Anda di halaman 1dari 13

Makalah Matematika Diskrit

“Formula Euler”

Kelompok 3:
Dewi Mulyana 1705122572
Fisca Dwi Agustin 1705110853
Mu’tiah Silmi 1705121849
Seftia Wulandari 1705110936
Sri Indriyani 1705110952
Siti Nurzakiyah 1705113690

Dosen Pengampu:
Dra. Susda Heleni, M.Pd

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Unversitas Riau
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Formula Euler”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yaitu Matematika Diskrit. Kami berharap baik penulis maupun
pembaca memperoleh wawasan pengetahuan tentang formula euler.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.

Pekanbaru, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1

1.3 Tujuan ..................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

Formula Euler ................................................................................................... 2

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teori graph pernah mengalami kemacetan yang agak lama,
namun sejak ditemukannya kriteria kesebidangan untuk raph maka
perkembangan teori graph menjadi pesat lagi. Kriteria kesebidangan graph dan
sifat-sifatnya pada bidang datar perlu diketahui untuk dapat memahami
penerapan maupun untuk mempelajari bagian selanjutnya dari teori graph,
salah satunya formula euler.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara membuktikan formula euler

1.3 Tujuan
Mengetahui pembuktian formula euler

1
BAB II

PEMBAHASAN

Formula Euler
2.1 Defenisi 4.3.1
Sebuah graph G membagi bidang menjadi beberapa daerah yang masing-
masing disebut muka (face).
Lambang (notasi) muka disimbolkan dengan f. Himpunan semua “muka”
graph bidang G dilambangkan dengan F(G).
2.2 Definisi 4.3.2
Banyaknya sisi G yang membatasi suatu muka f dari G disebut derajat dari
muka f dan dinotasikan dengan 𝑑𝐺 (f) atau d(f).
Contoh 1: perhatikan gambar berikut!
a b
𝒇𝟐
𝒇𝟏 𝒇𝟕
h i
𝒇𝟓
𝒇𝟑 𝒇𝟒 c
g
𝒇𝟔 d
f e

Pada gambar tersebut terdapat 9 titik, 14 sisi dan 7 muka yaitu f1, f2, f3, f4, f5,
f6, f7. Jadi F(G)={𝑓1 , 𝑓2 , 𝑓3 , 𝑓4 , 𝑓5 , 𝑓6 , 𝑓7 }.
Terdapat 4 sisi yang membatasi muka f1 yaitu ai, hi, gh, dan ag, dengan
demikian d(f1)=4.
Terdapat 3 sisi yang membatasi f2 yaitu ai, bi, dan ab, dengan demikian
d(f2)=3. Dan begitu juga untuk yang lainnya.
2.3 Teorema 4.3.1
Formula Euler : jika G graph bidang terhubung maka : |𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| +
|𝐹(𝐺)| = 2

Bukti :

2
Pembuktian teorema ini dapat dilakukan dengan induksi pada |𝐸(𝐺)|

 Untuk |𝐸(𝐺)| = 0, diperoleh |𝑉(𝐺)| = 1 dan |𝐹(𝐺)| = 1


Sehingga |𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| + |𝐹(𝐺)| = 1 − 0 + 1 = 2 benar
 Asumsikan pernyataan berikut benar : jika G graph bidang terhubung
dengan
|𝐸(𝐺)| ≥ 1, maka |𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| + |𝐹(𝐺)| = 2
 Akan ditunjukkan pernyataan itu juga benar untuk |𝐸(𝐺)| = 𝑘 + 1 maka
|𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| + |𝐹(𝐺)| = 2.misalkan G adalah sebuah graph bidang
terhubung dengan 𝑘 + 1 sisi. Terdapat dua kasus, dalam hal ini : (1) G
memuat sikel, (2) G tidak memuat sikel.

Kasus 1 : G memuat sikel

Misalkan e adalah sebuah sisi di sikel yang terdapat di G. Maka graph 𝐺1 =


𝐺 − 𝑒 merupakan graph bidang terhubung dengan 𝑘 sisi. Berdasarkan asumsi
berlaku |𝑉(𝐺1 )| − |𝐸(𝐺1 )| + |𝐹(𝐺1 )| = 2.

Selanjutnya karena : |𝑉(𝐺1 )| = |𝑉(𝐺)|

|𝐸(𝐺1 )| = |𝐸(𝐺)| − 1 dan

|𝐹(𝐺1 )| = |𝐹(𝐺)| − 1

Maka :

|𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| + |𝐹(𝐺)| = |𝑉(𝐺1 )| − (|𝐸(𝐺)| + 1) + (|𝐹(𝐺)| + 1)

= |𝑉(𝐺1 )| − |𝐸(𝐺1 )| − 1 + |𝐹𝐺1 | + 1

= |𝑉|(𝐺1 ) − |𝐸(𝐺1 )| + |𝐹𝐺1 |

=2

3
Kasus 2 : G tidak memuat sikel
Karena G graph terhubung dan tidak memuat sikel maka G pohon. Karena G
pohon maka G memuat sebuah titik yang berderajat satu. Misalkan u adalah
titik berderajat satu di G. Maka graph H = G – u tetap merupakan pohon
sehingga H graph bidang terhubung dengan k sisi. Berdasarkan asumsi
berikut :
|V(H)| − |E(H)| + |F(H)| = 2
Karena :
|V(H)| = |V(G)| − 1
|E(H)| = |E(G)| − 1
|F(H)| = |F(G)|
Maka:
|V(G)| − |E(G)| + |F(G)| = 2
(|V(H)| + 1) − (|E(H)| + 1) + |F(H)| = 2
|V(H)| − |E(H)| + |F(H)| = 2
Dengan demikian teorema terbukti

Contoh :
Mungkinkah menggambar sebuah graph bidang terhubung yang memiliki 50
titik, 54 sisi dan 7 muka.
Penyelesaian :
Berdasarkan Formula Euler jika G graph terhubung maka
|V(G)| − |E(G)| + |F(G)| = 2
Sehingga
50 − 54 + 7 = 3
3≠2
Jadi tidak mungkin menggambarkan sebuah graph bidang terhubung dengan
50 titik, 54 sisi dan 7 muka
Catatan : Formula Euler tidak berlaku untuk graph bidang tak terhubung

4
Misalnya untuk graph bidang tak terhubung G pada gambar berikut

Pada gambar |𝑉(𝐺)| = 5, |𝐸(𝐺)| = 4, dan |𝐹(𝐺)| = 2, sehingga :


|V(G)| − |E(G)| + |F(G)| = 2
5−4+2= 3
3≠2

2.4 Teorema 4.3.2


Jika G graph sederhana planar dengan |𝐸(𝐺)| > 1, maka |𝐸(𝐺)| ≤
3|𝑉(𝐺)| − 6

Bukti :

Akan ditinjau dua kasus : G terhubung atau tidak terhubung.

Kasus 1 : G graph terhubung

Misalkan G1 = embedding G, jelas bahwa |V(G1 )| = |V(𝐺)| dan |E(G1 )| =


|E(𝐺)| , karena G1 isomorfik dengan G.

Jika |E(𝐺)| = 2 , maka |V(𝐺)| = 3 (karena G sederhana dan terhubung).


Sehingga :

|E(𝐺)| = 2 ≤ 3 = 3|V(𝐺)| − 6

Jika |E(𝐺)| ≥ 3, maka |E(G1 )| ≥ 3

Karena G1 sederhana dan |E(G1 )| ≥ 3, d(f) ≥ 3, ∀f F(G1 ) .

Dengan demikian :

5
≥ 3|F(G1 )| ... (1)

Karena setiap sisi G1 membatasi paling banyak dua muka,

∑𝑓∈𝐹(G1 ) d(f) ≤ 2|E(G1 )| ... (2)

Dari (1) dan (2) diperoleh :

3|F(G1 )| ≤ 2|E(G1 )| ... (3)

Dari teorema 4.3.1 diperoleh :

|F(G1 )| = 2 + |E(G1 )| − |V(G1 )|

Sehingga (3) menjadi :

3(2 + |E(G1 )| − |V(G1 )|) ≤ 2|E(G1 )|

Ekivalen dengan :

|E(G1 )| ≤ 3|V(G1 )| − 6

Karena |E(G1 )| = |E(𝐺)| dan |V(G1 )| = |V(𝐺)| , maka :

|E(G)| ≤ 3|V(G)| − 6

Jadi teorema terbukti untuk kasus G graph terhubung.

Kasus 2: G graph tak terhubung


Misalkan 𝐺1 , 𝐺2 , . . . , 𝐺𝑘 adalah komponen-kompenen G dimana k≥ 2.
Karena G planar ∀𝑖, 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘, 𝐺𝑖 terhubung dan planar.

Misalkan dari k komponen tersebut,terdapat 𝑘1 ,Komponen yang masing-


masing komponen berisi satu titik (nol sisi), 𝑘2 komponen yang masing-
masing komponen berisi satu sisi (dua titik), dan 𝑘3 komponen yang
maisng-masing berisi lebih dari satu sisi. Jelas bahwa:

𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 = 𝑘

6
Misalkan:

|𝐸 (𝐺1 )| = 0 , ∀𝑖, 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘1

|𝐸 (𝐺1 )| = 1 , ∀𝑖, 𝑘1 + 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘1 + 𝑘2

|𝐸 (𝐺1 )| ≥ 2 , ∀𝑖, 𝑘1 + 𝑘2 + 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘

Akan ditinjau 𝑘3 =0 dan 𝑘3 ≥ 1

Sub kasus 2.1 : 𝑘3 =0

Dalam hal ini, |𝑉 (𝐺)| = 𝑘1 + 2𝑘2 , dan |𝐸 (𝐺)| = 𝑘2

Karena 𝑘3 = 0 dan |𝐸 (𝐺)| ≥ 0 didapatkan

|𝐸 (𝐺)| = 𝑘2 ≤ 6𝑘2 − 6 + 𝑘1 =3 (𝑘1 + 2) − 6

= 3|𝑉 (𝐺)| − 6

Sub kasus 2.2 : 𝑘3 ≠ 0(𝑘3 ≥ 1)

Dalam hal ini,

|𝐸 (𝐺)| = ∑𝑘𝑖=1
1
|𝐸 (𝐺𝑖 )| + ∑𝑘𝑖=𝑘
1 + 𝑘2
1 +1
|𝐸 (𝐺𝑖 )| + ∑𝑘𝑖=𝑘1 +𝑘2 +1 |𝐸 (𝐺𝑖 )|

= 0 + 𝑘2 + ∑𝑘𝑖=𝑘1 +𝑘2 +1 |𝐸 (𝐺𝑖 )| ≤ 𝑘2 + ∑𝑘𝑖=𝑘1 +𝑘2 +1 (3|𝐸 (𝐺𝑖 )| − 6)

= 3|𝑉 (𝐺)| − 6𝑘 + 3𝑘1 + 𝑘2

= 3|𝑉 (𝐺)| − 6 + (6 − 6𝑘 + 3𝑘1 + 𝑘2 )

Karena 𝑘3 ≥ 1 (dan 𝑘1 ≥ 0, 𝑘2 ≥ 0 maka:

3𝑘1 + 5𝑘2 + 6𝑘3 ≥ 6

Karena 𝑘3 = 𝑘 − 𝑘1 -𝑘2 , didapatkan:

7
3𝑘1 + 5𝑘2 + 6(k-𝑘1 − 𝑘2 ) ≥ 6

Jadi |𝐸 (𝐺)| ≤ 3|𝑉 (𝐺)| − 6 + (6 − 6𝑘 + 3𝑘1 + 𝑘2 ≤ 3|𝑉 (𝐺)| −6

Jadi teorema terbukti untuk kasus G graph tidak terhubung.

8
DAFTAR PUSTAKA

Heleni, Susda, dan Zulkarnain. 2006. Matematika Diskrit. Pekanbaru:


Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai