objek-objek matematika
tidak adahingga
BAHAN BACAAN
2.1 FILSAFAT PEMB MATEMATIKA
BAHAN BACAAN
2.1 FILSAFAT PEMB MATEMATIKA
ditemukan melalui pengamatan terhadap alam, tetapi mereka ditemukan dalam pikiran
manusia.Keberatan terhadap aliran ini terutama adalah bahwa pandangan kaum
intuisionis tidak memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana matematika
bekerja dalam pikiran.
BAHAN BACAAN
2.1 FILSAFAT PEMB MATEMATIKA
Bagi filsafat matematika absolut, pengetahuan matematika atau objek matematika terlepas
dari dunia nyata, dan memiliki kedudukan yangbebas dari masyarakat.
Mengutip Paul Ernest dari berbagai pendapat ahli, berikut ini beberapa karakteristik
kurikulum matematika yang menganut filsafat matematika absolut.
a. Kurikulum diorganisasi berdasarkan konten matematika (content-centered).
b. Guru
berperan
sebagai
penceramah
untuk
membantu
siswa
memahami,
menghubungkan ide, dan konsep. Guru sebagai sumber utama dan pengetahuannya tak
terbantahkan.
c. Terdapat kurikulum pokok (standar) yang menjadi model dalam pengembangan
kurikulum. Bagi filsafat ini, objek matematika ditemukan dan statis berdasarkan
kurikulum.
d. Belajar melalui abstraksi, menghubungkan ide-ide dan konsep-konsep matematika tanpa
ada bagian yang real.
e. Matematika dilihat sebagai disiplin ilmu yang terisolasi dan diskrit dan dalam
hubungannya dengan kurikulum matematika diperlakukan secara terpisah dan tidak ada
integrasi materi.
Jadi, secara umum, filsafat matematika absolut fokus pada konten matematika, bukan pada
proses atau bagaimana berpikir matematis.
2) Filsafat matematika non-absolut dan kurikulumnya.
Berdasarkan pendapat Popper dalam Ernest (1991), filsafat matematika non-absolut
(fallibilist) memandang pengetahuan matematika atau objek matematika sebagai hasil dari
aktivitas manusia (hasil sosial dan budaya). Filsafat ini memandang sejarah matematika
sebagai bagian dari matematika. Lebih lanjut, filsafat matematika non-absolut fokus pada
pembelajaran bukan pada konten matematika. Pandangan filsafat matematika non-absolut
bersifat pragmatis dan fokus pada aspek proses matematis di mana realitas selalu berubah,
pengetahuan matematis tidak statis.
Mengutip Paul Ernest dari berbagai pendapat ahli, berikut ini beberapa karakteristik
kurikulum matematika yang menganut filsafat matematika non-absolut.
a. Peserta didik dibebaskan dari pembelajaran tradisional yang menekankan pada belajar
menghafal, pengulangan latihan (drill), dan bergantung pada buku teks (text book
authority).
BAHAN BACAAN
2.1 FILSAFAT PEMB MATEMATIKA
b. Belajar dilakukan dengan cara aktivitas yang melibatkan pemecahan masalah di mana
kompetensi yang diperoleh memungkinkan diterapkan pada situasi dan objek yang lain.
c. Peran guru adalah membantu peserta didik mengidentifikasi masalah mereka dan
mencari solusi masalah.
d. Pembelajaran bersifat student-centered berbeda dengan filsafat tradisional.
e. Belajar merupakan bagian integral dari kehidupan dan bukan rencana untuk kehidupan
masa depan.
f.
DISCLAIMER
BAHAN BACAAN INI BERSUMBER DARI MODUL DIKLAT GURU PEMBELAJAR
KELOMPOK KOMPETENSI D : KURIKULUM DAN ALJABAR 1 (PPPPTK
MATEMATIKA, 2016) DAN HANYA DIGUNAKAN UNTUK KEPENTINGAN DIKLAT
DALAM JARINGAN.
TIDAK DISARANKAN MENGGUNAKAN BAHAN BACAAN TANPA MENGIKUTI
AKTIVITAS DIKLAT DALAM JARINGAN DEMI MENGHINDARI KESALAHAN
INTERPRETASI DAN KETIDAKLENGKAPAN INFORMASI.