masing – masing disubstitusi dengan 1, diperoleh ekspresi
1 + 4x + 7x2 + 8x3 + 7x4 + 4x5 + x6 = (1 + x+ x2 + x3)(1+x)(1 + x)( 1 + x ) disebut fungsi
penbangkit dari permasalahan menentukan banyaknya cara memilih k obyek dari 4 macam
obyek, dimana obyek pertama (0byek a) bisa dipiilih sebanyak-banyaknya 3; obyek kedua,
obyek ketiga dan obyek keempat bisa dipilih masing-masing sebanyak banyaknya satu.
Secara umum diperoleh :

Misalkan terdapat p tipe obyek: dan terdapat obyek tipe 1, obyek tipe
2,....,obyek dimana diperbolehkan mengambil sebarang banyak obyek tiap
tipe. Fungsi pembangkit untuk P(x) = , dimana:

P(x) = ( 1 + x+ x2 + ... + xn1) ( 1 + x+ x2 + ... + xn2)..... ( 1 + x+ x2 + ...... + xnp)


Contoh 1 :
Tentukan fungsi pembangkit untuk banyaknya cara memilih obyek dari n obyek
dimana pengulangan tidak diperkenankan.

Penyelesaian :
Terdapat n obyek, karena pengulangan tidak diperkenankan, maka tiap obyek
dapat dipilih 0 atau 1 kali saja. Sehingga fungsi pembangkitnya adalah :

Catatan :
Koefisien dan P(x) yaitu
= teorema binomial menyatakan banyaknya
cara memilih (tanpa
pengulangan) k obyek dari
n obyek ayang ada.
Contoh 2 :
Tentukan Banyak cara memilih k obyek dari n macam obyek dimana
pengulangan diperkenakan.
Penyelesaian :
Misal menyatakan banyaknya cara memilih k obyek. Karena ada n macam obyek
dan obyek dapat dipilih berulang (Tanpa batas) maka fungsi pembangkit untuk
adalah:

P(x) =
=
Untuk k > 0 koefesien dalam P(x)

: adalah :
Karena, untuk ,maka =
=
P(x) =
=
=
==
= teorema binomial
Untuk k = 0 koefesien dari dalam P(x) adalah :

Sehingga, untuk k

Dengan demikian :

Jadi banyaknya cara memilik k obyek dari n obyek dimana pengulangan


diperkenakan, sama dengan koefesien dalam P(x) yaitu:
Contoh 3 :
Ada beberapa cara mengambil r huruf dari huruf-huruf pembentuk kata
PEKANBARU sedemikian hingga setiap konsonan terpilih paling sedkit satu dan
setiap vokal terpiih paling banyak 4?
Penyelesaian :
Perhatikan bahwa kata PEKANBARU terdapat delapan huruf yang berbeda; yaitu
5 konsonan; P, K, N, B, R dan 3 vokal yaitu A, E dan U. karena setiap konsonan
terpilih paling sedikit satu, maka setiap konsonan tersebut berasosiasi dengan
sebuah factor dalam fungsi pembangkit. Selanjutnya, karena setiap vocal dapat
dipilih sebanyak-banyaknya 4, maka setiap vokal tersebut berasosiasi dengan
sebuah faktor Dengan demikian fungsi pembangkit dari permasalahan diatas adalah
:
=
..(1)
Misal :
5 + k = r k = r – 5, k = 0 r = 5
10 + k = r k = r – 10, k = 0 r = 10
15 + k = r k = r – 15, k = 0 r = 15
20 + k = r k = r – 21, k = o r = 20
Akibatnya :
=
=
=

Banyaknya cara yang dimaksud = koefesien


p(x)=
Contoh 4 :
Ada berapa cara untuk menempatkan 50 koin yang sama ke dalam 5 kotak berbeda
sedemikian hingga tak ada kotak yang kosong.
Penyelesaian :
Misalkan : k + 5 = 50 , sehingga p(x)
P(x) = menjadi :
=
P(x) =
=
=
=
= Banyak cara yang dimaksud = koefesien
P(x) = P(x) =
=
Contoh 5 :
Tentukan koefesien dari dalam (

Jadi,
Penyelesaian : P(x) =
Misalkan fungsi pembangkitnya p(x) =
P(x) =
= Banyaknya koefisien yang dimaksud =
= ( koefisien dalam

= P(x) =

= =

P(x) = =
= 78

Jadi koefisien dari dalam (


n+9 = 20 n = 11 adalah 78.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai