Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MATEMATIKA DISKRIT
Disusun oleh :

NAMA:ANNISA IQRANTI PUTRI


NIM : H11116513

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kita tidak jarang menemukan permasalahan kehidupan sehari-hari yang terkait


dengan matematika diskrit. Salah satu cabang bahasan dalam matematika diskrit adalah
kombinatorial. Persoalan kombinatorik bukan merupakan persoalan yang baru dalam
kehidupan nyata. Banyak persoalan atau permasalahan kombinatorik baik sederhana
maupun yang rumit kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.  

 Contohnya permasalahan dengan berapa macam cara dari suatu himpunan objek
disusun dengan persyaratan tertentu. Berapa macam plat mobil bisa dikeluarkan dengan 5
digit dan dua huruf? Saat pemilihan pemain untuk tim sepak bola yang terdiri dari 11
pemain. Apabila ada 15 orang ingin membentuk suatu tim sepak bola, ada berapa
kemungkinan komposisi pemain yang dapat terbentuk?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut amat rumit dan sangat kompleks cara
menghitungnya. Namun, permasalahan-permasalahan yang serupa dengan di atas akan
dibahas oleh penulis dalam makalah ini menggunakan bentuk permutasi khususnya agar
memudahkan kita untuk menjawab permasalahan-permasalahan tadi. Adapula
permasalahan lain yang kerap kita jumpai, misalnya sebuah perkuliahan umum dihadiri oleh
20 mahasiswa yang memiliki kegemaran membaca dan 30 mahasiswa yang memiliki
kegemaran menulis, serta 10 mahasiswa yang gemar membaca dan menulis. Berapa
mahasiswa di dalam perkuliahan tersebut yang memiliki kegemaran membaca atau
menulis? Permasalahan ini kemudian dpaat diselesaikan menggunakan prinsip inklusi-
eksklusi.
Dengan demikian, saya dalam makalah ini akan membahas tentang kombinatorik
terkhusus kepada permutasi dan prinsip inklusi-ekslusi.
I.2 Rumusan Masalah
Beberapa masalah yang dapat saya rumuskan dan akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1.      Bagaimana model prinsip inklusi &eksklusi pada dua himpunan?
2.      Bagaimana model prinsip inklusi &eksklusi pada n himpunan?
3.      Bagaimana penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk menyelesaikan system persamaan
linier ?
I.3 Tujuan
Dengan melihat rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui model prinsip inklusi &eksklusi pada dua himpunan
2.      Mengetahui model prinsip inklusi &eksklusi pada n himpunan
3.      Mengetahui penerapan prinsip inklusi-eksklusi untuk menyelesaikan system persamaan
linier
BAB II
PEMBAHASAN

II.1.Prinsip Inklusi Dan Eksklusi Pada 2 Himpunan

Misalkan A dan B sembarang himpunan. Penjumlahan |A|+|B| menghitung


banyaknya elemen A yang tidak terdapat dalam B dan banyaknya elemen B yang tidak
terdapat dalam A tepat satu kali, dan banyaknya elemen yang terdapat dalam   A ∩ B
sebanyak dua kali. Oleh karena itu, pengurangan banyaknya elemen yang terdapat
dalam A ∩ B  dari |A|+|B| membuat banyaknya anggota A Ç B dihitung tepat satu kali.
Dengan demikian,

| A ∪ B|=| A|+|B|−| A ∩ B|

Generalisasi dari hal tersebut bagi gabungan dari sejumlah himpunan dinamakan prinsip
inklusi-eksklusi.

Contoh soal :
1. Berapa banyak kendaraan yang dapat ditampung di parkiran baruga baik mobil
ataupun motor .Di mana luas baruga ± 1000 m2. Setiap motor membutuhkan lahan
seluas 3m 2,sedangkan mobil membutuhkan lahan parkir seluas 7 m 2?
Jawab :
 Setiap motor membutuhkan lahan parkir seluas 3m 2 maka jumlah motor
yang dapat di parkir di baruga dapat dihitung dengan mencari berapa
banyak bilangan yang dapat dibagi 3 dari angka 0-1000.
 Setiap mobil membutuhkan lahan parker seluas 7m 2 maka jumlah mobil
yang dapat di parkir di baruga dapat dihitung dengan mencari berapa
banyak bilangan yang dapat dibagi 7 dari angka 0-1000.
 A ∩ B:gabungan dari bilangan yang dapat dibagi 3 dan 7 ,di peroleh dengan
membagi 1000 dengan angka yang dapat dibagi 3 ataupun 7(kpk dari
bilangan 3 dan 7)

Mis :
A:angka dari 0-1000 yang dapat dibagi 3
B:angka dari 0-1000 yang dapat dibagi 7

Dit:
| A ∪ B|=…?
Peny:

1000
A= =33
3
1000
B= =143
7
1000
| A ∩ B|= =29
5.7

| A ∪ B|=| A|+|B|−| A ∩ B|
¿ ( 33+143 ) −29
¿ 147

Jadi, jumlah kendaraan yang dapat parkir di area Baruga sebanyak 314
kendaraan
2. Terdapat 500 ruang kelas di jurusan Matematika .Sebanyak 250 kelas digunakan
oleh program studi Matematika sedangkan sebanyak 100 kelas digunakan oleh
kedua program studi baik Matematika maupun statistika .Berapa banyak kelas yang
digunakan oleh program studi Statistika ?
Jawab:
 A:banyaknya ruang kelas yang digunakan program studi Matematika
 B:banyaknya ruang kelas yang digunakan program studi Statistika
 A ∩ B: gabungan banyaknya kelas yang digunakan oleh program
studi
Matematika maupun Statistika
 A ∪ B :banyaknya ruang kelas di jurusan Matematika

Dik:
A=250
A ∩ B=¿ 100
A ∪ B=500
Dit:
B=…?
Peny:

| A ∪ B|=| A|+|B|−| A ∩ B|

500=250+|B|-100

500=150+|B|

|B|=500−150
|B|=350
Jadi, jumlah kelas yang digunakan oleh program studi statistika
adalah sebanyak 350 kelas
Ii.2. Prinsip Inklusi-Eksklusi Pada N Himpunan
Prinsip inklusi-eksklusi dapat dirampatkan untuk operasi lebih dari dua buah himpunan.
Mis :
A1,A2,…,An maka:

| A1 ∪ A 2 ∪ …∪ A 3|=
n n n

∑|A i|−∑ |A i ∩ A j|+∑ |A i A j A k|−…+(−1)n +1|A 1 ∩ A2 ∩ … ∩ A n|


i=1 i =1 i=1

Contoh soal :
1. Berapa jumlah keseluruhan dosen jurusan matematika , jika sebanyak 27 dosen
mengajar mata kuliah statistika, 42 dosen mengajar mata kuliah matematika dan
sebanyak 12 dosen mengajar mata kuliah ilmu komputer ,15 dosen mengajar
matematika dan statistika , 12 dosen mengajar matematika dan ilmu computer dan 9
dosen mengajar statistika dan ilmu computer .
Jawab:
Dik:
A=27
B=42
C=12
A ∩ B=15
A ∩C=9
B∩ C=11
A ∩ B∩ C=21
Dit:
| A ∪ B∪ C|=… ?
Peny:

| A ∪ B∪ C|=|A|+|B|+|C|−| A ∩ B|−|A ∩C|−| A ∩ B|+| A ∩ B ∩C|


¿ 27+ 42+12−15−9−11+81
¿ 127
Jadi ,jumlah keseluruhan dosen jurusan Matematika adalah sebanyak 127

2. Kudapan UNHAS menyediakan banyak makanan yang dikonsumsi setiap harinya oleh
mahasiswa/mahasiswi . Ada 4 jenis makanan yang tersedia mulai dari makanan berat
,makanan ringan ,minuman berasa serta air mineral . Ada sekitar 1000
mahasiswa/mahasiswi unhas . Ada 500 yang membeli makanan berat , 200 yang
membeli makanan ringan , 75 yang membeli minuman berasa 120 yang membeli air
mineral , 70 yang membeli makanan berat dan makanan ringan , 20 yang membeli
makanan berat dan miuman berasa , 15 yang membeli makanan berat dan air
mineral,10 yang membeli makanan ringan dan minuman berasa,7 yang membeli
makanan ringan dan air mineral, 5 yang membeli minuman berasa dan air mineral,18
yang membeli makanan berat & makanan ringan & minuman berasa ,21 yang membeli
makanan berat & makanan ringan & air mineral, 16 yang membeli makanan berat &
minuman berasa & air mineral ,13 yang memilih makanan ringan & minuman berasa &
air mineral da nada 75 siswa yang membeli keempatnya .Berapa banyak mahasiswa yang
tidak membeli makanan apapun di kudapan UNHAS?
Jawab:
Dik:
A=500
B=200
C=75
D=120
A ∩ B=70
A ∩C=¿20
A ∩ D=¿15
B∩ C=¿10
B∩ D=¿7
C ∩ D=¿5
A ∪ B ∪ C =18
A ∪ B ∪ D =21
A ∪ C ∪ D =16
B∪C ∪ D=13
A ∩ B∩ C ∩ D=75
Dit:
| A ∪ B∪ C ∪D|=… ?
| A ∪ B∪ C ∪D|=| A|+|B|+|C|+|D|−| A ∩ B|−| A ∩C|−| A ∩ D|−|B ∩C|
−|B ∩ D|−|C ∩ D|+| A ∪ B ∪C|+|A ∪ B ∪ D|+| A ∪ C ∪ D|
+|B ∪ C ∪ D|−|A ∩B ∩C ∩ D|
¿ 500+200+75+120−70−20−15−10−7−5+18+21
+16+13−75
¿ 761
Maka jumlah mahasiswa/mahasiswi yang tidak membeli apapun adalah:
1000-761=239

Jadi ,mahasiswa/mahasiswi yang tidak membeli makanan apapun di kudapan UNHAS


adalah sebanyak 239 orang

II.3. Persamaan Linier Solusi Bilangan Bulat Positif


Persamaan linier solusi bilangan bulat positif ini merupakan salah satu penerapan prinsip
inklusi&eksklusi yang digunakan untuk mengethui berapa banyak solusi dari suatu sistem
persamaan linier (SPL).
Contoh soal:
1. X1+X2+X3=21; X1,X2,X3 merupakan bilangan bulat positif dengan X 1 ≤5 ; X 2 ≤ 6; X 3 ≤ 9 ,
berapa banyak solusi yang mungkin dari persamaan diatas?
Jawab:
Dik:
X 1 ≤5
X2 ≤ 6
X3 ≤ 9

X 1 >6

X 2 >7

X 3 >10

Dit:
'
|N ( P 1 P'2 P'3 )|=… ?

Peny:
23!
 N=c ( 3+21−1,21 )=c ( 23,21 )= =253
( 23−21 ) ! 21!
 ¿
 ¿
 ¿
10!
 N ( P ¿ ¿ 1 P2)=c ( 3+8−1,8 ) =c ( 10,8 ) = =45 ¿
( 10−8 ) ! 8 !
7!
 N ( P ¿ ¿ 1 P3)=c ( 3+5−1,5 )=c ( 7,5 )= =21 ¿
( 7−5 ) ! 5!
6!
 N ( P ¿ ¿ 2 P3)=c ( 3+ 4−1,4 ) =c ( 6,4 )= =15 ¿
( 6−4 ) ! 4 !

0! 1
N ( P1 P ¿ ¿ 2 P3 )=c ( 3+(−2)−1,(−2) ) =c ( 0 ,(−2) )= = ¿
( 0−(−2 ) ) ! (−2)! 12

'
|N ( P 1 P'2 P'3 ) =|N|-¿
|
¿ 253−¿)
Jadi, jumlah solusi dari persamaan diatas adalah sebanyak 0(TIDAK ADA SOLUSI)
2. X1+X2+X3+ X4=24; X1,X2,X3, X4 ,merupakan bilangan bulat positif dengan X 1 ≤ 2; X 2 ≤ 3;
X 3 ≤ 6 ; X 4 ≤ 12berapa banyak solusi yang mungkin dari persamaan diatas?
Jawab:
Dik:
X1 ≤ 2
X2 ≤ 3
X3 ≤ 6
X 4 ≤ 12
Dit:
N ( P'1 P '2 P'3 P '4 ) =… ?
Peny:
27 !
 N=c ( 4+24−1,24 )=c ( 27,24 )= =5850
( 27−24 ) ! 24 !
 ¿
23 !
 N ( P2 )=c ( 4 +20−1,20 )=c ( 23,20 )= =3542
( 23−20 ) ! 20 !
20!
 N ( P3 )=c ( 4 +17−1,17 )=c ( 20,17 ) = =1938
( 20−17 ) ! 17 !
14 !
 N ( P4 ) =c ( 4+ 11−1,11 )=c ( 14,11 )= =728
( 14−11) ! 11!
20 !
 ( N P1 P2 ) =c ( 4+17−1,17 ) =c ( 20,17 )= =1938
( 20−17 ) ! 17 !
24 !
 ( N P1 P3 ) =¿ c ( 4+21−1,21 )=c ( 24,21 )= =4048
( 24−21 ) ! 21 !
11!
 ( N P1 P 4 )=c ( 4 +8−1,8 )=c ( 11,8 ) = =330
( 11−8 ) ! 8 !
16 !
 ( N P2 P3 ) =c ( 4+13−1,13 )=c ( 16,13 ) = =1120
( 16−13 ) ! 13!
10!
 ( N P2 P 4 )=c ( 4 +7−1,7 )=c ( 10,7 ) = =240
( 10−7 ) ! 7 !
7!
 ( N P3 P 4 )=c ( 4+ 4−1,4 )=c ( 7,4 )= =70
(7−4 ) ! 4 !
13 !
 ( N P1 P2 P3 )=c ( 4 +10−1,10 )=c ( 13,10 )= =572
( 13−10 ) ! 10 !
7!
 ( N P1 P2 P4 ) =c ( 4+ 4−1,4 ) =c ( 7,4 )= =70
( 7−4 ) ! 4 !
4!
 ( N P1 P3 P4 ) =c ( 4+1−1,1 )=c ( 4,1 )= =¿8
( 4−1 ) ! 1 !
3!
 ( N P2 P3 P4 ) =c ( 4+ 0−1,0 )=c (3,0 )= =¿1
( 3−0 ) ! 0 !
0!
 ( N P1 P2 P3 P 4 P 4 )=c ( 4+(−3)−1 ,(−3) )=c ( 0 ,(−3) ) = =0
( 0−(−3 ) ) ! (−3)!
'
|N ( P 1 P'2 P'3 P'4 )|=|N|−¿
¿5850-(4048+3542+1938+728-1938-4048-330-1120-240-
70+572+70+8+1-0)
¿ 5850−3161=2689
Jadi, jumlah solusi dari persamaan diatas adalah sebanyak 2689

BAB III
KESIMPULAN

III.1 Prinsip Inklusi-Ekslusi

Prinsip Inklusi dan Eksklusi  merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn beserta
operasi irisan dan gabungan. Misalkan A dan B sembarang himpunan. Penjumlahan |A|+|B|
menghitung banyaknya elemen A yang tidak terdapat dalam B dan banyaknya elemen B
yang tidak terdapat dalam A tepat satu kali, dan banyaknya elemen yang terdapat dalam  
A ∩ B sebanyak dua kali. Oleh karena itu, pengurangan banyaknya elemen yang terdapat
dalam A ∩ B  dari |A|+|B| membuat banyaknya anggota A B dihitung tepat satu kali.
Dengan demikian,
|A  B|=  |A|+|B| – |A ∩ B|.

Sehingga, untuk r buah himpunan berlaku teorema berikut:

DAFTAR PUSTAKA
Lipschutz, Seymour dan Lipson, Marc Lars. 2002. Seri Penyelesaian Soal Schaum Jilid Matematika

Diskrit. Salemba Teknika: Jakarta.

Mosteller, Frederick, dkk. 1988. Peluang dengan Statistika Terapannya. ITB Bandung: Bandung.

Munir, Rinaldi. 2004. Matematika Diskrit. Informatika: Bandung.


Richard, Johnsonlaugh Richard. 1998. Matematika Diskrit. PT Aditya Media: Yogyakarta.
Ruseffendi. 1984. Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru Edisi Keempat.

Tarsito: Bandung.

Suparman. 1985. Matematik. CV. Rajawali: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai