Anda di halaman 1dari 12

TRANSFORMASI BALIKAN

Dari contoh-contoh pada pasal yang terdahulu, jika g sebuah garis relefksi pada garis g, maka
M g M g ( P )=P . Kita tulis juga M 2g ( P )=P.
Jadi M 2 adalah suatu transformasi yang memetakan setiap titik pada dirinya.
Transformasi demikian dinamakan transformasi identitas yang dilambangkan dengan huruf I. Jadi
I ( P ) =P , ∀ P.

Tugas: Buktikan bahwa I memang benar suatu transformasi.


Jelas berlaku sifat-sifat berikut:
Jika T suatu transformasi maka TI ( P ) =I [ T ( P ) ] , ∀ P, jadi TI =T
Begitu pula IT ( P )=I [ T ( P ) ]=T ( P ) , ∀ P.
Jadi IT =T . Sehingga TI =IT =T

Dengan demikian transformasi identitas I berperan sebagai bilangan 1 dalam himpunan


transformasi-transformasi dengan operasi perkalian antara transformasi-transformasi.

Dalam himpunan bilangan-bilangan real dengan operasi perkalian pada setiap x ≠ 0 ada balikan x−1
sehingga xx−1=x−1 x=1. Kita juga dapat menyelidiki apakah dalam himpunan transformasi-
transformasi dengan operasi komposisi setiap transformasi T memiliki balikan Q sehingga
TQ=I =Q T ?

Kalau ada, transformasi balikan T ini kita tulis sebagai T −1 .Jadi TT −1=T −1 T =I

Teorema: Setiap transformasi T memiliki balikan.


Bukti: Andaikan T suatu transformasi. Kita definisikan padanan L sebagai berikut:
Andaikan X ∈V , V bidang. Oleh karena T suatu transformasi, maka T adalah bijektif. Jadi ada
prapeta A ∈V sehingga T ( A )=X . Kita tentukan kemudian L ( X )= A. Artinya L(X ) adalah prapeta
dari X. sehingga dari T ( A )=X ⇒ T [ l ( X ) ]= X.
Atau ( TL )( X )=I ( X ) , ∀ X ∈V . Ini berarti TL=I .

Selanjutnya ( ¿ ) ( X ) =L [ T ( X ) ] .
Andaikan T ( X )=B maka L ( B ) =X, jadi L [ T ( X ) ]=L ( B )=X .
Jadi pula ( ¿ ) ( X ) =X=I ( X ) , ∀ X ∈ V . Jadi ¿=I
Sehingga TL=¿=I.
Sekarang akan dibuktikan bahwa L adalah suatu transformasi. Dari definisi L jelas L suatu padanan
yang surjektif.

Andaikan L ( X 1 )=L( X 2) dan andaikan T ( A 1 )=X 1 , T ( A 2 )=X 2 dengan L ( X 1 )= A 1 dan L ( X 2 )= A 2.


Oleh karena T suatu transformasi maka karena A1= A 2 kita peroleh X 1 =X 2. Jadi dari
L ( X 1 )=L ( X 2 ) ⇒ X 1=X 2. Sehingga L injektif. Dengan demikian terbukti bahwa L bijektif. Jadi L
suatu transformasi. Transformasi L ini disebut balikan dari transformasi T dan dilambangkan
dengan T −1. Jadi L=T −1.

Contoh:
Pada suatu sistem sumbu ortogonal XOY didefinisikan transformasi F dan G sebagai berikut:
1
( )
∀ P ( x , y ) , F ( P )= x +2 , y dan G ( P )=( x −2 ,2 y)
2
Sehingga ( FG )( P )=F [ G ( P ) ]=F [ ( x−2 ,2 y ) ]=( x , y ) =P
1
[(
Dan ( GF ) ( P )=G [ F ( P ) ] =G x+2 ,
2 )]
y =( x , y )=P

Jadi ( FG )( P )= (GF )( P ) =P=I ( P ) , ∀ P


Atau FG=GF =I
Jadi F dan G balikan satu sama lain. Kita tulis G=F−1

Teorema: Setiap transformasi memiliki hanya satu balikan.


Bukti: Andai T suatu transformasi dengan dua balikan S1 dan S2. Jadi
( T S 1) ( P )=( S 1 T ) ( P )=I ( P ) , ∀ P . dan ( T S 2) ( P )= ( S 2 T ) ( P )=I ( P ) , ∀ P . Sehingga
( T S 1) ( P )=( T S 2 ) ( P ) ⟹ T [ S1 ( P ) ]=T [ S2 ( P ) ]. Karena T transformasi maka S1 ( P )=S 2 ( P ) , ∀ P .
Sehingga S1=S 2. Jadi balikan T adalah S1=S 2=S

Teorema: Balikan setiap pencerminan pada garis adalah pencerminan itu sendiri.
Bukti: Andaikan pencerminan pada garis g, M g .
Andaikan M g ( X ) =Y , X ∈ g maka M g [ M g ( X ) ] =X atau ( M g M g ) ( X )=I ( X ) , ∀ X ∉ g. Jadi M g ∘ M g=I
.
Kalau X ∈ g maka M g ( X ) =X sehingga M g ( X ) =M g [ M g ( X ) ] atau juga M g ∘ M g=I . Jadi untuk
segala X diperoleh
M g ∘ M g=I
Dengan demikian maka M −1
g =M g

Definisi: Suatu transformasi yang balikannya adalah transformasi itu sendiri dinamakan suatu
involusi.
Andaikan T dan S transformasi maka masing-masing memiliki balikan, yaitu T −1 dan S−1 .
Komposisi transformasi, yaitu T ∘ S adalah juga suatu transformasi. Jadi ada balikan (T ∘ S)−1. Ada
hubungan apakah dengan T −1 dan S−1 ?
Pertanyaan ini dijawab oleh:

Teorema: Apabila T dan S transformasi-transformasi maka


(T ∘ S)−1=S−1 ∘T −1
Bukti: Kita tahu (T ∘ S)−1 ∘ (T ∘ S ) =I
Tetapi ( S−1 ∘T −1 ) ∘ ( T ∘ S )=S−1 ∘ ( T −1 T ) ∘ S=S−1 ∘ I ∘ S=S−1 ∘ S=I
Oleh karena suatu transformasi memiliki hanya satu balikan maka (T ∘ S)−1=S−1 ∘T −1.
Jadi balikan hasilkali transformasi adalah hasilkali balikan-balikan transformasi dengan urutan yang
terbalik.
Tugas:

Dalam tugas di bawah ini kita definisikan padanan-padanan sebagai berikut. Diharap dari para
pembaca untuk membuktikan bahwa padanan-padanan itu adalah suatu transformasi.

a) Apabila g sebuah garis W g adalah padanan yang didefinisikan untuk segala titik P sebagai
berikut:
Apabila P ∈ g maka W g ( P ) =P
Apabila P ∉ g maka W g ( P) adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari P pada g.
b) Apabila g sebuah garis V g adalah padanan yang didefinisikan untuk segala titik P sebagai
berikut:
Apabila P ∈ g maka V g ( P )=P
Apabila P ∉ g maka V g ( P )=P ' sehingga P titik tengah ruas garis tegak lurus dari P’ pada g.
c) Apabila A sebuah titik, U A adalah padanan yang didefinisikan sebagai berikut:
Apabila P ≠ A maka U A ( P )=P ' sehingga P ' adalah titik tengah ruas garis ṔA
Apabila P= A maka U A ( P )=P

1. Jika g sebuah garis dan A sebuah titik, tentukan balikan transformasi–transformasi berikut:
a) Wg b) V g c) M g d) U A
Jawab:
a) Kasus 1 untuk A  g
Menurut definisi identitas
Jika A  V maka I (A) = A
⟺ I ( A ) =A ⟺ [ W −1
g W g ] ( A ) =A ⟺W g [ W g ( A ) ] = A ⟺W g ( A ) =A
−1 −1

Jadi, W −1
g ( A ) =A.

Kasus 2 untuk A ∉ g
Menurut definisi dari padanan W g
' 1 1
Apabila A ∉ g maka W g ( A )= A = h= A
2 2 g
dimana h adalah ruas garis tegak lurus dengan g
1 h
dari A. Karena W g ( A )= A dan V g ( A ) =2 A
2
−1
Maka W g ( A ) =V g ( A)

b) Kasus 1 untuk A  g
Menurut definisi identitas
Jika A  V maka I (A) = A

g
h

⟺ I ( A ) =A ⟺ [ V −1
g V g ] ( A )= A ⟺ V g [ V g ( A ) ] = A ⟺V g ( A ) =A
−1 −1

Kasus 2 untuk A ∉ g
1
Karena W g ( A )= A dan V g ( A ) =2 A
2
−1
Maka V g ( A )=W g ( A)

c) Kasus 1 untuk A g
Menurut definisi pencerminan
Jika A g, maka M g ( A )= A maka M g ( A )= A
−1

Untuk kasus 2, A ∉ g
Menurut definisi pencerminan
Jika A ∉ g, maka M g ( A )= A '
Menurut Teorema,
⟺ I ( A ) =A ⟺ [ M g M g ] ( A ) =A ⟺ M g [ M g ( A ) ]= A ⟺ M g ( A ' )= A ⟺ M −1
g =M g

d) Jika P= A jelas U A ( P )=P . Jadi balikan dari U A adalah U A .


Jika P ≠ A maka U A ( P )=P ' dimana P ' adalah titik tengah ruas garis ṔA
Dari hipotesis ”Jika P ∉ g, V g ( P )=P ' , sehingga P adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari A
pada g, dan misalkan A ∈ g, dan merupakan titik potong garis yang tegak lurus dengan g dan
melalui titik P dan P’, maka P titik tengah ruas garis P'´P ' . Jadi V A balikan dari U A .

2. Sederhanakanlah:
a) ( M g V h )−1 b) (W g V g )−1 c) (W g M s)−1
d) (V g W s)−1 e) ( M g M s )−1 f) (V s W g)−1 ∘W s
Jawab:
−1 −1
−1
Menurut teorema apabila T dan S transformasi maka ( T ∘S ) =S ∘T maka:
( M g V h )−1=V −1 −1
a) h M g =W h M g

( M g V g )−1=V −1 −1
b) g M g =W g M g

( M g M s )−1=M −1 −1
c) s M g =M s M g

(V g W s)−1=W −1 −1
d) s V g =V s W g

(W g M s)−1 =M −1 −1
e) s W g =M s V g

(V s W g)−1 ∘W s=( W −1
g V s ) ∘W s=( V g W s ) ∘W s
−1
f)

3. Andaikan g sebuah garis,


a. Apakah W g sebuah isometri?
b. Apakah W g sebuah involusi ?
c. Apabila A, B dan C segaris (kolinear), apakah yang dapat katakan tentang peta-petanya ?
Jawab:
a) Ambil sebarang dua titik A dan B dengan A ≠ B dan A , B ∉ g
 Karena A ∉ g maka W g ( A)= A ' adalah titik tengah garis
tegak lurus dari A pada g.
Sehingga AA ' ⊥ g.
 Karena B∉ g maka W g ( B)=B ' adalah titik tengah garis
tegak lurus dari B pada g.
Sehingga BB' ⊥ g.
Oleh karena AA ' ⊥ g dan BB' ⊥ g maka A dan B pada padanan W g adalah isometri.
b) Ambil sebarang titik A ∉ g.
Karena A ∉ g maka W g ( A)= A ' adalah titik tengah ruas garis tegak lurus dari A pada g. Ini berarti
W g ( A' ) bukan merupakan balikan dari W g ( A).
Jadi W g bukan suatu involusi.
c) Ambil tiga titik A, B, dan C yang segaris.
A ∉ g , W g ( A )=A ' ∋ AA ' ⊥ g dan A A' = A ' p
B∉ g ,W g ( B )=B' ∋ BB' ⊥ g dan BB' =B ' q
C ∉ g ,W g ( C )=C ' ∋CC ' ⊥ g dan CC ' =C ' r
AA ' ⊥ g, BB' ⊥ g, CC ' ⊥ g
Jadi A A' ∥ BB ' ∥ CC ' atau Ap∥ Bq ∥Cr.
Sehingga AB= pq dan BC=qr. Akibatnya AB= A' B ' dan BC=B' C ' .
Dapat disimpulkan jika A, B, dan C segaris maka peta-peta dari W g adalah sebuah isometri.

4. Diketahui garis-garis g dan h yang berpotongan dan titik P dan Q tidak pada garis-garis tersebut.
Lukislah:
a) R sehingga M g M h ( R )=P
b) K sehingga W M ( K )=Q
h g

c) E sehingga V h W g ( E ) =P
d) D sehingga W h M g ( D )=D
Jawab:
a) M g M h ( R )=P ⟺ M h ( R )=M g ( P ) ⟺ R=M h [ M g ( P ) ]

P
Q
h

b) W h M g ( K )=Q ⟺ M g ( K )=W −1
h (Q)⟺ M g ( K ) =V h ( Q ) ⟺ K =M g [V h ( Q ) ]

P
Q
h
h ( P ) ⟺W g ( E )=W h ( P )
c) V h W g ( E ) =P⟺ W g ( E )=V −1
⟺ E=W −1
g [W h ( P ) ]⟺ E=V g [W h ( P ) ]
g

P
Q
h

d) W h M g ( D )=D ⟺ M g ( D )=V h ( D) ⟺ D=M g [V h ( D )]


Karena W h M g ( D )=D=M g [V h ( D ) ] berarti W h M g =M g V h=I (Transformasi Identitas).
Maka haruslah D terletak pada perpotongan antara garis g dan h.
g
D P
Q
h

5. Diketahui garis-garis g, h, dan k; dan sebuah titik A tidak pada garis-garis tersebut. Lukislah
garis-garis:
a) v sehingga W h ( v ) =v dan A ∈ v
b) u sehingga V g W h ( u ) =k
c) z sehingga U A V h ( z )=g
d) w sehingga W 2g ( w )=h
Jawab:
a) v sehingga W h ( v ) =v dan A ∈ v

b) u sehingga V g W h ( u ) =k
V g W h ( u ) =k ⟺ W h (u )=W g ( k ) ⟺u=V h [W g ( k ) ]

v
c) z sehingga U A V h ( z )=g

h
U A V h ( z )=g ⟺ V h ( z )=V A ( g ) ⟺ z=W h [V A ( g ) ]

d) w sehingga W 2g ( w )=h

h
W 2g ( w )=h ⟺W g W g ( w )=h ⟺ W g ( w )=V g ( h ) ⟺ w=V g [V g ( h ) ]

6. Diketahui titik-titik A(2,3) dan B ¿).


a) Tentukan koordinat-koordinat U A (B)
b) Tentukan koordinat-koordinat U A ( P) dengan P( x , y )
c) Apakah U A sebuah isometri? Apakah U A sebuah involusi?
d) Tentukan koordinat-koordinat U −1 A ( P)

Jawab:
a) Koordinat-koordinat U A ( B )
xA + xB y A+ yB 2+2 3+9
U A ( B )= (
2
,
2
= )(2
,
2
=(0,6) )
Jadi, koordinat U A (B) adalah (0,6).

b) Koordinat-koordinat U A ( P) dengan P(x , y )


U A ( P )= ( x +2 x , y +2 y )=( 2+2x , 3+2y )=( x +22 , y+2 3 )
A P A P P P

Jadi, koordinat U A ( P) adalah ( x+2 2 , y +32 )


c) Apakah U A sebuah isometri? Apakah U A sebuah involusi?
Ambil sembarang titik P(x 1 , y 1 ) dan Q(x 2 , y 2 )
2
Jarak P ke Q adalah PQ= ( x 2−x 1)2 + ( y 2 − y 1 )√
U A ( P )=P ' = ( x 2+2 , y 2+3 ) dan U ( Q ) =Q =( x 2+ 2 , y 2+3 )
1 1
A
' 2 2

Sehingga jarak P’ ke Q’ adalah:


x 2 +2 x1 +2 2 y 2 +3 y 1 +3 2 x 2 −x 1 2 y 2− y 1 2
P' Q ' =
√( 2

maka U A tidak mengawetkan jarak.


