Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGEMBANGKAN DAN MEMPERLUAS TUGAS ASESMEN


MATEMATIKA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika


Yang diampu oleh
Ibu Dra. Rini Nurhakiki, M.Pd. dan Bapak Drs. Eddy Budiono, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 4/Offering B

1. Faiz Mujaddid (190311615232)


2. Fani Alfiana Rosidah (190311615201)
3. Hanifah Lismaningtias (190311615239)
4. Khofidatul Adawiyah (190311615256)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MARET 2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mengembangkan dan Memperluas Tugas Asesmen Matematika” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra. Rini Nurhakiki, M.Pd. dan Bapak Drs. Eddy Budiono, M.Pd. pada
mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengembangan dan perluasan tugas
asesmen matematika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu, selaku dosen
pada mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang
hati.

Malang, Maret 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3 Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

2.1 Mengembangkan Tugas Asesmen......................................................................3

2.1.1 Pedoman Umum untuk Mengembangkan Tugas Asesmen........................4


2.1.2 Skenario Mengembangkan Tugas Asesmen Matematika...........................7
2.1.3 Saran dalam Mengembangkan Asesmen Matematika...............................8
2.2 Memperluas Tugas-Tugas Asesmen...................................................................8

BAB III PENUTUP.........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan......................................................................................................12

3.2 Saran................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asesmen merupakan kegiatan penilaian atau evaluasi, dalam dunia


pembelajaran asesmen adalah salah satu cara guru untuk mengetahui
pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan. Adanya asesmen
sangat membantu guru dalam meninjau pemahaman siswa melalui angka
sebagai parameternya.
Beberapa disiplin ilmu menerapkan model asesmen scoring untuk
mengukur pemahaman siswa. Matematika adalah disiplin ilmu yang erat
kaitannya dengan angka dalam penerapannya dilapangan. Pembuatan
asesmen pada matematika dengan jawaban esai tentu tidak sama dengan
matematika dengan jawaban multiple choice , hal ini disebabkan karena
dalam menjawab dengan esai akan diperoleh banyak cara dan tahapan sebagai
gambaran penalaran siswa untuk memperoleh jawaban. Multiple choice lebih
mengacu pada jawaban benar atau salah, tanpa melihat sejauh mana siswa
dapat memahami soal.
Cara menentukan asesmen akan sangat penting dalam disiplin ilmu
matematika, oleh karena itu cara dan proses asesmen harus dapat
dikembangkan dan diperluas guna memperoleh pemahaman siswa terhadap
soal matematika. Pengembangan dan perluasan memiliki banyak cara dalam
penentuan scoring , penjelasan tentang pengembangan dan perluasan tugas
asesmen dapat membantu guru dalam menemukan dan menentukan asesmen
yang cocok. Penjelasan tanpa adanya contoh akan membingungkan dalam
penerapannya, oleh karenanya contoh dalam pengembangan dan perluasan
asesmen harus dijadikan media untuk memahamkan penjelasan tentang
pengembangan dan perluasan tugas asesmen.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengembangkan tugas asemen matematika?


2. Bagaimana cara memperluas tugas asesmen matematika?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara mengembangkan tugas asemen matematika.


2. Mengetahui cara memperluas tugas asemen matematika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengembangkan Tugas Asesmen

Dalam mengembangkan tugas asesmen, ada beberapa pertanyaan yang


dapat membantu kita berpikir apakah tugas asesmen dapat bermanfaat yaitu:
1. Apa yang ingin diketahui guru?
Ketika guru memberikan tugas kepada siswa tentunya guru tersebut
ingin mengetahui kemampuan siswanya. Kemampuan dalam
memahami konsep matematika, keterampilan matematika, kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah matematika, dan lain lain.
Pertanyaan-pertanyaann yang ingin diketahui guru seperti:
a. Seberapa baik siswa memahami konsep matematika?
b. Seberapa baik siswa melakukan dan memahami keterampilan
matematika?
c. Seberapa baik siswa akan menggunakan apa yang mereka pelajari
untuk memecahkan masalah matematika?
d. Dapatkah siswa menjelaskan apa yang mereka ketahui?
2. Mengapa tugas asesmen itu penting?
Tentunya guru memeliki tujuan ketika memberikan tugas kepada
siswanya. Berikut beberapa pertanyaan yang dapat membantu untuk
mengetahui mengapa tugas asesmen itu penting,
a. Apakah konsep atau keterampilan matematika penting dalam
berbagai macam situasi matematis?
b. Apakah siswa perlu memahami suatu konsep matematika untuk
mempelajari topik baru?
c. Apakah kita perlu sering melakukan asesmen keterampilan
matematika?
d. Apakah suatu strategi penting untuk menyelesaikan masalah?
3. Apa kriteria sukses?

2
Ketika guru memberikan tugas pasti ada beberapa kriteria penilain yang
dapat menyatakan siswa sukses atau tidak dalam mengerjakan tugas
tersebut. Selain itu, guru juga dapat mengetahui apakah dia sukses
dalam mengajarkan siswanya dengan mengamati jawaban-jawaban
siswanya. Berikut beberapa pertanyaan kriteria sukses,
a. Apakah satu jawaban benar saja sudah cukup?
b. Apakah kita berharap siswa untuk memberikan lebih dari
satujawaban benar?
c. Apakah kita ingin siswa kita untuk berpendapat tentang jawaban
mereka sendiri?
d. Apakah kita ingin siswa menggunakan keterampilan atau konsep
matematika dalam situasi yang berbeda?
4. Bagaimana kita akan menggunakan bukti asesmen yang kita peroleh?
Pertanyaan-pertanyaannya seperti:
a. Apakah tanggapan kita pada tugas asesmen siswa akan kita
beritahukan kepada siswa?
b. Apakah kita ingin tahu lebih banyak tentang penalaran matematika
siswa?
c. Apakah hasil asesmen akan kita gunakan menilai?
d. Akankah kita membagikan hasil asesmen kepada orang tua siswa?

2.1.1 Pedoman Umum untuk Mengembangkan Tugas Asesmen


Tugas asesmen yang baik memberikan pengalaman
pembelajaran yang positif bagi siswa. Kita dapat menggunakan
beberapa prinsip yang sama untuk mengumpulkan tugas asesmen yang
kita perlukan untuk menentukan tugas-tugas instruksional yang baik
tapi kadang-kadang kita tidak dapat menemukan tugas untuk penilaian
yang kita inginkan. Mengembangkan tugas yang sesuai dengan
pembelajaran merupakan hal yang penting. Berikut beberapa pedoman
untuk mengembangkan tugas asesmen.
1. Menghindari keambiguan

3
Ambiguitas dalam tugas pembelajaran memungkinkan siswa untuk
membuat asumsi yang berbeda dan menggunakan pendekatan yang
tidak sesuai. Penting bagi siswa untuk mengetahui apa yang kita
inginkan untuk mereka capai dan bagaimana mereka akan dinilai.
2. Buatlah tujuan yang jelas sejak awal
Dalam tugas instruksional, kita terkadang meminta siswa untuk
melakukan kegiatan dipandu terpisah yang kemudian disatukan
menjadi satu kesatuan yang koheren. Namun, pada tugas-tugas
asesmen, para siswa harus dengan jelas mengetahui tujuan dari
setiap tugas di awal, baik secara eksplisit melalui cheklist
sederhana atau secara implisit melalui pertanyaan dengan kata-
katsa yang jelas.
3. Hindari memilih konteks hanya untuk memnberikan ketertarikan
Situasi yang menambah ketertarikan instruksi dapat mengalihkan
fokus asesmen. Konteksnya harus membuat masalah lebih mudah,
bukan lebih sulit. Cobalah untuk menghindari konteks rumit yang
secara tidak langsung berhubungan dengan matematika atau
konteks yang menipu yang dimaksudkan hanya untuk memberikan
ketertarikan.
4. Jangan pernah mencoba untuk mengases beberapa pemahaman
konsep sekaligus
Suatu tugas bisa saja menggunakan beberapa konsep. Tugas
panjang yang mencakup konsep yang terlalu banyak tidak dapat
memberikan bukti yang akurat bagi pemahaman siswa tentang
suatu konsep.
5. Hindari menggunakan kata-kata yang banyak dan tidak perlu
dalam bertanya
Dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa kita harus
menggunakan kata-kata yang padat dan jelas yang dapat dipahami
oleh siswa.

4
Di bawah ini adalah panduan untuk merancang tugas-tugas
asesmen yang baik yang dapat dikembangkan oleh guru (NCTM,
2003:54).
1. Gunakan bahasa, konteks, dan audiens yang dapat diases dan akrab
bagi siswa. Misalnya dengan memberikan konteks yang tidak
memerlukan pengetahuan khusus, tetap gunakan bahasa yang
sederhana dan bebas dari istilah kemungkinan, dan sertakan tugas
dengan petunjuk visual (gambar atau diagram) dan kata-kata untuk
menjelaskan.
2. Memberikan siswa kesempatan bermain peran atau sebagai audiens
dalam suatu permasalahan. Misalnya dengan menetapkan standar
untuk komunikasi matematika, membuat tujuan tugas yang jelas,
mempertimbangkan minat siswa, memberi kesempatan kepada
siswa untuk membuat keputusan atau mengekspresikan sudut
pandangnya yang dapat didukung dengan penalaran matematika.
3. Membuat tugas yang memiliki hubungan autentik dengan
konteksnya. Misalnya dengan menggunakan pengalaman nyata
yang memungkinkan siswa untuk melakukan penalaran yang
realistis, mencari tugas yang mempromosikan penggunaan
berbagai model matematika, alat, dan sumber daya.
4. Misalnya dengan mencari tugas yang memberikan semua siswa
kesempatan untuk mengerjakannya dan menujukan prestasi positif,
mencari tugas yang tidak membatasi pengetahuan siswa, memcari
tugas yang memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
berpikir dan bernalar tentang ide-ide matematika mereka.
5. Jangan terlalu banyak memberikan struktur. Misalnya dengan
menemukan keseimbangan antara “struktur” dan “keterbukaan”
(memberikan bimbingan terlalu banyak dapat membatasi
kesempatan siswa untuk berpikir sendiri), memilih situasi
matematis yang dapat membantu siswa membuat hubungan antar
konsep matematika, memberikan contoh yang mudah, dan

5
menampilkan metode yang salah dan meminta siswa untuk
menyatakan mengapa itu tidak benar.

2.1.2 Skenario Mengembangkan Tugas Asesmen Matematika


Bagaimana kita mengembangkan tugas, tergantung pada kebutuhan
kita dan gaya kita. Di bawah ini ditawarkan dua skenario bagaimana
kita dapat mengembangkan tugas baru.

Skenario 1: dari data ke matematika untuk tugas

Ide untuk tugas dimulai dengan data yang menarik atau situasi yang
menarik, mungkin ditemukan di Koran atau majalah. Pertanyaan
yang mungkin timbul, “Dimana matematika dalam data atau situasi
ini?” atau “Apa pertanyaan atau pertanyaan matematika yang
muncul?”

Skenario 2: dari matematika untuk konteks matematika

Ide untuk tugas dimulai dengan konsep matematika. Tugas


asesmen ini berkembang dari jawaban atas pertanyaan “Di mana
seseorang menemukan matematika atau perlu menggunakan
matematika?”

Cara lain untuk bepikir tentang pengembangan tugas asesmen


dapat melalui berikut ini.

• Mulailah dengan sebuah ide


• Mengujinya
Apakah itu penting atau kontekstual?
• Apakah bukti pemahaman atau proses yang ditimbulkan?
• Menambahkannya
Dapatkah menghasilkan lebih dari satu produk atau lebih dari
satu jenis pekerjaan siswa?
• Cobalah dengan siswa
Apakah siswa melihat tujuan matematika yang Anda lihat?
Apakah tugas menggali apa yang mereka tahu?

6
• Merevisinya bersamaan dengan tanggapan siswa
Data menarik yang ditemukan dalam ensiklopedi, almanac, buku
olahraga catatan, surat kabar, dan ilmiah basis data dapat
digunakan untuk membuat tugas-tugas yang menantang bagi
siswa sekolah.

2.1.3 Saran dalam Mengembangkan Asesmen Matematika


Berikut ini beberapa saran yang dapat dipertimbangkan dalam
mengembangkan asesmen matematika.

• Mulai dari yang kecil dan dengan risiko rendah. Mulai dengan
satu atau dua pertanyaan singkat berakhir terbuka, bukan
pertanyaan investigasi yang panjang.
• Bila Anda memiliki sebuah gagasan tentang tugas asesmen pada
suatu waktu, maka mulailah perencanaan yang matang untuk
dapat diimplementasikan beberapa bulan kemudian.
• Tulis tes singkat yang berfokus pada konsep penting sebelum
membelajarkan konsep-konsep matematika tersebut. Hal ini
memungkinkan kita untuk menfokuskan dengan jelas pada apa
yang kita inginkan tentang apa yang harus diketahui dan dapat
dilakukan siswa.
• Sebelum menggunakan pertanyaan asesmen untuk siswa, kita
meminta kepada teman guru, siswa atau peminat pendidikan
matematika lain untuk membaca pertanyaan asesmen yang kita
kembangkan. Kita tanyakan kepada mereka apakah pertanyaan
tersebut sudah jelas.

2.2 Memperluas Tugas-Tugas Asesmen

Kita sering menemukan tugas instruksional atau tugas-tertutup yang


menarik atau cocok dengan konten rencana kita dalam pembelajaran, tetapi
tugas asesmen tersebut tidak memenuhi kebutuhan penilaian. Untuk alasan
ini, kita dapat memperluas tugas asesmen. Berikut ini merupakan contoh
memperluas tugas asesmen, yang awalnya untuk tugas individu 15 menit,

7
diperluas untuk tugas 1 jam (individu), dan akhirnya diperluas menjadi
projek (kelompok).
Contoh 1:
Tugas Individu 15 menit
Contoh tugas yang dikerjakan 15 menit secara individu sebagai
berikut.
Setiap tahun SMP Nusantara memiliki 22 wakil pengurus OSIS. Pada tahun-
tahun yang lalu biasanya dipilih 7 orang dari kelas VII, 8 orang dari kelas
VIII, dan 7 orang dari kelas IX. Dengan cara tersebut, setiap tingkat kelas
mendapat jumlah wakil yang sama, kecuali kelas VIII, yang terpilih sebagai
ketua OSIS bersama dengan 7 orang perwakilan lainnya.
Tahun ini ada 467 anak kelas VII, 295 anak kelas III, dan 338 siswa kelas
IX. Kita berpikir bahwa kelas VII mendapatkan perwakilan lebih karena
banyak siswa dari kelas tersebut lebih banyak dari kelas yang lain. Silahkan
menganalisis situasi ini dan putuskan berapa bayak perwakilan dari masing-
masing kelas dari total 22 wakil pengurus OSIS sehingga diperoleh banyak
wakil yang sesuai dengan banyak siswa masing-masing tingkat kelas.

Diperluas untuk tugas 1 jam


Tugas individu 15 menit tersebut, diperluas menjadi tugas 1 jam yang
dikerjakan secara individu sebagai berikut.
"Tulislah surat yang akan diberikan kepada siswa-siswa supaya banyak
wakil pengurus sesuai dengan banyak siswa pada masing-masing tingkat
kelas. Surat tersebut harus menjelaskan bagaimana menentukan jumlah
wakil untuk setiap kelas dan mengapa produser tersebut lebih adil
dibandingkan dengan metode tahun-tahun sebelumnya. Penting dijelaskan
bahwa usulan tersebut dapat dipahami dan diterapkan, bahkan jika banyak
siswa pada masing-masing tingkat kelas berubah. Surat tersebut juga harus
menggunakan grafik atau media lainnya untuk mengkomunikasikan ide-ide
sejelas mungkin.

Diperluas menjadi proyek kelompok

8
Tugas tersebut dapat diperluas menjadi proyek yang dikerjakan secara
kelompok sebagai berikut.
"Siapkan untuk menyajikan rekomendasi Anda dalam presentasi lima menit
pada pertemuan sekolah Minggu depan. Anda mungkin ingin membawa
poster atau alat bantu visual lainnya untuk membantu presentasi Anda"

Contoh 2
Tugas Individu 15 menit
Contoh tugas yang dikerjakan 15 menit secara individu sebagai
berikut.
Karena sudah lama tidak ada pengecatan, gedung SMP Banyubiru sudah
terlihat kusam. SMP Banyubiru merupakan sekolah di pinggiran kota yang
tahun ini menerima siswa baru lebih banyak dari biasanya. Karena jumlah
ruang kelas terbatas maka beberapa kelas yang ukurannya besar disekat agar
jumlah ruang bertambah 3 ruang kelas dengan masing-masing ukurannya
adalah panjang 10 m, lebar 8 m, dan tinggi 3 m. Masing-masing ruang
tersebut akan disekat menjadi 2 ruang yang sama besar dengan ukuran yang
proporsional, sehingga terbntuk 6 ruang kelas yang baru. Berapa luas
permukaan dinding dan atap dari 6 ruang kelas yang bearu tersebut?
Jelaskan jawabanmu!

Diperluas untuk tugas 1 jam


Tugas individu 15 menit tersebut, diperluas menjadi tugas 1 jam yang
dikerjakan secara individu sebagai berikut.
Data dari toko bangunan "Bangun Jaya" diketahui bahwa harga 1 kalengcat
dinding ukuran 2 kg adalah P40.000,-, sedangkan untuk ukuran 5 kg adalah
Rp90.000,-. Untuk cat atap, harga1 kaleng ukuran 2 kg adalah Rp50.000,-,
sedangkan untuk ukuan 5 kg adalah RP110.000,-. Jika tiap 10 m^2 dinding
atau atap diperlukan gcat, berapa kaleng cat harus dibeli untuk mengecat
seluruh dinding dan atap dari 6 ruang kelas baru tersebut. Jelaskan
jawabanmu!

9
Diperluas menjadi proyek kelompok
Tugas tersebut dapat diperluas menjadi proyek yang dikerjakan secara
kelompok sebagai berikut.
Buatlah presentasi minggu depan untuk meakikan pimpinan agar mau
membeli cat dengan jenis dan ukuran yang sudah kalian tentukan.Kalian
mungkin bisa membawa poster atau alat bantu visual lainnya untuk
membantu presentasi anda.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Cara mengembangkan rencana asesmen secara keseluruhan yang baik


adalah assemen yang meliputi banyak hal dan terfokus serta asesmen
yang mampu mendeskripsikan peran guru dan juga peran siswa.
Sehingga guru dapat menangkap bermacam-macam kebiasaan
matematika siswa-siswa kita dan kita tidak akan mengases hal yang
tidak penting, dan membuang banyak waktu.
2. Cara menciptakan lingkungan yang meningkatkan kinerja yang sukses
pada proses asesmen yang banyak dilakukan oleh guru-guru pada
penjabaran makalah antara lain dengan (a) memberikan waktu untuk
mengerjakan tugas rumah di kelas, (b) melakukan kerja kelompok, (c)
mencari tahu apa yang dirasa siswa terhadap matematika, baik itu
senang, netral, maupun tidak suka dengan matematika.
3. Cara memastikan siswa mempunyai kesempatan yang adil dengan
asesmen yang dilakukan guru yaitu dengan menemukan, memodifikasi,
atau mengembangkan tugas yang dapat diakses oleh semua siswa.
4. Cara mengelola waktu untuk asesmen yang baik adalah meminta siswa
memilih tugas terbaiknya untuk diasesmen dan melakukan seleksi
diantara tugas-tugas yang sudah dikerjakan, meminta siswa melakukan
asesemen diri dan peer-assesment
5. Pengamatan yang dilakukan fokus pada performance siswa tertentu
dengan memilih fokus bergantung pada apa yang kita ingin tahu tentang
siswa kita.
6. Cara mengembangkan kualitas menulis siswa adalah dengan meminta
siswa menulis masalah yang sudah ada dengan menggunakan
kalimatnya sendiri.

11
7. Cara mengembangkan assemen-diri dan asesmen antar-teman dengan
memberikan rubrik atau daftar cek pada siswa agar dapat membantu
asesmen yang dilakukan.
8. Memberikan PR (Pekerjaan Rumah) secara teratur akan bermanfaat
pada proses pembelajaran.
9. Tes diberikan secara berkala kepada siswa untuk bekerja secara
individu dan dengan waktu yang ditentukan.

3.2 Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Sa’dijah, Cholis, Abd. Qohar, dan Lathiful Anwar. 2018. Asesmen dalam
Pembelajaran Matematika yang Mendukung Sikap, Pengetahuan dan
Ketrampilan Matematika. Cetakan ke-1. Malang: Universitas Negeri
Malang

13

Anda mungkin juga menyukai