DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. Dala Zulyani (19205041)
2. Ditia Erika Febriani (19205043)
3. Dwi Ratih Listiani Yusri (19205010)
4. Tiya Marsya (19205058)
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
dengan judul Relasi Rekursif tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini.Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.Namun, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya.Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pengertian Relasi Rekursif..................................................................................4
B. Relasi rekursi Linear............................................................................................7
C. Penyelesaian RR Linear dengan Metode Akar karakteristik...........................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
A. Pengertian Relasi Rekursif
Sama halnya dengan topik-topik yang telah dibahas pada bab sebelumnya, Relasi
Rekursif (RR) juga mempunyai fungsi yang sama, yaitu membantu kita memodelkan
dan menyelesaikan suatu masalah kombinatorik, seperti contoh berikut..
Untuk n yang jauh lebih besar, tentu cara ini akan sukar dilakukan dan mungkin saja
akan memberikan hasil yang tidak akurat karena salah dalam melakukan pencacahan.
Oleh sebab itu, kita perlu memikirkan cara yang lebih jitu. Dari pencacahan untuk 4
anak tangga kita melihat suatu pola bilangan, yaitu:
1, 2, 3, 5, …
Dari pola terlihat bahwa:
banyak cara menaiki 3 anak tangga = banyak cara menaiki 1 anak tangga +
banyak cara menaiki 2 anak tangga
banyak cara menaiki 4 anak tangga = banyak cara menaiki 2 anak tangga +
banyak cara menaiki 3 anak tangga
(coba periksa untuk 5 anak tangga)
Jika cara menaiki n anak tangga dimisalkan dengan a n, maka diperoleh:
a 1=1 ,a 2=2, dan a n=an −1 +a n−2 , n ≥ 3 …….(*)
Dari (*) terlihat bahwa kita akan mengetahui banyak cara;
menaiki 100 anak tangga, jika banyak cara menaiki 99 dan 98 anak tangga
juga diketahui.
menaiki 150 anak tangga, jika banyak cara menaiki 149 dan 148 anak tangga
juga diketahui,
dan lain-lain.
Hubungan yang terbentuk antara banyak cara menaiki n anak tangga (a n) dengan
banyak cara menaiki n - 1dan n - 2 anak tangga disebut hubungan rekursif. Secara
lengkap, ekspresi (*) di atas disebut sebagai Relasi Rekursif (RR).
Suatu RR terdiri dari dua bagian, yaitu kondisi awal dan bagian rekursif. Untuk
ekspresi (*):
a 1=1 ,a 2=2 disebut kondisi awal dari RR (dalam hal ini ada 2 kondisi awal)
Mungkin ada di antara pembaca yang telah familiar dengan barisan bilangan yang
terbentuk dari banyak cara menaiki n anak tangga, tetapi dalam bentuk yang lain,
yaitu:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, ….
Barisan bilangan ini dikenal dengan nama barisan Fibonacci. Barisan ini juga dapat
dinyatakan dalam bentuk sebuah RR, yaitu:
a 0=1 , a1=1, dan a n=an −1 +a n−2 , n ≥ 2
Meskipun RR pada ekspresi (*) dan RR untuk barisan Fibonacci mempunyai bentuk
yang agak berbeda, tetapi pada hakikatnya kedua RR tersebut adalah sama. Nanti kita
akan menemukan bahwa penyelesaian kedua RR tersebut adalah sebagai berikut.
n+1 n +1
a n = 1 1+ √ 5 1 1−√ 5
√5 2( ) − (
√5 2 )
Ini tentu suatu hasil yang agak meragukan bukan? Semua suku barisan Fibonacci
maupun banyak cara menaiki n anak tangga adalah bilangan bulat, sementara solusi
yang diperoleh bentuk umumnya melibatkan banyak bilangan rasional. Tetapi, jika
pembaca mensubsitusi n satu persatu dengan bilangan bulat, maka akan diperoleh
kedua barisan yang telah kita bicarakan
Contoh 1:
jawab:
catatan :
Contoh 2:
Misalkan uang sebanyak Rp. 10.000 disimpan di bank dengan sistem bunga berbunga
dengan besar bunga 11% per tahun. Berapak banyak uang setelah 30 tahun?
Jawab: .
Misalkan Pn menyatakan nilai uang setelah n tahun. Nilai uang setelah n tahun sama
dengan nilai uang tahun sebelumnya ditambah dengan bunga uang:
Solusi relasi rekurens Pn = Pn-1 + 0,11 Pn-1 ; P0 = 10.000 dapat di pecahkan sebagai
berikut:
= .........
= (1,11)n P0 ................tahun n
Sebuah rumah memiliki tangga dengan n buah anak tangga untuk dinaiki. Setiap
langkah dapat melewati satu atau dua anak tangga. Tentukan relasi
rekursi untuk an , banyaknya cara berbeda sesorang dapat menaiki nbuah anak
tangga.
Penyelesaian:
a1 = 1 ,
a4 = 5, yaitu 1,1,1,1 atau 1,2,1 atau 1,1,2 atau 2,2 atau 2,1,1
Sangat jelas terlihat bahwa ketika sebuah langkah dijalankan, maka akan ada tiga
atau kurang anak tangga lagi yang tersisa untuk dinaiki. Dengan demikia setelah
langkah pertama menaiki sebuah anak tangga, akan ada a3 cara untuk meneruskan
menaiki tiga anak tanggaberikutnya. Jika langkahpertama menaiki dua anak
tangga, maka akan ada a2 cara untuk meneruskan menaiki dua anak tangga yang
tersisa. Dengan demikian a4 = a3 + a2 = 3 + 2 .
Dimana hi(n) untk setiap i, 1 ≤ I ≤ k, dan f(n) adalah fungsi dalam n dan hk(n)¹ 0
Jika f(n) = 0 maka RR nya disebut homogen, dan sebaliknya disebut nonhomogen.
Jika hi(n) = konstanta " i maka RR nya disebut RR dengan koefisien konstanta. RR
berderajat k terdiri dari sebuah bagian rekursif dan k kondisi awal berurutan.RR ini
mendefinisikan tepat satu fungsi.
Misalnya:
i. a1 = a2 = 0: a0 = an-1 + an-2 + 1, n ≥ 3 adalah RR linear nonhomogen derajat dua
dengan koefisien konstanta
ii. a1 = a2 = 0: a0 = an-1 + an-2, n ≥ 3 adalah RR linear nonhomogen derajat dua dengan
koefisien konstanta
iii. a0 = a1 = 1: an = a0 an-1 + a2 an-2 + an-1 a0, n ≥ 1 adalah RR non linear
iv. D1 = 1; Dn = nDn-1 + (-1)n, n ≥ 1 adalah RR linear nonhomogen derajat satu
dengan koefisien bukan konstanta
Teorema Superposisi
Jika g1 (n) solusi dari a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =f 1 (n)……...(1)
dan jika g2 (n) solusi dari a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =f 2 (n)….(2)
Bukti:
Bentuk yang berada dalam kurung siku berturut-turut adalah persamaan (4) dan
(5), sehingga terbukti bahwa:
a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =r f 1 ( n ) + s f 2( n)
Akibat Teorema Superposisi
maka
Bagi tiap suku pada persamaan (**) dengan pangkat terendah ( x n−k ) untuk
memperoleh:
x k +c 1 x k−1 +c 2 x k−2 +…+ c k =0 (***).
Persamaan (***) disebut Persamaan Karakteristik dari RR
Teorema
Jika persamaan karakteristik dari RR mempunyai akar rangkap, misalnya x 1 ada
sebanyak m rangkap, maka solusi umum yang melibatkan akar x 1 berbentuk:
P0 x1n + P1 n x1n + P2 n2 x 1n +…+ Pm −1 nm −1 x 1n
Penyelesaian:
(a)Jika bn menyatakan banyaknya cara yang berbeda saudara dapat menaiki
tangga dengan n anak tangga tersebut, tulis relasi rekursif untuk bn.
Jawab:
b n= banyak cara menaiki n anak tangga.
Dari soal jelas bahwa b 1=1dan b 2=1.
Maka banyak cara seluruhnya ( b n ) adalah jumlah dari banyak cara dari
Misalkan b n=x n
x 2−x−1=0
2
−(−1 ) ± √ (−1 ) −4.1. (−1 )
x=
2 (1)
1± √ 1+ 4
x=
2
1± √ 5
x=
2
1+ √ 5 1−√ 5
x= atau x=
2 2
2 2
1+ 5 1− 5
1=c ( √ ) +c ( √ )
1 2
2 2
3+ √ 5 3−√ 5
1=c ( ) +c (
2 )
1
( ii )
2
2
Selanjutnya dari persamaan (i) dan (ii) didapat
3−√5
1
2 )
3− √ 5
+¿
c ¿1
1−√ 5
×1
2
2 |
−c 1 + ¿( ) c ¿ 2
2 2
−1−√ 5
c1 =
−5−√ 5
−1− √ 5 −5+ √ 5
c 1= ×
−5− √ 5 −5+ √ 5
5− √ 5+5 √ 5−5
c 1=
25−5
4 √5
c 1=
20
5
c 1= √
5
Substitusikan nilai c 1 ke (i)
( 1+2√5 ) c +( 1−2√ 5 ) c =1
1 2
√ 5+ 5 + 1−√ 5 c =1
10 ( 2 ) 2
( 1−2√ 5 ) c = 5−10√5
2
5−√ 5 2
c =( ) ×(
1−√ 5 )
2
10
5− √ 5
c 2=
5−5 √ 5
5− √5 5+5 √5
c 2= ×
5−5 √ 5 5+5 √5
25+25 √ 5−5 √ 5−25
c 2=
25−125
20 √ 5
c 2=
−100
−√ 5
c 2=
5
Substitusikan nilai c 1 dan c 2 ini ke solusi umum dari relasi rekursif diperoleh
penyelesaian sebagai berikut:
n n
5 1+ √ 5 5 1− √ 5
b n= √ ( −√
) ( )
5 2 5 2
Selesaikan RR berikut:
a 0= 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a n=9 a n−1 −15 an−2+ 7 an−3 , n ≥ 3
Penyelesaian:
a 0= 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a n=9 a n−1 −15 an−2+ 7 an−3 , n ≥ 3
Misalkan a n = x n diperoleh :
x n−9 x n−1 +15 x n−2−7 x n−3= 0
x n−9 x n−1 +15 x n−2−7 x n−3= 0 (kedua ruas diibagi x n−3)
x 3−9 x 2+ 15 x −7= 0 (Persamaan Karakteristik)
a 0=0 ( 1 )0=0
a 1=1 ( 1 )1=1
a 2=2 ( 1 )2=2
a 3=3 ( 1 )3=3
a 4=4 ( 1 )4 =4
a 4=9 a3−15 a2 +7 a 1
a 4=27−30+7=4
DAFTAR PUSTAKA