Anda di halaman 1dari 6

grup adalah suatu himpunan, beserta satu operasi biner, seperti perkalian atau penjumlahan,

yang memenuhi beberapa aksioma yang disebut aksioma grup. Misalnya, himpunan
bilangan bulat adalah suatu grup terhadap operasi penjumlahan. Cabang matematika yang
mempelajari grup disebut teori grup.

Struktur aljabar adalah himpunan atau beberapa himpunan yang dilengkapi


dengan suatu operasi atau beberapa operasi yang memenuhi aksioma-
aksioma (sifat-sifat) tertentu. ... Sebagai contoh, misalkan himpunan
bilangan asli ( ) dengan operasi penjumlahan biasa “+”(dinotasikan dengan
( , +)).
Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melakukan perhitungan-perhitungan, seperti


operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perkalian matriks, penjumlahan matriks,
dan sebagainya. Operasi-operasi tersebut dilakukan dalam suatu himpunan, seperti himpunan
semua bilangan bulat, himpunan semua bilangan real, himpunan semua matriks 2x2 atas bilangan
real, dan sebagainya. Dan banyak yang belum memahami struktur aljabar karena banyak simbol
serta harus dapat memecahkan masalah serta dapat membuat pembuktian dalam setiap teorema.

Struktur Aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi dengan aksioma
dan suatu operasi biner. Teori grup dan sering merupakan konsep yang memegang peranan
penting dalam struktur aljabar karena dapat membentuk suatu konsep baru yang disebut modul.

Gagasan utama dalam mempelajari Struktur Aljabar adalah salah satunya mengenai “Grup
Siklik”. Namun, sekarang ini masih banyak yang belum memahami “Grup Siklik” secara sepenuhnya
termasuk dalam meninjau dari berbagai aspek, sehingga kaitan antara Defenisi, Teorema, dan
penggunaannya dalam menyelesaikan masalah belum nampak jelas.

Oleh karena itu, kami mencoba membahas secara lebih mendalam mengenai “ Grup Siklik”,
sebelumnya mengertia definisi dari grup adalah suatu himpunan, beserta satu operasi biner,
seperti perkalian atau penjumlahan, yang memenuhi beberapa aksioma yang
disebut aksioma grup. Misalnya, himpunan bilangan bulat adalah suatu grup terhadap
operasi penjumlahan. Cabang matematika yang mempelajari grup disebut teori grup.
Sedangkan, Grup Siklik adalah suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai perpangkatan
dari setiap unsur tetap pada grup tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah pada
makalah ini dengan pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah ada grup abelian yang bukan grup siklik?


2. Apakah setiap subgrup dari suatu grup siklik selalu merupakan grup siklik?

3. Bagaimanakah pemahaman mengenai koset?

4. Sejauhmanakah keterkaitan koset dengan teoremalagrange?

C. Tujuan

Makalah ini di susun dengan tujuan :

1. Untuk mengetahui pemahaman mengenai grup siklik

2. Mengetahui pengertian koset

3. Untuk mengetahui pemahaman mengenai koset

4. Untuk memahami keterkaitan koset dengan teoremelagrange.

5. Mengetahui pengertian teoremalagrange

D. Manfaat

Adapun manfaat dari makalah yang kami buat adalah sebagai berikut.

1. Dapat memahami mengenai grup siklik.

2. Dapat memahami mengenai koset.

3. Dapat memahami keterkaitan koset dengan teoremalagrange.

4. Dapat memahami keterkaitan koset dengan subgroup normal.


BAB II

PEMBAHASAN

A. GRUP SIKLIK

1. Pengertian Grup Siklik

Grup Siklik adalah suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai
perpangkatan dari setiap unsur tetap pada grup tersebut. Dari sini dapat kita definisikan
anggota grup siklik, yaitu :

 Terhadap perkalian

Grup (G, .) disebut siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga

G ={an| n ∈ Z}. Elemen a disebut pembangun dari grup siklik tersebut. Dinotasikan
<a> = H

 Terhadap penjumlahan

Grup (G,+) disebut siklik, bila ada elemen a ∈ G sedemikian hingga G={na |
n ∈Z}.

Jadi, dalam bahasa indonesianya, grup siklik adalah suatu orde dari
suatu grup yang setiap unsurnya dapat ditulis sebagai perpangkatan
(positif atau negetif) atau perkalian dari suatu unsur tetap dari Grup tersebut,
dengan kata lain grup siklik adalah grup yang dibangun oleh satu unsur.

 Jika G grup dan a G maka:

 |a| infinite semua pangkat yang berbeda dari a menunjukkan elemen yang
berbeda dari G.
 |a|=n <a>= {e,a1, a2,a3,…an-1} dan ai=aj jika dan hanya jika i=j

2. Menentukan Pembangun Grup Siklik

Mari kita perhatikan contoh berikut

Contoh 1

Misalkan pada Z4 terhadap operasi perkalian dimana anggotanya adalah 0, 1, 2, 3. Kita


dapatkan

<1> = {0, 1, 2, 3}

<2> = {0, 2}

<3> = {0, 1, 2, 3}

Jadi pembangunnya adlah 1 dan 3, sedangkan 0 adalah subgrup trivial dan Z4 sendiri
subgrup sejati (telah dibahas sebelumnya pada pokok bahasan grup).

Contoh 2

Misalkan pada Z5 terhadap operasi perkalian dimana anggotanya adalah 0, 1, 2, 3, 4 Kita


dapatkan

<1> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}

<2> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}

<3> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}

<4> = {0, 1,2 ,3 ,4, 5}

Jadi pembangunnya adlah 1, 2, 3 dan 4, sedangkan 0 adadalahsubgrup trivial dan


Z5 sendiri subgrup sejati (telah dibahas sebelumnya pada pokok bahasan grup).

Dari kedua contahdiatas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua anggota dari Grup
Siklik itu dapat dikatakan sebagai pembangunnya.

3. Teorema, Lemma, dan Akibat yang Berkaitan dengan Grup Siklik

 Teorema 1

 Setiap Grup Siklik adalah Abelian.

Bukti :
Misalkan (G, .) merupakan Grup Siklik dan a merupakan pembangun dari G, sehingga
G ={an| n ∈ Z}. Ambil x, y ∈ G, sehingga x = am dan y = an, untuk m, n ∈ Z. x . y = am .
an = am+n = an+m = an. am = y . x Jadi, (G, .) merupakan Grup Komutatif.

Misalkan (G, +) merupakan Grup Siklik dan a merupakan pembangun dari G,


sehingga G ={na | n ∈ Z}. Ambil x, y ∈ G, sehingga x = na dan y = ma, untuk m, n ∈ Z. x + y
= na + ma = (n + m)a = (m +n)a = ma + na = y + x

Jadi, (G, +) merupakan Grup Komutatif.

Lemma 1 (Algoritma Pembagian di Z)

Jika m adalah bilangan bulat positif dan n sebarang bilangan bulat, maka terdapat
secara tunggal bilangan bulat q dan r sehingga n = mq + r dan 0 r < m

 Teorema 2

 Subgrup dari suatu grup siklik juga siklik

Akibat 1:

Subgrup-subgrup dari Z terhadap operasi penjumlahan pasti berbentuk nZ


untuk n bilangan bulat.

 Teorema 3

Misalkan G grup siklik dengan n anggota dan dinangun oleh a. Misalkan bG,
dan misalkan b=as. Maka b membangun subgrup H dari G yang terdiri dari n/d
anggota, dimana d adalah pembagi sekutu terbesar dari n dan s.

Akibat 2:

Jika a adalah pembangun dari grup siklik hingga G yang berorder n, maka
pembangun yang lain dari G adalah ardimana r dan n relatif prim, yang mana berarti
pembagi sekutu terbesar (pst) dari n dan r adalah 1.

Kita dapat memanfaatkan teorema, lemma, dan akibat di atas untuk


mempermudah mencari pembangun, subgrup, dan membuat diagram lattice dari
grup siklik

Contoh

Mari kita temukan pembangun, subgrup, dan membuat diagram lattice dari
Z8 terhadap operasi perkalian.

 Kita ketahui anggota dari Z8adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7


 Sehingga pembangun dari Z8 adalah 1, 3, 5, 7 (karena pembagi sekutu
terbesar dari (1,8), (3,8), (5,8), (7,8) adalah 1)

 Kemudian kita akan mencari semua subgrup yang sejati dan tak trivial, kita
mulai dari 2

 <2> = {0, 2, 4, 6} adalah subgrup yang berorder 4, memiliki pembangun yang


berbentuk h2, dimana h relatif prim dengan 4, yakni h = 3, sehingga h2 = 6.

 Elemen 4 <2> membangun {0, 4}.

 Setelah kita dapatkan subgrup dari Z8, maka kita dapat membuat diagram
latticenya
muhayasafitri.blogspot.com/2015/01/makalah-siklik-koset-teorema-lagrange.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai