Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir aljabar siswa,
miskonsepsi pada kemampuan berpikir aljabar siswa, dan penyebab terjadinya
miskonsepsi pada siswa. Penelitian dilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta
pada tahun ajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Survey yang dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan, pengolahan,
dan penarikan kesimpulan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes
kemampuan berpikir aljabar dan miskonsepsi.
i
ABSTRACT
The aimed of this research is to knowing the student algebra thinking ability,
misconception of algebra thinking ability, and causes of misconception in student.
This research was conducted in MTs Pembangunan UIN Jakarta in academic
year 2016/2017. The methode used in this research is survey which is conducted
in three phases, preparation, processing and taking a conclusion. The instruments
used was the algebra thinking ability and misconception test.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya, rahmat, dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
pengikutnya sampai akhir zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak
sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami karena kemampuan dan pengetahuan
penulis yang terbatas ini. Namun berkat adanya bimbingaan, doa, perjuangan, dan
masukan-masukan positif dari berbagai pihak yang sangat membantu penulis
untuk penyelesaian skripsi ini, sehingga semua dapat teratasi dengan baik. Oleh
sebab itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku dekan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Ilmu keguruan UIN Syarif hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdul Muin, M.Pd., Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah sabar
membimbing dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan skripsi,
ditengah kesibukannya yang padat.
5. Ibu Dedek Kustiawati, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang penuh
kesabaran dalam meberikan bimbingan, waktu, arahan dan semangat dalam
membimbing penulis selama ini.
6. Ibu Eva Musyrifah, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi kepada penulis dalam menjalani masa perkuliahan.
iii
iv
Ucapan terimakasih juga ditunjukan kepada semua pihak yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan berdoa agar
bantuan, bimbingan, dukungan, dan masukan yang telah diberikan kepada penulis
menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah AWT di dunia maupun di
akhirat. Amin yaa robbal’alamin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulis dimasa yang akan datang. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Penulis
Ririn Aria Yanti
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................... ii
vi
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
xi
Lampiran 19. Daftar Nama Siswa yang Mengikuti Tes Miskonsepsi Kelas
VII G MTs Pembangunan UIN Jakarta ....................................... 133
Lampiran 20. Daftar Nama Siswa yang Mengikuti Tes Miskonsepsi Kelas
VII H MTs Pembangunan UIN Jakarta ....................................... 134
Lampiran 21. Data Nilai Hasil Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta ................................. 135
Lampiran 22. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII A MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 144
Lampiran 23. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII B MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 145
Lampiran 24. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII C MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 146
Lampiran 25. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII D MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 147
Lampiran 26. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII E MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 148
Lampiran 27. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII F MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 149
Lampiran 28. Data Hasil Ulanagan Harian Siswa Kelas VII G MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 150
Lampiran 29. Data Hasil Ulanagan Haria Siswa Kelas VII H MTs
Pembangunan UIN Jakarta .......................................................... 151
Lampiran 30. Data Hasil UH dan Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta ................................ 152
Lampiran 31. Data Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Berdasarkan Tes Miskonsepsi ..................................................... 154
Lampiran 32. Dokumentasi Penelitian ............................................................... 155
Lampiran 33. Lembar Uji Referensi ................................................................. 159
Lampiran 34. Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................... 163
BAB I
PENDAHULUAN
1
Susilawati, “Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Serta Kaitannya
dengan Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Matematika pada Siswa SMP”, (Bandung:UPI, 2012)
- skripsi
2
John A. Van de Walle. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2 (E. 6).
Jakarta : Erlangga
1
2
Soal : Harga sebuah pensil adalah p rupiah dan harga sebuah buku tulis adalah
b rupiah. Jika Ani membeli tiga buah pensil dan lima buah buku tulis, berapa
rupiahkah total harga yang harus dibayar oleh Ani?5
3
Agus Machrus, “ Pengaruh Kemampuan Berpikir Aljabar Terhadap Kreativitas Berpikir
Siswa dalam Matematika”, (Cirebon: IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2012), h. 4 – skripsi
4
LEARN. (Tanpa Tahun). Algebra: Some Common Misconceptions. (Online).
(http://www.learnquebec.ca/export/sites/learn/en/content/curriculum/mst/documents/algemisc.pdf,
diakses 01 Januari 2016)
5
Rezky A. H. & Tri Edi M. S., Analisis Kesalahan dan Miskonsepsi Siswa Kelas VIII
pada Materi Aljabar. Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 1 No. 2, September
2014
3
6
R. Rosnawati, “Kemampuan Penalaran Matematika Siswa SMP Indonesia pada TIMSS
2011”, Prosiding Seminar National Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA,
UNY, 18 Mei 2013
7
Tim Kementrian Pendidikan, “Silabus Mate pelajaran Sekolah Menengah
Pertama/Marasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Mata Pelajaran: Matematika”, (Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016), h. 3
4
Siswa yang tidak dapat memahami konsep aljabar tentu akan sangat
mempengaruhi hasil belajar. Manurut Rizky & Tri Edi, mengatakan adanya
kesalahan konsep pengetahuan sebelumnya akan menghambat proses akuisi
pengetahuan baru dan akan menyebabkan siswa terus membuat kesalahan
selama belajar materi aljabar dan materi terkait lainnya.9 Hal-hal tersebut
terjadi dikarenakan siswa tidak menggunakan pengetahuannya pada materi
aljabar atau konsep awal yang dimiliki siswa tidak sesuai dengan konsep para
ilmuan dan bisa diakibatkan dari siswa itu sendiri, guru, cara mengajar, buku
ajar dan sebagainya. Kesalahan konsep dapat disebut juga miskonsepsi.
Menurut Suparno, menyatakan bahwa miskonsepsi sebagai pengertian yang
tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh-
contoh yang salah, kekacauan konsep-konsep yang berbeda dan hubungan
hierarki konsep-konsep yang tidak benar.10
8
Hee-Chan Lew, “Developing Algebraic Thinking in Early Grades: Case Study of
Korean Elementary school Mathematics”, The Mathematics Educator 2004, vol. 8 No. 1, 93-95.
9
Rezky A. H. & Tri Edi M. S., Analisis Kesalahan dan Miskonsepsi Siswa Kelas VIII
pada Materi Aljabar. Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, Vol. 1 No. 2, September
2014 (http://jurnal.upi.edu/file/074.pdf (diakses 1 Januari 2016))
10
Suparno, Paul. 2013. Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
5
11
Suparno, op. cit., h. 3.
12
Hee-Chan Lew, “Developing Algebraic Thinking in Early Grades: Case Study of
Korean Elementary school Mathematics”, The Mathematics Educator 2004, vol. 8 No. 1, 93-95.
13
Carolyn Kieran, “Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?” ,The
Mathematics Educator, 8: 1, (2004), 143.
6
aljabar siswa dan miskonsepsi yang akan dikatagorikan oleh Leading English
Education and Resource Network (LEARN) dalam Mathematics Programmes
of Study yang berjudul Algebra: Some Common Misconceptions kedalam 4
bentuk miskonsepsi, yaitu; 1) Miskonaepsi pengertian huruf, 2) Miskonsepsi
notasi, 3) Miskonsepsi pengeneralisasian, dan 4) Kesalahan penerapan aturan.
Selain itu, tes ini dapat digunakan untuk menyelidiki apa yang telah diketahui
siswa, mempelajari cara belajar, mengungkap konsepsi salah (miskonsepsi),
dan sebagai alat evaluasi. Sehingga penulis ingin mengadakan penelitian yang
berhubungan dengan masalah tersebut yaitu dengan judul “Analisis
Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan Miskonsepsi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1. Konsep aljabar merupakan konsep penting dalam matematika karena
aljabar merupakan cabang matematika dalam matematika yang canggih.
2. Dalam mengkonstruk pengetahuan/konsep, konsep siswa terkadang
berbeda dengan konsepsi ilmiah yang dimiliki oleh para ilmuan.
3. Pada umumnya siswa menganggap matematika terutama di materi aljabar
adalah matapelajaran yang sulit, materi terlalu membingungkan yang
mengakibatkan rendahnya pemahaman konsep-konsep matematika,
sehingga dapat menimbulkan miskonsepsi.
4. Kesuksesan berpikir pada aljabar didasarkan oleh Generalization
(generalisasi), Abstraction (abstraksi), Analiticl thinking (berpikir analitis),
Dynamic thinking (berpikir dinamis), modeling (pemodelan), dan
organization (pengorganisasian).
5. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa akan mengakibatkan terjadinya
kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan
dan tentunya berpengaruh juga terhadap hasil belajar.
6. Miskonsepsi dikatagorikan oleh Leading English Education and Resource
Network (LEARN) dalam Mathematics Programmes of Study yang
7
C. Pembatasan Masalah
Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang muncul dari topik
kajian yang dilakukan, maka pembatasan diperlukan guna memperoleh
kedalam kajian dan untuk menghindari peruasan permasalahan. Adapun
pembetasan masalah dalam hal ini adalah :
1. Peneliti memfokuskan pada miskonsepsi agar mengetahui apakah didalam
kemampuan berpikir aljabar siswa dari teori Lew Hee-Chan terdapat
miskonsepsi.
2. Subyek penelitian dibatasi pada siswa SMP kelas VII
3. Analisis miskonsepsi yang terjadi akan difokuskan pada pengertian huruf,
notasi, pengeneralisasian, dan kesalahan penerapan aturan, yang
dikatagorikan oleh Leading English Education and Resource Network
(LEARN) dalam Mathematics Programmes of Study yang berjudul
Algebra: Some Common Misconceptions.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut diatas,
maka perumusan secara umum dari penelitian ini, yaitu:
1. Bentuk miskonsepsi apakah yang sering dilakukan oleh siswa dalam
menyelesaikan tes kemampuan berpikir aljabar?
2. Factor-faktor apa saja yang menyebabkan miskonsepsi pada siswa?
A. Kajian Teoritis
1. Kemampuan Berpikir Aljabar
a. Pengertian Berpikir
Pengertian berpikir yang diungkapkan oleh berbagai ahli, seperti
yang diungkapkan oleh Santrock yang mengungkapkan bahawa berpikir
adalah manipulasi atau mengelola dan mentransformasi informasi dalam
memori.1 Menurut Marpaung dalam zu’ma, berpikir atau proses kognitif
adalah proses yang terdiri atas penerimaan informasi baik dari luar atau
dari dalam peserta didik, pengolahan, penyimpangan, dan pengambilan
kembali informasi itu dari ingatan peserta didik.2 Menurut Ahmadi,
berpikir adalah gaya jiwa yang dapat meletakan hubungan antar
pengetahuan. Berpikir merupakan proses yang “dialektis”, artinya selama
berpikir, pikiran dalam keadaan tanya jawab untuk dapat meletakkan
hubungan pengetahuan.3
Sedangkan menurut Suryabrata berpendapat bahwa berpikir
merupakan proses yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses dan
jalannya. Berpikir meliputi tiga komponen pokok, yaitu : 1) Berpikir
merupakan aktivitas kognitif yang terjadi di dalam mental atau pikiran
seseorang, tidak tampak, tidak dapat disimpulkan berdasarkan perilaku
yang tampak; 2) Berpikir merupakan suatu proses yang melibatkan
1
Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 357
2
Zu’ma Wihdatul Quran (2015), Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Pada
Materi Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan linier, dari
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/2460/3/Bab
%25202.pdf&ved=0ahUKEwiB1-
Ke0uTQAhUIT48KHapyD6QQFggmMAM&usg=AFQjCNGPKFBCI9Uj-
rcK9QbAIK0bWuc_fw&sig2=FOZePIBu6cKj0wLMsRu2CA (16 Maret 2016)
3
Abu ahmadi, dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h. 31
9
10
4
Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), h.
55
5
Michael Hamilton Morgan, “Lost History The Enduring Legacy of Muslim
Scientists, Thinkers, and Artists”, (Washington, D.C: National Geographic Socrety,
2008), h. 91
6
Kholifah, “Pengaruh Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik-Rudnick Terhadap
Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VII MTs
Pembangunan UIN Jakarta)” Skripsi pada Sarjana Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
jakarta 2016, h. 11, tidak diplubikasikan
7
John A. Van de Walle, “ Matematika Sekolah Dasar dan Menengah jilid 2”, Edisi ke 6
(Jakarta: Erlangga, 2010), h. 1
11
8
Ameron, B. A. Van,. 2002. Reinvation of Early Algebra. Disertasi tidak diterbitkan.
Online (http://igitur-archive.library.uu.nl/disssertations/2002-1105-161148/c2.pdf, diakses 19
januari 2017)
9
M’amosa M.E. Ntsohi, “Investigating Teaching and Learning of Grade 9 Algebra
Through Excel Spreadsheets: A Mixed-Methods Case Study for Lesotho”, Dissertation presented
for the degree of Doctor of Education, (Stellenbosch University, 2013), h. 22
12
10
Barba Patton and Estella De Los Santos, Analyzing Algebraic Thinking Using Gues
My Number Problem, International Journal of Intruction, Vol. 5, 2012, p 7
11
John A. Van de Walle. (2008). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2 (E. 6).
Jakarta : Erlangga
12
Lew Hee-Chan, “Developing Algebraic Thinking in Early Grades: Case Study in
Korean Sshool Mathematic”. The Mathematic Educator. 8; 1, (2004) h. 92
http://Math.nie.edu.sg/ame/matheduc/journal/v8_1/v81_88.aspx (10 Maret 2016)
13
13
Carolyn Kieran, Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?, The Mathematics
Education, Vol. 8, 2004, p.140.
14
Luis Radford, The Progressive Development of Early Embodied Algebraic Thinking,
Mathematics Education Research Group of Australasia, Inc., 2014. p. 260.
14
15
Zu’ma Wihdatul Quran (2015), Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Pada
Materi Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan linier, dari
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.uinsby.ac.id/2460/3/Bab
%25202.pdf&ved=0ahUKEwiB1-
Ke0uTQAhUIT48KHapyD6QQFggmMAM&usg=AFQjCNGPKFBCI9Uj-
rcK9QbAIK0bWuc_fw&sig2=FOZePIBu6cKj0wLMsRu2CA (16 Maret 2016)
15
16
John M. Echols dan Hassan Shadily, An English-Indonesia Dictionary, (Jakarta:
Gramedia, 1996), Cet. XXIII, h. 382
17
Hasan Alwi, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), Cet. Ke-3, h. 982
16
18
Dr. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnostik dalam Pembelajaran, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013), h. 76
19
Paul Suparno, Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisik a, (Jakarta:
Grasindo, 2005) h. 4-5.
20
Bambico, Teresita. (2002). Mathematical Strengths, Difficulties and Misconceptions of
Teachers: Analysis of their Performance in an Achievement Test. Jepang: Hiroshima University.
17
pemahaman, kesalahan pada konsep awal itu sendiri, hubungan yang tidak
benar antara konsep-konsep, dan pandangan yang naif.
b. Ciri-ciri Miskonsepsi
Berdasarkan hasil penemuan para peneliti mengenai miskonsepsi
yang kemudian disusun oleh Van den Berg dalam Abdul Gofur, siswa
yang pernah mengalami miskonsepsi memiliki ciri atau sifat sebagai
berikut: 21
1) Sangat tahan akan perubahan, sulit sekali untuk dirubah
2) Sering kali siswa salah konsep terus menerus dan mengganggu,
walaupun untuk soal yang sederhana
3) Sering kali terjadi regresi, yaitu siswa yang sudah pernah mengatasi
miskonsepsi, beberapa bulan kemudian salah lagi
4) Miskonsepsi siswa tidak dapat dihilangkan dengan metode ceramah
5) Siswa, mahasiswa, guru, dosen, maupun peneliti dapat mengalami
miskonsepsi
6) Siswa yang pandai dan lemah, kedua-duanya dapat mengalami
miskonsepsi.
Lingkungan dan budaya dapat memperkuat miskonsepsi juga.
Terkadang miskonsepsi dapat menghambat pembelajaran yang baru dan
medapatkan gagasan yang keliru dari orang lain, termasuk guru dan
pengarang buku prmbelajaran.
c. Penyebabnya Miskonsepsi
Penyebab miskonsepsi menurut Suparno, faktor penyebab
miskonsepsi pada siswa berdasarkan lima sebab utama, yaitu berasal dari
siswa, pengajar, buku teks, konteks, dan cara mengajar. Adapun
penjelasan rincinya seperti yang disajikan pada tabel 2.1 dibawah ini.22
21
Abdul Gofur. Analisis Miskonsepsi Siswa Terhadap Konsep Redoks, (skripsi). Jakarta:
UIN Jakarta, 2013 h. 9
22
Suparno, op. cit., h. 53.
18
Tabel 2.1
Penyebab Miskonsepsi
No. Sebab Utama Sebab khusus
Prakonsepsi, pemikiran asosiatif, pemikiran
humanistic, reasoning yang tidak lengkap,
1 Siswa intuisi yang salah, tahap perkembangan
kognitif siswa, kemampuan siswa, dan minat
belajar siswa
Tidak menguasai bahan, bukan lulusan dari
bidang matematika, tidak membiarkan siswa
2 Guru/pengajar
mengungkapkan gagasan/ide, relasi guru-
siswa tidak baik
Penjelasan keliru, salah tulis terutama dalam
rumus, tingkat penulisan buku terlalu tinggi
bagi siswa, siswa tidak tahu membaca buku
3 Buku Teks teks, buku fiksi matematika kadang-kadang
konsepnya menyimpang demi menarik
menariknya pembaca, dan kartun sering
memuat miskonsepsi
Pengalaman siswa, bahasa sehari-hari
berbeda, teman diskusi yang salah,
keyakinan dan agama, penjelasan orang
4 Konteks tua/orang lain yang keliru, konteks hidup
siswa (tv, radio, film yang keliru), dan
perasaan senang/tidak senang; bebas atau
dalam keadaan tertekan
Hanya berisi ceramah dan menulis, tidak
mengungkapkan miskonsepsi, tidak
Cara
5 mengoreksi PR yang salah, model analogi
Mengajar
yang dipakai kurang tepat, model
demonstrasi sempit, dll
konsep – konsep suatu topik tertentu. (2) Guru jarang bertolak memulai
pembelajaran dengan mengungkap miskonsepsi atau konsepsi awal siswa
sebelum menanamkan konsep baru. (3) Guru jarang memperhatikan
konsep prasyarat yang harus dikuasai siswa sebelum menjelaskan materi
baru. (4) Pembelajaran konsep masih didasarkan pada asumsi bahwa
pengetahuan dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran guru ke pikiran
siswa. (5) Pembelajaran sering mengabaikan strategi konflik kognitif. (6)
Pembelajaran sering mengabaikan penerapan strategi pembelajaran
perubahan konseptual.24 Selain itu juga kemungkinan faktor lainnya,
seperti kelengkapan informasi yang diterima, kesalahan penyampaian
dalam buku teks atau informasi tambahan dari media pembelajaran yang
digunakan, kesalahan dari siswa yang terlalu dituntun atau pasif dan
menerima apa adanya dari guru, materi yang terlalu kompleks dan tidak
sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, atau materi yang
dibahas sangat jauh berbeda dengan kehidupan atau pengalaman siswa
sehari-hari yang siswa temui.
Mengatasi miskonsepsi siswa tidaklah mudah dikarenakan
sejumlah miskonsepsi bersifat kekal meskipun telah diusahakan untuk
menjelaskannya dengan penalaran yang logis. Oleh karena itu, mengetahui
miskonsepsi yang terjadi pada diri siswa adalah sebuah keharusan dan
kebutuhan guru. Dalam menganalisis miskonsepsi diperlukan sebuah
pedoman yang akan memberikan tuntunan tentang bagaimana
mengahadapi miskonsepsi tersebut. Sehingga diharapkan pemahamn
konsep siswa terhadap suatu konsep menjdi lebih baik
3. Bentuk Miskonsepsi pada Aljabar
Leading English Education and Resource Network (LEARN) dalam
artikel yang berjudul Algebra: Some Common Misconceptions menjelaskan
bahwa seringkali siswa mengalami kesulitan dengan aljabar karena
miskonsepsi di berbagai area. Adapun penjelasan rincinya yaitu:
24
Masril. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Graphic
Organizers Melalui Belajar Kooperatif Tipe STAD. ISSN: 2252-3014. http://ejournal.unp.ac.id
20
C. Kerangka Berpikir
Dalam Standar Kompetensi Lulusan pada pelajaran matematika
terutama pada materi aljabar yang bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
memahami konsep aljabar, yaitu: menggunakan penalaran pada pola dan sifat,
23
terdiri dari tingkat rendah, tingkat sedang, dan tingkat tinggi. Dari masing-
masing kelompok tersebut kemudian diambil dua sampel untuk dilakukan
analisis terhadap miskonsepsinya. Untuk menambah pemahaman peneliti,
maka selanjutnya dilakukan wawancara terhadap 6 sampel tersebut. Penelitian
ini dilakukan di satu sekolah, sehingga sampel yang diambil berjumlah 42
siswa dari 7 kelas.
Analisis data wawancara yang dilakukan meliputi kegiatan reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data dilakukan
dengan memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Penyajian
data meliputi pengklarifikasian dan identifikasi data, menuliskan kumpulan
data yang terorganisir dan terkategori sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Penarikan kesimpulan yaitu membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah
dikumpulkan untuk menjawab permasalahan dari penelitian yang dilakukan.
Analisis kemampuan berpikir ini merupakan langkah awal untuk
mengetahui sejauh mana terjadi miskonsepsi pada kemampuan berpikir aljabar
siswa. Setelah diketahui sejauh mana terjadi miskonsepsi pada kemampuan
berpikir aljabar siswa dapat kita digunakan sebagai acuan untuk upaya-upaya
meningkatkan kemampuan berpikir aljabar itu sendiri dan meminimalisir
terjadinya miskonsepsi dalam pembelajaran matematika terutama pada materi
aljabar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey karena ingin memperoleh
gambaran secara umum mengenai miskonsepsi yang terjadi pada siswa MTs
Pembangunan UIN Jakarta. Metode penelitian survey digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi mengenai populasi yang besar dengan
menggunakan sampel. Ada tiga karateristik utama survey yaitu 1) informasi
yang dikumpulkan mendekripsikan beberapa aspek antara lain kemampuan,
sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi; 2) informasi yang
dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan; 3) informasi diperolah dari
sempel bukan dari populasi.1
Dalam pengumpulan data, peneliti mengumpulkan informasi mengenai
mikonsepsi pada kemampuan berpikir aljabar siswa yang dideskripsikan
dengan cara menganalisis kesesuaian data hasil kemampuan berpikir aljabar
siswa dengan konsep yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan
instrumen berupa soal tes, dimana soal terdiri dari miskonsepsi yang
dikatagorikan oleh LEARN kedalam empat bentuk miskonsepsi, yaitu; 1)
Miskonsepsi pengertian huruf; 2) Miskonsepsi notasi; 3) Miskonsepsi
1
Nana Syaodih Sukmadinata. “Metode Penelitian Pendidikan”. (Bandung: PT
Ramaja Rosdakarya, 2006). H. 82
25
26
(Pengolahan
Data)
Pengumpulan Data 1. Miskonsepsi pada
Hasil Penelitian pengertian huruf
2. Miskonsepsi
tentang notasi
wawancara
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa MTs Pembangunan UIN
Jakarta. Unit analisis yang ingin diteliti yaitu siswa kelas VII A, VII B, VII C,
27
VII D, VII E, VII F, VII G, dan VII H. Subjek penelitian akan diberi tes
kemampuan berpikir aljabar. Selanjutnya hasil tes pada kemampuan berpikir
aljabar siswa dianalisis, untuk diteliti lebih lanjut apakah terdapat miskonsepsi
atau tidak, kemudian dilakukan wawancara. Pemilihan subjek dilakukan
dengan pertimbangan berapa banyak siswa melakukan miskonsepsi. Menurut
Moleong, pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif bermaksud untuk
menjaring sebanyak mungkin informasi informasi dari sumber data. Sehingga
dalam penelitian kualitatif tidak ada sempel acak, tetapi sempel bertujuan
(purposive sampling).2 Untuk kepentingan penelitian, peneliti membuat
kriteria nilai yang tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan pada ulangan harian
dengan kriteria seperti pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kriteria Nilai Penelitian
x 100%
Kemudian dilihat dari hasil kerja siswa pada soal kemampuan berpikir
aljabar, apakah terdapat miskonsepsi pada soal tersebut. Jika terdapat
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT
Ramaja Rosdakarya, 2016), h. 224
28
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang di gunakan adalah tes kemampuan berpikir
aljabar yang berupa tes uraian tertulis. Tes disusun berdasarkan indikator
kemampuan berpikir aljabar dan miskonsepsi yang telah dijabarkan pada bab
sebelumnya. Setiap butir soal yang terdapat pada instrument digunakan untuk
mengukur indicator tertentu. Agar tes kemampuan berpikir aljabar dapat
digunakan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validasi ahli. Kisi-kisi
instrument yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Kompetensi No.
Pokok Bahasan Indikator Berpikir Aljabar
Dasar Soal
Generalisasi: Proses untuk
menemukan pola atau bentuk,
yang diawali dengan pola yang 1, 2
Memahami diidentifikasi dari objek yang
kemampuan diberikan
berpikir aljabar
Abstraksi: Merupakan proses
terkait dengan
untuk mengekstrak obyek
menyelesaikan
matematika dan hubungan- 3, 4
persamaan
hubungan berdasarkan
linear satu
generalisasi
variable,
Berpikir Analitis: proses
menyesaikan Persamaan dan
kebalikan yang digunakan dalam
pertidaksamaan Pertidaksamaan
kondisi masalah dengan tujuan 5, 6
satu variabel, linear satu
untuk menemukan kondisi yang
membuat dan variable
diperlukan dalam penyelesaian.
menyelesaikan
Berpikir Dinamis: berpikir
model
dengan melibatkan variable
matematika 7, 8
sebagai obyek yang dapat
dari masalah
dirubah-rubah.
yang berkaitan
dengan Pemodela: proses untuk
persamaan merepresentasi situasi kompleks
linear menggunakan ekspresi 9,
matematika, untuk 10
menginvestigasikan situasi
dengan model, dan untuk
30
Skor
No. Indikator Kriteria Skor
Mak.
Menggunakan konsep untuk membuat
5
generalisasi dengan tepat
Menggunakan konsep dari masalah
untuk menemukan pola yang
dibutuhkan dalam membuat 4
generalisasi dengan tepat, namun tidak
membuat grafik
Hanya mengerjakan setengah, namun
konsep menemukan pola yang
1 Generalization dibutuhkan dalam membuat 3 5
generalisasi dengan tepat.
Menggunakan informasi dari masalah
untuk menentukan pola yang
2
dibutuhkan dalam membuat
generalisasi dengan tidak tepat.
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
Menemukan hubungan-hubungan
2 Abstraction berdasarkan generalisasi dan 5 5
membuktikannya dengan tepat
31
Menemukan hubungan-hubungan
berdasarkan generalisasi dengan tepat
dan membuktikannya dengan tepat 4
namun terdapat sedikit kesalahan ayau
tidak menggambarkan grafik.
Hanya mengerjakan setengah, namun
menemukan hubungan-hubungan 3
berdasarkan generalisasi dengan tepat.
Menemukan hubungan-hubungan
berdasarkan generalisasi dengan tidak
2
tepat dan membuktikannya dengan
tidak tepat
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
Menemukan kondisi yang diperlukan
dalam penyelesaian dengan tepat dan 5
membuktikannya dengan tepat
Menemukan kondisi yang diperlukan
dalam penyelesaian dengan tepat dan
membuktikannya dengan tepat namun 4
terdapat sedikit kesalahan atau tidak
menggambarkan grafik.
Analiticl Hanya mengerjakan setengah, namun
3 5
thinking dapat menemukan kondisi yang
3
diperlukan dalam penyelesaian dengan
tepat.
Tidak menemukan kondisi yang
diperlukan dalam penyelesaian dengan 2
tepat.
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
Langkah-langkah benar dan hasil akhir
5
benar
Langkah-langkah benar dan hasil akhir
benar namun terdapat sedikit 4
kesalahan
Dynamic
4 Langkah-langkah benar dan hasil akhir 5
thinking 3
salah
Langkah-langkah Salah dan hasil akhir
2
benar
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
32
Tidak menjawab 0
Menggunakan simbol dalam membuat
model matematika untuk
menyelesaikan masalah dengan tepat 5
dan menggambarkan hubungan dari
suatu aktivitas dengan tepat
Menggunakan simbol dalam membuat
model matematika untuk
menyelesaikan masalah dengan tepat
4
dan menggambarkan hubungan dari
suatu aktivitas dengan tepat namun
terdapat sedikit kesalahan
Hanya mengerjakan setengah, namun
5 Modeling dapat menggunakan Simbol dalam 5
membuat model matematika untuk
3
menyelesaikan masalah dengan tepat
dan tidak menggambarkan hubungan
dari suatu aktivitas
Menggunakan simbol dalam membuat
model matematika untuk
2
menyelesaikan masalah dengan tidak
tepat.
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
Menyebutkan dengan benar semua
variabel independen yang ada dalam 5
pemecahan masalah dengan tepat
Menyebutkan dengan benar semua
variabel independen yang ada dalam
4
pemecahan masalah dengan tepat
namun sedikit kesalahan
Hanya dapat menyebutkan setengah
6 Organization dengan benar semua variabel 5
3
independen yang ada dalam
pemecahan masalah dengan tepat
Tidak dapat menyebutkan
denganbenar semua variable
2
independen yang ada dalam
pemecahan masalah dengan tepa.
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
33
Tabel 3.4.
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Berdasarkan Miskonsepsi
Setelah hasil validitas ahli diperoleh, kemudian setiap butir soal akan
dianalisis untuk mengetahui soal mana saja yang dapat dipergunakan untuk
menetahui apakah terdapat miskonsepsi pada kemampuan berpikir aljabar
siswa dengan menggunakan Content Validity Ratio (CVR) dan Content
Validity Index (CVI), sebagai berikut:
Kriteria Bobot
Ya 1
Tidak 0
CVR =
(Lewshe, 1975)
35
Table 3.6.
Harga CVR Kritis Lewshe dari Beberapa Validator
(Wilson, 2012)
Rentang Katagori
0 - 0,33 Tidak sesuai
0,34 - 0,67 Sesuai
0,68 – 1 Sangat sesuai
Tabel 3.8.
Hasil Uji Validitas isi Instrumen Tes Kemampuan berpikir Aljabar
Indikator
No. Min.
Berpikir CVR Ket. Catatan
Soal Sekor
Aljabar
1 0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Generalization 2 0.83 0.56 Valid Digunakan
3 0.83 0.56 Valid Digunakan
4 0.33 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Digunakan dengan
Abstraction 5 0.17 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
6 0.83 0.56 Valid Digunakan
Digunakan dengan
7 -0.33 0.56 Tidak Valid
Analiticl syarat diperbaiki
thinking 8 -0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
9 0.67 0.56 Valid Digunakan
10 0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Dynamic
11 0.67 0.56 Valid Digunakan
thinking
12 0.67 0.56 Valid Digunakan
Digunakan dengan
13 -0.5 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
Digunakan dengan
Modeling 14 -0.33 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
15 0 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
16 0.67 0.56 Valid Digunakan
17 -0.5 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
18 0 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Organization
19 -0.5 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
20 0.83 0.56 Valid Dugunakan
3
Sugiyono. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung:
Alfabeta.
37
4
Sugiyono. 2011. Metode penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta. h. 334
38
x 100%
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah MTs Pembangunan UIN Jakarta.
Penelitian ini mengambil sempel seluruh siswa kelas VII MTs Pembangunan UIN
Jakarta pada tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 8 kelas yaitu kelas VII A,
VII B, VII C, VII D, VII E, VII F, VII G, dan VII H yang terdiri dari 32 siswa
pada setiap kelasnya dan yang mengikuti tes pada kelas VII A terdapat 29 siswa,
kelas VII B terdapat 20 siswa, kelas VII C terdapat 26 siswa, kelas VII D terdapat
24 siswa, kelas VII E terdapat 31 siswa, kelas VII F terdapat 28 siswa, kelas VII
G terdapat 29 siswa, dan kelas VII H terdapat 25 siswa.
Penelitian dilakukan dengan memberikan tes kemampuan berpikir aljabar
terlebih dahulu untuk mengelompokan siswa berdasarkan kemampuan berpikir
aljabarnya. intrumen tes kemampuan berpikir aljabar didasari oleh 6 kriteria dari
Lew Hee-Chan, yang merupakan pengembangan dari instrument penelitian Zu’ma
Wihdatul Quran. Instrumen tes berpikir aljabar tersebut telah divalidasi oleh
validator yang terdiri dari 4 dosen jurusan matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dan 8 guru matematika dari MTs Pembangunan UIN Jakarta. Tes berpikir
aljabar tersebut mamuat indicator-indikator untuk kemampuan Generalization
(generalisasi), Abstraction (abstraksi), Analiticl thinking (berpikir analitis),
Dynamic thinking (berpikir dinamis), modeling (pemodelan), dan organization
(pengorganisasian). Instrument tes kemampuan berpikir aljabar selengkapnya
beserta kisi-kisi dan pedoman pensekorannya dapat dilihat pada lampiran 1 –
lampiran 12.
Setelah dilakukan tes kemampuan berpikir aljabar, selanjutnya dilakukan
pengecekan apakah siswa terdapat miskonsepsi dan miskonsepsi dikatagorikan
40
41
Tabel 4.1.
Data Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII
MTs Pembangunan UIN Jakarta
Rata-rata
Kriteria Jumlah Siswa Kemampuan Presentase %
Berpikir Aljabar
Tinggi 32 7,94 15,09
Dari Tabel 4.1 terlihat bawa sebagian besar rata-rata siswa kelas
penelitian di MTs Pembangunan UIN Jakarta yang mengikuti tes kemampuan
berpikir aljabar berada pada rata-rata kemampuan sedang, sedangkan untuk
kemampuan tinggi dan rendah hanya sebagian kecil. Adapun Jumlah seluruh
siswa pada kreteria hasil dari ulangan harian (persamanan dan pertidaksaman
linear satu variabel) dan tes kemampuan barpikir aljabar, dan dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
43
Tabel 4.2.
Data Hasil Ulangan Harian dan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Siswa Kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kreteria
Kreteria Kemampuan Presentase
Jumlah
UH Berpikir %
Aljabar
T 12 5,66
T S 26 12,26
R 9 4,25
T 17 8,02
S S 97 45,75
R 18 8,49
T 3 1,42
R S 26 12,26
R 4 1,89
Keterangan UH:
T : Tinggi (x > 89,55)
S : Sedang (75,76 < x < 89,55)
R : Rendah (x < 75,76)
Dari data pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa 4 siswa dengan nilai
ulangan yang dikatagorikan rendah memiliki kemampuan berpikir aljabarnya
rendah dan 26 siswa dengan nilai ulangan yang dikatagorikan rendah memiliki
kemampuan berpikir aljabarnya sedang, sedangkan 3 siswa dengan nilai
ulangan yang dikatagorikan rendah memiliki kemampuan berpikir aljabar
tinggi. 97 siswa dengan nilai ulangan yang dikatagorikan sedang memiliki
kemampuan berpikir aljabarnya sedang dan 18 siswa dengan nilai ulangan yang
dikatagorikan sedang memiliki kemampuan berpikir aljabarnya rendah,
sedangkan 17 siswa dengan nilai ulangan yang dikatagorikan sedang memiliki
kemampuan berpikir aljabarnya tinggi. 26 siswa dengan nilai ulangan yang
dikatagorikan tinggi memiliki kemampuan berpikir aljabarnya sedang dan 9
siswa dengan nilai ulangan yang dikatagorikan tinggi memiliki kemampuan
berpikir aljabarnya rendah, sedangkan 12 siswa dengan nilai ulangan yang
dikatagorikan tinggi, memiliki kemampuan berpikir aljabarnya tinggi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa siswa lebih cenderung memiliki kemampuan berpikir
aljabar dengan katagori sedang, sedangkan hanya sedikit siswa yang memiliki
kemampuan berpikir aljabar dengan katagori tinggi dan rendah.
2. Analisis Miskonsepsi pada Kemampuan Berpikir Aljabar
Analisis miskonsepsi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
analisis terhadap item soal pada jawaban siswa yang sudah memiliki
kemampuan berpikir aljabar. Miskonsepsi dikatagorikan oleh LEARN (Leading
English Education and Resource Network dalam artikel yang berjudul Algebra:
Some Common Misconceptions) yang meliputi: miskonsepsi pengertian huruf,
miskonsepsi notasi, miskonsepsi pengeneralisasian, dan kesalahan penerapan
aturan. Analisis miskonsepsi dalam kemampuan berpikir aljabar ini dilakukan
dengan menganalisis setiap item soal jawaban siswa. Analisis miskonsepsi
dalam kemampuan berpikir aljabar yang meliputi Generalization (generalisasi),
Abstraction (abstraksi), Analiticl thinking (berpikir analitis), Dynamic thinking
(berpikir dinamis), modeling (pemodelan), dan organization (pengorganisasian)
45
akan dilakukan dengan melihat setiap item soal dari hasil jawaban siswa yang
terdapat kesalahan sistematik atau berulang dari masing-masing item soal
tersebut.
Berdasarkan hasil kemampuan berpikir aljabar dan didapati 24 subjek
yang melakukan kesalahan sistematik atau berulang didalam tes kemampuan
berpikir aljabar tersebut dan disajikan pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Subjek Penelitian Miskonsepsi
miskonsepsi pada setiap item soal sebagaimana telah dinyatakan pada Tabel
4.2.
a) Subjek Miskonsepsi pada Kemampuan Generalization Soal 1
Tes kemampuan generalization kelas VII untuk soal nomer 1 berada
di rata-rata nilai 54,06%, namun di dalam kemampuan genrelization pada
soal nomer 1 terdapat miskonsepsi dengan nilai rata-rata 17,92% yang dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4.
Bentuk Miskonsepsi Pada Soal Nomer 1
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah Miskonsepsi
Siswa Miskonsepsi Miskonsepsi
Pengertian
Notasi Pengeneralisasian
Huruf
20 6 12
212
9,43% 2,83% 5,66%
Dari data pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan Generalization (generalisasi) pada soal nomer 1 terdapat
miskonsepsi pengertian huruf 9,43%, miskonsepsi notasi 2,83%, dan
miskonsepsi pengeneralisasi 5,66%. Subjek penelitian pada soal nomer 1
berdasarkan miskonsepsi adalah siswa dengan kode sebjek A1, B2, D2, F3,
H1, dan H2. Deskripsi soal 1 miskonsepsi notasi A1 dan H2, miskonsepsi
pengeneralisasi H1 dan F3, dan miskonsepsi pengertian huruf B2 dan D2.
1) Miskonsepsi Pengertian Huruf
a. Subjek Penelitian B2
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek B2 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan B2 dan hasil
wawancara B2 untuk soal nomer 1 yang memuat miskonsepsi pengertian
huruf pada Gambar 4.1.
47
P : saya ingin tanya untuk nomer 1, ini kok tiba-tiba q nya hilang
yaa?
B2 : karna dikurang jadinya q nya ilang
P : jadi yang di ilangin q nya?
B2 : mmm.. iya (dengan ekspresi agak ragu-ragu)
P : waktu diajarin bapaknya memang bapaknya ngajarin seperti
itu?
B2 : engga
P : kenapa seperti itu?
B2 : lupa caranya bu hehe
P : untuk soal nomer 1, kenapa hasilnya 5 < 6? Itu dari mana ya?
H2 : ga tau lupa bu, dari mana ya
P : loh ini pekerjaan kamu kan?
H2 : iya, tapi aku lupa
P : waktu itu di ajarin gurunya gimana?
H2 : aku lupa bu
50
3) Miskonsepsi Pengeneralisasi
a. Subjek Penelitian H1
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek H1 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan H1 dan hasil
wawancara H1 untuk soal nomer 1 yang memuat miskonsepsi
pengeneralisasi pada Gambar 4.5.
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah
Siswa Miskonsepsi Miskonsepsi
Notasi Pengeneralisasian
28 15
212
13,21% 7,08%
Dari data pada Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan abstraction (abstraksi) pada soal nomer 3 terdapat miskonsepsi
notasi 13,21% dan miskonsepsi pengeneralisasi 7,08%. Subjek penelitian
pada soal nomer 3 berdasarkan miskonsepsi adalah siswa dengan kode
sebjek B3, E1, F1, dan G1. Deskripsi soal nomer 3 miskonsepsi notasi E1
dan D2, dan miskonsepsi pengeneralisasi B3 dan G1.
1) Miskonsepsi Pengertian Huruf
a. Subjek Penelitian E1
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek E1 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan E1 dan hasil
wawancara E1 untuk soal nomer 3 yang memuat miskonsepsi pengertian
huruf pada Gambar 4.7.
53
P : nah ibu mau nanya nomer 3, ini kenapa n nya hilang ya? Dan
di sini n nya ada?
F1 : (ekspresi kebingungan)
P : seharusnya yang ini n sama yang ini n kan?
F1 : iya
P : kenapa n nya di hilangin?
F1 : lupa
P : untuk nomer 3, ini kok tiba tiba ada 3 dan ada 15 itu dari
mana ya?
B3 : kan ini ada 3/2 nah kalo di pindah jadi 3, terus 15 ini
sebenernya 5 bu
55
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah
Siswa Miskonsepsi Miskonsepsi
Notasi Pengeneralisasian
8 22
212
3,77% 10,38%
Dari data pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan abstraction (abstraksi) pada soal nomer 4 terdapat miskonsepsi
pengeneralisasi 10,38% dan miskonsepsi notasi 3,77%. Subjek penelitian
pada soal nomer 4 berdasarkan miskonsepsi adalah siswa dengan kode
sebjek A2, B1, C1, dan H3. Deskripsi soal nomer 4 miskonsepsi notasi A2
dan C1, dan miskonsepsi pengeneralisasi B1 dan H3
1) Miskonsepsi Notasi
a. Subjek Penelitian A2
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek A2 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan A2 dan hasil
wawancara A2 untuk soal nomer 4 yang memuat miskonsepsi notasi
pada Gambar 4.11.
57
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah Kesalahan
Siswa Miskonsepsi
Pengaplikasian
Pengeneralisasian
Aturan
19 7
212
8,96% 3,30%
61
Dari data pada Tabel 4.7, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan analiticl thinking (berpikir analitis) pada soal nomer 5 terdapat
miskonsepsi pengeneralisasi 8,96% dan kesalahan pengaplikasian aturan
3,30%. Subjek penelitian pada soal nomer 5 berdasarkan miskonsepsi
adalah siswa dengan kode sebjek A3, C2, D3, dan G3. Deskripsi soal nomer
5 miskonsepsi pengeneralisasi C2 dan A3, dan kesalahan pengaplikasian
aturan G3 dan D3.
1) Miskonsepsi Pengeneralisasi
a. Subjek Penelitian C2
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek C2 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan C2 dan hasil
wawancara C2 untuk soal nomer 5 yang memuat miskonsepsi
pengeneralisasi pada Gambar 4.15.
P : untuk nomer 5, ini kan 0,25 nya positif ya? Nah kalo
dipindah ruas jadi apa sih?
A3 : jadi -0,25
P : kenapa kok disini + 0,25? Sedangkan 4xnya di pindah ruas
bener
A3 : lupa
P : jadi hasilnya berapa?
A3 : x = -2,75 / 2
P : sama gurunya udah pernah di ajarin kan?
A3 : udah cuma aku lupa aja
Tabel 4.8.
Bentuk Miskonsepsi Pada Soal Nomer 7
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah
Siswa Miskonsepsi
Pengeneralisasi
5
212
2,36%
Dari data pada Tabel 4.8, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan dynamic thinking (berpikir dinamis) pada soal nomer 7 terdapat
miskonsepsi pengeneralisasi 2,36%. Subjek penelitian pada soal nomer 7
berdasarkan miskonsepsi adalah siswa dengan kode sebjek C3, dan D1.
Deskripsi soal nomer 7 miskonsepsi pengeneralisasi C3 dan D1.
1) Miskonsepsi Pengeneralisasi
a. Subjek Penelitian C3
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek C3 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan C3 dan hasil
wawancara C3 untuk soal nomer 7 yang memuat miskonsepsi
pengeneralisasi pada Gambar 4.19.
Bentuk Miskonsepsi
Jumlah Kesalahan
Siswa Miskonsepsi Pengaplikasian
Notasi
Aturan
50 4
212
23,58% 1,89%
Dari data pada Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa pada rata-rata
kemampuan organization (pengorganisasian) pada soal nomer 11 terdapat
miskonsepsi notasi 23,58% dan kesalahan pengaplikasian aturan 1,89%.
Subjek penelitian pada soal nomer 11 berdasarkan miskonsepsi adalah siswa
dengan kode sebjek E2, E3, F2, dan G2. Deskripsi soal nomer 11
miskonsepsi notasi G2 dan E3, dan kesalahan pengaplikasian aturan E2 dan
F2.
1) Miskonsepsi Notasi
a. Subjek Penelitian G2
68
a. Subjek Penelitian E2
Untuk menganalisis miskonsepsi subjek E2 berdasarkan hasil tes
dan wawancara, berikut ditampilkan hasil pekerjaan E2 dan hasil
wawancara E2 untuk soal nomer 11 yang memuat miskonsepsi
Kesalahan Pengaplikasian Aturan pada Gambar 4.23.
Tabel 4.10.
Data Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan Tes
Miskonsepsi
Kemampuan Presentase
No. Presentase
Berpikir Bentuk Miskonsepsi Kemampuan
Soal Miskonsepsi
Aljabar Berpikir Aljabar
Miskonsepsi
9,43
pengertian huruf
1 Miskonsepsi notasi 54, 06 2,83
Generalization Miskonsepsi
5,66
pengeneralisasi
Tidak ada
2 33,96 0,00
miskonsepsi
Miskonsepsi notasi 13,21
3 Miskonsepsi 27,74
7,08
pengeneralisasi
Abstraction Miskonsepsi
3,87
pengertian huruf
4 46,98
Miskonsepsi
10,38
pengeneralisasi
Miskonsepsi
8,96
pengeneralisasi
5 35,38
Analiticl Kesalahan
3,30
Thinking pengaplikasian aturan
Tidak ada
6 16,98 0,00
miskonsepsi
Kesalahan
7 33,11 2,36
Dynamc pengaplikasian aturan
Thinking Tidak ada
8 18,77 0,00
miskonsepsi
Tidak ada
9 5,09 0,00
miskonsepsi
Modeling
Tidak terdapat
10 70,75 0,00
miskonsepsi
Miskonsepsi notasi 23,58
11 Kesalahan 18,40
Organization 1,89
pengaplikasian aturan
Tidak ada
12 13,02 0,00
miskonsepsi
73
Dari data pada Tabel 4.10, dapat dilihat bahwa presentase kemampuan
berpikir aljabar tertinggi pada kemampuan modeling, sedangkan presentase
kemampuan berpikir aljabar terendah yaitu pada kemampuan organization.
Untuk presentase miskonsepsi yang sering di alami siswa adalah miskonsepsi
notasi di kemampuan organization pada nomer 11, yang tidak terdapat
miskonsepsi pada kemampuan modeling di nomer 10, dan yang tidak ada
miskonsepsi yaitu pada kemampuan generalization di nomer 1, kemampuan
analiticl thinking di nomer 6, kemampuan dynamc thinking di nomer 8,
kemampuan modeling di nomer 9, dan kemampuan organization di nomer 12.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir aljabar tertinggi tidak
terdapat miskonsepsi, sedangkan kemampuan berpikir aljabar terendah ada yang
terdapat miskonsepsi dan ada juga yang tidak terdapat miskonsepsi
B. Pembahsan
Dari Lampiran 31 terlihat bahwa di dalam kemampuan berpikir aljabar
siswa terutama pada kemampuan generalization (generalisasi), abstraction
(abstraksi), analiticl thinking (berpikir analitis), dynamic thinking (berpikir
dinamis), dan organization (pengorganisasian) masih banyak yang mengalami
miskonsepsi, sedangkan modeling (pemodelan) tidak mengalami miskonsepsi.
Pembahasan analisis kemampuan berpikir aljabar siswa berdasarkan tes
miskonsepsi pada setiap soal adalah sebagai berikut.
a. Miskonsepsi pada kemampuan generalization (generalisasi) pada soal
nomer 1.
Pada rata-rata kemampuan generalization (generalisasi) pada soal nomer
1 adalah 54,06%, namun di kemampuan generalization (generalisasi) terdapat
miskonsepsi, yaitu miskonsepsi notasi 2,86%, miskonsepsi pengeneralisasi
5,66% dan miskonsepsi pengertian huruf 9,43%. Hal tersebut dapat
ditunjukan dengan hasil tes dan wawancara pada soal tes kemampuan berpikir
aljabar nomer 1 yang meminta siswa untuk menemukan pola atau bentuk yang
74
diawali dengan pola yang diidentifikasi dari objek yang diberikan seperti soal
berikut ini.
Tunjukan pada grafik, penyelesaian dari setiap pertidaksamaan 2q – 3 < q – 6,
untuk q variable bilangan bulat yang lebih besar dari -6
langkahnya atau mampu menemukan pola atau bentuk yang diawali dengan
pola yang diidentifikasi dari objek yang diberikan tidak terdapat miskonsepsi.
c. Miskonsepsi pada kemampuan abstraction (abstraksi) pada soal nomer 3
Pada rata-rata kemampuan Abstraction (abstraksi) soal nomer 3 adalah
27,74%, namun di kemampuan Abstraction (abstraksi) terdapat miskonsepsi,
yaitu miskonsepsi pengertian huruf 13,21% dan miskonsepsi pengeneralisasi
7,08%. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil tes dan wawancara pada
soal tes kemampuan berpikir aljabar nomer 3, dimana siswa diminta untuk
mengekstrak objek matematika dan hubungan-hubungan berdasarkan
generalisasi seperti soal berikut ini.
Selesaikan pertidaksamaan n + 5 ≤ n, dengan n adalah anggota himpunan bilangan
aturan 2,36%. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil tes dan wawancara
pada soal tes kemampuan berpikir aljabar nomer 1, dimana siswa diminta
untuk berpikir dengan melibatkan variable sebagai objek yang dapat dirubah-
rubah seperti soal berikut.
Tentukan grafik penyelesaian dari x + 1 ≥ 7 – 2x, untuk x variable
bilangan genap yang kurang dari 12.
Siswa yang tidak mengisi mengatakan jika mereka tidak memahami soal
tersebut dan terlalu rumit karena terdapat soal pecahan.
j. Miskonsepsi pada kemampuan modeling (pemodelan) pada soal nomer 10
Pada rata-rata kemampuan modeling (pemodelan) soal nomer 10 adalah
70,75%, sedangkan nomer 10 rata rata siswa dapat menjawab dengan tepat
dan tidak terdapat miskonsepsi. Banyak yang mengatakan soal ini lebih
mudah dibanding soal-soal cerita yang lain.
k. Miskonsepsi pada kemampuan organization (pengorganisasian) pada soal
nomer 11
Pada rata-rata kemampuan organization (pengorganisasian) untuk soal
nomer 11 adalah 18,40% dan untuk soal nomer 12 adalah 13,02%, namun di
kemampuan organization (pengorganisasian) terdapat miskonsepsi untuk soal
nomer 11 terdapat miskonsepsi notasi 23,58% dan kesalahan pengaplikasian
aturan 1,89%. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan hasil tes dan wawancara
pada soal tes kemampuan berpikir aljabar nomer 1, dimana siswa diminta
untuk menemukan semua variable indenpenden yang penting dalam berbagai
aktivitas pemecahan masalah seperti soal berikut.
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan dibawah ini
(x – 5)(x – 2) > (x + 3)(x + 2)
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak memiliki
kekuarangan. Berbagai upaya telah dilakukan peneliti dalam pelaksanaan
penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Namun masih ada beberapa
factor yang sulit dikendalikan peneliti, sehingga membuat penelitian ini
memiliki beberapa keterbatasan diantaranya sebagai berikut:
1. Waktu tes dan wawancara singkat, dalam penelitian ini, tes kemampuan
berpikir aljabar yang diberikan hanya berlangsung 90 menit untuk 12 soal
dan wawancara kurang lebih 3 menit. Sehingga dalam penelitian ini belum
dapat diketahui secara rinci bagaimana penyebab terjadinya miskonsepsi
padasiswa secara maksimal.
2. Kesediaan ruang yang tidak ada, menyulitkan peneliti untuk fokus dalam
wawancara dan banyak suara yang terdengar, sehingga suara yang ingin
diteliti tidak terdengar secara maksimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan untuk mengetahui
miskonsepsi pada kemampuan berpikir aljabar siswa kelas VII di MTs
Pembangunan UIN Jakarta pada pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan
linear satu variabel, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Di dalam kemampuan berpikir aljabar siswa mengalami miskonsesi,
dimana 13,30% siswa mengalami miskonsepsi pengertian huruf, 39,62%
siswa mengalami miskonsepsi notasi, 32,08% siswa mengalami
miskonsepsi pengeneralisasi dan 7,55% siswa mengalami kesalahan
pengaplikasian aturan. Dengan demikian pada tes kemampuan berpikir
aljabar, siswa sering kali mengalami miskonsepsi pada notasi, dimana
siswa seringkali melakukan kesalahan penyambungan huruf dan angka
disebabkan siswa menganggap syimbol operasi bukan bagian dari jawaban
dan mengabaikan penggunaan tanda kurung ketika dibutuhkan.
2. Penyebab siswa melakukan miskonsepsi dikarenakan siswa itu sendiri dan
guru atau pengajar, dimana prakonsepsi siswa yang tidak tepat
mengakibatkan sulitnya mengikuti pelajaran berikutnya, reasoning yang
tidak lengkap mengakibatkan siswa memperoleh informasi yang tidak
lengkap yang berakibatkan siswa menarik kesimpulan secara salah, siswa
kurang mampu dalam mempelajari matematika sehingga mengalami
kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar, dan siswa
yang tidak menyukai pelajaran matematika cenderung kurang
memperhatikan penjelasan guru. Sedangkan guru atau pengajar cenderung
tidak menguasai bahan ajar dan tidak membiarkan siswa mengungkap
gagasan atau ide.
82
83
B. Saran
Beberapa temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada
beberapa saran penulis terkait penelitian ini diantaranya:
1. Dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa untuk rata-rata kemampuan
berpikir aljabar siswa masuk ke dalam katagori rendah dan hanya sebagian
kecil yang masuk katagori tinggi, sehingga disarankan untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut yang membahas upayah meningkatkan kemampuan
berpikir aljabar siswa.
2. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan peneliti lain untuk lebih
meningkatkan sebuah konsep pada penelitian selanjutnya agar tidak ada
lagi miskonsepsi dalam penelitian selanjutnya.
3. Bagi guru sebaiknya mengulang pelajaran yang lalu agar siswa dapat
mengingat kembali pelajaran yang lalu.
4. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan dalam
perbaikan dan peningkatan pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan ketiga. Jakarta : Balai
Pustaka
Carolyn Kieran, 2004 “Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?”, The
Mathematics Educator, 8: 1
Winarno Surakhmad. 1994. Pengantar Pendidikan Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Bandung: Trasito
LEARN. 1992. Algebra: Some Common Misconceptions. (Online).
(http://www.learnquebec.ca/export/sites/learn/en/content/curriculum/mst/d
ocuments/algemisc.pdf, diakses 01 Januari 2016)
Suparno, Paul. 2013. Miskonsepsi & Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Egodawatte, G. 2011. Secondary school students’ misconceptions in algebra.
Disertation. Toronto: University of Toronto
https://tspace.library.utoronto.ca/bitstream/1807/29712/1/EgodawatteArac
hchigeDon_Gunawardena_201106_PhD_thesis.pdf.pdf diakses 16 Januari
2016
Kieran, Carolyn. 2004. Para Pendidik Matematika. Tersedia:
http://math.nie.edu.sg/ame/matheduc/tme/tmeV8_1/Carolyn%20Kieran.pd
f. Diakses: 13 Desember 2011.
Wahyudin & Sudrajat. 2008. Referensi Matematika Dalam Kehidupan Manusia 1.
Jakarta: CV. Ipa Abong.
John A. Van de Walle. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2 (E.
6). Jakarta: Erlangga
Kaput, J.J. 1999. Teaching and learning a new algebra. In E, Fennema & T. A
Romberg (Eds.), Mathematics classrooms that promote understanding (pp.
133-155). Mahwah, NJ: Erlbaum.
84
85
Sukisman Purtadi dan Rr. Lis Permana Sari. 2007. Analisis Miskonsepsi Konsep
Laju dan Kesetimbangan Kimia Pada Siswa SMA. (UNY)
Gronlund, N. E & Linn, R. L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching.
(Ed 6). New York: macmillan Publishing co.,Inc.
Mehrens, W. A., & Lehmann, I. J. 1973. Measurement and Evaluation in
Education and Psycholigy. New York: holt, Rinehart and Winston. Inc.
Rezky A. H. & Tri Edi M. S., Analisis Kesalahan dan Miskonsepsi Siswa Kelas
VIII pada Materi Aljabar. Edusentris, Jurnal Ilmu Pendidikan dan
Pengajaran, Vol. 1 No. 2, September 2014
http://jurnal.upi.edu/file/074.pdf (diakses 1 Januari 2016)
Rizki Irawati, dkk. Miskonsepsi Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Pada
Materi Relasi dan Fungsi Kelas VIII Semester Gasal SMP Negeri 4
Kudus. Prosiding Mathematics and Sciences Forum 2014 (ISBN 978-602-
0960-00-5).
http://prosiding.upgrismg.ac.id/index.php/masif2014/masif2014/paper/vie
wFile/511/451 (diakses 1 Januari 2016)
Wahid, dkk. Miskonsepsi Siswa pada Materi operasi pada Bentuk Aljabar Kelas
VII SMP Haebat Islam. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Untan, Pontianak.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/8519 (diakses 1
Januari 2016)
Lampiran 1
Kisi-kisi Instrumen
Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Kompetensi No.
Pokok Bahasan Indikator Berpikir Aljabar
Dasar Soal
Generalisasi : Proses untuk
menemukan pola atau bentuk,
yang diawali dengan pola yang 1, 2
diidentifikasi dari objek yang
diberikan
Abstraksi : Merupakan proses
untuk mengekstrak obyek
Memahami
matematika dan hubungan- 3, 4
kemampuan
hubungan berdasarkan
berpikir aljabar
generalisasi
terkait dengan
Berpikir Analitis : proses
menyelesaikan
kebalikan yang digunakan dalam
persamaan
kondisi masalah dengan tujuan 5, 6
linear satu
untuk menemukan kondisi yang
variable,
diperlukan dalam penyelesaian.
menyesaikan Persamaan dan
Berpikir Dinamis : berpikir
pertidaksamaan Pertidaksamaan
dengan melibatkan variable
satu variabel, linear satu 7, 8
sebagai obyek yang dapat
membuat dan variable
dirubah-rubah.
menyelesaikan
Pemodela : proses untuk
model
merepresentasi situasi kompleks
matematika
menggunakan ekspresi
dari masalah
matematika, untuk 9,
yang berkaitan
menginvestigasikan situasi 10
dengan
dengan model, dan untuk
persamaan
menggambarkan hubungan dari
linear
suatu aktivitas
Pengorganisasian : menyediakan
berbagai kombinasi berpikir
untuk menemukan semua 11,
variable independen, yang 12
penting dalam berbagai aktivitas
pemecahan masalah
Jumlah 12
87
88
Lampiran 2
Pedoman Pensekoran
Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Skor
No. Indikator Kriteria Skor
Mak.
Menggunakan konsep untuk membuat
5
generalisasi dengan tepat
Menggunakan konsep dari masalah
untuk menemukan pola yang
dibutuhkan dalam membuat 4
generalisasi dengan tepat, namun tidak
membuat grafik
Hanya mengerjakan setengah, namun
konsep menemukan pola yang
1 Generalization dibutuhkan dalam membuat 3 5
generalisasi dengan tepat.
Menggunakan informasi dari masalah
untuk menentukan pola yang
2
dibutuhkan dalam membuat
generalisasi dengan tidak tepat.
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
Menemukan hubungan-hubungan
berdasarkan generalisasi dan 5
membuktikannya dengan tepat
Menemukan hubungan-hubungan
berdasarkan generalisasi dengan tepat
dan membuktikannya dengan tepat 4
namun terdapat sedikit kesalahan ayau
tidak menggambarkan grafik.
Hanya mengerjakan setengah, namun
2 Abstraction menemukan hubungan-hubungan 3 5
berdasarkan generalisasi dengan tepat.
Menemukan hubungan-hubungan
berdasarkan generalisasi dengan tidak
2
tepat dan membuktikannya dengan
tidak tepat
Hanya dapat menyebutkan diketahui
1
saja
Tidak menjawab 0
89
Lampiran 3
Pedoman Penskoran
Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Berdasarkan Miskonsepsi
Indikator Berpikir
No Soal E TE TR Komentar
Aljabar
4. Tentukan penyelesaian dari persamaan
3m - 5 = 15 – 2m, jika m adalah variable pada bilangan
bulat
5. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan
2. Abstraction n + 5 ≤ n, jika n adalah variable pada bilangan
rasional
6. Tunjukan dengan grafik, penyelesaian berikut
7p - 8 > p + 16, untuk p variable bilangan ganjil kurang
dari 11
7. Tentukan penyelesaian dari persamaan
6x + = 4x – 2
8. Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan dari
3. Analiticl thinking pecahan x - ≥ 3
9. Sebuah persegi dengan ukuran sisinya 6x cm. Tentukan
kelilingnya dalam x dan jika kelilingnya kurang dari 96
cm, susunlah pertidaksamaan dalam x kemudian
selesaikan
10. Tentukan penyelesaian dari persamaan
(n-2) + ( + n) =
11. Tentukan grafik penyelesaian dari x + 1 ≥ 7 – 2x, untuk
4. Dynamic thinking x variable bilangan genap yang kurang dari 12.
12. Harga sebuah celana Rp15.000,00 lebih mahal daripada
harga sebuah baju. Jika harga rata-rata sebuah celana
dan baju Rp50.000,00. Tentukan harga sebuah celana
95
LAMPIRAN 5
(x+3) cm
(x-5) cm
(………………………………)
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
lampiran 11
Hasil Uji Validitas isi Instrumen Tes Kemampuan berpikir Aljabar
Indikator (Ne
No. Min.
Berpikir E TE TR N Ne N/2 - CVR Ket. Catatan
Soal Sekor
Aljabar N/2)
1 7 4 1 12 7 6 1 0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Generalization 2 11 1 0 12 11 6 5 0.83 0.56 Valid Digunakan
3 11 0 1 12 11 6 5 0.83 0.56 Valid Digunakan
4 8 3 1 12 8 6 2 0.33 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Digunakan dengan
Abstraction 5 7 5 0 12 7 6 1 0.17 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
6 11 1 0 12 11 6 5 0.83 0.56 Valid Digunakan
Digunakan dengan
7 4 5 3 12 4 6 -2 -0.33 0.56 Tidak Valid
Analiticl syarat diperbaiki
thinking 8 5 6 1 12 5 6 -1 -0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
9 10 1 1 12 10 6 4 0.67 0.56 Valid Digunakan
10 7 2 3 12 7 6 1 0.17 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Dynamic
11 10 1 1 12 10 6 4 0.67 0.56 Valid Digunakan
thinking
12 10 1 1 12 10 6 4 0.67 0.56 Valid Digunakan
Digunakan dengan
13 3 6 3 12 3 6 -3 -0.5 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
Digunakan dengan
Modeling 14 4 6 2 12 4 6 -2 -0.33 0.56 Tidak Valid
syarat diperbaiki
15 6 6 0 12 6 6 0 0 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
16 10 1 1 12 10 6 4 0.67 0.56 Valid Digunakan
17 3 3 6 12 3 6 -3 -0.5 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
18 6 4 2 12 6 6 0 0 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
Organization
19 3 6 3 12 3 6 -3 -0.5 0.56 Tidak Valid Tidak Digunakan
20 11 1 0 12 11 6 5 0.83 0.56 Valid Dugunakan
118
Lampiran 12
Waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk :
diasir adalah 30 persegi. Tuliskan suatu persamaan yang dapat kalian gunakan
untuk menentukan panjang p
9 cm
120
KUNCI JAWABAN
-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1
11. Usia Andi tiga tahun lebih tua dari pada usia Debi. Tiga tahun yang akan
datang jumlah usia mereka 13 tahun. Berapa usia andi dan Debi sekarang?
Jawab:
Dik : A = 3 + D …. (i)
(A + 3) + (D + 3) = 13 …. (ii)
Jawab :
(A + 3) + (D + 3) = 13
A + D + 6 = 13
A + D = 13 – 6
A+D=7
(3 + D) + D = 7 (substitusiin A dari (i))
2D = 7 – 3
D=
D = 2 tahun
121
A=3+D
A=3+2
A = 6 tahun
n+5≤ n
5≤ n- n
n- n≥5
n≥5
n≥5
anggota himpunan n adalah 5, 7, 11, 13, 17, 19
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
13. Tunjukan dengan grafik, penyelesaian berikut 7p - 8 > p + 16, untuk p variable
bilangan ganjil kurang dari 11.
Jawab:
7p - 8 > p + 16
7p - p > 16 + 8
p>
p>4
pengganti p yang benar adalah 5, 7, 9
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
122
14. Bagaimana cara kalian untuk menentukan penyelesaian dari persamaan yang
melibatkan bilangan desimal? Coba tentukan penyelesaian dari persamaan 5x
+ 0,5 = 4,75x – 2. Jelaskan bagaimana kalian menyelesaikannya.
Jawab:
5x + 0,25 = 4,75x – 2
5x – 4,75x = - 0,25 – 2
0,25x = - 2,25
=
x = x
x=9
15. Sebuah persegi dengan ukuran sisinya 6x cm. Tentukan kelilingnya dalam x
dan jika kelilingnya kurang dari 96 cm, susunlah pertidaksamaan dalam x
kemudian selesaikan.
Jawab:
Dik : sisi persegi = 6x cm
Keliling persegi < 96 cm
- Keliling persegi = 4 . sisi
k = 4 . 6x = 24x cm
- k < 96 cm
24x < 96
x<
x<4
x≥
x≥2
pengganti x yang benar adalah 2, 4, 6, 8, 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
17. Harga sebuah celana Rp15.000,00 lebih mahal daripada harga sebuah baju.
Jika harga rata-rata sebuah celana dan baju Rp50.000,00. Tentukan harga
sebuah celana dan harga sebuah baju.
Jawab:
Dik : celana = b + 15.000
baju = b
celana + baju = 50.000
celana + baju = 50.000
(b + 15.000) + b = 50.000
2b = 50.000 – 15.000
b= = 17.500
18. Sebuah segitiga diperoleh dengan cara memotong persegi panjang tinggi
segitiga adalah dari panjang pada persegi panjang. Luas daerah yang
diasir adalah 30 cm2 persegi. Tuliskan suatu persamaan yang dapat kalian
gunakan untuk menentukan panjang p .
124
9 cm
Jawab:
L = (PxL) – ( x a x t)
30 = (9 x )–( x9x )
30 = - , atau 30 =
19. Dalam suatu ujian masuk SMP Negeri seorang anak akan mendapat nilai 4
jika ia menjawab benar, mendapat nilai -1 jika menjawab salah, dan mendapat
nilai 0 jika tidak dijawab. Dari 30 soal Siska dapat menjawab 20 soal dengan
benar, 4 soal menjawab salah dan sisanya tidak dijawab. Berapakah nilai
Siska?
Jawab:
Dik : benar = 4
Salah = -1
Tidak jawab = 0
Soal = 30
Dit : 20b?
4s?
6tj?
nilai siska?
Jawab :
20 . 4 = 80
4 . -1 = -4
6.0=0
nilai Siska = 80 – 4 + 0 = 76
125
x<-2
21. Gambar berikut adalah persegi panjang dengan panjang (x + 3) cm dan lebar
(x - 5) cm. jika kelilingnya tidak lebih dari 24, maka hitung panjang, lebar,
dan luas maksimum persegi panjang tersebut.
(x+3) cm
(x-5) cm
Jawab:
Dik: p = (x + 3) cm
l = (x - 5) cm
k ≤ 24 cm
k ≤ 24 cm
2 (p + l) ≤ 24 cm
2 ((x + 3) + (x – 5)) ≤ 24
(x + 3 + x - 5) ≤
2x - 2 ≤ 12
2x ≤ 12 + 2
126
x≤ =7
jadi x ≤ 7
p =x+3
= 7 + 3 = 10
l =x-5
=7–5=2
Lmaks = p . l = 10 . 2 = 20 cm2
127
Lampiran 13
No. Nama
1 ALDRIAZA DAVHIN PASHA
2 ALFREDABAYU PRADANA WICAKSONO
3 ANANTA NAZWA ANYABILLA RAHMAN
4 ARDANTI RESTINANDA PRIMANINGTYAS
5 ATHARAFIF APTAWASIS HADYANCAHYA
6 AUDREY AZZAHRA AMRANI
7 CHALIFA ALFIRZA
8 CUT PUTRI ALIA
9 DANENDRA NAUFAL TIRTASASMITA
10 DANIAL ARFA DAFARO
11 FARRAS ADITYA WINDY NUGRAHA
12 FAZA RAKHA SAYYIDAN
13 FERNANDA PUTI MAHARANI YUNANTA
14 FIORE RAFLI ALIFASYAH ZAINAL
15 JIDDANE ASHKURA RAHMAN
16 MARCHIA SHAFWA ATHIYAH
17 MUHAMMAD AMMAR RAFI
18 MUHAMMAD DAFFA RIZKY BAHRI
19 MUHAMMAD GYMNASTIANSYAH JOHAN
20 MUHAMMAD SYAUGI KHERID
21 NADIAH DEWI FAKHIRAH
22 NAFYA PUTRI KARTIWAN
23 NANDYA ZAHRA ARMEVIA
24 NAUFAL ARKAN DJAKI
25 OCTARIZKY RAMADIKA TAUFIK
26 RASENDRIYA HENDARWIN
27 SYIFA NAZWA FADILLAH
28 VALA MUTIARA RIDWAN
29 VELANIE GUSTINA MUNANDAR
128
Lampiran 14
No. Nama
1 ABDUL HAFIZH MUSTOFA
2 BERLIAN CALISTA
3 DAFFA ALTHAF MAULANA
4 FARAH HUMAIRA
5 FATMA NATIFA RAUDAH
6 IHSAN PUTRA WIJAYA
7 JASMINE SYARIFAH
8 KEVIN ADHITYO
9 KHAYLA RIZKY TIANI
10 LUTHFI HANIF
11 MUH. GREFI ALIEF MAULANA
12 MUHAMMAD MIRDAN ALFANSYAH
13 NATHANIA ANINDYA PUTRI
14 NAUFAL ABRAR DAUD
15 NAUFAL AURA BAGASKARA
16 RAFIE SAFARAZ ARIBOWO
17 RAHMATUNNISA
18 RAIFA SYIFA URRAHMA FAUZI
19 SHAELLY NOOR RAHMA.
20 ZAHRA NABILAH PUTRI
129
Lampiran 15
No. Nama
1 ADY RAHMAN DWIWANTO
2 ALTHAF SYAFIQ HARDIANSYAH
3 ATHALA MIKAEEL OCTORA
4 AURELLIA NURFADHILA SEMBADA PUTRI
5 DAFFA NUR HAKIM
6 FAKHRIZAL JATMIKO
7 FARAH AURELLIA SASIKIRANA
8 HAQQINA FAYRUZIA MAHIRA ADELA
9 HIBATULLAH SUGIHARTO MULYAWAN
10 HUGO ALI LUBIS
11 IHSAN WAJHIYA SIREGAR DONGORAN
12 IRMA HANUM ASYIFAH
13 KARTIKA AZZAHRA
14 KHALISHA NAURA POLLA
15 MUHAMMAD FITRA AULIA RAMADHAN
16 MUHAMMAD HAIKAL PRATAMA
17 MUHAMMAD REYNALDI ARDHANA
18 MUTIA ENSA SYAZWINA
19 NAUFAL ARIO BIMO
20 NAURA AMANDA RIBOWO
21 NISRINA THUFAILAH YUMANSYAH
22 PRIMO THORIQ QODRI
23 RAJATA PRATAMA
24 SANIA SAFITRI
25 SHEILA FIRLIANA AISYAH
26 TSANAYA AZ-ZAHRA
130
Lampiran 16
No. Nama
1 ABDURRAHMAN AZDIM
2 ALI FATAH
3 ARYASUTA AZRIEL BARRAQ
4 DAGNA KHAIRUNNISA RAHADATUL AISY
5 DINDA AGRIFINA NUR AZALIA
6 FALAH ALFAT BESTARI
7 FATIH AHMAD RAISSA
8 FELLA FATHYA RAMADHANYA
9 LALUTTA LUKI LABDAGATI
10 MUHAMMAD FARREL AFFATA PUTRA HESA
11 MUHAMMAD RAFA PUTRA UMBIRA
12 MUHAMMAD ZIKRI ARDIANSAH
13 NABIILA PUSPA FADHILLAH
14 NAFILA AURA CARISSA
15 RAFI NAUFAL HANDOKO
16 RAFI PUTRA HENDRIANSAH
17 RAFILA INATSANIA
18 RAISA ADELIA KASMIZAR
19 RAYHANA FAKHIRA
20 RIZKHIAR ZAKI RASENDRYA
21 SALMA KHAIRUNNISA
22 SITI NABILA
23 TEMBANG KINANTI
24 ZIKRA ZAHRA
131
Lampiran 17
No. Nama
1 ADILLA PUSPA DEWI NUSANTO
2 AHMAD RIFQISHAFRA WIRYAWAN
3 AMALINA ADANI PUTRI DAENG
4 ATHAYA FITHRI SAFIRA
5 AZKA HADI PRADYAN
6 BAGAS ARIFIYANTO
7 CHELSEA PRICYLLA ANASTACIA
8 CUT SERILDA RAHMI
9 DANISH SARAH
10 DENISA ROSABILLA
11 DEWI SHINTIA AULIA
12 DIANISA MUTHMA'INNAH
13 DZAWI AMALIA KARIMAH AYU
14 FAHREZZA MUHAMMAD ZUNOV
15 FAWWAZ MUHAMMAD AIDI
16 GANTARI AISYAH MAHESWARI
17 HAFIDZ ANANDA PUTRA
18 HANGGONO PRATAMA
19 MARTIN HIDAYAT
20 MOCHAMAD RAYYAN SADENDRA
21 MOHAMMAD IZZAN PUTRA MAULANA
22 MUHAMMAD FARHAN FADHILLAH
23 MUHAMMAD GHIAZ AL FARISSI
24 MUHAMMAD RAFIE
25 NINDITA SAVADEA HELMI PUTRI
26 RAFLI BAGUS PUTRA HARYADI
27 RIO SAKHI NURTIANO
28 SYAHLA DEWI MAHARANI
29 YASMIN DESHINTA RAMADANTI
132
Lampiran 18
No. Nama
1 ADAM DANISH NARINDRA
2 AIMAR PRABHASWARA DZAKRI
3 ALLYSA ASTISENA RAMADHANTY
4 ANDI MUHAMMAD NUR FAUZI
5 ANNISA SUCI RAMADHANI
6 ARIF ADITYA
7 ARYO PRASETYO
8 ASTRID KHALISA ZUSRINI
9 ATHA FARRAS FERDYANSYAH
10 AULIA SAPPHIRE RASHEESA
11 AZZAHRA PUTRI FIRMANSYAH
12 CALISTA SALSABILAH KUSUMA
13 CLARA WIDYATNA
14 DENISA PUTRI SABRINABILA
15 FADZLAN IHRAM HARDIANSYAH
16 FAHRISA ARFA KAMILA
17 IRSYAD FADHILAH
18 KANYA PHALITA DIPTA
19 MICHELL NYSENDRA
20 MUHAMMAD AHZA BAYANAKA WIJANARKO
21 MUHAMMAD AZMI FALAH
22 MUHAMMAD FARRELL DESNANDA
23 MUHAMMAD MIRZA FARISY
24 MUHAMMAD RAFI ANANDA ATHALLAH
25 NABIL RASHIF SAYYIDAN
26 OGAN RIDWAN MAS
27 RAISSA ZAHRANNY
28 RAYHAN FADHLAN AZKA
133
Lampiran 19
No. Nama
1 AFIFA FEBRI
2 AKHTARRIZA HARAFAH
3 ARANTA MUZHAFFAR 'AFIF
4 ARBYN DANENDRA
5 ARTANTY MAWKE FAHIRA
6 AZKA AUFA KHOIRI
7 DAFFA KEITARO PUTRA
8 FAHMI YAFI
9 FAUZIA RAMADHINA SUSILO
10 INDIRA PUTRI PRADANA
11 KEVIN BAZLI SANTOSO
12 KEVIN SETIAWAN PRATAMA
13 LALITYA TARA ANINDITA
14 LUQMAN AMAR PRIMA
15 MOHAMMAD REINDRA PASYA
16 MUHAMMAD FAIRUZ ZAKARIYA AL HAIDAR
17 MUHAMMAD FAWWAZ FARHAN FARABI
18 MUHAMMAD IRZA SYARIF
19 NAFISAH ALMAIS AIDIYAH
20 NASYWA DINDA CAMILLA
21 NAUVAL HAKIM RABBANI
22 NAVA ISNI SABRINA
23 NISRINA FAIRUZ ZAHARA
24 PUTRI NAURA RA'FAH
25 RAINA ZAFIRA SASIKIRANA
26 RIZKY FAISAL RASYID
27 SITI ANNISAH
28 THOLIBURRIZKY UBAIDILLAH
29 TSABITAH RAMADHANI MASHUR
134
Lampiran 20
No. Nama
1 ALIF PRAYATA MAHAWIRA APRIADI
2 ALIFIA PUTRI JUNITA MIRAZA
3 CALLISTA NADIRA YUBAITSA
4 FATINAH NADHIRA ZAHRA
5 GAVIN HENSIE AL-KHAIR
6 HAYKAL AVISENNA FACHRUDDIN
7 IQBAL ADIPUTRA MIRZA
8 KEMAL FERRARI ACHMAD
9 KEVIN DUANO ALARAFFA
10 MAULIDA SYIFA KAMILA MAKARIM
11 MUHAMMAD ADRIAN RAYNALDI
12 MUHAMMAD ALGHIFARY MUZAKKIR
13 MUHAMMAD HANIF MUSYAFFA
14 MUHAMMAD IHSAN ALFATIH
15 MUHAMMAD WILDAN
16 NASYWA RIZQYA AZZAHRO
17 NAUFAL MALAPUTRA
18 QAWIYAH QALBI
19 RAISHA PUTRI ANGELICA
20 RAOUL NAUFAL
21 RIANTI EKA WULANJANI
22 SHAFAR ZIDAN NUGRAHA
23 SHAVIRA AYUNDARA WIRANINGRAT
24 TIARA TSABITAH KHAIRUNNISA
25 ZAIDAN NAUFAL ILMI
135
Lampiran 21
Data Nilai Hasil Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Kelas
No.
7A 7B 7C 7D 7E 7F 7G 7H
1 45 23.33 35 23.33 15 73.33 13.33 23.33
2 43.33 25 43.33 26.67 25 60 41.67 35
3 38.33 33.33 41.67 20 30 66.67 5 40
4 45 13.33 25 25 23.33 45 25 35
5 43.33 5 21.67 26.67 23.33 30 33.33 40
6 43.33 11.67 35 33.33 25 20 28.33 26.67
7 43.33 28.33 31.67 26.67 28.33 31.67 23.33 33.33
8 45 23.33 23.33 31.67 25 15 68.33 41.67
9 43.33 21.67 26.67 28.33 43.33 51.67 16.67 28.33
10 30 23.33 40 23.33 21.67 26.67 15 36.67
11 25 6.667 28.33 18.33 31.67 33.33 31.67 11.67
12 23.33 13.33 26.67 26.67 21.67 35 16.67 11.67
13 38.33 36.67 26.67 21.67 13.33 40 28.33 58.33
14 43.33 10 8.333 28.33 11.67 10 23.33 20
15 43.33 11.67 23.33 31.67 11.67 36.67 23.33 41.67
16 45 16.67 26.67 25 21.67 28.33 26.67 31.67
17 43.33 15 21.67 23.33 25 33.33 55 26.67
18 18.33 23.33 28.33 35 13.33 36.67 46.67 40
19 45 25 21.67 36.67 13.33 15 73.33 40
20 45 10 23.33 48.33 10 18.33 55 23.33
21 45 - 25 33.33 20 60 31.67 31.67
22 43.33 - 18.33 28.33 21.67 30 50 33.33
23 45 - 16.67 36.67 18.33 21.67 45 38.33
24 26.67 - 56.67 26.67 33.33 26.67 33.33 36.67
25 45 - 21.67 - 28.33 48.33 36.67 23.33
26 41.67 - 41.67 - 33.33 68.33 46.67 -
27 30 - - - 35 50 48.33 -
28 23.33 - - - 21.67 58.33 15 -
29 45 - - - 28.33 - 20 -
30 - - - - 35 - - -
31 - - - - 41.67 - - -
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII A MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai Nilai
Ket.
No. Subjek G A AT DT M O Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MSA 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
2 FRS 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 20 40 43.33 S
3 DNT 60 20 20 80 40 20 40 20 20 100 20 20 38.33 S
4 ADP 60 20 20 80 40 40 80 20 20 100 20 40 45 T
5 MSK 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
6 MAR 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
7 JAR 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
8 ARP 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
9 NZA 60 0 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 43.33 S
10 FPMY 60 20 20 40 20 20 0 20 0 100 20 40 30 S
11 VGM 40 40 40 0 0 0 0 0 0 100 40 40 25 S
12 AAH 60 20 0 40 0 0 0 20 0 100 20 20 23.33 S
13 SNF 60 20 20 40 40 20 80 20 20 100 20 20 38.33 S
14 MSW 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
15 RH 60 20 80 20 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
16 NDF 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
17 MDRB 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 20 40 43.33 S
18 NPK 60 20 0 60 60 0 0 20 0 0 0 0 18.33 S
19 DAD 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
20 MGJ 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
21 NAD 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
22 ORT 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 20 43.33 S
23 FAWN 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
24 CPA 40 20 0 40 40 20 20 20 20 100 0 0 26.66 S
25 FAZ 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
26 ANAR 40 20 20 80 40 20 80 20 20 100 20 40 41.66 S
27 APW 40 20 20 20 20 20 20 20 20 100 20 40 30 S
28 AAA 40 20 40 0 0 0 0 0 0 100 40 40 23.33 S
29 VMR 60 20 20 80 40 20 80 20 20 100 40 40 45 T
137
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII B MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 NAP 60 20 20 40 40 0 0 0 0 100 0 0 23.33 S
2 KRT 60 20 20 40 40 0 0 20 0 100 0 0 25 S
3 NAB 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3.33 R
4 IPW 40 60 0 0 0 0 60 0 0 0 0 0 13.33 R
5 FH 20 20 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 R
6 AHM 20 80 20 0 0 0 0 20 0 0 0 0 11.66 R
7 MGAM 40 20 0 60 0 0 60 20 0 100 20 20 28.33 S
8 DAM 60 0 20 40 40 60 60 0 0 0 0 0 23.33 S
9 MIZS 40 20 100 40 0 0 60 0 0 0 0 0 21.66 S
10 RAK 40 80 40 60 0 0 60 0 0 0 0 0 23.33 S
11 LH 20 20 0 20 0 0 20 0 0 0 0 0 6.66 R
12 FNR 60 80 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13.33 R
13 SNR 60 0 0 60 40 0 80 0 0 100 100 0 36.66 S
14 JS 0 0 0 0 0 0 0 20 0 100 0 0 10 R
15 R 40 60 0 0 40 0 0 0 0 0 0 0 11.66 R
16 KA 20 40 0 20 0 0 20 0 0 100 0 0 16.66 R
17 NAD 20 40 0 20 0 0 0 0 0 100 0 0 15 R
18 RSUF 40 40 40 40 60 40 20 0 0 0 0 0 23.33 S
19 BC 40 20 40 20 20 20 20 20 20 20 20 40 25 S
20 ZNP 40 20 40 20 0 0 0 0 0 0 0 0 10 R
138
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII C MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 MFAR 60 20 20 40 40 40 20 20 20 100 20 20 35 S
2 FJ 40 20 100 40 40 20 80 20 20 100 20 20 43.33 S
3 PTQ 60 20 20 40 100 20 40 20 20 100 40 20 41.66 S
4 KA 40 20 0 0 20 60 20 20 0 100 0 20 25 S
5 NAB 60 20 20 60 40 0 60 0 0 0 0 0 21.66 S
6 HFMA 40 40 20 40 40 100 0 40 0 100 0 0 35 S
7 HSM 40 20 20 40 40 40 40 20 20 40 40 20 31.66 S
8 IWSD 60 80 0 60 40 40 0 0 0 0 0 0 23.33 S
9 RP 40 0 0 40 40 40 40 20 0 100 0 0 26.66 S
10 MRA 60 100 20 40 40 0 40 0 0 100 40 40 40 S
11 ARD 40 20 20 40 40 20 40 20 20 40 20 20 28.33 S
12 KNP 60 0 0 40 0 0 0 40 0 100 40 40 26.66 S
13 TAZ 60 0 0 40 0 0 0 40 0 100 40 40 26.66 S
14 MHP 40 0 0 40 20 0 0 0 0 0 0 0 8.33 R
15 SFA 60 0 0 40 0 0 0 0 0 100 40 40 23.33 S
16 NTY 40 40 40 40 40 0 0 0 0 100 20 0 26.66 S
17 ANSP 60 0 0 0 0 0 0 20 0 100 40 40 21.66 S
18 FAS 40 20 20 20 20 20 20 20 20 100 20 20 28.33 S
19 ASH 60 20 20 20 0 0 0 20 0 100 20 0 21.66 S
20 NAR 40 20 0 40 40 0 40 0 0 100 0 0 23.33 S
21 SS 60 0 0 40 40 0 40 0 0 100 0 20 25 S
22 HAL 40 20 0 20 0 20 0 20 0 100 0 0 18.33 S
23 DNH 20 20 20 40 0 20 0 20 0 20 40 0 16.66 R
24 MES 60 40 80 80 60 100 100 0 0 100 60 0 56.66 T
25 IHA 20 40 20 20 0 0 20 20 40 60 0 20 21.66 S
26 AMO 60 80 40 60 60 0 60 0 0 100 40 0 41.66 S
139
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII D MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 FFR 60 40 20 40 20 0 0 0 0 100 0 0 23.33 S
2 ZZ 60 40 20 60 40 0 0 0 0 100 0 0 26.66 S
3 MZA 60 20 60 60 40 0 0 0 0 0 0 0 20 S
4 AAB 100 20 80 60 40 0 0 0 0 0 0 0 25 S
5 FAB 100 40 0 40 40 0 0 0 0 100 0 0 26.66 S
6 TK 100 0 100 0 0 0 100 0 0 100 0 0 33.33 S
7 NAC 60 40 40 60 20 0 0 0 0 100 0 0 26.66 S
8 AA 60 20 40 60 80 0 0 0 0 100 20 0 31.66 S
9 SN 40 100 0 40 40 0 0 20 0 100 0 0 28.33 S
10 SK 40 100 0 0 40 0 0 0 0 100 0 0 23.33 S
11 DANA 40 40 0 0 40 0 0 0 0 100 0 0 18.33 S
12 RAK 40 100 0 40 40 0 0 0 0 100 0 0 26.66 S
13 RF 40 40 0 40 40 0 0 0 0 100 0 0 21.66 S
14 ARF 100 40 40 60 0 0 0 0 0 100 0 0 28.33 S
15 FAR 60 20 40 60 40 100 60 0 0 0 0 0 31.66 S
16 MNT 60 20 40 60 20 0 0 0 0 100 0 0 25 S
17 NPF 100 40 0 100 40 0 0 0 0 0 0 0 23.33 S
18 RI 100 100 0 100 0 0 20 0 0 100 0 0 35 S
19 AL 60 20 40 60 40 40 60 20 0 100 0 0 36.66 S
20 LLL 60 40 60 100 40 0 80 20 0 100 40 40 48.33 T
21 RPH 40 20 40 60 60 0 0 20 0 100 20 40 33.33 S
22 MFAPH 60 20 60 60 40 40 40 20 0 0 0 0 28.33 S
23 RNH 60 20 40 60 20 0 60 20 0 100 20 40 36.66 S
24 DKRA 40 100 0 40 40 0 0 0 0 100 0 0 26.66 S
140
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII E MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 APDN 20 20 20 20 20 20 20 20 0 20 0 0 15 R
2 DSA 60 40 40 60 0 0 0 0 0 100 0 0 25 S
3 DM 60 40 60 60 40 100 0 0 0 0 0 0 30 S
4 CSR 40 40 40 60 0 0 0 0 0 100 0 0 23.33 S
5 AFS 40 40 40 60 0 0 0 0 0 100 0 0 23.33 S
6 GAM 60 40 60 60 40 40 0 0 0 0 0 0 25 S
7 CPA 60 60 40 60 0 0 0 20 0 100 0 0 28.33 S
8 DR 60 20 40 60 0 0 0 20 0 100 0 0 25 S
9 MIPM 60 40 20 60 40 60 0 0 0 100 40 100 43.33 S
10 YDR 60 40 60 60 40 0 0 0 0 0 0 0 21.66 S
11 DAKA 60 20 20 60 0 0 40 0 0 100 40 40 31.66 S
12 DS 100 0 20 40 0 0 0 0 0 100 0 0 21.66 S
13 HAP 40 20 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 13.33 R
14 MGAF 40 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 11.66 R
15 RBPH 40 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 11.66 R
16 AAPD 60 40 60 60 40 0 0 0 0 0 0 0 21.66 S
17 RSN 60 20 20 40 40 0 20 0 0 100 0 0 25 S
18 MR 40 20 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 13.33 R
19 BA 40 20 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 13.33 R
20 HP 0 20 0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 10 R
21 AHP 40 0 0 40 0 0 20 0 0 100 40 0 20 S
22 MFF 40 20 20 40 40 0 0 0 0 100 0 0 21.66 S
23 FMZ 60 0 20 20 0 0 0 20 0 100 0 0 18.33 S
24 ARW 60 20 60 0 60 0 40 0 0 20 40 100 33.33 S
25 FMA 40 20 20 40 40 0 60 0 0 100 20 0 28.33 S
26 MH 60 20 40 40 40 20 40 0 0 100 40 0 33.33 S
27 MRS 60 20 40 40 40 0 60 20 0 100 40 0 35 S
28 SDM 40 20 60 60 40 0 0 0 0 40 0 0 21.66 S
29 NSHP 60 20 40 40 40 80 60 0 0 0 0 0 28.33 S
30 MRA 60 20 0 40 0 0 40 0 0 100 60 100 35 S
31 RAZ 60 20 40 80 60 0 60 40 100 40 0 0 41.66 S
141
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII F MTs Pembangunan
UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CSK 80 100 60 100 100 100 100 100 0 100 40 0 73.33 T
2 CW 60 100 60 80 100 100 80 100 0 0 40 0 60 T
3 AKZ 60 100 60 100 100 100 60 100 0 100 20 0 66.66 T
4 APF 60 0 60 100 100 100 60 40 0 0 20 0 45 T
5 RFA 80 40 20 20 40 0 20 20 0 100 0 20 30 S
6 AP 40 40 20 40 100 0 0 0 0 0 0 0 20 S
7 IF 80 40 60 80 100 0 20 0 0 0 0 0 31.66 S
8 MMF 80 40 40 20 0 0 0 0 0 0 0 0 15 R
9 FAK 60 100 60 100 100 20 40 20 0 100 20 0 51.66 T
10 AMNF 60 40 60 60 100 0 0 0 0 0 0 0 26.66 S
11 FIH 60 40 60 60 100 0 80 0 0 0 0 0 33.33 S
12 AND 80 40 60 60 100 0 80 0 0 0 0 0 35 S
13 MAF 40 60 40 60 60 40 100 80 0 0 0 0 40 S
14 AA 100 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 R
15 AFF 60 40 60 60 40 100 80 0 0 0 0 0 36.66 S
16 MN 80 40 40 60 40 0 80 0 0 0 0 0 28.33 S
17 APD 80 40 40 100 40 100 0 0 0 0 0 0 33.33 S
18 MFD 80 40 100 80 40 20 80 0 0 0 0 0 36.66 S
19 DPS 60 0 0 60 40 20 0 0 0 0 0 0 15 R
20 AAR 60 20 40 100 0 0 0 0 0 0 0 0 18.33 S
21 ASR 100 100 60 100 100 0 100 0 0 100 60 0 60 T
22 MRAA 60 40 40 100 40 0 80 0 0 0 0 0 30 S
23 RRI 100 40 20 100 0 0 0 0 0 0 0 0 21.66 S
24 ORM 80 40 20 80 40 0 60 0 0 0 0 0 26.66 S
25 NRS 80 40 60 40 40 40 20 20 20 100 100 20 48.33 T
26 MABW 80 100 60 80 40 20 100 20 60 60 100 100 68.33 T
27 KPD 80 60 60 100 0 0 100 100 0 100 0 0 50 T
28 ASR 100 20 80 100 40 60 100 20 0 100 40 40 58.33 T
142
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII G MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 AF 0 0 0 0 40 0 0 20 0 100 0 0 13.33 R
2 NFZ 60 40 60 0 20 100 0 20 0 100 100 0 41.66 S
3 SA 40 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 R
4 NDC 40 20 20 0 60 0 20 20 0 100 20 0 25 S
5 IPP 40 20 0 40 100 0 40 20 0 100 40 0 33.33 S
6 NIS 60 40 40 60 40 0 0 0 0 100 0 0 28.33 S
7 FRS 60 40 20 60 40 0 60 0 0 0 0 0 23.33 S
8 NAA 100 40 100 100 60 20 100 0 0 100 100 100 68.33 T
9 NHR 60 20 20 40 0 0 60 0 0 0 0 0 16.66 R
10 RFR 0 40 0 0 40 0 0 0 0 100 0 0 15 R
11 MFZAH 40 20 20 80 100 20 0 0 0 100 0 0 31.66 S
12 KSP 40 40 20 80 0 0 0 0 0 20 0 0 16.66 R
13 MIS 100 0 0 0 100 0 0 40 0 100 0 0 28.33 S
14 LAP 60 100 0 0 0 0 0 20 0 100 0 0 23.33 S
15 KBS 60 100 0 0 0 0 0 20 0 100 0 0 23.33 S
16 AMF 40 100 0 0 40 0 0 40 0 100 0 0 26.66 S
17 RZS 60 40 60 60 40 60 60 20 20 100 100 40 55 T
18 MFFFF 60 20 20 60 40 20 60 20 20 100 100 40 46.66 T
19 AAK 80 100 80 80 100 40 80 60 20 100 100 40 73.33 T
20 AH 40 40 40 60 100 40 40 40 20 100 100 40 55 T
21 FY 40 40 40 60 100 40 60 0 0 0 0 0 31.66 S
22 TU 60 40 40 60 40 0 60 20 40 100 100 40 50 T
23 DKP 100 100 40 80 100 100 0 20 0 0 0 0 45 T
24 AMA 40 40 40 60 100 40 60 0 0 20 0 0 33.33 S
25 AD 80 40 40 40 100 0 0 0 0 100 40 0 36.66 S
26 MRP 60 0 60 60 100 0 60 40 0 100 40 40 46.66 T
27 PNR 60 40 40 40 60 100 60 0 0 100 40 40 48.33 T
28 LTA 40 20 0 0 20 0 0 20 20 40 0 20 15 R
29 TRM 60 20 0 0 40 0 0 20 0 100 0 0 20 S
143
Data Nilai Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII H MTs
Pembangunan UIN Jakarta
Nilai
Nilai
No. Subjek G A AT DT M O Ket.
Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 CNY 40 0 0 60 0 0 60 0 0 100 20 0 23.33 S
2 FNZ 40 100 0 40 0 0 40 40 0 100 0 60 35 S
3 MAM 60 20 20 40 40 20 60 20 20 100 40 40 40 S
4 RN 60 20 40 40 40 20 20 20 0 100 20 40 35 S
5 KDA 60 20 60 60 40 20 40 20 20 100 20 20 40 S
6 GHA 40 100 0 40 40 60 40 0 0 0 0 0 26.66 S
7 MIA 40 40 20 20 40 40 40 20 20 40 40 40 33.33 S
8 NRA 60 100 40 60 0 100 0 40 0 100 0 0 41.66 S
9 RPA 60 40 20 60 20 0 60 0 0 40 20 20 28.33 S
10 MW 40 40 40 40 40 40 40 40 20 100 0 0 36.66 S
11 NM 0 20 0 0 0 0 0 20 0 100 0 0 11.66 R
12 MAR 0 20 0 0 0 0 0 20 0 100 0 0 11.66 R
13 SZN 40 100 100 80 100 40 80 20 0 100 40 0 58.33 T
14 IAM 40 0 0 40 0 0 60 0 0 100 0 0 20 S
15 APMA 40 100 20 40 60 20 40 20 20 100 20 20 41.66 S
16 ZNI 20 20 20 20 20 100 20 20 0 100 20 20 31.66 S
17 MHM 0 40 60 0 100 0 0 0 0 20 100 0 26.66 S
18 HAF 60 40 40 40 100 0 60 0 0 100 40 0 40 S
19 MSKM 40 40 20 60 40 20 60 20 0 100 40 40 40 S
20 KFA 60 0 0 60 0 0 60 0 0 100 0 0 23.33 S
21 TTK 60 40 40 60 0 0 60 20 0 100 0 0 31.66 S
22 APJM 40 20 40 40 40 40 40 0 0 100 40 0 33.33 S
23 REW 60 40 60 60 0 0 60 40 0 60 40 40 38.33 S
24 SAW 60 40 0 60 40 0 60 0 0 100 40 40 36.66 S
25 QQ 40 20 0 0 60 0 0 20 0 100 40 0 23.33 S
144
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Data Nilai Hasil UH dan Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta
Kelas
No. 7A 7B 7C 7D 7E 7F 7G 7H
Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES Subjek UH TES
1 MSA S T NAP R S MFAR R S FFR S S APDN S R CSK T T AF S R CNY S S
2 FRS S S KRT T S FJ S S ZZ S S DSA S S CW T T NFZ T S FNZ S S
3 DNT S S NAB S R PTQ S S MZA S S DM T S AKZ T T SA T R MAM S S
4 ADP S T IPW S R KA R S AAB S S CSR R S APF S T NDC T S RN S S
5 MSK T S FH S R NAB R S FAB S S AFS S S RFA T S IPP T S KDA S S
6 MAR T S AHM T R HFMA R S TK S S GAM S S AP S S NIS T S GHA S S
7 JAR S S MGAM S S HSM R S NAC S S CPA S S IF T S FRS S S MIA R S
8 ARP S T DAM T S IWSD R S AA S S DR S S MMF S R NAA T T NRA S S
9 NZA S S MIZS T S RP R S SN S S MIPM S S FAK S T NHR T R RPA S S
10 FPMY T S RAK R S MRA T S SK S S YDR S S AMNF S S RFR R R MW R S
11 VGM S S LH T R ARD R S DANA S S DAKA T S FIH S S MFZAH T S NM R R
12 AAH S S FNR S R KNP R S RAK S S DS S S AND S S KSP R R MAR R R
13 SNF R S SNR S S TAZ R S RF R S HAP S R MAF S S MIS R S SZN S T
14 MSW R S JS T R MHP S R ARF S S MGAF S R AA S R LAP R S IAM S S
15 RH R S R T R SFA S S FAR S S RBPH S R AFF S S KBS T S APMA S S
16 NDF T T KA T R NTY S S MNT S S AAPD S S MN S S AMF S S ZNI T S
17 MDRB S S NAD T R ANSP S S NPF T S RSN S S APD S S RZS S T MHM S S
18 NPK S S RSUF S S FAS R S RI T S MR S R MFD T S MFFFF T T HAF S S
19 DAD S T BC R S ASH S S AL S S BA S R DPS T R AAK S T MSKM S S
20 MGJ R T ZNP S R NAR S S LLL T T HP S R AAR S S AH S T KFA R S
21 NAD R T SS R S RPH S S AHP S S ASR S T FY T S TTK S S
22 ORT S S HAL S S MFAPH S S MFF S S MRAA T S TU S T APJM S S
23 FAWN S T DNH S R RNH S S FMZ S S RRI T S DKP S T REW S S
24 CPA R S MES S T DKRA S S ARW S S ORM S S AMA S S SAW S S
25 FAZ S T IHA S S FMA S S NRS T T AD S S QQ S S
153
LAMPIRAN 30
Lampiran 31
Presentase
Kemampuan
No. Kemampuan Presentase
Berpikir Bentuk Miskonsepsi
Soal Berpikir Miskonsepsi
Aljabar
Aljabar
Miskonsepsi pengertian
9,43
huruf
1 54, 06
Generalization Miskonsepsi notasi 2,83
Miskonsepsi pengeneralisasi 5,66
2 Tidak ada miskonsepsi 33,96 0,00
Miskonsepsi notasi 13,21
3 27,74
Miskonsepsi pengeneralisasi 7,08
Abstraction Miskonsepsi pengertian
3,87
4 huruf 46,98
Miskonsepsi pengeneralisasi 10,38
Miskonsepsi pengeneralisasi 8,96
Analiticl 5 Kesalahan pengaplikasian 35,38
3,30
Thinking aturan
6 Tidak ada miskonsepsi 16,98 0,00
Kesalahan pengaplikasian
Dynamc 7 33,11 2,36
aturan
Thinking
8 Tidak ada miskonsepsi 18,77 0,00
9 Tidak ada miskonsepsi 5,09 0,00
Modeling
10 Tidak terdapat miskonsepsi 70,75 0,00
Miskonsepsi notasi 23,58
11 Kesalahan pengaplikasian 18,40
Organization 1,89
aturan
12 Tidak ada miskonsepsi 13,02 0,00
155
Lampiran 32
DOKUMENTASI