Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Persamaan Kuadrat

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta SMP/MTs

Dosen : Dra. Hj. Nunung Sobarningsih, M.Pd

: Tika Karlina Rachmawati, M.Pd

Disusun Oleh :

Leni widiyawati : (1172050052)

Lulu Fauzah Safitri : (1172050053)

Mauli wulandari : (1172050056)

M. Rifki : (1172050055)

Mega Nursyamsiyah : (1172050057)

JURUSAN MIPA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2018
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Persamaan Kuadrat”. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad
Saw, sahabatnya, keluarganya, serta segala umatnya hingga yaumil akhir.
Makalah ini disusun guna menambah wawasan pengetahuan mengenai sumber-sumber
ajaran agama islam yang dijadikan sebagai pedoman hidup. Makalah ini disajikan sebagai
bahan materi dalam diskusi mata kuliah Kapita Selekta SMP/MTs UIN Sunan Gunung Djati
Bandung.
Dengan tema Persamaan Kuadrat. Penulis ingin dengan materi tersebut mampu membuat
pembaca mengetahui dan memahami persamaan kuadrat lebih baik lagi, dan penulis ingin
menyampaikan metode penyampaian kepada siswa SMP/MTs dengan metode yang baik.
Apabila dalam penulisan makalah ini ada kekurangan dan kesalahan baik dalam
penulisan dan pembahasannya maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari
pembaca. Akhir kata, semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca yang budiman. Amin yaa robbal ‘alamin.

Bandung, 20 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 1

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................................................. 1

BAB II .................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2

A. Akar Persamaan Kuadrat ........................................................................................................ 2

B. Diskriminan Persamaan Kuadrat ......................................... Error! Bookmark not defined.

C. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat ....................................................... 2

D. Sifat-Sifat Akar Persamaan Kuadrat ...................................................................................... 3

BAB III................................................................................................................................................. 17

PENUTUP............................................................................................................................................ 17

A. SIMPULAN ............................................................................................................................. 17

B. SARAN ..................................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, mengajak siswa untuk
berfikir logis, rasional, dan percaya diri. Matematika juga merupakan salah satu
disiplin ilmu yang sangat erat dengan suatu bilangan. Matematika juga merupakan
suatu bahasa, dimana bahasa pada matematika tidak memiliki makna ambigu (ganda)
yaitu selalu pasti. Salah satu materi yang dipelajari siswa SMP/MTs kelas IX adalah
persamaan kuadrat.
Persamaan kuadrat merupakan suatu persamaan dimana pangkat tertinggi
variabelnya adalah 2 atau bentuk umum persamaan kuadratnya ax 2 + bx + c = 0. Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak menyadari bahwa konsep persamaan kuadrat ini sering
kita jumpai, misalnya dalam pembangunan jembatan, dll. Penulis menyusun makalah
tentang persamaan kuadrat yang merupakan tugas mata kuliah Kapita Selekta
Matematika SMP/MTs.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu akar persamaan kuadrat?
1.2.2. Bagaimana penyelesaian persamaan kuadrat?
1.2.3. Bagaimana pemecahan masalah berkaitan persamaan kuadrat?
1.2.4. Bagaimana contoh soal persamaan kuadrat?
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Untuk mengetahui akar persamaan kuadrat.
1.3.2. Untuk mengetahui cara penyelesaian persamaan kuadrat.
1.3.3. Untuk mengetahui dan mahir dalam memecahkan masalah berkaitan persamaan
kuadrat.
1.3.4. Mencoba mengerjakan soal persamaan kuadrat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Akar Persamaan Kuadrat


Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinoomial (suku banyak) yang
berorde dua. Persamaan kuadrat sering disebut sebagai persamaan parabola karena
bentuk persamaan ini jika digambarkan ke dalam koordinat xy akan berbentuk parabola.
Baik itu parabola terbuka ke atas maupun parabola terbuka ke bawah tergantung bentuk
persamaan kuadratnya.
Persamaan kuadrat adalah persamaan pangkat peubah tertingginya dua. Bentuk
umum persamaan kuadrat yaitu ax2 + bx + c = 0, a tidak sama dengan Nol. Persamaan
ax2+bx+c = 0 dapat diselesaikan dengan cara menentukan nilai pengganti x yang
memenuhi persamaan itu. Nilai pengganti tersebut mengubah kalimat terbuka ( dalam
hal ini persamaan kuadrat) menjadi sebuah pernyataan yang bernilai benar. Nilai
pengganti x yang memenuhi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 disebut penyelesaian
atau akar dari persamaan kuadrat yang bersangkutan.
Ada beberapa cara untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, diantaranya
adalah dengan cara :
a) Memfaktorkan
b) Melengkapkan kuadrat sempurna
c) Menggunakan rumus kuadrat
2.1.1. Jumlah dan Hasil Kali Akar-akar Persamaan Kuadrat
Untuk menghitung jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx +
c = 0, dengan a≠0 dapat dicari tanpa terlebih dahulu mencari akar-akarnya dari
rumus :

dapat diperoleh:

−𝑏 𝑐
x1 + x2 = dan x1 . x2 = 𝑎
𝑎

Rumus-rumus lain yang dapat digunakan adalah

2
2.1.2. Sifat-Sifat Akar Persamaan Kuadrat
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a≠0 maka
berlaku sifat-sifat berikut ini:
a. Syarat mempunyai dua akar positif

b. Syarat mempunyai dua akar negatif

c. Syarat mempunyai dua akar berlainan tanda

d. Syarat mempunyai dua akar berlawanan

e. Syarat mempunyai dua akar berkebalikan

2.2. Penyelesaian Persamaan Kuadrat


Kita akan mempelajari cara menyelesaikan persamaan kuadrat melalui akar-akar
suatu persamaan kuadrat .
1. Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat dengan Memfaktorkan
Faktorisasi atau pemfaktoran adalah meyatakan penjumlahan suku-suku bentuk
aljabar menjadi bentuk perkalian faktor-faktor. Memfaktorkan persamaan kuadrat

3
adalah membuat persamaan kuadrat tersebut menjadi perkalian dua persamaan linear.
Contohnya :
 x2 + 2x – 3 = ( x – 1 ) ( x + 3 )
 4x2 – 8x – 5 = ( 2x – 5 ) ( 2x + 1 )

Dua contoh persamaan kuadrat diatas difaktorkan secara langsung. Ada dua bentuk
persamaan kuadrat pada masing-masing contoh. Kadang kita menemukan berbagai
bentuk persamaan kuadrat. Maka ada beberapa cara dalam menentukan akar-
akarnya, diantaranya :

a. Faktorisasi dengan Hukum Distributif


Faktorisasi dengan hukum distributif digunakan ketika pada masing-masing suku
bentuk aljabar terdapat faktor (pengali) yang sama. Hukum distributif dipelajari ketika
belajar operasi perkalian bentuk aljabar. Hukum distributif a ( b + c ) = ab + ac karena
bentuk diatas dipisahkan oleh operasi “=” maka kedua ruas tersebut berlaku bolak-
balik.
Contoh :
4a + 8 = 0
↔ 4 ( a + 2) = 0
↔ a = -2
Kedua faktor tersebut memiliki pengali yang sama, yaitu 4. Suku pertama dikalikan a
dan suku kedua dikalikan 2. Sehingga bentuk aljabar tersebut disederhanakan menjadi
4a + 4.2 melalui hukum distributif diubah menjadi 4 ( a + 2 ).
Persamaan kuadrat yang difaktorkan dengan menggunakan hukum distributif
biasanya adalah persamaan kuadrat tanpa konstanta. Contoh persamaan kuadrat yang
difaktorkan dengan hukum distributif adalah sebagai berikut.
Contoh :
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat dari x2 - 4x = 0
Jawab :
x2 - 4x = 0
↔ x ( x- 4 ) = 0
↔x=4
Jadi, akar dari bentuk tersebut adalah 4

b. Faktorisasi dengan Selisih Dua Kuadrat

4
Faktorisasi dengan selisih dua kuadrat adalah membalik dari bentuk selisih dua
kuadrat menjadi perkalian faktor-faktornya. Bentuk umumnya adalah sebagai berikut.
x2 – y2 = ( x + y ) ( x + y )
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa selisih dua kuadrat Cuma terdiri dari dua
suku dan dioperasikan dengan operasi pengurangan.
Contoh :
Tentukan akar-akar persamaan kuadrat dari a2 – 9 = 0
Jawab :
a2 – 9 = 0
↔ a2 – 32 = 0
↔ ( a + 3) ( a – 3 ) = 0
↔ a = -3 atau a = 3
Sehingga akar-akar dari bentuk tersebut adalah -3 dan 3.
c. Faktorisasi Bentuk Umum Persamaan Kuadrat
 Bentuk ax2 + bx + c ( Untuk a = 1 )
Faktor dari ax2 + bx + c dengan a = 1 dapat dinyatakan dalam bentuk :
( x + p ) ( x + q ) = 0 . Nilai p dan q diperoleh dengan ketentuan :

p+q=b
p×q=c

Akar-akar persamaan kuadrat diperoleh dengan menyatakan kedua faktor


yang diperoleh sama dengan nol.
x + p = 0 atau x + q = 0.
Nilai-nilai x yang diperoleh dari persamaan diatas adalah akar-akar
persamaan kuadrat.
Contoh :
Tentukan akar-akar dari x2 + 5x + 6 = 0
Jawab :
a=1;b=5;c=6
p+q=5
p×q=6
p dan q yang memenuhi adalah 3 dan 2, karena :
3+2=5
3×2=6
Faktornya adalah :
(x + 3)(x + 2) = 0
Akar-akarnya adalah :

5
x + 3 = 0 atau x + 2 = 0
x = -3 atau x = -2
 Bentuk ax2 + bx + c ( Untuk a > 1 )

Faktor dari ax2 + bx + c dengan a > 1 dapat dinyatakan dalam bentuk :


(𝑎𝑥+𝑝 )(𝑎𝑥+𝑞)
=0
𝑎

Nilai p dan q diperoleh dengan ketentuan :


p+q=b
p × q = ac
Contoh 4
Tentukan akar-akar dari 3x2 + 14x + 15 = 0
Jawab :
a = 3 ; b = 14 ; c = 15
p + q = 14
p × q = 9 (5) = 45
Nilai p dan q yang memenuhi adalah 9 dan 5.
Faktornya adalah :
(𝑎𝑥+𝑝 )(𝑎𝑥+𝑞)
𝑎
=0
(3𝑥+9 )(3𝑥+5)
3
=0
3(𝑥+3 )(3𝑥+5)
3
=0
(𝑥 + 3)(3𝑥 + 5) = 0

Akar-akarnya adalah :
𝑥 + 3 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 3𝑥 + 5 = 0
5
𝑥 = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 =
3
2. Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat dengan Melengkapkan Kuadrat
Sempurna
Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat merupakan
salah satu alternatif jika akar-akar persamaan kuadrat memuat bentuk akar (irasional)
sehingga sulit untuk difaktorkan. Melengkapkan kuadrat disini maksudnya adalah
merubah salah satu ruas menjadi bentuk kuadrat sempurna (x + p)2. Bentuk diatas jika
dijabarkan akan diperoleh :

(x + p)2 = x2 + 2px + p2 dengan a = 1 , b = 2p dan c = p2

6
Jika kita perhatikan, koefisien c merupakan kuadrat dari setengah koefisien b, ditulis
𝑏 2
c =(2)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0


dengan a = 1 dapat dinyatakan dalam bentuk kuadrat sempurna jika memenuhi :
𝑏 2
c = (2 )

dengan kuadrat sempurnanya dinyatakan dalam bentuk


𝒃 𝟐
(𝒙 + )
𝟐

Contoh :
Tentukan akar-akar dari x² − 4x + 1 = 0
Penyelesaian :
Ruas kiri pada persamaan diatas belum dapat diubah ke dalam bentuk kuadrat
𝑏 2
sempurna, karena c ≠ (2) . Solusinya adalah kedua ruas harus ditambahkan dengan

𝑏 2
(2) , dengan terlebih dahulu memindahkan konstanta c ke ruas kanan.

x² − 4x = −1
−4 2 −4 2
x² − 4x + ( 2 ) = −1 + ( 2 )

x² − 4x + 4 = 3
Sekarang ruas kiri telah dapat diubah ke dalam bentuk kuadrat sempurna menjadi :
(x − 2)2 = 3
Dengan menarik akar pada kedua ruas diperoleh :
x − 2 = ±√3
x = 2 ±√3
Jadi, akar-akarnya adalah :
x = 2 + √3 atau x = 2 − √3

Untuk persamaan kuadrat dengan a ≠ 1, langkah awal yang harus dilakukan adalah
membagi atau mengalikan kedua ruas dengan suatu bilangan sehingga diperoleh a =
1.
3. Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat dengan Rumus Kuadrat

7
Sama halnya dengan melengkapkan kuadrat, rumus kuadrat atau sering disebut rumus
abc ini juga dapat menjadi alternatif dalam menentukan akar-akar persamaan kuadrat
dimana akar-akarnya memuat bentuk akar (irasional). Atau untuk persamaan kuadrat
yang sebenarnya bisa difaktorkan, tetapi sulit untuk difaktorkan karena memuat nilai-
nilai a, b, c yang cukup besar.
Contoh :
Tentukan akar-akar dari x² − 5x − 104 = 0
Jawab :
a = 1 ; b = -5 ; c = -104
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
x1,2 = 2𝑎

−(−5)±√(−5)2 −4.1.−104
𝑥1,2 = 2.1
5 ±√25+416
𝑥1,2 = 2
5 ±√441
𝑥1,2 = 2

Sehingga akar-akar dari x² − 5x − 104 = 0 adalah


5−√441 5+√441
𝑥1 = atau 𝑥2 =
2 2

Manipulasi aljabar dalam proses melengkapkan kuadrat sempurna untuk persamaan


kuadrat 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 dapat ditunjukkan sebagai berikut .

↔ ax2 + bx + c =0
𝑏
↔ a(𝑥 2 + 𝑎 𝑥) + c =0
𝑏 𝑏2 𝑏2
↔ a(𝑥 2 + 𝑎 𝑥 + 4𝑎2 ) + (× − 4𝑎) + 𝑐 = 0

𝑏 2 𝑏2
↔ a(𝑥 + 2𝑎) - 4𝑎 + 𝑐 =0

𝑏 2 𝑏2
↔ a (𝑥 + 2𝑎) = 4𝑎 − 𝑐

𝑏 2 𝑏 2 −4𝑎𝑐
↔ a (𝑥 + 2𝑎) = 4𝑎

𝑏 2 𝑏 2 −4𝑎𝑐
↔ (𝑥 + 2𝑎) = 4𝑎2

𝑏 𝑏 2 −4𝑎𝑐
↔ (𝑥 + 2𝑎) =±√ 4𝑎2

𝑏 1
↔ (𝑥 + 2𝑎) = ± 2𝑎 √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑏 1
↔ x = − 2𝑎 ± 2𝑎 √𝑏 2 − 4𝑎𝑐

8
−𝑏 ± √𝑏2 −4𝑎𝑐
↔ x = 2𝑎

Dengan merubah bentuk 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 ke dalam bentuk kuadrat sempurna akan


diperoleh rumus kuadrat sebagai berikut :
−𝑏±√𝑏 2 −4𝑎𝑐
x1,2 = 2𝑎

2.3. Pemecahan Permasalahan Berkaitan Persamaan Kuadrat


Dalam perhitungan matematika maupun kehidupan sehari-hari, tentunya kalian
sering menjumpai suatu permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat.
Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat memiliki
karakteristik dan ciri-ciri tertentu. Biasanya model matematika yang berbentuk
persamaan kuadrat itu berdasarkan soal cerita.
Untuk menyelesaikan soal cerita yang berbentuk persamaan kuadrat, kita harus cermat
dalam menganalisa maksud yang terkandung dalam cerita tersebut, karena sebuah
kalimat terkadang memiliki beberapa arti yang berlawanan. Berikut ini adalah langkah-
langkah menyelesaikan persoalan matematika yang berbentuk persamaan kuadrat.
1. Misalkan bilangan-bilangan dalam soal cerita dengan variabel tertentu, misal x atau
y.
2. Ubah kalimat dalam soal cerita menjadi persamaan matematika.
3. Tentukan akar dari persamaan yang terbentuk dari langkah 2.
Agar lebih jelas dalam memahami tiga langkah mudah di atas, silakan simak secara
seksama beberapa contoh soal cerita yang berbentuk persamaan kuadrat di bawah ini.

Contoh soal #1
Selisih tiga kali kuadrat suatu bilangan dengan tiga belas kali bilangan itu sama dengan
negatif 4. Maka tentukanlah bilangan tersebut.

Jawab

Langkah pertama yang diperlukan adalah kita harus mampu menjelaskan bahwa
karakteristik masalah dalam soal mempunyai model matematika berbentuk persamaan
kuadrat. Setelah kita mampu menjelaskan bahwa karakteristik masalahnya berkaitan
dengan model matematika yang berbentuk persamaan kuadrat, maka gunakan tiga
langkah di atas.

#1 Misalkan bilangan itu adalah x.

9
#2 Berdasarkan ketentuan pada soal, kita peroleh hubungan sebagai berikut.

3x2 – 13x = -4

#3 Kemudian kita tentukan akar-akar persamaan kuadrat tersebut dengan menggunakan


metode pemfaktoran sebagai berikut.

3x2 – 13x = -4

⇔ 3x2 – 13x + 4 = 0

⇔ (3x – 1)(x – 4) = 0

⇔ x = 1/3 atau x = 4

Dengan demikian, bilangan yang dimaksud adalah 1/3 atau 4.

Contoh soal #2

Selembar karton berbentuk persegi panjang akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara
membuang persegi seluas 3 × 3 cm2 di masing-masing pojoknya. Apabila panjang alas
kotak 2 cm lebih dari lebarnya dan volume kotak itu adalah 105 cm3. Tentukanlah
panjang dan lebar alas kotak tersebut.

Jawab

Langkah pertama, kita buat sketsa dari kertas karton tersebut seperti yang diperlihatkan
pada gambar di bawah ini.

Misalkan panjang kotak adalah x dan lebarnya adalah y. Dengan memperhatikan gambar di
atas, maka kita dapatkan tinggi kotak adalah 3 cm. Oleh karena panjang kotak 2 cm lebih dari
lebarnya, maka

x = y + 2 atau y = x – 2

10
karena volume kotak diketahui 105 cm3, maka kita peroleh

panjang × lebar × tinggi = 105

⇔ x . y . 3 = 105

⇔ 3x . y = 105

⇔ 3x(x – 2) = 105

⇔ 3x2 – 6x = 105

⇔ x2 – 2x = 35

⇔ x2 – 2x – 35 = 0

⇔ (x + 5)(x – 7) = 0

⇔ x = -5 atau x = 7

Karena panjang alas tidak mungkin negatif, maka kita ambil x = 7. Kemudian kita subtitusikan
x = 7 ke y = x – 2, sehingga diperoleh y = 7 – 2 = 5.

Dengan demikian, panjang alas kotak adalah 7 cm dan lebarnya adalah 5 cm.

Contoh soal #3

Kuadrat suatu bilangan dikurangi empat kali bilangan itu sama dengan -3. Tentukan
bilangan tersebut.

Jawab

Misalkan bilangan itu adalah x. Berdasarkan ketentuan soal, kita peroleh hubungan
sebagai berikut.

X2 – 4x = -3

⇔ x2 – 4x + 3 = 0

⇔ (x – 3)(x – 1) = 0

⇔ x = 3 atau x = 1

Jadi bilangan yang dimaksud adalah 3 atau 1.

Contoh Soal #4

11
Jika selisih dua kali kuadrat suatu bilangan dengan tiga kali bilangan itu sama dengan 9,
bilangan tersebut adalah

Jawab

Misalkan bilangan itu adalah x, berdasarkan soal kita dapatkan hubungan sebagai berikut.

2x2 – 3x = 9

⇔ 2x2 – 3x – 9 = 0

⇔ (2x + 3)(x – 3) = 0

⇔ x = -3/2 atau x = 3

Dengan demikian bilangan yang dimaksud adalah -3/2 atau 3.

Contoh Soal #5

Kuadrat suatu bilangan ditambah lima kali bilangan itu dikurangi enam sama dengan nol.
Tentukan bilangan itu.

Jawab

Misalkan bilangan itu p. Berdasarkan ketentuan dalam soal, kita peroleh hubungan
sebagai berikut.

P2 + 5p – 6 = 0

⇔ (p + 6)(p – 1) = 0

⇔ p = -6 atau p = 1

Jadi bilangan yang dimaksud adalah -6 atau 1.

Contoh Soal #6

Jumlah dua buah bilangan sama dengan 20. Jika hasil kali kedua bilangan itu sama
dengan 75 tentukan bilangan-bilangan tersebut.

Jawab

Misalkan bilangan-bilangan itu adalah x dan y, berarti x + y = 20 atau y = 20 – x.


Berdasarkan ketentuan soal, kita peroleh hubungan sebagai berikut.

x . y = 75

12
⇔ x(20 – x) = 75

⇔ 20x – x2 = 75

⇔ x2 – 20x + 75 = 0

⇔ (x – 5)(x – 15) = 0

⇔ x = 5 atau x = 15

Untuk x = 5 diperoleh y = 20 – 5 = 15

Untuk x = 15 diperoleh y = 20 – 15 = 5

Jadi bilangan yang dimaksud adalah 5 dan 15

Contoh Soal #7

Jumlah dua bilangan sama dengan 40. Jika hasil kali kedua bilangan itu sama dengan
300, maka tentukan kedua bilangan tersebut.

Jawab

Misalkan kedua bilangan itu adalah x dan y. Berarti x + y = 40 atau y = 40 – x.


Berdasarkan ketentuan dalam soal, kita peroleh hubungan sebagai berikut.

x . y = 300

⇔ x(40 – x) = 300

⇔ 40 x – x2 = 300

⇔ x2 – 40x + 300 = 0

⇔ (x – 30)(x – 10) = 0

⇔ x = 30 atau x = 10

Untuk x = 30 diperoleh y = 40 – 30 = 10

Untuk x = 10 diperoleh y = 40 – 10 = 30

Jadi bilangan yang dimaksud adalah 10 dan 30

2.4. Soal dan Pembahasan Persamaan Kuadrat


1. Tentukan akar-akar dari x² + 4x + 1 =

13
Jawab :
a=1b=4c=1
−4 ± √42 −4.1.1
X1,2 =
2.1
−4 ± √16−4
X1,2 =
2
−4 ± √12
X1,2 =
2
−4 ± 2√3
X1,2 =
2

X1,2 = −2 ± √3
X1 = -2 + √3
X2 = -2 - √3
2. Misalkan bilangan-bilangan itu adalah x dan y, maka x + y = 30 atau y = 30 – x.
berdasarkan ketentuan dalam soal, kita peroleh hubungan sebagai berikut.

x . y = 200

⇔ x(30 – x) = 200

⇔ 30x – x2 = 200

⇔ x2 – 30x + 200 = 0

⇔ (x – 10)(x – 20) = 0

⇔ x = 10 atau x = 20

Untuk x = 10 diperoleh y = 30 – 10 = 20

Untuk x = 20 diperoleh y = 20 – 10 = 10

Jadi bilangan yang dimaksud adalah 10 dan 20

3. Pak ustadz membuat percobaan pada selembar karton berbentuk empat persegi
panjang akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara membuang persegi seluas 2 × 2
cm2 pada masing-masing pojok persegi panjang tersebut. Panjang bidang alas kotak
adalah 4 cm lebih besar dari lebarnya dan volume kotak itu 90 cm3. Maka tentukan
panjang dan lebar alas kotak tersebut.

Jawab

14
Misalkan panjang alas adalah x cm dan lebar alas y cm. Maka x = y + 4 atau y = x –
4. Karena volume kotak diketahui 90 cm3, maka kita peroleh hubungan sebagai
berikut.

Panjang × lebar × tinggi = 90

⇔ x . y . 2 = 90

⇔ x . y = 45

⇔ x(x – 4) = 45

⇔ x2 – 4x – 45 = 0

⇔ (x – 9)(x + 5) = 0

⇔ x = 9 atau x = -5

Karena panjang alas tidak mungkin negatif, maka kita ambil x = 9. Kemudian kita
subtitusikan x = 9 ke y = x – 4, sehingga diperoleh y = 9 – 4 = 5.

Dengan demikian, panjang alas kotak adalah 9 cm dan lebarnya adalah 5 cm.

4. Jumlah dua bilangan sama dengan 6 dan jumlah kuadrat dari masing-masing bilangan
itu sama dengan 116. Kedua bilangan itu adalah

Jawab

Misalkan kedua bilangan itu x dan y. Berarti x + y = 6 atau y = 6 – x. Berdasarkan


ketentuan dalam soal, kita peroleh hubungan sebagai berikut.

X2 + y2 = 116

⇔ x2 + (6 – x)2 = 116

⇔ x2 + 36 – 12x + x2 = 116

⇔ 2x2 – 12x + 36 = 116

⇔ 2x2 – 12x + 36 – 116 = 0

⇔ 2x2 – 12x – 80 = 0

⇔ x2 – 6x – 40 = 0

⇔ (x – 10)(x + 4) = 0

15
⇔ x = 10 atau x = -4

Untuk x = 10 diperoleh y = 6 – 10 = -4

Untuk x = -4 diperoleh y = 6 – (-4) = 10

Jadi bilangan yang dimaksud adalah -4 dan 10

16
BAB III
PENUTUP

3.1. SIMPULAN
Persamaan kuadrat adalah persamaan pangkat peubah tertingginya dua. Bentuk
umum persamaan kuadrat yaitu ax2 + bx + c = 0, a tidak sama dengan Nol. Nilai pengganti
x yang memenuhi persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 disebut penyelesaian atau akar dari
persamaan kuadrat yang bersangkutan.
Ada beberapa cara untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat, diantaranya
adalah dengan cara :
a) Memfaktorkan
b) Melengkapkan kuadrat sempurna
c) Menggunakan rumus kuadrat

Dalam penyelsaian persamaan kuadrat ada beberapa cara untuk menyelesaikannya:

a) menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan memfaktorkan


b) menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan melengkapkan kuadrat sempurna
c) menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan rumus kuadrat
Adapun permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan persamaan kuadrat
memiliki karakteristik dan ciri-ciri tertentu. Biasanya model matematika yang berbentuk
persamaan kuadrat itu berdasarkan soal cerita. Untuk menyelesaikan soal cerita yang
berbentuk persamaan kuadrat, kita harus cermat dalam menganalisa maksud yang
terkandung dalam cerita tersebut, karena sebuah kalimat terkadang memiliki beberapa
arti yang berlawanan.
Langkah-langkah menyelesaikan persoalan matematika yang berbentuk persamaan
kuadrat.
a) Misalkan bilangan-bilangan dalam soal cerita dengan variabel tertentu, misal x atau
y.
b) Ubah kalimat dalam soal cerita menjadi persamaan matematika.
c) Tentukan akar dari persamaan yang terbentuk dari langkah 2.

3.2. SARAN

17
Memahami rumus–rumus persamaan kuadrat dengan seksama
dan tepat. Dengan begitu, kita akan dapat menyelesaikan persoalan persamaan
kuadrat dengan cepat dan benar. Ini merupakan pembahasan yang maksimal dari penulis,
namun tak ada gading yang retak begitu pun dengan makalah ini masih banyak sub-sub
judul lain yang harus lebih di perdalam pembahasannya dan bahkan dapat ditambahkan
dengan sub-sub judul yang baru. Oleh karena itu hendaknya pembaca yang budiman
mengembangkan materi ini dengan mengembangkan dari makalah ini atau bahkan
membuat makalah baru. Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna untuk kita
semua.

18
19
DAFTAR PUSTAKA
Purniati, Tia. 2009. Matematika. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen
Agama RI.
Wirodikromo, Sartono. 2007. Matematika SMA Jilid 1A Kelas X KTSP 2006. Jakarta: Erlangga.
https://smatika.blogspot.com/2016/08/menentukan-akar-akar-persamaan-kuadrat.html

20

Anda mungkin juga menyukai