Anda di halaman 1dari 30

NAMA : NURI QAMARIAH

NIM : 105361105917

LATIHAN 1.41

1 1 1 𝑛
1. Buktikan bahwa 1.2 + 2.3 + ... + 𝑛(𝑛+1) = 𝑛+1 , ∀n ∈ N

Jawab:

1 1 1 𝑛
Misalkan P(n): 1.2 + 2.3 + ... + 𝑛(𝑛+1) = 𝑛+1 , ∀n ∈ N

1 1
Untuk n=1, P(1) benar, karena 1.2 = 1+1

Misalkan P(k) benar, akan ditunjukkan P(k+1) benar.

1 1 1 1 𝑘 1
P(k+1): 1.2 + 2.3 + ... + 𝑘(𝑘+1) + (𝑘+1)(𝑘+2) = 𝑘+1 + (𝑘+1)(𝑘+2)

𝑘(𝑘+2)+1
= (𝑘+1)(𝑘+2)

𝑘 2 +2𝑘+1
=
(𝑘+1)(𝑘+2)

𝑘+1
= 𝑘+2

2
1
2. Buktikan bahwa 13 + 23 + ... + n3 = (2 𝑛(𝑛 + 1)) , ∀n ∈ N

Jawab:

2
3 3 3 1
1 + 2 + ... + n = (2 𝑛(𝑛 + 1))

Untuk n=1

2
3 1
1 = (2 (1)(1 + 1))

Untuk n = k

2
3 3 3 1
1 + 2 + ... + k = (2 𝑘(𝑘 + 1))
Jika n = k benar, maka n = k + 1

2
1
13 + 23 + ... + k3 + (k + 1)3 = (2 𝑘(𝑘 + 1)) + (k + 1)3

1 1
= 2 𝑘 2 + 2 𝑘 + (k3 + 3k2 +3k +1)

1
= 2 𝑘 (k + 1) + (k + 1)3

3. Buktikan bahwa:

(−1)𝑛+1 𝑛(𝑛+1)
12 – 22 + 32 - ... +(-1)n+1n2 = , ∀n ∈ N
2

Jawab:

Untuk n = 1

(−1)1+1 1(1+1)
(-1)1+112 = 2

(−1)2 1(2)
(-1)212 =
2

1=1

Untuk n = k

(−1)𝑘+1 𝑘(𝑘+1)
12 – 22 + 32 - ... +(-1)k+1k2 = 2

Untuk n = k + 1

(−1)𝑘+1 𝑘(𝑘+1)
12 – 22 + 32 - ... +(-1)k+1k2 + (k +1) = + (k+1)
2

(−1)𝑘+1 𝑘(𝑘+1)+(2𝑘+2)
= 2

(−1)𝑘+1 𝑘(𝑘+1)+2(𝑘+1)
= 2

4. Buktikan bahwa: n3 + 5n habis dibagi oleh 6, ∀n ∈ N

Jawab:
P(n): n3 + 5n habis dibagi oleh 6, ∀n ∈ N

Untuk n=1, maka

P(1) = 13 + 5(1) habis dibagi oleh 6

Misalkan P(k) benar, maka:

P(k+1) = (k+1)3 + 5 (k + 1) = k3 + 3k2 + 3k + 1 + 5k +5

= k3 + 5k + 3k2 + 3k + 6

𝑘 2 +𝑘
= (k3 + 5k) + 6 ( )+1
2

𝑘 2 +𝑘
Habis dibagi 6, karena (k3 + 5k) habis dibagi 6 dan bukan pecahan untuk
2

sebarang k bilangan asli.

5. Buktikan bahwa: 52n - 1 habis dibagi oleh 8, ∀n ∈ N

Jawab:

P(n): 52n - 1 habis dibagi oleh 8, ∀n ∈ N

Untuk n=1, maka

P(1) = 52(1) - 1 habis dibagi oleh 8

Misal P(k) benar, maka:

P(k+1): 52(k+1)-1 = 52k+2-1 habis dibagi oleh 8

6. Buktikan bahwa: 5n – 4n - 1 habis dibagi oleh 16, ∀n ∈ N

Jawab:

P(n): 5n – 4n - 1 habis dibagi oleh 16

Untuk n=1, maka

P(1) = 5(1) – 4(1) – 1 habis dibagi oleh 16

Misalkan P(k) benar, maka:


P(k+1) = 5(k+1) - 4 (k+1) -1

= 5(k+1) – 4k – 4 - 1

= 5(k+1) – 4k – 5 (habis dibagi oleh 16)

7. Buktikan bahwa: n < 2n , ∀n ∈ N

Jawab:

P(n): n < 2n , ∀n ∈ N

Untuk n=1, maka

P(1): 1 < 21 benar

Untuk n=k

P(k): k < 2k

n=k benar, maka

k+1 < 2k+1 < 2k.21 < 2k+1

8. Buatlah konjektur dari formua: 1 + 3 + ...+ (2n-1), dan periksa kebenaranny dengan
menggunakan Induksi Matematik.

9. Buktikan bahwa 2n < n! Untuk semua n ≥ 4, n ∈ N

P(n): 2n < n!, n ≥ 4, n ∈ N

Jawab :

Untuk n=4

P(4): 24 < 4

16 < 24

Untuk n=k

P(k): 2k < k!
n=k benar, maka

2k+1 < (k+1)!

2k+1 = 2k.2 < (k+1)!

Ini menyatakan bahwa P(k+1) benar.

10. Buktikan bahwa: 2n – 3 < 2n-2 , untuk semua n ≥ 5, n ∈ N

Jawab:

P(n): 2n – 3 < 2n-2, n ≥ 5, n ∈ N

Untuk n=1

P(1): 2(1) – 3 < 21-2

-1 < 2-1

1
-1 < 2

Misalkan P(k) benar, maka

P(k+1): 2(k+1) – 3 < 2(k+1)-2

2k + 2 – 3 < 2(k+1)-2

2 (k + 1) – 3 < 2(k+1)-2
TES FORMATIF 3 hal 1.43

1. Gunakan induksi matematik untuk membuktikan

𝑛3
12 + 22 + ... + (n-1)2 < < 12 + 22 + ... + n2
3

Jawab :

𝑛3
P(n) : 12 + 22 + ... + (n-1)2 < < 12 + 22 + ... + n2
3

1
P(1) : 0 < 3 < 1 benar.

Misal benar untuk n=k ,

𝑘3
P(k) : 12 + 22 + ... + (k-1)2 < < 12 + 22 + ... + k2
3

Harus ditunjukkan benar untuk n = k +1 .

Sbelah kiri, P(k + 1) :

𝑘3 𝑘3 1 (𝑘+1)3
12 + 22 + ... + (k-1)2 + k2 < + k2 < + k2 + k + 3 <
3 3 3

Sebelah kanan, P(k + 1) :

(𝑘+1)3 𝑘3 1 1
= + (k 2 + k + 3) < 12 + 22 + ... + k2 + (k 2 + k + 3)
3 3

Jadi P(k) benar mengakibatkan P(k + 1) benar.

Jadi P(k) berlaku untuk setiap n asli.

2. Misalkan S = {1,2,3} dan T = {𝑎, 𝑏, 𝑐}.

a) Tentukan banyaknya pemetaan injektif yang berbeda dari S ke (into) T.

b) Tentukan banyaknya pemetaan surjektif yang berbeda dari T ke S.


Jawab :

Banyaknya pemetaan injektif:

{(1, 𝑎), (2, 𝑏), (3, 𝑐)} , {(1, 𝑎), (2, 𝑐), (3, 𝑏)} , {(1, 𝑏), (2, 𝑎), (3, 𝑐)} ,
{(1, 𝑏), (2, 𝑐), (3, 𝑎)} , {(1, 𝑐), (2, 𝑎), (3, 𝑏)} , {(1, 𝑐), (2, 𝑏), (3, 𝑎)} .

Banyaknya pemetaan surjektif:

{(1, 𝑎), (2, 𝑏), (3, 𝑐)} , {(1, 𝑎), (2, 𝑐), (3, 𝑏)} , {(1, 𝑏), (2, 𝑎), (3, 𝑐)} ,
{(1, 𝑏), (2, 𝑐), (3, 𝑎)} , {(1, 𝑐), (2, 𝑎), (3, 𝑏)} , {(1, 𝑐), (2, 𝑏), (3, 𝑎)} .

3. Perhatikan pola yang terbentuk dari bilangan berikut:

1 1
1+2=2-2

1 1 1
1 + 2 + 4 = 2- 4

1 1 1 1
1 + 2 + 4 + 8 = 2- 8

Buat formula umumnya, lalu buktikan dengan induksi.

Jawab:

1 1 1 1
Polanya adalah P(n) : 1 + 2 + 4 + ... + 2𝑛 = 2 - 2𝑛

1 1
P(1): 1 + 2 = 2 - 2 benar.

1 1 1 1
Misal P(k) : 1 + 2 + 4 + ... + 2𝑘 = 2 - 2𝑘 benar.

Maka P(k + 1):

1 1 1 1 1 1 1
1 + 2 + 4 + ... + 2𝑘 + 2𝑘+1 = 2 - 2𝑘 + 2𝑘+1 = 2 - 2𝑘+1 benar.

Jadi P(k) benar mengkibatkan P(k+1) benar.

Jadi P(n) benar untuk setiap n asli.


4. Perhatikan pola yang terbentuk dari bilangan berikut:

1 1
1-2= 2

1 1 1
(1 − 2) (1 − 3) = 3

1 1 1 1
(1 − 2) (1 − 3) (1 − 4) = 4

Buat formula umumnya, lalu buktikan dengan induksi

Jawab :

1 1 1 1 1
P(n) : (1 − 2) (1 − 3) (1 − 4)... (1 − 𝑛) = 𝑛 , n ≥ 2.

1 1
P(2) : 1 - 2 = benar.
2

1 1 1 1 1
Misal P(k) : (1 − 2) (1 − 3) (1 − 4)... (1 − 𝑘) = 𝑘 , benar

Maka P(k +1) :

1 1 1 1 1 1 1 1
(1 − ) (1 − ) (1 − )... (1 − ) (1 − ) = (1 − )= benar.
2 3 4 𝑘 𝑘+1 𝑘 𝑘+1 𝑘+1

Jadi P(k) benar mengakibatkan P(k+1) benar.

Jadi P(n) benar ntuk semua n asli.

5. Buktikan formula berikut:

1 1 1 1 𝑛+1
(1 − 4) (1 − 9) (1 − )... (1 − )= ,n≥2
16 𝑛2 2𝑛

Jawab:

1 1 1 1 𝑛+1
P(n) : (1 − 4) (1 − 9) (1 − )... (1 − )= ,n≥2
16 𝑛2 2𝑛

1 2+1
P(2) : 1 − = benar.
4 2.2

1 1 1 1 𝑘+1
Misal P(k) : (1 − 4) (1 − 9) (1 − )... (1 − )= , benar.
16 𝑘2 2𝑘

Maka P(k+1):
1 1 1 1 1 𝑘+1 1
(1 − 4) (1 − 9) (1 − )... (1 − ) (1 − ) = ( 2𝑘 ) (1 − )
16 𝑘2 (𝑘+1)2 (𝑘+1)2

𝑘+1 (𝑘+1)2 −1
= ( 2𝑘 ) ( )
(𝑘+1)2

𝑘 2 +2𝑘 𝑘+2
= 2𝑘(𝑘+1) = 2(𝑘+1)

(𝑘+1)+1
= 2(𝑘+1)
Latihan hal 2.7
1. Buktikan, jika a,b ∈ R , maka :
a) –(a+b) = (-a) + (-b)
b) (-a).(-b) = a . b
c) 1/(-a) = -(1/a) jika a ≠ 0
d) –(a/b) = (-a)/b jika b ≠ 0

Jawab :

a) –(a+b) = (-1)(a+b) = (-1)a + (-1)b = (-a) + (-b)


b) (-a) . (-b) = (-1)a . (-1)b = (-1)(-1)a .b = 1a . b = a . b
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c) = −𝑎 . 1= −𝑎 . (a . 𝑎 )= −𝑎 . (-a . (- 𝑎 )) = (−𝑎 . (- a)). (- 𝑎 )= 1 . (- )= - 𝑎
−𝑎 −𝑎
𝑎 𝑎 1 1 −𝑎
d) Karena b ≠ 0, maka kita dapatkan : -( 𝑏 ) = (-1) ( ) = (-1) . a . 𝑏 = -a . 𝑏 =
𝑏 𝑏

2. Jika a ≠ 0 dan b ≠ 0 , tunjukkan : 1/(ab) = (1/a) . (1/b)


Jawab :
Jika a ≠ 0 dan b ≠ 0 , maka kita peroleh :
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
= 𝑎𝑏 . (a . 𝑎 . b . 𝑎 ) = 𝑎𝑏 . a . b . 𝑎 . 𝑏 = (𝑎𝑏 . 𝑎𝑏) . 𝑎 . 𝑏 = 1 . 𝑎 . 𝑏 = 𝑎 . 𝑏
𝑎𝑏

3. Gunakan argumentasi dalam pembuktian teorema 2.1.5 untuk menunjukkan, tidak


terdapat bilangan rasional t sehingga 𝑡 2 = 3 .
Jawab :

Andaikan ada bilangan rasional t yang memenuhi t2 = 3. Karena t adalah bilangan


rasional, maka kita bisa menuliskan t = a/b untuk suatu a,b € Z dimanaa dan b relatif
prima (atau dengan kata lain gcd(a,b) = 1). Sekarang perhatikan bahwa t2 = . Hal ini
berarti a2 habis dibagi 3. Namun hal ini mengakibatkan bahwa a juga habis dibagi 3
(mengingat jika a = 3m + 1, maka a2 = (3m + 1)2 = 3(3m2 + 2m) + 1. Atau jika a = 3m
+ 2, maka a2 = (3m + 2)2 = 3(3m2 + 4m + 1) + 1, untuk suatu m € Z ). Selanjutnya kita
bisa tuliskan a2 = (3m)2 = 9m2= 3b2 <--> 3m2 = b2. Namun hal ini mengakibatkan
b2 habis dibagi 3. Dan selanjutnya, kita tahu bahwa b juga habis dibagi 3. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa a dan b sama-sama habis dibagi 3. Hal ini berkontradiksi
dengan asumsi awal yang mengatakan bahwa a dan b adalah relatif prima.

4. Jika x dan y masing-masing bilangan rasional, tunjukkan, x+y dan xy bilangan


rasional.
Jawab :
Misalkan x € Q, maka x = a/b, untuk suatu a,b € Z dan misalkan y € Q, maka y = c/d,
untuk suatu c,d € Z. Selanjutnya, perhatikan bahwa: x + y = a/b + c/d = (ad + bc)/bd €
Q mengingat bahwa ad + cb € Z dan b,d € Z. Kemudian dengan cara yang sama kita
dapat menunjukkan bahwa x,y = a/b . c/d = ac/bd € Q mengingat a, c € Z dan b,d € Z.

5. Misalkan B suatu operasi biner pada R . B disebut :


a) Komutatif, jika B (ab) = B (b,a), ꓯ a,b di R
b) Asosiatif , jika B (a,B(b,c)) = B (B(a,b),c),ꓯ a,b,c di R
c) Mempunyai suatu identitas , jika terdapat suatu unsur e ∈ R sehingga B(a,e) = a =
B(e,a) ꓯ a ∈ 𝑅.

Tentukan yang mana dari sifat-sifat di atas yang dipenuhi untuk operasi biner yang
didefinisikan untuk setiap a,b ∈ R oleh :

1
a) 𝐵1(a,b) = 2(a +b)
1
b) 𝐵2(a,b) = 2(ab)

c) 𝐵3(a,b) = a – b
d) 𝐵4(a,b) = 1 + ab.

Jawab :

a) Komutatif , tidak asosiatif , tidak ada unsur identitas .


b) Komutatif , asosiatif , e =2
c) Tidak komutatif , tidak asosiatif , tidak ada unsur identitas .
d) Komutatif , tidak asosiatif , tidak ada unsur identitas
.

Tes formatif 1 hal 2.9

1. Misalkan K = {s + t √2|s , t ∈ Q}
Tunjukkan K memenuhi syarat :
a) Jika x , y ∈ K , maka x + y ∈ K dan xy ∈ K .
1
b) jika x ≠ 0 , dan x ∈ K , maka 𝑥 ∈ K .

Jawab :
Ambil x ,y ∈ K . tulis x = a + b√2 , y = c + d√2 , a,b,c,d ∈ Q .
Maka x + y = (a + c) + (b + d) √2 = p + q √2 , untuk suatu p,q di Q .
X + y = K dan
Xy = (a + b √2)(c + d √2) = (ac + 2bd) + (ad + bc)√2 = p + q √2 ,
Untuk suatu p ,q di Q .
Jadi pq ∈ K .
Selanjutnya , misalkan x ≠ 0 , dan x ∈ K . Tulis x = a + b √2 . Maka 1⁄𝑥 = 1⁄𝑎 =
1⁄(𝑎 + 𝑏 √2) = (a - b√2) / (a𝑎2 − 2𝑏 2 ) = p + q √2 , untuk suatu p dan q di Q .

2. Suatu operasi biner B pada R disebut distributif terhadap penjumlahan jika memenuhi
B(a,b + c) = B(a,b) + B(a,c), ꓯ a,b,c di R .
Manakah operasi biner berikut yang bersifat distributif kali terhadap penjumlahan?
1
a) 𝐵1(a,b) = 2(a + b) .
1
b) 𝐵2(a,b) = 2(ab) .

c) 𝐵3(a,b) = a – b .
d) 𝐵4(a,b) = a + ab .

Jawab :

1. 𝐵1(2,3 + 4) ≠ 𝐵1 (2,3) + 𝐵1 (2,4) . 𝐵1 tidak distributif.


2. 𝐵2(2,3 + 4) ≠ 𝐵2 (2,3) + 𝐵2 (2,4) . 𝐵2 tidak distributif.
3. 𝐵3(2,3 + 4) ≠ 𝐵3 (2,3) + 𝐵3 (2,4) . 𝐵3 tidak distributif.
4. 𝐵4(2,3 + 4) ≠ 𝐵4 (2,3) + 𝐵4 (2,4) . 𝐵4 tidak distributif.
3. Tunjukkan “tidak ada bilangan rasional s sehingga 𝑠 2 = 6”
Jawab :
Misalkan p dan q masing – masing bilangan bulat positif sehingga (𝑝|𝑞)2 = 6 dan
Tidak mempunyai faktor persekutuan selain 1 (kenapa?).
Karena 𝑝2 = 6𝑞 2 = 2(3𝑞 2 ), maka 𝑝2 bilangan genap. Ini mengakibatkan p dan q juga
bilangan genap. Akibatnya terdapat kontradiksi, karena suatu bilangan tidak mungkin
sekaligus merupakan bilangan ganjil dan bilangan genap.

4. Jika a ∈ R memenuhi a . a = a , buktikan, a = 0 atau a = 1 .


Jawab :
Misalkan a ∈ R dan a.a = a .
Maka 0 = a + (-a) = a . a + (-a) = (a + (-1))a.
Berdasarkan Teorema 2.1.3, maka a = 0 atau a + (-1) = 0 .
Jadi, a = 0 atau a = 1 .

5. Jika x dan y masing-masing bilangan irasional , selidiki mengenai hasil dari operasi x + y
dan xy .
Jawab :
Bila x dan y irasional, maka x+y belum tentu irasional, karena √2 + (-√2) = 0 , 0
bukan bilangan irasional.
xy juga belum tentu irasional , karena untuk x = y maka xy bilangan rasional.
LATIHAN hal 2.18

1. Bila a ≤ b dan c ≤ d, buktikan bahwa a + c ≤ b + d


Jawab :
Jika a ≤ b artinya b – a ≥ 0, jika jika c ≤ d artinya d – c ≥ 0, maka
(b - a ) + (d - c ) ≥ 0
(b + d) – ( a + c) ≥ 0
b + d ≥ a + c atau a + c ≤ b + d
2. Bila 0 < a < b dan 0 < c < d, buktikan bahwa 0 < ac < bd
Jawab ;
0 < a < b; sesuai definisi a < b maka (b – a) ∈ P, 0 < a maka a ∈ P dan 0 < b maka b ∈ P
0 < c < d; sesuai definisi c < d maka (d – c) ∈ P, 0 < c maka c ∈ P dan 0 < d maka d ∈ P
Akan ditunjukkan bahwa berlaku 0 < ac < bd atau akan ditunjukkan bahwa berlaku (ac) ∈
P dan (bd – ac) ∈ P
(b – a) . d ∈ P (teorema) sehingga (bd – ac) ∈ P ....i)
(d – c). a ∈ P (teorema) sehingga (ad – ac) ∈ P ....ii)
Dari (i) dan (ii) diperoleh:
(bd – ac) + (ad – ac) ∈ P (teorema) sehingga bd – ac ∈ P maka ac < bd
a ∈ P dan c ∈ P maka ac ∈ P dengan demikian 0 < ac
dengan demikian maka berlaku bahwa 0 < ac < bd
3. Buktikan bahwa a < b dan c < d, maka ad + bc < ac + bd
Jawab :
Akan dibuktikan bahwa ad + bc < ac + bd
Jika a < b dan c < d maka a – b ∈ P dan c – d ∈ P, sehingga dengan aksioma 2.2.1(i)
di dapat:
(a – b)(c – d) ∈ P
ac – ad – bc + bd ∈ P
ac + bd – ad – bc ∈ P
(ac + bd) – (ad +bc) ∈ P
(ac + bd) – (ad +bc) > 0
(ac + bd) > (ad +bc) = (ad + bc) < (ac + bd

Jadi, ter bukti ad + bc < ac + bd

4. Jika a,b ∈ R, tunjukkan a2 + b2 = 0 jika dan hanya jika a = 0 dan b = 0.


Jawab :
Andaikan a ≠ 0, maka a > 0 atau a < 0
b ≠ 0, maka b > 0 atau b < 0
Menurut Teorema 2.2.2 (a), maka a2 > 0, b2 > 0
Sehingga a2 + b2 > 0, berarti pengandaian salah
Jadi, a = 0 dan b = 0.
Jadi, terbukti bahwa a2 + b2 = 0 jika dan hanya jika a = 0 dan b = 0.
5. Tunjukkan, jika 0 < a < b , maka a < √𝑎𝑏 < b dan 0 < 1/b < 1/a..
Jawab :
jika 0 < a < b, maka b – a = (√𝑏 - √𝑎) (√𝑏+√𝑎) > 0. Kemudian karena √𝑏 + √𝑎 > 0.
Maka haruslah bahwa √𝑏 - √𝑎 > 0. Dan hal ini mengakibatkan: √𝑎𝑏 – a = √𝑎 (√𝑏 - √𝑎 )
> 0 yang berarti a < √𝑎𝑏 dan b - √𝑎𝑏 = √𝑏 (√𝑏 - √𝑎) >0 yang berarti √𝑎𝑏 < b, jadi, a <
√𝑎𝑏 < b
1
Jika 0 < a < b, maka ab > 0 dan hal ini berarti – 𝑎𝑏 > 0 mengingat bahwa b – a > 0,
1 1
jadi 𝑏 < 𝑎

6. Jika n ∈ N , tunjukkan n2 ≥ n dan 1/n2 ≤ 1/n.


7. Tentukan himpunan bagian dari R yang merupakan himpunan penyelesaian dari
ketaksamaan-ketaksamaan berikut ini:

a) x2 > 3x + 4

b) 1 < x2 < 4

c) 1/x < x

d) 1/x < x2

jawab ;

a. x2 › 3x + 4
Penyelesaian :

X2 – 3x – 4 › 0 . = ( x – 4 ) (x + 1) › 0

Gunakan teorema 2.26

(i) Jika x-4 › 0 , maka x + 1 › 0


(ii) Jika x-4 ‹ 0 , maka x + 1 ‹ 0

i. X – 4 › 0 = x › 4 dan x + 1 › 0 = x › - 1 dan ini dipenuhi kedua-duanya jika


dan hanya jika x › 4
ii. X ‹ 4 dan x ‹ - 1 , dan ini dipenuhi kedua-duanya jika dan hanya jika x ‹ - 1
Dari (i) dan (ii) , diperoleh {𝑥 ∈ 𝑅 | 𝑥 › 4 } ∪ {𝑥 ∈ 𝑅 | 𝑥 ‹ − 1 }.
b. | ‹ x2 ‹ 4
Misalkan 1 < x2 < 4, artinya 1 < x2 dan x2 < 4.
Untuk 1 < x2 , maka x2 - 1 > 0 atau (x + 1)(x -1) > 0.
Berdasarkan Teorema 2.2.6, (x + 1) > 0 dan (x – 1) > 0, atau (x + 1) < 0 dan (x – 1) <
0. Jadi x > 1 atau x < -1.
Untuk kasus x2 < 4, maka dan 4 - x2 > 0 atau (2 – x)(2 + x ) > 0
Berdasarkan Teorema 2.2.6, (2 - x) > 0 dan (x + 2) > 0, atau (2 - x) < 0 dan (x + 2) <
0. Jadi -2 < x < 2. Jadi semua nilai x yab meenuhi ketidaksaaan diatas, -2 < x < -1 ∪ 1
<x<2

c. .1⁄𝑥 ‹ x

penyelesaian :

1⁄ ‹ x 0
𝑥

1−𝑥 2
‹0
𝑥

i. Jika 1 – x2 ‹ 0 , maka x ‹ 0
ii. Jika 1 – x2 ‹ 0 , maka x › 0

1. 1 – x2 ‹ 0 dan x ‹ 0
-x2 ‹ - 1
X2 › 1
X›1
2. 1 – x2 › 0 dan x › 0
-x2 – 1
x2 ‹ 1
X–1
Dari (i) dan (ii) diperoleh {𝑥 ∈ 𝑅 | 𝑥 › | ∪ 𝑥 ‹ 0}
{𝑥 ∈ 𝑅 | 0 ‹ 𝑥 ‹ 1}
d. 1⁄𝑥 ‹ x 2

1⁄ – x2 ‹ 0
𝑥

1−𝑥 3
‹0
𝑥

i. Jika 1 – x3 ‹ 0 , maka x ‹ 0
ii. Jika 1 – x3 › 0 , maka x › 0
i. 1 –x3 ‹ 0 dan x ‹ 0

-X3 ‹ - 1

X3 › 1

X›1

ii. 1 - X3 › 0 dan x › 0
-x3 › - 1
X3 ‹ 1
X‹1

Dari (i) dan (ii) diperoleh : {𝑥 ∈ 𝑅 | 𝑥 ‹ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥 › 1 }

{𝑥 ∈ 𝑅 | 0 ‹ 𝑥 ‹ 1 }

1 1
8. Buktikan bahwa: (2 (𝑎 + 𝑏))2 ≤ 2 (𝑎2 + 𝑏 2 ), untuk setiap a,b ∈ R.

a) Jika 0 < c < 1 , tunjukkan 0 < c2 < c < 1.


b) Jika 1 < c , tunjukka 1 < c < c2
jawab :
(a). Jika 0 < c < 1, maka 1-c > 0, lalu kita dapatkan c-c2= (c-1) > 0. Hal ini berarti berarti
c2<c. Selanjutnya karena kita tahu bahwa c2>0 dan c <, maka kita dapat simpulkan bahwa
0<c2<c<1.
(b). Jika 1< c, maka c -1> 0 dan c > 0, selanjutnya kita dapatkan bahwa c2-c = c (c-1)>0.
Hal ini berarti bahwa c < c2. Karena 1 < c dan c < c2, maka dapat disimpulkan bahwa 1 <
c < c2.

9. Jika c > 1 , m,n ∈ N ; tunjukkan cm > cn jika dan hanya jika m > n.
TES FORMATIF 2 hal 2.19

1. Susunlah suatu pembuktian untuk pernyataan berikut ini.


Jika a.b< 0, maka salah satu yang berikut dipenuhi :
a) a < 0 dan b > 0, atau
b) a > 0 dan b < 0
jawab :
Misalkan ab < 0, maka a ≠ 0 dan b ≠ 0, karena bila a = 0 atau b = 0 maka ab = 0. Dari
sifat trikotomi: jika a ≠ 0, maka a > 0 atau a < 0.
1
a) Jika a < 0, maka 𝑎 < 0 (Teorema 2.2.3). Akibatnya
1 1
b = 1 . b = (𝑎 . 𝑎) 𝑏 = (𝑎𝑏) > 0
𝑎
1
b) Jika a > 0, maka 𝑎 > 0 (Teorema 2.2.3). Akibatnya
1 1
b = 1 . b = (𝑎 . 𝑎) 𝑏 = (𝑎𝑏) < 0 .
𝑎

2. Gunakan induksi Matematik dan Ketaksamaan Bernouli, untuk menunjukkan kebenaran


dari pernyataan-pernyataan berikut ini!
(a). Jika 0 < c < 1, maka cn ≤ c, untuk setiap n ∈ N
(b). Jika c > 1, maka cn ≥ c, untuk setiap n ∈ N
Jawab :
a) Diketahui 0 < c < 1, dan A(n): = cn ≤ c.
Untuk n = 1, c1 = c. Akibatnya c ≤ c benar.
Misalkan dipenuhi untuk n = k, maka c(ck) ≤ c . c ≤ c . 1
Jadi, A(k+1): = ck+1 ≤ c, benar. Akibatnya A(n) benar untuk setiap n ∈ N.
b) Diketahui c > 1, dan misalkan A(n): = cn ≥ c.
Untuk n = 1, c1 = c. Akibatnya c ≥ c benar.
Misalkan dipenuhi untuk n = k, maka c.ck ≥ c . c ≥ c . 1 = c
Jadi, A(k+1): = ck+1 ≥ c, benar. Akibatnya A(n) benar untuk setiap n ∈ N.

3. Jika a,b ∈ R, tunjukkan a2 + b2 = 0 jika dan hanya jika a = 0 dan b = 0.


Jawab :
Andaikan a ≠ 0, maka a > 0 atau a < 0
b ≠ 0, maka b > 0 atau b < 0
Menurut Teorema 2.2.2 (a), maka a2 > 0, b2 > 0
Sehingga a2 + b2 > 0, berarti pengandaian salah
Jadi, a = 0 dan b = 0.
Jadi, terbukti bahwa a2 + b2 = 0 jika dan hanya jika a = 0 dan b = 0.

4. Cari semua bilangan real yang memenuhi 1 < x2 < 4.


Jawab :
Misalkan 1 < x2 < 4, artinya 1 < x2 dan x2 < 4.
Untuk 1 < x2 , maka x2 - 1 > 0 atau (x + 1)(x -1) > 0.
Berdasarkan Teorema 2.2.6, (x + 1) > 0 dan (x – 1) > 0, atau (x + 1) < 0 dan (x – 1) <
0. Jadi x > 1 atau x < -1.
Untuk kasus x2 < 4, maka dan 4 - x2 > 0 atau (2 – x)(2 + x ) > 0
Berdasarkan Teorema 2.2.6, (2 - x) > 0 dan (x + 2) > 0, atau (2 - x) < 0 dan (x + 2) <
0. Jadi -2 < x < 2. Jadi semua nilai x yab meenuhi ketidaksaaan diatas, -2 < x < -1 ∪ 1
<x<2

5. Jika 0 ≤ a < b, tunjukkan bahwa a2 ≤ ab < b2. Tunjukkan dengan contoh bahwa a2 < ab <
b2 belum tentu berlaku.
Jawab :
Diketahui 0 ≤ a < b. Maka 0 ≤ a . a < a . b <b . b = b2. Atau mulai dengan b – a > 0
dan a > 0, maka a(b – a) > 0. Dari sini diperoleh ab – aa > 0 atau ab > a2......(*).
Kemudian, b > 0 dan b – a > 0, maka b(b-a) > 0. Dari sini diperoleh bb – ba > 0 atau
b2 > ab ......(**). Dari (*) dan (**) diperoleh 0 < aa < ab < bb.
LATIHAN hal 2.27

1. Misalkan a ∈ R. Tunjukkn bahwa |𝑎| = √𝑎2 .


Jawab :
Jika a ≥ 0, maka |a| = √𝑎2 , jika a < 0, maka |a| = -a = √𝑎2 ,
𝑎 |𝑎|
2. Jika a,b ∈ R dan b ≠ 0 , tunjukkan bahwa |𝑏|= |𝑏|

Jawab :

𝑎 |𝑎|
|𝑏 | = |𝑏|

Jika a > 0 dan b > 0, maka ab > 0, sehingga

𝑎 𝑎 |𝑎|
|𝑏 | = 𝑏 = |𝑏|

Jika a > 0 dan b < 0 maka ab < 0, sehingga

𝑎 𝑎 𝑎 |𝑎|
|𝑏 | = − 𝑏 = −𝑏 = |𝑏|

3. Tentukan himpunan bagian dari R yag merupakan himpunan penyelesaian dari

ketaksamaan-ketaksamaan berikut:

a) |4𝑥 − 5| ≤ 13 b) |𝑥 2 − 1| ≤ 3

c) |𝑥 − 1| > |𝑥 + 1| d) |𝑥| + |𝑥 + 1| < 2

jawab:

a) |4𝑥 − 5| ≤ 13

|4𝑥 − 5| ≤ 13 -13 ≤ 4x – 5 ≤ 13

-8 ≤ 4x ≤ 18
9
-2 ≤ x ≤ 2

b) |𝑥 2 − 1| ≤ 3 =- 3 ≤ x2 – 1 ≤ 3

-2 ≤ x2 ≤ 4

√−2 ≤ x ≤ 2
c) |𝑥 − 1| > |𝑥 + 1|

𝑥 − 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 1
|𝑥 − 1| = { }
−𝑥 + 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 1

dan

𝑥 + 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 1
|𝑥 + 1| = { }
−𝑥 − 1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 1

d) |𝑥| + |𝑥 + 1| < 2

|𝑥| = x ≥ 0 |𝑥 + 1| = x+1 = x ≥ -1

|𝑥| = -x < 0 |𝑥 + 1| = - (x+1) = x < -1

Untuk 𝑥 ≥ 0

X+x+1<2

2x < 1
1
X < bukan penyelesaian
2

Untuk x < 0

-x–x-1<2

- 2x < 3
3
X<-
2

3
Irisan x < - 2

Untuk x < -1

-x – x -1 < 2

-2x < 3
3
X<-2

3
X<-2

Untuk x ≥ -1

X+x+1<2

2x < 1
1
X<2
1
Irisan -1 ≤ x < 2

3 1
HP: {𝑥 ∈ 𝑅|𝑥 < − 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 1 ≤ x < 2 }

4. Jika a < x < b dan a < y < b , tunjukkan bahwa |𝑥 − 𝑦| < b – a.

Intrpretasikan situasi di atas secara geometris.

Jawab :

a<y<b

-a < -y < -b

-b < -y < -a

a–b<x–y<b–a

| x –y

5. Gambar sketsa dari himpunan pasangan terurut (x,y) di R x R yang memenuhi:

(a) |𝑥| = |𝑦| (b) |𝑥| - |𝑦| = 2

6. Gambar sketsa dari himpunan pasangan terurut (x,y) di R x R yang memenuhi


ketaksamaan:

(a) |𝑥| + |𝑦| ≤ 1 (b) |𝑥𝑦| ≤ 2


TES FORMATIR 3 hal 2.28

1. Misalkan a,b ∈ R

Susunlah suatu pembuktian yang menunjukkan kebenaran pernyataan berbentuk

implikasi dua arah (biimplikasi) berikut ini:

|a+b|=|a|+|b| jika dan hanya jika ab≤0.

Penyelesaian:

(⇒) |a+b|=|a|+|b| ⇒ ab ≥ 0

Andaikan ab < 0, maka ada dua kemungkinan:

(i) a > 0 dan b < 0, dan


(ii) a< 0 dan b > 0,

bila a > 0 dan b < 0, maka |a+b|≠|a|+|b|=a+(-b)

bila a < 0 dan b > 0, maka |a+b|≠|a|+|b|=-a+b

jadi tidak mungkin ab < 0, haruslah ab ≥0

(⇐) ab ≥ 0 ⇒|a+b|=|a|+|b|

Misalkan ab ≥ 0, maka ada dua kemungkinan:

(i) a ≥ 0 dab b ≥ 0, dan


(ii) a ≤ 0 dan b ≤ 0,

bila a ≥ 0 dan b ≥ 0, maka |a+b|=a+b=|a|+|b|,

bila a ≤ 0 dan b ≤ 0, maka

|a+b|= -(a+b)= -a+(-b)=|a|+|b|

2. Misalkan x,y,z ∈ R dan x ≤ z.

Buktikan, x ≤ y ≤ z jika dan hanya jika |x-y|+|y-z|= |x-z|

Interpretasikan situasi diatas secara geometris.

Penyelesaian:

(⇒) misalkan x ≤ z dan x ≤ y ≤

Maka, |x-y|+|y-z|= -(x-y)+ -(y-z)= -x+z = |z-x|=|x-z|

(⇐) misalkan x ≤ z dan |x-y|+|y-z|=|x-z|

Andaikan z < y < x, maka ini tidak mungkin karena diketahui x ≤ z

Andaikan y < x < z, maka ini juga tidak mungkin, karena akan memberikan
hasil y=x

Andaikan x < z < y, maka ini juga tidak mungkin, karena akan memberikan
nilai y=z jadi haruslah x ≤ y ≤ z

3. Misalkan 𝜀 > 0, 𝛿 > 0, dan a ∈ R

Tunjukkan V𝜀 (a) ∩ V𝛿 (a) dan V𝜀 (a) ∪ 𝑉𝛿 (a) masing-masing merupakan lingkaran


–ϒ dari a untuk suatu ϒ

Penyelesaian:

V𝜀 (a):=|x-a|< 𝜀 atau a- 𝜀 < x < a+ 𝜀

V𝛿 (a):=|x-a|< 𝛿 atau a-𝛿 < x < a+ 𝛿

V𝜀 (a) ∩ V𝛿 (a)= Vϒ(a), dengan ϒ = min (𝛿, 𝜀)


V𝜀 (a) ∪ V𝛿 (a)= Vϒ(a), dengan ϒ= maks (𝛿, 𝜀)

4. Tunjukkanlah, jika a, b, ∈ R dan a≠b, maka terdapat lingkungan -𝜀 U dari a dan V dari b
sehingga U ∩ V = ∅

Penyelesaian:

Misalkan a≠b, a,b ∈ R

U 𝜀 (a):=|x-a| < 𝜀 atau a – 𝜀 < x < a+ 𝜀

V 𝜀 (b):=|x-b| < 𝜀 atau b - 𝜀 < x < b + 𝜀

1
Pilih 𝜀 < 2|a-b|, maka U𝜀 (a) ∩ V𝜀 (b)= ∅

5. Tentukan himpunan penyelesaian dari |2x-1|+|x+2|<|2x+1|.

Penyelesaian:

1 1 1 1
Bagi dalam empat daerah: x < -2, -2 ≤ x < -2, -2 ≤ x < 2, x ≥ 2

Pada daerah x < -2, penyelesaiannya { }

1
Pada daerah -2 ≤ x < -2, penyelesaiannya { }

1 1
Pada daerah -2 ≤ x < 2, penyelesaiannya { }

1
Pada daerah x ≥ 2, penyelesaiannya { }

Himpunan penyelesaiannya adalah { }


LATIHAN hal 2.38

1. Misalkan S2 = {𝑥 ∈ 𝑅 | 𝑥 > 0}. Apakah S2 mepunya batas bawah? Apakah S2


mempunyai batas atas? Apakah inf S2 ada? Apakah sup S2 ada? Buktikan semua
pernyataan yang diberikan!

Jawab:

Batas bawah S2 adalah 0, batas atas tidak ada, inf S2 = 0, sup S2 tidak ada. Untuk
sebarang x di S2 maka x > 0, akibatnya 0 merupakan batas bawah S2. Selanjutnya, jika v
> 0, maka v bukan batas bawah S2 , karena v/2 ada di S2. Karena itu, inf S2 = 0.

1
2. Misalkan S3 = {𝑛 | 𝑛 ∈ 𝑁} . Tunjukkan, sup S3 = 1 dan inf S3 = 0.

Jawab:

1
Karena ≤ 1, untuk sebarang n asli, maka 1 merupakan batas atas S3 dan jelas bahwa 0
𝑛

merupakan batas bawah dari S3. Misalkan w = inf S3. Jelas w ≥ 0. Untuk sebarang 𝜀 > 0,
1 1
berdasarkan sifat Archimedes terdapat n ∈ N sehingga 𝜀 < n yang mengakibatkan 𝑛 < 𝜀.
1
Karena itu, kita punya 0 ≤ 𝑤 ≤ < 𝜀. Tetapi 𝜀 > 0 sebarang, maka berdasarkan
𝑛

Teorema 2.2.4, disimpulkan w = 0.

3. Misalkan S himpunan bagian dari R yang tak kosong dan terbatas di bawah. Buktikan
bahwa inf S = -sup{−𝑠| 𝑠 ∈ 𝑆}
Jawab :
Misalkan S himpunan bagian dari R yang tak kosong dan terbatas dibawah. Buktikan bahwa
inf s = - sup {−𝑠 ∶ 𝑠 ∈ 𝑆}
Bukti :
Misalkan v = S maka akan ditunjukkan –v = sup {−𝑠 ∶ ∈ 𝑆} = sup S
V = inf S , artinya ,
i. v batas bawah s dan ,
ii. sembarang , batas bawah s berlaku 1 ≤ v

untuk v batas bawah s , artinya v ≤ s , ∀ s ∈ S


karena -1 < 0 maka -s ≤ - v , ∀ -s ∈ S , artinya –v batas atas s .
jadi –v batas atas s .
misalkan w sembarang batas atas s , akan ditunjukkan –v ≤ w .
w batas atas s artinya –s ≤ w . ∀ - s ∈ S .
karena -1 < 0 , maka s ≥ -w , ∀ s ∈ S , sehingga –w batas bawah S .
-w sembarang batas bawah s dan v = inf s maka –w ≤ v .
Akibatnya –v ≤ w .
-v batas atas s dan w sembarang batas atas s berlaku –v ≤ w , maka menurut
Definisi –v = sup S = sup {−𝑠 ∶ 𝑠 ∈ 𝑆}
Sehingga v = -sup {−𝑠 ∶ 𝑠 ∈ 𝑆}
Karena v = inf S sehingga terbukti bahwa inf s = -sup {– 𝑠 ∶ 𝑠 ∈ 𝑆}

4. Jika S R memuat satu dari batas-batas atasnya, tunjukkan bahwa batas atas ini adalah
supremum dari S.
Jawab :

5. Misalkan S R , S tak kosong. Tunjukkan u ∈ R adalah suatu batas atas dari S jika dan
hanya jika untuk t ∈ R , t > u, maka t S.

6. Misalkan S R , S tak kosong. Tunjukkan, jika u = supS , maka untuk setiap n ∈ N , (u-1)/n
bukan batas atas dari S, tetapi (u + 1)/n adalah batas atas dari S.

7. Misalkan S himpunan terbatas di R dan misalkan S0 himpunan bagian dari S yang tak
kosong. Tunjukkan inf S ≤ inf S0 ≤ sup S0 ≤ sup S.

TES FORMATIF 4 hal 2.40

1). Misalkan S1 = {x ∈ R| x ≥ 0}. Tunjukkan secara detail bahwa himpunan S1 mempunyai


batas bawah, tetapi tidak mempunyai batas atas. Tunjukkan pula inf S1=0

Penyelesaian:

Misalkan S1 ={x ∈ R| x ≥ 0}. Untuk sebarang x di S1, x ≥ 0

Ini mengatakan 0 batas bawah S1

Selanjutnya, akan ditunjukkan inf S1=0

Jika v > 0, maka v bukan batas bawah S1, karena v/2 ada di S1

Karena itu, inf S1=0


S1 tidak punya batas atas, karena untuk sebarang t > 0 di R maka selalu ada t+1 yang
lebih besar dari itu t+1 yang lebih besar dari t itu sendiri.

1−(−1)𝑛 |
2). Misalkan S4= { 𝑛 ∈ N}
𝑛

Tentukan inf S4 dan supS4

Penyelesaian:

1−(−1)𝑛 |
Misalkan S4= { 𝑛 ∈ N}
𝑛

1
SupS4= 2 dan S4= 2

Bukti,

Untuk n genap, maka S4 = {1-1/2n|n ∈ N}, dan nilai sup (1-1/2n) akan mencapai 1/2n
minimum, yaitu bila n besar tanpa batas. Bila n besar tanpa batas, sup(1-1/2n) adalah 1
dan untuk nilai inf diperoleh bila 1/2n maksimum. Jadi infimumnya ½.

Untuk n ganjil, maka S4= {1+1/(2n-1)|n∈ N}, dan nilai sup (1+1/(2n-1)) akan dicapai
bila 1/(2n-1) maksimum, yaitu bila n=1. Jadi supremumnya 2. Bila n besar tanpa batas,
akan dicapai nilai inf (1+1/2n), yaitu 1.

Dengan demikian SupS4= 2 dan inf S4=1/2

3). Tunjukkan, jika A dan B himpunan bagian dari R yang terbatas, maka (A∪B) terbatas.

Tunjukkan sup(A ∩ B)= sup {sup A, sup B}

Penyelesaian:

Misalkan u:= sup A, v:= sup B dan w:= sup {u,v}. Maka w batas atas dari A∪B, karena
jika x ∈ A maka x ≤ v ≥ w dan jika x ∈ B maka x ≤ v ≤ w. Jika z batas atas A∪B,
maka z batas atas A dan juga batas atas B, sehingga u ≤ z dan v ≤ z. Dari sini w ≤ z.
Karena itu w= sup (A∪B)

4). Tentukan nilai supremum dan infimum fungsi f(x)=x2 –2x+7 pada interval (-1,4)

Penyelesaian:

f(x)=x2 –2x+7 = (x-1)2 +6 padan(-1,4)


untuk x ∈(-1,4), maka -1< x < 4. Ini mengakibatkan -2<x-1<3⇔0≤(x-1)2 <9⇔6≤(x-1)2
+6<15⇔6≤ f<15 jadi sup f ((1,4)) = 15 dan inf f ((-1,4))=6.

5). Misal ∅ ≠ A ⊆ R, ∅ ≠ B ⊆ R, dan C= {a+b|a ∈ A dan b ∈ B} A dan B masing-masing


memiliki supremum. Tunjukkan C mempunyai supremum, dan supC ≤ sup A + sup B

Penyelesaiaan:

Misalkan M:= Sup A dan N:= Sup B. Maka berlaku untuk setiap u di A, a ≤ M dan
untuk setiap b di B berlaku b ≤ N. Sehingga untuk sebarang a di A dan b di B berlaku
a+b ≤ M+N. Karena itu, sup(A+B) ≤ M+N = sup A+ sup B

Anda mungkin juga menyukai