Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT

“ HIMPUNAN “

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Matematika Diskrit

Yang Diampu Oleh :

Bapak Ayatullah Bima’ruf Peshar, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 6 (Semester 1)

Muhamad Zikri Lailil Adha (2021912023021)

Ricka Fadilah Zulfani (2021912023027)

Muhammad Rage W.P (2021912023022)

Fauzan Alfani (2021912023014)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

VISI NUSANTARA BOGOR

Jl. Raya Pabuaran Desa Pabuaran, Kec. Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, juga untuk para keluarga,sahabat
dan pengikutnya sampai akhir zaman.Karena atas rahmat-nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “ Makalah Kalkulus Pertidaksamaan ”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Matematika Kalkulus”
penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ayatullah Bima’ruf Peshar, S.Pd., M.Pd
selaku dosen pengampu, teman – teman dan semua pihak yang membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Penyusunan materi dalam makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat
dari buku maupun internet.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurna dan masih banyak
terdapat kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang penulis
miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Bogor, 05 Desember 2023

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah......................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................5

2.1 Pengertian Himpunan Yang Ekivalen.......................................................5

2.2 Himpunan Saling Lepas..............................................................................5

2.3 Himpunan Kuasa.........................................................................................6

2.4 Operasi Terhadap Himpunan.....................................................................6

2.4.1. Irisan (Intersection).....................................................................................6

2.4.2. Gabungan ( Union).......................................................................................7

2.4.3. Perkalian Kartesian (Cartesian Product)...................................................7

2.5 Perempatan Operasi Himpunan.................................................................8

2.6 Hukum Hukum Himpunan.........................................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................................10

3.1 Kesimpulan.................................................................................................10

3.2 Saran............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang
dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak
salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan mendasar dalam
matematika modern, dan karenanya, studi mengenai himpunan sangatlah
berguna.Pengertian himpunan merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam
matematika dapat dikembalikan pada pengertian himpunan, misalnya garis adalah
himpunan titik. Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima
secara intuitif,. Tetapi dalam matematika dapat dibuat definisinya. Kata himpunan dan
kumpulan digunakan dalam definisi secara bersamaan, meskipun keduanya mempunyai
arti yang sama. Demikian pula dengan kata himpunan dan koleksi.
.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah di atas, maka kami mengambil kesimpulan bahwa
rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Menjelaskan apa itu defenisi himpunan yang ekivalen ?


2. Menjelaskan apa itu himpunan saling lepas ?
3. Menjelaskan apa itu himpunan kuasa ?
4. Menjelaskan ap aitu operasi terhadap himpunan ?
5. Menjelaskan apa itu perampatan operasi himpunan?
6. Menjelaskan bagaimana hukum-hukum himpunan?

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah

1. Mengetahui itu defenisi himpunan yang ekivalen.


2. Mengetahui itu defenisi himpunan saling lepas.
3. Mengetahui itu defenisi himpunan kuasa.
4. Mengetahui itu defenisi operasi terhadap himpunan.

3
5. Mengetahui apa itu perempatan operasi himpunan
6. Mengetahui bagaimana hukum-hukum himpunan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Himpunan Yang Ekivalen

Dua himpunan dapat mempunyai nilai cardinal yang sama meskipun meskipun
Anggota kedua himpunan tersebut tidak sama. Kita katakan kedua himpunan tersebut
ekuivalen.
Defenisi: Himpunan A dikatakan ekuivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal
dari kedua himpunan tersebut sama.
Notasi : A ~ B ↔ | A | = | B |
Contoh:
Jika A = {1, 3, 5, 7} dan B = {a, b, c, d} maka A ~ B sebab | A | = | B | = 4

2.2 Himpunan Saling Lepas

Dua himpunan mungkin saja tidak memiliki anggota yang sama satu buahpun. Kedua
himpunan tersebut dikatakan saling lepas (disjoint).
Defenisi: Dua Himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika kedua tidak memiliki
elemen yang sama.
Notasi : A // B
Diagram Venn yang menggambarkan dua himpunan yang saling lepas ditunjukkan
pada gambar dibawah

Contoh 1:
Jika A = { x | x ∈ P , x < 8 dan B = {10, 20, 30,…}, maka A // B
Contoh 2:
A = {p,q,r} bukan himpunan bagian dari B = {m,p,q,t,u} karena r ∈ A tetapi r ∉ B.

5
2.3 Himpunan Kuasa
Satu terminologi yang banyak ditemui dalam ilmu komputer adalah himpunan kuasa(
power set). Himpunan kuasa dari suatu himpunan mengandung semua himpunan bagian dari
himpunan yang dimaksud.
Defenisi: Himpunan kuasa ( power set ) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan
himpunan A sendiri.
Catatan :
Pada kebanyakan literatur, notasi untuk himpunan kuasa adalah “ ƥ” , tetapi untuk lebih
memudahkan penulisan kita menggantinya dengan huruf “ P” (dari huruf pertama kata
“power”).
Contoh 1:
Jika A = {1,2} maka P( A ) = {Ø,{1},{2},{1,2}}
Contoh 2:
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P (Ø) = {Ø} dan himpunan kuasa dari
himpunan {Ø} adalah = P ({Ø}) = {Ø,{ Ø}}.

2.4 Operasi Terhadap Himpunan


Terhadap dua buah himpunan atau lebih, kita dapat melakukan operasi untuk
menghasilkan himpunan lain. Jenis operasi yang lazim digunakan terhadap himpunan adalah
operasi irisan (intersection), gabungan (union), komplemen, selisih (difference), perkalian
kartesian (cartesian product), dan beda setangkup (symmetric difference).

2.4.1. Irisan (Intersection)


Definisi : irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang setiap
elemennya merupakan elemennya dari himpunan A dan himpunan B.
Diagram Venn untuk A ∩ B pada gambar di bawah

6
Jika dua himpunan saling lepas, maka irisannya adalah himpunan kosong, karena tidak
ada elemen yang sama terdapat di dalam kedua himpunan tersebut. Contoh tinjau dan di
bawah ini.
Contoh:
Tinjau (i), (ii), dan (iii) di bawah ini.
(i) Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B = {4,10,14,18}, maka A ∩ B = {4, 10}
(ii) Jika A = {(x, y) | x + y = 7, x, y ∈ R } dan B = { (x, y) | x - y = 3, x, y ∈ R } maka A ∩
B = { (5,2) }, yang merupakan titik potong garis x + y = 7 dan x - y = 3.
(iii) Jika A = {3,5,9} dan B = {-2, 6 }, maka A ∩ B = Ø . Artinya A // B

2.4.2. Gabungan ( Union)


Defenisi : Gabungan (Union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau himpunan B.
Diagram Venn untuk A ∪ B ditunjukkan pada gambar di bawah.

Contoh:
Tinjau (i) dan (ii) dibawah ini.
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = {7, 5, 22}, maka A ∪ B = { 2, 5, 7, 8, 22 }
(ii) A ∪ B Ø = A

2.4.3. Perkalian Kartesian (Cartesian Product)


Definisi : Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya
semua pasangan berurutan (order pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan
A dan komponen kedua dari himpunan B.

7
Contoh:

Tinjau (i) dan (ii) dibawah ini

(i) Misalkan C = {1,2,3} dan D = {a ,b} , maka perkalian kartesian C dan D adalah C
x D = { (1, a ) ,(1, b), (2, a), (2, b),(3,a), (3,b)}
(ii) Misalkan A = B = himpunan semua bilangan rill, maka A x B = himpunan semua
titik bidang datar
Catatlah bahwa :

1. Jika A dan B merupakan himpunan berhingga, maka | A x B | = |A| | B .


2. Pasangan berurutan (a, b) berbeda dengan benda (b ,a ) dengan kata lain (a, b) ≠ (b,a)
3. Perkalian kartesian tidak komutatif yaitu, A x B ≠ B x A dengan syarat A atau B tidak
kosong. Pada contoh di atas, D x C = { (a,1), (a,2), (a,3), (b,1), (b,2), (b,3) }≠ C x D
4. Jika A = ⊕ atau B = ⊕ maka A x B = B x A = ⊕

2.5 Perempatan Operasi Himpunan

Operasi himpunan dapat dilakukan terhadap dua atau lebih himpunan. Dalam hal ini
kita melakukan perampatan (generalization) operasi himpunan dengan menggunakan
dasar perempatan yang ada pada operasi aritmatika biasa. Misalkan A1 , A2, A3,….An
merupakan himpunan, maka:

2.6 Hukum Hukum Himpunan

Terdapat beberapa sifat yang berlaku pada operasi antara dua himpunan atau lebih.
Sifat-sifat tersebut dinyatakan dalam kesamaan himpunan( set identities). Kesamaan tersebut
diberi nama “hukum” yang menyatakan bahwa bila dua himpunan atau lebih dioperasikan,
maka hukum-hukum yang mengatur koperasi tersebut berlaku. Beberapa hukum tersebut
mirip dengan hukum aljabar pada sistem bilangan rill seperti a (b + c) = ab + bc, yaitu hukum
distributif, sehingga kadang-kadang hukum-hukum pada himpunan dinamakan juga hukum-
hukum aljabar pada himpunan.
3
4
5
6
8
7
8

9
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Himpunan adalah kumpulan objek objek yang berbeda. Objek yang terdapat di dalam
himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota. Jenis-jenis terdiri dari himpunan bagian,
himpunan kosong, himpunan semesta, himpunan sama, himpunan lepas, himpunan
komplement, dan himpunan ekuivalent.Himpunan dapat ditulis dengan menyebutkan semua
anggota, menyebutkan syarat-syarat anggota, notasi pembetuk himpunan, dan secara grafik.
Operasi pada himpudan terdiri dari gabungan, irisan, komplement, selisih, dan hasil kali
kartesius.Pembuktian proporsi himpunan dapat menggunakan diagram venn, tabel
keanggotaan, aljabar himpunan, dan definisi. Manfaat mempelajari himpunan
adalah membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tetap, tertib, metodis dan koheren, meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak,
cermat, dan objektif, menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara
tajam dan mandiri, memaksa dan mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan
menggunakan asas-asas sistematis, meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari
kesalahan-kesalahan berpikir, kekeliruan serta kesesatan, mampu melakukan analisis terhadap
suatu kejadian.

2 Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai disiplin
ilmu yang lainya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih serius dalam
mempelajari matematika dan jangan dijadikan matematika sebagai sesuatu yang
menyeramkan untuk dipelajari karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.

10
DAFTAR PUSTAKA

Munir, R. (2017). Matematika Diskrit . Bandung: INFORMATIKA Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai