Anda di halaman 1dari 11

2

KEMEROSOTAN
(PROGRAM LINEAR)

A. NURANNISA F.A
517022
SEMESTER 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) MUHAMMADIYAH BONE
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Program
Linear yang berjudul Kemerosotan ini tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa apa yang diperoleh tidak hanya merupakan hasil
dari jerih payah sendiri, tetapi hasil dari keterlibatan beberapa pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu A. Sri
Rahayu, S.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Program Linear yang telah
mengarahkan dan membimbing penulis.
Tidak lupa pula penulis sampaikan terima kasih kepada teman-teman serta
semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan namanya satu persatu. Semoga
bantuan dan motivasi yang diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Sekian
dan terima kasih.

Kahu, 2 April 2020

A. Nurannisa F.A

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kemerosotan ..................................................................................... 3
B. Kemerosotan pada Masalah Program Linear .................................... 4
C. Penanggulangan Kemerosotan .......................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi perhatian


utama, serta memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia (Nuraini, 2018:3).
Pembelajaran matematika dapat melatih siswa memahami suatu konsep melalui
berpikir dan bernalar untuk menarik suatu kesimpulan, mengembangkan kreativitas
siswa, membuat prediksi atau dugaan, mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah serta menyampaikan informasi dan mengomunikasikan gagasan (Hidayat,
2017:15; Sholihat, Hidayat & Rohaeti, 2018:299; Nurkhaeriyyah et al., 2018:828).
Salah satu mata kuliah matematika yang memiliki peranan cukup penting dalam
kehidupan sehari-hari adalah program linear (Nirfayanti & Setyawan, 2018:23).
Program linear merupakan suatu cara untuk menentukan nilai optimum
(maksismum atau minimum) dari suatu fungsi linear dibawah kendala-kendala
tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persamaan atau pertidaksamaan linear
(Pulukadang, Langi & Rindengan, 2018:78). Penyelesaian masalah program linear
terkadang mengalami kesulitan, yakni peningkatan nilai fungsi tujuan pada masalah
maksimasi tidak tercapai dan perbaikan yang berulang-ulang justru menyebabkan
program kembali ke program awal. Kejadian ini dikenal dengan istilah
kemerosotan.
Teknik linear programming mengalami perkembangan dan penyempurnaan,
sehingga dapat ditemukan berbagai kelebihan-kelebihan yang berguna dalam
penerapan teknik ini. Salah satu manfaatnya yaitu digunakan sebagai alat analisa
dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, program linear sangat penting
dipelajari untuk mempermudah dalam pengambilan keputusan dengan teknik linear
programming yang banyak ditemukan pada kehidupan sehari-hari dan menghindari
terjadinya kemerosotan.

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penulisan


makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan kemerosotan?
2. Bagaimanakah kemerosotan pada masalah program linear?
3. Bagaimanakah cara penanggulangan kemerosotan?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui pengertian kemerosotan;
2. Untuk mengetahui kemerosotan pada masalah program linear; dan
3. Untuk mengetahui cara penanggulangan kemerosotan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemerosotan

Metode simpleks didasarkan pada beberapa aturan yang di proses dari sebuah
program awal dengan memenuhi syarat, diperbaiki dan diperbaiki kembali sehingga
tercapai suatu penyelesaian optimal. Pemilihan terhadap kolom kunci adalah suatu
tugas simpleks, karena menyangkut mengenali kolom yang memuat nilai paling
negatif pada baris fungsi tujuan. Namun, dalam penelitian baris kunci dengan
tujuan menggganti salah satu variabel basis, hal ini dihadapkan pada dua kesulitan
sebagai berikut.
1. Tabel program simpleks awal dapat sedemikian rupa dimana satu atau lebih
variabel bernilai nol (satu atau lebih nilai variabel pada nilai kanan adalah nol).
Jika hal ini terjadi, maka nilai pembagian yang menentukan minimum
penggantian adalah nol. Maka yang terjadi bahwa proses pengggantian tidak
dilaksanakan karena variabel yang harus diganti sudah benilai nol.
2. Nilai hasil pembagian yang tidak negatif menentukan baris kunci, mungkin
sama untuk dua atau lebih variabel yang sendang dalam baris. Jika ini terjadi,
maka akan terjalin adanya suatu “keterikatan” dalam pemilihan terhadap baris
kunci. Penghapusan terhadap salah satu variabel terikat lainnya akan susut
menjadi nol, sehingga satu atau lebih variabel basis akan memiliki nilai nol.
Artinya, dimensi sistem menjadi berkurang (merosot), hal ini tidak boleh
terjadi.
Kedua peristiwa di atas dikenal dengan degeneracy atau kemerosotan.
Penyelesaian suatu masalah program linear seperti ini akan menunjukkan bahwa:
1. Setelah berkali-kali iterasi, penyelesaian optimal akan diperoleh.
2. Masalah mulai mengalami suatu siklus, sehingga menghalangi tercapainya
suatu penyelesaian optimal.
Siklus ini berarti bahwa pada iterasi tertentu, variabel basis kembali kepada
variabel basis yang telah masuk pada iterasi sebelumnya.

3
4

Penyebab kemerosotan adalah jika pada kolom kuantitas terdapat nilai nol dan
jika hasil pembagian yang tidak negatif menentukan baris kunci sama untuk dua
variabel atau lebih.
Contoh:
Maksimumkan 22x1 + 30x2 + 25x3
Syarat 2x1 + 2x2 ≤ 100
2x1 + x2 + x3 ≤ 100
X1 + 2x2 + 2x3 ≤ 100
X1 ≥ 0, x2 ≥ 0, x3 ≥ 0

B. Kemerosotan pada Masalah Program Linear

Kemerosotan terjadi ketika melalui proses perbaikan tidak diperoleh


peningkatan nilai fungsi tujuan, bahkan mengalami penurunan, atau setelah melalui
perbaikan berulang-ulang ternyata program kembali ke program awal. Kasus yang
ketiga ini disebut sebagai siklus.
Program simpleks hasil perbaikan diperoleh dengan memilih sekumpulan
variabel dalam basis yang baru. Basis baru dipilih dengan menggantikan paling
sedikit satu variabel yang masih dalam program dengan satu variabel bukan
anggota basis. Variabel yang masuk dalam program perbaikan berkaitan dengan
kolom kunci dan variabel yang keluar dari basis berkaitan dengan baris kunci.
Perhatikan masalah program linear berikut.
Zmaks = 5X + 8Y
Syarat 4X + 6Y ≤ 24
2X + Y ≤ 18
3X + 9Y ≤ 36
X, Y ≥ 0
Berikut ditunjukkan hasil perhitungan dengan tabel simpleks.
Tabel 1. Tabel Program Awal
5 8 0 0 0
CB VDB B X Y S1 S2 S3 24/6 = 4
0 S1 24 4 6 1 0 0
0 S2 18 2 1 0 1 0 18/1 = 18
0 S3 36 3 9 0 0 1
5

Zj-Cj 0 -5 -8 0 0 0 36/9 = 4

Tabel 2. Tabel Perbaikan 1 dengan Memilih Baris 3 sebagai Baris Kunci


5 8 0 0 0
CB VDB B X Y S1 S2 S3
0 S1 0 2 0 1 0 -2/3
0 S2 14 5/3 0 0 1 -1/9 8/2 = 4
8 Y 4 1/3 1 0 0 1/9
Zj-Cj 32 -7/3 0 0 0 8/9

Tabel 3. Tabel Optimal


5 8 0 0 0
CB VDB B X Y S1 S2 S3
0 X 0 1 0 1/2 0 -1/3
0 S2 14 0 0 -5/6 1 4/9
8 Y 4 0 1 -1/6 0 2/9
Zj-Cj 32 0 0 7/6 0 1/9

Tampak bahwa program optimal dengan Zmaks = 32 dengan penyelesaian


optimal X = 0 dan Y = 4. Pada tabel perbaikan 1 ada dua pilihan untuk menjadi
baris kunci, yaitu baris 1 dan baris 3, dalam hal ini dipilih baris ketiga sebagai baris
kunci. Tabel perbaikan 2 merupakan contoh kemerosotan yaitu nilai Z pada tabel
perbaikan 1 dan tabel perbaikan 2 sama yaitu Z = 32.
Pemilihan baris ketiga sebagai baris kunci misal disebut cara I. Akan
ditunjukkan pemilihan baris pertama sebagai baris kunci yang disebut cara II.
Perhatikan penyelesaian dengan cara kedua berikut.
Tabel 4. Tabel Perbaikan dengan memilih Baris 1 sebagai Baris Kunci
5 8 0 0 0
CB VDB B X Y S1 S2 S3
8 X 4 2/3 1 1/6 0 0
0 S2 14 4/3 0 -1/6 1 0
0 S3 0 -3 0 -3/2 0 1
Zj-Cj 32 1/3 0 4/3 0 0

Tabel tersebut menunjukkan program optimal hanya dengan satu kali


perbaikan dengan nilai Z sama yaitu 32. Hal itu menunjukkan bahwa pemilihan
baris kunci yang tepat menyebabkan pemrogram tidak mengalami kemerosotan
atau proses iterasi yang lebih singkat.
6

C. Penanggulangan Kemerosotan

Untuk menanggulangi kemerosotan, ada dua metode yang dapat digunakan.


Metode tersebut adalah aturan Lexicographic dan aturan antisiklus dari Bland.
Aturan yang pertama yaitu aturan Lexicographic. Berikut ini adalah langkah-
langkah yang diikuti pada aturan tersebut.
• Pada kolom kunci, tentukan “bilangan pada kolom kuantitas dibagi dengan
elemen-elemen positif pada kolom kunci menurut baris yang sama” dan pilih
baris yang memuat hasil bagi terkecil.
• Jika hasil bagi minimal terdapat pada satu baris, maka pilih baris tersebut
sebagai baris kunci. Namun, jika hasil bagi minimal terdapat pada lebih dari
satu baris, maka elemen kolom ke-1 matriks identitas dibagi dengan elemen-
elemen baris tersebut pada kolom kunci.
• Jika langkah tersebut memberi hasil bagi minimal pada satu baris, maka pilih
baris tersebut sebagai baris kunci. Namun, jika hasil bagi minimal terdapat pada
lebih dari satu baris, maka elemen kolom ke-2 matriks identitas dibagi dengan
elemen baris yang bersesuaian pada kolom kunci.
• Langkah ke-2 diulangi sampai diperoleh hasil bagi yang minimal.
Aturan yang kedua adalah aturan antisiklus dari Bland. Aturan tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan aturan simpleks biasa.
b. Jika nol muncul pada kolom B dan aturan simpleks untuk memilih baris kunci
jatuh di baris dengan b = 0, maka cara memilih elemen kuncinya adalah sebagai
berikut:
• Jika ada elemen negatif pada baris Zj-Cj maka pilih kolom dengan indeks
terkecil untuk variabel yang bersesuaian dengan kolom itu sebagai kolom
kunci.
• Jika ada elemen positif dalam kolom itu dan pada baris yang memuat
elemen itu b = 0, pilih baris yang elemennya positif dalam kolom kunci dan
indeks terkecil untuk variabel yang bersesuaian dengan baris itu sebagai
baris kunci.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kemerosotan adalah masalah yang terjadi Ketika pada program perbaikan


tidak terjadi peningkatan nilai fungsi tujuan. Kemerosotan pada masalah program
linear mempunyai ciri-ciri, yaitu dalam program awal ada satu atau lebih variabel
dalam kolom kuantitas bernilai nol (ada bi dalam tabel simplek bernilai nol), serta
dalam kolom penentuan, ada nilai hasil bagi untuk dua atau lebih variabel dalam
basis bernilai sama. Kemerosotan dapat ditanggulangi dengan aturan Lexicographic
dan aturan antisiklus dari Bland.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis senantiasa menerima saran dan kritik dari pembaca
untuk perbaikan makalah selanjutnya. Namun, penulis berharap dengan adanya
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca terkait dengan
program linear.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, W. (2017). Adversity Quotient dan Penalaran Kreatif Matematis Siswa


SMA dalam Pembelajaran Argument Driven Inquiry pada Materi Turunan
Fungsi. Jurnal Pendidikan Matematika, 2(1), 15–28.
https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol2no1.2017pp15-28
Nirfayanti, & Setyawan, D. (2018). Efektivitas Pembelajaran Program Linear
Berbantuan Geogebra terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Penelitian
Matematika dan Pendidikan Matematika, 1(2), 22–30.
Nuraini, L. (2018). Integrasi Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajara Matematika
SD/MI Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 1–17.
Retrieved from http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/jmtk
Nurkhaeriyyah, T. S., Rohaeti, E. E., & Yuliani, A. (2018). Analisis Kemampuan
Penalaran Matematis Siswa MTS di Kabupaten Cianjur pada Materi Teorema
Pythagoras. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 1(5), 827–836.
Pulukadang, M. I., Langi, Y. A. R., & Rindengan, A. J. (2018). Optimasi
Perencanaan Produksi pada CV. Meubel Karya Nyata Gorontalo
Menggunakan Model Program Linear Fuzzy. Jurnal Matematika dan
Aplikasi, 7(2), 78–83. https://doi.org/10.35799/dc.7.2.2018.20629
Sholihat, N. A., Hidayat, W., & Rohaeti, E. E. (2018). Penghargaan Diri dan
Penalaran Matematis Siswa MTS. Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif,
1(3), 299–304. https://doi.org/10.22460/jpmi.v1i3.299-304

Anda mungkin juga menyukai