Anda di halaman 1dari 2

Lintasan Belajar atau Hypothetical Learning Trajectory (HLT) Materi

Persamaan Garis Lurus

Hypothetical Learning Trajectory (HLT) merupakan suatu instrument yang


menjadi panduan pada proses pelaksanaan penelitian design research, sebagai perluasan dari
percobaan pikiran (tought experiment) yang dikembangkan oleh Freudenthal. HLT terdiri dari
tiga komponen : tujuan pembelajaran yang mendefinisikan arah (tujuan pembelajaran),
kegiatan belajar, dan hipotesis proses belajar untuk memprediksi bagaimana pikiran dan
pemahaman siswa akan berkembang dalam konteks kegiatan belajar).
Berdasarkan bahan ajar persamaan garis lurus yang telah dibuat, aktivitas-aktivitas siswa
yang akan dilakukan selama pembelajaran, diharapkan siswa dapat menganalisis fungsi linear
(sebagai persamaan garis lurus) dan menginterprestasikan grafiknya yang dihubungkan
dengan masalah kontekstual. Sehingga lintasan belajar yang dihasilkan sebagai berikut :

Siswa dapat mengingat Siswa dapat Siswa dapat menetukan


kembali materi menentukan titik kemiringan suatu garis
koordinat kartesius potong suatu garis

Titik-titik Koordinat Titik Potong Kemiringan Garis

1. Siswa disajikan 1. Siswa disajikan 1. Siswa disajikan


masalah masalah masalah yang
2. Siswa menyelesaikan 2. Siswa menyelesaikan kontekstual
masalah dengan masalah dengan 2. Siswa
menggunakan software menggunakan software menyelesaikan
geogebra geogebra masalah dengan
3. Siswa menyimpulkan 3. Siswa menyimpulkan menggunakan
poin-poin yang poin-poin yang software geogebra
didapatkannya. didapatkannya. 3. Siswa
menyimpulkan poin-
poin yang didapatkan
serta bisa
: Tujuan Pembelajaran
mendapatkan rumus
: Materi Matematika kemiringan
: Aktivitas Siswa
Adapun dugaan siswa di ketiga kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Dengan melakukan kegiata pertama, siswa mengingat kembali konsep dari materi
koordinat kartesius. Kemudian siswa mampu menentukan titik-titik yang ada dalam
garis persamaan yang diberikan.
2. Dengan melakukan kegiatan kedua, siswa mulai mengindentifikasi titik potong dari
suatu garis, siswa menemukan pemahaman bahwa untuk mengetahui titik-titik dari
suatu garis hanya dengan mengetahui dua titik saja.
3. Kegiatan terakhir dalam pertemuan tersebut, siswa paham mengenai konsep dari
kemiringan suatu garis berdasarkan permasalahan kontekstual yang diberikan. Setelah
siswa paham, siswa dapat menentukan kemiringan suatu garis melalui dua titik, serta
siswa mengetahui pola untuk mencari kemiringan dari garis yang sejajar dan tegak
lurus.

DAFTAR PUSTAKA

Bakker, Arthur (2004). Design research in statistics education: On symbolizing and computer
tools. Desertasi Doktor pada Utrech University : Tidak diterbitkan.
Van den Akker, J. et al., (2006). Educational Design Research. New York : Routledge

Anda mungkin juga menyukai