Anda di halaman 1dari 7

D.

Grup Siklik
Definisi 4

Sebuah Grup (G,*) adalah merupakan grup siklik jika terdapat a ∈ G


sedemikian hingga unsur a dikatakan pembangkit (babon) dari grup G apabila
untuk setiap g ∈ G ada n ∈ Z berlaku g = 𝑎𝑛 .

Contoh 11
Misalkan (ℤ6 ,⊕) bilangan bulat modulo 6 dengan operasi biner penjumlahan
adalah merupakan grup. Tentukan unsur pembangkit dari (ℤ6 ,⊕)!.

Penyelesaian:
Unsur-unsur pembangkit dari G adalah 1 dan 5, karena

10 = 1; 11 = 1; 12 = 2; 13 = 3; 14 = 4; 15 = 5; 56 = 0 dan

50 = 0 ; 51 = 5; 52 = 4; 53 = 3; 54 = 2; 55 = 1

Dengan demikian berdasarkan definisi 4 maka (ℤ6 ,⊕) adalah merupakan grup
siklik

Latihan 6
1. Misalkan (ℤ5 ,⊕) bilangan bulat modulo 5 dengan operasi biner
penjumlahan adalah merupakan grup. Tentukan unsur pembangkit dari
ℤ5 !.
2. Misalkan (ℤ5 − {0̅}) dan suatu operasi ⊗ yang didefinisikan sebagai
operasi perkalian modulo 5 adalah merupakan grup. Tentukan unsur
pembangkit dari (ℤ5 − {0̅})!.
3. Misalkan (Z, +) bilangan bulat dengan operasi penjumlahan adalah Grup.
Tentukan unsur pembangkit dari Z!
BAB 2: SUBGRUP DAN SUBGRUP NORMAL

A. Pengertian Subgrup

Definisi 5

Misalkan (G,*) adalah merupakan grup. Himpunan bagian tak kosong H dari G
disebut sebagai subgrub dari G, jika (H, *) merupakan grup.

Berdasarkan definisi 5 tersebut untuk membuktikan bahwa H adalah subgroup


dari G, maka perlu ditunjukkan:

1. H merupakan himpunan bagian tak kosong dari G.


2. H memenuhi aksioma grup dibawah operasi biner dari G.

Contoh 12

Misalkan (ℤ5 ,⊕) bilangan bulat modulo 5 dengan operasi biner penjumlahan
adalah merupakan grup. Tentukan subgrub dari (ℤ5 ,⊕)!.
Penyelesaian:
1. Misalkan H = {0̅} dengan operasi penjumlahan pada modulo 5, apakah H
merupakan subgroup dari (ℤ5 ,⊕)?
Berdasarkan definisi 5, maka:
a. H = {0̅} adalah himpunan bagian tak kosong dari ℤ5 .
b. (𝐻,⊕) memenuhi aksioma grup dibawah operasi penjumlahan pada
bilangan modulo 5, yaitu bersifat tertutup, asosiatif, punya unsur
kesatuan yaitu 0̅, dan setiap unsur di H mempunyai invers.
Berdasarkan point a) dan b) maka dapat dikatakan bahwa (𝐻,⊕) adalah
merupakan subgrub dari (ℤ5 ,⊕).
Catatan:
Bila (ℤ5 ,⊕). adalah suatu grup, maka H = e = {0̅} dengan (𝐻,⊕) disebut
trivial subgrup dari (ℤ5 ,⊕).
Misalkan G adalah suatu grup, maka subgrup dari G yang beranggotakan
selain dari anggota G itu sendiri dan yang hanya beranggotakan unsur
kesatuan saja, maka subgrup tersebut dinamakan subgrup sejati.
2. Misalkan H1 = {0̅, 1, ̅ 2̅, 3̅, 4̅} dengan operasi penjumlahan pada modulo 5,
apakah H1 merupakan subgroup dari (ℤ5 ,⊕)?
Berdasarkan definisi 5 maka:
a. H1 = {0̅, 1,
̅ 2̅, 3̅, 4̅} adalah himpunan bagian tak kosong dari ℤ5 .
b. (𝐻1 ,⊕) memenuhi aksioma grup dibawah operasi penjumlahan pada
bilangan modulo 5, yaitu bersifat tertutup, asosiatif, punya unsur
kesatuan yaitu 0̅, dan setiap unsur di H mempunyai invers.
Berdasarkan point a) dan b) maka dapat dikatakan bahwa (𝐻1 ,⊕) adalah
merupakan subgrub dari (ℤ5 ,⊕).

Latihan 7
1. Misalkan (ℤ6 ,⊕) dengan operasi ⊕ yang didefinisikan sebagai operasi
penjumlahan modulo 6 adalah merupakan grup. Tentukan subgrup dari
(ℤ6 ,⊕) !.
2. Misalkan (ℤ5 − {0̅}) dan suatu operasi ⊗ yang didefinisikan sebagai
operasi perkalian modulo 5 adalah merupakan grup. Tentukan subgrup
dari (ℤ5 − {0̅})!.
3. Misalkan Z bilangan bulat dengan operasi penjumlahan adalah grup.
Tentukan subgroup dari (Z, +)!

B. Sifat-sifat Subgrup
Teorema 2
Misalkan G grup. H ≠ ∅ dan H ⸦ G. H dikatakan subgrup dari G jika dan
hanya jika:
1. ∀ 𝑎, 𝑏, ∈ 𝐻 maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐻.
2. ∀ 𝑎 ∈ 𝐻 maka 𝑎 −1 ∈ 𝐻.
Bukti:
(i) Akan dibuktikan bahwa jika H ≠ ∅, H ⸦ G, dan H subgrup dari G
maka berlaku:
1. ∀ 𝑎, 𝑏, ∈ 𝐻 maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐻.
2. ∀ 𝑎 ∈ 𝐻 maka 𝑎 −1 ∈ 𝐻.

Jika H sudah merupakan subgrup dari G, maka H tentu memenuhi


keempat sifat grup. Ini berarti H memenuhi kedua sifat tersebut yaitu
yang (1) tertutup dan (2) punya invers.

(ii) Sebaliknya, jika diketahui H ≠ ∅ dan H ⸦ G berlaku (1) ∀ 𝑎, 𝑏, ∈ 𝐻


maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐻 dan (2) ∀ 𝑎 ∈ 𝐻 maka 𝑎 −1 ∈ 𝐻, akan dibuktikan H
merupakan subgroup dari G.
Karena sudah dipenuhi sifat (1) tertutup dan (2) mempunyai invers,
maka kita tinggal menunjukkan apakah H mempunyai unsur identitas
dan erlaku sifat asosiatif untuk setiap unsur-unsur di H.
Karena sifat asosiatif berlaku pada unsur-unsur di G, sedangkan H ⸦ G
maka sifat asosiatif juga berlaku pada unsur-unsur di H.
Sementara itu berdasarkan (2) yaitu ∀ 𝑎 ∈ 𝐻 maka 𝑎−1 ∈ 𝐻, dan
menggunakan (1) diperoleh 𝑎𝑎−1 = 𝑒 ∈ 𝐻.
Karena keempat sifat grup terpenuhi, maka terbukti bahwa H
merupakan subgroup dari G.

Berdasarkan (i) dan (ii) maka teorema 2 terbukti.

Teorema 3

Misalkan G grup, H ≠ ∅ dan H ⸦ G maka H merupakan subgrup dari G jika dan


hanya jika ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 maka 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻.

Bukti:

(i) Jika G grup, H ≠ ∅, H ⸦ G, dan H merupakan subgrup dari G maka akan


dibuktikan bahwa ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 maka 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻.
H merupakan subgrup dari G maka H grup, oleh karena itu jika 𝑏 ∈ 𝐻 maka
𝑏 −1 ∈ 𝐻.
Hal ini mengakibatkan ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 maka 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻.
(ii) Sebaliknya jika G grup, H ≠ ∅, H ⸦ G, dan ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 berlaku 𝑎𝑏 −1 ∈ 𝐻,
maka akan dibuktikan bahwa H merupakan subgrup dari G.
Misalkan 𝑎 ∈ 𝐻 maka berdasarkan hipotesis didapat bahwa 𝑎𝑎−1 = 𝑒 ∈ 𝐻,
jadi 𝑒 ∈ 𝐻.
Untuk sebarang 𝑏 ∈ 𝐻 dan 𝑒 ∈ 𝐻 diperoleh 𝑒𝑏 −1 ∈ 𝐻. Karena 𝑒𝑏 −1 =
𝑏 −1 , maka berarti setiap unsur di H mempunyai invers di H.
Misalkan 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 maka berdasarkan hasil (i) 𝑏 −1 ∈ 𝐻. Berdasarkan
hipotesis maka 𝑎𝑏 = 𝑎(𝑏 −1 )−1 ∈ 𝐻, sehingga H bersifat tertutup.
Berdasarkan teorema 2, maka dapat disimpulkan bahwa H adalah subgroup
dari G.

Berdasarkan (i) dan (ii) maka teorema 3 terbukti.

Teorema 4

Misalkan H dan K adalah subgrup dari G, maka 𝐻 ∩ 𝐾 juga subgrup dari G.

Bukti:

Jika H dan K adalah subgrup dari G, maka 𝑒 ∈ 𝐻 dan 𝑒 ∈ 𝐾.

Jadi 𝑒 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 atau 𝐻 ∩ 𝐾 ≠ ∅.
Selanjutnya karena H dan K subgrup dari G, maka H ⸦ G dan K ⸦ G yang berarti
𝐻 ∩ 𝐾 ⸦ G.

(i) Ambil sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾


𝑎 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 berarti 𝑎 ∈ 𝐻 dan 𝑎 ∈ 𝐾
𝑏 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 berarti 𝑏 ∈ 𝐻 dan 𝑏 ∈ 𝐾
Karena H dan K subgrup, maka 𝑎𝑏 ∈ 𝐻 dan 𝑎𝑏 ∈ 𝐾
Jadi 𝑎𝑏 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾
(ii) Bila 𝑎 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾 maka 𝑎 ∈ 𝐻 dan 𝑎 ∈ 𝐾
Karena H dan K subgrup maka 𝑎−1 ∈ 𝐻 dan 𝑎−1 ∈ 𝐾
Jadi 𝑎−1 ∈ 𝐻 ∩ 𝐾

Berdasarkan (i) dan (ii), maka terbukti bahwa 𝐻 ∩ 𝐾 juga subgrup dari G.

Contoh 13

𝑎𝑏
Misalkan G = {( ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑑 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎, 𝑏, 𝑑 ∈ 𝑅} dengan operasi
0𝑑
1 𝑏
perkalian baku matriks adalah grup. Tunjukkan bahwa H = {( ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏 ∈
0 1
𝑅} dengan operasi perkalian baku matriks merupakan subgrup dari G!

Penyelesaian:

1 𝑏
𝐻 ≠ ∅ karena ( ) ∈ 𝐻.
0 1
1 𝑏 1 𝑏
Karena ( ) ∈ 𝐻 dan ( ) ∈ 𝐺, maka H ⸦ G
0 1 0 1
1 𝑏1 1 𝑏2
Misalkan x,y ∈ 𝐻 dengan x = ( ) dan y = ( ) dengan b1 dan b2 ∈ 𝑅
0 1 0 1
1 𝑏1 1 𝑏2 1 𝑏1 +𝑏2
(i) x.y = ( ).( )=( )
0 1 0 1 0 1
karena 𝑏1 +𝑏2 ∈ 𝑅 maka x,y ∈ 𝐻
1 −𝑏1
(ii) Jika x ∈ 𝐻 maka 𝑥 −1 = ( )∈𝐻
0 1
Berdasarkan teorema 2, terbukti bahwa H adalah subgrup dari G.
Contoh 14

Misalkan (Z,+) adalah himpunan semua bilangan bulat dengan operasi


penjumlahan merupakan grup. Sedangkan (2Z,+) adalah himpunan semua
bilangan bulat genap dengan operasi penjumlahan. Apakah (2Z,+) merupakan
subgrup dari (Z,+)!

Penyelesaian:

Misalkan x ∈ 2𝑍 berarti x = 2n dengan n bilangan bulat.

Karena n bilangan bulat dan 2 juga bilangan bulat maka 2n adalah bilangan bulat.

Jadi x ∈ 𝑍

Dengan demikian 2Z ⸦ Z

Selanjutnya maka 2Z≠ ∅

Berdasarkan teorema 2 akan ditunjukkan bahwa 2Z merupakan sugrup dari Z jika


tertutup dan punya invers

(i) Misalkan x,y ∈ 2𝑍, dengan x= 2n dan y = 2m, dengan n, m ∈ 𝑍


x + y = 2n + 2m = 2(n+m) ∈ 2𝑍
jadi x+y ∈ 2𝑍
2𝑍 bersifat tertutup
(ii) Misalkan x ∈ 2𝑍 tentu 𝑥 −1 = −2𝑛 ∈ 2𝑍, karena -2 dan n bilangan
bulat, sehingga -2n bilangan bulat genap. Akibatnya 𝑥 −1 ∈ 2𝑍.
Setiap unsur mempunyai invers

Berdasarkan (i) dan (ii) maka dapat disimpulkan bahwa (2Z,+) merupakan
subgrup dari (Z,+).

Latihan 8

1. Misalkan (Z,+) adalah himpunan semua bilangan bulat dengan operasi


penjumlahan merupakan grup. Sedangkan (5Z,+) adalah himpunan semua
bilangan bulat kelipatan 5 dengan operasi penjumlahan. Apakah (5Z,+)
merupakan subgrup dari (Z,+)!
𝑎 𝑏
2. Misalkan G = {( ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑅} dengan
𝑐 𝑑
operasi perkalian baku matriks adalah grup. Tunjukkan bahwa H =
𝑎 𝑏
{( ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑑 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑎, 𝑏, 𝑑 ∈ 𝑅} dengan operasi perkalian baku
0 𝑑
matriks merupakan subgrup dari G!
3. Apakah gabungan dari 2 buah subgrup selalu merupakan subgrup? Jelaskan
dan beri contoh!

Anda mungkin juga menyukai