2
+
2

2 )( = ) √( 2 )(
+
2 ) Karena
PQ ≠ P ' Q

Jadi, U A bukan sebuah isometri.


Ambil sembarang titik P ( x 1 , y 1 )
x 1 +2 y 1 +3
Jelas
U A ( P )= ( 2
,
2 )
x 1 +2 y 1 +3

Jelas
U A ( P ' )=U A ( 2
,
2
= )(
x 1 +2 y 1 +3 2+ 2 3+ 2
2
,
2 )
x 1 +4 y 1 +6

= ( 2
2
,
2
2 )
x 1+ 4 y 1+ 6
= ( 4
,
4 )
≠(x , y )

Jadi, U A bukan sebuah involusi.

d) Tentukan koordinat-koordinat U −1
A ( P)
−1
A
Andaikan U ( P )=( ax+ c ,by +d )
−1
Jelas UA U [ A
]
( P ) =P

⇔U A ( ax+ c , by +d )

⇔ ( 2+ ax+
2
c 3+by + d
,
2 )=( x , y )
2+ax+c 3+by +d
⇔ =x dan =y
2 2
⇔ax +c=2 x−2 dan by+d=2 y−3
−1
A
Jadi, koordinat U ( P )=( ax+ c ,by +d )=( ( 2 x−2 ) ,( 2 y−3) )

7. Apabila g={( x , y)∨x=3 } tentukanlah:


a) Koordinat-koordinat W g ( P) untuk P( x , y )
Penyelesaian:
W {( x , y )/ x=3 } (x , y )
Jelas W g ( P )=W g ( x , y)=
x p −x g
=
( xg +
2
, yp )
x−3
=
(3+
2 ),y

=
( x+32 , y)
Jadi, koordinat W g (P) untuk P(x , y ) adalah ( x+2 3 , y)
b) Koordinat-kordinat W −1
g ( P)

Penyelesaian:
Andaikan W −1
g ( P )=(ax +c , by+ d)

W g [ W −1
g ( p ) ] =P
Jelas
⇔W g ( ax+c , by +d )=( x , y )
ax+b +3
⇔ ( 2
, by +d =( x , y ) )
ax+ b+3
⇔ =x
2 dan by +d= y
⇔ax +b=2 x−3 dan by +d= y
Jadi, koordinat W −1
g ( P )= ( ax+ c , by +d ) =(2 x−3 , y )

c) C dengan V h W g (C )=B apabila h sumbu Y dan B=(−1,6 )


Penyelesaian:
Jelas V h W g (C )=B ⇔W g (C )=W b (B )⇔ C=V g [ W b ( B )]
⇔C=V g [ W h (−1,6 ) ]
1
⇔C=V g − ,6
2 ( )
1
⇔C=(2(− −3,6)
2
⇔C=(−4,6)

8. Apabila T, L, S transformasi-transformasi buktikan bahwa (TLS)−1=S−1 L−1 T −1.


Jawab:
Menurut Teorema, apabila S dan T transformasi-transformasi, maka (T ∘ S)−1=S−1 ∘T −1
sehingga (TLS)−1=(TL(S ))−1=S−1 (TL)−1 =S−1 L−1 T −1
9. Sederhanakanlah:
a) (W g V h M g )−1 b) ( M h V h W g V g )−1
Jawab:
a) (W g V h M g )−1=¿¿
−1 −1 −1 −1 −1 −1 −1
b) ( M h V h W g V g ) =( ( M h V h W g ) V g ) =V g ( ( M h V h ) W g ) =V g W g ( M h V h )
¿ V −1 −1 −1 −1
g W g V h M h =W g V g W h M h

10. Apabila A titik asal dan g={( x , y)∨ y=−2 } tentukan koordinat-koordinat titik D sehingga
U A V g ( D)=(−3,4) .
Jawab:
Jelas
U A V g ( D)=(−3,4 )⇔V g (D )=V A (−3,4 )⇔ D=W g [ V A (−3,4 )]
⇔ D=W g ( 2.(−3 ),2 .(4 ))
⇔ D=W g (−6,8 )
8−2
(
⇔ D= −6 ,
2 )
⇔ D= (−6,2 )

11. Andaikan g={( x , y)∨3 x− y=6 } dan h sumbu–Y. Apabila A titik asal, tentukan persamaan
garis k sehingga V h U A ( k ) =g .
Penyelesaian:
Jelas V h U A ( k ) =g ⟺U A ( k )=W h ( g ) ⟺ k =V A [W h ( G ) ]

y
0 1 2 x

-6

-12

Persamaan garis k yang melalui dua titik yaitu titik (2,0) dan (0,12) adalah:
y− y 1 x−x 1 y−0 x−2
= ⇔ =
y 2 − y 1 x 2 −x1 12−0 0−2
12 ( x−2 )
⇔ y=
−2
⇔ y=−6 x+12
Jadi persamaan garis k adalah y=−6 x+12

12. Apabila g={(x , y)∨ y=x } tentukan:


a) Koordinat-koordinat titik W g ( A) dengan A=(6,2)
Penyelesaian:
2−6 6−2
Jelas titik A=(6,2) akan memotong (tegak lurus) g di 6+ ( 2
, 2+
2 )
=( 4,4 )

4−6 4−2
sehingga koordinat W g ( A) (
adalah 6+
2
, 2+
2 )
=( 5,3 )

−1
g
b) Koordinat-koordinat titik W ( P ) untuk P=( x , y )
Penyelesaian:
−1
Koordinat-koordinat titik W g ( P) untuk P = (x,y)
Jelas titik P = (x,y) memotong (tegak lurus) garis g di

dan

( y−x
¿ x+
4
, y+
x− y
4 )
y +3 x x +3 y
¿(
4 )
,
4
Misal koordinat W −1 x , y1 )
g ( P) adalah ( 1

Jelas W g W −1g ( P ) =P

⟺ W g ( x 1 , y1 ) =( x , y)

⟺ ( y +34 x , x +34 y )=( x , y )


1 1 1 1

y 1+3 x 1 x1 +3 y 1
⟺ =x dan =y
4 4
4 x− y 1 4 y−x 1
⟺ x 1= dan y 1=
3 3
4 y−x 2 4 x− y 2
4 x− 4 y−
3 dan 3
⟺ x 1= y 1=
3 3
12 x−4 y−x 1 12 y −4 x − y 1
⟺ x 1= dan y 1=
9 9
3 x− y 3 y−x
⟺ x 1= dan y 1=
2 2
3 x− y 3 y−x
−1
Sehingga koordinat W g ( P) (
adalah x 1= 2
, y 1=
2 )
13. Diketahui g ∥ h. Titik A ∈ g dan B terletak di tengah-tengah antara g dan h . Jarak antara g
dan h adalah 4 cm dan jarak antara proyeksi-proyeksi A dan B pada h adalah 16 cm. Tentukan
jarak terpendek jalur antara A dan B yang dipantulkan oleh g dan h sebanyak tiga kali (A tidak
dihitung).
14. Tentukan jarak dalam soal 13, apabila pemantulan itu adalah n kali.
15. Diketahui persegi panjang ABCD dan sebuah titik P di dalam ABCD yang terletak di tengah-
tengah antara sisi-sisi AB dan DC; jarak antara P dan sisi AD adalah 1 cm. Panjang sisi AD = 1
cm dan panjang sisi DC = 4 cm.
a) Lukis jajargenjang dalam persegi panjang yang salah satu sisinya melalui P dan yang titik-
titik sudutnya terletak pada sisi-sisi persegi panjang itu.
b) Tentukan keliling paralellogram.

Anda mungkin juga menyukai