“Formula Euler”
Kelompok 3:
Dewi Mulyana 1705122572
Fisca Dwi Agustin 1705110853
Mu’tiah Silmi 1705121849
Seftia Wulandari 1705110936
Sri Indriyani 1705110952
Siti Nurzakiyah 1705113690
Dosen Pengampu:
Dra. Susda Heleni, M.Pd
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Formula Euler”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yaitu Matematika Diskrit. Kami berharap baik penulis maupun
pembaca memperoleh wawasan pengetahuan tentang formula euler.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk melengkapi
segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mengetahui pembuktian formula euler
1
BAB II
PEMBAHASAN
Formula Euler
2.1 Defenisi 4.3.1
Sebuah graph G membagi bidang menjadi beberapa daerah yang masing-
masing disebut muka (face).
Lambang (notasi) muka disimbolkan dengan f. Himpunan semua “muka”
graph bidang G dilambangkan dengan F(G).
2.2 Definisi 4.3.2
Banyaknya sisi G yang membatasi suatu muka f dari G disebut derajat dari
muka f dan dinotasikan dengan 𝑑𝐺 (f) atau d(f).
Contoh 1: perhatikan gambar berikut!
a b
𝒇𝟐
𝒇𝟏 𝒇𝟕
h i
𝒇𝟓
𝒇𝟑 𝒇𝟒 c
g
𝒇𝟔 d
f e
Pada gambar tersebut terdapat 9 titik, 14 sisi dan 7 muka yaitu f1, f2, f3, f4, f5,
f6, f7. Jadi F(G)={𝑓1 , 𝑓2 , 𝑓3 , 𝑓4 , 𝑓5 , 𝑓6 , 𝑓7 }.
Terdapat 4 sisi yang membatasi muka f1 yaitu ai, hi, gh, dan ag, dengan
demikian d(f1)=4.
Terdapat 3 sisi yang membatasi f2 yaitu ai, bi, dan ab, dengan demikian
d(f2)=3. Dan begitu juga untuk yang lainnya.
2.3 Teorema 4.3.1
Formula Euler : jika G graph bidang terhubung maka : |𝑉(𝐺)| − |𝐸(𝐺)| +
|𝐹(𝐺)| = 2
Bukti :
2
Pembuktian teorema ini dapat dilakukan dengan induksi pada |𝐸(𝐺)|
|𝐹(𝐺1 )| = |𝐹(𝐺)| − 1
Maka :
=2
3
Kasus 2 : G tidak memuat sikel
Karena G graph terhubung dan tidak memuat sikel maka G pohon. Karena G
pohon maka G memuat sebuah titik yang berderajat satu. Misalkan u adalah
titik berderajat satu di G. Maka graph H = G – u tetap merupakan pohon
sehingga H graph bidang terhubung dengan k sisi. Berdasarkan asumsi
berikut :
|V(H)| − |E(H)| + |F(H)| = 2
Karena :
|V(H)| = |V(G)| − 1
|E(H)| = |E(G)| − 1
|F(H)| = |F(G)|
Maka:
|V(G)| − |E(G)| + |F(G)| = 2
(|V(H)| + 1) − (|E(H)| + 1) + |F(H)| = 2
|V(H)| − |E(H)| + |F(H)| = 2
Dengan demikian teorema terbukti
Contoh :
Mungkinkah menggambar sebuah graph bidang terhubung yang memiliki 50
titik, 54 sisi dan 7 muka.
Penyelesaian :
Berdasarkan Formula Euler jika G graph terhubung maka
|V(G)| − |E(G)| + |F(G)| = 2
Sehingga
50 − 54 + 7 = 3
3≠2
Jadi tidak mungkin menggambarkan sebuah graph bidang terhubung dengan
50 titik, 54 sisi dan 7 muka
Catatan : Formula Euler tidak berlaku untuk graph bidang tak terhubung
4
Misalnya untuk graph bidang tak terhubung G pada gambar berikut
Bukti :
|E(𝐺)| = 2 ≤ 3 = 3|V(𝐺)| − 6
Dengan demikian :
5
≥ 3|F(G1 )| ... (1)
Ekivalen dengan :
|E(G1 )| ≤ 3|V(G1 )| − 6
|E(G)| ≤ 3|V(G)| − 6
𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 = 𝑘
6
Misalkan:
|𝐸 (𝐺1 )| = 0 , ∀𝑖, 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘1
|𝐸 (𝐺1 )| = 1 , ∀𝑖, 𝑘1 + 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘1 + 𝑘2
|𝐸 (𝐺1 )| ≥ 2 , ∀𝑖, 𝑘1 + 𝑘2 + 1 ≤ 𝑖 ≤ 𝑘
= 3|𝑉 (𝐺)| − 6
|𝐸 (𝐺)| = ∑𝑘𝑖=1
1
|𝐸 (𝐺𝑖 )| + ∑𝑘𝑖=𝑘
1 + 𝑘2
1 +1
|𝐸 (𝐺𝑖 )| + ∑𝑘𝑖=𝑘1 +𝑘2 +1 |𝐸 (𝐺𝑖 )|
7
3𝑘1 + 5𝑘2 + 6(k-𝑘1 − 𝑘2 ) ≥ 6
8
DAFTAR PUSTAKA