Anda di halaman 1dari 18

RELASI REKURSIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
1. Dala Zulyani (19205041)
2. Ditia Erika Febriani (19205043)
3. Dwi Ratih Listiani Yusri (19205010)
4. Tiya Marsya (19205058)

Dosen Pembina: Dr. Armiati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
dengan judul Relasi Rekursif tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi besar yakni Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini.Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.Namun, penulis
tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya.Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Padang, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pengertian Relasi Rekursif..................................................................................4
B. Relasi rekursi Linear............................................................................................7
C. Penyelesaian RR Linear dengan Metode Akar karakteristik...........................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
A. Pengertian Relasi Rekursif
Sama halnya dengan topik-topik yang telah dibahas pada bab sebelumnya, Relasi
Rekursif (RR) juga mempunyai fungsi yang sama, yaitu membantu kita memodelkan
dan menyelesaikan suatu masalah kombinatorik, seperti contoh berikut..

Di gedung tempat Radid bekerja, terdapat n buah anak tangga.Ia biasanya


menaiki anak tangga tersebut dengan cara menapaki 1 atau 2 anak tangga
sekaligus. Ada berapa cara berbeda Radid menaiki n anak tangga
tersebut?

Untuk n = 1, 2, 3, atau 4, kita dapat menemukan cara yang dimaksud dengan


mencoba-coba, sehingga diperoleh:
 Cara menaiki 1 anak tangga 1 1 cara
 Cara menaiki 2 anak tangga 1-1; 2 2 cara
 Cara menaiki 3 anak tangga 1-1-1; 1-2; 2-1 3 cara
 Cara menaiki 4 anak tangga 1-1-1-1; 1-2-1; 1-1-2; 2-1-1; 2-2 5 cara

Untuk n yang jauh lebih besar, tentu cara ini akan sukar dilakukan dan mungkin saja
akan memberikan hasil yang tidak akurat karena salah dalam melakukan pencacahan.
Oleh sebab itu, kita perlu memikirkan cara yang lebih jitu. Dari pencacahan untuk 4
anak tangga kita melihat suatu pola bilangan, yaitu:
1, 2, 3, 5, …
Dari pola terlihat bahwa:

 banyak cara menaiki 3 anak tangga = banyak cara menaiki 1 anak tangga +
banyak cara menaiki 2 anak tangga

 banyak cara menaiki 4 anak tangga = banyak cara menaiki 2 anak tangga +
banyak cara menaiki 3 anak tangga
(coba periksa untuk 5 anak tangga)
Jika cara menaiki n anak tangga dimisalkan dengan a n, maka diperoleh:
a 1=1 ,a 2=2, dan a n=an −1 +a n−2 , n ≥ 3 …….(*)
Dari (*) terlihat bahwa kita akan mengetahui banyak cara;
 menaiki 100 anak tangga, jika banyak cara menaiki 99 dan 98 anak tangga
juga diketahui.
 menaiki 150 anak tangga, jika banyak cara menaiki 149 dan 148 anak tangga
juga diketahui,
 dan lain-lain.
Hubungan yang terbentuk antara banyak cara menaiki n anak tangga (a n) dengan
banyak cara menaiki n - 1dan n - 2 anak tangga disebut hubungan rekursif. Secara
lengkap, ekspresi (*) di atas disebut sebagai Relasi Rekursif (RR).
Suatu RR terdiri dari dua bagian, yaitu kondisi awal dan bagian rekursif. Untuk
ekspresi (*):
 a 1=1 ,a 2=2 disebut kondisi awal dari RR (dalam hal ini ada 2 kondisi awal)

 a n=an −1 +a n−2 , n ≥ 3 disebut bagian rekursif dari RR

Mungkin ada di antara pembaca yang telah familiar dengan barisan bilangan yang
terbentuk dari banyak cara menaiki n anak tangga, tetapi dalam bentuk yang lain,
yaitu:
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, ….
Barisan bilangan ini dikenal dengan nama barisan Fibonacci. Barisan ini juga dapat
dinyatakan dalam bentuk sebuah RR, yaitu:
a 0=1 , a1=1, dan a n=an −1 +a n−2 , n ≥ 2
Meskipun RR pada ekspresi (*) dan RR untuk barisan Fibonacci mempunyai bentuk
yang agak berbeda, tetapi pada hakikatnya kedua RR tersebut adalah sama. Nanti kita
akan menemukan bahwa penyelesaian kedua RR tersebut adalah sebagai berikut.
n+1 n +1
a n = 1 1+ √ 5 1 1−√ 5
√5 2( ) − (
√5 2 )
Ini tentu suatu hasil yang agak meragukan bukan? Semua suku barisan Fibonacci
maupun banyak cara menaiki n anak tangga adalah bilangan bulat, sementara solusi
yang diperoleh bentuk umumnya melibatkan banyak bilangan rasional. Tetapi, jika
pembaca mensubsitusi n satu persatu dengan bilangan bulat, maka akan diperoleh
kedua barisan yang telah kita bicarakan

Contoh 1:

Selesaikan relasi rekursif berikut dengan metode akar karakteristik!


a. a1 = a2 = 1 ; an = an-1 + an-2 , n ≥ 3
b. a0 = 0 ; a1 = -1 ; an = 7an-1 – 12an-2 , n ≥ 2

jawab:

a. ada dua kondisi awal, yaitu : a1 = a2 = 1 ;


bagian rekursif : an = an-1 + an-2 , n ≥ 3
b. ada dua kondisi awal, a0 = 0 ; a1 = -1
bagian rekursif : an = 7an-1 – 12an-2 , n ≥ 2

catatan :

 contoh bagian a disebut RR linear Homogen dengan Koefisiean Konstanta


 contoh bagian b disebut RR linear Homogen dengan Koefisiean Konstanta

Contoh 2:

Misalkan uang sebanyak Rp. 10.000 disimpan di bank dengan sistem bunga berbunga
dengan besar bunga 11% per tahun. Berapak banyak uang setelah 30 tahun?

Jawab: .

Kondisi awal ; P0 = 10.000

Bagian Rekursif ; Pn = Pn-1

Misalkan Pn menyatakan nilai uang setelah n tahun. Nilai uang setelah n tahun sama
dengan nilai uang tahun sebelumnya ditambah dengan bunga uang:

Pn = Pn-1 + 0,11 Pn-1 ; P0 = 10.000

Solusi relasi rekurens Pn = Pn-1 + 0,11 Pn-1 ; P0 = 10.000 dapat di pecahkan sebagai
berikut:

Pn = Pn-1 + 0,11 Pn-1 = (1,11) Pn-1 ................tahun 1

= (1,11) [(1,11) Pn-2] = (1,11)2 Pn-2 ................tahun 2

= (1,11)2 [(1,11) Pn-3] = (1,11)3 Pn-3 ................tahun 3

= .........

= (1,11)n P0 ................tahun n

Jadi, Pn = (1,11)n P0 = 10.000 (1,11)n

setelah 30 tahun, banyaknya uang adalah

P30 = 10.000 (1,11)30 = Rp. 228.922,97


Contoh 3:

Sebuah rumah memiliki tangga dengan n buah anak tangga untuk dinaiki. Setiap
langkah dapat melewati satu atau dua anak tangga. Tentukan relasi
rekursi untuk an , banyaknya cara berbeda sesorang dapat menaiki nbuah anak
tangga.

Penyelesaian:

a1 = 1 ,

a2 = 2 , yaitu 1,1 atau 2

a3 = 3 , yaitu 1,1,1 atau 1,2 atau 2,1

a4 = 5, yaitu 1,1,1,1 atau 1,2,1 atau 1,1,2 atau 2,2 atau 2,1,1

Sangat jelas terlihat bahwa ketika sebuah langkah dijalankan, maka akan ada tiga
atau kurang anak tangga lagi yang tersisa untuk dinaiki. Dengan demikia setelah
langkah pertama menaiki sebuah anak tangga, akan ada a3 cara untuk meneruskan
menaiki tiga anak tanggaberikutnya. Jika langkahpertama menaiki dua anak
tangga, maka akan ada a2 cara untuk meneruskan menaiki dua anak tangga yang
tersisa. Dengan demikian a4 = a3 + a2 = 3 + 2 .

B. Relasi Rekursi Linear


Bentuk umum Bagian Rekursif dari suatu relasi rekursif (RR) linear berderajat k
berbentuk:

an + h1(n) an-1 + h2(n)an-2 + … + hk(n)an-k = f(n),

Dimana hi(n) untk setiap i, 1 ≤ I ≤ k, dan f(n) adalah fungsi dalam n dan hk(n)¹ 0
Jika f(n) = 0 maka RR nya disebut homogen, dan sebaliknya disebut nonhomogen.
Jika hi(n) = konstanta " i maka RR nya disebut RR dengan koefisien konstanta. RR
berderajat k terdiri dari sebuah bagian rekursif dan k kondisi awal berurutan.RR ini
mendefinisikan tepat satu fungsi.
Misalnya:
i. a1 = a2 = 0: a0 = an-1 + an-2 + 1, n ≥ 3 adalah RR linear nonhomogen derajat dua
dengan koefisien konstanta
ii. a1 = a2 = 0: a0 = an-1 + an-2, n ≥ 3 adalah RR linear nonhomogen derajat dua dengan
koefisien konstanta
iii. a0 = a1 = 1: an = a0 an-1 + a2 an-2 + an-1 a0, n ≥ 1 adalah RR non linear
iv. D1 = 1; Dn = nDn-1 + (-1)n, n ≥ 1 adalah RR linear nonhomogen derajat satu
dengan koefisien bukan konstanta

Bentuk umum RR Linear Homogen dengan Koefisien Konstanta adalah:


an + c1an-1 + c2an-2 + … + ckan-k = 0, ck¹ 0

dengank kondisi awal dan ci= konstanta " i = 1, 2, …, k

Sebelum kita membahas penyelesaian RR Linear Homogen dengan Koefisien


Konstanta menggunakan metode Akar Karakteristik, terlebih dahulu dikemukakan
sebuah teorema dan akibatnya, yang nanti akan digunakan dalam penyelesaian RR.

Teorema Superposisi
Jika g1 (n) solusi dari a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =f 1 (n)……...(1)

dan jika g2 (n) solusi dari a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =f 2 (n)….(2)

makar g1 ( n )+ s g 2(n) adalah solusi dari

a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =r f 1 ( n ) + s f 2( n) …………………(3)

Bukti:

 g1 (n)solusi dari persamaan 1, artinya

g1 ( n ) +c 1 g1 ( n−1 )+ c 2 g1 ( n−2 ) +…+ c k g1 ( n−k )=f 1 (n)……...(4)

 g2 (n)solusi dari persamaan 2, artinya

g2 ( n ) +c 1 g2 ( n−1 )+ c 2 g2 ( n−2 ) + …+c k g 2 ( n−k ) =f 2 (n)……..(5)

 Akan ditunjukkan r g1 ( n )+ s g 2(n) solusi dari persamaan (3)


r g1 ( n )+ s g 2 ( n ) + c1 ( r g 1 ( n−1 ) +s g 2 (n−1) ) + c2 ( r g1 ( n−2 ) + s g2 (n−2) ) + …+c k ( r g 1 ( n−k ) + s g2 (n−k ) )

Bentuk yang berada dalam kurung siku berturut-turut adalah persamaan (4) dan
(5), sehingga terbukti bahwa:
a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =r f 1 ( n ) + s f 2( n)
Akibat Teorema Superposisi

Jika g1(n), g2(n), …, gk(n) adalah solusi-solusi dari:

an + c1an-1 + c2an-2 + … + ckan-k = 0, …. (*)

maka

n1g1(n) + n2g2(n) + … + nkgk(n)

juga solusi dari (*), untuk sebarang konstanta n1, n2, …, nk

C. Penyelesaian RR Linear dengan Metode Akar Karakteristik


Kembali kita ungkapkan bahwa RR linear homogen dengan koefisien konstanta
berbentuk:
a n+ c 1 a n−1 +c 2 an−2 +…+ c k a n−k =0 , c k ≠0 (*)
dengan k kondisi awal dan c i konstanta ∀ i=1,2 , … ,k

Penyelesaian RR Linear Homogen dengan Koefisien Konstanta menggunakan


Metode Akar Karakteristik dilakukan melalui serangkaian prosedur sebagai berikut.
n
 Misalkan a n=x pada persamaan (*), sehingga diperoleh:
x n +c 1 x n−1 +c 2 x n−2 +…+c k x n−k =0 (**)

 Bagi tiap suku pada persamaan (**) dengan pangkat terendah ( x n−k ) untuk
memperoleh:
x k +c 1 x k−1 +c 2 x k−2 +…+ c k =0 (***).
Persamaan (***) disebut Persamaan Karakteristik dari RR

Persamaan Karakteristik (***) mempunyai k buah akar yang mungkin saja


semuanya berbeda, atau mungkin terdapat beberapa akar rangkap.Akar dari
persamaan (***) dapat juga berupa bilangan kompleks.Berikut ini kita tinjau dua
kasus yang pertama.
1. Kasus 1: Persamaan Karakteristik (***) mempunyai k akar berbeda
Jika semua akar berbeda, maka a n=x in , 1 ≤i ≤k merupakan solusi dari
persamaan (***). Berdasarkan akibat teorema superposisi, kombinasi linear dari
akar-akar tersebut juga solusi dari persamaan (***), sehingga diperoleh:

Solusi Umum dari RR (*) yang berbentuk:


a n=P1 x 1n + P2 x 2n +…+ Pk x k n
Dengan mensubstitusikan k kondisi awal ke solusi umum diperoleh SPL dengan
k persamaan dan k variabel. Dengan menyelesaikan SPL tersebut menggunakan
metode yang disukai, diperoleh Solusi Khusus dari RR (*).

Contoh ( buku Pak Ketut hal 106 no. 1.c)


Selesaikan RR berikut menggunakan Metode Akar Karakteristik.
a 0=a1 =1, a n=2 an−1 +3 an−2 , n≥ 2
Penyelesaian:
n
 Misalkan a n=x diperoleh x n=2 x n−1+3 x n−2
 Setiap suku x n=2 x n−1+3 x n−2 dibagi dengan x n−2, sehingga diperoleh Persamaan
Karakteristik: x 2−2 x−3=0
↔ ( x −3 ) ( x +1 )=0
x=3ataux=−1
Jadi, akar-akar dari Persamaan Karakteristik keduanya berbeda, yaitu: x=3
ataux=−1
 Diperoleh Solusi Umum RR sebagai berikut.
a n=P1 3 n+ P 2(−1)n
 Dengan mensubsitusikan ke dua kondisi awal (a 0=a1 =1) ke solusi umum,
diperoleh:
a 0=P1 3 0+ P 2(−1)0=0→ P1 + P2=1
a 1=P1 31 + P2 (−1)1=−1 →3 P1−P2=1
1 1
Setelah dilakukan eliminasi, diperoleh P1= , P2=
2 2
1
Sehingga didapat solusi khusus RR (*), yaitu: a n= ¿
2
Sekarang mari kita periksa kebenaran hasil yang diperoleh untuk beberapa nilai n,
dengan membandingkan hasil subsitusi langsung ke solusi khusus RR dan ke RR pada
soal.
Dengan Solusi Khusus RR Dengan RR pada Soal
1
a 0= ¿ a 0=1
2
1
a 1= ¿ a 1=1
2
1
a 2= ¿ a 2=2 a1+ 3 a0=2 ( 1 ) +3(1)=5
2
Ternyata keduanya memberikan hasil yang sama. Dalam hal ini, pembaca
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sampai nilai n yang melebihi jumlah
kondisi awal RR agar terhindar dari kesalahan dalam penarikan kesimpulan.

2. Kasus 2: Persamaan Karakteristik (***) mempunyai akar rangkap


Untuk kasus ini, kita memerlukan teorema berikut.

Teorema
Jika persamaan karakteristik dari RR mempunyai akar rangkap, misalnya x 1 ada
sebanyak m rangkap, maka solusi umum yang melibatkan akar x 1 berbentuk:
P0 x1n + P1 n x1n + P2 n2 x 1n +…+ Pm −1 nm −1 x 1n

Contoh (Buku pak Fauzan hal 151 no.2)


Selesaikan Relasi Rekursif berikut
a 1=5 , a2=−5 , an −an−1−6 an−2=0 , n ≥ 3
Penyelesaian:
n
 Misalkana n=x , sehingga diperoleh x n=x n−1 +6 x n−2
 Dengan membagi setiap suku dari x n=x n−1 +6 x n−2 dengan x n−2diperoleh
Persamaan Karakteristik:
x 2−x−6=0
↔ ( x −3 ) ( x +2 ) =0
x=3ataux=−2

Akar-akar dari Persamaan Karakteristik adalah 3❑atau (−2 ) , sehingga
diperoleh solusi umum RR, yaitu:
a n=P1 3 n+ P 2 (−2 )n

 Dengan mensubsitusi kedua kondisi awal, yaitu a 1=5 , a2=−5 ke solusi


umum diperoleh:
a 1=P1 31 + P2 (−2 )1=5 →3 P1−2 P2=5
a 2=P1 32 + P2 (−2 )2=−5 → 9 P1 + 4 P2=−5
1
Setelah dilakukan eliminasi, diperoleh P1= , P2=−2
3
sehingga didapat solusi khusus RR:
1
a n= 3n−2 (−2 )n , n ≥0
3
 Pemeriksaan:
Dengan Solusi Khusus RR Dengan RR pada Soal
1
a 1= 31−2 (−2 )1=5 a 1=5
3
1
a 2= 32−2 (−2 )2=−5 a 2=−5
3
1
a 23= 33−2 (−2 )3=25 a 3=a2 +6 a 1=−5+6 ( 5 ) =25
3

Contoh (buku Pak Ketut hal 107 no.4)


Sebuah tangga memiliki n buah anak tangga. Saudara diminta menaiki tangga tersebut
dengan aturan sebagai berikut:
Setiap kali melangkah, saudara diperbolehkan “melangkah” satu atau dua anak tangga
sekaligus.
(a) Jika bn menyatakan banyaknya cara yang berbeda saudara dapat menaiki
tangga dengan n anak tangga tersebut, tulis relasi rekursif untuk bn.
(b) Selesaikan relasi rekursif pada soal (a).

Penyelesaian:
(a)Jika bn menyatakan banyaknya cara yang berbeda saudara dapat menaiki
tangga dengan n anak tangga tersebut, tulis relasi rekursif untuk bn.
Jawab:
b n= banyak cara menaiki n anak tangga.
Dari soal jelas bahwa b 1=1dan b 2=1.

Relasi Rekursif dari masalah di atas dapat diperoleh dengan memperhatikan


bahwa ada dua kemungkinan.

Kemungkinan 1 : melangkah 1 anak tangga pada langkah pertama, sisa


anak tangga ( n−1 ) anak tangga yang dapat dilakukan
dengan b n−1cara berbeda

Kemungkinan 2 : melangkah 2 anak tangga pada langkah pertama, sisa


anak tangga ( n−2 ) anak tangga yang dapat dilakukan
dengan b n−2cara berbeda

Maka banyak cara seluruhnya ( b n ) adalah jumlah dari banyak cara dari

kemungkinan satu ( b n−1 ) dan kemungkinan dua ( b n−2 ), sehingga diperoleh


relasi rekursifnya dari masalah tersebut adalah

b 1=b2=1 ; b n=bn −1 +b n−2 , n ≥ 2

(b) Selesaikan relasi rekursif pada soal (a).


b 1=b2=1 ; b n=bn −1 +b n−2 , n ≥ 2

Misalkan b n=x n

Maka persamaan karakteristik dari rekursif ini adalah

x n=x n−1 + x n−2

x n−x n−1−x n−2=0

Kedua ruas dibagi dengan x n−2, diperoleh

x 2−x−1=0

2
−(−1 ) ± √ (−1 ) −4.1. (−1 )
x=
2 (1)

1± √ 1+ 4
x=
2
1± √ 5
x=
2

1+ √ 5 1−√ 5
x= atau x=
2 2

Sehingga solusi umum dari relasi rekursif adalah


n n
1+ √ 5 1−√5
b n=c 1 ( 2 ) (
+ c2
2 )
Karena kondisi awal b 1=1 danb 2=1, maka dari (i) diperoleh sistem
persamaan berikut:

1=c1( 1+2√ 5 )+c ( 1−2√ 5 )(i)2

2 2
1+ 5 1− 5
1=c ( √ ) +c ( √ )
1 2
2 2

3+ √ 5 3−√ 5
1=c ( ) +c (
2 )
1
( ii )
2
2
Selanjutnya dari persamaan (i) dan (ii) didapat

( 1+2√ 5 ) c ( 1−2√5 ) c ¿1 × ( 1−2√5 )


( 3+2√ 5 ) c+¿ (
1

3−√5
1
2 )
3− √ 5
+¿

c ¿1

1−√ 5
×1
2

2 |
−c 1 + ¿( ) c ¿ 2
2 2

( 3+2√5 ) c +¿( 3−2√5 ) c ¿1 −¿−¿¿


1 2

( −5−2 √ 5 ) c + 0= −1−2 √51

−1−√ 5
c1 =
−5−√ 5
−1− √ 5 −5+ √ 5
c 1= ×
−5− √ 5 −5+ √ 5
5− √ 5+5 √ 5−5
c 1=
25−5
4 √5
c 1=
20
5
c 1= √
5
Substitusikan nilai c 1 ke (i)

( 1+2√5 ) c +( 1−2√ 5 ) c =1
1 2

( 1+2√5 ) √55 +( 1−2√ 5 ) c =1 2

√ 5+ 5 + 1−√ 5 c =1
10 ( 2 ) 2

( 1−2√ 5 ) c =1− √ 5+5


2
10

( 1−2√ 5 ) c = 5−10√5
2

5−√ 5 2
c =( ) ×(
1−√ 5 )
2
10
5− √ 5
c 2=
5−5 √ 5
5− √5 5+5 √5
c 2= ×
5−5 √ 5 5+5 √5
25+25 √ 5−5 √ 5−25
c 2=
25−125
20 √ 5
c 2=
−100
−√ 5
c 2=
5
Substitusikan nilai c 1 dan c 2 ini ke solusi umum dari relasi rekursif diperoleh
penyelesaian sebagai berikut:
n n
5 1+ √ 5 5 1− √ 5
b n= √ ( −√
) ( )
5 2 5 2

Contoh (buku Pak Ketut hal 106 no 1.e)

Selesaikan RR berikut:
a 0= 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a n=9 a n−1 −15 an−2+ 7 an−3 , n ≥ 3

Penyelesaian:
a 0= 0, a 1 = 1, a 2 = 2, a n=9 a n−1 −15 an−2+ 7 an−3 , n ≥ 3
Misalkan a n = x n diperoleh :
x n−9 x n−1 +15 x n−2−7 x n−3= 0
x n−9 x n−1 +15 x n−2−7 x n−3= 0 (kedua ruas diibagi x n−3)
x 3−9 x 2+ 15 x −7= 0 (Persamaan Karakteristik)

Sehinggaa akar-akar dari x 3−9 x 2+ 15 x −7= 0 atau ( x−1)2(x - 7) = 0 adalah x 1=1,


x 2=1 dan x 3=7

Solusi umum RR adalah a n= c 1 (1)n+ nc 2 (1)n + c 3 (7)n. Dengan mensubstitusikan


kondisi awal ke solusi umum, diperoleh SPL berikut :

a n= c 1 (1)n+ nc 2 (1)n + c 3 (7)n

0 = c 1 (1)0+ 0.c 2 (1)0 + c 3 (7)0 dimana a 0=0


0 = c1 + 0 + c3
c 1 = -c 3 (persamaan 1)
a n= c 1 (1)n+ nc 2 (1)n + c 3 (7)n

1 = c 1+ c 2+ 7c 3 dimana a 1=1 (persamaan 2)


a n= c 1 (1)n+ nc 2 (1)n + c 3 (7)n

2 = c 1 (1)2+ 2.c 2 (1)2 + c 3 (7)2 dimana a 2=2


2 = c 1 + 2.c 2 + 49c 3 (persamaan 3)
Substitusikan pers. 1 pada pers. 2:
1 = −c 3+ c 2+ 7c 3
1 = c 2+ 6c 3 (pers. 4)
Substitusikan pers. 1 pada pers. 3:
2 = −c 3 + 2.c 2 + 49c 3
2 = 2.c 2 + 48c 3
1 = c 2 + 24c 3 (pers. 5)
Eliminasikan persamaan 4 dan 5:
1 = c 2+ 6c 3
1 = c 2 + 24c 3
0 = 0 - 18c 3
c3 = 0
Substitusikan c 3 = 0, pada persamaan 4:
1 = c 2+ 6 . 0
c2 = 1
Substitusikan c 3 = 0, pada persamaan 1:
c1 = 0
Sehingga:
a n=c 1 (1)n + nc 2 (1)n + c 3 (7)n
a n=¿ 0. (1)n+ n . 1 (1)n + 0. (7)n
a n = n .(1)n
Pemeriksaan:

a 0=0 ( 1 )0=0

a 1=1 ( 1 )1=1

a 2=2 ( 1 )2=2

a 3=3 ( 1 )3=3

a 4=4 ( 1 )4 =4

Dengan menggunakana n=9 a n−1 −15 an−2+ 7 an−3 didapatkan:

a 4=9 a3−15 a2 +7 a 1

a 4=9 ( 3 )−15 ( 2 )+ 7(1)

a 4=27−30+7=4
DAFTAR PUSTAKA

Budayasa, I Ketut. 2008. Matematika Diskrit. Surabaya : Unesa University Press

Fauzan, Ahmad. 2014. Matematika Diskrit dan Terapannya.Padang : Universitas


Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai