Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

“Perbedaan Imajinasi Simbol Matematika”

Disusun Oleh : Kelompok V

Muhammad Yusuf

Muh. Nursyam Siduppa

Ernawati

Ayuk Sundari

Sutriana

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah Psikologi Pendidikan Matematika yang berjudul “Perbedaan Imajinasi
Simbol Matematika” bisa selesai pada waktunya. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Makassar, Oktober 2019

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………iii

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………1

A. Latar Belakang ……………………………………………………1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………….1

C. Tujuan …………………………………………………………....1

BAB II : PEMBAHASAN……………………………………………………..........2

A. Symbol visual dan symbol verbal …………………….……….2

B. Kedua system dalam hubungannya ……………………………17

C. Kedua sistem diperbandingkan…………………………………21

BAB III : PENUTUP ……………………………………………………………….23

REFERENSI ……………………………………………………………………….iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekitar tahun 1880an, Galton menemukan bahwa setiap orang sangat berbeda

imajinasi mentalnya. Beberapa orang, seperti dirinya sendiri, memiliki imajinasi

visual yang kuat; dan yang tidak memilikinya sama sekali berpikir melalui kata-kata.

Inilah yang terjadi selama ini; dan ada juga individu yang dapat melakukan keduanya,

berpikir untuk menentukan pilihan pada beberapa kemampuan. (hal ini tidak benar,

bagaimanapun juga, mudah untuk memutuskan imajinasi apa yang digunakan orang

itu, atau bahkan mereka memiliki keduanya, imajinasi visual dan imajinasi verbal.)

Pada makalah ini akan dibahas dua jenis simbol yang digunakan dalam

matematika, visual dan verbal; keduanya merupakan imajinasi mental, dan hal lain

yang ditandai dengan simbol.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud symbol visual dan symbol verbal ?
2. Bagaimana Kedua system dalam hubungannya ?
3. Bagaimana Kedua sistem diperbandingkan?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini yakni untuk mengetahui :
1. Symbol visual dan symbol verbal
2. Kedua system dalam hubungannya
3. Kedua sistem diperbandingkan
1.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. SIMBOL VISUAL DAN SIMBOL VERBAL


Pertama, penggunaan istilah simbol perlu penjelasan lebih lanjut; karena

ketika kata-kata dituliskan kata-kata itu menjadi sesuatu yang dilihat, bukan

didengar. Namun demikian kata-kata adalah simbol yang berhubungan dengan

pendengaran, dan cara mengkomunikasikannya adalah ucapan, bukan tulisan. Jadi

simbol verbal dapat kita akan artikan sebagai kata yang diucapkan dan kata yang

dituliskan.

Simbol visual contohnya adalah diagram, khususnya gambar bentuk-bentuk

geometri. Tetapi ke dalam kategori mana kita harus meletakkan simbol aljabar

seperti ini?

Pada dasarnya ini adalah stenografi lisan. Tulisan ini dapat dibaca dengan

jelas, atau dikomunikasikan tanpa melihat bentuk visual. Yang pertama dibaca

sebagai ”Integral a sampai b dari sin x dx”; dan yang kedua sebagai ”himpunan

semua nilai x sedemikian hingga x2 lebih besar atau sama dengan nol”. Keuntungan

dari notasi-notasi aljabar tersebut adalah, pertama, singkatan ini – menghemat waktu

dan mengurangi kesalahan serta menambah kejelasan dan kekuatan karena ide-ide

yang dipertahankan muncul dalam waktu yang singkat. Tetapi singkatan ini lebih

bermanfaat. Mungkin ada sedikit kecenderungan untuk membacanya; kemudian

2
memberikan aspek visual. Tetapi dalam pembicaraan yang sering digunakan, simbol

aljabar dan simbol verbal biasa digunakan daripada diagram dan gambar geometri.

Contoh pernyataan yang sesuai, adalah “Jika p adalah bilangan prima, dan p|ab → p|a

atau p|b ” (“jika p adalah bilangan prima, dan p membagi habis ab maka p membagi

habis a atau p membagi habis b”).

Kedua simbol, visual dan verbal digunakan dalam matematika secara

bersamaan maupun terpisah. Oleh karena itu, kita menemukan diagram-diagram

dengan penjelasan verbal dan, bentuk perhitungan-perhitungan trigonometri; kita

menemukan kurva disertai persamaannya; tetapi kita juga menemukan bentuk aljabar

tanpa gambar atau diagram. Hal itu terlihat seolah-olah simbol verbal (termasuk

aljabar) sangat diperlukan , tetapi simbol visual tidak.

Meskipun terkadang simbol-simbol tidak dibutuhkan, namun tidak ada

keraguan bahwa simbol visual sangat berguna dan mungkin simbol visual lebih dapat

dimengerti daripada simbol verbal dalam bentuk aljabar.

Sudah sepantasnya jika fungsi-fungsi yang disimbolkan dengan dua cara yang

berbeda, mungkin saling melengkapi. Ingat pada pembahasan simbol di Bab V,

tentang manfaat simbol. Pada bagian yang membahas fungsi simbol matematika ini

yang penting sekali. Sehingga, beberapa sajian tentang bagaimana memilih dan

menggunakan simbol dan menemukan satu yang baru akan memberikan nilai sangat

baik.

3
Simbol visual kelihatannya menjadi dasar, paling tidak dalam menyajikan

bentuk yang sederhana untuk menunjukkan obyek yang sesungguhnya. Seperti yang

ditunjukkan Piaget, sekalipun persepsi kita terhadap sebuah obyek termasuk di

dalamnya sebuah bentuk konsep. Ketika kita melihat beberapa obyek dari sudut

pandang tertentu dalam kesempatan tertentu, pengalaman ini menimbulkan ingatan

pada pengalaman-pengalaman yang lalu sebagai sebuah abstraksi terhadap sesuatu.

Kita mengakui pada saat kita menemukan sebuah obyek baru tidak berdasarkan pada

data masukan tetapi pada konsep obyek yang diperoleh. Jadi sebuah gambaran visual,

atau sebuah representasi, dari sebuah obyek lebih baik digambarkan sebagai simbol;

walaupun konsep obyek ini merupakan aturan yang digunakan dalam matematika.

Berdasarkan sifat visual dari sebuah obyek kita lebih mudah menggambarkannya

selama digambarkan oleh simbol visual daripada simbol verbal.

Untuk contoh matematika, pertimbangkan diagram ini, yang mewakili sebuah

blok tinggi pada flats yang berdiri di atas tanah. Untuk tujuan saat ini kami hanya

tertarik dalam bentuk dan tingginya.

4
Selanjutnya kita merepresentasikan pengamatan seorang surveyor. Dari sudut

ketinggian dari atap bangunan, diambil pada jarak 100 meter dari bawah. Yang

menarik untuk dicatat adalah surveyor itu sendiri adalah observasinya

direpresentasikan oleh simbol tertentu (titik dan garis) pada saat pengukuran, dan

tinggi yang tidak diketahui diwakili oleh simbol aljabar verbal.

Tentu saja kita membutuhkan kedua, dan sesegera melakukan perhitungan

lalu melengkapinya .

h = 100 tan 300

Meskipun demikian diagram sangat membantu untuk mewakili keseluruhan

struktur masalah. Itu memberikan konteks darimana perhitungan secara khusus

diperlukan untuk diabstraksikan.

Meskipun lebih mendasar, gambaran visual lebih sulit dikomunikasikan

daripada yang lain. Untuk yang terakhir, yang harus kita lakukan adalah mengubah

pemikiran vokal kita ke dalam ucapan. Tetapi untuk mengkomunikasikannya kita

harus menggambar, melukis atau membuat sebuah film. Ini memberikan pemikiran

verbal lebih memberi keuntungan dari pada visual. Lebih jauh lagi, sebuah pemikiran

5
sangat berhubungan dengan penggunaan simbol. Pemikiran yang sama diperoleh

bersamaan dengan kesadaran, tentu saja, simbol yang digunakan mempunyai

perkiraan arti yang sama untuk keduanya. Jadi ketika membicarakan pemikiran kita

kepada orang lain, kita juga mengkomunikasikan pemikiran tersebut kepada diri kita

sendiri.

Ada juga beberapa bukti bahwa ucapan yang dapat didengar membawa ide ke

dalam kesadaran lebih jelas dan sepenuhnya daripada ucapan sub-vokal. Ketika

mengerjakan maasalah yang lebih sulit dari aritmatika, anak-anak tidak dapat kembali

membisikkan pikiran mereka, dan dalam pelayarannya sendirian di seluruh dunia

dalam Gypsy Moth IV, Sir Francis Chichester menemukan, ketika mengerjakan

perahu dalam kondisi sulit dan ketika sangat lelah, itu membantu mengatakan pada

dirinya sendiri dengan keras apa yang harus dilakukan. Ini akan menjelaskan

pengalaman umum bahwa setelah menyatakan suatu masalah (akademis atau lainnya)

dengan lantang, bahkan kepada pendengar yang tidak memberikan kontribusi selain

untuk mendengarkan, ketika kadang-kadang menemukan solusi.

Ketika diskusi berlangsung, kita mendapatkan efek subyektif di kedua sisi

bersama dengan interaksi ide yang merupakan tujuan yang lebih sadar dari mereka

yang mengambil bagian. Kemajuan pemikiran yang dihasilkan bisa sangat besar.

Karena sangat mudah untuk mengirimkan simbol-simbol verbal kita, dan jauh lebih

sulit untuk mengirimkan simbol-simbol visual kita, kita memiliki peralatan fisik

bawaan untuk yang pertama tetapi tidak yang terakhir, keuntungan ganda yang

6
dijelaskan di atas terlampir, dalam pengalaman sebagian besar kami, jauh lebih kuat

untuk simbol-simbol verbal.

1. Pemikiran yang disosialisasikan

Dari sini dapat dikatakan bahwa pemikiran verbal kita lebih mudah untuk

disosialisasikan, hal itu memperluas hasil akhir tidak hanya pemikiran kita tetapi juga

hal lain, dan interaksi keduanya. Untuk melihat sesuatu, secara harfiah, dari sudut

pandang orang lain, seharusnya kita berdiri di tempatnya, atau menerima gambaran

darinya, mengingat dia dapat mengatakan pada kita apa yang dia lihat, dan kita dapat

mendengar suara yang sama pada saat berdiri pada tempat yang berbeda dan melihat

arah yang berbeda. Pada sesuatu yang nyata, penglihatan bersifat individu,

pendengaran bersifat kolektif. Dan ini menarik untuk diperhatikan, ketika kita sangat

berharap untuk menegaskan aspek individu daripada aspek kolektif, kita berbicara

tentang sebuah ”sudut pandang”. Bahkan ”aspek” adalah sebuah perubahan visual.

Jadi perbedaan antara dua jenis simbol ini, adalah sebagai berikut:

Visual : lebih sulit diutarakan, lebih individual.

Verbal : lebih mudah diutarakan, lebih kolektif

Manusia adalah makhluk sosial; dan manfaat dari komunikasi sangatlah besar,

adapun keunggulannya, sebagaimana dinyatakan sebelumnya, dari pemikiran verbal

dapat dijelaskan berdasarkan pada dasar-dasar di atas. Tapi manfaat dari komunikasi

merupakan hal yang kebetulan (kita memiliki loudspeaker, tapi tidak memiliki

7
proyektor gambar) dan tidak timbul dengan sendirinya secara alami simbol-simbol

itu. Memang, kadangkala dikatakan bahwa ”sebuah gambar sama dengan seribu

kata”. Jika memang demikian, maka dari pada menulis buku (sekitar 90.000 kata),

penulis akan lebih baik menghabiskan waktu dengan membuat 90 gambar. Dengan

teknik reproduksi modern, maka publikasi tidak memiliki kesulitan apapun. Lebih

lanjut, kata-kata yang ditulis kehilangan manfaat dari interaksi antara, pendengar dan

pembicara. Jadi apakah menulis buku dan membacanya, bukannya menggambarnya

dan melihat gambaran tersebut, hanyalah sekedar kebiasaan yang diambil dari

kebiasaan percakapan dan diskusi? Ataukah juga terdapat manfaat-manfaat intrinsik

di dalam simbol jenis verbal-aljabar?

2. Simbol-simbol visual di dalam geometri

Geometri menunjukkan bahwa dirinya merupakan konteks yang

menguntungkan untuk menyelidiki pertanyaan, karena merupakan salah satu cabang

matematika dimana diagram tampaknya merupakan bagian yang penting. Kita harus

mencatat bahwa simbol yang dilibatkan disini lebih abstrak daripada representasi

visual dari sebuah objek. Bahkan foto dari sebuah objek hanya menunjukkan aspek

tunggal, dan untuk memperluas hal tersebut akan membangkitkan konsep dari objek

sebagai sesuatu dari keseluruhan, dapat dijelaskan sebagai sebuah simbol untuk

objek. Abstrak presentasi lainnya lebih lanjut, biasanya menunjukkan bentuk, warna,

tekstur, ukuran. Tingkat abstraksi lainnya dapat ditemukan di dalam gambaran yang

mewakili, bukan sebuah objek secara khusus. Sebagai contoh pada iklan model

mobil baru dimaksudkan untuk membujuk kita untuk membeli bukan mobil tertentu

8
tetapi salah satu dari kelas mobil tertentu. Kami mengaitkannya dengan setiap

properti yang umum untuk semua anggota yang mengatur akselerasi, kecepatan,

kenyamanan, dll. Tetapi tidak ada kualitas khusus, seperti nomor mesin, warna. Foto

itu hanya sebagai simbol untuk variabel, dalam arti matematis yang ketat, seperti,

katakanlah, kata-kata “Jaguar XJ 420”.

Sebuah perbedaan penting antara kedua jenis simbol, foto dan kata, adalah

yang satu lebih tampak sebagai objek tipikal dari set/rangkaian yang diwakilinya,

dimana yang satunya lagi tidak tampak seperti itu. Jadi simbol visual ini, pada tingkat

apapun, memiliki hubungan yang lebih erat dengan konsep daripada dengan simbol

verbal. Hal yang sama berlaku bagi simbol-simbol geometris. Berikut ini adalah

simbol geometris:

Simbol verbal dari simbol geometris diatas adalah lingkaran..


Simbol verbal dari simbol geometris diatas adalah lingkaran. Persamaan

simbol geometris dengan konsepnya memiliki kelebihan dan kekurangan. Manfaatnya

adalah menimbulkan sifat-sifat konsep. Hal ini terjadi ketika kita menggambarkan

secara visual beberapa konsep secara bersama-sama. Diagram tersebut menjelaskan

pada kita hubungan antara konsep daripada representasi verbal dari konsep yang sama

dengan lebih jelas.

9
Sebuah lingkaran demgan dua garis singgung dari suatu titik diluar lingkaran;

dan jari-jari melalui titik-titik singgung dari kedua garis singgung tersebut.

Sebuah kelemahan dari simbol visual adalah simbol tersebut harus

digambarkan agar dapat dikomunikasikan. Ingat, bahwa simbol itu tidak menyajikan

suatu lingkaran tertentu, garis singgung dan lain-lain. Tetapi menyajikan variabel-

variabel suatu lingkaran. Bukan pula sebuah lingkaran dengan jari-jari dan diameter

seperti yang terlihat. Kata - kata ini mengingatkan kita secara eksplisit mengenai hal

ini. Sebuah diagram tidak dapat menunjukkan lingkaran tertentu. Oleh sebab itu, kita

harus mengabaikan suatu kualitas tertentu dan bekerja dengan simbol - simbol secara

umum. Tahapan ini merupakan tahap yang lebih konkret sehingga kita harus

melakukan beberapa abstraksi dalam diri kita.

Dalam contoh sekarang ini, bagaimanapun, ada dua kelemahan kecil yang

cukup ditutupi oleh keringkasan dan kejelasan simbol visual. Namun demikian kita

menemukan bahwa ketika komunikasi geometris yang dimulai dengan sebuah

diagram, mereka dengan cepat beralih ke simbol verbal aljabar, bersamaan dengan

salah satu gemotris tambahan seperti ^


AOB , ⊢, ∥ (tegak lurus). Dan elemen visual

yang kadang-kadang dihapuskan sama sekali. Dalam pembelajaran vektor, ruas garis

yang dituju, digantikan oleh pasangan terurut, tiga, atau n-tupel dari angka; dan salah

10
satu arah di mana geometri tampaknya bergerak adalah bahwa sistem aksioma aljabar

dimanipulasi. Mengapa tidak begini, salah satu cabang yang paling visual dalam

matematika berada di tahap awal, tetap begitu?

3. Penyajian Argumen Visual


Contoh-contoh berikut menunjukkan bahwa kita mungkin, dengan

keuntungan, tinggal di mode visual yang lebih dari yang kita lakukan saat ini. Dengan

konvensi sederhana, diagram di bawah ini menyampaikan segalanya bahwa

pernyataan verbal yang dilakukan, lebih jelas dan gamblang.

Garis singgung lingkaran dari titik di luar itu sama panjang.

(Perhatikan bahwa diagram juga menunjukkan bagian mana dari garis

singgung yang kami maksud, yang dalam keterangan lisan dibiarkan secara implisit

dan hanya bisa dibuat eksplisit oleh begitu banyak kata-kata tambahan yang artinya

maka akan kurang jelas dari sebelumnya.)

Sudut luar segitiga adalah sama dengan jumlah dari bagian sudut yang
berlawanan.

(Ini adalah pernyataan biasa. Kita benar-benar harus mengatakan "ukuran

sudut eksterior ..." karena suatu objek, dan ukuran suatu objek, merupakan ide-ide

yang berbeda. Dalam diagram sudut diwakili oleh sepasang garis, dan ukuran mereka

11
diwakili dengan huruf. Dan siapa yang akan tahu mana sudut yang kita maksud

dengan 'eksterior' dan 'interior berlawanan' tanpa diagram? Di sinilah pernyataan

verbal kalah dibandingkan visual.)

Kita juga dapat menunjukkan sebuah teorema dan kebalikannya. Sudut dalam

setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.

Disini ⇒berarti 'menyiratkan'. Sebelah kiri panah menunjukkan data,

menggunakan konvensi bahwa titik ditarik kira-kira pada pusat lingkaran, sebenarnya

memang merupakan pusat. Sebelah kanan panah mewakili kesimpulan yang

diperoleh teorema ini dari data.

Kebalikan dari teorema ini juga benar. Jika garis pada lingkaran berhadapan

dengan sudut siku-siku pada keliling, maka garis tersebut merupakan diameter. (Lihat

diagram di atas pada halaman 103.)

Dengan menggunakan tanda ⇔untuk dua arah implikasi, kita dapat mewakili

secara simultan baik teorema dan kebalikannya. Sudut dalam setengah lingkaran

adalah sudut siku-siku. Begitu juga , jika garis pada lingkaran berhadapan dengan

sudut siku-siku pada keliling, maka garis tersebut merupakan diameter.

12
Sejauh ini, pernyataan visual jauh lebih jelas dan singkat. Kesulitan mulai

muncul ketika kita ingin melakukan dua hal lagi - memberikan bukti logis, dan

perhatian langsung ke bagian-bagian tertentu dari diagram. Yang pertama ini sering

memerlukan yang kedua.

Teorema di atas adalah kasus khusus berikut ini. (Ukuran) sudut di pusat

lingkaran adalah dua kali (ukuran) sudut di keliling oleh garis yang sama.

Bukti dari teorema sebelumnya terdiri dari menunjukkan bahwa kita dapat

mempertimbagkan garis lurus ini sebagai sudut ukuran dua sudut kanan,

memiliki simpul disini di pusat lingkaran.


Teorema yang diberikan terakhir memberi tahu kita bahwa sudut ini dua kali ukuran

sudut ini.

13
Tetapi ukuran sudut ini adalah dua sudut siku-siku, jadi ukuran sudut ini adalah satu

sudut siku-siku.

Ini masih jelas, tapi lebih kaku. Dalam situasi tatap muka, diagram yang sama

akan digunakan seluruhnya, dan pembicara akan menunjuk ke bagian-bagian diagram

tentang apa yang ia bicarakan pada saat yang tepat. Kendalanya adalah terjemahan

dari tindakan menunjuk ke diagram. Setelah kita tarik panah, kita tidak bisa

menghapusnya dengan cara yang sesuai dengan penarikan tangan seseorang, kita

harus kembali menggambar diagram tersebut. Dan panah juga mengacaukan diagram,

karena mereka terlalu seperti menyatu dengan diagram. Warna yang berbeda dari

panah dan diagram akan lebih membantu.

Penggunaan kata-kata lain telah menganjurkan klasifikasi baru untuk

pembaca, Misalnya, bahwa garis lurus dapat dianggap sebagai jenis tertentu dari

sudut. Ini juga dapat ditampilkan secara visual.

Penggunaan kata-kata lain telah menganjurkan klasifikasi baru untuk

pembaca, Misalnya, bahwa garis lurus dapat dianggap sebagai jenis tertentu dari

sudut. Ini juga dapat ditampilkan secara visual.

14
Itu memang membuat lebih banyak ruang, tetapi lebih jelas. Ada kemiripan

tertentu dengan strip-kartun; dan jika seseorang memiliki sumber daya untuk menuju

ke tahap yang lebih jauh dan membuat diagram animasi, seperti yang terlihat dalam

program televisi sekarang ini, presentasi visual dapat mempertahankan semua

keuntungannya. Apa yang akan menjadi tahapan animasi seperti itu? Berikut ini

adalah salah satu kemungkinannya. Diketahui bahwa angka pertama mewakili data.

Untuk perbandingan, disini adalah bukti konvensional dari teorema yang

sama.

Data AOB adalah diameter lingkaran, pusat O. P adalah titik pada lingkaran.

Untuk membuktikan APB=1rt ∠

Bukti AOB=2 APB ( ∠di tengah=dua kali ∠ di lingkaran ) .

Tetapi AOB=2rt ∠ s ,karena AOB merupakan garis lurus.

∴ APB=1rt ∠ QED

15
Di sini kita menggunakan huruf sebagai pengganti untuk menunjuk. Ketika

huruf-huruf yang ditemukan dalam bukti (verbal-aljabar), kita kemudian harus

menemukan hruuf-huruf tersebut dalam diagram, dan ini memberitahu kita di mana

mencarinya. Ini lebih rapi daripada panah panjang digunakan pada halaman 97, dan

menyimpan menggambar ulang diagram. Yang lebih mudah untuk diikuti, pembaca

harus menilai dirinya sendiri. Bagaimana pendekatan visual murni' mengatasi bukti

yang lebih kompleks? Ruang harus membatasi kita ke salah satu contoh lebih lanjut;

sebuah bukti dari teorema ini lebih umum sudah disebut

Teorema

Bukti

Apakah ini jelas dari bukti lisan-aljabar (yang, melihat teks geometri sekolah

tradisional), atau itu kasus lain 'lihat, anak-anak, tidak ada tangan' - kali ini, ada kata-

kata? Karena individu berbeda dalam preferensi mereka untuk visual, atau lisan -

aljabar, simbolisme, mungkin tidak ada jawaban umum untuk pertanyaan ini. Saat ini

16
sistem yang terakhir telah mencapai dominasi, dan tujuan utama dari hal tersebut

telah mempertanyakan fait accompli ini, dan menguji kontribusi tertentu simbolisme

visual.

B. KEDUA SISTEM DALAM HUBUNGANNYA

Secara historis, salah satu pernikahan paling bahagia dari kedua sistem ini

adalah karena Descartes (1569-1650). Setiap titik di bidang kertas ditentukan oleh

jaraknya dari dua garis (biasanya tegak lurus), yaitu dengan dua angka, ditulis sebagai

pasangan terurut. Koordinat ini, demikian sebutannya, bisa positif atau negatif.

Titik variabel berhubungan dengan sepasang variabel numerik,

17
Dan satu himpunan titik dengan properti karakteristik tertentu, misalnya

bahwa jarak dari asal selalu sama dengan r, diwakili oleh persamaan dipenuhi oleh

semua pasangan koordinat (x, y).

Dengan cara ini kurva dapat direpresentasikan aljabar yang sulit untuk

menarik akurat, misalnya elips, bentuk sebuah planet mengorbit mengitari matahari,

parabola, bentuk reflektor untuk memberikan sinar paralel (seperti untuk lampu

mobil), atau berkonsentrasi sinar jauh ke titik (seperti untuk sebuah teleskop radio).

Sifat umum dan berirama dapat ditangani dengan cara ini, sifat umum, dengan

menggunakan hubungan umum antara koordinat variabel, dan berirama, dengan

memberikan nilai numerik khusus untuk variabel ini. Apa pengobatan ini aljabar

geometri menambah kekuatan yang besar manipulasi, dan akurasi yang jauh

melampaui apa yang tersedia dengan menggambar akurat untuk skala dan

pengukuran gambar. Tapi kita masih perlu gambar untuk menunjukkan apa himpunan

18
titik-titik seperti, secara keseluruhan. Hal ini, misalnya, tidak jelas dari persamaan

bahwa kurva diwakili oleh y 2=4 ax menghilang ke kejauhan, dalam dua arah, atau

x2 y 2
yang diwakili oleh − =1 bergabung dirinya lagi, atau bahwa perubahan
a2 b2

sederhana dari tanda di kedua akan memberi kita sesuatu yang tampak sama sekali

berbeda.

Bahwa representasi tidak lebih unggul dalam segala hal ditunjukkan oleh

fakta yang sering kita gunakan metode secara terbalik . Alih-alih memulai dengan

kurva yang diketahui ( semua di atas diketahui geometers Yunani, sekitar delapan

belas abad sebelum Descartes ) dan mewakili itu aljabar , kita dapat mulai dengan

konsep aljabar , bahwa fungsi , dan mewakilinya grafis .

19
Gagasan tentang fungsi matematika adalah salah satu umum besar. * Secara

garis besar , berfungsi memberitahu kita bagaimana objek dalam satu himpunan

sesuai dengan orang-orang di negara lain , misalnya , bagaimana jarak yang ditempuh

oleh suatu benda dapat ditemukan jika kita tahu waktu , bagaimana arus melalui

sirkuit yang diberikan dapat ditentukan jika kita tahu tegangan. Fungsi dapat diwakili

dalam berbagai cara , termasuk persamaan dan grafik .

Untuk menemukan korespondensi individual, sebuah persamaan sangat

nyaman. Sebagai contoh, jika d meter adalah jarak yang ditempuh oleh benda yang

jatuh bebas di bawah gravitasi (mengabaikan haambatan udara) dan t detik waktu saat

jatuh, maka d=4.9 t 2 . Jadi jarak jatuh setelah satu detik adalah 4.9 x 4 meter, dan

seterusnya. Dengan mengambil (t ,d ¿ sebagai koordinat Cartesius, kita dapat

menunjukkan secara grafis fungsi secara keseluruhan.

20
C. DUA SISTEM DIBANDINGKAN

Sementara, kita sekarang dapat mencoba ringkasan sifat-sifat yang kontras,

dan sebagian besar saling melengkapi, daari kedua jenis simbol tersebut.

Visual Aljabar inverbal


Abstrak sifat spasial, seperti bentuk, Abstrak properti yang tidak tergantung
posisi pada konfigurasi spasial, seperti angka
Lebih mudah untuk berkomunikasi
Lebih sulit untuk berkomunikasi Dapat mewakili pemikiran yang lebih
Dapat mewakili pemikiran yang lebih disosialisasikan
individual Analitik, menunjukkan detail
Integratif, menunjukkan struktur Sekuensial
Simultan Logis
Intuitif

Sifat-sifat yang dapat dikomunikasikan dan disosialisasikan dari sistem verbal

aljabar telah memberikan kontribusi yang dominan pada sistem visual. Namun kapan

pun kita ingin mewakili juga struktur keseluruhan dari beberapa topik, argumen atau

situasi, simbolisme visual kembali, seperti dalam bagan organisasi (dari perusahaan

ke tim sepak bola), diagram alir,dan pohon keluarga. Nilai simbolisme visual juga

diperlihatkan oleh cara dimana ia menempatkan diri pada aljabar verbal dalam bentuk

penataan ruang simbol-simbol tertulis. Simbol pendengaran tidak dapat dihindari

berurutan dalam waktu. Ketika dituliskan, mereka hadir secara simultan, pengaturan

berurutan dipulihkan dengan memindai mereka dalam urutan yang disepakati secara

rahasia. Tetapi urutan ini dapat dilepaskan dari kapan pun kita suka. Kita dapat

21
melihat dengan cepat pada awal dan kesimpulan dari suatu argumen sebelum

memeriksa detail. Kami dapat merekapitulasi kapan saja kami mau, dan ini menjadi

lebih sering diperlukan ketika argumen menjadi lebih terlibat. Dengan kata lain,

eksposisi verbal aljabar, setelah ditulis, menunjukkan struktur keseluruhan selain

implikasi logis berurutan dalam struktur, dan itu dapat dipindai dengan cara lain

selain dari kiri ke kanan konvensional, atas ke bawah, urutan.

Simbolisme spasial menemukan jalannya ke setiap detail sistem verbal aljabar.


Posisi digit membantu menunjukkan 2 7 3
angka yang diwakilinya. 2 ratusan , 7 puluhan , 3
unit.

Posisi menunjukkan angka 9-5


mana yang dikurangkan dari mana,
16
atau dibagi denga mana.
4

Posisi menunjukkan korespondensi 1 2 3 4 5


antara dua set, seperti dalam proposisi ini. 4 8 12 16 20
a1 a 2 a 3 a 4
Susunan ruangnya merupakan sifat esensial
( ) b1b2b3b4
c 1 c2 c3 c 4

dari sebuah matriks.

22
BAB III

PENUTUP

Jika kita benar dalam berpikir bahwa imajinasi visual adalah bahwa paling

menguntungkan bagi integrasi ide, jika tidak disengaja bahwa ketika kita pertama kali

mengetahui bagaimana ide-ide berhubungan satu sama lain, kita lihat pengalaman

seperti di penglihatan, tidak seperti di - pendengaran, maka kita mungkin cukup

berhipotesis orangorang yang telah dicatat atas kontribusi mereka terhadap

pemahaman matematika dan ilmiah akan ditemukan.

Analisis, argumentasi logis, dan pemikiran disosialisasikan adalah, benar, jauh

lebih dihargai dalam matematika, tetapi kita juga perlu pemikiran individu, wawasan,

dan sintesis. Untuk beberapa mantan tampaknya mampu diajarkan, yang terakhir, saat

ini, hanya dapat dicari. Jika kita dapat menemukan lebih banyak tentang fungsi dari

dua macam simbol yang dibahas dalam bab ini, dan menjadi lebih terampil dalam

memilih dan menggunakan mereka, ini mungkin juga membantu kita untuk

mengembangkan dan berhubungan ini dua aspek yang saling melengkapi pemikiran

matematis kami.

Secara umum, belahan kiri memproses informsi verbal dan analitik. Secara

umum, belahan kanan memproses informasi visuospatial dan Gestalt (holistik).

Ringkasan temuan dari banyak penelitian menunjukkan bahwa belahan otak

melakukan fungsi-fungsi ini :

23
Fungsi belahan kanan Fungsi belahan kiri
Visuospatial (termasuk komunikasi Lisan
gestural)
Analog, intuitif Logis
Sintetis Analisis
Gestalt, holistik Linier
Pemprosesan simultan dan multipel Sekuensial
Kesamaan struktural Kesamaan konseptual

24
REFERENSI

Skemp, Richard R. 1987. The Psycology of Learning Mathematics. Lawrence


Erlbaum Associates: NewJersey. London.

iv

Anda mungkin juga menyukai