Disusun oleh :
Kelompok 4/Offering B
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mengembangkan dan Memperluas Tugas Asesmen Matematika” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dra. Rini Nurhakiki, M.Pd. dan Bapak Drs. Eddy Budiono, M.Pd. pada
mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengembangan dan perluasan tugas
asesmen matematika bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu, selaku dosen
pada mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah wawasan penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena
adanya keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang
hati.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
3.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Ketika guru memberikan tugas pasti ada beberapa kriteria penilain yang
dapat menyatakan siswa sukses atau tidak dalam mengerjakan tugas
tersebut. Selain itu, guru juga dapat mengetahui apakah dia sukses
dalam mengajarkan siswanya dengan mengamati jawaban-jawaban
siswanya. Berikut beberapa pertanyaan kriteria sukses,
a. Apakah satu jawaban benar saja sudah cukup?
b. Apakah kita berharap siswa untuk memberikan lebih dari
satujawaban benar?
c. Apakah kita ingin siswa kita untuk berpendapat tentang jawaban
mereka sendiri?
d. Apakah kita ingin siswa menggunakan keterampilan atau konsep
matematika dalam situasi yang berbeda?
4. Bagaimana kita akan menggunakan bukti asesmen yang kita peroleh?
Pertanyaan-pertanyaannya seperti:
a. Apakah tanggapan kita pada tugas asesmen siswa akan kita
beritahukan kepada siswa?
b. Apakah kita ingin tahu lebih banyak tentang penalaran matematika
siswa?
c. Apakah hasil asesmen akan kita gunakan menilai?
d. Akankah kita membagikan hasil asesmen kepada orang tua siswa?
3
Ambiguitas dalam tugas pembelajaran memungkinkan siswa untuk
membuat asumsi yang berbeda dan menggunakan pendekatan yang
tidak sesuai. Penting bagi siswa untuk mengetahui apa yang kita
inginkan untuk mereka capai dan bagaimana mereka akan dinilai.
2. Buatlah tujuan yang jelas sejak awal
Dalam tugas instruksional, kita terkadang meminta siswa untuk
melakukan kegiatan dipandu terpisah yang kemudian disatukan
menjadi satu kesatuan yang koheren. Namun, pada tugas-tugas
asesmen, para siswa harus dengan jelas mengetahui tujuan dari
setiap tugas di awal, baik secara eksplisit melalui cheklist
sederhana atau secara implisit melalui pertanyaan dengan kata-
katsa yang jelas.
3. Hindari memilih konteks hanya untuk memnberikan ketertarikan
Situasi yang menambah ketertarikan instruksi dapat mengalihkan
fokus asesmen. Konteksnya harus membuat masalah lebih mudah,
bukan lebih sulit. Cobalah untuk menghindari konteks rumit yang
secara tidak langsung berhubungan dengan matematika atau
konteks yang menipu yang dimaksudkan hanya untuk memberikan
ketertarikan.
4. Jangan pernah mencoba untuk mengases beberapa pemahaman
konsep sekaligus
Suatu tugas bisa saja menggunakan beberapa konsep. Tugas
panjang yang mencakup konsep yang terlalu banyak tidak dapat
memberikan bukti yang akurat bagi pemahaman siswa tentang
suatu konsep.
5. Hindari menggunakan kata-kata yang banyak dan tidak perlu
dalam bertanya
Dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa kita harus
menggunakan kata-kata yang padat dan jelas yang dapat dipahami
oleh siswa.
4
Di bawah ini adalah panduan untuk merancang tugas-tugas
asesmen yang baik yang dapat dikembangkan oleh guru (NCTM,
2003:54).
1. Gunakan bahasa, konteks, dan audiens yang dapat diases dan akrab
bagi siswa. Misalnya dengan memberikan konteks yang tidak
memerlukan pengetahuan khusus, tetap gunakan bahasa yang
sederhana dan bebas dari istilah kemungkinan, dan sertakan tugas
dengan petunjuk visual (gambar atau diagram) dan kata-kata untuk
menjelaskan.
2. Memberikan siswa kesempatan bermain peran atau sebagai audiens
dalam suatu permasalahan. Misalnya dengan menetapkan standar
untuk komunikasi matematika, membuat tujuan tugas yang jelas,
mempertimbangkan minat siswa, memberi kesempatan kepada
siswa untuk membuat keputusan atau mengekspresikan sudut
pandangnya yang dapat didukung dengan penalaran matematika.
3. Membuat tugas yang memiliki hubungan autentik dengan
konteksnya. Misalnya dengan menggunakan pengalaman nyata
yang memungkinkan siswa untuk melakukan penalaran yang
realistis, mencari tugas yang mempromosikan penggunaan
berbagai model matematika, alat, dan sumber daya.
4. Misalnya dengan mencari tugas yang memberikan semua siswa
kesempatan untuk mengerjakannya dan menujukan prestasi positif,
mencari tugas yang tidak membatasi pengetahuan siswa, memcari
tugas yang memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
berpikir dan bernalar tentang ide-ide matematika mereka.
5. Jangan terlalu banyak memberikan struktur. Misalnya dengan
menemukan keseimbangan antara “struktur” dan “keterbukaan”
(memberikan bimbingan terlalu banyak dapat membatasi
kesempatan siswa untuk berpikir sendiri), memilih situasi
matematis yang dapat membantu siswa membuat hubungan antar
konsep matematika, memberikan contoh yang mudah, dan
5
menampilkan metode yang salah dan meminta siswa untuk
menyatakan mengapa itu tidak benar.
Ide untuk tugas dimulai dengan data yang menarik atau situasi yang
menarik, mungkin ditemukan di Koran atau majalah. Pertanyaan
yang mungkin timbul, “Dimana matematika dalam data atau situasi
ini?” atau “Apa pertanyaan atau pertanyaan matematika yang
muncul?”
6
• Merevisinya bersamaan dengan tanggapan siswa
Data menarik yang ditemukan dalam ensiklopedi, almanac, buku
olahraga catatan, surat kabar, dan ilmiah basis data dapat
digunakan untuk membuat tugas-tugas yang menantang bagi
siswa sekolah.
• Mulai dari yang kecil dan dengan risiko rendah. Mulai dengan
satu atau dua pertanyaan singkat berakhir terbuka, bukan
pertanyaan investigasi yang panjang.
• Bila Anda memiliki sebuah gagasan tentang tugas asesmen pada
suatu waktu, maka mulailah perencanaan yang matang untuk
dapat diimplementasikan beberapa bulan kemudian.
• Tulis tes singkat yang berfokus pada konsep penting sebelum
membelajarkan konsep-konsep matematika tersebut. Hal ini
memungkinkan kita untuk menfokuskan dengan jelas pada apa
yang kita inginkan tentang apa yang harus diketahui dan dapat
dilakukan siswa.
• Sebelum menggunakan pertanyaan asesmen untuk siswa, kita
meminta kepada teman guru, siswa atau peminat pendidikan
matematika lain untuk membaca pertanyaan asesmen yang kita
kembangkan. Kita tanyakan kepada mereka apakah pertanyaan
tersebut sudah jelas.
7
diperluas untuk tugas 1 jam (individu), dan akhirnya diperluas menjadi
projek (kelompok).
Contoh 1:
Tugas Individu 15 menit
Contoh tugas yang dikerjakan 15 menit secara individu sebagai
berikut.
Setiap tahun SMP Nusantara memiliki 22 wakil pengurus OSIS. Pada tahun-
tahun yang lalu biasanya dipilih 7 orang dari kelas VII, 8 orang dari kelas
VIII, dan 7 orang dari kelas IX. Dengan cara tersebut, setiap tingkat kelas
mendapat jumlah wakil yang sama, kecuali kelas VIII, yang terpilih sebagai
ketua OSIS bersama dengan 7 orang perwakilan lainnya.
Tahun ini ada 467 anak kelas VII, 295 anak kelas III, dan 338 siswa kelas
IX. Kita berpikir bahwa kelas VII mendapatkan perwakilan lebih karena
banyak siswa dari kelas tersebut lebih banyak dari kelas yang lain. Silahkan
menganalisis situasi ini dan putuskan berapa bayak perwakilan dari masing-
masing kelas dari total 22 wakil pengurus OSIS sehingga diperoleh banyak
wakil yang sesuai dengan banyak siswa masing-masing tingkat kelas.
8
Tugas tersebut dapat diperluas menjadi proyek yang dikerjakan secara
kelompok sebagai berikut.
"Siapkan untuk menyajikan rekomendasi Anda dalam presentasi lima menit
pada pertemuan sekolah Minggu depan. Anda mungkin ingin membawa
poster atau alat bantu visual lainnya untuk membantu presentasi Anda"
Contoh 2
Tugas Individu 15 menit
Contoh tugas yang dikerjakan 15 menit secara individu sebagai
berikut.
Karena sudah lama tidak ada pengecatan, gedung SMP Banyubiru sudah
terlihat kusam. SMP Banyubiru merupakan sekolah di pinggiran kota yang
tahun ini menerima siswa baru lebih banyak dari biasanya. Karena jumlah
ruang kelas terbatas maka beberapa kelas yang ukurannya besar disekat agar
jumlah ruang bertambah 3 ruang kelas dengan masing-masing ukurannya
adalah panjang 10 m, lebar 8 m, dan tinggi 3 m. Masing-masing ruang
tersebut akan disekat menjadi 2 ruang yang sama besar dengan ukuran yang
proporsional, sehingga terbntuk 6 ruang kelas yang baru. Berapa luas
permukaan dinding dan atap dari 6 ruang kelas yang bearu tersebut?
Jelaskan jawabanmu!
9
Diperluas menjadi proyek kelompok
Tugas tersebut dapat diperluas menjadi proyek yang dikerjakan secara
kelompok sebagai berikut.
Buatlah presentasi minggu depan untuk meakikan pimpinan agar mau
membeli cat dengan jenis dan ukuran yang sudah kalian tentukan.Kalian
mungkin bisa membawa poster atau alat bantu visual lainnya untuk
membantu presentasi anda.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
7. Cara mengembangkan assemen-diri dan asesmen antar-teman dengan
memberikan rubrik atau daftar cek pada siswa agar dapat membantu
asesmen yang dilakukan.
8. Memberikan PR (Pekerjaan Rumah) secara teratur akan bermanfaat
pada proses pembelajaran.
9. Tes diberikan secara berkala kepada siswa untuk bekerja secara
individu dan dengan waktu yang ditentukan.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Sa’dijah, Cholis, Abd. Qohar, dan Lathiful Anwar. 2018. Asesmen dalam
Pembelajaran Matematika yang Mendukung Sikap, Pengetahuan dan
Ketrampilan Matematika. Cetakan ke-1. Malang: Universitas Negeri
Malang
13