Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GRUP SIKLIK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Abstrak
Dosen Pengampu: Nur Indah Rahmawati, M.Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6
DITA PUTRI ARIYANTI (2001060007)
SRI RAHAYU FEBRIYANTI (2001060017)

KELAS A

TADRIS MATEMATIKA (TMTK)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
METRO, LAMPUNG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Grup Siklik”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Abstrak. Dalam penyusunan makalah ini, pemakalah
banyak mendapatkan masukan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu,
pemakalah menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Nur Indah Rahmawati, M.Pd, selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Aljabar Abstrak.
2. Orang tua pemakalah yang telah memberikan masukan serta dukungan baik
secara moril maupun materil.

Pemakalah meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna serta memiliki
banyak kekurangan baik dari segi tulisan maupun isinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan
ilmu dan kemampuan kami dalam tugas yang menjadi kewajiban dari pemakalah.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak, agar dalam pembuatan makalah di waktu mendatang dapat lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menjadi refrensi
bagi pembaca.

Metro, 29 September 2022

Pemakalah
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI GRUP SIKLIK...................................................................................................2
2.2 TEOREMA GRUP SIKLIK....................................................................................................3
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................5
3.2 SARAN..........................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada pertemuanm – pertemuan sebelumnya telah dibahas mengenai grup mulai dari definisi
grup, cara menentukan suatu himpunan merupakan grup atau bukan, menjelaskan finite grup,
definisi subgroup suatu grup, serta menentukan order dari grup dan order dari anggota grup.
Maka pada sub bahasan ini akan dijelaskan suatu orde dari suatu grup yang setiap unsurnya
dapat ditulis sebagai perpangkatan (positif atau negatif) atau perkalian dari suatu unsure tetap
dari grup tersebut. Grup yang seperti ini dinamakan grup siklik. Dengan kata lain, Grup
adalah subgroup yang unsur-unsur tetap dari grup itu sendiri berdasarkan pembangunannya
atau generatornya.

Suatu grup siklik bisa beranggotakan terhingga atau bisa juga beranggotakan banyaknya
unsure terhingga dinamakan Grup Siklik berhingga dan Grup Siklik yang beranggotakan
banyaknya unsure tak terhingga dinamakan Grup Siklik tak hingga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari grup siklik?
2. Bagaimana cara menentukan generator dari grup siklik?
3. Apa sajakah teorem – teorema yang berhubungan dengan grup siklik?
4. Bagaimana cara menentukan orde dari grup siklik?
5. Bagaimana cara menentukan grup siklik dari suatu grup?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dari grup siklik


2. Untuk mengetahui cara menentukan generator dari grup siklik
3. Untuk mengetahui teorema – teorema yang berhubungan dengan grup siklik
4. Untuk mengetahui cara menentukan orde dari grup siklik
5. Untuk mengetahui cara menentukan grup siklik dari suatu grup
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Grup Siklik


Grup Siklik adalah subgrup yang unsur-unsurnya merupakan unsur unsur dari Grup
itu sendiri. Suatu Grup Siklik bisa beranggotakan terhingga banyaknya unsur, bisa
juga beranggotakan tak hinga unsur-unsur. Suatu grub G disebut siklis jika ada
elemen a di G sehingga G= {a n ⃓ n € Z}. Grup (G. +) disebut siklik, bila ada elemen a
di G. Elemen a disebut dinamakan generator dari Grup Siklik tersebut.
Contoh:
Grup (Z,+) merupakan Grup Siklik tang hingga yang dibangun oleh 1.
Penyelesaian:
[1] = {...-2.1, -1.1, 0.1.1.1, 2.1,...}
={... -2, -1, 0, 1, 2,...}
Jadi, 1 merupakan generator yang membentuk Grup Siklik tak hingga.

 Grub siklis (terhadap perkalian)


Grub (G..) disebut silkils, bila ada elemen a€ G sedemikian hingga
G = { a n ⃓ n € Z). Elemen a disebut generator dari grup siklis tersebut.

Contoh:
Misalkan G = (-1, 1} adalah suatu Grup terhadap operasi perkalian (G, .). Tentukan
Grup siklik dari Grup tersebut.
Penyelesaian:
Generator dari G = (-1, 1) adalah -1 dan 1
[-1] = {(1)" | n€ Z}
= {(−1)0, (−1)1, (−1)2,...}
= {-1, 1}
[1] = {(1)" | n€ Z}
= {(−1)0, (−1)1, (−1)2,...}
= {1}
generator - 1 adalah membangun suatu Grup Siklik, sehingga :
[-1] = {-1, 1}
Generator 1 adalah membangun subgroup siklik, sehingga :
[1] = {1}
 Grup siklik (terhadap penjumlahan)
Grub (G, +) disebut silkils, bila ada elemen aЄ G sedemikian hingga G =
{na⃓n € Z}.
Contoh :
Misalkan G= (0, 1, 2, 3) adalah suatu Grup terhadap penjumlahan (G,+).
Tentukan Grup Siklik dari Grup tersebut.
Penyelesaian:
Generator dari G = {0, 1, 2, 3} adalah 0, 1, 2 dan 3
G = {na | n € Z}.

[0] = {n(0) | nЄZ}


= {0}
[1] = {n(1) | nЄZ}
= {0.1, 1.1, 2.1, 3.1....} = {0, 1, 2, 3}
[2] = {n(2)|n€ Z}
= {0.2, 1.2.2.2, 3.2....}
= {0,2}
[3] = {n(3)|n EZ}
= {0.3, 1.3, 2.3, 3.3, ...)
= {0, 3, 2, 1}
generator 1 dan 3 adalah membangun suatu Grup Siklik, sehingga : [1] [3]=
{0, 1, 2, 3}
generator 0 dan 2 adalah membangun Subgrup Siklik, sehingga :
[0] = {0}
[2] = {0,2}

2.2 Teorema – Teorema Grup Siklik


Teorema 1
Misalkan ¿ G , .> ¿ grup dan misalkan a sebarang anggota tertentu dari G.Jika
k
(a)={a ∨k ∈ Z }
maka himpunan ( a ) merupakan grup bagian dari G.
Definisi
Grup bagian ( a ) seperti yang didefinisikan dalam teorema diatas dinamakan
grup bagian siklik yang dibangun oleh a.
Catatan : Grup bagian (a) merupakan grup bagian terkecil yang mengandung a
Algoritma pembagian
Untuk sebarang dua bilangan bulat a dan b dengan b > 0 terdapatlah dengan
tunggal q dan r sehingga a = bq + r dengan 0 ≤ r < b. Lebih jauh b merupakan factor
dari a jika dan hanya jika r = 0.
Bukti:
Bila diamati barisan bilangan b, 2b, 3b, …. Maka pada suatu saat barisan itu
akan melampaui a.
Misalkan q + 1 adalah bilangan positif terkecil sehingga (q + 1)b > a sehingga
qb ≤ a<(q +1)b
Dan berarti qb ≤ a < qb + b atau 0 ≤ a – qb < b.
Misalkan ditulis r = a – qb.
Akibatnya a = qb + r dengan 0 ≤ r < b.
Akan ditunjukkan bahwa q dan r yang terpilih adalah tunggal.
Misalkan a = bq 1 + r 1 dan dianggap bahwar 1 ≤ r .
Karena q 1 + r 1 = bq + r maka b(q 1 – q) = r – r 1.
Tetapi r – r1 lebih kecil dari b dan r – r1 tidak negatif karena r1 ≤ r .
Oleh karena itu q1 – q ≥ 0.
Tetapi jika q1 – q ≥ 1 maka r –r1 akan melampaui atau sama dengan b dan berarti
timbul suatu kontradiksi sehingga didapat q –q = 0 dan juga r – r1 = 0.
Berarti r1 = r dan q = q.
Kejadian a = bq untuk suatu bilangan bulat q jika dan hanya jika r = 0 sehingga b dan
q merupakan faktor dari a.
Definisi
Grup bagian ( a ) seperti yang didefinisikan dalam teorema diatas dinamakan grup
bagian siklik yang dibangun oleh a.
Catatan : Grup bagian (a) merupakan grup bagian terkecil yang mengandung a.
Misalkan a sebarang anggota grup < G , . >
Sifat – sifat berikut ini berlaku :
1. Jika untuk semua bilangan bulat positif m didapat am ≠ e maka berbagai kuasa
dari a akan berbeda dan (a) = { …, a 2, a−1 , a 0 , a 1 , a 2, … } tak hingga.
2. Jika terdapat bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e maka (a) = {a 1, a 2,
… , a m } mempunyai tepat m anggota.
Bukti
1. Misalkan k dan n bilangan bulat dengan k > n.
Karena k > n maka k – n positif dan dengan anggapan didapat a k−n ≠ e sehingga
m n
a = a . Hal ini berarti bahwa kuasa berbagai bilangan bulat positif akan berbeda.
Akibatnya (a) mempunyai anggota tak hingga banyak.
2. Misalkan bilangan bulat positif terkecil m sehingga am = e dan ak sebarang kuasa
bilangan bulat positif dari a.
Dengan menggunakan algoritma pembagian maka untuk k dan m dalam Z
terdapatlah Q dan r dalam Z
k =m q+r
sehingga dengan 0 ≤r < m.
Akibatnya
ak =a mq+r =a mq a r =(am)q ar=aq ar =e ar =ar .Hal ini berarti bahwa sebarang
kuasa ak dapat mereduksi menjadi ar dengan
0 ≤ r <m .
Bila r = 0 maka ar = a0 = e = am.
Jika 0 < r < s ≤ m maka 0 < s - r < m sehingga ar-s ≠ e dan akibatnya ar ≠ as .
Jadi a1, a2, …, am semuanya berbeda dan (a) mempunyai m anggota.
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diberikan sifat-sifat berikut
ini :
1. Order dari grup G adalah banyak anggota dalam G..
2. Grup G dikatakan abelian jika ab = ba untuk semua a, b ∈G.
3. Grup G dikatakn siklik asalkan G = (a) untuk suatu anggota a dalam G yaitu G =
{an | n ∈ Z } Berarti G dibangun oleh a.
4. Order dari anggota a dalam suatu grup G didefinisikan sebagai banyak anggota
dalam Grup bagian siklik (a).
Teorema
Grup berhingga G yang berorde n siklik jika dan hanya jika G mengandung suatu
anggota dengan orde n. Untuk grup tak hingga, tidak berlaku sifat yang analog dengan
teorema di atas. Suatu grup tak hingga yang mengandung suatu anggota dengan orde
tak hingga tidak perlu merupakan grup siklik. Sebagai contoh yaitu R dan Q.
Teorema
Misalkan x sebarang anggota dari suatu grup multiplikatif G. Terdapat
bilangan bulat
positif k sehingga xk = e jika dan hanya jika order dari x merupakan pembagi k.
Bukti :
⟹ Misalkan xk = e dan N orde dari x.
Untuk menunjukkan bahwa N membagi k digunakan algoritma pembagian k = Nq + r
dengan 0 ≤ r < N.
Akan ditunjukkan bahwa r = 0.
Karena e = xk =xNq+r = xNq xr dan N orde dari x ( N bilangan bulat positif terkecil
sehingga xN = e) maka xr = e.
Dengan mengingat N orde dari x dan 0 ≤ r < N maka r = 0. Terbukti

Teorema
Misalkan a sebarang anggota Zn . Jika d merupakan pembagi persekutuan
terbesar dari a dan n maka order dari a sama dengan n/d.

Bukti :
Dianggap a ≠ 0.
Orde dari a merupakan bilangan positif terkecil k sehingga k a = 0.
Untuk k . a sama dengan 0 dalam Zn maka k. a haruslah merupakan kelipatan n.
Terlihat bahwa k . a merupakan kelipatan a juga.
Tetapi k bilangan positif terkecil sehingga k . a sama dengan 0 dan berarti k .a harus
merupakan kelipatan persekutuan terkecil dari a dan n.
Kelipatan persekutuan terkecil dari x dan y sama dengan xy/d’ dengan d’ pembagi
persekutuan terbesar dari x dan y. Akibatnya k. a = na/d= (n/d) a k = n/d. Akhirnya
untuk a = 0 didapat k = 1 dan d = n.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Grup Siklik adalah subgrup yang unsur-unsurnya merupakan unsur unsur dari Grup
itu sendiri. Suatu Grup Siklik bisa beranggotakan terhingga banyaknya unsur, bisa
juga beranggotakan tak hinga unsur-unsur. Suatu grub G disebut siklis jika ada
elemen a di G sehingga G= {n € Z}. Grup (G. +) disebut siklik, bila ada elemen a di
G. Elemen a disebut dinamakan generator dari Grup Siklik tersebut.

3.2 Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisannya maupun dari segi penyajiannya. Untuk
kedepanya pemakalah akan lebih fokus dan lebih teliti dalam menjelaskan makalah
diatas maupun makalah lainya dengan sumber-sumber yang lebih banyak serta dapat
dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, pemakalah mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan makalah ini serta pembuatan makalah yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai